Ida Romo Jati Siwa Buddha

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 25. 08. 2024
  • Ida Romo Jati berasal dari keluarga bangsawan Cirebon. Bernama kecil Ageng Charmin Purnajati. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Berdomisili di Pura Segara, Cilincing, Jakarta Utara.
    Siwa Buddha, merupakan sebuah topik yang langka untuk dibahas, pokok ajaran Siwa dan Buddha tentu saja berasal dari luar kepulauan Nusantara. Akan tetapi bagaimana sesungguhnya dua agama tersebut bisa saling mengisi di Nusantara?
    Apa dan bagaimana persisnya Siwa Buddha itu? Yuk simak videonya!
    .
    .
    .
    Videografer:
    Agung Wijaya: / wianjay
    Didukung:
    buddhazine.com/
    Transportasi: Putu Chandra
    Seluruh Kerabat Kerja Namarupa Studio
    ►Subscribe / @toko_kopi_jaya

Komentáře • 2

  • @user-li5iu5me2s
    @user-li5iu5me2s Před rokem

    Suksma Romo penjelasannya

  • @dewisnu9168
    @dewisnu9168 Před 5 měsíci +1

    Om Swastiastu-Namo Buddhaya
    Pada Zaman Hindu-Buddha Nusantara dulu, sebenarnya yg dimaksud dengan Kasogathan adalah Ka-Buddha-an yg mencakup Theravada-Mahayana dan Vajrayana tapi berbahasa Sansekerta, Jawa Kuna/Nusantara Kuna dan Berbudaya Nusantara Kuna, sehingga pada hakekatnya Kasogathan ini adalah Buddhayana 🙏😇
    Kasogathan=buddhayana mencakup
    A. Theravada berbahasa Kawi dan berbudaya Jawa Kuna
    B. Mahayana berbahasa Sansekerta dan Kawi dan berbudaya Jawa Kuna
    C. Tantrayana berbahasa Sansekerta dan Kawi dan berbudaya Jawa Kuna
    Theravada sebagai dasarnya, kemudian Mahayana sebagai pengembangan ke-2 dan Tantrayana sebagai puncak perkembangan ajaran Buddha
    Kasogathan/Buddhayana mengajar kan bahwa pada hakekatnya semua aliran Buddhis memiliki Tri Ratna yg sama yaitu : Buddha, Dharma dan Sangha.
    Theravada: Tri Ratna:
    Buddha : Sakyamuni
    Dharma: Tri Pitaka
    Sangha: Bikkhu dan Bikkhuni
    Mahayana: Tri Ratna :
    Buddha : Amitabha
    Dharma : Tri Pitaka
    Sangha : Biksu dan Biksuni
    Tantrayana : Wairocana
    Dharma : Tri Pitaka
    Sangha : Biksu-Biksuni, Lama, Riponce
    Buddha Tantrayana Nusantara Kuno
    Tri Ratna:
    Buddha : Wairocana
    Dharma : Sri Vajraprani
    Sangha : Sri Lokeshwara
    Mengapa begitu?
    Karena Buddha Gautama bermanifestasi menjadi banyak buddha secara simbolis, sehingga Buddha Amitabha(Mahayana) dan Wairocana itu sejatinya adalah Buddha Gautama itu sendiri
    Sri Wajraprani adalah sebagai Bodhisattva Pelindung Dharma yaitu Ajaran Sang Buddha yg tersusun dalam Tri Pitaka
    Sri Lokeshwara sejatinya adalah Bodhisattva Awalokiteswara atau Dewi Kwam Im adalah sebagai Simbol Pemimpin Sangha
    Sehingga karena memiliki Tri Ratna yg sama sehingga Theravada-Mahayana dan Tantrayana sejatinya adalah Satu Dharma karena bersumber dari sumber yg sama(Sang Buddha)
    Pada Zaman Jawa Kuna dulu pernah ada ajaran Buddha bercorak Theravada-Mahayana dan Tantrayana tapi berbahasa Kawi dan Berbudaya Jawa Kuna mirip seperti umat hindu di Bali saat ini tapi dalam versi Buddhis
    Sehingga Buddha Wajrayana Kasogathan da Peranda Buddha Wajrayana Kasogathan di Bali dan jawa sebenarnya adalah Buddhis cuma banyak orang ga tahu atau keliru dalam memahaminya
    Lalu klo Buddha Tantrayana Kasogathan di Bali adalah Buddhis mengapa pandita buddha di bali mau muput saat karya gede meskipun karya gede itu ada mecaru/kurban hewan?
    Sebenarnya Tidak ada pakem yg pasti tapi yg jelas selama pandita buddha tidak terlibat dan tidak melihat prosesi penyembelihan hewannya, karena pandita buddha hanya fokus kepada mendoakan upacara tsb saja
    Jika Buddha Tantrayana Kasogathan di Bali adalah Buddhis, lalu mengapa tidak ada biksu dan biksuni?
    Pada zaman Bali Kuno dulu pernah ada biksu dan biksuni di Bali yaitu Biksu Siwa Nirmala, Biksu Siwa Prajna, Biksu Siwa Sanghita dan Biksuni Buddhis bahkan Guru Bodhidharma dari India pernah berkunjung ke Bali kuna dan Biksu-Biksuni bertempat tinggal di "Bale Basare" yaitu "Kuti" Sebagai tempat peristirahatan para biksu-biksuni zaman dulu, hanya saja ada perbedaan peran antara Biksu-Biksuni dengan Pandita, dimana Biksu-Biksuni fokus bertapa dan mendalami Dharma, sedangkan Pandita Fokus muput karya dan membimbing umat.
    Zaman itu juga ada Jro Mangku Buddhis yg juga sebagai perwakilan muput upacara
    Jadi Siwa-Buddha itu sebenarnya apa?
    Sama Seperti Tri Dharma di Klenteng, ketika Klenteng ada perayaan tidak bisa dibedakan yg mana umat buddha, tao dan Konghucu karena semuanya disembahyangin, sehingga Tri Dharma di Klenteng adalah Buddha, Tao dan Konghucu yg sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama(Klenteng) meskipun tetap fokus kepada dharma masing-masing
    Siwa-Buddha di Jawa Kuno dan Bali Kuno konsepnya juga sebenarnya sama seperti itu dan disebut juga Siwa-Sogatha(Siwa-Buddha)
    Kenapa ga masuk Walubi?
    Karena Waktu itu Agama Hindu lebih dulu diakui di RI dan otomatis PHDI lebih dulu ada sebelum WALUBI, sehingga otomatis peranda buddha masuk ke PHDI dan buddha kasogathan di Bali diakui sebagai Hindu, sedangkan agama buddha diakuinya belakangan, padahal jika waktu itu Agama Hindu dan Buddha diakui bersamaan, dan WALUBI ada barengan dengan PHDI, maka besar kemungkinan pandita buddha kasogathan di Bali masuk WALUBI karena Sasana kepanditaan beliau memang Buddhis atau memang ajaran Buddha. Apa buktinya sasana kepanditaan beliau memang ajaran Buddha? Lihat dan dengarkan Lontar Purwaka Weda Buddha atau Sasana Mantra pandita Buddha pasti awalnya menyebut Tri Ratna
    Om Namo Buddhaya, Om Namo Dharmaya, Om Namo Sanghaya yg artinya adalah Tri Ratna dan semua mantra buddha baik Theravada, Mahayana ataupun Tantrayana lainnya pasti mantranya diawali dengan menyebut Tri Ratna dan tidak ditemukan mantra yg seperti itu dalam semua pustaka hindu dimanapun berada karena Tri Ratna ini memang pure mantra Buddhis dan disebutkan dalam pembukaan sembahyang di semua mahzab buddhis terutama Theravada-Mahayana dan Tantrayana 🙏😇
    (Sumber: Romo Padma Vhira Dharma Sogatha, Pandita Buddha Wajrayana Kasogathan Jawa dari Jogjakarta yg sebenarnya satu silsilah dengan peranda buddha di Bali 🙏😇😇😇😇😇😇😇😇😇)
    Rahayu 🙏😇