SIAPA YANG DIPUJA DI PLANGKIRAN ?
Vložit
- čas přidán 2. 08. 2022
- • SIAPA YANG DIPUJA DI P...
SIAPA YANG DIPUJA DI PLANGKIRAN ?
#StanaTuhan
#PlangkiranUntukApa
#SiapaYangDipujaPadaPlangkiran
Bagi orang Hindu di Bali atau orang Hindu Bali yang berdomisili di luar Bali terbiasa mendengar kata plangkiran dan memasangnya di tempat yang dianggap khusus, seperti di kamar, di dapur, di tempat berjualan dan sebagainya. Plangkiran juga dipasang oleh mereka yang berdomisi di desa maupun di kota. Lalu mengapa kita memasang plangkiran, dan di mana plangkiran itu seharusnya dipasang, dan siapa yang dipuja pada setiap plangkiran yang dipasang di tempat yang berbeda-beda itu. Plangkiran, untuk sebagian orang dianggap berasal dari kata langkir yang berarti gunung. Itu sebabnya ada kata-kata tohlangkir yang diartikan dengan gunung yang utama (toh berarti utama, dan langkir berarti gunung). Kata plangkiran diartikan sebagai stana, tempat, tapakan daksina dan sebagainya. Berdasarnya fungsinya, plangkiran dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai palinggihan dan sebagai penyawangan. Dari dua fungsi ini kemudian kita mendapatkan petunjuk dimana sepatutnya plangkiran itu ditempatkan. Kalau plangkiran difungsikan sebagai pelinggihan atau stana, maka disesuaikan dengan Istadewata. Jika plangkiran itu dipasang di kamar sebagai manifestasi Bhatara Siwa Guru dinamakan Hyang samara reka atau Hyang Kama reka yang memberikan kepuasan kehidupan duniawi, terutama yang telah menikah. Hyang Semara Reka, dipuja di kamar agar sepasang suami-istri memperoleh keturunan yang baik (suputra), penuh kasih sayang, dan saling memberi dukungan satu terhadap yang lainnya. Oleh karena tujuannya seperti itu (memohon kasih sayang, anak-anak yang suputra), maka pantas plangkiran itu dipasang dan ditempatkan di kamar. Jika kemudian sepasang suami-istri telah dikaruniai putra-putri dan kemudian putra-putrinya ditempatkan pada kamar berbeda, maka dibuatkan lagi plangkiran pada kamar si anak, untuk memuja Bhatara Siwa Guru dalam manifestasinya sebagai Semara Reka berubah menjadi Stana Dewaning Rare, yaitu Hyang Kumara-Kumari, terutama bagi anak-anak yang belum naik remaja, belum diupacarai menek kelih dengan upacara ngaraja swala (bagi anak perempuan) dan ngeraja singa (bagi laki-laki). Ada pula plangkiran difungsikan sebagai tempat memuja saudara empat semeton papat dan sebagainya. Sekalipun dipuja dengan nama-nama yang berbeda, seperti Hyang Semara Reka, Hyang Kumara-Kumari, tetapi itu sesungguhnya manifestasi dari Hyang Bhatara Siwa Guru. Fungsi kedua, sebagai penyawangan, dan biasanya bersifat temporer. Misalnya seorang pedagang yang ingin berdoa kepada Bhatara-Bhatari di pura Melanting, maka cukup menghaturkan sesajen dan berdoa kepada Dewa-Dewi Melanting (penguasa pasar) untuk memohon agar dagangannya laris dan memperoleh keuntungan. Lalu apakah boleh ngelinggihan Sungsungan di Plangkiran ? Setiap ngelinggihan sungsungan seharusnya mengikuti petunjuk sebagaimana dinyatakan dalam “Indik Pralinginganing Ibu Pertiwi” atau “Prasasti Gumi” menyebutkan: ketika seseorang berkeinginan ngelinggihan Bhatara, maka prosedurnya amat sulit, dan tidak baik hanya ditempatkan di kamar, ibarat memindahkan lampu pijar dengan kekuatan fullpower ditempatkan dalam kamar, tentu dapat membuat penghuni kamar itu kepanasan, dan berakibat tidak baik bagi penghuni rumah itu. Belum lagi berkaitan dengan slogan “sesana manut linggih”, soal kecemaran dan kesucian dan sejenisnya, sebagaimana dinyatakan dalam lontar “Prasasaning Gumi” yang memuat secara detail membuat tata cara memuat penyungsungan. Lalu, berapa banyak plangkiran yang harus dibuat ? Tergantung kebutuhan, misalnya plangkiran dipasang di dapur untuk memuja Sang Hyang Brahma, Sang Hyang Mertha, dan di sumur sekalipun menggunakan sumur bor, tetap saja memasang plangkiran untuk memuja Bhatara Wisnu. Oleh karena plangkiran itu, stana untuk memuja Hyang, maka fungsinya setiap waktu bisa berubah. Misalnya, plangkiran di kamar anak yang belum dewasa, kemudian anak tersebut menikah dan masih menempati kamar itu, maka plangkiran yang awalnya digunakan memuja Dewaning Rare atau Hayang Kumara-Kumari, maka fungsi plangkiran itu akan berubah menjadi tempat pemujaan Hyang Semara Reka, Semara-Ratih. Pada posisi inilah mengapa plangkiran sebagai plinggihan atau stana Hyang dapat berubah. Plangkiran dalam konteks penyawangan pun mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan setiap orang. Plangkiran dalam kedua fungsi itu, jika tidak diperlukan lagi dapat dipralina sederhana, sesuatu yang berbeda dengan tata cara memprelina bangunan permanen yang ada di dalam areal sanggah dan atau merajan.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada CZcams, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
czcams.com/channels/B5R.html
Facebook:
yudhatriguna
Instagram:
/ yudhatrigunachannel
Website:
www.yudhatriguna.com
Saya suka mendengar/melihat chanel ajaran agama Hindu walaupun saya Kristen spy saya bisa lebih menghargai kepercayaan agama lain Karena Tuhan mengasihi semua umat manusia
Terima kasih bunda, salam kebangsaan
Sangat bijaksana… terimakasih…🙏
Suksema antuk pencerahannya 🙏🏻🙏🏻 mulanya tyg tdk punya pelangkiran di kamar”. Ttp anak perempuan sy kerap dia diganggu Menangis secara tiba” dan sy sdh menjalani berbagai upaya utk mengatasi hal tsb. Ttp tiba” ada yg menginspirasi sy secara tiba” itu utk meletakkan pelangkiran di kamar. Astungkara sejak saat itu tdk pernah lagi mengalami hal tsb. Disanalah sy meyakini pentingnya adanya pelangkiran tsb di kamar. Suksema 🙏🏻🙏🏻🙏🏻😊
Suksma
saya malahan nggak bikin sanggah hanya bikin plangkiran 1 aja di dalam rumah di kamar tidak di isi plankiran , repot tidak bisa ngurus kalo bmayakmsanggah dan palangkiran karna posiai rumah di kota di lapangan linkungan perumahan ,jadi malu tidak enak sama tetangga, sappam, rt ,
Menyesuaikan
Suksema atas pencerahan'y🙏🙏
OM Swastiastu, Atu Aji Prof sareng Atu Aji Baskara, matur suksam sampun memberikan pencerahan yang sangat bagus, titiang perantauan Bali ring Tangerang, sangat tercerahkan dengan channel niki, kenak selalu Atu Aji Prof....
Suksma
Om Swastiastu, secara pribadi titiang sangat mengapresiasi topik bahasan ringan dari Tuaji Prof Ida Bagus Triguna, walaupun ringan, tetapi sarat banyak makna & pengetahuan yang bisa di sebarluaskan / di bagikan ke para subsrcibers. Dumogi kedepannya lebih sering menampilkan topic serupa yang sering kita temui pada kehidupan keseharian, tentunya berdasarkan sumber sastra yang jelas, untuk niki, Narasumber sangat mumpuni, dan sangat mudah dipahami. Suksma ring Tuaji Prof dan Narasumber, ping kalih nunas ampura yening wenten sane ten manut ring arsa. Rahayu 🙏
Matur suksma Gusde
Matur suksma pencerahannya dumogi rahayu sareng sami
Suksma
Mantap Tuaji Prof dn nara sumber yg lain,sesuluh yg sederhana tp besar maknanya yg baru kita pahami
Suksma pak Jaya
Matur suksme pencerahan ini sangat bermanfaat bagi kami yg ada diperantauan yg memiliki keterbatasan lahan jg wawasan jadi mengerti fungsi dari plangkiran, yg flexibel...sekali lagi matur suksme🙏🙏
Suksma
MaturSuksme Atu Aji Yudha lan Nara Sumber Sinamian sampun memberikan Sesuluh yg sangat bermanfaat bagi Umat Sedharms🙏🙏🙏
Matur nuwun Mas
Rahayu
Suksme Yuda triguna canel, antuk pencerahan dumogi Rahayu sareng sami
Swaha
Suksma
Terima kasih informasinya
Suksma
Suksma atas penjelasan yang rinci dan sangat bermanfaat🙏
Suksma
Saya mau bertanya tuaji , setelah saya menikah saya tidak pernah buat pelangkiran , sekarang setelah punya anak saya buat pelangkiran khusus untuk anak saya yang memuja kepada sang hyang Kumara Kumari, dan niat saya skr adalah membuat pelangkiran khusus buat suami istri seperti yang di jelaskan apakah membuat 2 pelangkiran berbeda antara orang tua dengan anak karna kami satu kamar atau buat salah satu aja mohon di jawab tuaji suksma
Kalau memungkinkan kamar orangtua dan anak terpisah, bagus membuat plangkiran di kamar sendiri sebagai orang tua.
Becik pisan niki pak Prof. Agama Hindu sungguh flexible sehingga tidak memberatkan penganutnya. Sangat bermanfaat. Suksma 🙏
Suksma Pak Gede
Telat tapi... sudah punya anak, baru tau😥
Suksema atas pencerahannya, ❤
Matur Suksma Pencerahannya Pak Prof Triguna🙏🙏🙏
Suksma mewali
Om swastyastu tuaji, luar biasa, niki baru top jadi tambah wawasan, matur suksma tuaji dan narasumber kekalih, sehat selalu..
latar belakang niki Asri,indah dipura mana niki tambah kereen niki sesui topik 👍👍👍
Suksma Maknyak
Om swastiastu Tian metaken ring sangah Penjor napi pengametne,ngih susksme
Sukseme tuaji. Kita yg diluar pulau bali mebjadi tau dan semakin yakin dijalan dharma. Rahayu
Matur suksma
Matur suksma pencerahannya,smg bermanfaat 🙏
suksma
Om Swastyastu Tuaji, matur suksma atas sesuluh Yudha Triguna Channel yang telah membahas tentang Plangkiran 🙏🙏
Suksma
Singgih matur suksma dahat Ratu Aji indik pencerahane
Suksma
Becik pisan niki Atuaji, makeh sane salah paham masalah pelangkiran., dumogi akeh masyarakat menonton pencerahan asapuniki .. Matur suksma
Dumogi rahayu
matur suksma infonya 🙏
Suksma
Suksme tuaji2 sampun memberi pencerahan semoga semakin banyak pencerahan2 yg bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan kita tentang adat budaya dan keyakinan kita sebagai umat Hindhu🙏
Suksma
Suksma mewali
Sukseme ilmu yg sangat bermanfaat bagi umat hindu semoga sukses selalu.
Suksma
Becik pisan penjelasan dlm channel niki Tu Aji yg memberikan wawasan atau pun pencerahan bagi yg blm paham makna dan siapa yg bersthana di Pelangkiran itu, moga makin tercerahkan sami
Suksma bu Pande
@@yudhatrigunachannel5379 inggih mawali Tu Aji
Matur suksma pencerahannya
Suksma
Matur suksma ring Yudha Triguna channel pencerahananya sampun jelas pisan sakeng ratu aji narasumber ,,mogi sami molihin kerahajengan ,,salam sakeng Hindu lombok
Suksma mewali
Om swastyastu, kendati dikategorikan sederhana topik dalam Sesuluh ini, namun hakikat dan makna yang terkandung dalam konten sangat mendasar untuk diketahui oleh umat Hindu dalam memasang "pelangkiran". Matur suksma Ratu Aji Ida Bagus Bhaskara atas pencerahannya yang luar biasa dan juga matur suksma banget Ratu Aji Prof. Dr. I.B.G. Yudha Triguna atas sesuluhnya yang luar biasa menampilkan konten yang kritis serta bermanfaat bagi pemirsa🙏👍
Suksma pak Ardhi
Maturnuwun sesuluhnya Prof. Yuda & Narsum🙏
Matur nuwun bunda
Matur suksma tuaji atas pencerahannya 🙏
Suksma Surya
Suksma Tu Bli, becik san niki, mangde semeton Hindu terutama seuningan antuk fungsi2 pelangkiran sahe pelinggih2 , ttyang metaken Tu Aji, yening ring Kantor2 dije patutne genahang pelangkiran ne nggih, sahe sire patut linggihang utawi sawangin drika. Suksma🙏
Tetap di ulu, Hyang Wiswakarma yening berhubungan dengan arsitek, bangunan, Hyang Rambut Sedana yening berhubungan dengan 'dagang'.
Matur Suksema.
🙏🙏🙏
Suksma mewali
Matur suksme sharingnya Tuaji Prof, mencerahkan Rahayu 🙏
Suksma mewali
Sukseme ping banget antuk pencerahannya.
Suksma mewali
Suksme banget tuaji atas pnjelsanny tntng plngkirn, smpun terjwab prtanyaan tiang slma ini, dumogi rahayu
Suksma
Matur suksma pencerahan nya tu aji Rahayu3x 🙏
Suksma bu Nengah
Suksma ratuaji niki becik sekali mengedukasi
Suksma bu Luh Eka
Sangat bermanfaat bagi kami...teeutama yg tinggal d luar bali 🙏
Suksma
Om swstyastu ,ty sangat mengaprisiasi atas terselengaranya pencerahan puniki ,sehingga ty uning sape sire sane keaturin 👍👍👍! 👍👍👍🙏🙏🙏
Suksma bu Made
Matur Suksma penglingsir tiang sami sampun sharing Niki. Banyak tambahan pengetahuan yg tiang dapatkan. Wenten Hal yg tiang perlu sedikit pencerahan Niki indik pelangkiran. Disebutkan kita harus hati2 Dan sesuai aturan kalau ngelinggihan Ratu Batara Ring Pura, semisal Sugra Pikulun Ratu Batara Gede Sakti Ratu Mas Mecaling sane malingga malinggi Ring Penataran Agung Dalem Ped, apa perlu pakai sarana kerbau kalau kita pendak Beliau memakai Tapakan. Dan melinggih ring Padmasana Pemasaran Agung.?
suksma ratu aji atas pencerahannya🙏
Matur suksma
Matur suksma Tuaji 🙏. Bagus sekali informasinya 👍
Suksma
Suksma🙏😇
Suksma
Sukseme tuaji atas pencerahanya
Matur suksma mewali
Suksma pencerahannya 🙏
Suksma
Suksma atu aji atas pencerahannya tentang siapa yg dipuja pelangkiran
Suksma
Suksma infony tuaji 🙏
Suksma
Matur sukseme pisan atas.pencerahannya❤❤❤
Suksma mewali
Matur suksma ilmunya tuaji Prof Yuda Triguna. Salam Rahayu.
Suksma
Suksma pencerahan nya niki👍👍👍
Suksma mewali
Om suastiastu,dewaji suksume banget wejangan 🙏🙏🙏🙏
Suksma
Swastyastu..
Becik niki .....
Rahayu Rahayu Rahayu
Suksma
Suksma Tu aji ...pengetahuan yg luar biasa...sering kt sdh lakukan namun msh kurang tahu...
Matur suksma bu Yu Liari
Inggih becik Niki tuaji prof dari yang kecil tapi akeh nenten uning suksma
Suksma Tuaji
Sukseme atas pencerahannya
Suksma mewali bu Made
Suksma tuaji... 🙏🏻
Suksma
@@yudhatrigunachannel5379 ppppppppppppppppp
Matur suksma ratu Aji Yudha,atu Cok lan nara sumber atas pencerahannya ••salam sahayu sami🙏🙏✨️
Matur suksma bunda Arati
Penjelasannya sngt fleksibel..slm rahayu🙏😇
Suksma
Suksma niki ,semoga trus sareng sami nara sumber sehat agar bisa memberikan pencerahan dgn topik yg berbeda khususnya pelaksanaan ajaran agama yg kita lakukam sehari hari.🙏🙏🙏
Matur suksma
Tuk bale dangin sira yg diayat.
Sukseme atas pencerahannya
Terima kasih jero mangku
Suksma
Mantap romo pencerahannya menabur darma 🙏🙏
Matur nuwun Bopo
Matursuksme ratuaji... 🙏🙏🙏
Suksma
Suksma antuk pencerahanya atu. Wenten kidik sane banget tunasang tityang, indikpura melanting lan pura plangkiran, purasane megenah sisi kangin utawi sisi kaler lan utawi sisi kaler kangin balai banjar ring wewidangan desa adat sane patut wastane pura plangkiran napi pura melanting raris ida betara sira sabe melinggih drike, malih siki tunasang tityang, yening ring pasar2, wenten taler pura, pura melanting napi pura pelangkiran , rarisida betara sira sane melinggih drika. Antuk ketambetan tityang mangdane atu sareng tiga ngicenin pencerahan kidik, suksma katur dumugi sareng sinamian ngemangguhan kerahayuan🙏🙏🙏
Lokasi utarama dalam Hindu adalah kaja, kangin, atau kaje kangin...Durusang disesaikan dengan lokasi dan tradisi setempat. Yang dipuja adalah Dewi Sri dan sebagian Rambut Sedana
Om swastiastu, ampure tu aji, ty mau bertanya, ampure niki gih 🙏, napi nike dasar pemahamannya, terkait : apakah cukup pelinggih di pekarangan itu hanya padma sari & tugu karang saja ? Lalu dimana lima elemen dasar yg menggenapi kehidupan kita di 3 dunia ini ? Lalu apa pemahaman yg paling mendasar dari menempatkan pelangkiran di kamar tidur ?, entah siapapun sinar suci beliau yg bersinggasana di pelangkiran itu ?, Lalu dimana kaitannya dgn etika kita beritual dalam ajaran Hindu ?.. dimana dasar pemahaman itu semua ?, apa bisa praktek budya atau masalah lingga linggih tuhan itu bisa di sebut fleksibel ? Atau sebenarnya tuhan itu sendiri yg fleksibel ? Bilamana lontar atau sastra tertulis itu itu menjadi dasar dari pemahaman pada topik diatas, lalu siapa yg membuat lontar atau sastra tertulis itu ? Apakah tuhan itu sendiri, atau manusia ?, Apakah manusia itu tidak luput dari yg namanya keterbatasan atas olah fikir manusia terbatas ?... Ampute tu aji, saya merasa pemahaman pada topik ini, seperti menjelaskan konsep ketuhanan dengan cara memahami konsep sejarah yg reel tercatat tgl & tahunnya, dan memiliki silsilah keturunan keluarga, apakah konsep tuhan itu seperti ciptaan di dunia nyata ini ? Dimana pemaknaan nis dan sekala, 0 & 1, tak nyata tetapi faktanya ada di dunia ini melalu sifat2 tuhan itu yg masuk logika atau disebut norakaton nanging hana, lalu ini dimana logika, etika dan estetikanya ?, Apa dasar kebenarannya ? Bukankah pendahulu, dan umur dan juga kedudukan, dan juga soroh itu, tidak bisa dijadikan dasar sebuah kebenaran yg mutlak ?. Sederhana saja, apa itu agama gih ? Ampure... Apa itu lontar dan sastra ?, Apa itu sang hyang ? Apa itu ratu gede dan lain sebagainya ?... Ampure tu aji, saya jujur, miris dan kasihan melihat fenomena2 seperti ini yg dimana disaksikan oleh ratusan ribu umat sedarma di nusantara bahkan manca negara melalu media ini... Mari bijak memahami isi ajaran suci yg penuh dgn makna penting yg harus di kupas dan di buktikan kebenarannya sesuai dengan logika, karena sifat tuhan mencakup besar seluas semesta ini, bukan praktek keagamaan di bali yg cakupannya hanya perdaerah dan itu pun berbeda2 setiap daerah.. lalu apakah tuhan itu maha besar ? tetapi ajarannya hanya mencakup perdaerah yg begitu kecil ?... Manakah menurut tuaji porsi takar budaya dan ajaran ketuhanan yg lebih banyak ? Kalau melihat takar budaya yg sepertinya hampir menggilas takar pemahaman terkait ketuhanan itu... Cukup terasa penyimpangannya... Hampir membahas ketuhanan lebih cenderung kepada kebudayaan dan menerapkan konsep ketuhanan dgn cara pemahaman silsilah manusia... Ampure tu aji, perlu juga kita bijak dalam memilih narasumber, hampir tidak terjamah bila mana sebenarnya ada nara sumber yg jauh lebih berbobot seperti kutipan yg ada pada sarasca muscaya, siapakah narasumber yg saya maksd itu, mari di telusuri pada sarasca muscaya teerkait tanda2 yg tersirat pada sarascamuscaya pada jaman kaliyuga ini tu aji.. tuaji saya yakin paham maksd saya kalau tuaji paham isi dari sarascamuscaya itu... Mari bijak dalam literasi tentang filsafat agama, mari kurang kurangi fantasi muleketo tuaji.. karena konsep ketuhanan itu mitologi yg dimana tak dapat kita buktikan tetapi faktanya benar ada di dunia ini sesuai dgn sifat2 tuhan itu sendiri, bukan fantasi fantasi tanpa dasar logika yg jelas, dan tak ada benang merah nya.. ampure niki ty komentar disini, karena ty juga penggemar filsafat ketuhan itu sendiri... Niki ty maksdkan untuk kita semua pahami, dan juga tokoh2 yg ada pada konten ini... Saya hanya berfikir kalau seperti ini praktek keagamaan kita, seperti nampak boros dan tumpul rasanya, bisa saja kita masih mendapat cap musrik dari saudara agam yg lain, dan saudara umat sedarma kita memilih fokus dgn ajaran agama yg lain... Ampure bkn maksd kalah menang.. tapi mari cari yg benar2 dan yg waras2 saja... ampure gih tuaji... suksema tu aji 🙏🙏🙏 suksema sampun sharing melalu konten ini Rahayu 🙏
Suksma lan rahayu sareng sami 🙏
Suksma
Mantap pak prof ratu aji sangat terinspirasi
Suksma bu Made
Becik pisan niki sesuluhnya sukme atu Aji prof
Suksma bu Doktor
Ternyata pelangkiran di dlm kamar sangat penting..
Suksme Prof sesuluh hr ini, sangat besar manfaatnya buat umat kita terutama anak-anak muda yg sdng diperan tautan.
Suksma Yasinta
Suksma tu aji..conten nya...narw sumbernya memang bner bner ahli di bidangnya..rahayu
Suksma
Suksme dwa aji
Suksma
Mantap. Suksma pencerahanya Aji. Kt Budiawan di Jakarta
Suksma
🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Suksma
🙏
Suksma
Sksm Tu Aji,,,tyg mrengang wecanan Tu Aji senang tyg mirengang,🙏🙏❤
Suksma bu Sigiani
Matur suksema ratu aji 🙏
Suksma mewali
Dumogi rahayu sareng sami
Rahayu mewali
Suksme.tu aji..🙏🙏🙏
Suksma
Terimakasih atas pencerahannya sangat berarti untuk kami yang tinggal diluar Bali
Suksma mewali
Om swastyastu
Tiang bertanya , ketika pelangkiran di letakkan di ruang kelas , pelinggihan dewa siapa? Dan dewa siapa yang puja?
Dewi Saraswati
Suk seme pisak Niki pencerahan umat tu aji becik pisan Niki
Suksma
Om suwasti astu mau nanya dewa ap yg kita ucap klo maturan d plangkiran sm yg d jaban nike sekseme
becik pisan niki
Suksma
Suksma Atu pencerahannya , izin share Atu 🙏
Suksma Agung
Suksma ratu 🙏 luar biasa niki
Suksma
om swastiastu ratu,mohon penjelasan,tyang sampun berkeluarga ti ghal di rantau,untuk daksinanya yg di linggihkan di plangkiran itu,kita mohonkan dulu di betare yg siwa guru atau bagaimna,mohon pencerahannya,suksma ratu
Matur Suksma OM SVAHA
Suksma Boss Putu
Rahayu sami
Rahayu mewali
Matur suksma pak prof sareng narasumber, ampura tty jagi mataken, yaning cucu sareng pianak sirep ring satu kamar tidur, akuda masang pelangkiran, suksma
Siki kemanten Jro, pengerestitine yang utama ke cucu, durusang doanya ring Dewaning Rare
Om swas tyas tu tia metaken yening plangkiran ring kamar sampun suami istri betara napi ngih sane melinggih ring pelangkiran mekurenan.sukseme ping banget
Suksma sesuluhnya tu aji🙏
Suksma
😊
Suksma
Rahayu tu Aji Suksma ring sasuluh🙏
Suksma
Luarr biasaaa.. mantap Tuajiii.. 👍🙏
Thank You Broo
Morowali nyimak jro.🙏menambah wawasan saya di rantawan.
Matur suksma, salam sareng semeton sami
Makasih tuaji atas infonya... niki menambah informasi dan wawasan bagi kami sebagai orang Jawa.
Matur nuwun maS
456
@@noviaputri121 . .jero kepah
Damialh indonesia dan tetaplah rukun antar umat beragma 👍👍👍
Setuju, terima kasih.
Rahajeng ratu aji prof. Matur suksema pisan niki becik pisan konten niki baru tahu ttg pelangkiran.👍👍👍
Suksma bu Doktor
Ampura ratu aji...bagaimana caranya memprelina daksina pelinggih yg tiang linggihkan ring plangkiran ,matur suksma ratu aji..pang ten titiang salah pemargi 🙏🙏🙏
Smoga makin banyak channel Hindu spt niki🙏
Suksma