![Intel Melayu](/img/default-banner.jpg)
- 2 552
- 63 739 450
Intel Melayu
Indonesia
Registrace 21. 11. 2011
Intel Melayu adalah channel CZcams yang mengulas fakta, cerita, berita dan kisah seputar peristiwa sejarah dan militer di Indonesia berdasarkan referensi atau sumber yang jelas.
Intel Melayu
Intel Melayu
Ini Kesaksian Peltu Mukidjan Pemimpin Pasukan Penculik Jenderal Yani
Ini Kesaksian Peltu Mukidjan Pemimpin Pasukan Penculik Jenderal Yani
Peltu Mukidjan adalah prajurit yang ditunjuk Lettu Dul Arief untuk memimpin regu pasukan yang bergerak menculik Jenderal Ahmad Yani.
Mukidjan saat itu menjabat sebagai Danton Perawatan Brigif 1 Kodam Jaya, kesatuan yang dipimpin Kolonel Abdul Latief. Seperti dikutip dari buku, Di Hadapan Mahmillub 2 di Jakarta: Perkara Untung," yang diterbitkan Pusat Pendidikan Kehakiman Angkatan Darat, Peltu Mukidjan sempat dihadirkan di depan Mahkamah Militer Luar Biasa sebagai saksi untuk terdakwa Sersan Raswad, anggota Cakrabirawa yang memerintahkan Sersan Giyadi menembak Jenderal Ahmad Yani.
Setelah disumpah menurut agama yang dianutnya untuk memberikan keterangan yang benar, Peltu Mukidjan mulai ditanyai oleh hakim mahkamah. Ketika ditanya Hakim Ketua, apa tugasnya dalam pasukan Pasopati, Mukidjan menjawab,
"Saya ditugaskan oleh Lettu Dul Arief dengan susunan pengambilan Jenderal Yani."
Hakim ketua kembali bertanya. Ia bertanya, seperti apa perintah Dul Arief itu dan bagaimana dijalankannya. Atas pertanyaan itu, Mukidjan menjawab, Dan ini jawaban Peltu Mukidjan atas pertanyaan hakim.
"Saya điperintahkan sebagai Komandan Regu untuk pengambilan Jenderal Yani dan diberikan bantuan tenaga pasukan 1 Kompi dari Yon 530 dan Brigif I, tugas utama yang diberikan kepada saya adalah keamanan di jalan didepan dan disamping rumah Jenderal Yani itu.
"Gerakan dimulai dari Lubang Buaya kurang lebih jam 03.35 pada tanggal 1 Oktober 1965, dengan tiga bus Icarus. Sesampainya dimuka rumah Jenderal Yani kami turun dan Lettu Dul Arief membagi tugas, dan saya ditugaskan keamanan jalan didepan rumah."
Setelah itu kembali Hakim Ketua bertanya. Dia bertanya, saat Mukidjan mengikuti briefing, dimana briefing itu diadakan dan siapa yang mengadakan briefing tersebut. Mukidjan pun menjawab.
Kata Mukidjan, briefing diadakan di Lubang buaya tanggal 30 September kira-kira jam 14.00 dan yang memberikan briefing adalah Lettu Dul Arief dan Lettu Ngadimo.
Hakim Ketua kembali bertanya tentang apa yang dibicarakan dalam briefing itu?
Mukidjan menjawab, didalam briefing dibicarakan mengenai pembagian pasukan dan pembagian kelompok-kelompok. Sementara Letnan Ngadimo kata Mukidjan, memberi penjelasan mengenai pasukan-pasukan yang akan bergerak ialah dari Batalyon 530, Batalyon 454, dari Cakra, AURI dan Skuadron tank.
Lettu Dul Arief juga kata Mukidjan menjelaskan mengenai pembagian kelompok-kelompok satu sampai dengan tujuh yang bertugas nanti untuk pengambilan jenderal-jenderal.
Hakim Ketua kembali bertanya. Ia menanyakan bagaimana bunyi perintah untuk pengambilan-pengambilan jenderal-jenderal itu? Hakim juga bertanya kepada Mukidjan apakah dia menyaksikan pengambilan almarhum Jenderal Yani.
Dan inilah jawaban Mukidjan atas pertanyaan Hakim Ketua.
"Perintah pengambilan-pengambilan ialah harus secara sopan dan harus menghindarkan bentrokan dengan pasukan lain. Kalau pengambilan secara sopan tidak berhasil harus dengan kekerasan, pokoknya hidup atan mati harus terbawa."
Mukidjan mengaku, pada pagi hari tanggal 1 Oktober itu di rumah Jenderal Yani, dia melihat Panglima Angkatan Darat itu diangkat dari rumah keluar dengan dipegang kedua belah tangannya oleh dua orang dan kemudian dilempar dalam kendaraan.
Masih kata Mukidjan, yang mengambil dari dalam rumah ialah anggota-anggota dari Cakrabirawa semua.
Hakim Ketua kembali bertanya. Ia bertanya, siapa yang mengangkat Jenderal Yani dan terus dibawa kemana?
Mukidjan menjawab, bahwa yang mengangkat ialah anggota-anggota dari Cakrabirawa. Tapi Mukidjan mengaku tidak mengenal mukanya, karena saat itu keadaan di sana masih gelap.
"Yang mengangkat ialah anggota-anggota Cakrabirawa juga tetapi saya tidak kenal muka-mukanya berhubung gelap.
Kemudian kami diperintahkan naik kendaraan oleh Lettu Dul Arief dan menuju ke Lubang Buaya," kata Mukidjan.
Mukidjan meneruskan kesaksiannya. Kata dia, sesampai di Lubang Buaya atau di kebun karet, semua regu penculik Jenderal Yani berhenti dan turun dari kendaraan. Lalu beristirahat.
Selanjutnya kata Mukidjan, tubuh Jenderal Yani diangkat ke kampung di Lubang Buaya.
"Saudara tahu kemana dibawa sebenarnya almarhum Pak Yani itu?" Tanya Hakim Ketua lagi.
"Saya tidak tahu," jawab Mukidjan.
Kemudian Hakim Ketua memberi kesempatan kepada Oditur untuk
menanyakan sesuatu kepada Mukidjan
Oditur mulai bertanya. Ia bertanya tentang siapa Sersan Raswad yang ikut dalam penculikan Jenderal Yani dan apa tugasnya.
Mukidjan menjawab bahwa Sersan Raswad berasal dari Cakrabirawa. Tugasnya di dalam pasukan yang dipimpinnya adalah untuk mengambil paksa Jenderal Ahmad Yani.
Oditur kembali bertanya. Ia bertanya, apakah Jenderal Yani waktu di bawa keluar ke kendaraan oleh dua orang itu diseret apa diangkat?
Mukidjan menjawab, bahwa Jenderal Yani dibawa keluar dengan diseret.
Peltu Mukidjan adalah prajurit yang ditunjuk Lettu Dul Arief untuk memimpin regu pasukan yang bergerak menculik Jenderal Ahmad Yani.
Mukidjan saat itu menjabat sebagai Danton Perawatan Brigif 1 Kodam Jaya, kesatuan yang dipimpin Kolonel Abdul Latief. Seperti dikutip dari buku, Di Hadapan Mahmillub 2 di Jakarta: Perkara Untung," yang diterbitkan Pusat Pendidikan Kehakiman Angkatan Darat, Peltu Mukidjan sempat dihadirkan di depan Mahkamah Militer Luar Biasa sebagai saksi untuk terdakwa Sersan Raswad, anggota Cakrabirawa yang memerintahkan Sersan Giyadi menembak Jenderal Ahmad Yani.
Setelah disumpah menurut agama yang dianutnya untuk memberikan keterangan yang benar, Peltu Mukidjan mulai ditanyai oleh hakim mahkamah. Ketika ditanya Hakim Ketua, apa tugasnya dalam pasukan Pasopati, Mukidjan menjawab,
"Saya ditugaskan oleh Lettu Dul Arief dengan susunan pengambilan Jenderal Yani."
Hakim ketua kembali bertanya. Ia bertanya, seperti apa perintah Dul Arief itu dan bagaimana dijalankannya. Atas pertanyaan itu, Mukidjan menjawab, Dan ini jawaban Peltu Mukidjan atas pertanyaan hakim.
"Saya điperintahkan sebagai Komandan Regu untuk pengambilan Jenderal Yani dan diberikan bantuan tenaga pasukan 1 Kompi dari Yon 530 dan Brigif I, tugas utama yang diberikan kepada saya adalah keamanan di jalan didepan dan disamping rumah Jenderal Yani itu.
"Gerakan dimulai dari Lubang Buaya kurang lebih jam 03.35 pada tanggal 1 Oktober 1965, dengan tiga bus Icarus. Sesampainya dimuka rumah Jenderal Yani kami turun dan Lettu Dul Arief membagi tugas, dan saya ditugaskan keamanan jalan didepan rumah."
Setelah itu kembali Hakim Ketua bertanya. Dia bertanya, saat Mukidjan mengikuti briefing, dimana briefing itu diadakan dan siapa yang mengadakan briefing tersebut. Mukidjan pun menjawab.
Kata Mukidjan, briefing diadakan di Lubang buaya tanggal 30 September kira-kira jam 14.00 dan yang memberikan briefing adalah Lettu Dul Arief dan Lettu Ngadimo.
Hakim Ketua kembali bertanya tentang apa yang dibicarakan dalam briefing itu?
Mukidjan menjawab, didalam briefing dibicarakan mengenai pembagian pasukan dan pembagian kelompok-kelompok. Sementara Letnan Ngadimo kata Mukidjan, memberi penjelasan mengenai pasukan-pasukan yang akan bergerak ialah dari Batalyon 530, Batalyon 454, dari Cakra, AURI dan Skuadron tank.
Lettu Dul Arief juga kata Mukidjan menjelaskan mengenai pembagian kelompok-kelompok satu sampai dengan tujuh yang bertugas nanti untuk pengambilan jenderal-jenderal.
Hakim Ketua kembali bertanya. Ia menanyakan bagaimana bunyi perintah untuk pengambilan-pengambilan jenderal-jenderal itu? Hakim juga bertanya kepada Mukidjan apakah dia menyaksikan pengambilan almarhum Jenderal Yani.
Dan inilah jawaban Mukidjan atas pertanyaan Hakim Ketua.
"Perintah pengambilan-pengambilan ialah harus secara sopan dan harus menghindarkan bentrokan dengan pasukan lain. Kalau pengambilan secara sopan tidak berhasil harus dengan kekerasan, pokoknya hidup atan mati harus terbawa."
Mukidjan mengaku, pada pagi hari tanggal 1 Oktober itu di rumah Jenderal Yani, dia melihat Panglima Angkatan Darat itu diangkat dari rumah keluar dengan dipegang kedua belah tangannya oleh dua orang dan kemudian dilempar dalam kendaraan.
Masih kata Mukidjan, yang mengambil dari dalam rumah ialah anggota-anggota dari Cakrabirawa semua.
Hakim Ketua kembali bertanya. Ia bertanya, siapa yang mengangkat Jenderal Yani dan terus dibawa kemana?
Mukidjan menjawab, bahwa yang mengangkat ialah anggota-anggota dari Cakrabirawa. Tapi Mukidjan mengaku tidak mengenal mukanya, karena saat itu keadaan di sana masih gelap.
"Yang mengangkat ialah anggota-anggota Cakrabirawa juga tetapi saya tidak kenal muka-mukanya berhubung gelap.
Kemudian kami diperintahkan naik kendaraan oleh Lettu Dul Arief dan menuju ke Lubang Buaya," kata Mukidjan.
Mukidjan meneruskan kesaksiannya. Kata dia, sesampai di Lubang Buaya atau di kebun karet, semua regu penculik Jenderal Yani berhenti dan turun dari kendaraan. Lalu beristirahat.
Selanjutnya kata Mukidjan, tubuh Jenderal Yani diangkat ke kampung di Lubang Buaya.
"Saudara tahu kemana dibawa sebenarnya almarhum Pak Yani itu?" Tanya Hakim Ketua lagi.
"Saya tidak tahu," jawab Mukidjan.
Kemudian Hakim Ketua memberi kesempatan kepada Oditur untuk
menanyakan sesuatu kepada Mukidjan
Oditur mulai bertanya. Ia bertanya tentang siapa Sersan Raswad yang ikut dalam penculikan Jenderal Yani dan apa tugasnya.
Mukidjan menjawab bahwa Sersan Raswad berasal dari Cakrabirawa. Tugasnya di dalam pasukan yang dipimpinnya adalah untuk mengambil paksa Jenderal Ahmad Yani.
Oditur kembali bertanya. Ia bertanya, apakah Jenderal Yani waktu di bawa keluar ke kendaraan oleh dua orang itu diseret apa diangkat?
Mukidjan menjawab, bahwa Jenderal Yani dibawa keluar dengan diseret.
zhlédnutí: 2 019
Video
Ahmad Yani Diejek PKI Jenderal Pentagon Sawo Matang
zhlédnutí 753Před 4 hodinami
Ahmad Yani Diejek PKI Jenderal Pentagon Sawo Matang Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu jenderal yang jadi korban kebiadaban komplotan G30S PKI yang coba melakukan upaya kudeta pada awal 1 Oktober 1965. Sang jenderal yang juga Panglima Angkatan Darat itu memang dikenal sebagai jenderal anti komunis. Sehingga Jenderal Yani pun amat dibenci orang-orang PKI. Mengutip artikel yang dimuat di Okezo...
Ini Isi Dialog Sarwo Edhie dengan Ajudan Ahmad Yani Pada Pagi Buta 1 Oktober 1965
zhlédnutí 2,2KPřed 7 hodinami
Ini Isi Dialog Sarwo Edhie dengan Ajudan Ahmad Yani Pada Pagi Buta 1 Oktober 1965 Setelah mengetahui atasannya, Letjen Ahmad Yani diculik, Mayor Subardi atas perintah Mayjen Umar Wirahadikusumah, Pangdam Jaya ketika itu meluncur ke Cijantung, markas RPKAD. Tujuannya menemui Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, Komandan RPKAD dan memberitahu soal penculikan Menteri Panglima Angkatan Darat Letjen Ahmad Ya...
Kisah Perwira Batak Menjadi Kolonel Pengangguran
zhlédnutí 1,6KPřed 9 hodinami
Kisah Perwira Batak Menjadi Kolonel Pengangguran
Pertemuan Menegangkan Presiden Soekarno dengan Mahasiswa Pasca G30S
zhlédnutí 782Před 12 hodinami
Pertemuan Menegangkan Presiden Soekarno dengan Mahasiswa Pasca G30S
Jenderal TNI Menolak Naik Pangkat Demi Anak Buahnya
zhlédnutí 1KPřed 14 hodinami
Jenderal TNI Menolak Naik Pangkat Demi Anak Buahnya
Skenario Kudeta G30S PKI Gagal Total
zhlédnutí 2,6KPřed 19 hodinami
Skenario Kudeta G30S PKI Gagal Total
Setelah Dengar Jenderal Nasution Selamat, Ini yang Dilakukan Soeharto Selanjutnya
zhlédnutí 10KPřed 14 dny
Setelah Dengar Jenderal Nasution Selamat, Ini yang Dilakukan Soeharto Selanjutnya
Jenderal Baret Hijau Berdarah Sunda yang Tegas
zhlédnutí 1,8KPřed 2 měsíci
Jenderal Baret Hijau Berdarah Sunda yang Tegas
Kisah Aktivis Penentang Bung Karno, Kalau Ditangkap Cakrabirawa Habis Sudah!
zhlédnutí 2,4KPřed 2 měsíci
Kisah Aktivis Penentang Bung Karno, Kalau Ditangkap Cakrabirawa Habis Sudah!
Saudara Letjen Sudirman Jadi Korban Peristiwa G30S PKI
zhlédnutí 2,5KPřed 3 měsíci
Saudara Letjen Sudirman Jadi Korban Peristiwa G30S PKI
Perintah Pertama Soeharto Kepada Jenderal Umar Wirahadikusumah
zhlédnutí 13KPřed 3 měsíci
Perintah Pertama Soeharto Kepada Jenderal Umar Wirahadikusumah
Langkah Taktis Jenderal Umar Membuat Komplotan G30S PKI Tak Berkutik
zhlédnutí 1,9KPřed 3 měsíci
Langkah Taktis Jenderal Umar Membuat Komplotan G30S PKI Tak Berkutik
Andi Azis Menolak Jadi Komandan Cakrabirawa
zhlédnutí 994Před 3 měsíci
Andi Azis Menolak Jadi Komandan Cakrabirawa
Kenapa Latief Tak Minta Tolong Soeharto Tapi Malah ke Pranoto Saat Buron?
zhlédnutí 2,5KPřed 3 měsíci
Kenapa Latief Tak Minta Tolong Soeharto Tapi Malah ke Pranoto Saat Buron?
Yang Diungkap Kapten Koentjoro di Depan Mahkamah Militer Luar Biasa
zhlédnutí 3,5KPřed 3 měsíci
Yang Diungkap Kapten Koentjoro di Depan Mahkamah Militer Luar Biasa
Inginnya Jadi Penasehat Militer Malah Diangkat Jadi Wapangkopkamtib
zhlédnutí 1,5KPřed 3 měsíci
Inginnya Jadi Penasehat Militer Malah Diangkat Jadi Wapangkopkamtib
Saat Soeharto Marah Dengar Jawaban Wadanyon Banteng Raider
zhlédnutí 3,8KPřed 3 měsíci
Saat Soeharto Marah Dengar Jawaban Wadanyon Banteng Raider
Kisah Kolonel Wahono Diberi Hormat Pasukan yang Diperalat G30S
zhlédnutí 3,1KPřed 3 měsíci
Kisah Kolonel Wahono Diberi Hormat Pasukan yang Diperalat G30S
Ini Sosok Pemberi Perintah Penculikan Jenderal Hidup atau Mati
zhlédnutí 854Před 3 měsíci
Ini Sosok Pemberi Perintah Penculikan Jenderal Hidup atau Mati
Sarwo Edhie Bongkar Penyelundupan Berlian Bombay
zhlédnutí 1,8KPřed 3 měsíci
Sarwo Edhie Bongkar Penyelundupan Berlian Bombay
Gara-gara Kebodohan Kader PKI, Sjam Kamaruzzaman Tertangkap
zhlédnutí 2,2KPřed 3 měsíci
Gara-gara Kebodohan Kader PKI, Sjam Kamaruzzaman Tertangkap
Kenaikan Pangkat Istimewa Mayor Siliwangi
zhlédnutí 746Před 3 měsíci
Kenaikan Pangkat Istimewa Mayor Siliwangi
Tidak Pernah Jadi Kasad Tapi Dia Sukses Jadi Jenderal Bintang Empat
zhlédnutí 2,7KPřed 3 měsíci
Tidak Pernah Jadi Kasad Tapi Dia Sukses Jadi Jenderal Bintang Empat
Gara-gara Kereta Batal Berangkat Dia Bergabung dengan Tentara Siliwangi
zhlédnutí 540Před 3 měsíci
Gara-gara Kereta Batal Berangkat Dia Bergabung dengan Tentara Siliwangi
Kesaksian Mantan Anggota Provost Cakrabirawa Teman Masa Kecil Letkol Untung
zhlédnutí 1,6KPřed 3 měsíci
Kesaksian Mantan Anggota Provost Cakrabirawa Teman Masa Kecil Letkol Untung
Lulusan Terbaik AMN 1961 Ini Gagal Masuk Kopassus
zhlédnutí 2KPřed 3 měsíci
Lulusan Terbaik AMN 1961 Ini Gagal Masuk Kopassus
Pki sampai 7turunan bejatnya mereka tidak akan hilang
Itu hanya politik bong karno untuk tumpas pki
Sejarah tergantung yg berkuasa pada saat itu
sangat betul tindakannya untung.....itulah perang
Da gak jamannya mengenang jaman kelem bung sekarang gimana negara kita sekarang sedang baik baik aja atau sebaliknya
Sejarah kelam bangsa ini sebenarnya gak perlu di ingat ingat kembali sebab bisa menimbulkan luka yang hampir sembuh.
pak soeharto itu legenda indonesia, jendral yg cerdas dan tegas yg pernah di miliki Indonesia...
Gerakan penuh intrik tingkat tinggi
Yang lain gugur dia selamat sendiri......itulah jawabannya....berarti gak gagal dong misi beehasil....itulah kelicikan
Azwar Anas adlh eks pasukan semut. Pasukan yg terdiri anak2 yg berfungsi sbg intelijen dan informasi bg para pejuang
Bung Karno❤❤
Cm di Indonesia komunis kerjaannya ngebunuh nyulik nyiksa rakyat...liat tuh cina, Thailand,rusia dll.. negara mereka maju meskipun paham komunis dan masih kasih kebebasan beragama..
DKP banyak dari MOBRIG / BRIMOB AKBP POL MANGIL Komandan DKP kala itu.
Berarti banyak ikut penculikan ya?
Judul filmnya apa ...
Berawal dari condongnya soekarno ke poros Jakarta-Peking-Moskow, membuat AS gusar akan dominasinya di Indonesia... Maka melalui proxynya di Indonesia (mr.S) dihembuskan isu propaganda ttg adanya "Dewan Jenderal" Yg diketuai Jend.Ahmad Yani... Itulah Yg membuat Gusar beberapa petinggi AD yg berseberangan dg Kubu jend. Ahmad Yani.....yg diantaranya brigjen Soepardjo, letkol Dul Latief dan perwira menengah yg deket dg mr. S mcm letkol Untung dkk.... Dg sepengetahuan mr.S mereka bikin skenario dan melakukan G30S... Sementara mr. S sdh menyiapkan rencana penumpasan bg pelaku gerakan... pengkambinghitaman bagi PKI serta pembersihan besar-besaran semua Loyalis Bung Karno... Perpecahan di tubuh AD yg ditunggangi kepentingan AS itulah pokok ceritanya. Siapa yg akhirnya mendapatkan kekuasaan, itulah dalang yg sesungguhnya. Salam Reformasi.
Lalu... Siapa Suparjo ??
Disini Habib BA'ALAWI Yaman berkumpul bersama mendukung DN AIDIT,MUSO DAN BSROKBAH Krn waktu itu PKI JAYA, Tp begitu mau hancur mereka cuci tangan sok TDK terlibat makanya banyak yang selamat 😂😂😂
Akal licik USA LEWAT OPERASI INTELEJEN CIA UNTUK MENGHANCURKAN PRESIDEN SUKARNO ,
Lawan hamas kalau berani
Cakra birawa tetap telah membunuh 7 jendral,ga pantes ada di Indonesia
Cerita dongeng lu percaya...😅
Dodo yogya makasih critanya bro berkah dalem
Karena pimpinan RPKAD tidak mau di masukkn ke Cakra Birawa,karena tentara itu bertempur bukan jadi pengawal
Seharusnya ada bukti yg konkrit, biar lebih jelas
Sejarah akan terbentuk bila ada pemenangnya
Yg menikmati hasilnya ya soehaarto Naasution aja d buang haaha
Cakra birawa nga cocok pakai baret merah,yg cocok itu banser,,krna mereka unsur komando😂😂😂
Cara Politik PKi sangat Biadab....mereka Anti Agama...☻☻
BRAVO TNI💪🙏
😂dah lama gitu, tapi gak bisa bedakan CAKRABIRAWA sebagai Institusi & OKNUM .
Actor pemeran suparjo sangat mirip
Pki berawal thn 48 dimadiun yg menyiksa membunuh orang2 yg anti pki terutama ulama para kyai dan santri waktu itu aidit dan untung simpatisan muda pki dan karena pki tdk dibubarkan akhirnya meletus kembali thn 65 yg dipimpin aidit dan untung
rugi dong TNI dilawan
Ternyata bekingan pki sangat kuat makanya...pki bisa leluasa seenak hatinya.... alfatihah pk.soeharto
Kenapa Aidit minta lari ke Jogja ?? Aidit adalah ketua PKI,, kalo gak di dalangi PKI trus di dalangi siapa??? Naif sekali cara berfikir Umar dani
@@wawancoolbray3259 aidit lari ke jogja karna gak punya kekuatan karna loyalis sukarno sudah di beresin suharto waktu itu pegang angkatan darat
TNI tempo dulu bergerak berdasarkan kepentingan negara dan rakyat . Solo tempo dulu itu PKI hampir semua masarakatnya simpatisan PKI . Menurut sejarah begitu.
Yg menculik itu atas perintah siapa yaw,?pastinya bukan perintah dr org yahudi...
Yakin dengan berita ini?
kalo kurang yakin jangan ikuti.. simple hidup Bro
ini terlalu kejam pasukan yg menculik 7 jendrall ngeri waslm
pasukan pak Harto dalam melawan PKI sejarahnya ada juga nih
Banyak profesor sok tau komen dibawah, sumber mereka cuma film bukan dokumenter g30s karya arifin c noor & hollywood
@@kerisaji3508 ulah amerika biar menang perang dingin di buat film astronot ke bulan,dan sampe sekarang di gunakan contohnya irak lybia cuma 1 tujuan amerika sda
Yg saya lihat di film. Penculik jendral anak buah nya sendiri ( Pasukan Cakrabirawa ). Tetapi penumpasan PKI sampai ke buruh, petani yg saya pikir mrk hanya korban politik.
Hikmahnya, dia jadi gak terlibat G30S dan dicap PKI seperti anggota cakrabirawa lainnya...
Ini filem sejarah waslm
Cakra Birawa tidak pernah tahu... Dibalik penjemputan adalah Pembantaian
Presiden adalah dalang UTAMA PKI krn presiden meng-anak emaskan PKI dan PKI Pendukung soekarno sebetulnya disini sudah jelas ada Pembiaran presiden terhadap PKI utk melakukan pemberontakan dan pembunuhan para jendral. Sayang presiden soekarno tdk dihukum berikut antek dan keluarga.
PASUKAN SILIWANGI SAAT ITU ADALAH PASUKAN YANG SANGAT TAAT KEPADA TUHANNYA, DAN PATUH SERTA SETIA KEPADA PERINTAH KOMANDANNYA !
Untung buntung
Salah satu jendral tebaik siliwangi, pak solikhin GP, pasukan siliwangi sangat disegani dan ditakuti saat pembersihan anggota PKI
Itulah tni yg sangat mudah jado pengkhianat
Tni pengkhianat bangsa