Ciri Ciri Kerahuan Dewa, Dari Hidung Dan Mata Keluar Air
Vložit
- čas přidán 5. 06. 2022
- Berasal dari akar kata "rauh" yang bermakna "datang, masuk", sehingga kerauhan padanannya kemasukan sesuatu... potensi roh halus, penunggu gaib, atau hal lainnya, tapi mungkin juga ledakan emosi terpendam----goyahnya kesadaran.
Bila dilihat dari tradisi, kerauhan itu dapat dilihat dari beberapa kreteria, seperti menyebutkan siapa dirinya; adanya permintaan; adanya bahasa khusus yang digunakan; gerak-tingkah lakunya; porem wajahnya; dan latar belakang kehidupannya.
Kalau merujuk ajaran "spiritual" pengiwa-panengen, hal ini agak abu-abu----klise----karena ada dalam ranah keyakinan yang berpotensi menabrak logika tatwa dan usadha.
Secara tattwa hingga kekinian, mulai dari weda yang menyebutkan tubuh ini stana tuhan (para dewata), yang juga terurai dalam ajaran Dasa Aksara dan Kanda Pat, belum lagi tattwa lainnya, akan menimbulkan "pertanyaan kritis" pada fenomena #kerauhan ini...
Bila kerauhan dewa, dewa"baru" apalagi yang masuk dan dominan ditubuh manusia, padahal hampir semua dewa sudah berstana didalam tubuhnya?
Bila kerauhan leluhur, mahkluk astral---gamang, demit, jin, setan dll termasuk roh halus----kok bisa masuk? Dikala para dewa siaga dengan senjata astralnya di dalam tubuh ini?
Kerauhan butha kala? Lah kok bisa? Sang Kanda Pat itu kan penguasanya..?!
Kalau bicara kesucian, belum ada manusia hidup yang suci, badan kita, pikiran kita bahkan ucapan dan tindakan kita tak luput dari hal yang kotor, itulah sebabnya kita berupaya menyucikan diri, baik lewat karma, ritual atau hal lainnya...
Potensi terbesarnya adalah #psikis, pendaman #emosi yang membuat kesadaran diri goyah... lupa diri, sehingga menjadi wajar ada sesuatu diluar kontrol menguasai dirinya.. Terkadang sesuatu luapan emosi berlebih bakal berdampak efek domino, Memacu adrenaline orang-orang disekitarnya yang memiliki "muatan negatif----pendaman emosi" berlebih untuk memacu dirinya untuk trance. Seperti sesuatu zat yg mudah terbakar terpendam puluhan tahun terus ada pemantiknya----makaTerjadilah Kerauhan Massal...
Namun, potensi kemujizatan akan selalu ada... disinilah posisi #Mintonin diperlukan.. Minimal 3 hal yang digunakan untuk mengujinya...
1. Yang gaib tidak terbakar oleh api, jadi apapun yang melekat tidak terbakar, cara mengujinya ya dengan menyulutkan sebatang dupa atau rokok ke pakiannya, apabila tidak terbakar, maka lulus uji api ini. Kenapa tidak membakar badannya? Ya kita wajib manusiawi lah, kasian kalau orangnya tidak kerauhan bisa melepuh kulitnya.
2. Yang gaib tidak basah oleh air, sehingga cara mengujinya dengan memercikan tirtha, apabila pakian dan tubuhnya tidak basah seperti daun talas, maka dianggap lolos uji air ini.
3. Inti dari kerauhan adalah mematerikan kemujizatan. Jadi apabila apa yang diminta sudah dijanjikan akan dipenuhi---akuagem----harusnya akan ada pembuktian kebenaran dari kemahakuasaannya.
Bila hal itu tidak terjadi, abaikan saja..
tidak perlu memberi hukuman apabila salah satu alat uji itu tidak lolos...
Namun...
sarankan kepada dirinya (orang yang merasa kerauhan) atau keluarganya untuk mengantarkan dia terapi psikis, bisa ke psikiater, hypno atau praktisi spiritual.. orang-orang ini yang berpotensi "ngeletehin", sehingga tanggung jawab kita bersama untuk menjaga mereka. Rahayu..
Tityang sering mengalami mata keluar air dan ingus ketika ngaturang sembah, saya tidak sedih/tidak bahagia juga, parasaan biasa saja dan sadar, tidak dapat dikendalikan, bicaranya gagap, terjadi begitu saja topiknya di luar perkiraan, sebelumnya terkadang ada tanda-tanda spt mata berkedip, kulit dahi bergerak keatas terus juga bibir bergerak sendiri tak terkendali. Tamu Agung aneh kan datang tiba-tiba tanpa di undang ? Ketika tamu Agung datang dengan keinginanNYA sendiri sekalipun tidak diundang tidak ada yang aneh karena BELIAU MAHA, sementara manusia dengan keterbatasannya. Bukankah manusia hanya sebatas mengundang, apakah BELIAU akan datang /tidak manusia tidak akan pernah dapat memastikannya ? Kalau di bilang aneh BELIAU datang tanpa di undang kesannya manusia itu serba tahu, dapat memastikan sesuatu yang belum terjadi, tentu sangat kontradiktif bahwa manusia itu PAPA,...(spt bait gayatri mantra). Hanya pendapat tityang. Kirang langkung nunas penggampura. Rahayu.
Nah....ini baru NARA SUMBER yg baik dan bijaksana dan berilmu pengetahuan.
saya kasian orang yg kerauhan yg dia tdk inginkan. Orang itu bagi saya korban. Masyarakat tdk semestinya membuly, atau menghina orang ini, krn dia adalah korban.
Sangat baik dan jelas sekali dijelaskan. Sangat beruntung ketika saya memiliki pandangan yang sama seperti di Bali. Dalam hal ini, pandangan Barat dan keyakinan beberapa agama menjudge gangguan mental menurut saya itu merendahkan, menghina dan jadi kebiasaan yang memang disengaja untuk memperparah kondisi psikologis orang tersebut. Tujuannya adalah agama paling benar. Budaya Bali sangat luar biasa. Saya merasakan betul betul terselamatkan 🙏🏻
Om swastyastu trimksih banyak atas pencerahannya.
Saya sring mengalami ketika saya lagi sembhyang dirumah ataupun dipura pura tertentu ataupun ada moment tertentu saya sring alami tiba tiba trasa dingin sampe gemeretak gemetar badan trasa berat dan dada trasa sesak tiba tiba nangis hidung jg meler tidak bisa saya kendalikan tp saya inget dan sadar jika kluar ada bicara maka saya inget apa yg saya bicarakan cm saya tidak bisa menstop smua itu ,itu ngalir begitu saja. Saya sring bingung dgn diri saya saya pasrahkan smuanya pada sang pencipta.
Saya jg sudah baca buku blajar. Blajar dari langit dan bumi.
Mohon penjelasannya.. suksma🙏
Penjelasan yg bagus mengenai oranq kerauhan ,tdk gampang orang asli kerauhan,banyak orang2 kerauhan, namun tdk jelas mebaosan.orang yg kerauhan yg saya ketahui mebaosan sangat jjelas dan hanya beberapa menit. Namun banyak orang2 kerauhan mendadak,karena sugesti.se olah2 kerauhan
Benar yg dijelaskan pk dokter..sy mengalaminya.bermula dari mimpi"bertemu dg roh"agung diupacarai di dlm mimpi,diajak keliling pura" di bali sampai pura"di jawa di dlm mimpi..setelah mimpi"yg seperti nyata tersebut..jika sesuhunan piodalan tyg ketedunan..sy berusaha menolak keras.tp tdk berhasil akhirnya sy melaksanakan upacara ekajati.
Kol bisa upacara ekajati kak?
Persis seperti yg d alami tyng. Dlu gx percaya klo ad orang kerauhan, pad kejadian tyg sdri yg karahuan,, pas seperti yg d jlaskan narasumber, nangis, ingus kluar, dan mata gx bisa d buka sama sekali
Suksma Pak Dokter, pencerahan yang sangat bermanfaat...
Penjelasan dari pak dokter begitu jelas dan terang.gampang di cerna.
Terimakasih atas penjelasan yang sangat gampang dimengerti .....
Oh tapsir,berbeda beda tapi tetap saya tak tahu
Saya nyimak terimakasih
Matur suksme 🙏
Luar biasa pak DOKTER mudah2an tiang wrnten karma sama dokter...biar bisa ketemu tiang bayak pertanyaan...rahayu pak dok...tiang pak krisna saking dukuh buahan tabanan ... Om namah siwa ya....
8:42 mogi rahayu.
Kesurupan atau kerauhan
Pahami.....
Dewa
(orang Suci hidup di sorga)
TYME yang Maha Tinggi
Tidak pernah masuk ke badan orang yg ada nafsu birahi,
Emosional, dendam, dan orang pemakan daging
(Orang kotor)
Hidung keluar Hingus yg tak putus2
Ampure niki tiang komentar terkait dgn tdk terbasahkan oleh air, orang yg ambigu terkait itu akan berdampak pd orang yg kerahuan bisa jdi dia di anggap tdk benar² kerahuan krna yg namanya bdan kasar dan pakaian psti akan terbasahkan oleh air tirta sekali pun
Kerauhan dewa itu i tergantung kesucian dari org tersebut sehingga ada yg sampai kluar ingusan dn air mata
Pengadegan ,, sama dengan perewangan di Tradisi jawa? Atau seseorang yg sdh biasa menjadi sosok tempat nunas rawos.?
dewa ga mau masuk karena di dalam diri ada tuhan beliau membisiki dari luar dan memberi guidence bagaikan guru
Keluar pejuh
ISIN TELAS TUNAS TITIANG
🧘
Knapa hidup saya harus spt ini.😓
Curhatan hati...pewaris tradisi...rahayu..czcams.com/video/1iYBc44M9Ak/video.html