SHOLAT BUKAN HANYA RITUAL HITUNGAN WAKTU DAN MENDAPAT PAHALA - NGAJI FILSAFAT DR FAHRUDIN FAIZ

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 20. 08. 2024
  • Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
    Sahabat beriman KHAZANAH ISLAM semoga kita selalu dalam iman dan taqwa kepada TUHAN, serta kajian memberi manfaat

Komentáře • 1

  • @GBSalik
    @GBSalik Před 2 měsíci

    SHOLAT
    1. BERDIRI ► ALAM NYATA PANDANGAN
    SECARA MENYELURUH JAUH TAK TERHINGGA
    2. RUKUK ► ALAM BARZAK PANDANGAN
    TERHADAP DIRI SENDIRI KEDALAM HATI
    3. IQTIDAL ► ALAM NYATA PANDANGAN
    DENGAN CAKRAWALA BARU
    4. SUJUD ► ALAM ULUHIYAH PANDANGAN
    TERTUJUH PADA ALLAH DENGAN PENGHAM-
    BAAN DIRI
    5. DUDUK ANTARA DUA SUJUD ► PANDANGAN
    TERHADAP DIRI SENDIRI DENGAN PENUH
    RASA SYUKUR DAN RIDHO
    6. SUJUD KEDUA ► PANDANGAN TERHADAP
    ALLAH DENGAN RASA RINDU DAN
    KEDEKATAN
    7. DUDUK TASYAHUD ► PANDANGAN KEMBALI
    KE ALAM NYATA UNTUK BERMUAMALAH
    KEMBALI DENGAN HATI YANG SELALU
    MENGHADAP ALLAH
    Solat merupakan tiang agama, barang
    siapa yang baik solatnya maka baik pula
    segala amal yang menyertainya. Didalam
    gerakan solat yang diawali takbir dan
    diakhiri dengan salam bisa dikatakan
    merupakan gerakan perjalanan hidup Nabi
    Muhammad dari awal perjalanan hingga
    akhir perjalanan sebagai Insan Kamil
    yang telah sampai kepada Allah.
    Didalam sholatlah terasakan terjadinya
    perubahan hal ikwal suasana hati yang
    rendah sampai yang tinggi hingga sampai
    mendapatkan Mi’raj. Didalam sholat bisa
    kita rasakan kehadiran dari tiga alam
    yaitu Pertama Alam Nyata (Sahadah)yaitu
    waktu kita berdiri, kedua Alam Barzak
    yaitu waktu kita rukuk dan ketiga Alam
    Uluhiyah yaitu waktu kita sujud.
    1. Berdiri, dalam keadaan berdiri bila
    kita ridho dan iklas untuk bersolat
    kita bayangkan melihat alam nyata
    secara keseluruhan, pandangan kita
    tujuhkan pada titik terjauh dari
    batas pandang alam semesta sehingga
    kita mendapat gambaran alam semesta
    secara menyeluruh dalam sekali
    pandang (alam Sahadah)
    2. Rukuk, setelah mendapat gambaran
    alam semesta dalam keadaan berdiri
    lalu rukuk, dalam rukuk kita melihat
    kedalam diri kita yaitu hati dan
    dalam diri kita, kita dapati alam
    semesta seperti yang terdapat dialam
    nyata dan itulah yang disebut mikro-
    kosmos.
    3. Iqtidal, setelah melihat diri kita
    yang merupakan mikrokosmos, saat
    iqtidal kita melihat alam semesta
    yang luas itu telah teringkas dan
    ada dalam diri kita. Dan ini
    merupakan cakrawala baru dari cara
    pandang kita terhadap alam semesta.
    Jadi kita dan alam semesta itu ada
    kesamaan yaitu jika kita mampu
    keluar dari keakuan diri kita maka
    kita akan terlepas dari grafitasi
    bumi dan diri kita merasakan
    mengembang dan kita bisa bersama-
    sama dengan alam semesta beribadah
    kepada Allah secara langsung.
    4. Sujud, didalam sujud merupakan alam
    ketuhanan karena saat sujud seorang
    hamba merasakan suatu kedekatan
    dengan Allah sehingga Allah memberi
    kesempatan untuk berdoa didalam
    sujud atau bermunajad mengeluarkan
    segala kegundahan hati kita, kemu-
    dian memohon kepada Allah agar
    mendapatkan pertolongan dan perlin-
    dunganNya.
    5. Duduk antara dua sujud, pandang
    terhadap diri sendiri dengan
    perasaan ridho dan syukur, ridho
    dengan segala yang ditakdirkan
    Allah, syukur karena mendapat perto-
    longan Allah.
    6. Sujud ke dua, pandangan kepada Allah
    dengan perasaan rindu ingin segera
    bersua.
    Duduk Tasyahud, pandangan kembali
    kealam nyata untuk bermuamalah
    kembali, dengan hati yang selalu
    menghadap kepada Allah.