Spiritualitas Dibalik Sesaji Segehan, Persembahan Untuk Hyang Ibu Pertiwi
Vložit
- čas přidán 16. 09. 2023
- Perbincangan tentang Sesaji Segehan ini murni ditujukan untuk para dharmika, tidak untuk para wikan. Manfaat Sesaji Segehan yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap upacara (Panca Yajna), sekecil apapun acaranya; sering menjadi pertanyaan oleh para generasi muda. Persembahan yang sering digelar di bumi pertiwi ini seringkali diplesetkan oleh pihak-pihak yang tidak memahami, lalu menuduh bahwa umat Hindu memberi makan setan.
Ketika tuduhan itu diabaikan, bukannya semakin berkurang, malahan semakin menguatkan bahwa Hindu menyembah setan. Dan tuduhan ini membuat banyak generasi muda yang terpojok karena tidak mampu menjelaskan tentang segehan ini.
Dan para gagal paham ini hanya melihat bahwa segehan itu menjadi santapan serangga (semut dan lainnya), tidak melihat yang terlihat dengan mata batin. Lupa bahwa manusia sendiri tercipta paling tidak terdiri dari badan kasar (jasmani) dan badan halus (rohani). Sehingga, selain diciptakan lengkap dengan mata kasar, juga dengan mata batin.
Demikian pula alam semesta ini juga tercipta dengan dua kondisi yaitu fisik dan non fisik. Penciptaan ini kemudian dilengkapi dengan dua perangkat untuk manusia sehingga mampu melihat dua kondisi itu, mata fisik dan mata batin.
Kalau hanya melihat dengan mata fisik saja, dan mengabaikan mata batin, maka ini berarti mengingkari penciptaan. Mungkin ada baiknya untuk tidak cepat menilai sesuatu hanya dengan mata fisik, seringkali alam menyajikan sesuatu yang seyogyanya dilihat dengan mata batin.
Persembahan segehan kepada Hyang Ibu Pertiwi juga tidak mungkin hanya dilihat dengan mata fisik saja, karena memang tujuannya untuk sesuatu yang bersifat non fisik. Dalam banyak pemahaman di masyarakat Hindu sendiri, lebih sering dikatakan bahwa segehan untuk makanan bhuta kala.
Ini jawaban sederhana dan pada suatu jaman bisa diterima, tanpa protes. Tetapi jawaban ini juga memunculkan “image” yang unik bahwa bhuta kala itu mahluk yang menakutkan, sehingga harus diberikan makanan berupa segehan, supaya tidak mengganggu.
Bagi generasi muda yang menginginkan bahwa sesuatu itu harus dijelaskan secara logika, maka jawaban masa lalu itu perlu ditelusuri lebih lanjut. Untuk itu, pemahaman tentang segehan sebagai makanan bhuta kala yang menakutkan ini harus diidentifikasi dengan pengalaman spiritual para wikan.
Semoga penjelasan dan video kami dapat berkenan, bermanfaat dan menambah informasi/wawasan para Umat Sedharma, khususnya para generasi muda dan Dharmika dimana saja anda berada.
Terima kasih.
Astungkara... Setiap hari bs mewujudkan , menghaturkan mesaiban/ngejod,canangsari,segehan, serta cawisan (kopi, teh,air putih,bunga telon dlm gelas,rokok/kinangan)
Penjelasan seperti perlu diperbanyak terus untuk mengikis kesalahpahaman di antara kita ❤😊
Om Swastiastu,Astungkara Ajik Dewa sehat" slalu ,Rahayu sami🙏
Ajik dewa, matur sukma untuk dharma wacana nya. Saya pemeluk agama lain, ingin sekali banyak mengenal tentang agama hindu. Saya merasa tercerahkan oleh materi ajik yang bisa diterima oleh semua kalangan, termasuk kalangan anak muda yg banyak kepo tentang pengetahuan.Semoga ajik bisa sering memberikan pengetahuan melalui dharma wacana dan semakin saya memantabkan diri untuk melakukan sudi wedani. 🙏🏻
trima kasih atas penjelasannya Pak Dewa..tepat sekali ..kalau ty rasakan saat2 maturang sesaji, akan terasa energy yg menyelimuti badan...ty hanya panjatkan rasa syukur akan hal ini...dan pasti akan bermanfaat utk saya pribadi maupun alam semesta...rasakan saat2 yg indah dan terang ini...salam rahayu...
Waktu pembicara tampil suaranya kecil begitu musik latar belakangnya masuk langsung besar, membuat terkejut para pendengar. Saran agar dibagian pembicara tampil audionya diperbesar agar tidak terjadi kontras suara lebih seimbang. Terima kasih...
Luar biasa Ajik penjelasannya mudah dipahami👍
Akhirnya......ajik memberikan wejangan lagi. Matur sembah nuwun jiiik.....rahayu basuki langgeng
Saya seorang Darmika Hindu yang tinggal di Kabupaten Pacitan , Yang tidak ada teman sedarma juga tidak ada pure 😂 jd kalau kata kata yg menyakitkan memberi makan setan itu bagi saya makanan tiap hari 😆 bagi saya gak ngaruh tetep lanjut sampai puput usia 🙏