BAGAIMANA JIKA BERDOA DENGAN MANTRA TETAPI TIDAK TAHU ARTI MANTRA ITU

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 22. 11. 2021
  • Semua yang ada dalam video ini adalah berdasarkan sastra atau literatur yang dikuasai oleh narasumber. Bukan semata hanya karena dari imajinasi nara sumber, tetapi benar-benar dari pengetahuan dari narasumber yang diambil dari sastra.
    Pilah dan pilihlah yang mana yang menurut semeton bisa digunakan dalam kehidupan semeton.
    SAYA akan selalu mencari NARASUMBER yang bisa mempertanggung jawabkan apa yg dikatakannya. Tentunya manut saking sastra lontar yang ada di Bali
    Bila semeton rasa channel ini membantu dan bermanfaat bagi semeton.
    Mohon dukung terus channel ini dengan cara like, share dan subscribe. Dan yang paling penting hidupkan notifikasi untuk mendapatkan update terbaru dari channel ini.
    Dan bila ada dari semeton yang merasa mampu menguasai ilmu agama manut saking pustaka lontar, dan mau mengajak kolaborasi atau menjadi narasumber, silahkan contak via DM Instagram
    yan_nik_ponggol...
    Aksamang ikatunan
    Ngiring cerdas beragama hindu......
    No telp NARASUMBER tyg akan tempel di kolom komentar (kalau diizinkan oleh yang bersangkutan)
    Main-main juga ke instagram kami untuk mendapatkan update terbaru kegiatan ong kara amerta, dan bila ada pertanyaan yg ditujukan ke admin silahkan DM di :
    yan_nik_ponggol...
    Kerjasama dalam content bisa hubungi wa 087860330228
    🙏🙏🙏🙏
    No wa narasumber :
    IDA PANDITA MPU JAYA DHAKSA SAMYOGA - 081337440088

Komentáře • 43

  • @gekfebrina1958
    @gekfebrina1958 Před 2 lety +5

    Suksma Ida segala pencerahannya 🙏🏻 sinampura utk video selanjutnya bisa dibahas nggih yening seorang perempuan turun kasta jika sampun nikah keluar napi iwang / dilarang nggih matur canang munggahin ring merajan rumah kelahiran sendiri.
    Mungkin banyak yg mengalami seperti niki ,dulu saat orang tua ada masih ada diijinkan tapi sampun tidak ada mulai ada batasan ,dumogi wenten pencerahan atas problema niki,suksma 🙏🏻 🙏🏻

  • @komangraini3296
    @komangraini3296 Před 2 lety +5

    Suksma ida pandita,stl mendengarkan penjelasannya dr ida pandita yg kemarin sering malas2an utk pagi2 tri sandya,astungkara semakin rajin lagi utk tri sandyanya !🙏

  • @eddybalicool1573
    @eddybalicool1573 Před 2 lety +2

    Suksma Ida Lingsir,,,gampang di cerna dan dimengerti,🙏🙏🙏

  • @nanditamarta6155
    @nanditamarta6155 Před 2 lety +1

    Becik pisan penjelasannya ratu.mudah di mengerti.dumogi setata kenak, sehat dirgayusa

  • @imadelanus2729
    @imadelanus2729 Před 2 lety +2

    Becik pisan pencerahannya Ida nak Lingsir, Rahayu.

  • @gedesadra512
    @gedesadra512 Před 2 lety +1

    Ida nak Lingsir sane sampun meraga suci, rasa angayu bagia mamah titiang antuk pencerahan penjelasan Ida,. Dumogi state kenak,Rahayu Ida suksma

  • @inyomansudiartana4603
    @inyomansudiartana4603 Před 2 lety +1

    Astungkara...Ratu Ida Nak Lingsir.
    Umat sami tercerahkan...👍👍👍🙏🙏

  • @agungsjt9282
    @agungsjt9282 Před rokem

    Suksme ping banget inggian ajah ajahane sane manurgame pisan!

  • @imadeyudhiana9802
    @imadeyudhiana9802 Před 2 lety +1

    🙏 matur suksma Ida nak lingsir indik yadnya angga lan Etika dalam keseharian mebuat pisan , sebagai bel pengingat untuk berusaha selalu berbuat darma buat ttyg pribadi.
    Matur suksma Ong Kara Amertha konten sangat menarik 🙏🙏

  • @aryacantikdharma
    @aryacantikdharma Před 2 lety +1

    Becik pisan ida suksme pencerahaannyane, suksme dumogi chanell nya berkembang terus rahayu

  • @madesomedana2875
    @madesomedana2875 Před 2 lety +1

    suksema Ida atas penjelesannya

  • @saniarisany8500
    @saniarisany8500 Před 8 měsíci

    Matur suksema Ida🙏

  • @pakpur4792
    @pakpur4792 Před 2 lety

    Osa ide lingsir ! Tityg sangt tertarik pisan sareng dharma wecanan ide ! Dumogi sayan2 tingglas indik pari dabdab swadharma lan swagine sane patut kemargiang ! Manut daging sastra agama ! Ten nak mule keto ! Dumogi ttp rahayu sht slalu ide nak lingsir !🙏

  • @mrdorez3202
    @mrdorez3202 Před 2 lety +1

    Astungkara...suksema Ida Pandita , Rahayu, smga Damai seluruh Alam.

  • @vygaming4901
    @vygaming4901 Před 2 lety

    Om swastiastu ide tiang netaken indik punapi umat banyak yang kurang pas dengan kawitan Om Shanti Shanti Shanti Om inggih suksma

  • @gilang27927
    @gilang27927 Před 2 lety

    becik pisan daging pemaparan Ida , mengena sekali, dumogi berkembang demi pemahaman umat

  • @manickdamaiofficial4994
    @manickdamaiofficial4994 Před 2 lety +1

    Suksme ida pandita pencerahanyane ..dumogi ida stata kenak rahayu🙏🙏🙏

  • @wayantantri3643
    @wayantantri3643 Před rokem

    Suksme Ide Pandita pencerahannya.. 🙏🙏

  • @dwisuryaningrat2601
    @dwisuryaningrat2601 Před 2 lety

    Suksma banget bli... video niki sampun menjawab salah satu tanda tanya dikepala tiang dari dulu 🙏

  • @pandesudirta3658
    @pandesudirta3658 Před 2 lety

    mantap ! ratu ida pandita

  • @madeari4956
    @madeari4956 Před 2 lety

    Rahayu ida....nunas tatwa indik ngegara gunung lan me ajar2....rikala upacara napi patut nyane memargi suang2 punika...ledang ida ngewedarang mangda sida tityang unik suksman ipun...

  • @luhgedemadianing5994
    @luhgedemadianing5994 Před 2 lety

    Becik pisan pencerahannya ida nak lingsir, orang awam jadi paham

  • @wayingodogankapal7068
    @wayingodogankapal7068 Před 2 lety

    suksma ida nak lingsir,, tityang nunasan kidik,, napi kangkat tityang ngucarang mantra panca sembah rikalaning sembayang newek,, nangging tityang boya ja pemangku ,, sira manten sane wenang ngucaran mantra punika ,, suksma tuntunanyane,,,

  • @dxmas4939
    @dxmas4939 Před 2 lety

    suksma Ida napi sane sampun kepamidartayang 🙏🙏🙏

  • @xiaomidps8468
    @xiaomidps8468 Před 2 lety +1

    Haha .....mojito , mantap

  • @komangsujana574
    @komangsujana574 Před 2 lety

    Ampure ide.cen tegehan widi sastre sareng desekalepatre lan dese mawecare.suksme

  • @inengahterusardianta8578
    @inengahterusardianta8578 Před 2 lety +1

    Tolong Yen dados suara burung2 nike mangde di silence

  • @rahmangchannel2658
    @rahmangchannel2658 Před 2 lety

    Rahayu 🙏🙏🙏

  • @tutkarichannel6964
    @tutkarichannel6964 Před 2 lety

    Dumogi ida nak lingsir setate kenak lan panjang yusa...🙏

  • @artaona9981
    @artaona9981 Před 2 lety +1

    🙏🙏🙏🙏🙏

  • @dewisnu9168
    @dewisnu9168 Před 8 měsíci

    Om Swastiastu,
    Ampure, Tyg coba jelaskan tentang asal usul mantra. Klo diperhatikan semua mantram hindu pasti berawal dari pranawa "OM" dan OM itu adalah AUM adalah Ang-Ung-Mang adalah Brahma, Wisnu dan Siwa. Sehingga Tuhan adalah "OM" Atau AUM adalah Brahma, Wisnu dan Siwa.
    Bahwa ada sesuatu kekuatan yg maha ada, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir dan orang bijak menyebut-nya dengan banyak nama, klo di India disebut sebagai "Brahman" dan orang bijak di Nusantara menyebut-Nya sebagai "Hyang". Namun "Hyang" ini tak berwujud, tak terpikirkan dan tak terbayangkan sehingga sulit membayangkan, namun Hyang ini meresapi dan menjiwai alam ini sehingga ketika orang sembahyang didepan pohon, batu, hutan, gunung dan laut sesungguhnya mereka tidak menyembah benda melainkan mereka menyembah "Hyang" yg bersemayam dan meresapi alam ini.(Konsep Animisme, Dinamisme dan Totenisme, Buku Penghayatan Upanisad kementrian Agama RI tahun 63) dan kemudian "Hyang" ini dipersonifikasikan sebagai personal yg disebut sebagai Bhatara dan Bhatari.
    Kemudian "Hyang" juga memiliki beragam fungsi dan masing-masing fungsi memiliki arti yg kemudian untuk memudahkan mengingat dan memahami kemudian digambarkan dalam bentuk simbol aksara suci, ketika digambarkan dalam bentuk simbol aksara suci kaligrafi masih sulit juga untuk dibayangkan sehingga kemudian dari aksara suci digambarkan menjadi bentuk wujud personal Dewa-Dewi dan wujud tersebut memiliki arti. (konsep makna wujud dewi Saraswati, dsb)
    Diibaratkan sebagai
    Dari awalnya kekosongan kemudian menjadi samar-samar kemudian menjadi wujud personal
    Dari awalnya kehampaan/kosong kemudian menjadi sinar dan sinar kemudian diumpamakan sebagai wujud personal
    Demikian lah analogi prosesnya dari awalnya tidak berwujud menjadi berwujud
    Sehingga ketika itu masyarakat di peradaban lembah sungai shindu dan Nusantara kuno menyembah tuhan sebagai berbagai aspek ada yg menganggap tuhan sebagai penciptaan sehingga tuhan disembah dalam sosok sebagai pencipta, ada yg menganggap tuhan sumber pengetahuan sehingga tuhan disembah sebagai sebagai wujud personal sebagai dewi pengetahuan, dsb dan sembahyang dengan bahasa pribadi tanpa mantra tapi dilandasi dengan keyakinan
    Manifestasi adalah jalan menuju ketuhanan dan manifestasi adalah jalan menuju yg tak terbayangkan
    Melalui wujud personal untuk membayangkan yg tak berwujud
    Wujud personal sebagai perumpamaan yg tak berwujud
    Karena tidak ada mantra yg langsung menyembah kepada yg tak terbayangkan, pasti untuk menuju yang tak terbayangkan adalah melalui manifestasi nya
    Artinya yg tak terbayangkan dan tak terpikirkan harus digambarkan dan dipersonifikasikan dulu untuk memudahkan memahami nya
    Sehingga masyarakat peradaban lembah sungai shindu waktu itu menyembah dewa A, dewa B, Dewa D, dst ada berbagai dewa tergantung bagaimana mem personifikasi kannya dan mereka bebas memilih ingin menyembah dewa yg mana atau dewi yg mana, sesuai kecocokan hati masing-masing tapi juga terbuka terhadap penyembahan dewa atau dewi yg lain sebagai sebuah bentuk toleransi keyakinan
    Namun sembahyang nya dengan bahasa ibu yg dilandasi dengan keyakinan dan isi doa nya adalah bebas karena tidak ada mantra
    Kemudian dari beragam dewa-dewi tsb dipilih 3 dewa yg kemudian dijadikan sebagai dewa utama karena fungsinya adalah sebagai siklus utama kehidupan. Siklus utama kehidupan adalah lahir-hidup-mati dianalogikan sebagai pencipta-pemelihara dan pelebur sehingga darisini menjadi konsep "Tri Murti"
    Sebelum konsep Tri Murti sebenarnya semua dewa dan dewi memiliki kedudukan yang sama bahkan semua dewa dan dewi memiliki sekte atau keyakinannya masing-masing, namun mengapa Tri Murti dipilih dan dianggap sebagai dewa tertinggi karena fungsi nya yg mencakup siklus utama kehidupan yaitu lahir-hidup-mati(pencipta-pemelihara-pelebur) sehingga dijadikan dewa yang tertinggi
    Sehingga tuhan dalam hindu adalah OM adalah AUM adalah Ang, Ung, Mang adalah Tri Murti
    Kemudian setelah konsep Tri Murti ada kemudian muncul Pranawa "OM" Dan kemudian dari Pranawa OM ini kemudian dikembangkan lagi dengan kata-kata yg disusun oleh para rsi zaman dulu dengan bahasa Sansekerta sehingga menjadilah mantra dan bahasa Sansekerta adalah bahasa untuk membaca weda, bukan bahasa komunikasi sehari-hari di India
    Sebelum semua itu dikenal, umat hindu di India dan Nusantara bebas menyembah dewa dan dewi menggunakan bahasa pribadi/bahasa ibu dan isi doa nya bebas tapi didasari dengan keyakinan yg tulus
    Mengapa menggunakan mantra lebih khusyuk daripada menggunakan doa biasa? Adalah karena mantra adalah memiliki energi metafisik sehingga jadi lebih serius dan lebih tulus dalam sembahyang meskipun belum tentu paham artinya sehingga sembahyang jadi lebih khusyuk
    Sebelum itu, umat Hindu di Nusantara sembahyang dengan bahasa Ibu kepada bhatara dan bhatari tapi didasari dengan keyakinan yg tulus
    Bhatara dan bhatari ini sebenarnya adalah dewa-dewi atau personifikasi dari Hyang dan karena memiliki peran melindungi sehingga disebut juga sebagai bhatara
    Dalam tatanan sebagai fungsi beliau disebut dewa
    Dan ketika dewa juga sebagai pelindung beliau disebut bhatara/i
    Kurang lebih seperti itu menurut yang saya pahami, mohon maaf sebelumnya bila saya ada salah kata, mohon dikoreksi kembali 🙏😇
    Rahayu 🙏😇😇
    Suksma 🙏😇

  • @nanangjuni6535
    @nanangjuni6535 Před 2 lety

    Bli tiang saking lampung jagi metaken napi fungsi pelingih surya di kayangan jagat sukseme

  • @putuparis6038
    @putuparis6038 Před 2 lety

    Icen ida alus ne picang ida
    Tyang metaken alus ne tyang mepinunas

  • @mangkumisi9058
    @mangkumisi9058 Před 2 lety

    Yening memantra nenten uning artinipun, manut ring sane uningin titiyang ten masalah dari pada ten sembahyang

  • @pusarbudaya6115
    @pusarbudaya6115 Před 2 lety

    Agak kabur kurang nyaman pireng, uyak munyin paksi

  • @puntabalitour876
    @puntabalitour876 Před 2 lety

    om swasty astu tiang jagi metaken.
    tiang ten meduwe bali gede utawi bale dangin.ring dije patutne tiang yen jagi ngaturan punjung ring keluarga sane sampun seda.
    suksme

    • @balibangli4513
      @balibangli4513 Před 2 lety

      Om swastyastu,, titiang jagi tangkil ring ida dados ngih?

    • @puntabalitour876
      @puntabalitour876 Před 2 lety

      @@balibangli4513 ngih dados.
      sepisanan tiang ring pondok meduwe palingih padma sari lan tunggun karang.dados saken rike ngaturan banten sode ring dewa hyang.napi manten sarane mekarya banten sode
      suksme

  • @wayannersi4548
    @wayannersi4548 Před 2 lety +1

    Nunas alamat lengkap ide mada patut tyg nangkil ide sukseme

    • @ongkaraamerta9956
      @ongkaraamerta9956  Před 2 lety

      Jln pekandelan no 26 lingkungan dukuh sari kerobokan

    • @dewisnu9168
      @dewisnu9168 Před 8 měsíci

      ​@@ongkaraamerta9956 Om Swastiastu,
      Ampure, Tyg coba jelaskan tentang asal usul mantra. Klo diperhatikan semua mantram hindu pasti berawal dari pranawa "OM" dan OM itu adalah AUM adalah Ang-Ung-Mang adalah Brahma, Wisnu dan Siwa. Sehingga Tuhan adalah "OM" Atau AUM adalah Brahma, Wisnu dan Siwa.
      Bahwa ada sesuatu kekuatan yg maha ada, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir dan orang bijak menyebut-nya dengan banyak nama, klo di India disebut sebagai "Brahman" dan orang bijak di Nusantara menyebut-Nya sebagai "Hyang". Namun "Hyang" ini tak berwujud, tak terpikirkan dan tak terbayangkan sehingga sulit membayangkan, namun Hyang ini meresapi dan menjiwai alam ini sehingga ketika orang sembahyang didepan pohon, batu, hutan, gunung dan laut sesungguhnya mereka tidak menyembah benda melainkan mereka menyembah "Hyang" yg bersemayam dan meresapi alam ini.(Konsep Animisme, Dinamisme dan Totenisme, Buku Penghayatan Upanisad kementrian Agama RI tahun 63) dan kemudian "Hyang" ini dipersonifikasikan sebagai personal yg disebut sebagai Bhatara dan Bhatari.
      Kemudian "Hyang" juga memiliki beragam fungsi dan masing-masing fungsi memiliki arti yg kemudian untuk memudahkan mengingat dan memahami kemudian digambarkan dalam bentuk simbol aksara suci, ketika digambarkan dalam bentuk simbol aksara suci kaligrafi masih sulit juga untuk dibayangkan sehingga kemudian dari aksara suci digambarkan menjadi bentuk wujud personal Dewa-Dewi dan wujud tersebut memiliki arti. (konsep makna wujud dewi Saraswati, dsb)
      Diibaratkan sebagai
      Dari awalnya kekosongan kemudian menjadi samar-samar kemudian menjadi wujud personal
      Dari awalnya kehampaan/kosong kemudian menjadi sinar dan sinar kemudian diumpamakan sebagai wujud personal
      Demikian lah analogi prosesnya dari awalnya tidak berwujud menjadi berwujud
      Sehingga ketika itu masyarakat di peradaban lembah sungai shindu dan Nusantara kuno menyembah tuhan sebagai berbagai aspek ada yg menganggap tuhan sebagai penciptaan sehingga tuhan disembah dalam sosok sebagai pencipta, ada yg menganggap tuhan sumber pengetahuan sehingga tuhan disembah sebagai sebagai wujud personal sebagai dewi pengetahuan, dsb dan sembahyang dengan bahasa pribadi tanpa mantra tapi dilandasi dengan keyakinan
      Manifestasi adalah jalan menuju ketuhanan dan manifestasi adalah jalan menuju yg tak terbayangkan
      Melalui wujud personal untuk membayangkan yg tak berwujud
      Wujud personal sebagai perumpamaan yg tak berwujud
      Karena tidak ada mantra yg langsung menyembah kepada yg tak terbayangkan, pasti untuk menuju yang tak terbayangkan adalah melalui manifestasi nya
      Artinya yg tak terbayangkan dan tak terpikirkan harus digambarkan dan dipersonifikasikan dulu untuk memudahkan memahami nya
      Sehingga masyarakat peradaban lembah sungai shindu waktu itu menyembah dewa A, dewa B, Dewa D, dst ada berbagai dewa tergantung bagaimana mem personifikasi kannya dan mereka bebas memilih ingin menyembah dewa yg mana atau dewi yg mana, sesuai kecocokan hati masing-masing tapi juga terbuka terhadap penyembahan dewa atau dewi yg lain sebagai sebuah bentuk toleransi keyakinan
      Namun sembahyang nya dengan bahasa ibu yg dilandasi dengan keyakinan dan isi doa nya adalah bebas karena tidak ada mantra
      Kemudian dari beragam dewa-dewi tsb dipilih 3 dewa yg kemudian dijadikan sebagai dewa utama karena fungsinya adalah sebagai siklus utama kehidupan. Siklus utama kehidupan adalah lahir-hidup-mati dianalogikan sebagai pencipta-pemelihara dan pelebur sehingga darisini menjadi konsep "Tri Murti"
      Sebelum konsep Tri Murti sebenarnya semua dewa dan dewi memiliki kedudukan yang sama bahkan semua dewa dan dewi memiliki sekte atau keyakinannya masing-masing, namun mengapa Tri Murti dipilih dan dianggap sebagai dewa tertinggi karena fungsi nya yg mencakup siklus utama kehidupan yaitu lahir-hidup-mati(pencipta-pemelihara-pelebur) sehingga dijadikan dewa yang tertinggi
      Sehingga tuhan dalam hindu adalah OM adalah AUM adalah Ang, Ung, Mang adalah Tri Murti
      Kemudian setelah konsep Tri Murti ada kemudian muncul Pranawa "OM" Dan kemudian dari Pranawa OM ini kemudian dikembangkan lagi dengan kata-kata yg disusun oleh para rsi zaman dulu dengan bahasa Sansekerta sehingga menjadilah mantra dan bahasa Sansekerta adalah bahasa untuk membaca weda, bukan bahasa komunikasi sehari-hari di India
      Sebelum semua itu dikenal, umat hindu di India dan Nusantara bebas menyembah dewa dan dewi menggunakan bahasa pribadi/bahasa ibu dan isi doa nya bebas tapi didasari dengan keyakinan yg tulus
      Mengapa menggunakan mantra lebih khusyuk daripada menggunakan doa biasa? Adalah karena mantra adalah memiliki energi metafisik sehingga jadi lebih serius dan lebih tulus dalam sembahyang meskipun belum tentu paham artinya sehingga sembahyang jadi lebih khusyuk
      Sebelum itu, umat Hindu di Nusantara sembahyang dengan bahasa Ibu kepada bhatara dan bhatari tapi didasari dengan keyakinan yg tulus
      Bhatara dan bhatari ini sebenarnya adalah dewa-dewi atau personifikasi dari Hyang dan karena memiliki peran melindungi sehingga disebut juga sebagai bhatara
      Dalam tatanan sebagai fungsi beliau disebut dewa
      Dan ketika dewa juga sebagai pelindung beliau disebut bhatara/i
      Kurang lebih seperti itu menurut yang saya pahami, mohon maaf sebelumnya bila saya ada salah kata, mohon dikoreksi kembali 🙏😇
      Rahayu 🙏😇😇
      Suksma 🙏😇

  • @ketutsumarsa1189
    @ketutsumarsa1189 Před 2 lety

    Kepemangkuan

  • @jagrasunu62
    @jagrasunu62 Před 2 lety

    Analogi yang tidak tepat ...