PURA JATI DISINI MEMOHON KETUTRUNAN

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 5. 07. 2022
  • VIDEO BERBAHASA BALI
    Pura Dang Khayangan Jati Jembrana atau sering disebut Pura Jati yang terletak di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana ini memiliki keunikan tersendiri. Pura yang berjarak kurang lebih 8 kilometer arah selatan dari pusat Kota Negara, ini memiliki keistimewaan pada keberadaan pohon jati di dalam areal pura yang mengeluarkan air yang selanjutnya dipakai tirta.
    terlihat dengan jelas pohon jati yang tumbuh di areal pura. Sebelum memasuki madya mandala, para pemedek wajib melakukan prosesi pembersihan diri serta sarana upacara dengan memercikkan tirta (prayas) yang sudah disiapkan di sisi kiri dan kanan pintu masuk madya mandala.
    Di madya mandala terdapat bale pesandekan, kori agung, apit lawang, bale kulkul dan dapur. Memasuki utama mandala, terdapat tujuh palinggih. Yaitu palinggih taksu, rambut sedana, ulun danu (tirta) di bagian utara, padmasana di bagian timur laut, kemudian gedong meru tumpang tiga, gedong simpen, penglurah di bagian timur, serta palinggih pepelik di tengah. Sedangkan di sebelah barat terdapat bangunan bale gong, bale piasan, serta gedong busana.
    pura ini erat kaitannya dengan perjalanan Dang Hyang Nirartha di Pulau Bali
    Pura ini disinggahi Dang Hyang Nirartha setelah tiba di Perancak (Pura Dang Khayangan Gede Perancak), dan singgah ke Desa Mertasari (Pura Dang Khayangan Amerthasari).
    Konon saat itu, wilayah gersang di sekitar pura ini yang sekarang disebut Awen terseut merupakan rawa dan hutan. Dalam perjalanan itu, Dang Hyang Nirartha sempat beristirahat di sini dan melakukan tapa yoga semedi.
    Sebelum bersemedi, Dang Hyang Nirartha sempat menancapkan tongkatnya di sebuah gundukan dan ketika dicabut tumbuh pohon jati. Dari salah satu batang pohon jati berlubang dan terdapat sumber air yang tidak pernah surut. Hingga saat ini, pohon tersebut masih ada di dalam areal pura.
    pelinggih meru tumpang tiga di pura ini adalah sebagai tempat pemujaan Betara Sakti Danghyang Dwijendra. Ada juga pelinggih padmasana untuk pemujaan Sang Hyang Sada Siwa.
    Sedangkan gedong simpen dipergunakan sebagai tempat menstanakan Pralingga sebagai simbol Ida Batara saat akan turun menjumpai umatnya serta sebagai simbol Ida Batara ngeluhur dan masineb.
    Untuk pelinggih Sri Sedana sebagai tempat memuja Tuhan untuk mendapatkan keseimbangan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan.
    Pura Dang Khayangan Jati diempon oleh empat Desa Pekraman yang berada di Kecamatan Negara yaitu Desa Pekraman Puseh Agung (Banjar Tengah), Desa Pekraman Lelateng, Desa Pekraman Tegal Badeng Kangin dan Desa Pekraman Tegal Badeng Kauh.

Komentáře •