05. Nietzsche - [Metafisika Kebudayaan - Bambang I. Sugiharto]
Vložit
- čas přidán 11. 07. 2024
- Seri Kuliah Metafisika Kebudayaan - Nietzsche
Prof. Bambang I. Sugiharto
00:00:00 - Friedrich Nietzsche - 1844-1900
Filsuf yang sangat mempengaruhi
- Heidegger, Gadamer, Ricouer,
- Adorno, Horkheimer (Para Filsuf Sekolah Frankfurt)
- Michel Foucault, Deleuze, Derrida (Filsuf Strukturalis dan Post-strukturalis)
= Mengklimaks dalam Postmodernisme (akhir abad 20, awal abad 21)
00:05:07 - The Birth Of Tragedy (1872)
- Penilaian atas budaya yunani
- M. Arnold: Budaya Yunani adalah ekspresi kesederhanaan yang tenang dan tercerahkan, terstruktur secara harmonis.
- bagi Nietzsche: tampilan harmonis, rasional itu adalah sublimasi dari tendensi kekerasan yunani
00:10:34 - Kebudayaan Yunani berada dalam tegangan 2 tendensi estetik.
- Apollonian: Terang, Harmonis, Logis, Teratur dan Indah - tendensi ini muncul di dalam patung dan arsitektur.
- Dionysian: Malam, Mabuk, Nafsu, keluar dari penderitaan dengan menyangkal hidup - tendensi ini muncul di dalam musik, tarian dan drama.
Perpaduan antara Apllonian dan Dionysian melahirkan Drama-drama Tragedy.
- Tendensi Dionysian di kelola secara Apollonian;- tendensi destruktif menjadi karya seni yang menyelamatkan kehidupan.
00:20:24 - Human, All too Human (1878).
- melawan anggapan tradisional: bahwa pengetahuan, kebenaran dan nalar berlandaskan pada suatu struktur pondasi yang abadi (supra historis) di balik pengalaman yang berubah-ubah.
- Bagi nietzsche: pengetahuan, kebenaran, metafisika = sesuatu yang bersifat "historis" (berubah-ubah). = Segala hal itu "menjadi (becoming)" -kontekstual. Pengetahuan kita hanya sejauh yang tampak secara empirik.
00:28.00 - Yang dibutuhkan = "Historical Philosophy."
- kerja seperti analisis kimia - mengurai tata moral, religius, estetik dsb. hingga menemukan unsur-unsur dasar pembentuknya - kontekstual.
- Pengetahuan universal objektif itu tidak penting
00:34:00 - Beyond Good and Evil.(1886)
- Sains - bukanlah "penjelasan (explanation) atas realitas; melainkan hanya salah satu kemungkinan tafsir (interpretasi) atas realitas.
- bahkan konsep kunci "sebab-akibat" hanyalah fiksi konvensional saja, supaya kita bisa melukiskan secara komunikatif kepada orang lain.
- Sains tidak menawarkan "kebenaran" atau "hukum alam"; melainkan salah satu cara saja untuk menguasai dan memanipulasi realitas
00:41:50 - bahasa bukan representasi realitas; bahasa adalah cara kita berfikir dan memahami realitas.
00:44:09 - The Gay Science.(1882)
- Sains - sensibilitas daripada "metode".
- Sensibilitas = sikap tetentu terhadap alam.
- Metode = aturan main saja di kalangan ilmuwan, yang memungkinkan kekuasaan.
Ohh,,, nietche.... inspirasiku
greetings,👌
Selamat pagi
Terima kasih
Terima kasih
Serius nanya, memang ada y kampus papantulis hitam dengan menggunkan kapur tulis
Lah itu buktinya ada
Itu tahun 2012
ini ko Pak Bambang tafsir nya sama sekali ga ada kutipan dari nietzche nya yg dia pake yah?? cuma nyebutin judul2 buku nya aja. Pendapat nya dia ini most of all ga di dukung dengan text, lebih ke buku2 Nietzche yg di pakai bua ngedukung tafsir nya Pak Bambang. Klo pake Genealogi, kuliah ini cuma nunjukin kalo Pak Bambang ini kecenderungan Posmo nya kuat dan agak Fasis, dalam artian beyond good and evil tp yah.😁
Sependapat mas. Wlpn gaya pemaparannya kontemporer, ada yang seperti tidak mengena. Apa pun itu kita syukuri saja penjelasannya. Agak berbeda dengan penjelasan Romo Setyo Wibowo.
Filsafat kok tafsir 😂. Itu profesor gak jelas, bingung juga dengan apa yang di paparkan 😂
Sbelum lbih jauh cba ketahui ini video taun brpa?
Hai yang di sebut Prof? Nietzsche akan berkata? "Tuhan telah mati, tuhan telah mati, hore hore hore 😂'.