GEGENDONG | | ST UDYANA, BR. TAMAN KELOD, UBUD, GIANYAR

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 13. 03. 2024
  • Melanting merupakan tempat bersemainya merta. Pertemuan hulu dan teben.
    Sebagai tempat bersemainya merta, Melanting menjadi magnet yg menarik setiap insan untuk mendapatkan cipratan merta. Dihalaman lapangan dari Melanting adalah ruang interaksi yg disebut dengan pasar.
    Orang-orang dari segala penjuru berduyun-duyun datang ke pasar (melanting) untuk memperoleh kebutuhan dan mengais rezeki. Ni Muntilan adalah salah satu orang yg juga berharap akan merta dan berkah melanting melalui pasar.
    Ni Muntilan dengan keringkihan badannya mencoba berjuang mengais rezeki, namun malang dia bukan orang yg berpunya dan memiliki skill sehingga ia harus terpaksa mengemis demi menghilangkan lapar dahaga. Bayangan pasar yg penuh merta tidak seperti harapan Ni Muntilan yg papa ditambah wajah dan cacat pada leher bawaan lahir menambah getir hidupnya. Mengharap merta malah mendapat mala, mala dari cacian dan “bullyan masyarakat.
    Atas perilaku tak beradab masyarakat maka Ni Muntilan mencoba membuka “buntilan” yg ia bekali dari kampung nun jauh di gunung. Ternyata buntilan itu adalah jimat, jimat santet yang kalau disalah gunakan dapat mencabut nyawa.
    Ni Muntilan dalam situasi tertindas mau tidak mau mesti menjalankan amarahnya bersrana jimat salah satunya ialah srana bulu prana yg panjang untuk mencelakai siapapun yg bermaksud menindasnya. Bulu prana begitu dasyatnya, hanya dengan sapuan lembut ringan di nasi dapat berubah menjadi malapetaka..Ni Muntilan sadar bayangan manis merta Melanting tidak datang tiba-tiba namun perlu perjuangan, termasuk menggunakan cara-cara kotor untuk dapat memetiknya…
    Om papo’ham papakarmaham
    papatma papasambhavah
    trahi mam pundarikaksa
    sabahyabhyantarah sucih
    Oh Hyang Widhi Wasa, hamba ini papa,
    Jiwa hamba papa dan kelahiran hambapun papa,
    Perbuatan hamba papa,
    Ya Hyang Widhi, selamatkanlah hamba dari segala kenistaan ini, dapatlah disucikan lahir dan batin hamba.
    Karya bersama :St Udyana Taman Kelod
    Koreografer : / arsawijaya21

Komentáře • 1

  • @Xenti12
    @Xenti12 Před 3 měsíci

    spil backsound ne min