Pa Yudi, serba salah menjadi bawahan. Bila pimpinan meminta uang, si bawahan harus mencari uang apa saja, dan tidak berani minta tanda bukti penerimaan. Uang untuk diberikan kepada pimpinan, mengambil dari tiap anggaran pengeluaran. Tau - tau ada pemeriksaan, dan diketemukan ada penyelewengan penggunaan anggaran, maka si pemegang uang / bendahara di jerat korupsi, padahal uang itu diberikan kepada pimpinannya, sang pemimpin /kepala tidak menerima uang, mana buktinya. Itulah yang sering terjadi, bawahan serba bingung, menuruti perintah pimpinan, bila ketahuan akan dihukum, bila tidak menuruti pimpinan resikonya dimutasikan. Apa ini mungkin ada pengaruh dari NDHASMU, seharusnya presiden merasa malu / bersalah punya anak buah / mentri pada korupsi, berarti seorang pimpinan tidak bisa mendidik anak buahnyam atau ada kerja sama, bila di Jepang sang pemimpin akan bunuh diri / harakiri karena malunya. di negri konoha, ha ha he he. wajah tanpa dosa.
Pa Yudi, serba salah menjadi bawahan.
Bila pimpinan meminta uang, si bawahan
harus mencari uang apa saja, dan tidak berani
minta tanda bukti penerimaan.
Uang untuk diberikan kepada pimpinan,
mengambil dari tiap anggaran pengeluaran.
Tau - tau ada pemeriksaan, dan diketemukan
ada penyelewengan penggunaan anggaran,
maka si pemegang uang / bendahara di jerat
korupsi, padahal uang itu diberikan kepada
pimpinannya, sang pemimpin /kepala tidak
menerima uang, mana buktinya.
Itulah yang sering terjadi, bawahan serba
bingung, menuruti perintah pimpinan, bila
ketahuan akan dihukum, bila tidak menuruti
pimpinan resikonya dimutasikan.
Apa ini mungkin ada pengaruh dari NDHASMU,
seharusnya presiden merasa malu / bersalah
punya anak buah / mentri pada korupsi, berarti
seorang pimpinan tidak bisa mendidik anak buahnyam
atau ada kerja sama, bila di Jepang sang pemimpin
akan bunuh diri / harakiri karena malunya.
di negri konoha, ha ha he he. wajah tanpa dosa.