KEKURANGAN SETIAP BRAND KAMERA MIRRORLESS BESAR!!
Vložit
- čas přidán 15. 12. 2023
- Kali ini gua mau keluarin semua pendapat gua tentang kekurangan dari setiap brand kamera mirrorless besar seperti Fujifilm, Sony, Canon, Dan yang lainnya. Yuk simak, dan kasih juga pendapat kalian.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yuk yang belom punya presetnya langsung sikat aja, Pake kode promo "LOMBAFOTO" buat dapet potongan 300rb 🔥🔥🔥
bit.ly/ESTECHPRESETS
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gear Video Kami
Fujifilm XH2S
Fujifilm X-T4
Sony A7 IV
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Join Discord Kita: / discord
Instagram : / estechmedia
Business mail : contact@estechmedia.com - Věda a technologie
Yang saya kurang suka dari Sony selama pakai brand ini sejak 2011 sampai sekarang (mulai Sony SLT A33, A55, A65, Nex-5N, Nex-6, A6000, A6500, A6600, A7S1, A7II, A7III, A7C, sampai sekarang ini hijrah ke FX30 dan A6700).
1. Responsif AF malah kurang responsif di kebanyakan lensa2 native Sony sendiri dibanding yang pernah saya coba dan compare sendiri itu lensa Samyang 35mm F1.4.
Dulu Pernah saya head to head dengan FE 35mm f1.8, 28mm F2, 16-35mm GM, 24-70 F4 di BODY A7III bisa2nya AF di VIDEO ada delay sekitar 0,5 sampai hamoir 1 detik agak mikir dulu baru kemudian Fokus, beda jauhh dengan si Samyang 35mm F1.4 yang smooth langsung gercep responsif AFnya (saya coba pakai tangan atau wajah inframe outframe dst) semua sudah settingan AF respinsif dan sensitifity pastinya sudah terFast Fastest dan firmware terbaru saat itu.
Belum saya coba lagi conpare langsung di body yang sekarang2 ini, compare head to head ya bukan cuma berdasarkan “perasaan lebih kenceng ini deh” 😂
Coba deh perhatikan reviewer2 luar yang sering review lensa2 sony waktu sesi test AF yang inframe outframe gitu, mereka biasanya bilang wah lensa ini AFnya cepat, padahal saya lihatnya selalu ada jeda sepersekian detik baru kemudian fokus, tapi itu tidak dibahas mereka wkwk 😂😂
Hal sepele sih ini, banyak yg gak peduli, tapi cukup mengganjal di saya 😂😂.
2. Paling gak suka dengan statemen sony setiap rilis body kamera baru pasti selalu ada “Improvement Color Science”
Lah yang ada malah bikin setiap kamera beda2 warnanya kalau saya main Multicam, di A7III dan A7C kemudian sampai ke FX30 dan A6700 kebanyakan beda2 dengan settingan WB yang sama, ada yang kehijauan ada yg kemagentaan, kewarman, kecoolan. 🤦🏻
Baiknya ya di lock saja di semua kamera “color science” dari dulu, dari awal harusnya sudah dibikin standar yang bagus.
Ini pendapat pribadi saya, mungkin ya banyak yang tidak sependapat 🙏🏻🙏🏻🙏🏻.
Tapi overall sih Sony yang sekarang sudah sangat mantap untuk harga dan ekosistemnya dan pilihan lensanya yang sudah sangat banyak ditambah lensa2 diluar brand sony sendiri.
Bang saya lagi kepincut sama tamron 28-75 gara2 ringan dan min focus distancenya, soalnya saya lumayan suka foto macro, tapi agak bimbang pas liat samyang 24-70 soalnya saya lebih suka hasil warnanya. klo menurut abang gimn tamron vs samyang, barang kali saya dpt masukan... btw makasih reviewnya telah membuka mata saya tentang lensa sony
@@ariqrahmatrizki4876 Sama2 om, wah sayang sekali saya kebetulan belum pernah coba langsung sendiri kedua lensa tersebut.
Kalau sudah pernah coba pasti saya share experiencenya. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Saya sekarang pakai Sigma 18-50mm F2.8 untuk di FX30 dan A6700 (apsc).
Kebetulan itu lensa sangat2 super dekat Minimum Focus Distancenya, saya pakai untuk konten di youtube channel saya mungkin bisa mampir dicek. 2 terakhir video saya pakai lensa itu untuk kamera bawah dan extreme close up ke produk, MFD bisa sekitar 12cm di 18mm dan 30cm di 50mm.
bahkan lensa GM-nya sekalipun?
@@GungKrisna12 iya om saya coba yg 16-35 GM1, ralat 24-70nya yg F4 di fl 70m supaya lebih gampang terlihat bokeh fokusnya. Begitu juga di 16-35 aaya coba di 35mm nya.
Dengan AF Face detection ON
Wahh bner sihh yang wb samaa. Layar sony aduhhh riyeuy😅😅😅
Sebagai pengguna Nikon betahun2, sekarang kayanya susah banget mau upgrade kamera, karena makin mahal, makin ghoib pula.
Mantap..
makin ghoib gmn?
@@1brahimmm. kaya yang dibilang di vidio, barang sering kosong. Yang entry level sebangsa z30, z50, sama zfc cenderung aman (walau sering kosong jg). Sisanya cuma toko kamera gede yang kadang2 ada stok. Itu juga harganya kemaren naik mayan gila2an.
Hal yang gua suka dari Nikon cuma akurasi warna dan focus point nya.
Compare 1:1 nikon selalu jadi brand yang ketinggalan zaman dan pelit fitur 😂
@@mvrckgames dulu pas masi DSLR ngga loh. Pas uda masuk mirrorless aja nih. Kalo bukan karena uda terlanjur punya banyak lensa nikon, gw dah pindah fujifilm.
Ngomongin Fuji, abis bikin kamera bagus, terus dibikin discontinue tanpa ada penerusnya, padahal peminatnya ya masih ada. Contoh X100V, XPRO3 yg sekarang harga secondnya rada-rada gaib wkwkwk
X100V sudah ada bang penerusnya sekarang xixixi
sorry kalo out of topic yah win, menurutku Visual atau hasil setup kali ini enak banget liatnya, catatan saya bukan pro di rana lighting dan cinematography tapi saya hanya seorang yg suka perhatiin visual dari sebuah video. Intinya dari awal gw ngikutin Estchmedia ini visual terbaiknya di video ini dan saat colab traveloka kalo ngga salah yg background blue light
Mantap.
ini setup lu paling bagus sih win,background cakep,foreground oke,lighting powernya pas,exposure pas,warnanya juga cakep drpd yg kemarin" nice 👌
noted : lu make jam napa dah keatas bgt wkwk kek pen benerin aja gw wkwk
Fuji: entry level kami kamera seken
fuji : tapi lensa nya nggak ya bang , kalau dana mentok cari manual atau lensa kit seken nya aja
Bang, technical issue yang paling parah saat gawe project. Terima kasih
klo menurut abang di kelas mid level, r6 sma z6ii dr segi hasil lebih suka mana bang? dan boleh di jabarin gk bang bedanya apa
Sebagai pengguna multi brand canon, fuji, sony 😆
1. Krn market mengecil, Fuji dan Nikon pasti gk serius di entry krn margin nya kecil, kompetisi nya sama smartphone, kalah versatile.
2. AF fuji di area hijau begitu karena pake X-Trans, pixel hijau lebih banyak, otomatis AF datanya terpengaruh.
3. Sony emang business model utamanya consumer, selain firmware, build quality juga ada planned of obselence, klo pake Sony jangan invest di body, invest nya di lensa, dan update body sebelum umur nya abis. (Kasian si yg beli second 😅)
4. Canon main long term di lensa, dan strategi entry dslr nya masih di pake karena market leader.
5. Nikon itu main long term sensor development, jd terkesan jarang di update, tp sekali update bisa di pake 5-10 tahun, krn user nya emang jarang update body krn reliable dan kualitas IQ nya masih kompetitif, tp gw kaget lho, klo lo gk suka warna nikon (krn bisa di bilang saat ini 2023 Nikon leader di konsistensi warna dan metering) 😅
6. Panasonic G9II gk bs di compare sama APS-C non cinema, pov "bigger sensor is better" nya di ilangin dulu, di G9II bisa record ProRes ke ssd dan 4K/120, which is better dari FX30, dan panasonic fokus di video supaya Sony punya kompetisi biar gk seenak nya di pasar.
Dan soal R100, keknya tuh kamera emang dibikin nyasar kalangan orang tua yang beliin anaknya kamera untuk pertama kali
Dan ada kekhawatiran juga kalau planned obsilescence-nya Sony malah nular ke lensanya
Lumix G9II keknya nyasar wildlife videographer
Point. 5 soal nikon: kamera flagship line-up nya semacem Z8 sama Z9 mungkin iya, tapi line up midrange sama entry levelnya jadi keliatan ketinggalan ga sih, dari segi performance, reliability sama fitur.
@@dngesso gak kok, sensor Nikon APS-C nya masih yg terbaik, native ISO nya smpe 51.200, Sony Canon mentok di 32.000, XT5 fuji terbaru di 12.800
@@RAW_Kaze hmmmmmmmmmmm gatau ya, APSC mirrorless nikon masih 1 generasi, dan (gatau sekarang) dulu sih berita nya autofocus sama white balance nya ngga reliable. Btw banyak sensor Nikon made by Sony.
@@dngesso AF speed itu bukan dari cepet nya kotak kecil hijau ngikutin mata/wajah, tp kecepatan mekanikal lensa ketika fokus ke objek itu. Makanya komparasi AF speed yg bagus itu dari hit rate dan intuitif saat di pake.
Made by Sony bukan berarti teknologi nya pake Sony semua, Nikon punya proprietary teknologi sensor yg Sony gak bisa pake, begitu juga sebaliknya. Analoginya Sony sensor Imaging itu dapur yg menyediakan nasi, Nikon/Apple minta di masakin nasi goreng tp pake bumbu khusus buatan mereka sendiri.
Walau ketiganya pake nasi yang sama, tp cara masak dan bumbu nya beda, rasa nya beda, cost nya beda, penyajian nya beda.
Sebagai pengguna lumix s series,, gw berharap sih lumix fo cus ke ranah fullframe,krn mft udh kurang peminat
Bang, judul music BGM di setiap intronya ESTECHMEDIA apa bang?
Kalau semisal buget 20an di 2024 ini, mending pilih a7c atau a7iii ya bang, untuk kebutuhan hybrid terima kasih
Ending video Jgn lupa utk berkarya atau berkarir bang 😁
Saya jadikan referensi banget review dari akun estecmedia ini
Yang gw benci dari semua merek itu, mereka semua membuat dompet ku jebol!
bang saya sudah beli preset creature tp tidak bisa di buka di ipad, padahal sudah ikutin cara dari petunjuk yang di berikan. adakah solusi lain?
kalo mft bisa lirik olympus om 5 bang
kira-kira lumix g90 mark 2 apakah bakal ada?
personal opinion:
brand yang paling gue benci: Sony
kebanyakan bikin trend yang misleading dan melenceng dari kebanyakan brand lain
contohnya:
1. udah disebutin di video: penamaan format dan codec
2. newbie yg pegang sony jadi berpikir bahwa semua foto harus digrading, padahal color sciencenya aja yang burik, makanya perlu grading
3. pake log profile supaya enak grading video. padahal log peruntukan utamanya buat menjaga informasi luma (cahaya) pada pixel. kalau mau grading enak ya pake color bit depth yang lebih dalem lagi. balik lagi ke poin 2. karena color sciencenya burik makanya newbie jadi tergila2 sama lut "sekadar tempel". sama sony kelemahannya ini disamarkan ke dalam log profile sehingga user berpikir bahwa harus pakai log untuk bisa dapetin warna bagus
bukannya brand lain tanpa kekurangan, tapi sejauh ini, Sony yang paling ngeselin
Setuju apalagi lcdnya kurang bagus, malu kalau client mau lihat hasil foto di kamera
Yang ada lama-lama user Sony bakal ngatain user brand kamera lain yang color science-nya lebih bagus itu "skill issue", dikatain orang yang milih kamera dari color science itu nggak bisa ngedit
Penamaan format video sama lcd saja... Selebihnya tone warna suka2 aja... Warna flat lebih gampang di edit malah.
Yg gw benci dari Sony, lini camera nya gada yg the best, selalu aja ada hal kecil yg mengganjal A6700 the best APS-C 4K60 no crop UI baru, hybrid camera yg lebih ke foto, video bs overheat 30m+, seperti kata video A74 series UI bapuk dan sama seperti seri A7C2 fullframe tapi 4K crop. Megapixels dibandingkan camera lain yg seumuran termasuk pelit walaupun sudah sangat cukup.
Kita sebagai user nikon mau service nikon mesti kirim ke jakarta, sangat tidak rekomended
Bahas lumix fokus di MFT banget ya. Lumix ini emang bunuh diri di MFTnya, tapi FullFramenya menggoda banget harganya juga rational. Banyak bgt yang migrasi ke FF Lumix di sekitarku akhir" ini.
Lumix S5II / X salah satu kamera yg sulit dilawan tahun 2023 ini. bagi yang pentingin Value, harga midrange, fitur PRO, ya inilah type yg perlu dilirik.
tapi emang terus terang aja ngeliat chanel ini juga ngerasa awalnya kalo sama fuji tu baik banget dan sama sony kaya kurang objektif gitu yang satu di maklumi yang satu dikomen banget. cuma di akhir" ini aja mulai ga gitu jahat ke sony itu yang saya rasain selama ini bang wkwkwk. tapi semakin kesini semakin ok sih ga berat sebelah itu dari saya ya bang erwin tapi saya tetep selalu suport chanel ini karena banyak hal bagus yg berguna kaya mic drone dan lain" nya 😃👍👍
MFT masuk ke vlogging compact camera kayaknya menarik... Compact camera sekarang, mostly 1" Sensor. Terakhir LX100 ii compact camera yg pke mft. Klo ada yang baru lagi, bakal menarik banget buat bersaing sama ZV1-nya Sony
malah kurang menurutku MFT, karena FOV nya yg sempit (1/2 nya FullFrame). jadi kalau vlog yg banyak footage selfie(rekam diri sendiri pakai tangan) menurut saya malah kurang cocok.
@@MrJagad123 kecuali pake lensa yang ultra wide
@@MrJagad123 ya jangan dibandingin sama full frame dong... Full Frame almost impossible diaplikasikan ke compact camera... Sensornya terlalu besar, buat body compact camera yang kecil... MFT lebih masuk akal... Bakal sangat menarik klo ada yang jadi penerus LX100 ii
@@89singgih mungkin dipikirnya biar ada kamera full frame yang bahkan lebih compact lagi dari Sony RX1
Lumix GM aja diteruskan, biar bisa ganti lensa juga. imut2 lensa m43.
Aku pencinta Olympus, hasilnya tajam apalagi kl dipakai di macro
DoFnya lebih luas yaa
Aku juga user Olympus
Bang lensa yg dipake di A6700 itu lensa apa?
menunggu review olympus
Jangan jauh jauh bg ke sony, lumix sendiri bahkan bunuh bunuhan ke kakaknya gh6. Agak aneh sebenarnya dan serba salah juga. Ini segmen nya dimana, tapi kalo negasin harga, malah bunuh saudara 😂
Bang comperin sony a6100 vs fuji xt200 harganya udah sama bang
gw user canon pgn nambah brand ke nikon cma harganya msh gk ngotak 😅😅walau tahunnya udh lama
saya lebih suka sony,karena lebih tajam dari cananon dan saya badingkan sama-sama menggunakan lensa dengan Fix
Sony : warna sooc ga bisa se matang fuji/canon
Fuji : dibawa seri XT5, Afnya ga se enak brand lain
Lebih tepatnya: dibawah generasi ke-5, AFnya gak seenak brand lain
Kyknya topik permasalahan color sony sudah gk relevan, bahkan tiap generasi selalu diperbaiki layaknya masalah menu interfacenya.
Bahkan sudah pernah di survey blind test malah sony adalah pemenang color science nya.
Source: Tony & Chelsea Northrup
Kalau sony berbenah fuji terancam 😅
@@nagabonar275 yang beli Fuji nanti cuma kalangan hipster doang :v
Bang..
Camera apa dari setiap brand yang lu pengen review tapi gak kesampean
Bahas kekurangannya lebih bahas ke strategi marketingnya brand masing2... bukan dari segi mesinnya
kalau ngomongin dari segi mesinya ya ini jelas akan panjang.
Durasi video 30 menit gk akan cukup membahas 1 brand doang ini mah wkwkkwk, yg di jelasin erwin itu secara global semua dan itu menurutku bener semua gk ada yg salah.
Terutama di brand canon TIdak ada Lensa third party untuk di seri RFnya mereka. sedangkan orang mau Upgrade ke RF masih mikir mikir karna EKosistem EF-M third party lensanya banyak
@@mdschannel6064 ya kan kukira bahas kekurangan dr sony misalnya: highlight buat outdoor parah. Canon warnanya mateng minus kalo cm pake jpeg kurang bisa diolah variatif. Ga harus semua kekurangan tp yg paling identik aja. Ya semoga aja habis ini dibahas 😂
Kurang nya converter lensa nikon
Om Gun ini gak komen nih, biasanya Garda Terdepan jika ada yg ngomongin Lumix 😅. Gimana nih pendapatnya omgun.
Masalah XH nih dulu pernah dapet projek dari fuji, kami bikin video produk XH, eh tapi pas kmi produksi, mereka udah rilis XHs wkwkwkw betul mereka terburu”
strategi yg dipakai sony mirip apple.. membuat device sebelumnya dipaksa menjadi "outdated".
Justru sony kayak samsung, banyak produk di keluarin, cuma nikon yg strategi nya mirip apple : tick tock. sensor nikon jarang update cepet, development nya panjang, umur nya juga panjang, beda kyk sony dikit2 sensor baru.
Apple kalo mau fix bugs kamera nunggu next iPhone keluar dulu 😂
@RAW_Kaze Samsung banyak ngelyarin rpduk dengan lini yg jelas, Sony mirip² lah ya lini nya juga jelas. Cuma kalo untuk update firmware Samsung rajin.
@@Gattse bedanya klo smartphone ada security update. Kamera gk ada, justru aneh klo ngarepin Sony kasih fitur baru dri firmware krn user base dan strategi promosi nya emang ngincer user yg FOMO.
Sbgai Sony fans ini emang udah kebiasaan buruk Sony di kelas konsumer : Xperia, Vaio, Walkman, Bravia, lama2 user base nya mengecil.
kecuali kalo beta version ya om, sering updatenya @@Gattse
dulu orang beli MFT dan mirrorless supaya ukurannya ringan dan compact saat dibawa, karena dulu awal awal keluar memang compact dan ringan. setelah DSLR perlahan ditinggalkan. eeehh ukuran dan bobotnya malah sama kayak DSLR sekarang 😂😂😂😂.... kocak produsen.
Tambahan aja untuk di Brand lumix.
di harga 30 juta Lumix G9 II yg udah bawa Dual Pixel AF kan ya. keknya mending ambil Lumix S Series di harga 20 juta udah dpt sensor Full Frame
🤣. bener yg di omongin erwin G9 Mark II itu menempatkan posisi dia dimana wkwkwkkw.?
sedangkan harganya mendekati GH6 juga wkwkkwk. kalau untuk di peruntukan video menurut Lumix S Series lebih worth it dari pada G9 Mark ii
2023 ngomong kamera masih permasalahkan ukuran sensor. Untuk 80% fotografer/videografer, MFT itu cukup.
Kamera cinema profesional juga banyak yang sensornya MFT. Jadi agak aneh sih kalau fokus kesini.
Menurut gua, Lumix warnanya lebih bagus dari Sony. Jeleknya kalau di Indonesia gak banyak penggunanya jadi body dan lensa secondnya sedikit dan mahal.
Untuk G9 mark II itu lebih setara S5 mark II, kalau gak tau kenapa MFT masih dikembangkan Panasonic,
diluar banyak fotografer dan videografer yang lebih senang dengan MFT yg notabene lebih ringan untuk kamera dan lensanya.
Panasonic sendiri untuk flagshipnya lebih bagus update firmwarenya daripada Sony.
Soalnya masih banyak konten kreator yang berstatment Sensor besar lebih baik dari sensor kecil. Padahal kamera sinema itu sensornya masih super35. G9ii harganya 30 jta karena udah bisa rekam format prores upto 5.8K, S&Q FHD 300 fps 10 bit, 4K 120p, direct SSD Record dll. FX 30 mana bisa. Jelas FF sony A7iii sama G9ii ya jelas menang jauh G9ii. @@yursan9
@@yursan9 kalau ngomongin untuk kebutuhan cinematography dan video aku akuin Lumix emng terbaik terutama di G85 harga murah tpi fitur mewah, cuma sayangnya tidak ada lagi untuk seri entry levelnya yg di harga 10 jutaan.
cuma untuk mendapatkan gambar yg berdimensi dan bokeh itu cuma bisa dapet di sensor full frame, karna saya orang wedding bukan orang film. Memang di Sensor MFT bisa bokeh tergantung lensa yg kita pakai, tapi tetep gk bisa sebokeh dan sedimensi Full Frame, sedangkan tuntutan pasar wedding sendiri minimal Foto Bokeh dan Berdimensi 😁
@@mdschannel6064 Saya gak percaya dengan bokeh sih. Apalagi foto kaya wedding, saat venue udah bagus malah fotonya blur dan gak bisa liat hasil dekorasi venue. Foto berdimensi itu menurut saya bukan yang bokeh, tapi dimana subjek dan background foto itu terpisah dengan baik, caranya gak harus hancurkan background juga, bisa atur kontras, atau saturasi antara subjek dan latar. Tapi tiap orang beda, saya tidak setuju aja dengan opini semua harus Full Frame. Apalagi banyak sekali fotografer diluar sana yang pakai APSC atau MFT sebagai fotografer atau videografer profesional.
@@yursan9 Gimana ya ngomognya wkwiokwokwokowkowk.🤣
kalau gk nyobak dan terjun sendiri sih kmu gk akan ngerasaain pangsa pasar wedding untuk skrng itu gimana.
saya gk mau bahas ke ranah lain selain ke wedding dokumentasi. kalau di ranah diluar wedding kebanyakan orang orang gk lihat Sensor dan Brand kamera tpi lebih ke HASIL JADI Videonya,
gini-gini untuk di wedding pada umumnya perlu bokeh di saat foto berdua dan sendirian di tempat tertentu atau di kondisi tertentu yg memang tempatnya tidak didekorasi pelaminan, makanya kadang ada 2 Fotografer wedding dalam 1 acara, tujunya untuk memberikan angle yg berbeda.
FG A untuk ambil detial, Bokeh dan Close up, FG B ambil foto untuk ambil foto lebar dan grup, termasuk Dekorasinya juga.
Kalau ngomongin Opini Semua gk Harus Full Frame itu tergantung prefrensi masing-masing aja saya gk bisa memaksakan Prefrensi anda 😂
saya sendiri User APS-C dari dulu & sampai skrng ya masih APS-C tapi lama kelamaan ya endingnya merasa perlu sensor Full Frame juga karna kebutuhan Pasar Wedding terutama di Vendor Dokumentasi mintanya di Full Frame Bukan di APS-C 😁
kalau saya ngefoto untuk client saya sendiri pakeh Sensor APS-C pun gk masalah, tpi pernah gk sih anda di tolak mentah-mentah sama vendor wedding dokumentasi.?? hanya karna anda pakeh Sensor APS-C 😁
Satu lagi kelemahan fujifilm, beli crop sensor tapi harga fullframe..
menurut gw pribadi, sony dan nikon mikir mending ninggalin segmen entry level, karena segmen itu sudah hampir habis dengan smartphone. Daripada duit habis buat RnD entry level, mending main menengah ke atas atau flagship sekalian yg pembelinya jelas (profesional/enthusiast) meski segmented
Betul lebih baik fokus di APS-C dan FF dan APS-C jadul masih ok dan diproduksi sampai sekarang misal Sony A6400 Secara cost produksi jg rendah karena masih produksi masif, daripada bikin entry nanggung kalah fitur karena udah menjamur action cam dan pocket cam jg di range 5jtan yg praktis utk pemula dan lebih dari cukup.
Jadi gw rasa entry level ke geser sama action cam yg lebih kecil dan praktis, kualitas video bagus dan cukup.
Sebagai pengguna Canon, gw sangat" membenci pembatasan penggunaan lensa third party, karna jujur gw sebagai fotografer sangat di batasi apalagi yg bisa di pakek di kamera gw saat ini cuman 2 doang padahal gua punya lagi 3 lensa sigma buat di eos 750D dan gak bisa di canon eos r gw taik emang😢
Pake adapter EF to RF
Pengen ikutan tapi gamau berharap banyak, pemula pake hape apalah daya😢, btw udah ikutan 2 bulan sebelumnya
Kamera dibawah 20jtan yang bagus apa? Canon, Sony, Fujifilm, Nikon?
Under 7 juta beli kamera apa ?
Berarti kalo untuk kelas pemula di fotografi, lebih milih ke brand mana? Dan dengan lensa yg "agak murah"😅
Canon
Bang cara transfer foto raw ke hp gimana?gua pake fuji x a3 pake aplikasi fuji camera remote ga kebaca bang foto raw nya mohon bantuannya bang
pake usb otg + card reader
cobain hp sony bang
Panasonic harusnya bikin lini L mount apsc jg, biar lengkap . 😂
Bahkan dulu Leica bikin Leica CL dan TL (APS-C L-mount)
Emang sih canon kelas aps-c cukup bikin aq gk suka. Walaupun aq belajar pertama pakai canon tp rasanya kurang banget untuk di kelas aps-c lainnya. Aq lebih suka Fujifilm dan sony.
Kasian Olympus. Udah jarang yang bahas. Udah mati juga brand kamera nya
ganti nama jadi OM SYSTEM bang tapi ya gitu 😅
@@naufaltegarrahmani310 ya gitu lah yaa.. sedih juga sebagai pengguna olympus
lambat inovasinya menurut gw. masih keukeuh sama format micro4/3 meskipun trennya terus menerus turun. kamera sama lensa2nya pada bagus2 padahal, tp krn ga berani nyasar market yg mainstream, jadinya fitur2 bagus tsb keperangkap di format yang orang semakin menjauh
@@anony_meows setuju mas. Saya sebagai pengguna olympus pun mengakui kalau kamera sama lensanya bagus bagus. Cuma ya itu. Terlalu nyaman di tempat. Akhirnya mati sendiri
@@anony_meowskeknya OM System sekarang lebih nyasar kalangan wildlife dan nature
Nothing cameras perfect
se7 yang fuji kalau kena daun.... lari" terus
yg ude pernah ganti sc dan flexibel bisa kumpul di sini anggota sony a7
olympus udah kamera terbaik, jgn termakan sama godaan size sensor intinya kalo mau dapet hasil gambar terbaik itu dari LENSA bukan sensor, dan lensa pro olympus manteepp terbaikk
kl entry level paling recom merk apa bang? under 10 boleh seken, kebutuhan hybrid sih foto sm video
@@billytandias2473 Olympus omd em5 mark II udh mantap itu
@@billytandias2473 ane jual nih kalo mau
mau nanya, a6400 di 2024 masih layak kah? untuk pemula yg ga pernah megang sony,atau ada lainya yg harga setara jgn di atasnya
Standar. Masih layak
ni saya jg mungkin mau beli zv e10
Kalo D5600/200 ii gimana bang?
Bg beli kaosnya dimana?
Kaos apa bro.
apa itu maksudnya lensa third party
rambut kaya nya harus di cukur bang
Sony bikin folder di memory card banyak bener. Sistem filenya ngebingungin.
Setuju jg itu, ribet cari file, apalagi kek penamaan file format video nya yg membingungankan seperti kata bang erwin.
"Udah mati... MFTnya bukan reviewernya..." WWKWKKWK JOKES GW TERJUN 😭😭😭😭
Sebenarnya bukan kekurangan bang tapi emang di kurangi. Karena tidak ada yang sempurna 🤣
gua nambahin sony,, kebanyakan kamera sony, resolusinya layarnya ngampas,,sorry
User Canon APS-C nyimak 😂
Fullframe lumix ga dibahas bang?? Padahal seru juga
Fujifilm: LAH ENTRY LEVEL KENAPA DITINGGALIN? MAU JADI LEICA KAH?
*btw, masalahnya soal SSD di X-H2s, pertanyaannya adalah apakah colokannya memang support?
Sony: Sorong papan tarik papan, buah keranji dalam perahu, suruh bikin kamera baru dia gaskan, suruh update firmware dia tak mau. Lalu Soal format: Full frame: bayi diangkatin ; APS-C: bayi tenggelam
Canon: mana lensa third party-nya? HA LENSA THIRD PARTY KAU TAK BOLEHKAN DI KAMERA KAU, MACAM MANA NI (Dan apakah Canon bakal selamanya tidak memperbolehkan lensa third party? Apakah Canon bakal kelak bikin campaign yang ngerendahin brand kamera yang ngebolehin lensa third party, atau bahkan ngerendahin lensa third party-nya sendiri?)
Nikon: INI NIATNYA CUMA JUALAN KE PRO DOANG KAH? ENTRY LEVEL KAGAK ADA UPDATE? DAN KAU MAIN HUNGER MARKETING KAH?
Panasonic: INI BRAND NGAPAIN SIH? BARU KENAL FULL FRAME, MFT KAU JADI BEGINI, KAMERA KAU PUN JADI MAHAL PULA?
*Apakah Lumix G9II memang dimaksudkan untuk dipasangin ke lensa super telephoto macam Leica DG 100-400mm?
wkwkw lumayan menggambar kan situasi saat ini, btw pakai kamera apa saat in gan? gw pake Lumix G85 MFT, udah ada uang buat upgrade kamera budget 20-30 jt, kira2 apa yang worth ya? kebutuhan sih foto dan video, dan penasaran mau main di ranah full-frame, tapi tahu sendiri kan harga lensa full-frame itu mahal2, kira2 lensa fullframe budget itu rata2 pake mount apa ya? biar banyak pilihannya
@@MrJagad123ane pake Fujifilm X-S10 (ane belinya pas ane ulang tahun), saat ini masih lensa kit, masih perlu kumpulin duit buat lensa lain
Saat ini lensa full frame budget masih dominan ngumpul di Sony E-mount (Sigma bikin sih buat L-mount, dan buat Nikon Z-mount masih agak dikit lensa third party-nya yang budget)
Kalau budget 20-30an juta mau full frame, ya karena aku belum main budget segitu, jadi belum berani ngasih rekomendasi
@@GungKrisna12 fujifilm yg X-S10 udah bisa pakai fitur double-exposure ya?
Lu cobain dulu entry nya Nikon Z30/Z50, sama sekali gak perlu di update,.. Masih sangat kompetitif bahkan masih diatas kamera apsc baru.
@@MrJagad123 pas aku cari-cari infonya udah bisa cuma ane belum pernah nyoba
kenapa Sony LCDNya burik cok
Kebalikan nya bang DSLR lagi
Pengguna Sony, Canon, Lumix nyimak😅
Sip.
Lu garuk2 muka mulu kenapa bang?
Tiap brand emang ada aja kekurangannya
Canon jd lbh ekslusif krna pembatasan lensa. Apakah benar?🫢😂
@@jashoeleashcanon itu mirip2 apple skrng, ciptakan masalah dan jual solusinya, contoh hotshoe model baru yg gak compatible dengan model sebelum nya. mirip Apple juga secara user experience, gak usah pusing, tinggal pake dan hampir semua tipenya sama semua akurasi warnanya.
gue pake canon dari dulu soalnya
Aku pake kodak
Nikon nih sering ghoib, contohnya Z5
Z5: Kemaren2 duit tabungan udah hampir cukup, eeee naik 4 juta lebi. Gile.
Heee bikin kamera sendiri aja…. Semau luu
Selow bang, cuma konten, anggep aja ini keluh kesah pengguna
Selow bang.. .
sipaling intelek soal kamera, sok netralis yang notabene lbh agung2in sama satu BRAND. review modal pinjem gear dah paling TAU
sama kayak kata GT ID. sony di lini game, pinter banget bikin orang fomo