Update cara meremas biosaka : Satu kali remasan, satu kali aduk. Jangan lupa daun harus ditekan!

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 21. 08. 2024
  • Update cara meremas biosaka : Satu kali remasan, satu kali aduk. Jangan lupa daun harus ditekan!.
    Ini merupakan pengembangan baru cara meremas biosaka yang lebih cepat jadi. Ini dilakukan Mas Anshar saat memberi pelatihan kepada petani dan penyuluh di Kabupaten Bantul Yogyakarta pekan ini. Buat teman -teman petani yang mau praktek dan tak ingin biosakanya gagal, video ini bisa ditonton sampai tuntas.
    Email : geagitu6@gmail.com
    #jaritani #biosaka
    / @jaritani

Komentáře • 17

  • @tajiapifarm2140
    @tajiapifarm2140 Před rokem +2

    ikut belajar mas bagaimana proses pengolahan dan pemerasan biosakanya, benar benar bermanfaat

  • @andarw0348
    @andarw0348 Před rokem +1

    Bio saka dapat di percaya,mantul hasil nya,

  • @evalestari502
    @evalestari502 Před rokem

    Ikut belajar mas..terimakasih ilmu nya mas

  • @sriwahyunirismanybtv544

    Disemprot pada pokok cabe blh gk pak

  • @nov829
    @nov829 Před rokem

    Susahhhh 6 kali gagal terus

  • @hadiindo
    @hadiindo Před rokem +1

    Apakah bisa di ukur jadi belum nya dengan alat TDS meter ?..

    • @suwandisaja3503
      @suwandisaja3503 Před rokem +2

      Iya salah satu cara bisa pake TDS, perubahannya angka stlh remesan minimal 200 dibandingkn sblm air rumput diremes, lbh bagus angka penambahan nya 500 atau lebih

  • @tamamirozali1938
    @tamamirozali1938 Před rokem

    Assalamu'alaikum bagaimana pak ansar kalau tanah/lahannya kita semprot sebelum jagungnya ditanam.
    .

  • @nasrulhidayat6369
    @nasrulhidayat6369 Před rokem

    Klw keluar gas walau sedekit tapi homogen. Apakah itu dikatakan gagal....

  • @suwandisaja3503
    @suwandisaja3503 Před rokem

    INI SOP PEMBUATAN BIOSAKA
    A. Alat dan Bahan
    1. Persiapan Alat:
    a. wadah (baskom/ember),
    b. gayung
    c. saringan
    d. corong
    e. botol/jerigen untuk wadah biosaka
    2. Persiapan Bahan:
    a. Rumput-rumputan/daun-daunan yang sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terkena hama/penyakit, tidak bolong-bolong, tidak jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Ambil agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya,
    b. Jangan ambil rumput yang berduri agar tidak melukai tangan waktu meremas
    c. Minimal 5 jenis dari rumput/daun sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda-beda.
    d. Banyaknya satu genggaman tangan untuk 1 wadah dalam satu kali pembuatan, berat bahan rumput/daun sekitar 5% dari air dlm wadah ember ( sekitat 2,5 on bahan dg air 5 liter)
    B. Proses Pembuatan:
    1. Meremas didahului berdoa dan dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus.
    2. Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan (tanpa campuran bahan apa pun)
    3. Lakukan peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas
    4. Diremas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tetap tangan di dalam air dan tidak berganti orang.
    5. Meremas rumput tidak boleh pake blender, mesin, ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup, sebagaimana halnya membuat cincau. Sehingga biosaka tidak bisa dibuat pabrikan dan diperjualbelikan, karena semua petani bisa membuat sendiri.
    6. Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen (sebenarnya hingga koheren/harmoni), disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk mencapai homogen perlu waktu kisaran10-20 menit.
    7. Ciri-ciri visual bahwa biosaka disebut homogen: tidak mengendap, tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan biosaka terlihat pekat dan mengkilap, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan. Bagi biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun.
    8. Kepekatan ramuan biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS), harga murah dapat dibeli di toko maupun online. Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya minimal 200 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm. Ukuran ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur biosaka homogen, tetapi hanya alat bantu saja. Masih banyak alat ukur yang lain, seperti metode kinesologi.
    9. Selanjutnya ramuan biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong.
    10. Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
    C. Aplikasi Penyemprotan
    1. Alat semprot harus bersih dari kandungan sisa pestisida
    2. Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40mL/tanki semprot volume 15 liter. Untuk aneka kacang dan umbi 30mL/tanki dan hortikultura 10ml/tanki. Untuk satu ha lahan cukup 3-5 tanki sprayer.
    3. Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali.
    4. Penyemprotan dilakukan dengan nozzle (nozzle menghadap ke atas) kabut di atas pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, tidak boleh diulang-ulang
    5. Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah mata angin.
    6. Penyemprotan cukup dari atas galengan dengan stik diperpanjang hingga 2-3 meter.
    7. Aplikasi biosaka efektif di lokasi hamparan insitu dari bahan rumput/daun di sekitar. Jarak efektif aplikasi maksimal 20 km dan untuk lahan yang sudah berat/tidak sehat harus lebih dekat lagi, tidak efektif biosaka diaplikasikan/dikirim antara wilayah karena terkait pengenalan agroekosistem.
    8. Cara memilih rumput, meremas, menyemprot dan testimoni hasilnya dapat mempelajari dari youtube propaktani dengan materi biosaka.

    Informasi Tambahan tentang Bio-SAKA.
    1. Biosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, SAKA singkatan: selamatkan alam kembali ke alam, temuan petani pak Ansar di Blitar yang sudah tercatat di Kemenhumkam Nomor 000399067.
    2. Manfaat ramuan Biosaka: biaya nol rupiah/gratis membuat sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman, tidak beracun, menghemat biaya pupuk kimia sintetis 50-90% dan pestisida kimiawi, sehingga petani biasanya pakai pupuk Rp 3 juta/ ha/musim dengan menggunakan biosaka cukup Rp 0,3 - 1,5 juta/ha/musim. Biosaka ini juga meminimalisir/mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus.
    3. Pada awalnya Dinas Pertanian Blitar, penyuluh dan petani tidak percaya terhadap manfaat biosaka, dikira Air Ponari atau jampi-jampi dan hanya coba-coba oleh beberapa petani. Ternyata hasil produksinya bagus. Kadistan Blitar perlu waktu 14 bulan untuk percaya biosaka setelah melihat sendiri di beberapa lokasi petani.
    4. Penggunaan biosaka di Blitar mulai 2019 dan saat ini sudah sekitar 12.000 Ha di seluruh kecamatan. Sekarang sudah radikal dilakukan demplot ujicoba di Blora, Sragen, Klaten Grobogan, Jatisari, dan lainnya. Di lokasi ujicoba demplot standing crop jagung, padi dengan menggunakan biosaka hasil panen lebih bagus dibandingkan tanpa biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% pupuk kimia. Keragaan fisik batang, daun, pertumbuhnnya berbeda dari tanaman biasanya, lebih bagus dan lebih besar, demplot terus dilaksanakan berkelanjutan di berbagai kabupaten di Jawa dan luar Jawa.
    5. Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan kandungan hara makro-mikro rendah sehingga disimpulkan bahwa biosaka bukan pupuk. Memang kita semua juga tahu dari dulu bahwa rumput bukan pupuk, bukan menggantikan pupuk, bukan variasi pupuk, bukan jenis makanan tanaman, bukan memperbaiki pupuk, tetapi biosaka memperbaiki tanaman dan ekosistem. Mari kita ilmuan riset memperhatikan bahwa biosaka memperbaiki tanaman, sel-sel tanaman, memperbaiki lahan dan ekosistemnya, menjadikan harmoni.
    6. Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi, mengandung PGPR, ZPT, MoL dan sejenisnya. Mari kita ilmuan riset alur dan proses memproduksi ini, kita buktikan biosaka itu "produsen hormon, fungi/jamur, bakteri" ini, bahkan ilmu lebih mendalam lagi, biosaka itu disebut elisitor sebagai signaling bagus untuk pertumbuhan dan berproduksi.
    7. Menurut Prof Robert Manurung dari ITB: Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sudah banyak riset, jurnal -jurnal elisitor, dan sudah dilakukan kajian lanjut. Beberapa mahasiswa sedang melakukan penelitian dan terbuka luas bagi kampus, dosen, mahasiswa, praktisi, peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga menambah referensi keilmuan dan agar menjadi bagian sehari-hari dalam diskusi ilmiah di kampus. Silahkan untuk riset ke Blitar yang sudah mengembangkan biosaka 12.000 hektar di 22 kecamatan dan sudah mempraktekkan Biosaka selama 1-3 tahun untuk komoditas pangan, hortikultura, perkebunan. Dua peneliti ITB sudah tiga minggu meneliti di Blitar.
    8. Bicara soal biosaka, hati-hati membandingkan tanaman dengan manusia. Kalau manusia perlu asupan makanan, tetapi tanaman melakukannya dengan fotosintesis. Biosaka bukan suplemen vitamin untuk manusia, tapi biosaka memperbaiki tanaman, ekosistem. Jadi tanaman tidak harus pakai pupuk kimiawi secara berlebihan. Pupuk itu bukan segalanya, hara tidak akan habis di alam, ada proses simbiosis dan ekosistem berjalan, gunakan pupuk dengan hemat dan bijak. Bukti/contoh bahwa unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak hanya berasal dari pupuk kimia sintentis: (a) tanaman hutan belantara itu tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk, tanpa dirawat karena ada proses hara dan proses alami yang sudah steady state di hutan, (b) Budidaya padi organik selama puluhan tahun mengandalkan bahan-bahan/hara alami dan bisa menghasilkan panen bagus, (c) Fakta lain rumput, gulma, termasuk rumput yang berbatang dan berbunga, dibabat berkali-kali tetap tumbuh dan subur. (d) pohon rambutan, pisang, kelapa dan lainnya di pekarangan, tetap tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk mengandalkan bahan-bahan alami.
    9. Mungkin ilmu kita yang terbatas, kita ketinggalan, sementara fakta manfaat Biosaka di lapangan sudah terbukti nyata. Apakah fenomena tersebut merupakan bagian misteri dari aliran transmisi kinetis yang harus kita jawab secara ilmu,
    10 Kita tidak hanya fokus dengan uji metode kimia newton dan biologi dasar, tapi mari kita menggunakan ilmu epigenetic, elisitor, signaling, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa, ecosystem dan lain-lain.
    11. Ini mungkin misteri, menjadi ilmu baru yang akan terus berkembang dan bermanfaat ke depan, dan sebagian akan bisa menjawab dalam bentuk praktek-praktek SDG's dan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bahwa tanah nusantara menjadi land of harmony dan Indonesia lumbung pangan dunia feed the world 2045.

  • @ekopuspito504
    @ekopuspito504 Před rokem

    Airnya berapa liter dan daunnya berapa banyak, pak?

  • @basmallahsell5660
    @basmallahsell5660 Před rokem

    pak warnanya seprti madu itu gagal apa jadi.

  • @TheSsdhillon
    @TheSsdhillon Před rokem

    Suara yg lain ga pake orng bukan nya mendengar malah saling bicara

  • @suwandisaja3503
    @suwandisaja3503 Před rokem

    Ringkasan biosaka
    1. Biosaka adalah Bio: tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali ke alam, temuan petani pak Ansar dari Blitar
    2. Biosaka: dibuat dari ramuan diremes manual tangan dari bahan minimal 5 jenis rumput/daun yg sehat sempurna di sawah dicampur air, tanpa campuran apapun, diremes dg tangan manual, hingga ramuan homogen harmoni koheren, tidak pakai mesin blender, terus disemprot ke tanaman dan sisanga bisa disimpan hingga 5 tahun
    3. Satu genggam rumput diremes dicampur dg air 5 liter cukup untuk menyemprot 3-4 hektar semusim untk padi jagung kedelai singkong sorgum, ubi, kacang, sayuran buah dll, sangat efisien. Ramuan biosaka efektif dlm area wilayah setempat dan terjauh radius 20km, tdk efektif diaplikasikan di kab/wilayah lain karena pengenalan agroekosistem
    4. Biosaka itu bukan pupuk, bukan pestisida, tetapi elisitor berperan sbg signaling bagi tanaman tumbuh dan berproduksi lbh bagus, hemat pupuk kimia sintetis, meminimalisir hama penyakit, lahan mjd lebih subur. Menurut Prof Robert Manurung ITB: Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sdh banyak riset dan jurnal jurnal elisitor
    5. Awalnya distan Blitar, penyuluh dan petani tidak percaya, dikira Air Ponari atau jampi-jampi dan hanya coba coba beberapa petani tetapi pada heran, aneh karena hasil produksi bagus, Kadistan Blitar perlu waktu 14 bulan baru percaya stlh melihat sendiri di bbrp lokasi ujicoba
    6. di Blitar mulai diterapkan 2019 dan saat ini dilaks 13.000 ha di seluruh kecamatan Blitar. Sekarang sdh rdikaji n demplot ujicoba di Blora, Sragen, Klaten Grobogan, Jatisari dll hasilnya bagis oleh Tim Perguruan Tinggi dan Kemtan
    7. Di lokasi ujicoba demplot standingcrop jagung, padi dg biosaka lebih bagus dibandingkn tdk biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% pupuk kimia. Dilakukan kajian lanjut dan sudah banyak petani dan kab kab menerapkan biosaka.
    8. Hasil uji Lab, biosaka kandungan hara makro-mikro rendah (shg kesimpulan: biosaka: bukan pupuk), tidak beracun bagi tanaman; banyak kandungan hormon enzim, spora dan bakteri tinggi, mengandung PGPR ZPT bagus untuk pertumbuhan tanaman dan produksi. Hasil lab pada beras: kandungan amilosa lbh tinggi bagus. Saat ini di lab uji LCMS minggu depan sdh selesai untuk melihat bahan kimia di dalam biosaka. Juga sdg uji lab PCR.
    9. Sudah banyak jurnal, riset ttg elisitor. Saat ini beberapa mahasista penelitian biosaka. Terbuka luas bagi kampus, dosen, mhsw, praktisi, peneliti untk mengkaji lebih mendalam ttg biosaka shg menambah referensi keilmuan, bahkan biosaka dan sejenisnya agar menjadi bagian sehari hari dlm pembahasan di kampus
    10. Manfaat: ramuan biosaka biaya nol rupiah gratis buatan sendiri, tidak ada risiko kerugian bg petani, dan menghemat biaya pupuk kimia 50-90%, shg petani normal pakai pupuk biasanya Rp 3 juta/ ha/musim mjd cukup Rp 0,3 - 1,5 jt/ ha/ musim; meminimalisir/ mengurangi serangan hama penyakit, lahan mjd subur dan produksi lebih bagus.

    • @tamamirozali1938
      @tamamirozali1938 Před rokem

      Terima kasih pak anshar, pertanyaan saya telah terjawab.