MINDAMAS Legacy (Andi SUWIRTA)
MINDAMAS Legacy (Andi SUWIRTA)
  • 329
  • 114 080
Short Video on SSB 2024 to Labuan Bajo
The Agenda of SSB (Seminar Sambil Berlayar / International Round Table Conference) is going to be conducted at Labuan Bajo, Eastern Indonesia, on 7-11 August 2024 (Wednesday to Sunday). The participants are coming from the Lecturers and Teachers as the representatives of Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, and the Philippines.
zhlédnutí: 84

Video

The 2nd Zoom Meeting of SSB 2024 to Labuan Bajo
zhlédnutí 28Před 14 hodinami
In the second meeting via Zoom, on Wednesday, 3rd July 2024, is to prepare and share related to implementation of SSB (Seminar Sambil Berlayar / International Round Table Conference) in Labuan Bajo, Eastern Indonesia, on Wednesday to Sunday, 7-11 August 2024. The participants of SSB 2024 to Labuan Bajo are coming from Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, and the Philippines.
SSB 2018 in Bandung, West Java, Indonesia
zhlédnutí 16Před 14 dny
The SSB (Seminar Sambil Berlayar) on Edutourism with an International Conference, organized by ASPENSI (Asosiasi Sejarawan dan Pendidik Sejarah Internasional / International Association for Historians and History Educators) in collaboration with HAWWA Tours & Travel, conducted in Bandung, West Java, Indonesia, on August 1-5, 2018. The participants were consisted of Faculty Members and Teachers ...
SSB 2018: Edutourism with an International Conference
zhlédnutí 13Před 14 dny
The SSB (Seminar Sambil Berlayar) on Edutourism with an International Conference, organized by ASPENSI (Asosiasi Sejarawan dan Pendidik Sejarah Internasional / International Association for Historians and History Educators), conducted in Bandung, West Java, Indonesia, on August 1-5, 2018. The participants were consisted of Faculty Members and Teachers from Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam...
SSB 2020 from Kuala Lumpur to Singapore (Postponed)
zhlédnutí 7Před 14 dny
The SSB (Seminar Sambil Berlayar / Conference by Travelling) of 2020 was planned from Kuala Lumpur in Malaysia to Singapore as long as 5D4N (5 Days 4 Nights), on July 8-12, 2020. But, unfortunately, due to COVID-19 pandemic, the SSB 2020 was postponed. The participants of SSB 2020 came from many countries, not only from Indonesia, but also from Malaysia, Brunei Darussalam, the Philippines, Japa...
The 1st Zoom Meeting of SSB 2024 to Labuan Bajo
zhlédnutí 29Před měsícem
In the 1st online meeting, via Zoom, related to the SSB (Seminar Sambil Berlayar / International Round Table Conference)'s Agenda to Labuan Bajo in Indonesia, 7-11 August 2024, there has been sharing information among the Participants and Q&A Session with the HAWWA Tours & Travels Agent Representative, as event organizer of SSB. The 1st Zoom Meeting has been conducted on Wednesday, 5th June 202...
Yassinan Online KAMI (Kayim-Temi) Subang
zhlédnutí 34Před měsícem
Mendoakan orang tua dan saudara dekat yang sudah Almarhum dan Almarhumah adalah baik menurut ajaran Islam. Di era teknologi dan informasi modern ini, acara ngaji Yassin bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, melalui internet daring (dalam jaringan) Zoom Meeting. Acara Yassinan Online dari keluarga besar KAMI (Kayim-Temi) di Subang pun telah dilakukan secara daring pada hari Kamis, 30 Mei 20...
ONE DAY TRIP TO CIREBON
zhlédnutí 253Před měsícem
Travelling with my Students of History Education UPI (Indonesia University of Education) to the Cirebon Palaces and Cirebon Mosques in West Java, Indonesia, on Friday, 17th May 2024. Very exiting travelling. As Historian and Candidate of History Teachers have to often travelling and visiting directly to the historical sites.
03.BINGPAR.SEJUPI.19.02.2024
zhlédnutí 69Před 4 měsíci
In the third meeting related to the subject of BINGPAR (English for Tourism), a Lecturer has been sharing the content of Tourism destination in Indonesia compared by Tourism destinations in other Southeast Asian countries. The Students are also able to make the brief comments as well as analysis regarding the contents that be shared by Lecturer.
03.BMY.SASdPS.SEJUPI.22.02.2024
zhlédnutí 18Před 4 měsíci
Dalam syarahan kali ke-3, bersabit subjek SASdPS (Sastra dalam Pengkajian Sejarah), didedahkan dan dikongsi mengkaji sastra dengan terlebih dahulu ada kepahaman terhadap apa yang berlaku dalam sejarah. Manakala Pelajar pula boleh membagi Komen dan Kupasan Rengkas terhadap tayangan video yang wujud dalam talian youtube MINDAMAS Legacy.
Tahniah dan Syabas kepada Prof Dr Mukhibat 2024
zhlédnutí 19Před 4 měsíci
Pengerusi ASPENSI di Bandung merakamkan sekalung tahniah dan syabas kepada Dr Mukhibat, di atas kejayaan memperolehi gelaran akademik Profesor Penuh. Semoga ilmu dan amalannya bermanafaat dan berkah. Amin YRA.
Roundtable Conference of UNINUS and ASPENSI 2024
zhlédnutí 53Před 4 měsíci
Roundtable Conference organized by UNINUS and ASPENSI in Bandung with Keynote Speaker is Prof Dr Ghazali Basri of Malaysia regarding the Narratives Comparison between Al-Quran and Bible about Jesus Christus, on Monday, 28 January 2024.
02.BING.SASdPS.SEJUPI.15.02.2024
zhlédnutí 133Před 4 měsíci
In the second meeting related to the subject of SASdPS (Literature in the Historical Studies), the Lecturer has given the content on how to understand the Indonesian history in relation to analysis the literature texts. The Students are also able to make the brief Comments/Analyses to the video that are available at youtube channel at MINDAMAS Legacy.
02.BINGPAR.SEJUPI.12.02.2024
zhlédnutí 64Před 4 měsíci
In the second meeting about the subject of BINGPAR (English for Tourism), the Lecturer shared the information on tourism sector in Indonesia to be compared by other ASEAN countries. It is the hard fact that Indonesia tourism sector is still left behind if be compared by other tourism sectors in Southeast Asian countries. The students should be solve the problems and analyses it on how to improv...
01.BINA.SIMI.SEJUPI.06.02.2024
zhlédnutí 305Před 5 měsíci
Dalam kuliah perdana SIMI (Sejarah Indonesia Masa Islam), via Zoom Meeting, Dosen memberikan Pengantar, Silabus, Cakupan Materi, dan Mekanisme Perkuliahan. Sementara Mahasiswa juga aktif memberikan Komentar/Analisis Singkat terhadap tayangan video yang berkenaan dengan materi SIMI dan diambil dari kanal youtube MINDAMAS Legacy.
01.BINGPAR.SEJUPI.05.02.2024
zhlédnutí 53Před 5 měsíci
01.BINGPAR.SEJUPI.05.02.2024
Lagu Jawa "Rungkad"
zhlédnutí 431Před 6 měsíci
Lagu Jawa "Rungkad"
Rencana & Naratif Sejarah: "MADANI Konteks Malaysia, Indonesia"
zhlédnutí 1,5KPřed 6 měsíci
Rencana & Naratif Sejarah: "MADANI Konteks Malaysia, Indonesia"
Lagu Indonesia "Titip Rindu buat Ayah"
zhlédnutí 271Před 6 měsíci
Lagu Indonesia "Titip Rindu buat Ayah"
Opini & Narasi Sejarah: Kepemimpinan Ki Sunda
zhlédnutí 767Před 7 měsíci
Opini & Narasi Sejarah: Kepemimpinan Ki Sunda
Lagu Sunda "Kembang Tanjung Panineungan"
zhlédnutí 325Před 7 měsíci
Lagu Sunda "Kembang Tanjung Panineungan"
Rencana & Naratif Sejarah: PRU di Malaysia dan PEMILU di Indonesia
zhlédnutí 2,8KPřed 7 měsíci
Rencana & Naratif Sejarah: PRU di Malaysia dan PEMILU di Indonesia
Lagu Indonesia "Terlanjur Basah"
zhlédnutí 289Před 8 měsíci
Lagu Indonesia "Terlanjur Basah"
Opini & Narasi Sejarah: Menteri Korupsi dan Tanggung Jawab Presiden?
zhlédnutí 472Před 8 měsíci
Opini & Narasi Sejarah: Menteri Korupsi dan Tanggung Jawab Presiden?
Lagu Jawa "Manuk Kepudang"
zhlédnutí 315Před 8 měsíci
Lagu Jawa "Manuk Kepudang"
Rencana & Naratif Sejarah: Apa Erti Megawati Dapat Ijazah Kehormat Doktor daripada Malaysia?
zhlédnutí 399Před 8 měsíci
Rencana & Naratif Sejarah: Apa Erti Megawati Dapat Ijazah Kehormat Doktor daripada Malaysia?
Lagu Melayu "Hutang"
zhlédnutí 314Před 8 měsíci
Lagu Melayu "Hutang"
Opini & Narasi Sejarah: Menimbang Hari Jadi PERSIB
zhlédnutí 286Před 8 měsíci
Opini & Narasi Sejarah: Menimbang Hari Jadi PERSIB
Lagu Sunda "Goreng Patut"
zhlédnutí 257Před 8 měsíci
Lagu Sunda "Goreng Patut"
Rencana & Naratif Sejarah: Anwar lagi Hebat daripada Sukarno?
zhlédnutí 477Před 9 měsíci
Rencana & Naratif Sejarah: Anwar lagi Hebat daripada Sukarno?

Komentáře

  • @abdullahhasbi4200
    @abdullahhasbi4200 Před 6 hodinami

    Nama: Abdullah Hasby NIM: 2307997 Komentar/Analisis: Saya ingin mengkritisi presentasi oleh Aulia Dinan yang membahas Perang Diponegoro. Pada judul yang dibawa sudah benar tetapi mencantumkan imbuhan di sebelum tahun yang menjadikan judulnya menjadi kurang tepat. Pada pembahasan presenter masih berkutat pada Perang Diponegoro serta peran Pangeran Diponegoro dalam perang tersebut, padahal ada banyak peran para tokoh lain seperti Alibasah Sentot dan juga peran kaum santri dan kaum perempuan. Pangeran Diponegoro sendiri menjalin hubungan erat dengan kaum santri melalui hubungan kekerabatan dan pernikahan. Berkat kedekatan Pangeran Diponegoro dengan kaum santri di Tegalrejo, perang juga dibantu oleh kaum santri dari berbagai penjuru Jawa. Juga tidak dijelaskannya mengenai penangkapan dan pengasingan Pangeran Diponegoro oleh pihak Belanda yang menjadikan presentasi menjadi menggantung.

  • @radenauliaaushafafra9212
    @radenauliaaushafafra9212 Před 6 hodinami

    Nama: Raden Aulia Aushaf Afra NIM: 2300917 Komentar/analisis: Menurut saya presentasi yang dilakukan oleh Diazs Chatulistiwa sudah cukup baik, mulai dari pengumpulan PPT yang tepat waktu, penyajian informasi dalam PowerPoint yang singkat dan padat, penyampaiannya mudah dipahami, dan juga pemilihan judul yang cukup menarik. Namun pemilihan poin poin yang akan dijelaskan sebaiknya lebih diperinci, misalnya pada poin "kritik terhadap sistem tanam paksa" bisa ditambahkan salah satu pihak mana yang mengkritisi sistem tanam paksa tsb yang akan difokuskan dalam pembahasan. Kemudian dalam judul juga sebaiknya menggunakan rentang waktu, semisal (1830 - 1837) agar pembahasan dapat lebih fokus ke periode tertentu.

  • @mldy976
    @mldy976 Před 7 hodinami

    Nama: Maulidyah Nur Indah Putri NIM: 2301956 Komentar/Analisis: Menurut pendapat saya (Maulidyah Nur Indah Putri) penyampaian presentasi yang dilakukan oleh Aulia Dinan M Dzakiyy perlu dikembangkan lagi. Pada penyampaiannya poin-poin seperti perbedaan antara Perang Jawa dan Perang Diponegoro tidak dijelaskan, alasan para kyai menyerah dipihak Belanda juga tidak dijelaskan secara detail. Pada kasus tersebut perlunya menganalisa lebih dalam mengenai Diponegoro agar bisa membedakan antara kaum priyayi dan golongan santri. Referensi yang digunakan Aulia Dinan M Dzakiyy masih belum menggunakan sumber yang relevan. Hal inilah perlu mengkaji lebih dalam mengenai Perang Diponegoro dan Perang Jawa. Terimakasih

  • @rizala.8329
    @rizala.8329 Před 7 hodinami

    Nama: Muhammad Rizal Akhsani NIM: 2305160 Kelas: 2B Pendidikan Sejarah Saya ingin memberikan komentar mengenai presentasi Cultivation System atau Cultuurstelsel yang diterapkan oleh saudari Diazs Chatulistiwa. Terdapat momen menarik pada saat awal penerapannya, di mana ada pertentangan yang terjadi antara Van den Bosch dengan Menteri Kolonial Belanda, Cornelis Theodorus Elout. Konsep pemikiran Elout yang berlandaskan pada liberalisme bertentangan dengan beberapa unsur-unsur yang ada dalam penerapan Cultuurstelsel oleh Van den Bosch. Hal ini sebagaimana yang dituliskan oleh Robert van Niel dalam bukunya. Kegagalan pemerintah Belanda untuk membuat Netherlands Trading Company (NHM) menjadi profitable; habisnya kas pemerintahan Hindia-Belanda akibat Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Padri (1821-1825 & 1830-1837); serta lepasnya Belgia dari kekuasaan Kerajaan Belanda, membuat Raja Belanda pada saat itu, Willem I menyetujui rencana Van den Bosch untuk menjadikan Jawa memberikan keuntungan bagi pemerintahan Kerajaan Belanda melalui Cultuurstelsel. Kebijakan ini kemudian membuat Menteri Kolonial, Elout memutuskan untuk mengundurkan diri. Menurut saya, momen ini menjadi menarik untuk dianalisis, bagaimana perbedaan dan pertentangan pendapat akan penerapan Cultuurstelsel juga terjadi di parlemen negeri Belanda sebagai perumus dan pelaksana kebijakan. Kemudian, kita juga perlu menganalisis bagaimana Cultuurstelsel dalam perkembangannya mewarisi pengetahuan dan bisnis perkebunan yang bahkan bertahan hingga sampai kini, seperti perkebunan teh di wilayah Bandung Selatan dan perkebunan kopi di wilayah Priangan yang telah dinasionalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa Cultuurstelsel juga membawa dampak positif, memperkenalkan komoditas perkebunan dan pertanian serta meninggalkan warisan bisnis perkebunan yang masih dapat kita lihat dan rasakan dampaknya hingga masa kini.

  • @gabrielsandrinamorawilhem1333

    Nama: Gabriel Sandrinamora Wilhem Simamora NIM: 2308120 Komentar: Menurut saya (Gabriel Sandrinamora Wilhem Simamora) Diazs Chatulistiwa telah menyampaikan dengan cukup baik. Namun, terdapat sedikit kesalahpahaman dari saudari Diazs mengenai Culture Stelsel yang disebut sebagai sistem tanam paksa. Sebenarnya, Culture Stelsel atau Cultivation System adalah sistem penanaman baru yang diperkenalkan. Sistem ini mengenalkan berbagai tanaman baru yang sebelumnya tidak ada di Nusantara, dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi komoditas ekspor baru. Culture Stelsel memiliki beberapa sisi positif. Sistem ini memperkenalkan teknik pertanian baru dan tanaman komoditas yang sebelumnya tidak banyak dikenal oleh petani lokal. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani pribumi dalam bidang pertanian. Selain itu, Culture Stelsel juga meningkatkan pendapatan kolonial, yang kemudian dapat digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur penunjang di Hindia Belanda. Dengan demikian, sistem ini membantu mempercepat transisi menuju sistem pertanian yang lebih modern. Terimakasih Pak🙏🏻

  • @gabrielsandrinamorawilhem1333

    Nama: Gabriel Sandrinamora Wilhem Simamora NIM: 2308120 Komentar: Menurut saya (Gabriel Sandrinamora Wilhem Simamora) Diazs Chatulistiwa telah menyampaikan dengan cukup baik. Namun, terdapat sedikit kesalahpahaman dari saudari Diazs mengenai Culture Stelsel yang disebut sebagai sistem tanam paksa. Sebenarnya, Culture Stelsel atau Cultivation System adalah sistem penanaman baru yang diperkenalkan. Sistem ini mengenalkan berbagai tanaman baru yang sebelumnya tidak ada di Nusantara, dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi komoditas ekspor baru. Culture Stelsel memiliki beberapa sisi positif. Sistem ini memperkenalkan teknik pertanian baru dan tanaman komoditas yang sebelumnya tidak banyak dikenal oleh petani lokal. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani pribumi dalam bidang pertanian. Selain itu, Culture Stelsel juga meningkatkan pendapatan kolonial, yang kemudian dapat digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur penunjang di Hindia Belanda. Dengan demikian, sistem ini membantu mempercepat transisi menuju sistem pertanian yang lebih modern. Terimakasih Pak🙏🏻

  • @nanaanggiana9889
    @nanaanggiana9889 Před 7 hodinami

    Nama: Nana Anggiana NIM:2301547 Komentar/Analisis: Menurut saya (Nana Anggiana) pemaparan materi yang dibawakan oleh saudara Aulia Dinan mengenai "Perang Diponegoro di 1825-1830" sudah cukup baik dan mudah untuk dipahami, poin pembahasan yang dicantumkan cukup menarik untuk dikaji lebih dalam lagi, sumber yang saudara Abdullah berikan juga sudah termasuk memenuhi standar namun saudara Aulia Dinan bisa menambah kembali sumber yang ada. Melalui presenasi yang dipaparkan oleh saudara Aulia Dinan cukup menambah wawasan yang dimana Perang ini tidak hanya sebuah konflik militer, tetapi juga simbol dari semangat perlawanan dan keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan identitas dan kedaulatan mereka dari cengkeraman kolonial Belanda. Perang Diponegoro dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, seorang tokoh yang tidak hanya memimpin pasukan dalam pertempuran, tetapi juga mewakili semangat perlawanan yang mengakar dalam nilai-nilai keadilan dan kemerdekaan. Konflik ini menggambarkan perjuangan yang kompleks, melibatkan taktik militer yang canggih serta dinamika politik dan budaya yang mendalam di pulau Jawa. Saran saya Aulia Dinan bisa menggali lebih dalam tentang penyebab, jalannya pertempuran, serta dampak jangka panjang dari Perang Diponegoro dalam makalah nya sehingga Kita akan memahami bagaimana peristiwa ini tidak hanya mengubah peta politik pada masanya, tetapi juga meninggalkan warisan penting dalam membangun identitas nasional Indonesia.

  • @danzofficial1337
    @danzofficial1337 Před 7 hodinami

    Nama : Mochammad Nurdiansyah Nugraha NIM : 2308001 Komentar saya terkait presentasi dari saudara (Aulia Dinan Muhammad Dzakiyy) sangat menarik yah melihat materi yang dibawakan oleh saudara, karena terkait Perang Diponogoro karena terdapat runtutan kejadian dari perang tersebut yang di paparkan , namun ada beberapa hal yang menurut saya perlu di perbaiki mulai dari cara penyampaiannya bisa dikurangi untuk textbook nya, lalu terkait analisis bisa menganalisis hal hal yang belum pernah di bahas sebelumnya untuk memunculkan suatu pengetahuan baru.

  • @hikmaludin_abror
    @hikmaludin_abror Před 7 hodinami

    Nama: Hikmaludin Abror NIM: 2308872 Komentar: Setelah mendengarkan presentasi dari saudari Diazs Chatulistiwa sudah cukup baik disampaikan. Namun terdapat kesalahpahaman dari saudari Diazs yang menyebutkan bahwa Culture Stelsell sebagai sistem tanam paksa, karena culture stelsell merupakan sebuah sistem penanaman baru yang disebut sebagai Cultivation System, seperti yang sudah dibahas oleh Pak Suwirta. Cultivation system atau culture stelsell merupakan sebuah sistem penanaman yang mengenalkan tanaman2 baru yang sebelumnya tidak ada di Nusantara, sehingga penanaman tanaman2 baru ini untuk memperkenalkan tanaman baru yang berpotensi sebagai komoditas ekspor. Culture Stelsell memiliki beberapa sisi positif diantaranya: 1. Culture stelsell memperkenalkan teknik pertanian baru dan tanaman komoditas yang sebelumnya tidak banyak ditanam oleh petani pribumi. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan pengetahuan pertanian di kalangan petani lokal. 2. Culture stelsell meningkatkan pendapatan kolonial yang dapat digunakan untuk membangun beberapa infrastruktur penunjang di Hindia Belanda 3. Transisi menuju sistem pertanian modern Sekian komentar saya, Terimakasih, dan semangat bagi teman2 yang akan menyusun makalah.

  • @naufaltaqiee
    @naufaltaqiee Před 7 hodinami

    Nama: Naufal Taqie NIM : 2309441 Komentar saya naufal taqie terhadap ppt aulia dinan muhammad dzaky, yang saya lihat dari presentasi dinan harus diperbaiki yakni pada judul ppt harusnya perang diponegoro tahun 1825-1830, kemudian untuk memperbanyak literasi sebaik nya menggunakan sumber standar seperti buku dari peter cerey dan harus ditambah pendalam terhadap golongan priyayi, abangan dan santri. Sekian Analisis dari saya terimakasih

  • @nazwamustika326
    @nazwamustika326 Před 7 hodinami

    Nama: Nazwa Mustika NIM/Kelas: 2311114/2A Komentar: Menurut saya (Nazwa Mustika) presentasi yang dilakukan saudara Aulia Dinan sudah cukup baik dan jelas, izin menambahkan tentang taktik perang diponegoro, Pangeran Diponegoro menggunakan strategi perang gerilya yang efektif. Pasukan Diponegoro mendapatkan kemenangan pada dua tahun awal perang dengan menggunakan strategi perang gerilya. Namun, pada tiga tahun akhir perang, Belanda menemukan strategi Benteng Stelsel yang dapat melumpuhkan pertahanan pasukan Diponegoro

  • @fhauziahsaputri4647
    @fhauziahsaputri4647 Před 7 hodinami

    Nama: Fhauziah Sri Ayuning Putri NIM: 2312071 Komentar Menurut saya (Fhauziah Sri Ayuning Putri) Presentasi Aulia Dinan mengenai Perang Diponegoro sangat menarik dan informatif. Sebagai saran, Anda bisa menambahkan analisis yang lebih mendalam mengenai strategi gerilya yang diterapkan oleh Pangeran Diponegoro dan bagaimana strategi ini mempengaruhi jalannya perang. Jelaskan juga bagaimana adaptasi dan respon dari pasukan Belanda terhadap taktik tersebut. Selain itu, perluasan pembahasan mengenai peran tokoh-tokoh penting lainnya seperti Kyai Maja dan Sentot Alibasya Prawirodirjo akan sangat berguna. Jelaskan kontribusi mereka dalam perang dan bagaimana mereka bekerja sama dengan Pangeran Diponegoro. Anda juga bisa menambahkan bagaimana pengaruh dari kekuatan internasional atau negara lain terhadap jalannya perang.

  • @rihanrhm8627
    @rihanrhm8627 Před 7 hodinami

    Nama lengkap: Sri Handayani Rahmani NIM: 2307405 Komentar/Analisis: Analisis saya (Sri Handayani Rahmani), mengenai presentasi Aulia Dinan tentang Perang Diponegoro di 1825-1830, menurut saya merupakan suatu topik presentasi yang menarik. Saran dari saya, dapat menambahkan minimal sumber bacaan menjadi 10 dan penjelasan mengenai kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pada masa Perang Diponegoro tersebut.

  • @hasbialhadi7929
    @hasbialhadi7929 Před 7 hodinami

    Nama: Hasbi Al Hadi NIM: 2308454 Komentar: Menurut saya (Hasbi Al Hadi), presentasi yang dipaparkan oleh saudara Bahruddin sudah cukup baik. Saudara Bahruddin sudah menyediakan suatu pengetahuan dengan dilengkapi 10 sumber rujukan. Kendati demikian, saran dari saya sebaiknya saudara Bahruddin ialah menyantumkan sumber sejarah standar karya sejarawan. Selain itu, sebaiknya saudara Bahruddin dapat memaparkan secara etimologis terkait makna "perang padri" serta dapat pula menganalisis alasan dibalik terjadinya perang tersebut dimana golongan muda melawan golongan muda. Selanjutnya, sdr Bahruddin dapat pula menganalisis alasan mengapa kaum kolonialis mendukung golongan tua. Lalu pada fase terakhir penelitian, sdr Bahruddin dapat pula memaparkan hasil akhir dari konflik tersebut. Terimakasih

  • @user-yc8ms2fe7i
    @user-yc8ms2fe7i Před 7 hodinami

    Nama : Shidiq Syidad Maqolid NIM : 2309617 Komentar/Analisis : Saya (Shidiq Syidad Maqolid) izin memberikan komentar terhadap presentasi yang dilakukan oleh Aulia Dinan Muhammad Dzaky mengenai perang Diponegoro tahun 1825-1830. Penjelasan dari presentasi mungkin bisa ditambah mengenai tokoh pangeran Diponegoro. Untuk mencari sumber mengenai Biografi Pangeran Diponegoro, bisa mencari buku-buku atau literatur yang membahas Babad Diponegoro. Babad Diponegoro merupakan sebuah naskah kuno yang ditulis langsung oleh Pangeran Diponegoro saat masa pengasingan di Manado. Dan untuk sumber yang lain mungkin bisa membaca buku karya Peter Carey seperti “Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro, 1785-1855” dan “Sisi Lain Diponegoro”. Sekian Terimakasih 🙏🏻

  • @putrinesyahilda
    @putrinesyahilda Před 7 hodinami

    Nama : Putri Nesya Hilda Dwi Hidayati NIM : 2300520 Komentar : Menurut saya (Putri Nesya) presentasi yang dipaparkan oleh Diazs Chatulistiwa sudah terstruktur dan baik, namun saya izin memberi saran mengenai judul makalah diazs alangkah baiknya dirubah menjadi judul yang lebih akademik. Seperti Cultuur Stelsel, Cultivation System, atau sistem pengenalan penanaman baru. Selain itu, dapat juga menambahkan dalam makalah diazs mengenai dampak negatif dan juga dampak positif dari cultuur stelsel.

  • @nevermindlim
    @nevermindlim Před 7 hodinami

    Nama : Muhammad Halim Ramadhan NIM : 2307212 Komentar : Saya akan memberikan komentar mengenai pembahasan yang dibawakan oleh Aulia Dinan Muhammad Dzaky yang berjudul "Perang Diponegoro 1825-1830". Pada penamaan judul terdapat kekurangan kata "Tahun" dan juga dalam poin-poin yang dipaparkan harus diperjelas lagi mengapa perang Diponegoro juga disebut perang Jawa, kemudian perlu diperjelas tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut seperti Kiai Mojo, Pangeran Mangkubumi, Pangeran Adinegoro, Pangeran Panular, Adiwinoto, Suryodipuro, Pangeran Ronggo dan Ngabehi Mangunharjo. Detail-detail berikut mungkin bisa dijadikan saran untuk pembuatan makalah nantinya, sekian komentar dari saya, terimakasih.

  • @nurmuhammadikhsan6262
    @nurmuhammadikhsan6262 Před 7 hodinami

    Nama: Nur Muhammad Ikhsan NIM: 2308469 Komentar: Menurut saya sendiri presentasi yang dilakukan oleh saudari Diasz sudah bagus sekali, sumber-sumber yang dipakai juga sudah cukup relevan, akan tetapi perlu ditambah sumber-sumber standar agar lebih baik lagi. Disini saya akan menambahkan beberapa hal mengenai Cultursteelsel misalnya, sistem ini memberikan keuntungan besar bagi Belanda. Pendapatan dari ekspor hasil tanaman meningkat pesat, memperkuat ekonomi kolonial Belanda dan memungkinkan pendanaan berbagai proyek infrastruktur di Hindia Belanda. Sistem culturstelsel ini juga mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Pengalihan tanah dari tanaman pangan ke tanaman ekspor mengakibatkan kekurangan pangan dan perubahan dalam pola kehidupan tradisional. Dalam Cultursteelsel ini juga tentunya ada dampak positif dan negatifnya. Dampak negatifnya seperti adanya eksploitasi dan kesengsaraan para petani, penurunan kesejahteraan, kerusakan sosial dan ekonomi, kesenjangan sosial, dan lain-lain. Ada juga dampak positif dari Cultursteelsel ini misalnya saja seperti adanya pengembangan infrastruktur, peningkatan produksi pertanian, membantu meningkatkan pendapatan negara, dan lain-lain. Mungkin itu saja yang bisa saya tambahkan, terima kasih 🙏.

  • @muhammadfaizfadhlurrohman1690

    Nama lengkap: Muhammad Faiz Fadhlurrohman NIM: 2300514 Komentar/analisis: Presentasi yang dilakukan oleh saudari Diazs Chatulistiwa sudah bagus dalam pembawaannya, pun dengan sumber-sumber yang dia cantumkan sudah bagus. Selain itu judul yang dibawakan juga menarik tentang Sistem Tanam Paksa: Strategi Ekploitasi Pemerintah Kolonial di Hindia Belanda Pada abad ke 19 dengan point-point: 1. Sejarah dan pelaksanaan sistem tanam paksa 2. Dampak sistem tanam paksa di kehidupan ekonomi dan sosial rakyat pribumi 3. Kritik terhadap sistem tanam paksa. Akan tetapi menurut saya (Muhammad Faiz Fadhlurrohman), saran lebih baik tambahkan pembahasan tentang perlawanan dan protes yang terjadi pada saat itu, lebih baik juga mengganti "kritik terhadap sistem tanam paksa" menjadi "kritik dan perlawanan terhadap Cultuurstelsel yang diterapkan" karena kalau judulnya kritik saja berarti pembahasan yang dilakukan di makalah tentang kritik menurut para ahli atau pandangan dari masyarakat terhadap Cultuurstelsel pada saat itu. Selain itu tambahkan juga pembahasan tentang "penghapusan sistem tanam paksa" karena pembahasannya agar tidak menggantung dan jelas untuk dibaca, saran dari saya masukkan pembahasan tentang tekanan politik dan penghapusan secara bertahap dari tahun ke tahunnya supaya lebih jelas. Karena melalui poin-poin yang saya sarankan dapat dilihat lebih jelas bahwa dampak yang ditimbulkan merupakan suatu contoh dari kebijakan kolonial dari awal diterapkan sampai akhir penghapusan, merupakan bukti nyata dari kebijakan kolonial yang lebih mengutamakan keuntungan dari pada kesejahteraan masyarakat yang dijajah. Dan point-point yang disarankan menjadi: 1. Sejarah dan pelaksanaan Cultuurstelsel 2. Dampak dari Cultuurstelsel di kehidupan ekonomi dan sosial rakyat pribumi 3. Kritik dan perlawanan terhadap Cultuurstelsel yang diterapkan 4. Penghapusan sistem Cultuurstelsel

  • @rehanaditya7625
    @rehanaditya7625 Před 7 hodinami

    Nama : Rehan Aditya NIM :2305505 Komentar : Menurut pandangan saya (Rehan Aditya) penjelasan pointers yang dibawakan oleh saudara Aulia Dinan sudah cukup baik dengan sumber sumber yang standar mengenai Perang Diponegoro namun pembahasan yang dibawakan masih terlalu general seperti bahasan bahasan pada umumnya mengenai perang Diponegoro, tetapi bisa saya sarankan untuk menambahkan aspek sosial budaya konflik ini bukan hanya soal pemberontakan politik, tetapi juga merupakan reaksi terhadap perubahan sosial dan tekanan budaya akibat kebijakan kolonial Belanda. sekian yang bisa saya sampaikan terimakasih

  • @Lestariekaputri
    @Lestariekaputri Před 7 hodinami

    Nama: Lestari Eka Putri NIM: 2302066 Komentar/Analisis: Presentasi yang di bawakan oleh saudari Diazs Chatulistiwa sudah sangat bagus, mungkin disini saya izin sedikit menambahkan mengenai cultuurstalsel. cultuurstalsel merupakan sistem tanam paksa yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada abad ke-19. Sistem ini mewajibkan petani pribumi untuk menanam sejumlah tanaman ekspor, seperti kopi, gula, dan nila, di sebagian lahan mereka dan menyerahkannya kepada pemerintah kolonial. Yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah Belanda dari wilayah jajahannya. Sistem ini berlangsung dari tahun 1830 hingga sekitar tahun 1870, dan berdampak signifikan pada masyarakat dan ekonomi lokal, sering kali menyebabkan penderitaan bagi petani akibat beban kerja yang berat dan rendahnya kompensasi. Terimakasih🙏🏻

  • @FeishaFaldiansyah88
    @FeishaFaldiansyah88 Před 7 hodinami

    Nama : Muhammad Feisha Faldiandyah NIM : 2312245 Komentar / analisis : saya akan berkomentar mengenai presentasi yang dilakukan oleh aulia dinan. Dinan membahas mengenai perang diponegoro. Topik pembahasan yang dinan gunakan lebih merujuk pada pembahasan mengenai kisah dan peristiwa perang itu tersendiri. Dinan harus menambah banyak prespektif dan opini dia yang dilihat dari sudut pandang yang bermacam-macam. Dengan bertambahnya banyak pandangan atau sudut pandang baru mengenai peristiwa perang ini, bisa membuat pembahasan akan bisa lebih mendalam dan lebih baik lagi kedepannya.

  • @tyoyogapermana3425
    @tyoyogapermana3425 Před 7 hodinami

    Nama: Tyo Yoga Permana NIM: 2405450 Jawaban/Analisis: Teman saya (Dinan) menjelaskan sebagian besar Perang Diponegoro yang disebabkan oleh pihak kolonial Belanda. Pangeran Diponegoro memegang peran penting dalam memperjuangkan rakyat Diponegoro. Walaupun telah mengerahkan segala usahanya, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan sebagai akibat dari kalahnya rakyat Diponegoro atas Belanda. Materi ini menambah pemahaman saya terhadap salah satu peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia.

  • @user-ir1rp7bl6c
    @user-ir1rp7bl6c Před 7 hodinami

    Nama: Humaira Dzakiyya Azizah NIM: 2307940 Komentar/Analisis: Menurut pendapat saya, presentasi dari saudara Aulia Dinan Muhammad Dzakiyy sudah cukup dalam hal penyampaian. Namun, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk melengkapi makalah yang akan saudara buat. Sumber. Saudara bisa memerhatikan sumber yang akan digunakan sebelum mencantumkan. Sumber standar yang sudah dicantumkan adalah Asal Usul Perang Jawa oleh Peter Carey. Ada baiknya saudara juga menambahkan sumber lainnya, agar mendapatkan lebih banyak pandangan terkait Perang Diponegoro dan juga pandangan baru untuk dikaji berkaitan dengan topik yang saudara ambil. Pandangan baru dibutuhkan agar topik yang saudara ambil memiliki kebaharuan, karena topik tersebut memang sudah banyak dikaji. Saudara juga bisa mendetailkan pembahasan, agar tidak terlalu general dan pembahasannya lebih detail mengenai Perang Diponegoro. Semoga masukan dan saran dari saya dapat diterima sebagai saran yang baik oleh saudara Aulia Dinan Muhammad Dzakiyy. Terima kasih.

  • @thannnsss9429
    @thannnsss9429 Před 7 hodinami

    Nama: Muhammad Tristan Shah Jahan NIM: 2301665 Komentar/Analisis: Menurut pandangan saya, presentasi Bahruddin sudah cukup baik. Namun sumber-sumber yang dirujuk masih belum relevan untuk dijadikan bahan penulisan makalahnya. Pembahasannya relatif belum memberikan kebaruan dan kajian yang menarik untuk disusun dalam pemakalahannya. Saya menyarankan Bahruddin untuk menjelaskan genealogi dan tipologi dari Kaum Adat dan Kaum Padri melalui sisi antropologis. Selain itu, Bahruddin dapat menjelaskan mengenai dampak yang ditimbulkan dari pecahnya Perang Padri terhadap kondisi sosial-ekonomi di Sumatra Barat. Beberapa buku yang saya sarankan pada Bahruddin agar dalam menyusun makalahnya dapat lebih baik, yakni: Dobbin, C. (2008). GEJOLAK EKONOMI, KEBANGKITAN ISLAM DAN GERAKAN PADERI: Minangkabau 1784-1847. Depok: Komunitas Bambu. Harahap, B. H. (2007). Tuanku Rao. Depok: Komunitas Bambu. Nain, S. A. (2004). Memorie Tuanku Imam Bonjol. Padang: PPIM. Martamin, M. (1984). Tuanku Imam Bonjol. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.

  • @rjiputra529
    @rjiputra529 Před dnem

    Nama: Arsal Arjiaputra NIM: 220674 Komentar: Penyaji pada pertemuan hari ini Nini Setyanai Latif yang membahas Peristiwa Tanjung Priok 1984, dengan segala kompleksitas dan dampaknya, tetap menjadi kajian menarik yang menggambarkan wajah asli pemerintahan Orde Baru dan perjuangan rakyat Indonesia untuk keadilan dan demokrasi. Walaupun dari presentasi dan pembahasan yang kurang cukup mendalami peristiwa tersebut, tetapi cukup menggambarkan subjektifitas atau partisan dari media kabar pada saat Orde Baru. Media pada masa itu, yang sangat dikontrol oleh pemerintah, cenderung menggambarkan insiden tersebut sebagai tindakan tegas terhadap aksi subversif yang mengancam keamanan nasional. Namun, beberapa jurnalis dan media independen mencoba mengungkap fakta-fakta di balik kekerasan tersebut, meskipun menghadapi risiko sensor dan intimidasi. Laporan dari media internasional mengkritik keras tindakan represif pemerintah Indonesia, menggarisbawahi pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Kabar dari jurnalisme independen ini memberikan perspektif alternatif yang penting dalam memahami dimensi kekerasan negara terhadap rakyatnya selama Orde Baru, serta membuka diskusi lebih lanjut tentang pentingnya kebebasan pers dan akuntabilitas pemerintahan.

  • @alizackyasy-syarief3584

    Nama: Ali Zacky Asy-Syarief NIM: 2207400 Komentar: Tentang presentasi dari Ninit, dan topik yang dibawakannya yaitu peristiwa Tanjung Priok 1984, Ninit berusaha membawakan peristiwa tersebut berkenaan dengan surat kabar yang sudah disampaikan dan dikonstruksikan dengan baik. Selain membahas tentang perspektif, tentu nantinya Ninit bisa menghubungkan dengan pembahasan juga posisi dari media massa pada masa orde baru, seperti apa kondisi nya sehingga muncul perpektif media massa yang ada pada peristiwa tersebut.

  • @sobirnasrul6607
    @sobirnasrul6607 Před dnem

    Nama: Sobir Nasrul Basit NIM: 2207117 Komentar: Peristiwa Tanjung Priok tahun 1984 adalah salah satu insiden penting dalam sejarah Indonesia, yang menunjukkan ketegangan antara pemerintah dan masyarakat. Dalam presentasi Ninit Setyanti Latif, ada penekanan pada peran media massa dalam membingkai peristiwa tersebut, terutama melalui perspektif surat kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta. Surat kabar Merdeka cenderung menyuarakan perspektif masyarakat. Dalam laporan-laporannya, Merdeka berusaha untuk menyoroti ketidakpuasan dan keresahan yang dirasakan oleh warga, terutama dalam hal tindakan keras yang dilakukan oleh pemerintah terhadap demonstran. Meskipun menyampaikan kritik, Merdeka tetap berhati-hati dalam penyajiannya agar tidak secara langsung berkonfrontasi dengan pemerintah. Ini terlihat dari cara mereka menyampaikan laporan yang tetap berusaha netral namun tetap mengangkat suara masyarakat yang mengalami langsung peristiwa tersebut. Di sisi lain, surat kabar Kompas memiliki pendekatan yang berbeda. Kompas cenderung mendukung tindakan pemerintah dan berusaha untuk menampilkan sisi positif dari upaya meredakan ketegangan. Berita-berita yang diterbitkan oleh Kompas lebih fokus pada upaya pemulihan dan stabilisasi pasca insiden, dan tidak terlalu menonjolkan kritik terhadap tindakan pemerintah. Pendekatan ini mencerminkan sikap Kompas yang lebih berhati-hati dalam meliput isu-isu sensitif, khususnya yang berkaitan dengan pemerintah, guna menjaga hubungan yang baik dan stabilitas nasional. Perbedaan perspektif ini menunjukkan bagaimana media massa bisa memiliki peran yang signifikan dalam membingkai peristiwa sejarah. Media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai pembentuk opini publik yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap peristiwa dan tindakan pemerintah. Dalam konteks ini, Merdeka dan Kompas menunjukkan dua pendekatan yang berbeda dalam menjalankan fungsi jurnalistik mereka pada masa yang penuh dengan ketegangan politik dan sosial.

  • @muhamaddevadeva1290

    Nama: M. Deva Putra Alam NIM : 2209964 Komentar untuk soudari ninit, dalam penyampaian materi soudari ninit begitu jelas dan komprehensif yang menjelaskan peristiwa tanjung priuk, yang mana juga Peristiwa Tanjung Priok 1984 adalah sebuah peristiwa kerusuhan yang terjadi pada 12 September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Peristiwa ini berawal dari konflik antara petugas keamanan dan warga setempat yang memprotes pengajuan RUU tentang organisasi politik dan kemasyarakatan yang memiliki asas tunggal, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Peristiwa Tanjung Priok 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta Dampak Pada Saat Kejadian Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka serta sejumlah gedung rusak terbakar. Laporan resmi menyatakan 24 orang tewas dan 55 lainnya luka-luka, namun tim investigasi Solidaritas Nasional atas Peristiwa Tanjung Priok (SONTAK) mengklaim korban tewas mencapai 400 orang. Peristiwa Tanjung Priok tahun 1984

  • @larascitra4192
    @larascitra4192 Před dnem

    Nama : Laras Citraning Ati NIM : 2109381 Pada pertemuan kali ini saya tertarik dengan pembahasan mengenai “Peristiwa Tanjong Priok tahun 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta”, yang dijelaskan oleh Ninit Setyanti Latif. Dalam peristiwa ini terdapat perbedaan perspektif dalam menyuarakan peristiwa tersebut. Surat kabar Merdeka mencoba menyuarakan perspektif masyarakat dalam peristiwa tersebut dan mempertanyakan tindakan keras yang dilakukan oleh pemerintah namun tetap berhati hati, sedangkan Kompas cenderung mendukung pemerintah dan tidak terlalu memojokan pemerintah, beritanya fokus terhadap upaya meredakan ketegangan yang terjadi.

  • @hannaagrivia532
    @hannaagrivia532 Před dnem

    Nama : Hanna Agrivia NIM : 2109799 Komentar: Presentasi menarik hari ini dari saudari Ninit, yang memaparkan peristiwa Tanjung Priok pada tahun 1984 dengan menggunakan surat kabar merdeka. Peristiwa ini dipicu oleh bentrokan antara petugas keamanan dengan warga setempat. Surat kabar merdeka sendiri memberitakan peristiwa ini menitikberatkan pada peristiwa resmi. Analisisnya kurang pada penggunaan sumber yang berlainan sikap. Jika menggunakannya, akan menemukan pandangan lain.

  • @putriyolanda5987
    @putriyolanda5987 Před dnem

    Nama : Putri Yolanda NIM :2207316 Komentar Sebelumnya saya ingin memberikan komentar berupa saran kepada saudari Ninit mengenai peristiwa tanjung priok dalam perspektif surat kabar merdeka dan kompas, karena seperti yang kita tahu bahwa kebebasan berpendapat pada era orde baru sangat terbatas dan di atur oleh pemerintah, sehingga pers yang digunakan sebagai media untuk kebebasan berpendapat juga diatur oleh pemerintahan pada masa itu yaitu dengan adanya SIUPP, jika ada surat kabar yang dinilai terlalu mengkritik pemerintah akan dilakukan pembredelan atau pelarangan terbit. Nah saran yang mungkin saja bisa membuka wawasan saudari ninit mungkin bisa mengambil perspektif dari surat kabar luar negri yang memberitakan atau mengkritik peristiwa tanjung priok ini, mungkin dari segi pelanggaran HAM,penyalahgunaan kekuasaan, diskriminasi agama, karena keterbatasan dalam berpendapat pada media lokal Indonesia pada masa itu sangat dibatasi terutama dalam memberikan kritik langsung. Kritik yang mungkin lebih eksplisit dan terbuka umumnya datang dari media internasional atau organisasi HAM. Media lokal seperti Tempo, Sinar Harapan, ada mengkritik pemerintahan kala itu tapi dengan bahasa yang lebih halus atau tidak langsung dalam menyampaikan kritik mereka. Sekian saran yang dapat saya sampaikan, terima kasih🙏

  • @nadifnadul3376
    @nadifnadul3376 Před dnem

    Nama : Nadif Wahyu Meilandhifky NIM : 2206223 Komentar : Saya akan memberikan komentar terhadap presentasi dari saudari Ninit mengenai Peristiwa Tanjung Priok 1984. Dengan penjelasan yang jelas tentang latar belakang, dampak sosial-politik, serta perbandingan pandangan antara surat kabar Merdeka dan Kompas, saudari Ninit telah berusaha memberikan gambaran komprehensif tentang peristiwa tersebut. Analisis kritisnya terhadap peran media massa dalam pelaporan insiden ini sangat menarik. Selain itu penggunaan sumber referensi yang beragam memperkuat informasi yang disampaikan. Secara keseluruhan presentasi dari saudari Ninit ini tidak hanya mengedukasi tetapi juga mendorong kajian mendalam mengenai kebebasan pers dan kebijakan komunikasi pemerintah pada masa lalu.

  • @mamangsurga5718
    @mamangsurga5718 Před dnem

    Nama: Vemil Bara Alhakim Nim: 2205664 Komentar: saya menyoroti presentasi yang dilakukan Akmal Reyzal. menurut saya materi yang disampaikan oleh saudara Akmal sangat menarik, terlebih membahas SD inpres yang di mana program dari masa orde baru yang memang sangat membantu dalam menanggulangi buta huruf yang ada di tanah air kita (Indonesia). Presentasi yang di bawahkan oleh Akmal Reyzal membantu untuk mengingatkan saya bahwasanya bangsa Indonesia pernah terjadinya 1 peristiwa yang sangat menyedihkan bagi rakyatnya yaitu buta huruf, Informasi yang disajikan oleh saudara Akmal Reyzal sangat bermanfaat.

  • @dwimuzakiyatulfakhiroh8146

    nama : dwi muzakiyatul fakhiroh nim : 2203246 Komentar : saya akan mengomentari presentasi yang disajikan oleh saudari ninit. penyaji telah mempersentasikan mengenai peristiwa tanjong priok dalam sudut pandang surat kabar kompas dan merdeka. peristiwa tanjong priok merupakan peristiwa yang berdampak besar pada kondisi sosial dan politik di indonesia. materi ini merupakan materi yang menarik untuk dijadikan salah satu bahasan pada matakuliah sejarah Indonesia orde baru dan reformasi. secara keseluruhan materi yang ninit sampaikan sudah runtut dan cukup baik. penyaji juga mempresentasikan materinya dengan lancar dan tanpa kendala. mungkin seperti masukan yang diberikan pa suwirta sebelumnya, penyaji dapat mengambil sudut pandang dari dua surat kabar yang memiliki pandangan berbeda. mungkin penyaji dapat mempertimbangan surat kabar tempo sebagai salah satu pembanding dari surat kabar Kompas atau merdeka. karena seperti yang kita tau surat kabar tempo adalah salah satu surat kabar yang aktif dalam mengrkitik pemerintahan orde baru.

  • @haniimariam
    @haniimariam Před dnem

    Nama: Hani Mariam NIM: 2206961 Komentar: Pada pertemuan kali ini Saudari Ninit Setyanti Latif menjelaskan tentang "Peristiwa Tanjung Priok 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta". Telah dijelaskan dengan baik mulai dari penjelasan singkat mengenai Peristiwa Tanjung Priok, dampak yang ditimbulkan pada saat kejadian dan dampaknya yang masih terasa hingga saat ini, serta penjelasan pandangan dari surat kabar Merdeka dan Kompas. Merujuk kepada komentar yang telah disampaikan oleh Pak Andi Suwirta bahwa dua pandangan dari surat kabar yang berbeda justru kurang menarik karena tidak melahirkan suatu pandangan lain yang bertentangan dengan pandangan sebelumnya. Maka dari itu, alangkah lebih baik jika membandingkan satu pandangan dari surat kabar dan satu pandangan pribadi dari sejarawan atau dari media lain yang bertentangan dengan apa yang disampaikan surat kabar tersebut. Sehingga dapat dilakukan analisis terkait perbedaan dua pandangan tersebut, mengapa yang satu condong terhadap pemerintah dan yang satu lagi tidak. Dari segi ppt yang ditampilkan sudah menarik karena menggunakan warna yang serasi dan tulisan yang rapi antar paragrafnya.

  • @dzakym.a.likumahuwa2180

    Nama: Dzaky M. Azhali Likumahuwa NIM: 2009896 Komentar: Saya sendiri ingin memberikan komentar khusus terhadap presentasi saudari Ninit, mengenai tragedi Tanjung Priok dalam perspektif surat kabar / media massa. Salah satu hal yang menjadi sorotan utama dalam tragedi Tanjung Priok adalah, seperti yang dibahas di kelas beberapa pertemuan yang lalu, persekusi umat muslim oleh pemerintahan Orde Baru. Salah satu tokoh pertama yang menyuarakan sentimen 'anti pemerintah' adalah ulama Abdul Qodir Jaelani. Mungkin saudari Ninit bisa mencari artikel-artikel ataupun newsletter dari surat kabar lain, apalagi yang bernuansa Islam ataupun dari perspektif lain seperti perspektif internasional, untuk membuat perbandingan antara kritik yang diberikan oleh surat kabar seperti Kompas atau Merdeka. Salah satu buku yang saya rekomendasi sendiri adalah milik Fabian Junge, 'Kesempatan yang Hilang, Janji yang tak Terpenuhi. Pengadilan HAM Ad Hoc untuk Kejahatan di Tanjung Priok 1984' yang diterbitkan pada tahun 2008. Mungkin bisa menjadi referensi tambahan dan menambah ataupun meningkatkan perspektif yang baru untuk saudari Ninit.

  • @muhammadraflizamilnurilmi9398

    Nama Lengkap: Muhammad Rafli Zamil Nur Ilmi NIM:2106896 Saya sangat tertarik dari salah satu pembahasan pada pertemuan kali ini yaitu kepada saudara Akmal R yang membahas mengenai SD INPRES yang di dirikan pada masa Orde Baru. SD Inpres (Sekolah Dasar Instruksi Presiden) adalah sarana pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah Soeharto di masa Orde Baru untuk memperluas dan meratakan kesempatan belajar anak usia SD, sekitar 7-12 tahun. Program ini meliputi pembangunan gedung-gedung sekolah dilengkapi dengan penyediaan guru, buku, hingga sarana penunjang belajar lainnya. Tujuan didirikannya SD Inpres ini mewajibkan setiap anak yang berusia 8 tahun memperoleh pendidikan dasar. Selain itu, SD Inpres menjadi salah satu terobosan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di perdesaan. Pembangunan SD Inpres dimulai setelah dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) No. 10 Tahun 1973 tentang pembangunan Sekolah Dasar pada Pelita II, Pada periode 1993-1994, tercatat hampir 150 ribu unit SD Inpres telah dibangun. Seiring dengan itu, ditempatkan pula lebih dari 1 juta guru Inpres di sekolah-sekolah tersebut.

  • @nurhasnalathifah7386

    Nama: Nur Hasna Lathifah Evidiany NIM: 2209281 Komentar/Analisis: Izin mengomentari presentasinyang dibawakan olej saudara Akmal. Presentator menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang Program SD Inpres dan konteks sejarahnya. Penjelasannya detail dan terstruktur dengan baik, mencakup latar belakang, tujuan, dan dampak program ini terhadap pendidikan di Indonesia. Meskipun Akmal telah menyediakan banyak informasi, penggunaan data statistik atau hasil penelitian yang lebih spesifik akan memberikan kekuatan lebih pada argumen yang disampaikan. Selain menyampaikan fakta sejarah, Akmal bisa menambahkan analisis lebih mendalam tentang dampak jangka panjang dari Program SD Inpres, baik dari segi positif maupun negatif. Misalnya, bagaimana program ini mempengaruhi kesenjangan pendidikan di berbagai daerah. Secara keseluruhan, presentasi Akmal Reyzal sudah sangat baik dan informatif. Dengan sedikit perbaikan pada beberapa aspek, presentasi ini dapat menjadi lebih menarik dan mendalam.

  • @ayumikhoirunnisa
    @ayumikhoirunnisa Před dnem

    Nama: Ayumi Khoirunnisa NIM: 2202143 Komentar: Saya akan memberikan komenntar pada presentasi saudari Ninit. Ninit menjelaskan materi mengenai Peristiwa Tanjung Priok 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta. Struktur presentasi dijelaskan secara struktural dan terorganisir dengan baik. Isii yg disampaikan juga informatif dan memberikan perspektif yang mendalam tentang Peristiwa Tanjung Priok 1984.

  • @miapuspitawulandari5154

    Nama: Mia Puspita Wulandari NIM: 2205504 Komentar: Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan komentar dan saran kepada Akmal Reyzal yang membahas "Program SD INPRES pada Masa Orde Baru Tahun 1973-1993". Dalam pemaparan materi Akmal Reyzal menjelaskan tentang SD INPRES dengan cukup baik. Ia menjelaskan latar belakang dan tujuan pendirian SD INPRES pada masa Orde Baru dengan jelas. Akmal juga menyertakan data perkembangan SD INPRES, sehingga pembaca bisa memahami seberapa besar program ini, selain itu Akmal juga membahas dampak positif dan negatif dari program ini, memberikan gambaran yang seimbang tentang keberhasilan dan tantangannya. Materi ini menarik karena SD INPRES adalah program Orde Baru yang sangat membantu mengurangi buta huruf di Indonesia dan mendukung program wajib belajar 6 tahun dari pemerintah. Saran saya, Akmal bisa memperluas pembahasannya hingga perkembangan SD INPRES dari awal berdiri hingga runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998.

  • @syifaazzahra2481
    @syifaazzahra2481 Před dnem

    Nama: Syifa Az Zahra Nim: 2209155 Jawaban/Komentar: Terima kasih kepada Akmal Reyzal atas presentasi yang sangat informatif mengenai "Program SD Inpres Pada Masa Orde Baru Tahun 1973-1993". Saudara Akmal berhasil menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur, sehingga mudah dipahami. Penggunaan data dan fakta, seperti jumlah sekolah yang dibangun dan dampak terhadap angka partisipasi sekolah dasar, sangat memperkaya presentasi ini. Saya juga mengapresiasi analisis yang kamu berikan mengenai tantangan dan kelemahan program, yang memberikan pandangan seimbang tentang keberhasilannya sangat membantu dalam memahami materi dan membuat presentasi lebih menarik. Selain itu, menghubungkan dampak Program SD Inpres dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini memberikan perspektif yang relevan dan bermanfaat. Secara keseluruhan, presentasi Akmal sangat komprehensif dan memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya Program SD Inpres dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

  • @ginakhaerunissa2755

    Nama: Gina Khaerunissa NIM: 2202186 Saya izin memberikan sedikit komentar terhadap presentasi yang dilakukan oleh Akmal Reyzal yang membahas mengenai SD Inpres. Presentasi yang diberikan oleh Akmal membuat saya mengetahui adanya sebuah program di masa Orde Baru yang bernama SD Inpres untuk membantu pendidikan di Indonesia. Penyampaian yang dilakukan memberikan cukup banyak informasi yang berhubungan dengan SD Inpres dimulai dari latar belakang lalu ke tujuan. Bagaimana SD Inpres ini berdampak dalam hal pendidikan pun dibahas oleh penyaji dengan cukup jelas.

  • @destriaputribudiana5299

    Nama: Destria Putribudiana NIM: 2203230 Pada kesempatan ini ada 2 orang mahasiswa yang presentasi, Akmal dan Ninit. Saya akan mengomentari presentasi Ninit. Presentasi yang dilakukan oleh Ninit sudah bagus. Materi dan judul yang digunakan Ninit menarik pembaca yaitu "Peristiwa Tanjung Priok 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta". Mungkin alangkah baiknya materi dan analisis mengenai peristiwa tsb dlm sudut pandang surat kabar merdeka dan kompas di Jakarta lebih diperdalam lagi.

  • @putritsanisalsabila

    Nama: Neng Putri Tsani Salsabila NIM: 2204212 Komentar: saya menyoroti penampilan presentasi dari Akmal Reyzal yang menyampaikan materi "Program SD Inpres Pada Masa Orde Baru Tahun 1973-1993". Presentasi dari Akmal sangat baik dan penyampaiannya menarik, walaupun belum dirasa lengkap. Tema yang diambil juga menarik mengenai sejarah pendidikan di Indonesia, lebih spesifik mengenai cikal bakal dari sekolah pelatihan guru.

  • @muhamadfauzan4424
    @muhamadfauzan4424 Před dnem

    Nama : Muhamad Fauzan NIM : 2209988 Komentar kepada sodari ninit : Penyampaian Ninit mengenai Peristiwa Tanjung Priok dari perspektif surat kabar sudah cukup baik. Peristiwa tersebut memiliki dampak yang besar terhadap situasi politik dan sosial di Indonesia. Kerusuhan yang terjadi mempengaruhi kebebasan pers di negara ini, dengan itu kita menjadi paham akan beberapa peristiwa yang sudah disampaikan oleh sodari ninit.

  • @anakagungbintangmahaputrak936

    Nama: Anak Agung Bintang Maha Putra Karang Nomor Induk Mahasiswa: 2204390 Komentar: Saya ingin mengomentari presentasi dari rekan saya, yaitu saudara Akmal Reyzal yang memaparkan presentasinya dengan judul Program SD Inpres Pada Masa Orde Baru Tahun 1973-1993. Saudara Akmal sendiri sudah menjelaskan bagaimana SD Inpres (Sekolah Dasar Instruksi Presiden) adalah sarana pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah Soeharto di masa Orde Baru untuk memperluas dan meratakan kesempatan belajar anak usia SD, sekitar 7-12 tahun. Beliau memaparkan bahwa pada masa Orde Baru, kebijakan pendidikan bersifat sentralistik, atau terpusat. Pada masa Orde Baru, pendidikan dijadikan alat untuk pembangunan ekonomi nasional. Pendidikan dilaksanakan di bawah kekuasaan administrasi birokrasi yang berwibawa. Saudara Akmal telah menunjukkan pemahaman yang baik mengenai topik SD Inpres dan bagaimana program ini dijalankan pada masa Orde Baru. Beliau berhasil menjelaskan latar belakang sejarah serta tujuan program ini dengan cukup jelas. Namun, ada beberapa poin yang bisa ditingkatkan untuk memperkuat argumen dan penjelasan. Akan lebih baik jika saudara Akmal bisa menyertakan data statistik atau bukti konkret mengenai dampak dari program SD Inpres. Misalnya, data mengenai peningkatan angka partisipasi sekolah dasar di daerah-daerah tertentu setelah implementasi program ini, atau perbandingan kualitas pendidikan sebelum dan sesudah program. Meskipun saudara Akmal sudah menyebutkan bahwa pendidikan dijadikan alat untuk pembangunan ekonomi nasional, akan lebih kuat jika ia bisa menjelaskan lebih detail bagaimana SD Inpres berkontribusi pada pembangunan ekonomi. Misalnya, apakah ada korelasi antara peningkatan pendidikan dasar dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja di masa mendatang. Presentasi bisa ditingkatkan dengan menambahkan analisis kritis mengenai kebijakan sentralistik dalam pendidikan pada masa Orde Baru. Apakah kebijakan ini lebih banyak memberikan dampak positif atau negatif? Apakah ada kelemahan atau tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program SD Inpres? Selanjutnya, saudara Akmal juga di kedepannya dapat menambahkan perbandingan dengan kebijakan pendidikan masa kini bisa memberikan perspektif yang lebih luas dan relevan bagi audiens. Misalnya, apakah ada program pendidikan serupa yang dijalankan oleh pemerintah saat ini, dan bagaimana program tersebut dibandingkan dengan SD Inpres? Untuk sumber bacaan, saya menyarankan saudara Akmal membaca buku Menguak Jendela Ilmu: Dinamika Penerbitan Buku Pendidikan Dari Era Orde Baru Hingga Reformasi karya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SD Inpres tahun 1970-an karya Litbang Kompas, dan Kenangan Inspiratif Orde Lama dan Orde Baru karya M. Sanusi.

  • @triarosdiana6770
    @triarosdiana6770 Před dnem

    Nama: Tria Rosdiana NIM: 2206705 Komentar: Izinkan saya memberikan komentar kepada seorang penyaji bernama Akmal Reyzal yang pada kesempatan pagi ini mempresentasikan terkait "Program SD Inpres Pada Masa Orde Baru Tahun 1973-1993". Penyaji sudah menjelaskan materi bahasannya sesuai dengan judul yang ia usung, begitupun dengan beberapa pertanyaan rumusan masalah yang menjadi sub pada bahasannya. Materi tepah disajikan secara baik, runut, dan relevan dengan judul yang diusung. Dalam hal ini, secara keseluruhan penyaji sudah mempresentasikan dengan cukup baik. Selain itu, terkait materi bahasan yang dijelaskan dan ada pada PPT, lebih baik memuat bagimana pergantian SD Inpres menjadi SD yang umumnya ada pada masa Reformasi sekarang ini. Dengan begitu, periode SD Inpres tak hanya berhenti pada tahun 1993, namun ada penjelasan lanjutan terkait subtitusi pendidikan SD pada masa itu.

  • @dimasafd717
    @dimasafd717 Před dnem

    Nama : Dimas Anggara Fiqri NIM : 2200442 Komentar : Saya ingin berkomentar terhadap Materi presentasi dari Ninit Setyanti Latif. Presentasi dari Ninit sudah sangat Baik. Namun yang saya ingin komentari ialah judul beserta materi yang dipilih. Secara cakupan materi memang terlihat jelas dan mengerucut, namun yang ditakutkan ialah penulisan hanya terbatas pada 2 perspektif saja, yaitu perspektif surat kabar Merdeka dan Kompas, sedangkan sebuah penulisan sejarah akan lebih baik jika ditinjau dengan sudut pandang yang komprehensif, dari berbagai sudut pandang. Yang ditakutkan juga ialah penulisan terlihat subyektif.

  • @putrizahra05
    @putrizahra05 Před dnem

    Nama lengkap: Putri Zahra NIM: 2207506 Komentar/analisis : Saya ingin memberikan komentar/saran kepada Akmal Reyzal. Program pembangunan SD Inpres memiliki dampak yang signifikan pada sistem pendidikan di masa itu. Meskipun program ini berhasil meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan kuantitas sekolah dan tenaga pendidik, namun ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Jumlah sekolah dan tenaga pendidik yang terlalu banyak tanpa persiapan yang matang menyebabkan penurunan kualitas tenaga pendidik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa program-program pendidikan di masa depan memperhitungkan aspek kualitas dan kuantitas secara seimbang agar tujuan pembangunan SD dapat dicapai dengan lebih efektif. Selain itu saran yang ingin saya berikan adalah saya menyarankan untuk membahas bagaimana cara mencapai keseimbangan antara kualitas dan kuantitas yang ada.