SEJARAH TAHLIL | KH. Muhammad Idrus Ramli
Vložit
- čas přidán 12. 09. 2024
- السّلام عليكم و رحمةاللّه و بركاته
Jika Videonya bermanfaat, Silahkan Share
Jangan lupa Like, Coment, & Subscribenya.
Lihat video yang lain ; / @muhammadidrusramli
Kunjungi juga akun media sosial Beliau ;
Facebook : / alhujjah.press
/ muhammadidrusramli
Instagram :
...
CZcams : / @muhammadidrusramli
Pemesanan Buku Karangan Beliau ;
WhatsApp 0852 1939 0842
و عليكم السّلام و رحمة اللّه و بركاته
#KHMuhammadIdrusRamli #idrusramliterbaru #idrusramli2022
saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
Suudzon tok raimu
Alhamdullilah masih ada yang meluruskan, semoga umat dan keluarga tidak ada lagi yg mendesak desak kita untuk malaksanakan tahlilan lagi. Mendakwahkan tahlilan ini jadi Musibah biaya tinggi.
Harus dibedakan mana tahlilan dan mana pemborosan, pemborosan itu adalah tidak dibenarkan oleh agama.
Kalimat HAQ tahlil itu perintah Allah dalam Al-Qur'an yang diperintahkan untuk membacanya kapanpun dan dimanapun tanpa batasan waktu tempat situasi dan kondisi, perintahnya umum, boleh dibaca berjamaah/tahlilan silahkan, boleh dibaca sendirian silahkan, boleh dibaca dalam hati silahkan..
Wahabi mengingkari perintah Allah SWT ttg kalimat HAQ tahlil ini maka lengkaplah sudah kekafiran kaum Wahabi mujassimah syirik Akbar ini... nauzubillah.
Harus dibedakan mana tahlilan dan mana makan makan.
Barakallahu fikum Ustadh ilmunya... semoga Allah subehanallahu wataallah selalu melindungi ustadz sekeluarga juga semua crews ya... umur panjang sehat selalu Aamiiin
Kajian islam yg mencerahkan dg paparan rujukan2. Paparan ilmiah, dipertanggungjawabkan. Trima kasih pak kyai 👍🏾
Assalamualaikum maulana kiyai..dari Pendang, Kedah Darul Aman, Malaysia.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Makin cinta dengan "wahabi" sebagai jalan yang lurus... berhati hati dalam ibadah agar tidak teegelincir ke dalam bid'ah ciptaan "orang-orang pintar" yang takut kehilangan kedudukan
Klu menurut saudara benar dan itu jln yg lurus lanjutkan agama itu bukan paksaan penting tidak bacok2an
Wahabi bid,ah karna tidak ada di zaman nabi Kelompok wahabi .
Kulubid.atin dolalah wakula dolalatin finnar😅😅😅😅..
wahabi..ulama baru melek...gw lebih percaya ulama aswaja
Aku ikut Nabi tidak ikut Wahabi
Sya lebih pecaya apa yg kiai Idrus sampikan besar2 membuka jln pikiran sya
Luar biasa. Mantap kiai. Tegas, lugas, dan berbasis dalil yang sangat kuat.
Pak ustad idrus.. Semoga sehat selalu dan terima kasih banyak ilmu yang di sampaikan sangat bermanfaat di waktu sekarang ini..
Hadir,Nyimak Pak yai...Semoga Pak yai dan Kita Sehat dan Senantiasa dlm Lindungan Allah Swt. Aamiin.
Bismillah.Aamiin.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhu beliau berkata ; tidak akan datang suatu zaman kepada manusia , kecuali pada zaman itu semua orang akan mematikan Sunnah dan menghidupkan bid'ah , hingga matilah Sunnah dan hiduplah bid'ah , tidak akan ada orang yang berusaha mengamalkan Sunnah dan mengingkari bid'ah kecuali orang tersebut telah di beri kemudahan oleh Allah untuk menghadapi segala macam kecaman manusia yang di akibatkan karena perbuatannya yg tidak sesuai dengan keinginan mereka , serta karena ia berusaha melarang mereka dari apa yang sudah di biasakan oleh mereka , dan barang siapa yang melakukan hal tersebut maka Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda kebaikan di alam akherat . ( Al-Aqrimany 315 al-mawa'idz ) . safyan Ats-tsauri beliau berkata ; bid'ah lebih di cintai oleh iblis dari pada maksiat , karena orang akan mudah bertaubat dari maksiat , namun bid'ah orang tidak akan bertaubat dari padanya .
Aku setuju dg anda bro
Tapi sekarang belum ada bukti yg mematikan sunnah , mungkin thn 4000😂
Masya allah kyai,sahabat aja yg sholeh masih dihimpit kubur apalagi orang2 seperti kita,bacaan tahlil ini sangat2 perlu,kecuali orng2 sombong yg gk mau tahlil 🙏
Agar jelas Coba lihat konten yg judulnya *isi kitab NU terdahulu* 👍
Kenduri dan slametan hukumnya makruh tercela.
BIDAT
@@mk-zg1tl makruh tercela????
Hukum darimana itu???
Apa buatan Wahabi?
@@bisnisman2223 menurut muktamar NU pertama 1926, kenduri atau slametan hukumnya makruh tercela.
Silahkan di cari sendiri.
Alhamdulillah terimakasih pak kyai ,semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan serta umur panjang buat pak kyai Idrus dan keluarganya
Aamiin
Semoga idrus ramli dapat hidayah sunnah, aamiin
Alhamdulillah sy sllu tahlil mengikuti contoh Nabi bkn malah menuduh bidah apa yg prnah Nabi contohkan, sungguh lancang dia yg membidahkan contoh Nabi
Memang bidah .... Tapi bidah hasanah... Hhaha
@@MFauzi91 di dalam ajaran islam yg murni tida ada bid'ah hasanah
@@vanluckas5070 murni? Susu kali... Hahha
Haditsnya dhoif.
Tidak pantas menjelekkan Saad bin Muadz Radhiyallahu anhu dengan dalil hadits dhaif.
...
Berkaitan dengan tahlilan, Idrus Ramli sendiri sudah menjelaskan :
"Di dalam kitab Iaanatut Tholibin disebutkan bahwa tahlilan hukumnya adalah bidah mungkarah."
...
Ma sha allah
Barakallah kyai Idrus ramli..sehat selalu.
Alhamdulilah sangat jelas kyai muda2an kyai selalu dalam lindungan Allah swt aamiin
Surabaya hadir kyai, sehat selalu kyai idrus ramli.
Tuban juga hadir mas
Alhamdulillah sangat tercerahkan dan semakin yakin bahwa Amaliah ASWAJA termasuk tahlilan benar-benar amalan yang sesuai dengan syariat dan tidak bertentangan
Memang para salafiyun (yg kita tuduh WAHABI) itu mengurangi penghasilan kami ustadz. Sekarang order tahlilan banyak berkurang. Berapa banyak jamaah yg biasa makan daging dari tahlilan sekarang pada makan tempe/tahu saja. Maka memerangi mrk harus lebih gencar lagi ustadz. Kami selalu mendukung kalau ada demo thdp salafi (yg kita tuduh WAHABI). TAKBIR.........!
Gak bisa dapet panggangan gw bang😂 gak bisa dapet boboko, oko, papais, sangu koneng, duit 2rb, ager. Ada wahabi gak asik. Gak bisa dapet itu lagi
Alhamdulillah
Dijaman rosul banyak para sahabat yg meninggal tp ga ada satu riwayatpun yg menjelaskan rosul kumpul² dirumah mendoakan mayit bersama para sahabatnya.. jadi kenapa kita harus mengamalkan sesuatu yg rasulullah saw pun tidak mengajarkannya pak kyai?
Makanya ngaji ahlussunah waljamaah...jadi tau semuanya dalil amalan aswaja....gitu brooo
Dengerin dr menit ke 6:00
Budayakan membaca dan mendengarkan sampai tuntas dahulu sebelum berbicara dan bertindak, biar tidak tergolong " orang yg tolol yg tidak tahu bahwa dirinya tolol "
Rosul dan para sahabat sudh ada jaminan syurga...buat apa di tahlillin...tahlil itu buat kamu yg tidak ada jaminan syurga makanya ditahlillin biar ngk nyemplung neraka....
اللهم صل على سيدنا محمد اللهم بلغنا زيارة مكة والمدينة في كل سنة
TAHLIL ITU KALIMAT Lailahaillallah
TAHLILAN kematian itu apa ya... DALIL NYA ???🤔
Trimakasih pk kyai penjelasan nya
MasyaAllah 💯👍👍👍
..... sedikit pertanyaan pak KIYAI,.....pernah baca manuskrip dialog antara wali songo perihal tahlilan?
.....sunan Ampel mengkritisi sunan Kalijaga dan sunan kali memahaminya dgn harapan akan lahir generasi selanjutnya yg akan meluruskan perihal tradisi ini
Simak semua negara negara sebaran 4 Mazhab,....apakah sama dgn tradisi kebanyakan di Jawa khususnya?
AMPURE pak KIYAI 🙏
Meluruskan bukan berarti menghilangkan tapi membersihkan ketidakbaikan didalamnya.. syarat ketentuan berlaku..doain mayit secara berjamaah salahnya dimana? Saya pribadi ngerti amal si mati g banyak dan mohon doa dri para penta'ziah, brgkali ada yg maqbul, maka kami sedekahkan sedikit harta kami atas nama di mayit pula..kami pun menjamu seadanya sbagai bntuk terima kasih kami kpd yg mau mendo'akan. Brgkali si mayit ada salah dg para penta'ziah, smg dg ikhlas mendoakan si mayit dilapangkan kuburnya karena doa ikhlas tsb..dan kami sadar terlalu dini untuk berbincang hal2 takbermafaat apalagi bicara warisan saat tanah kubur masih basah..
Budaya,tradisi,ilmu itu sll berdampingan
Golongan sebelah gumun dgn amalan yg dilakukan secara berjamaah dan sudah menjadi tradisi..Ad seorang warga yg bersedekah dgn sedekah terbaiknya, kmudian mengajak warganya untuk bersama-sama melakukannya. Warga menerima baik hal itu kemudian menjadikannya tradisi. Lalu ada orang asing yg berpengatahuan bahwa sedekah itu g jamaah tapi perorangan melihat suatu penduduk kok gemar bersedekah rame2. Dengan pengetahuan terbatasnya, lantas ia menuding hal itu aneh, g ada contohnya, g ada tuntunannya, ini ibadah buat-buat, ini menyalahi nash, ini tertolak, ini sesat, ini bikin model baru dalam beragama, dan ini tidak disukai nabi dan memasukkan pelakunya ke neraka.
Ini orang gak takut ya sama hari pembalasan. Ingat semua kata² akan dipertanggungjawabkan. Padahal sejarah tahlilan itu berawal dari sunan Kalijaga, mereka juga melakukan itu karena terpaksa sebagai metode dakwah pada saat itu, karena masyarakat punya tradisi jika orang meninggal mereka makan, minim, mabuk. Dan yg dilakukan para wali itu bertahap karena jika langsung menghilangkan tradisi itu pasti Islam ditolak. Alhasil mereka merubah isi kegiatan didalamnya ditambah dgn bacaan² Alquran. Dan mereka berharap kelak ada generasi penerus yg mau meluruskan. Karena ini bukan ajaran Islam. Di video debat Wahabi X Aswaja ini orang juga bilang kalo tahlilan itu tradisi. Sampaikanlah kebenaran wahai Idrus Ramli, semua wali songo sudah meninggal dan umat Islam di Indonesia sudah banyak. Sudah saatnya anda menyampaikan kebenaran Islam yg sesungguhnya, jgn engkau tutup-tutupi lgi.
Alhamdulullah dapat pengetahuan baru...Terimakasih pak ustadz atas pencerahannya, semakin yakin dan mantap dalam tahlilan.
- Biasanya kelompok Wahabi kalo udah dengar dalil ini akan menyerang kita dengan mengatakan kenapa dzikirnya (tahlilannya) selama 7 hari?😚. Kalo saya yg ditanya akan saya jawab, jangankan 7 hr, setiap hari pun boleh, asal tetangganya mau (Gk keberatan)🤣🤣🤣
Alhamdulillah saya menjadi tahu.... Terimakasih atas informasinya 🙏
Masya Allah semoga antum pnjang umur ustadz..
Masya Allah......... Gas terrus kyaiiiiii ♥♥♥
Mudah2an di seerken ajengan2 sepertos Kh idrus ramli 🙏
Dzikir (tahlilan)tidak hanya untuk orang islam yg sudah wafat saja namun juga semuanya yg masih hidup dzikir tahlilan kalimat" syarifah tpyyibah yg penuh makna dan berkah kalau di daerah demak kudus itujuga di amalkan ketika sesudah sholat magrib setiap malam jum'at sebagai wiridan itu sudah turun temurun dr ulama' terdahulu.
Berkah lancar ilmunya faham manfaat
Alhamdulillah...
Semoga channel2 Aswaja tambah berkembang, mencerahkan dan mencerdaskan ummat Islam di Nusantara.
Kakak perempuanku meninggal 1 bulanan karena kanker. Sebelumnya ibuku sudah kesusahan nungguin dirumah sakit dan merawat berbulan bulan. Sudah capek. Rencana gak pakai tahlilan eh ..alamat dapat intervensi keras dari tetangga karena meninggalkan adat. Sudah lah repot waktu sakit masih repot setelah meninggal. Aq sih gak peduli. Ibuku yg gak bisaan. Alamat maksain ngadain tahlilan dengan biaya yg tidak sedikit walaupun ibuku janda nafkah cuma dari anak. Tradisi yg sangat menyusahkan
Kalo ada Wahabi yg masih NGEYEL setelah mendengar penjelasan ini, sungguh hati & pikirannya sudah tertutup Doktrin hasil CUCI OTAK.
saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
@@ngajimusholakampung7818 kalo emang benar lu aktifis LBM NU, isi kitab Ahkamul Fuqoha' bagian mana yg menganggap bahwa Tahlilan 3 hari, 7 hari, hari ke-40, 100, 1000 sebagai Bid'ah Mungkaroh apalagi kalo sampai dikatakan HARAM, tolong tunjukkan bab maupun halamannya!!!! Jangan BERDUSTA ya!!!!
Ga kan terpengatuh buslan..Kang Idrus
@@ngajimusholakampung7818 kalau boleh tahu kamu LBM NU daerah mana??
Berkaitan dengan tahlilan, Idrus Ramli sendiri, ketika berdiskusi dengan Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin (ada videonya), sudah menjelaskan :
"Di dalam kitab Iaanatut Tholibin disebutkan bahwa tahlilan hukumnya adalah bidah mungkarah. Barang siapa mengingkarinya, maka akan mendapatkan pahala."
...
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh
Wahai Wahabi mujassimah, mana yang kalian pilih antara tahlil berjamaah ato menggibah berjamaah?
Ketika Putra Rosullullah wafat, Rosullullah ga pernah mengadakan tahlilan, begitu juga ketika Rosullullah wafat para sahabat ga mengadakan tahlilah, 1-7, 40,100,1000...
Ikut manusia daripada wahyu karena lebih takut sama mahluk daripada sama Allah
Aswaja selalu di hati 😊💕
makin ngeyel dan kekeh dgn Tahlilan
Ya salaam, benar2 hidayah itu mahal
Terimakasih ilmunya kiyai
Sehat selalu maha guru KH.idrus Ramli salam dari Cikupa Tangerang..
Assalamu'alaikum,,, Ustad,, salam dri Palu Sulawesi Tengah,,
Mari kita bersatu padu dlm mengcounter wahabi salafi yg sering menuduh bid'ah & memelintir dalil amalan ASWAJA.
Ayoooo...setujuuuu
Dzikir buat org yg sdh meninggal, td hrs menunggu 3,7,40,100 hari dst... Bisa setiap saat..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuhu.
Saya tidak mengerjakan Tahlilan. Tidak mengerjakan Tahlilan. Karena Rasulullah Shallallahu'alahi Wa Sallama dan Shalafus Shalih tidak pernah melakukan Tahlilan.
Beragama Islam wajib mengikuti Rasulullah Shallallahu'alahi Wa Sallama dan Shalafus Shalih yaitu Sahabat Tabi'in Tabi'ut Tabi'in.
Gpp, rosul tahlil di kuburan pernah,
@@ariefugi2000 Sami'na wa Ata'na. Kami dengar kami taat.
Sempurna sudah Islam.
Jangan membuat-buat hal baru dalam Ibadah kepada Allah. Beribadah sesuai tuntunan Allah dan Rasulnya. Dulu Rasulullah melarang Ziarah Kubur itu dulu. Setelah itu Rasulullah Shallallahu'alahi Wa Sallama menyuruh Ziarah Kubur.
@@ariefugi2000 Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuhu.
Sami'na wa Ata'na.
Islam sudah Sempurna.
Ikuti Allah dan Rasulnya.
Jangan berbuat SYIRIK dan BID'AH.
Tahlilan itu membaca kalimah laa ilaha illallah...
Berkaitan dengan tahlilan, Idrus Ramli sendiri, ketika berdiskusi dengan Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin (ada videonya), sudah menjelaskan :
"Di dalam kitab Iaanatut Tholibin disebutkan bahwa tahlilan hukumnya adalah bidah mungkarah. Barang siapa mengingkarinya, maka akan mendapatkan pahala."
...
Semoga pak kyai ramli dpt hidayah sunnah dan hijrah ke salafi
Aamiin yaa Rabb
Seorang yg sholeh pun masih di jepit di kuburnya.
dalilnya sangat lemah... kenap tidak semua sahabt yg mati tidak di tahlil? knp anak2 Nabi yg mati tidak di tahlil?? ngarang aja... derajat hadisnya shahih apa tidak ni? bilang aja kalau g ada tahlil g makan enak? atau takut g di hargai di msyrakat? kisah yg aneh.... coba sebut hadis dari mana no berpa ? biar bisa di cek kebenarannya
Barakallahu ustad
Orang yang kalian anggap wahabi ataupun salafi itu, tidak melarang dzikir, namun melarang tahlilan, karena kenyataannya ketika tahlilan orang tidak sepenuhnya bikin tahlilan menggunakan uang sumbangan
Di desa saya sebagian umat beragama Hindu, sama kalau meninggal di adakan acara doa bersama sampai 7 hari, 40 hari, 100 hari dan seterusnya dengan cara Hindu.
*TAHLILAN 7, 40, 100, 1000 hari menurut Muhammadiyah, NU dan Salafy.*
Muhammadiyah itu awalnya juga tahlilan. Bahkan ketika KH Abu Bakar, orang tua KH. Ahmad Dahlan meninggal juga didoakan pembacaan dzikir tahlil (tahlilan) sebagai doa pengampunan. Tidak hanya itu dalam buku *Cerita tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan : catatan Haji Muhammad Sudja'* yang ditulis H. M. Sudja' murid pertama KH. Ahmad Dahlan, disebutkan ketika KH. Ahmad Dahlan (waktu itu namanya masih Darwis) mau naik haji berangkat ke Mekkah tahun 1890 juga digelar acara *tahlilan* dan pembacaan *Maulid Barzanji* di rumahnya. Ini adalah bagian dari sejarah, biografi KH. Ahmad Dahlan.
Keputusan Muhammadiyah tidak tahlilan itu belakangan setelah Kyai Dahlan wafat, yaitu sejak periode KH. Mas Mansyur membentuk Majlis Tarjih dan dari sinilah sebetulnya banyak peribadatan-peribadatan lama ditinggal menyesuaikan perkembangan zaman. Misalnya penafsiran agama yang lebih praktis dan rasional. Majlis Tarjih juga memutuskan meninggalkan kebiasaan doa qunut dalam shalat shubuh, shalat tarwih menjadi 8 rakaat, doa iftitah dari kabiro diganti baid baini, niat dalam shalat tidak dilafalkan dll.
Dengan kata lain, banyak peribadatan-peribadatan dizaman KH. Ahmad Dahlan direvisi dan ditinggal oleh Majlis Tarjih karena didirikannya (Majelis Tarjih) sebagai lembaga penggodokan hukum melalui *ijtihad* di tubuh Muhammadiyah yang memiliki semangat pembaharuan.
Drs. Sukriyanto AR M.Hum (putra Pak AR Fahruddin) Ketua PP Muhammadiyah mengakui bahwa, Muhammadiyah masa Kyai Ahmad Dahlan memang belum ada penekanan khusus terhadap perkembangan fiqih. Masih menggunakan sayyidina dalam menyebut nama Nabi Muhammad saw, masih menggunakan qunut dalam sholat shubuh. Bahkan kata putra Pak AR Fahruddin tersebut, Kyai Dahlan biasa mengajak santrinya untuk berziarah kubur dengan tahlilan mendoakan para wali ketika menjelang tiba bulan Ramadhan.
Muhammadiyah Jawa Tengah pada zaman dipimpin Prof. Dr. Abu Suud pernah menggalakkan tahlilan dalam rangka untuk syiar kepada masyarakat. Majelis Tarjih-nya juga mengatakan bahwa pada hakekatnya tahlilan itu bagus dan kuat dalilnya. Hanya saja, *yang kurang bisa diterima di Muhammadiyah adalah bila dihubungkan waktunya harus 7, 40, 100, 1000 harinya itu karena penetapan waktu yang demikian tidak ada sumbernya.*
Dari pihak NU sendiri ketika ditanyakan tentang tahlilan jawabannya, hitungan hari ke-7, 40, 100, 1000 adalah *"bukan tahlilan"* tetapi hanya angka dari tradisi masyarakat sebelum Islam yang "diisi" dengan tahlilan. Yang sebetulnya tahlilan kirim doa shadaqah pahala itu waktunya adalah bebas kapan saja. Ada juga yang merutinkan malam Jumat bersama Surah Yasin.
Yang membedakan dengan Muhammadiyah berkaitan waktu kalau di NU lebih longgar. Sebagian ulamanya beralasan, _"Biarkan saja masyarakat menggunakan angka 7, 40, 100, 1000 hari hal demikian mengambil manfaat kecuali bisa diisi untuk syiar (misalnya seperti cara walisanga mengislamkan mayarakat Jawa) tetapi juga agar kebiasaan mendoakan dan sedekah pahala kepada orang tua kita yang sudah meninggal tidak dilupakan. Kecuali itu, bisa untuk syiar mengislamkan masyarakat pedesaan-pedesaan yang masih tradisional. Bahkan membaca kalimah dzikir-dzikirnya yang dibaca juga ada pahalanya tersendiri menurut hadits."_
Itulah kenapa masyarakat tradisional di desa-desa itu biasanya dengan mudah diislamkan NU. Sebaliknya Muhammadiyah dan Salafi biasanya sulit menembus pedesaan. Bahkan ada kesan Salafi sulit diterima oleh masyarakat. Umumnya islamisasi pedesaan-pedesaan Nusantara itu diambil perannya oleh NU. Kata sebagaian kalangan, kalau Salafi cenderung *mengislamkan orang yang sudah Islam,* dan mereka menyebutnya "Hijrah." Misalnya, orang NU disalafikan. Tetapi yang paling mudah dikondisikan (paling banyak) biasanya dari kader-kader Muhammadiyah. "Hijrah Sunnah" begitu istilahnya.🌳
Berkaitan dengan tahlilan, Idrus Ramli sendiri, ketika berdiskusi dengan Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin (ada videonya), sudah menjelaskan :
"Di dalam kitab Iaanatut Tholibin disebutkan bahwa tahlilan hukumnya adalah bidah mungkarah. Barang siapa mengingkarinya, maka akan mendapatkan pahala."
...
Afdholu dzikri fa'lam Annahu Lailahaillahu...kalimat tahlil Lailahaillahu...kunci syurga adalah Lailahaillahu. Tapi mohon maaf kanjeng nabi Muhammad SAW tdk memberi contoh 7,40 ,100 atau 1000 hari, perintah tahlil ada semenjak Nabi Adam As sampai kanjeng Nabi Muhammadi SAW, umat Islam berbeda dalam memahami makna Tahlil. Kita sebagai Bangsa yang berbhineka tunggal Ika harus saling menghargai, jangan saling menghujat, ngapunten pak Yai kami berbeda dengan panjenengAn.... Semoga Allah SWT memberi hidayah kepada kita semua dan khusus kepada Bapak Kyai semoga senantiasa diberi kesehatan, umur panjang yang berkah, keluarga yang sakinah,.anak Sholeh sholehah, kami juga mohon doa restunya pak kyai 🙏🙏🙏
Hadits-nya ada... dalilnya ada pak kyai jangan membuat cerita seakan akan itu shahih..pak kyai ucapan mu akan dihisap dan di catat oleh para malaikat.... hati hati
Hhhhh..... Dilihat dari koment2 rupanya udah bnyak yg cerdas & bnyak yg hijrah ke manhaj Salaf.... Alhamdulillah😊
Apakah PENTING atau TIDAK PENTING mengetahui bagaimana keluarga Rasulullah dan Sahabat Rasulullah, apa yg mereka lakukan di rumah keluarga mayit di hari ke 1,3,7,40,100, 1000 dst?
saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
Sesuai yg di contohkan sendiri Itukan baca doa setelah di kuburkan, bukan di baca pada hari ke 3,7,40,100, 1000 dgn menundang org byk dan bagi bagi makanan
Dasar otak dungu,, kyai Idrus pernah cerita himpitan atau siksaan nya bisa lebih lama, itu rosul yg bacaain bisa langsung berhenti, kalo bukan rosul gimana,
@@ariefugi2000 acara 3,7,40,100 hari itu adat kebiasaan org hindu di jawa, mereka gelar acara hari hari tsb dgn mkn2 sambil mabok mabokan, lalu sama sunan kalijaga pengen dirubah tapi susah, akhirnya acara kebiasaan nya ga di hilangkan (3,7,40,100), yg diganti isi acaranya dgn tahlilan. Dulu sunan giri ga setuju karena di kawatirkan org akan anggap itu acara bagian dari islam. Kata sunan kalijaga dan wali lainnya utk sementara waktu tdk apa2, mudah2an di masa depan akan ada org yg meluruskan.
Romli Ahlul BIDAT
@@ariefugi2000 saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
Assalamu'alaikum Wr. Wb. mari kita bantu ulama dengan cara sebarkan vidio ini sebanyak banyaknya agar sampai ke umat dan simak sampai tunas agar tidak gagal paham semoga bermanfa'at Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Waktu debat sikumis mengakui bahwa tahlil itu budaya kok sekarang lain
Semoga semangkin banyak subcribe nya,,aamin
Ternyata meskipun sudah mati syahid , masih tetap terjepit ya di alam kubur
dimana bisa kami dapat refrensi yg kiyai sampaikan kiyai? mohon infonya
Saya sudah Berusaha Mencari didalam Kitab Kitab Sejarah, Belum Ketemu.... Bisa Bagi Info Nama Kitabnya Agar Mudah Ditemukan... Ini Kisah Yang Bagus Sekali Tapi Butuh Nama Kitab, Halaman berapa..
Dia sendiri mengakui kalo Tahlilalan itu Bidah Munkaroh, mau dibubarin katanya takut menyinggung masyarakat.
Ada di salah satu video debat pengajiannya
Nasihat kepada kaum muda Muslimin. Seperti yang kita semua tahu, bahwa KH. Idrus Ramli hampir setiap ceramahnya beliau mengingatkan bahaya SALAFI-WAHABI.
Wahai kaum Pemuda Muslimin Indonesia, kalau kalian cerdas dan kritis, kalian seharusnya penasaran, mengapa Pak. Idrus begitu gencarnya menyerang dan menyudutkan SALAFI-WAHABI. pertanyaannya, *BETULKAH APA YANG BELIAU TUDUHKAN ITU ?*
Kalian harus cari tahu, agar kalian lebih yakin bahwa WAHABI itu persis seperti yang dituduhkan beliau.
Saya tekankan disini, bahwa Sebagai ukuran kebenaran, hendaklah kita berpegang teguh dengan Al Qur'an, Sunnah (hadis2 shahih) & harus di pahami sesuai dengan apa yg dipahami para Sahabat Radhiyallahu'anhum. Allah dan Rasul-Nya Shallallahu'alaihi wasallam sudah menjamin para Sahabat tsb. Dan terakhir, *BUKTIKAN BAHWA KALIAN ADALAH PARA PEMUDA YANG CERDAS DAN KRITIS* . Barakallahu fiikum.
Wkwkwkwk membual Dunia luar semua Tahlilan bin kenduri
1.Jawabannya karena IR takut kehilangan pengikutnya. Krn smua sudah tahu mana yg sesuai Alquran dn hadist shokeh dn mana yg tradisi. 1. Krn IR. Merasa Gengsi mengakui kberhasilan dakwah salafi. IR ktk dakwah isinya banyak fitnahnya
Itu dzikirnya di kuburan setelah mayat dikubur dan dikerjakan hanya sekali itu. Tidak ada riwayat yg menjelaskan bahwa setiap ada sahabat yg dikubur lalu dibacakan zdikir oleh nabi ataupun sahabat yg lain.
Ilmu itu luas klo bner mendalami nya tidak akan dikit"bid'ah
Ini mah bukan asal usul TAHLILAN MAYIT tad
Rasul saat itu sedang duduk2 dikuburan, mengetahui mayit dijepit rasul menolong.
Lebih cocok dijadikan hujah untuk ziarah kubur darpada tahlilan MAYIT.
Cara yg dilakukan rasul beda dg cara yg biasa kita lakukan saat tahlilan MAYIT.
Kejadian rasul siang hari dan dilakukan 1x doang
Kitamah 7x malem2
Kecuali dzaman nabi saat ada yg meninggal rasul menyuruh org sekampung datang kerumah mayit utk tahlilan mayit selama 7 malm
Dg cara yg sama seperti yg biasa kita lakukan saat tahlilan arwah
Nah itu baru bisa dikatakan ASAL USUL TAHLILAN MAYIT
Inimah ga nyambung
Cokcok galicok, digali gali biar cocok
Super bro. Tidak ada contoh dari Nabi tentang tahlilan
Bukan berdasarkan dalil baru dilaksanakan, tetapi udah terlanjur jadi budaya akhirnya dicari2 dalil yang dukung
Berkaitan dengan tahlilan, Idrus Ramli sendiri, ketika berdiskusi dengan Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin (ada videonya), sudah menjelaskan :
"Di dalam kitab Iaanatut Tholibin disebutkan bahwa tahlilan hukumnya adalah bidah mungkarah. Barang siapa mengingkarinya, maka akan mendapatkan pahala."
...
Idrus romli bohooong berani membatah dn bikin acara sendiri.semua amal ibadah sdh di contohkan Rosululloh saw..
benarkah sprti yg pak ustazd idrus ramli katakan,apabila kita mncegah tradisi budaya tahilan kenduri 3-7-25-100 (bukan kalimah tahlil) akan mendapatkan pahala
apa yg diperintahkan rosul kerjakan, yg gak diperintahkan gak usah dikerjakan ,gampang kan ?!
Silakan kerjakan yg gampang 2 aja yg sulit2 nda perlu
Yang susah tu klo yg mnyangkut ttng fulus & besek.... 😂
SEJARAH TAHLIL itu ketika ABU UMAMAH di negri paman SYAM ,yg sekaratulmaut atau napas yg penghabisan ,NAZA, di bacakan TAHLIL dekat kuping nya, karena hidup atau mati, ,bukan kumpul kumpul, setelah tahlil makan makan itu di sebut INGKAR SUNNAH atau BID,AH DOLALAH ,yg TDK ada contoh dari nabi ini baca hadisnya. Barang siapa yg mengada ngadakan urusan agama yg TDK ada contoh dari KU kata NABI itu tertolak HR IMAM BUKHARI dan MUSLIM,,di Al Qur'an surat AL FATIR ayat 22 dan ANAJM ayat 39 masih banyak hadis dan di Al Qur'an yg melarang itu bkn ajaran agama ISLAM tetapi aliran TAQLID BUTA,🛌📒🤗
Saya mau nanya Ustadz, kalau boleh tau sanad dan perawi yang riwayat ustadz ceritakan siapa ustadz ?
Sejarahnya, tahlilan itu dibuat oleh wali songo, dan bahkan wali songo sendiri sebenarnya tidak mau bikin tahlilan karena takut bidah, tapi karena kondisi masyarakat pada masa itu belum islam semua atau masa awal masuknya islam, makamya sunan kalijaga membuat tahlilan, naum sunan Kalijaga juga berharap suatu saat nanti ada generasi yang meluruskan kembali tahlilan ini, atau menghilangkan, karena tidak ada di syariat kan dalam islma
Referensinya dari film wkkkkk kocak
Sejarah anda salah.tahlil itu sudah di contohin nabi.
Nah, yang perlu diterangkan sejarah tahlilan di Indonesia terutama di pulau Jawa.
Korban lihat tv
Saya jelaskan.apa sih arti tahlil.tahlil itu mengingat Allah dan apa hubunganya dengan orang yg sudah meninggal.sebelum kita bahas tahlil kita bahas terdahulu mayit.mayit yg sudah di kubur maka akan hidup kembali untuk menjawab pertanyaan malaikat mungkar nakir.oleh itu yg bisa menolong mayit dari siksa kubur 3 amal perbuatan nya selama hidup di dunia dan anak nya yg sholeh atau sholehah dan org yg beriman.bahkan nabipun pernah berziarah ke makam sahabatnya yg sholeh dengan membacakan kalimat tahlil.dan nabi pernah mendengar di dalam kubur jeritan org yg menangis dan nabi menghampiri kuburan tersebut dan membacakan kalimat tahlil seketika jeritan di dalam kubur tersebut hilang.jika ada yg mengingkari tahlil maka klompok itu dusta tak pernah mengaji hanya merujuk ke abdul wahab dan syeh al bani.sunggu abdul wahab itu sekte sesat dan di akhir hayatnya beliau tobat dari pemahaman nya
Mantap
maaf ustaz saya sedikit keliru.. kisah sahabat yang ustaz sampaikan ini tentang saad bin muaadz kah..
*TAHLILAN ITU BUTUH DALIL !!!*
*DALILNYA MANA ...???*
Dzikir-dzikir dalam tahlilan itu dari siapa kalau bukan dari Nabi, bukankah itu semua (dzikir tahlilan) itu diambil dari hadits-hadits? Lalu dijadikan kumpulan atau himpunan dzikir.
Contoh, dalam tahlilan dibaca : _Subhanallah wabihamdih, subhanallahi 'adzhiim,_ ini dari Nabi. Sabdanya: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan amal dan disukai oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: *Subhaanallaah wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.”* (HR. Bukhari, Muslim). Ini dibaca dalam tahlilan.
Dalam tahlilan juga dibaca Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas), Al-Baqarah ayat 1-5, 255 (ayat kursi), 285-286, istighfar, shalawat, tasbih, tahmid, tahlil, hauqalah dll -- itu karena semata-mata anjuran atau dawuh saja, kalau baca yang disebut diatas pahalanya demikian-demikian menurut janji Nabi.
Masak membaca anjuran Nabi dari kumpulan dzikir diatas (tahlilan) malah dikatakan sesat, bid'ah, berdosa, masuk neraka? Bahkan dikatakan kafir !
Dalam hal ini kita harus hati-hati kalau membuat tuduhan bahwa itu salah, kafir atau bid'ah sebab bisa jadi akan berbalik kepada dirinya, seperti kata hadits, seandainya seseorang menuduh kafir saudaranya, maka tuduhan kafir tersebut akan kembali kepada salah satu di antara keduanya” (HR al-Bukhari).
Tahlilan itu asalnya diambil sebagai dzikir-dzikir pilihan dari hadits dan bersifat umum dibaca kapan saja sebagai amalan dzikir harian, mingguan atau bebas kapan saja tidak mengikat asal dalam kondisi tidak berhadats.
Apabila bacaan-bacaan dzikir tahlil (tahlilan) itu tujuannya disedekahkan pahalanya "sebagai doa" untuk meringankan dosa-dosa almarhum orang tua yang meninggal maka dalil-dalil yang digunakan adalah karena kisah-kisah berikut :
Kisah-1; “Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’ (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
Kisah-2; “Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulallah saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!” (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain).
Kisah-3; “Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah! Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan? Nabi menjawab; Ya ! Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.” (HR Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)
Kisah-4; “Bahwa Nabi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Labbaik an Syubrumah (Ya Allah, saya perkenankan perintahMu untuk si Syubrumah). Nabi bertanya: Siapa Syubrumah itu? Dia menjawab : Saudara saya atau teman dekat saya. Nabi bertanya: Apakah engkau sudah berhaji untuk dirimu? Dia menjawab: belum! Nabi bersabda: Berhajilah untuk dirimu kemudian berhajilah (pahalanya) untuk Syubrumah ! ”. (HR.Abu Daud).
Kisah-5; Kisah dua anak yatim dari orangtua yang sholeh, sebagaimana termaktub surat Al-Kahfi:82. Itu pun sepenuhnya merupakan manfaat yang diperoleh dari orang lain, bukan dari amal kebajikan dua anak yatim itu sendiri.
Kisah-6; Rasulallah saw menangguhkan sholat mayyit bagi orang yang wafat dalam keadaan berhutang hingga hutangnya dilunasi oleh orang lain, seperti yang dilakukan oleh Qatadah ra dan Imam Ali bin Abi Thalib ra. Itupun merupakan kenyataan bahwa manfaat dapat di peroleh dari amal kebajikan orang lain.
Kisah-7; Anak-anak orang mukmin (yang wafat dalam keimanan) akan masuk surga dengan amal bapak mereka (yang mukmin) dan ini juga berarti mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. (QS at-Thur : 21).
Kisah-8; Orang yang duduk dengan ahli dzikir akan diberi rahmat (ampunan) dengan berkah ahli dzikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan duduknya itupun bukan untuk dzikir melainkan untuk keperluan tertentu, maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan orang lain. (HR Bukhori, Muslim dari Abu Hurairah).
Kisah-9; Shalat untuk mayyit (baca: sholat jenazah) dan berdo’a untuk si mayyit didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang masih hidup.
Kisah-10; Para periwayat hadits seperti Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunannya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit).
Kisah-11; disebutkan Nabi SAW pernah melewati kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya, sedang yang lainnya ia dahulu suka mengadu domba”. Kemudian beliau meminta pelepah kurma yang masih basah dan dibelahnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering”(HR. Bukhari , Muslim). Bukankah di al-Quran juga disebutkan bahwa tumbuh-tumbuhan itu selalu bertasbih kepada Allah hanya manusia tidak mendengarnya? Pengarang Tafsir al-Qur`an Al-Qurthubi mengatakan : “Ulama kita menjelaskan, kalau tasbihnya kayu saja (pelepah kurma) dapat meringankan azab kubur (bermanfaat kepada mayat), maka apalagi bacaan al-qur’an yang dilakukan oleh seorang mukmin?.”
Kisah-12; “Sesungguhnya setiap tasbih adalah sadaqah, setiap takbir sadaqah, setiap tahmid sadaqah dan setiap tahlil adalah sadaqah. (H.R. Muslim).
Bukankah dalam tahlilan itu isinya mencakup semuanya: ya shadaqoh harta yang dikeluarkan, ya shadaqoh bacaan Quran, ya shadaqah bacaan tasbih, shadaqah bacaan takbir, shadaqah bacaan tahmid, shadaqah bacaan tahlil dll? *
Setelah Rasulullah mendoakan itu apakah Rasulullah mengadakan tahlilan di 3,7,40,100 dst???
Adakah imam 4 mazhab ada meninggalkan Dalil amalan tahlilan yg dikupas oleh pak kiyai Idrus untuk diamalkan oleh umat Islam?
Alhamdulillah semakin hari semakin baanya yg hijrah k salaf
alhamdulillah semkin mndngar pak idrus. saya smkin bisa memastikan klw manhaj salaf manhaj yg benar.
Mantaaps Wahabi..semakin d hina semakin menambah pahala..manhaj salaf Barakallah fiik..
NU. : Nipu Umat
@@UrangMinang16 saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
Maaf telat
Makanya belajar agama bukan hanya dengeri ustad/kyai nya saja tp pelajari juga budayakan membaca bukan hanya mendengarkan boss... Bagi yg NU Di kitab NU yg asli tu baca. Manhaj Salaf ❤️
Siap kaum mujassimah 👍
@@lycans1995 saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
@@ngajimusholakampung7818 benar saudaraku 👍
Dasar Mujjasimah, tukang provokator
@@lycans1995 Hahaha
Silahka komentar ,menurut keyakinan masing masing ,dengan pendapat pendapat yg berbeda beda ,dengan beda beda pendapat maka berpecah belah bahkan bermusuhan saling hujat pitnah,merasa diri benar ,maka dengan kejadian it u,maka kembalikan ke quran dan hadis nabi ,dikarnaka berbeda beda ,ujung ujungnya saling hujat ,eh kembali ke quran sunah nanti di katakan wahabi
Assalamualaikum ustadz info tausiyah jakarta di bulan juni atau juli ini stad makasih
Paqk Idrus,
Imam Syafi'i melarang tahlilan, bahkan yg memerangi mendapat pahala.
Ingatkah anda pernah mengatakan,"tahlilan adalah budaya/tradisi, kalau kita perangi kita akan di musuhi umat".
"Janganlah kalian membuat kerusakan di bumi setelah Allah memperbaikinya".
Pak Idrus, anda menjauhkan umat dari kebenaran Islam.
Ada yg kepanasan ye...haaaaaaaa
@@ubaidillah1900
Islam berpecah menjadi 73, hanya 1 yang masuk Syurga, 72 di Neraka.
Kenapa kita harus bangga terhadap golongan masing masing ?
Bukankah Islam awalnya hanya 1, Islam yang di ajarkan Rasulullah dan para sahabatnya.
Tidak ada Islam 1, Islam 2, Islam 3, Islam 4, Islam 5, dst nya sampai Islam 73.
Islam ya Islam saja. Tidak ada nama di belakang nama Islam.
Kalau sudah anda berpikir Islam itu hanya 1, barulah ketemu perselisihan tenteng Tahlilan.
Saya tidak pungà
@@ubaidillah1900
Saya tidak merasa kepanasan, saya tidak mencari pujian manusia, saya hanya mencari ridho Allah.
@@ubaidillah1900
Adakah Islam NU ???
@@slametpramono2664 ah masa ? Banyak ustadz lu pd nuduh sembarangan amalan kami...nih di tempat kami, ada orang wahabi yg dengan sombong nuduh warga pada syrik bidah neraka kyak dia yg paling bener...pretttt
punten kalau kondisi keluarga tidak mampu gimana, apa iya harus berutang utk mengadakan tahlilan dan bagi2 makanan selama 7 hari berturut turut?
Lumrahnya, biaya itu diambil dari sumbangan penta'ziyah.
Dan lumrahnya, jumlahnya lebih besar dari jajan atau makan yang dikeluarkan ahlulbait mayyit. Kadang penta'ziyah bawa bahan makanan, jika petani.
Setahu saya, cenderung penta'ziyah berutang untuk menyumbang.
tahlilan setelah kematian itu sifatx tdk wajib,klo mampu silahkan kerjakan tapi klo tdk mampu tdk usah di paksakan mengundang para tetangga tapi bisa di ganti dgn sedekah dgn uang
@@masruni687 saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
kalo tdk mampu jngn paksakan tuk menjamunya. karena tahlilan itu ikhlas sifatnya karnaAllah.
Bab Hukum Tahlilan Selamatan Mayit
Bab Hukum Selamatan Mayit
BAHTSUL MASAIL DINIYAH (diasuh oleh KH. A. Masduqi Machfudh PWNU Jawa Timur)
Yang ingin saya tanyakan:
Apakah ketika ada orang meninggal dunia kemudian dibacakan tahlil sampai tujuh hari terus disusul hari keempat puluh dan terakhir mendak pindho (nglepas) setelah waktu dua tahun memang ada dasar hukumnya dari agama Islam (al Quran-Hadist)?
Jawaban:
Dalam kitab Fatawa al-Kubra juz 2 halaman 7 diterangkan bahwa menempatkan selamatan mayat para hari ke-3 dan seterusnya, adalah perbuatan bid’ah madzmumah (bid'ah yang tercela). Terutama jika selamatan tersebut dilakukan dengan memaksakan diri (takalluf) sampai berhutang atau mempergunakan harta warisan anak yatim atau lainnya yang dilarang agama, maka hukumnya haram.
Hal ini persis dengan yang digambarkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Al-Fatawa Al Kubra al-Fiqhiyah:
(وَسُئِلَ) أَعَادَهُ اللهُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِ عَمَّا يُذْبَحُ مِنَ النَّعَمِ وَ يُحْمَلُ مَعَ مِلْحٍ خَلْفَ الْمَيِّتِ إِلَى الْمَقْبَرَةِ وَ يُتَصَدَّقُ بِهِ عَلَى الْحَفَّارِيْنَ فَقَطْ وَ عَمَّا يُعْمَلُ ثَالِثَ مَوْتِهِ مِنْ تَهْيِئَةِ أَكْلٍ أَوْ إِطْعَامِهِ لِلْفُقَرَاءِ وَ غَيْرِهِمْ وَ عَمَّا يُعْمَلُ يَوْمَ السَّابِعِ كَذَلِكَ وَ عَمَّا يُعْمَلُ تَمَامَ الشَّهْرِ مِنَ الْكَعْكِ وَيُدَارُ بِهِ عَلَى بُيُوْتِ النِّسَاءِ التِي حَضَرْنَ الْجَنَازَةَ وَ لَمْ يَقْصُدُوْا بِذَلِكَ إِلاَّ مُقْتَضَى عَادَةِ أَهْلِ الْبِلاَدِ حَتىَّ أَنَّ مَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ صَارَ مَمْقُوْتًا عِنْدَ هُمْ حَسِيْسًا لاَ يَعْبَأُوْنَ بِهِ وَ هَلْ إِذَا قَصَدُوْا بِذَلِكَ الْعَادَةَ وَ التَّصَدَّقَ فِي غَيْرِ الْأَخِيْرَةِ أَوْ مُجَرَّدَ الْعَادَةِ مَا ذَا يَكُوْنُ الْحُكْمُ جَوَازًا أَوْ غَيْرَهُ. وَ هَلْ يُوْزَعُ مَا صُرِفَ عَلَى انْصِبَاءِ الْوَرَرَثَةِ عِنْدَ قِسْمَةِ التِّرْكَةِ وَ إِنْ لَمْ يَرْضَ بِهِ بَعْضُهُمْ وَ عَنِ الْمَيِّتِ عِنْدَ أَهْلِ المَيِّتِ إِلَى مُضِيِّ شَهْرٍ مِنْ مَوْتِهِ لِأَنَّ ذَلِكَ عِنْدَهُمْ كَالْفَرْضِ مَا حُكْمُهُ؟
(فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ جَمِيْعُ مَا يُفْعَلُ مِمَّا ذُكِرَ فِي السُّؤَالِ مِنَ الْبِدَعِ الْمَذْمُوْمَةِ لَكِنْ لاَ حُرْمَةَ فِيْهِ إِلاَّ إِنْ فُعِلَ شَيْءٌ مِنْهُ لِنَحْوِ نَائِحَةٍ أَوْرَثَاءٍ وَمَنْ قَصَدَ بِفِعْلِ شَيْءٍ مِنْهُ دَفَعَ أَلْسِنَةِ الْجُهَّالِ
وَلاَ يَجُوْزُ أَنْ يُفْعَلَ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ مِنَ التِّرْكَةِ حَيْثُ كَانَ فِيْهَا مَحْجُوْرٌ عَلَيْهِ مُطْلَقًا أَوْ كَانُوْا كُلَّهُمْ رُشَدَاءَ لَكِنْ لَمْ يَرْضَ بَعْضُهُمْ.
Dalam ibarat di atas dikisahkan bahwa Imam Ibnu Hajar ditanya :
- bagaimanakah hewan yang disembelih dan dimasak kemudian dibawa bersama mayit menuju kuburan untuk disedekahkan ke para penggali kubur?
- Bagaimana dengan yang dilakukan pada hari ketiga kematian dalam bentuk penyediaan makanan untuk para fakir dan yang lain, dan demikian halnya yang dilakukan pada hari ketujuh, serta yang dilakukan pada genap sebulan dengan pemberian roti yang diedarkan ke rumah-rumah wanita yang menghadiri prosesi ta’ziyah jenazah?
Mereka melakukan semua itu tujuannya hanya sekedar melaksanakan kebiasaan penduduk setempat sehingga bagi yang tidak mau melakukannya akan dibenci oleh mereka dan ia akan merasa diacuhkan. Kalau mereka melaksanakan adat tersebut dan bersedekah tidak bertujuan akhirat, maka bagaimana hukumnya, boleh atau tidak?
- Apakah harta yang telah ditasarufkan, atas keinginan ahli waris itu masih ikut dibagi/dihitung dalam pembagian harta warisan, walaupun sebagian ahli waris yang lain tidak senang menyalurkan sebagian harta warisan yang bertujuan sebagai sedekah bagi si mayit selama satu bulan berjalan dari kematiannya. Sebab, tradisi demikian, menurut anggapan masyarakat harus dilaksanakan seperti “wajib”; bagaimana hukumnya?
Beliau menjawab:
Semua yang dilakukan sebagaimana yang ditanyakan di atas termasuk "bid’ah yang tidak baik", meski tidak sampai pada derajat haram; kecuali (hal tersebut menjadi haram) jika prosesi penghormatan pada mayit di rumah ahli warisnya itu bertujuan untuk “meratapi” atau memuji secara berlebihan (ratsa’) pada keluarga mayit.
Dan hrta yang digunakan (untuk selamatan mayit) tidak boleh diambil/dikurangi dari tirkah (warisan). Sebab, tirkah yang belum dibagikan mutlak harus dijaga utuh, karena bisa jadi sebagian dari ahli waris tidak rela jika tirkah itu digunakan sebelum dibagikan.
Disarikan dari Ahkamul Fuqaha (Sekretariatan PBNU)
Jangan berdusta. Ikutilah hadist shahih
TAHLIL BID'AH, lebih banyak mudhorotnya
Alhamdulillah saya insyAllah warga NU.alhamdulillah nyimak dakwah ustadz Sunnah Aswaja.manjab salaf
Ini haditsnya shahih apa gk mohon bertanya saya Masi belajar
Hati2 diakhir zaman banyak ulama su yg menyesatkan ummat Islam.. dakwah Sunnah insyaAllah semakin banyak membuat orang sadar dan menjadi rujukan kita dlm beragama Islam
Mau nanya dan penasaran, dr mana info ustad idrus Ramli bisa menyampaikan Buya Arrazy jual nama ruh, biar tdk terjadi fitnah lbh baik tabayyun.
KaumWAHABI itu tak menyadari tak hati2 meNUDUH BIDAH SESAT itu salah2 berBALIK pd diri kaumWAHABI sendiri🤲😭🤲
saya sebagai santri NU, aktifis LBM di NU, sering membahas hal ini diNU..
.
Dan keputusannya juga sama, sperti yg diputuskan dalam mu'tamar NU zaman dulu, yg tertulis dikitab ahkamul fuqoha'..
.
bahwa selamatan untuk orang meninggal bila ditetapkan hari 3 sampe 1000hari itu bid'ah munkaroh yg harus ditinggalkan, tp kiyai2 gak mau menjelaskan hal ini, mungkin dia takut kehilangan penghasilan dari amplopan selamatan..
.
bukan kita mengharamkan sedekah untuk orang mati itu bukan..
.
sedekah itu hukumnya sunnah, tp selametan itu dipandang wajib oleh masyarakat, sampe habis puluhan juta, sampe jual tanahpun dilakukan, saya pernah tanya pada orang, rata2 mereka itu merasa berat dan terpaksa melakukan selametan, tp karna tuntutan adat, mereka mau gak mau harus melakukan..
.
ada yg beralasan itu dari sumbangan, cek aja, sumbangan cuma berapa, gak bisa menutupi untuk tuntutan selamatan, jauh lebih banyak biyaya selamatan dibanding sumbangan yg diterima..
.
orang kampung bayar zakat mal aja owel, walaupun panennya banyak, haji aja juga owel, wlaupun tanahnya dimana2, padahal itu hal yg wajib., tp kalau selametan mereka paksakan, padahal itu gak wajib, sampai menjual tanah sekalipun mereka lakukan..
.
sekarang kita bahas hukumnya secara jujur..
.
orang yg meninggal hartanya itu mauquf, gak boleh diapa2kan, sebelum dibayar semua kewajibannya, baik hutang, ataupun kewajiban syar'i..
.
misal seperti zakat yg mana waktu dia panen gak pernah zakat, ini harus dizakatkan, kemudian nadzar2 yg belum dilakukan bila ada, trus ongkos biyaya haji, dan setelah itu baru dibagi kepada ahli warisnya..
.
tp prakteknya, sekali meninggal, hartanya langsung digunakan selamatan, hal2 lain gak dipikirkan dulu, bahkan punya anak yatim yg belum balinghpun tetep dilakukan selametan..
.
anak yg miskin yg kiranya berhak dan butuh dengan warisan, gak dipikir, bila ada anak yg gak setuju dengan selamatan pasti ditinggal dan dikucilkan, gak akan dihiraukan omongannya, karna gegeki adat..
.
sedekah itu memang baik, tp kalau terpaksa itu gak baik..
.
sedekah itu baik, tp kalau tidak memperhatikan ahliwaris yg membutuhkan itu juga gak baik..
.
pernah zaman nabi ada orang ingin menyedekahkan hartanya semua, tp nabi melarangnya, karna masih punya ahli waris yg membutuhkannya., dan nabi memberi nasehat, lebih baik meninggalkan anak dengan kemudahan dari adanya warisan, dari pada meninggalkan anak hidup miskin tanpa warisan..
.
KIYAI HARUS BERANI JUJUR., JANGAN YG JUJUR MALAH DIBODOH2KAN DEMI TETAP MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI SELAMETAN..
@@ngajimusholakampung7818 jangan ngaco ente,
@@ngajimusholakampung7818 ngalur ngidul
Berkaitan dengan tahlilan, Idrus Ramli sendiri, ketika berdiskusi dengan Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin (ada videonya), sudah menjelaskan :
"Di dalam kitab Iaanatut Tholibin disebutkan bahwa tahlilan hukumnya adalah bidah mungkarah. Barang siapa mengingkarinya, maka akan mendapatkan pahala."
...
@@abdullah5975 jgn BODOH ngaji perlu telitiHati2 uTUBE itu bukan guru cuma ALAT... KITAB DALIL ALQUR'AN HADITs jadi REFERENSI Nabi juga menDOAkan yg dah meninggal... IBADAH itu termasuk DOA..Lha anggap TAHLILan itu wajib 7hari 40hari itu yg MAKRUH bila cuma keBIASAan itu MUBAH...Jgn HARAMkan yg HALAL pun sblknya....ntar deISLAMisasi IBLIS seperti abdWAHAB dkk
Kan sahabat yang meninggal itu orang soleh, masa iya dijepit dikuburan.🙄
Ada yang berkata haditsnya dhaif. Tapi jika pun shahih, itu sebelum pertanyaan Mungkar Nakir.
Setelah pertanyaan Mungkar Nakir, kuburan kaum muslimin diluaskan sejauh mata memandang.