Ki Patih Ulung Leluhur Warga Bendesa Manik Mas

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 7. 01. 2024
  • Ki Patih Ulung adalah seorang tokoh penting pada zamannya. Sebelum Bali ditaklukan oleh Majapahit, Ki Patih Ulung adalah Patih Amengkubumi pada pemerintahan Sri Tapaulung alias Sri Astasura Ratna Bumi Banten.
    Selain itu Ki Patih Ulung juga memiliki peran sangat penting pada masa transisi pemerintahan di Bali sebelum Majapahit menempatkan seorang adipati untuk Bali. Ki Patih Ulung adalah pemimpin rombongan dari Bali yang datang menghadap ke Majapahit guna meminta kepastian tentang pemimpin pemerintahan di Bali untuk selanjutnya.
    Sebelum menjadi pejabat kerajaan, Ki Patih Ulung adalah seorang mpu yang bernama Mpu Jiwaksara. Ia adalah putra Mpu Dwijaksara yang merupakan keluarga besar Pasek Sanak Sapta Resi dari garis keturunan Mpu Witadharma.
    Silakan simak juga konten Kanal Bali Jani sebelumnya:
    1. Pergolakan Sebelum Kerajan Mengwi Berdiri: • Pergolakan Sebelum Ker...
    2. Kiyai Keloping, Leluhur dan Keturunannya: • Kiyai Keloping, Leluhu...
    3. Pasek Sanak Sapta Resi dan Asal Usulnya: • Pasek Sanak Sapta Resi...
    4. Akhir Kehidupan Danghyang Nirartha: • Akhir Kehidupan Danghy...
    5. Dinasti Warmadewa di Bali: • Dinasti Warmadewa di Bali
    6. Asal Usul Warga Brahmana Buddha di Bali: • Asal Usul Warga Brahma...
    7. Sejarah Nyepi dan Desa Pekraman: • Sejarah Nyepi dan Desa...
    8. Asal-usul Warga Pande di Bali: • Asal Usul Warga Pande ...

Komentáře • 4

  • @koriagung5308
    @koriagung5308 Před 6 měsíci +1

    Blambangan hadir bli 🙏🏻🙏🏻

  • @ngurahputra3018
    @ngurahputra3018 Před 6 měsíci +2

    Mpu Jiwaksara/Ki Patih Ulung/Ki Patih Wulung/Ki Gusti Agung Pasek Bendesa Gelgel-I adalah putra Mpu Dwijaksara dari Mpu Wiradharma dari Kediri ke Pasuruan menurunkan 3 anak ; Mpu Lampita, Mpu Pastika, dan Mpu Penanda. Dari Mpu Lampita menurunkan Mpu Dwijaksara oleh Patih Gajah Mada diminta agar ke Bali memperbaiki parhyangan-parhyangan di Bali agar orang-orang Bali Aga menjadi senang dan mau tunduk kepada Majapahit. Beliau ke Bali diiringi oleh putera dan cucu-cucunya. Putera beliau tertua/sulung adalah Ki Patih Ulung, menurunkan 2 anak ; Ki Bandesa Manik Mas dan Kiyayi Gusti Smaranatha. Ki Bandesa Manik Mas menurunkan Kiyayi Bandesa Mas, sedangkan Kiyayi Gusti Smaranatha menurunkan Ki Gusti Rare Angon, menurunkan Kiyayi Agung Pasek Gelgel. Beliau menjabat Raja Bali sementara/Pjs. sebelum Adipati Majapahit untuk Bali Sri Aji Kresna Kepakisan datang ke Bali 1343-1352M. Kiyayi Agung Pasek Gelgel didampingi oleh Patihnya Kiyayi Padang Subadra.
    Kiyayi Bandesa Mas hanya menurunkan puteri-puteri saja (Ni Luh Manik Mas dan Ni Luh Mas Manikan. Oleh karenanya beliau tidak mempunyai keturunan. Sedangkan yang banyak menurunkan adalah Kiyayi Agung Gelgel dan Bandesa Gelgel, ada pula yang mengambil Bendesa Manik Mas dan Manikan, yakni mereka beribu dari puterinya Kiyayi Bendesa Mas. Sekarang keturunan Kiyayi Agung Pasek Gelgel yang berleluhur Mpu Witadharma, tersebar di seluruh Bali, menjadi Bekel dan Bendesa Adat di desa-desa adat di Bali. Mereka memakai pungkusan Pasek Gelgel dan Bendesa.
    Demikianlah keturunan Mpu Witadharma dari Sanak Pasek Sapta Resi pada Tahun Saka 1215 S./10 Nov. 1293M. di Majapahit, dari Mpu Gnijaya dari Jawa Timur ke Bali pada Tahun Saka 928 S./1006M. dari Medang Kamulan Jawa Timur Sri Maharaja Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa (991-1016M.)

  • @arrownewss
    @arrownewss Před měsícem

    Jangan membuat pernyataan salah dalam babad dan sejarah Mpu Dwijaksara bersama anaknya mpu Jiwaksara dan kluarganya semua atas usul Patih Gajah Mada tahun 1189 m.bukan 1265 m.

  • @agustanya2614
    @agustanya2614 Před 2 měsíci

    menulis yang benar, biar tidak salah arti nantinya, yang benar itu BANDESA bukan BENDESA