Bagaimana Menata Batin saat Merasa Lemah, Minder, dan Malu? - Sonny Abi Kim | Inner Game #3
Vložit
- čas přidán 25. 02. 2024
- 🔻INNER GAME SERIES #3
Dada kita sering disempitkan oleh perasaan lemah, malu, minder, dan sejenisnya.
Bahkan semua rasa itu bisa menjadi blokade dan penghambat diri untuk bertumbuh.
Lalu bagaimana cara menata batin saat kita merasakannya?
Mari kita simak berikut
Keep in touch!
Follow di IG
/ sonnyabikim
Join Channel Telegram
t.me/sonnyabikim
Setelah saya mendegar kan kata2 ustaz saya jadi ter motivasi terima kasih orang2 baik ,semoga yang baca komen ini bisa menjdi orang sukses kedepan nya❤❤❤
Alhamdulillah sehat sukses berkah berlimpah
Waalaikumsalam wr wb....Terima kasih ustazd kapan hari waktu anak saya sakit dan tiba" dokter menyatakan harus operasi dengan resiko yang tinggi sy hanya bisa pasrah dengan minta pertolongan Allah dengan berdzikir Hasnunallah.....dan alhamdulillah operasi berhasil dan anak sy sdh sehat kembali.....terima kasih ya Allah juga ustazd yg selalu mengirimi tauziyah nya ❤❤❤
Alhamdulillah
Masyaalloh pak ustadz,, Alhamdulillah saya di pertemukan dg ceramah nya pak ustadz,,sangat kena banget ke hati dan mudah untuk di pahami.
Masya Allah ilmu yang manfaatnya luar biasa.. syukran Ustadz
Wa'alaikum Salam Warahmatullahi Wabarokatuh.
Masya Allah.
Tabarokallah, timenya pas lagi baca Al Qur'an sehabis shubuh.
Ilmunya Masya Allah di nantikan buat booster dlm diri
Sehat slalu n penuh Keberkahan berbaginya Ustadzi Sonny Abi Kim
Ali imron ayat 139
Alhamdulillah...tauziah yg menentramkan jiwa....tks ustadz...🙏
Masyaallah, pelajaran yang sangat menentramkan jiwa
Masyaallah pelajaran yang sangat menentramkan jiwa
Jazakallahu khoiron katsiron Ustadzii... sangat mencerahkan.. semoga terus bertumbuh, berkah.. berkah..
Jazaakallooh khoir ustadz...Baarokalloohu fiikum
Maa Syaa Allah barakallahu fiikum ustadz
เยี่ยมมาก
Waalikumsalam wr. wb....
Masyaa Allah vitamin sekali Ustd. 😊🙏
MasyaAllah.
Syukron ustadz
Baarakallaahu laka ustadz
MasyaAllah,. Syukron ilmunya Ustadz🙏
Terimakasih motifasi dan tausyiah nya pak ustat 🙏🙏🙏
MasyaAllah terimakasih atas ilmunya pak ustadz
Terimakasih pak ustadz pencerahan yg luar biasa
Terima kasih ustadz
Assalamualaikum Ustadz. Subhanallah. Terimakasih Ustadz
Masya Allah ....trm kasih ustad ilmunya ...sangat bermanfaat .
1. Rasa malu seringkali menjadi pemhambat bagi seseorang untuk bertumbuh. Setiap rasa itu selalu punya 2 sisi, bisa positif dan negatif. Pada porsi yang pas dan pada tempat yang semestinya rasa malu ini bisa jadi positif. Malu itu adalah perasaan yang akan membentengi seseorang agar tidak melakukan hal-hal yang rendah. Dalam agama Islam kita diperintahkan untuk punya rasa malu. Karena dengan rasa malu itu seseorang akan berakhlak mulia. Orang yang tidak punya rasa malu akhlaknya akan rendah. Dia tidak akan segan untuk mengikuti hawa nafsunya. Jadi sikap malu ini adalah ciri khas dari orang yang beriman. Agama Islam menempatkan budaya rasa malu itu sebagai bagian dari keimanan seseorang. Sifat malu ini akan mampu membuat kita menahan diri dari perbuatan yang tercela, hina, dan keji.
2. Rasulullah ﷺ bersabda, “Dosa yang tidak diampuni Allah adalah dosa orang-orang yang tidak punya malu. Orang-orang yang mujahir.“ Siapa itu mujahir? Mereka yang tanpa rasa malu menampakkan kemaksiatannya.
3. Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap umatku akan mendapatkan ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Orang-orang yang tanpa rasa malu menampakkan (membuka tirai) yang Allah berikan kepada hamba-Nya itu dan kemudian ditunjukkan kepada manusia.“ Sebetulnya pada malam hari Allah telah menutup aibnya, tetapi pada pagi hari dia telah menyingkap perbuatannya sendiri yang sudah ditutupi oleh Allah.
4. Rasa malu itu bisa positif. Adapun rasa malu yang bisa menjadi penghambat seseorang untuk bertumbuh adalah rasa malu yang menghilangkan self-esteem. Rasa malu yang membuat seseorang itu minder, tidak PD, tidak optimis, merasa rendah diri, dan lemah. I am not good enough. Ini adalah inner block yang perlu kita atasi. Siapapun yang punya rasa malu cenderung negatif, maka self-esteem nya akan rendah. Efeknya dia menjadi tidak produktif.
5. Sebenarnya rasa malu ini persoalan identitas diri (self-identity). Ada sebuah ayat yang merupakan hiburan dari Allah untuk kaum muslimin agar dapat mengangkat kepalanya. Kenapa begitu? Karena ayat ini turun setelah umat Islam mengalami kekalahan di perang Uhud. Kalau kita belajar sirah Nabi Muhammad ﷺ, maka kita akan tahu bahwa perang Uhud adalah satu episode kisah kaum muslimin yang mengalami kekalahan yang telak. Dalam keadaan kalah, kita pasti merasa lemah, rendah diri, tidak PD. Allah menurunkan Surat Ali Imran ayat 139 dengan kalimat yang sangat indah. Bahkan dalam lanjutan ayat ini (ayat 140) Allah menjelaskan bahwa akan Allah pergilirkan episode dalam kehidupan.
6. Surat Ali Imran ayat 139-140: (139) Wa laa tahinụ wa laa taḥzanụ wa antumul-a'launa ing kuntum mu`miniin. (140) Iy yamsaskum qar-ḥun fa qad massal-qauma qar-ḥum miṡluh, wa tilkal-ayyaamu nudaawiluhaa bainan-naas, wa liya'lamallaahullażiina aamanụ wa yattakhiża mingkum syuhadaa`, wallaahu laa yuḥibbuẓ-ẓaalimiin. Artinya: (139) Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, sebab kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (140) Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun mendapat luka yang serupa (pada perang Badar). Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.
7. Kita tidak perlu merasa inferior, lemah dan malu, karena kita akan merasakan pergiliran episode kehidupan. Kadang menang, kadang kalah. Kadang tawa, kadang kita menangis. Ada kalanya kita berada di puncak, tapi ada kalanya kita berada di bawah. Ada masanya semua seakan begitu membahagiakan. Tapi ada juga momen yang mungkin membuat kita kecewa. Semua itu ada masanya. Tidak perlu berbangga dengan yang kita dapat. Tidak perlu juga terlampau sedih dengan yang hilang dari diri kita. Sebagamana musim yang terus berganti. Roda yang terus berputar, semua ada masanya. Maka lewat Surat Ali Imran ayat 139-140, Allah memberikan kepada kita identity yang kuat agar kita tidak minder, inferior, dan kehilangan self-esteem dalam menjalani hidup. Ini adalah inner game, permainan yang ada di dalam diri kita.
8. Prinsip dasar untuk mengelola segala negativity itu adalah mengingat Allah (zikrullah). Energi zikir itu menentramkan jiwa dan membangkitkan optimisme kita. Segala sesuatu kalau kita kembalikan kepada Allah maka dia akan membuat kita lebih semangat, humble dan confidence. Surat Ali Imran ayat 139-140, berhasil mengubah mental kaum muslimin, sehingga terjadi inner game yang luar biasa dalam diri kaum muslimin ketika itu. Selepas perang Uhud kemenangan ada di pihak kafir Quraisy. Pada saat itu umat Islam berada pada kondisi yang amat letih. Hampir semuanya terluka, termasuk Rasulullah ﷺ. Belum kering darah mereka, masih letih, tetapi umat muslim ketika itu masih harus tetap siaga dan mengambil antisipasi karena ada kekhawatiran bahwa pasukan Quraisy akan membinasakan habis kaum muslimin sampai ke akar-akarnya. Mereka akhirnya berangkat ke sebuah tempat yang bernama Hamra’ al Asad untuk memastikan bahwa kafir Quraisy itu betul-betul kembali ke Mekah, tidak memutar jalan dan masuk kembali ke kota Madinah. Peristiwa ini dalam sejarah kita kenal sebagai peristiwa Hamra’ul Asad. Memang tidak terjadi peperangan, tetapi para ulama mengatakan bahwa ini adalah bagian dari peperangan.
9. Kisah pertempuran ini adalah ketika orang-orang Quraisy merendahkan kaum muslimin dan mengatakan, “Kalian telah kalah. Kalian akan kami habiskan.“ Kaum muslimin ketika itu diancam oleh beberapa orang dan akan dihabisi. Kaum muslimin dalam keadaan terluka. Yang menarik adalah kalimat dari pasukan muslim kala itu. Mereka bukannya merasa lemah, rendah diri, dan inferior. Justru dengan ancaman-ancaman itu keimanan mereka bertambah. Fa zaadahum iimaanaw wa qaalụ ḥasbunallaahu wa ni'mal-wakiil. Ketika ada sebuah pesan yang berisi ancaman, bahwa pasukan Quraisy sudah sepakat untuk menyerang dan menghabisi kaum muslimin, dan ada bisikan-bisikan untuk menyerah. Tetapi bagaimana sikap Rasulullah ﷺ? Tidak ada sedikitpun rasa khawatir, lemah, rendah diri. Justru yang lahir adalah sikap optimisme. Yakin bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong. Kalimat ancaman itu tidak mengendorkan semangat kaum muslimin. Yang terucap adalah kalimat ḥasbunallaahu wa ni'mal-wakiil. Ini adalah zikir yang singkat, tetapi punya keutamaan yang luar biasa.
10. Para ulama mengatakan ada beberapa keutamaan (fadilah) dari kalimat zikir ḥasbunallaahu wa ni'mal-wakiil:
a. Pertama, zikir ini akan meningkatkan iman kita, sebagaimana kaidah umum bahwa iman itu akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan adalah memperbanyak ketaatan, termasuk memperbanyak mengingat Allah dengan bacaan zikir ini: ḥasbunallaahu wa ni'mal-wakiil.
b. Kedua, fadilah dari zikir ini adalah memunculkan keberanian, sehingga kita tidak terjebak dengan perasaan lemah dan malu. Dengan zikir ini Allah akan menanamkan keberanian (syaja’ah). Menghilangkan rasa takut baik kepada musuh, maupun kepada sesuatu yang mungkin berbahaya.
c. Ketiga, zikir ini akan mendatangkan ketenangan. Allah akan memberikan ketenangan kepada hamba yang berzikir kepada-Nya. Ala bidzikrillahi tathmainnul qulub. Hati itu akan menjadi tenang dengan mengingat Allah.
d. Keempat, seorang hamba akan mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah.
11. Ketika kita merasa ada di bawah, di kondisi terpuruk, maka jangan sekali-sekali inner game di dalam diri kita, membuat akhirnya kita tidak bergerak melangkah. Maka pegang zikir ini (ḥasbunallaahu wa ni'mal-wakiil) dalam setiap langkah kita. Kalimat inilah yang membuat pertolongan Allah hadir kepada Nabi Ibrahim a.s. Kalimat ini juga yang dibaca juga oleh Aisyah r.a. ketika beliau mengendarai untanya Shafwan r.a. dan membuat beliau terbebas dari fitnah. Allah yang membuat Aisyah r.a. bisa terbebas dari fitnah keji. Maka pegang kalimat ini baik-baik untuk mengangkat kepala kita, sehingga kita tidak terpenjara dari rasa malu dan lemah. Selamat mengolah diri dan mengolah rasa dalam perjalanan inner game kita.
Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.
Resume Sharing Ustadz Sonny Abi Kim lainnya dapat disimak di link berikut ini: career-coach-fanny.blogspot.com/search/label/Ustadz%20Sonny%20Abi%20Kim
Masya Allah
Masya Allah jazakumullah khayr
Barakallahu fii kum🙏🏻@@dianaapriliya5624
Wa Iyyaaki@@ichnisa