Entas Entas Leluhur dan Korban Lautan di Desa Pacung

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 5. 02. 2023
  • Entas - Entas Leluhur dan Korban Laut di Bali Utara
    Serta Prosesi Nglungah Anak Bajang
    Devha Balarama Ananta Sesa
    Buleleng. Tanggal 30 Desember 2022, hari Jumat bertepatan dengan Kajeng Kliwon, sebuah tim kecil yang diundang dari Jakarta berkolaborasi dengan pemrakarsa Kadek Dewanta, melaksanakan Ritual Entas-Entas di sebuah pantai di Desa Pacung, di antara Pura Kuno Palisan dan Pura Sang Marek, di sebelah Timur Pura Purwa Sidhi Ponjok Batu.
    Adapun ritual ini menggunakan sesaji yang menjadi tradisi setempat dilengkapi dengan tiga daksina linggih (lanang, istri dan sangge), serta sesaji Jawa Cok Bakal. Pemandu ritual ini adalah Mangku Pande Sudi Arsana dari Taman Mini Jakarta, didampingi oleh Ibu Tiwi Susanti dan Ajik Dewa Suratnaya serta Mangku Dalem Ktut Suryanaya. Ritual diawali dengan Ritual Nglungah Anak Bajang dua keluarga yang dipandu oleh Ibu Tiwi Susanti.
    Jiwa-jiwa leluhur yang terdaftar dan tertulis serta terentas sebanyak lebih dari 50 jiwa. Dari pantauan secara spiritual, yang ikut terentas dan tidak terdaftar jauh lebih banyak. Umumnya mereka adalah jiwa-jiwa yang merupakan korban lautan.
    Ritual Entas-Entas
    Pemegat tipat lepas
    Perlu diketahui bahwa Entas-Entas dengan sesaji tradisi Tengger sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu dengan referensi Lontar Purwo Bumi Kamulan yang tersimpan di Tlatah Tengger. Selain itu ada referensi yang tersimpan di Bali, yaitu Pustaka Iswara Tattwa yang tersimpan di sebuah Griya di Denpasar, di Jawa referensinya adalah Nitisastra dan Negara Krtagama.
    Entas-Entas di beberapa wilayah di Jawa, memiliki nama yang berbeda, seperti di Pantura Jawa namanya Kalang Obong, di Lawu namanya Entas Pinulus, di Jawa Timur namanya Nyadran atau Panjurung Sukmo atau Dharma Pangentas.
    Kalau ingin tahu tentang Entas-Entas silahkan bertemu dengan Ktut Sudarsana, Bendesa Adat Desa Kapal, Badung, seorang penekun yang memiliki ribuan lontar.

Komentáře • 39

  • @sanjaya22883
    @sanjaya22883 Před 10 měsíci +1

    Salam rahayu ajik dewa laksanakan sesuai desa kala patra rahayu semoga berjalan lancar sesuai ajaran leluhur rahayu👍🙏🙏

  • @kendratriwidoo9137
    @kendratriwidoo9137 Před 10 měsíci +1

    Cerita entas entas di pewayangan Jawa. Adalah cerita putra pandawa mengetaskan leluhurnya. Serta ayahnya pandu

  • @rosiandreas6417
    @rosiandreas6417 Před rokem +2

    Entas entas sudah ada dari dulu di era jawa kuno dan sampai skrg masih di lakukan sprti di tengger bromo,magetan,blitar,malang,kediri,gunung kidul,sleman dll

  • @radenjoko2252
    @radenjoko2252 Před rokem +3

    Saya Hindu Nusantara ,tetap percaya dengan entas entas ,,,maju terus romo Jangan digubris soal perbedaan istilah

  • @rerenprahessty9318
    @rerenprahessty9318 Před rokem +3

    Ajik dewa cara menjelaskan sangat jelas, cerdas dan mudah di mengerti anak muda. Sukma ajik.

  • @dewamico1349
    @dewamico1349 Před rokem +3

    Nagih patuang pak bali ajak di jawa adan gen desa kala patra beda daerah beda nama yang penting makna nya sama rahyu aji dewa suratnyana 🙏🙏

  • @agus2309
    @agus2309 Před rokem +4

    Salam dari Sulteng,,, saling berkolaborasi,,, saling mengisi kekurangan,, memberikan pemahaman yang memiliki kelebihan jnanenya...,, Tidak ada manusia sempurna,,, salam hormat saya dan kelompakan pemuka2 agama Hindu yang memberikan contoh kepada generasi penerusnya 🙏🏾🙏🏾🙏🏾

  • @putugedesumarayana9830
    @putugedesumarayana9830 Před rokem +1

    Super aji suratnaya….di desa gobleg ada namanya NGEYEHIN

  • @ketutnediasa8170
    @ketutnediasa8170 Před rokem +2

    Mantap pencerahannya Romo Dewa Ketut Suratnaya

  • @madesuardika8657
    @madesuardika8657 Před rokem +1

    Istilah boleh berbeda, maknanya yg utama

  • @komingcok6220
    @komingcok6220 Před rokem +1

    Astungkara Rahayu sarengsami sesuai harapan

  • @putugedesumarayana9830

    Jangan menunjukan bahwa hanya diri kita yang hebat

  • @madepasak6889
    @madepasak6889 Před rokem +1

    Entas2 merupakan menempatkan roh leluhur
    Dan memperhatikan ya
    Lewat kesadaran kita,
    Biar hanya sesaji secukup nya saja asal ada aguman pemangku bisa digunakan
    Kalau memang tidak mampu,
    Kalo sudah banyak dana
    Ya harus jalani yngnamana
    Utame agar selaras

  • @komingcok6220
    @komingcok6220 Před rokem +1

    Mantap dewa aji astungkara kenak Rahayu panjang Yusa sstungkara

  • @iwayansutarka8179
    @iwayansutarka8179 Před rokem +3

    Mohon yang, pinter, bersatu dengan yang pinter pinter, umat tidak bingung❤❤❤

  • @anugrahdewata4653
    @anugrahdewata4653 Před rokem +3

    Entas2, ngaben Dll itu hanya sebuah nama jangan dipertengkarkan, yang penting tujuannya sama

  • @wayanwinasa3526
    @wayanwinasa3526 Před rokem +1

    Suksme pencerahannya 🙏

  • @nyomanwardika6856
    @nyomanwardika6856 Před rokem +1

    Ajaran agama hindu bersipat unipersal desa kapatra / desa mewicara lain daerah lain namanya .intinya sama .sing perlu mekerah kalau anjing baru mekerah .damai itu indah

  • @gedesaryata7186
    @gedesaryata7186 Před rokem +1

    Jangan sampai gara2 bahasa/istilah yg berbeda para tokoh mjd saling menonjolkan diri. Saling asah saling asuh utk mnj penyempurnaan.
    Salam damai & berbahagia selalu.
    🔥🕉️🔱🌞🌺

    • @renungandharma7571
      @renungandharma7571  Před rokem

      Om Swastyastu 🙏🏼
      Matur Suksma Dahat utk perhatiannya. Kami kosong niatan utk menonjolkan diri kecuali edukasi, tapi terima kasih utk inputnya.
      Rahayu Rahayu Rahayu 🙏🏼

  • @gendonkopong2796
    @gendonkopong2796 Před 3 měsíci

    Astungkara ajik, kenapa seorang RSI MPU bisa mengatakan entas2 TDK ada repensinya, sy seorang awam tau lontar entas2 di temukan di Griya imam bonjol Denpasar ,maaf jika ada yg kurang berkenan suksma 🙏

  • @ketutwaradi420
    @ketutwaradi420 Před rokem +1

    Suksma pencerahannya Guru🙏

  • @gedeputrasesanaputrasesana8020
    @gedeputrasesanaputrasesana8020 Před 6 měsíci +1

    model2 darme wecane yg dari bali,kadang kaku/terlalu ke bali balian,memaksa sipat nya,sesuae dgan selara yg ada di bali,padahal etnis jawa juga banyak hindu nya,pakae dreste jawa,jangan memaksa seperti di bali,di bali juga tidak semua desa melakukan ngaben,tergantung desa kale patre,ingat jangan memaksakan harus hindu nusantra harus seperti bali,para tokoh bali,jangan jumawa dgan bali,padahal kita hindu bali sedang kropos dgan beban adat istiadat ini,padaahal tanah bali sudah di kuaasi pendatang,sejengkal tanah yg kita upacari sudah di jual sama sodara kita sendiri.bes banggga dgan ke ajum2man nyamebkita sendiri

  • @rossiaditya1616
    @rossiaditya1616 Před rokem +1

    Matur suksma ajik atas penjelasannya🙏🙏🙏

  • @ketoetastawa3509
    @ketoetastawa3509 Před rokem +1

    P. Dewa , uraikan perbedaan ritual Entas entas dg. Sawa dan atma wedana.

    • @renungandharma7571
      @renungandharma7571  Před 9 měsíci

      Sawa Wedana, Atma Wedans dan Entas2
      Rg Veda X.15.14 menyebutkan perihal kematian ad dua pula perlakuannya. Pertama Agnidagha yaitu dibakar (di kremasi), kedua Anagni Daghda ((dikubur). Tdk dijelaskan lebih jauh bgmn tehnis prosesi berikutnya.
      Artinya, Rg Veda memberikan keleluasaan terkait dg prosesi berikutnya yg disesuaikan dg kearifan lokal (budaya, tradisi, adat).
      Di Bali sendiri kedua pola, di kremasi dan dikubur (di Bali Utara, di Desa Busungbiu, di seputaran Pura Batukaru, di seputaran Pura Besakih) masih ada dg berbagai latar belakang. Yg dikubur namanya Nywasta Bambang (Ngaben Pertiwi?).
      Di Bali kita kenal yg di kremasi disebut Mekingsan Ring Gni, merupakan upacara penyempurnaan badan jasmani (Sawa Wedana) dg meleburnya dg Api Suci dan mengembalikan lima unsur pembentuk badan jasmani (Panca Maha Bhuta) yg menurut sy (maaf) yg kembali baru empat unsur. Satu unsur (ether) masih.melekat dg sang jiwa ketika abu kremasi di larung ke laut. Dg masih adanya satu unsur ini maka sang jiwa yg sdh melalui penyucian oleh daya lebur laut masih dibungkus oleh ether utk dijemput (di kedetin) dg daksina linggih dan di linggihkan di puspa lingga, dan skrg nama sang jiwa bukan lagi nama spt di KTP waktu masih hidup. Skrg namanya adl nama bunga spt Jepun, Sandat, Tunjung dsb. Lalu puspa lingga mengalami proses lagi spt sawa yaitu dimandikan dg tirta, dibakar dan dilarung ke.laut. Inilah proses terakhir penyempurnaan panca tan matra dan ether. Panca tan matra adl cikal bakalnya pancamaha bhuta, shg utk menuntaskan panca mahabhuta hrs menuntaskan panca tan matra. Tanpa menuntaskannya maka tdk mungkin moksa, demikian kata kitab suci.
      Puspa lingga adl simbol pengembalian panca tan matra kpd asalnya. Jadi proses mulainya terbentuk puspa lingga adl awal dr Atma Wedana. Atau Nyekah. Lalu bgmn dg Entas2?
      Selama ini yg dikenal dg Ritual Entas2 hanya di kalangan umat Hindu di Tengger (mungkin sdh ada sejak sebelum jaman Singosari!) dg sumber sastranya Lontar Purwo Bumi Kamulan. Sesungguhnya di luar Tengger juga ada Entas2 hanya bersifat lokadresta, hanya lama hilang ditelan sejarah, bahkan di Bali masih ada sastranya namanya Pustaka Iswara Tattwa yg tersimpan rapi di Griya di Jl. Imam Bonjol no. 61, Denpasar. Lalu di Jawa, di luar Tengger, jejak2 Entas2 masih ada walaupun namanya bukan Entas2, spt di Lawu namanya Entas Pinulus, di Nganjuk (suku Kalang) namanya Kalang Obong di Blitar (Yuliono) namanya Dharma Pangentas, di Sidoarjo.(Rsi Hasto) namanya Pangentas Panjurung Sukmo Atman Manunggal. Lalu bgmn prosesinya di Jawa?
      Umat Hindu Jawa konsisten dg Ritual Slametan org yg meninggal yg mulai hari ketiga, ketujuh, empatpuluh, keseratus, satu tahun, dua tahun dan tiga tahun (Nyewu).
      Slametan tiga tahun ini identik dg Memukur di Bali (Nengah Dana), merupakan proses penyucian raga dan jiwa. Menurut pak Nengah Dana, Entas2 ini identik dg Dewa Pitra Pratista menjadikan leluhur menjadi Bhatara Hyang Guru (Rsi Hasto) yg setara dg istadewata (Rg Veda X.15.1-13). Sumber sastra Entas2 di Jawa, di luar Tengger adl Pustaka Nitisastra dan Nagara Krtagama.
      Demikian yg bisa sy uraikan, mohon maaf atas segala kekurangannya.
      Pd jaman kerajaan yg di Entas adl Raja dan keluaganya lalu di dharman. lalu didharma kan di candi (Pedharman), spt misalnya Raja Kertanagara di Candi Singosari, Raja Anusapati di Candi Kidal, Raka Kertarajasa di Candi Simping dll

  • @aryas6210
    @aryas6210 Před rokem +1

    di mana bumi di pijak disana langgit di jujung, masing" sudah punya pedoman, pang sing uyut , pangenang mekuli gen, pang ada beliang baas... rahayu 🙏🙏

  • @a.a.ngurahadililaarsana9808

    Entas entas di Jawa kira kira sama artinya sama dengan ngentas di Bali

  • @rahmandozaila
    @rahmandozaila Před 11 měsíci

    lakukan apa yg ditemukan dilontar..jika belum menemukan artinya belum luas penelitianya.

  • @detuagus4805
    @detuagus4805 Před rokem +2

    Om swastiastu narasumber yg saya muliakan,,sprti yg di terangkan dlm vidio,,saya ingin bertanya bagaimana cara menguji apakah upacara yg kita lakukan khususnya mengenai pitrayadnya yg di puput seorang pinandita itu sukses atau tidak ?sedangkan upacara itu berkaitan dengan hal yg tak kasat mata.mohon pencerahannya🙏🙏🙏

    • @renungandharma7571
      @renungandharma7571  Před rokem

      Caranya tdk sulit. Walaupun sebenarnya menurut seorang sulinggih wikan, saat beliau ngarga tirta pangentas, sdh tahu hasil dr sebuah pitra yajna. Namun krn umat enggan bertanya kpd beliau, maka beliau tdk akan mengatakan hasilnya. Krn itu, umat yg punya karya hrs berusaha sendiri. Caranya, menjelang akhir upacara dengan penuh kesungguhan memohon kpd Bhatara Hyang Guru agar diberikan tanda hasil upacara. Dan, umumnya tanda itu akan muncul lewat mimpi dg tampilan sang jiwa, sedih atau senyum, pakaiannya rapi atau kotor.
      Tanda ini tanpa dimohon pun akan muncul paling lambat tiga tahun stlh pitra yajna. Bisa lewat mimpi, bisa lewat org lain. Yg muncul adl kondisi sang jiwa. Ada yg muncul kedinginan, tanpa baju, ada yg masih terendam di laut, ada yg di sekitar rumah, bahkan ada yg jadi pemulung, bajunya kotor dan robek2 sambil me ngais2 sampah...
      Ada yg muncul dg kondisi sedih sambil menuntun anak2. Siapa anak2 ini? Mereka adl anak2nya akibat keguguran atau aborsi. Artinya, pitra yajna tdk sempurna...

    • @nyofe1517
      @nyofe1517 Před 10 měsíci

      Maaf sblomnya klo boleh tahu Pitra Yadnya apa ini Jro kok yg muput seorang Pinandhita (Pemangku/Ekajati) ? Klo itu Ngaben bukannya yg seharusnya muput adl Sulinggih atau Pandhita/Dwijati ?

  • @ketoetastawa3509
    @ketoetastawa3509 Před rokem

    Entas ? Lepas , bebas ?

  • @bhuanabhuana5493
    @bhuanabhuana5493 Před rokem

    Tlng para tokoh Hindu kl ada perbedaan pandangan ttng sastra Hindu,hendaknya bs duduk bersama,berdiskusi lah,jgn saling menjatuhkan. Entas2 biarkan dilaksanakan di Jawa,kl dibali SDH ada ngaben, memukur, maligya dst ,dan sy simak anda meragukan kemampuan para sulinggih, apa parameter yg anda pakai. Bijaklah saudaraku.jgn merasa paling hebat.suksma.

  • @nyofe1517
    @nyofe1517 Před 10 měsíci

    Sy kritik cara penyampaiannya yg sangat tendensius seolah ada yg bliau serang spt org debat dmn ada pihak yg berbeda pandangan dihadapan bliau dlm 1 ruang wkt yg sama.