Coba deh seefektif apa media itu jika digunakan sebagai media denitrifikasi yg jelas bakterinya tidak butuh oksigen/hidup dengan tingkat oksigen rendah, sedangkan kolam koi ,saya yakin di tiap chamber pasti ada saja inlet oksigen, waterfall menghasilkan oksigen, bahkan dikolam dikasi lagi oksigen. Kemudian,bakteri denitrifikasi hidup di air yg sama sekali tidak berarus( koreksi jika saya salah ) ketiga saya yakin bakteri denitrifikasi/anaerob itu menimbulkan bau sebagaimana bau pada dasar filter yg tidak pernah dikuras Senang sih makin banyak media baru itu bukti bahwa dunia ikan hias khusunya koi terus meningkat.tapi buat saya sih dibuat simple aja dan murah saja ahahah batu apung is the best gak ada yg mengalahkan
Nitrifikasi dan denetrifikasi memakai 2 bakteri yg berbeda. Denetrifikasi memproses nitrat dalam air, yg hanya perlu driping air setiap hari. Misalpun mau bikin camber khusus untuk proses denetrifikasi sungguh sangat susah untuk koipond. Kalo salah mohon dikoreksi
Jangan kegocek sama media filter pabrikan. Mereka selalu gembar gemborin, SSA alias Spesific Surface Area, tanpa pernah ngasih tau sesungguhnya ada Effective Surface Area. Sederhananya kalau produk mereka seefektif itu, seluruh industri pengolahan air limbah (IPAL) pasti akan pakai medianya.
Sependapat, IPAL memakai MBBR = sy pakai MBBR sebanyak2nya, cukupkan saja utk biologis sesuai kantong pribadi... Namun tentunya pabrikan saat ini sdh melakukan riset tertentu utk menjual produknya agar bisa digunakan secara masal... Intinya pelihara air sesuaikan kantong 😁
@@nostragado7568 bener om, tapi sebenernya filter biologis jumlahnya harus disesuaikan dengan bobot ikan yg akan dipelihara bukan volume airnya. Karena ini erat hubungannya dengan kontaminan yang akan dihasilkan. Jadi kalau mau filter biologisnya murah, pelihara ikannya sedikit, kalau ikannya mau ditambah harus nabung dulu filter biologisnya sebelum tambah ikannya. Media filter yang porinya terlalu rapat itu, efektivitasnya akan menurun, karena setelah media diisi oleh biofilm, aliran air akan tidak akan melewati. Makanya besar pori media filter juga jadi pengaruh.
@@nostragado7568sepengetahuan saya MBBR hanya untuk nitrifikasi om, tidak bisa denitrifikasi karena bakteri denitrifikasi merupakan bakteri anaerob (tidak bisa hidup di kondisi air dengan oksigen tinggi) sedangkan mbbr menggunakan aerator kencang yang menghasilkan oksigen tinggi
Sy pribadi belum bs jawab pertanyaan om yg ini, karena sy pikir gk ada masalah, tpi sy coba jdiin PR ya om, sy cari tau dlu mengenai issue ini..trimakasih 🙏
Sebenernya gk masalah om, apa lg om tdk ada opsi lain lg karena terkendala space..tp diusahakan marine pure nya paling atas y om, mengingat bahan marine pure cukup rapuh
Acuan diartikel jawabnnya ya, tpi korelasinya di media filter ini dan sistem filtrasi koi sy belum tau om, karena mungkin belum ada yg bahas dan melakukan penelitian (mungkin)..🙏
Hampir sama sih soalnya bata hebel juga memiliki pori yg sangat banyak,.bahkan sampai kedalamnya.. buktinya ada jenis bata hebel yg gak tenggelam didalam air.. 👏👏
Always fun discussion with Koiport 😉
Sihap Idol, ditunggu bahan2 diskusi berikutnya
Coba deh seefektif apa media itu jika digunakan sebagai media denitrifikasi yg jelas bakterinya tidak butuh oksigen/hidup dengan tingkat oksigen rendah, sedangkan kolam koi ,saya yakin di tiap chamber pasti ada saja inlet oksigen, waterfall menghasilkan oksigen, bahkan dikolam dikasi lagi oksigen. Kemudian,bakteri denitrifikasi hidup di air yg sama sekali tidak berarus( koreksi jika saya salah ) ketiga saya yakin bakteri denitrifikasi/anaerob itu menimbulkan bau sebagaimana bau pada dasar filter yg tidak pernah dikuras
Senang sih makin banyak media baru itu bukti bahwa dunia ikan hias khusunya koi terus meningkat.tapi buat saya sih dibuat simple aja dan murah saja ahahah batu apung is the best gak ada yg mengalahkan
Sihappp keren om shering nya…
Terap local pride ya om 🔥🔥
media filter yg satunya tampilannya spertinya familiar bang wkwkwk
Bahhahah hushhh identitas kita sembunyikan om biar gk dibilang offens
Nitrifikasi dan denetrifikasi memakai 2 bakteri yg berbeda.
Denetrifikasi memproses nitrat dalam air, yg hanya perlu driping air setiap hari. Misalpun mau bikin camber khusus untuk proses denetrifikasi sungguh sangat susah untuk koipond. Kalo salah mohon dikoreksi
Yess bener sekali om, keren, makasih atas comment nya om sangat informatif
Jangan kegocek sama media filter pabrikan.
Mereka selalu gembar gemborin, SSA alias Spesific Surface Area, tanpa pernah ngasih tau sesungguhnya ada Effective Surface Area.
Sederhananya kalau produk mereka seefektif itu, seluruh industri pengolahan air limbah (IPAL) pasti akan pakai medianya.
Sihap om kuh…makasih masukanya..🔥🔥🔥
Sependapat, IPAL memakai MBBR = sy pakai MBBR sebanyak2nya, cukupkan saja utk biologis sesuai kantong pribadi...
Namun tentunya pabrikan saat ini sdh melakukan riset tertentu utk menjual produknya agar bisa digunakan secara masal...
Intinya pelihara air sesuaikan kantong 😁
@@nostragado7568 bener om, tapi sebenernya filter biologis jumlahnya harus disesuaikan dengan bobot ikan yg akan dipelihara bukan volume airnya.
Karena ini erat hubungannya dengan kontaminan yang akan dihasilkan.
Jadi kalau mau filter biologisnya murah, pelihara ikannya sedikit, kalau ikannya mau ditambah harus nabung dulu filter biologisnya sebelum tambah ikannya.
Media filter yang porinya terlalu rapat itu, efektivitasnya akan menurun, karena setelah media diisi oleh biofilm, aliran air akan tidak akan melewati. Makanya besar pori media filter juga jadi pengaruh.
@@nostragado7568sepengetahuan saya MBBR hanya untuk nitrifikasi om, tidak bisa denitrifikasi karena bakteri denitrifikasi merupakan bakteri anaerob (tidak bisa hidup di kondisi air dengan oksigen tinggi) sedangkan mbbr menggunakan aerator kencang yang menghasilkan oksigen tinggi
Jadi mending marine atau miracle
Sy sih prefer marine om
Kenapa marine tidak bisa di satukan dengan karang jaahe
Sy pribadi belum bs jawab pertanyaan om yg ini, karena sy pikir gk ada masalah, tpi sy coba jdiin PR ya om, sy cari tau dlu mengenai issue ini..trimakasih 🙏
Kenapa?
Siap order untuk 1chamber full🤣🤣
Gass om borong..biar air kolamnya makin joss
😂😂 beli nyaa merek lain gaesss 😂😂
2150M²/liter om
Bukan per marine pure
Siap om sultan kuh
Klo penemptan merine pure jadi satu sama batu apung gmn gan?. soalnya tmpatnya yg jdi satu sm bioboall kesempitan. Mohon dibls
Sebenernya gk masalah om, apa lg om tdk ada opsi lain lg karena terkendala space..tp diusahakan marine pure nya paling atas y om, mengingat bahan marine pure cukup rapuh
Saya beli miracle aquapore online sampe rumah kok remuk ya
Langsung complaint aja om ditempat belinya🙏🙏
Marine yg kecil apa ga ada? Klo segitu kegedean euy
Bahahah sejauh ini belum ada yg size kecil om, klo gk salah ada yg lebih tipis dikit tp ttp aj gk jauh beda masih gede2 jg ukurannya 🙏😆
@@koiportindonesia itu klo d potong2 kaya d vidio apa aman?
Nahhh secara fungsional sy gk berani pastiin om apakah akan ttp sama efektifnya apa gk klo da dipotong2 gtu, harus tanya org nya Marine dlu nih hahah
kayak spon cuci piring bang
Bahahah empuk2 gimana gtu ya om
Apakah anaerob menghasilkan h2s ?
Acuan diartikel jawabnnya ya, tpi korelasinya di media filter ini dan sistem filtrasi koi sy belum tau om, karena mungkin belum ada yg bahas dan melakukan penelitian (mungkin)..🙏
Block marine pure ni bukan untuk air laut ke??
Adakah kolam ikan koi boleh guna??
Seinget sy bisa untuk salt water dan fresh water om jd semuanya bisa..CMIIW 🙏
Kalau pake bata hebel sama ga ya😊?
Wah klo itu sy jg gk tau om, soalnya belum pernah baca jg hasil risetnya bisa apa gk..tpi klo yakin gass aj om bahahah
Hampir sama sih soalnya bata hebel juga memiliki pori yg sangat banyak,.bahkan sampai kedalamnya.. buktinya ada jenis bata hebel yg gak tenggelam didalam air.. 👏👏
Segede batako
Widih lama tak jumpa Pak Uztd 🙇🏽♂️
@@koiportindonesia hehehe
Jual gorengan
Karena media filternya mirip tahu ya om