Awalnya alasan mereka ingin hidup lebih layak. Tp kenyataannya di korsel individualismenya tinggi, beda dg korut, meski susah, tp rasa kekeluargaan dan kepedulian mereka tinggi. Apalagi otak org korsel yg selalu memandang rendah orang yg asalnya beda dr mereka. Itulah menurutku yg ngebuat mereka akhirnya menyesal dtg ke korsel.
Pernah lihat video akan asumsi "Jika Semenanjung Korea bersatu dalam pemerintahan Korsel". Terlampau besar perbedaan sosial & ekonomi untuk benar-benar menyatu: - Dalam hal ekonomi, Korsel harus bekerja sangat keras hanya untuk membangun & mensubsidi wilayah bekas Korut, yang tertinggal jauh. Perbedaan pendapatan perkapita tentu sangat pincang setidaknya hingga beberapa dekade - Dalam hal sosial, masyarakat Korsel akan memandang masyarakat bekas Korut sebagai "terbelakang", yang tidak bekerja cukup keras alias dipandang "malas". Dan masyarakat bekas Korut akan memandang masyarakat Korsel sebagai "maniak kerja" yang tak peduli urusan sosial. Satu-satunya hal positif dalam hal ini, mungkin Korea mendapat SDM baru untuk menggantikan SDM lama yang semakin menua & minim generasi baru.
Di korut banyak orang yg kabur tidak di bekali mental up up up sehingga saat berhasil kabur terkena culture shock di negara yg di tinggali, jadi banyak yg pengen balik
Kok bisa kemakan drakor. Emang emak² pada nonton drakor ? Di korut drakor dan filem² luar gak masuk bos. Kecuali filem yang udah di sortir. Di sono ketahuan nonton drakor hukumannya sama kaya lo bunuh orang. Eksekusi mati di depan banyak orang
Gimana bisa dapet bekel up up up. Kalo lo masih di paksa sedih 11 hari gak boleh seneng meskipun lo ngerayain ultah anak. tiap memperingati kematian bapaknya kim jong un. Dan itu wajib dan ada hukumnya bagi yang ngelanggar. 😂 Mental lo cuman di asah buat patuh kepada pemerintah. Dan aturan aturan yang di buat.
Korea Selatan adalah negara dengan tingkat persaingan tinggi di bidang apapun. Jangankan warga KorUt warga korsel sendiri banyak yang tersiksa mentalnya ngadepin cara idup sosial mereka yang seolah ga bisa santai.
Tapi gmn jadinya ya kalo korut dan indo membangun kerjasama.. pasti korut bakal lebih terbuka untuk mengirimkan warga mereka kesini dan warga kita punya peluang untuk membangun mata pencaharian disana
@@aldeee708iya ya bener, padahal ada WNI kita yg kerua di kedubes korut sana. Tapi gk pernah liat kedubes korut di kita ada warga korut yg kerja disini wkwk. Dan buat cukong, apakah yang anda maksud chaebol? 😂
Waktu di Korut, pengen ke Korsel karna pengen bebas, hidup terjamin, dll... Waktu nyampe Korsel, apalagi kalo tinggalnya di Seoul, harus kerja keras banget, kompetisi sama warga lokal, dan harus kerja dari pagi ampe pagi buat mencukupi kebutuhan ekonomi.. jelas bkin ngga kuat mental. Orang asli korselnya aja jga bnyak yg ngoyo untuk bisa bertahan... Mereka yg dlunya di Korut terbiasa hidup ngikut pemerintah aja, makan yaudah biasa ngga papa, yg penting bisa makan dan hidup ngga mikir masa depan. Sedangkan pas masuk korsel, atau negara kapitalis lain kan harus punya target masa depan, blum lagi mikir biaya hidup tinggi, persaingan... yaa begitulah
Seperti buku Anekdot Mati Ketawa cara Rusia Seorang warga negara Soviet meninggal. Di akhirat, ia mendapat pertanyaan: ingin masuk ke surga komunis atau ke neraka kapitalis, la tersenyum, merasa berbahagia karena akhirnya boleh memilih. Dan tentu saja ia memilih neraka kapitalis. Setelah setahun, ia mengajukan permohonan kepada Tuhan untuk pindah ke surga komunis. Permohonan itu dikabulkan. Di tempatnya yang baru, ia segera dikerumuni penghuni lain, dan ditanyai, bagaimana rasanya di neraka kapitalis. "Sama seperti di sini," katanya. "Di sana, kami juga diwajibkan memompa air." "Berapa jam kerja yang diberlakukan?" "Sama seperti di sini." "Kalau begitu, mengapa Anda minta pindah ke sini?" "Oh, begini. Di sana, kita harus bekerja dari pukul delapan pagi sampai pukul delapan malam. Sedangkan di sini, mula-mula ada rapat partai, kemudian konferensi, kemudian rapat lagi, kemudian istirahat untuk merokok, kemudian, masih ada kemungkinan pompanya rusak.. "
Unik si kontennya.. konsekuensi buat ke korsel beneran berat, selain kita harus adaptasi masalah utamanya itu keluarga yang kita tinggal dapet masalah serius. Masak iya walaupun kita berhasil hidup normal di korsel malah keluarga kita terus dalam bahaya😢.
Hidup itu tidak seindah DRAMA KOREA BRO 😂. lebih baik diam tenang dan jalanin kehidupan . Walau Diktator tapi LEBIH JELAS dari pada negara mu DIKTATOR tapi rakyat sengsara.
Apalagi kalo kya ibu2 di video tadi yg ktnya anaknya dipukuli di korut sampe meninggal. Ya pasti kena mental banget, kalo dia ga maksa ke korsel mungkin anaknya masih hidup
@@nurikhsanramadhan7412 jangan melihat satu hal , hanya dari satu sudut pandang bro . Asal kalian tau saja , di Korut itu walau dijaman modern saat ini , tapi pakaian warga warga nya itu sangat rapih dan teratur , seperti orang tahun 90 an . 😊 Jadi cerminan dari warga negara yang enak dipandang ya Korut
orang korut kabur ke korsel itu bisa di ibaratkan seorang anak yang kabur dari rumah. dirumah dia dapet tempat tinggal, makan, uang jajan, pendidikan dan tentunya keamanan. tapi karen orang tua pasti cenderung mengatur. dan sianak merasa terbebani dengan dia diatur. di memilih kabur dari rumah. setelah di luar rumah segala pasilitas rumah mendadak hilang di samping kebebasan yang dia raih. tapi kebanyakan anak yang kabur dari rumah berahir dengan tidak baik.
Pantesan pernah dengerin space-nya juga katanya salah satu hal yg terjadi kalo misalnya korea bersatu bakal terjadi kesenjangan yg parah. Krn edukasi orang2nya jauh berbeda, jadi harus benar2 ada penanganan. Jgn tiba2 disatukan masyarakatnya. Kesenjangan ekonomi juga bisa terjadi, di selatan lebih kaya dan beragam dibanding yg di utara. Kyk dulu Jerman Barat dan Jerman Timur yg bersatu langsung dilebur sampai sekarang kelihatan perbedaan antara masyarakat barat dg timurnya.
Jujur aga susah juga bersatunya korsel korut tuh, kalo diliat liat dari yang udah-udah kyk Jerman atau Vietnam. Harus ada satu sisi yg mengalah. Kalo Jerman yg komunis yang kalah sedang Vietnam yg republik yg kalah
saya harap oppa kim jong un membiarkan rakyatnya yang belot ingin balik dan tidak dikasih hukuman. Ini bisa menjadi propaganda buat korut agar rakyatnya tidak ada yang belot lagi dan membuat masyarakat korut untuk lebih patriotik terhadap negerinya
Ada analisa gw yang pengen gw tambahin. Ada 2 hal yang ada di Korsel tapi gak ada di Korut, yang bakal nentuin banget, dan nuntut kemampuan adaptasi yang bagus : 1. Sistem ekonomi Korsel yang bebas banget dan cenderung kapitalis. Segala hal pake duit dan lu harus beli. Sementara di Korut, makanan aja lu tinggal pake food rations (pembagian makanan) dari pemerintah. Kalopun ada yang harus beli, mungkin dikit. Bahkan di Korut, beli makanan bisa pake black market (kek beli narkobski malahan 😅). Kebijakan "military first" (songun) + food rations = resep kelaparan warga sipil 😢 2. Kultur hidup masyarakat Korsel yang punya tempo cepet banget (palli-palli). Tentu ni butuh orang yang adaptasi. Di video udah disebut sih, ini banyak kejadian yang di usia-usia lanjut. Kalo yang muda sih, keknya gak masalah karena generasi muda biasanya lumayan bisa adaptasi + masih produktif juga. Disini, makanya gak usah lah bilang gen Z blablabla. Tiap generasi punya kelebihan sama kurangnya sendiri. Kalau ada yang ngomong gitu, inget aja kalau generasi sekarang adalah hasil didikan dari generasi yang sebelumnya. Bangga menjadi gen Z.
ya karena mereka lahir di korut, besar dikorut, berkeluarga dikorut, pasti banyak kenangan dan kebiasaan jadi wajarlah bagi yang udah tua sulit secara mental ninggalin korut. sedangkan yang mudakan masih belum banyak memori kehidupan/kenangan serta yang mudakan ingin mengeksploritasi kehidupan makanya mereka lebih baik baik saja
Setiap generasi membanggakan generasi mereka, gua aneh sama otak orang Indonesia mudah di puji dan di adu domba, otak narsisnya dri jaman bahela, korut ga ada konstribusi signifikan ke Indonesia byk cinta negara" Komunis mentang" ada sejarah soekarno di sana pdhal beliau hny demi ikatan diplomasi. Lupa dan lupa gimana mengerikan komunis jika ad perputaran kekuasaan atau konflik kekuasaan, lupa apa arti dari nilai republik dan demokrasi. Kita takut sama pki tapi double standard sm komunis, urusan diplomasi berikan tanggung jawab ke negara sebagai masyarakat harunya berpikiran mandiri.
@@lordofthesouth7171org indonesia itu kbanyakan kaya tipe munafik yah pada benci pki komunis dll komen ksar dll eh pas korut dipuji2 disanjung2 katanya tegas lah wlaupun diktator blun aja mreka yg kebanyakan omong itu ngerasain hidup dbwah komunis
Kita yg dari Indonesia mau kerja dan tinggal di luar negeri aja harus siapin skill dan mental. Apalagi tekanan mental di negara maju beda dengan negara berkembang
bang koi, bahas persaingan pesawat komposit Airbus A350 sama Boeing 787. kemarin pesawat A350 punya jepang kecelakaan dan jadi kecelakaan pertama pesawat modern komposit, badan pesawatnya habis terbakar setelah evakuasi penumpang
Dengar2 warga Korsel sendiri malah memandang rendah orang Korut termasuk ke pembelotnya lho. Banyak dari mereka justru di eskploitasi oleh majikan2 Korsel. Sepertinya susah kalau Utara dan Selatan bersatu.
Memang ga akan bisa bersatu, jalannya udah terlalu jauh berpisah, walau mereka sebenernya dari garis rasial yang sama Banyak yang bilang kalau mereka cuma bisa bersatu kalau salah satunya caplok ideologi, entah semuanya jadi ala komunis Korut atau sebaliknya Kalau yang model hidup berdampingan setara jelas ga akan bisa
@@iqbal_maulanaslh satu alasan AS tdk berani menyerang Korut adl Korsel dan AS tdk siap menanggung biaya reunifikasi stlah perang krn khidupan warganya sdh trlalu jauh, tdk siap dgn gejolak dirakyatnya, ibarat sikaya dan simiskin dipaksa tinggal dlm satu atap
gaakan bisa bersatu, kecuali harus perang dulu, suatu negara bisa kebentuk karna ada suatu perpecahan di dalam/luar negeri, kalo misalnya bersatu, ga mungkin pake cara damai. kita liat aja di masa depan dua negara itu gimana jadinya
yaialah.. dari negara kayak gitu pindah ke negara maju.. gue sih udah kebayang gimana.. kita aja dari kampung merantau ke kota besar ada perbedaan apalagi pindah negara..
Yg jelas apa yg mereka dengar tentang korsel di pelatihan berbanding terbalik dg kenyataan atau sama sekali mereka gk dapat gambaran suasana di luar kamp...
Buat yg tidak tahu, korut dan korsel itu dua entitas yg berbeda, dari seoul ke utara dulu pernah jadi bagian kerajaan china sedangkan semenanjung korea berdiri kerajaan sendiri. Orang korut secara budaya dan logat bicara lebih dekat dengan etnis korea di dandong china. Para imigran korut banyak bekerja di dandong, tapi buat pelarian akan di ektradisi balik.
Jadi tambah bersyukur hidup dan tinggal di Indonesia . Alhamdulillah terlahir sbg warga NKRI 🤲🏼 Semoga kita orang Indonesia terus bersatu agar negara ini kuat dan maju ❤🤍
Gua setuju tapi jangan terlalu bangga dan menghakimi negara lain karena SDM kita gak bisa tertolong lagi. Negara bagus ditimpa SDM rendah tinggal menunggu waktu akan jadi tidak nyaman untuk di tinggali, tapi begitulah sebuah negara ada + -
Kerja di korsel emang makan hati, tekanannya berat banget . Keponakan gw aja pernah curhat kalo ditempat kerjanya di korsel sana,perantau indonesia sering dirasis dan disebut sebagai manusia kelas 3 (gak tau maksudnya apaan) sampe pada titik dia harus pindah tempat kerja,dan syukur dapat orang yang baik walau masih dapat sedikit perilaku rasial. Kata dia banyak orang korsel yang merasa paling sempurna dari orang asia manapun
Lebay... Berarti gk pandai bergaul sodaramu, kerja dimana emangnya ?? ada banyak orang Indonesia yg jd tki di korsel 50rb lebih yg kerja disana, jalan kemana mana pasti nemu org indo di pabrik pun pasti nemu org indo karna bos korea suka sama orang kita, termasuk sy sdh jalan 3 tahun Alhamdulillah aman aman aja gapernah nerima rasisme dr orang korsel / bos, bos nya malah baik Soal rasisme dari orang korsel ya wajar2 aja, krn kita sendiri dan mereka sama sama menjauh aja bukan karna mereka gasuka tapi lebih ke miskom aja, bahasa korea itu gk semudah apa yg org bayangin apalagi buat berbicara sama citizen korea itu sngt sulit Makan ati ? Makan duit yg bener 😂 ke korea tujuan cari uang bukan senang senang jadi tekanan kerja ya wajar, bos pabrik butuh kita, kita pun butuh pekerjaan. Di korea kerja cepat pali pali wajar krn orang korea gk suka orang yg kerjanya lelet.
@@geweldigzwei4649 orang sini emang gak ada yg rasis? Ya sama aja ada yg rasis jg, org sini yg bundir jg ada tu kl liat diberita, so yg jelas negara korsel mampu ngasih kerjaan buat rakyat nya, jd gak perlu mereka ngirim2 tenaga kerja ke luar kecuali utk pekerjaan level tertentu
Ya ibarat nya lw dari kampung ga punya skill apa2 tp dtg ke ibu kota yg isinya org kantoran, wajar sih pdhl itu satu negara. Intinya klo mau pindah mental ama pikiran harus matang dan siap mau bnyk belajar, bkn dtg ke korsel tujuan hidup enak doank tp mikir proses instan
Org2 kalo tau korsel. Dikorsel itu org2 tidak seindah drakor atau kpop. Drakor dan kpop itu hanya bisnis negaranya saja atau industri. Aslinya org2 korea itu jarang senyum, keras2, dan sombong2 dan suka meremehkan orang yg dibawahnya. Gw kan punya byk teman korsel.
@@YUSRIZALSENSEICH.-lx6wyhoax, Korsel memang gak memenjarakan orang yang melakukan aktivitas homoseksual atas dasar suka sama suka, tapi pemerintah Korsel sama sekali gak pernah melegalkan pernikahan sesama jenis seperti di negara-negara barat
Kita juga harus mandang mindset orang2 korsel yang bisa dibilang oknum2 nya udah mayoritas yang brengsek, kawan gua yang dari mesir padahal dia kristen, pas pengen ke gereja dikorsel dirasisin dan nuduh dia kalo pen ngebom tempat iru, gua juga pernah dirasisin sama bocil pas lagi makan siang, gua yang punya kulit agak gelep, bocilnya bilang "mah kok om itu ngk cuci tangan pas makan?", gua diemin masih anjay, dikiranya gua makan tanah mangkanya badan gua item, dan ortunya diem aja, alhamdulillah masih ada juga orang baik yang bantu2 gua, akhirnya kita dikorsel cuman 5hari dari perkiraan awal seminggu gara2 dah kena mental duluan wkwkwkwk😅
Mungkin sistem gereja-nya beda bang... Jadi misalnya mau ibadah hari Minggu, ya mereka nggak bisa bebas pilih gereja seperti muslim yang bebas milih masjid saat Jumatan... Harus disesuaikan... Yang HKBP ikut HKBP, yang Gereja Kristen Pasundan ya ikut gereja kelompoknya sendiri...
perbedaan kultur, pendidikan, sosial dan ekonomi yang berbeda banget antara korea selatan dan korea utara yang menurut aku banyak orang korut yang pengen balik lagi, belum lagi permasalahan rasisme di korea selatan yang memang mengincar orang non korea selatan dan non kulit putih yang bikin banyak orang enggak mau stay di korea selatan. bahkan orang korea selatan sendiri yang punya orang tua setengah korea juga kena rasisme dan bulying padahal kewarnegaraan mereka sama.
Bersyukur banget tinggal di Indonesia yang ga ada konflik kaya gini, semua hidup damai tanpa saling deskriminasi Ga bisa bayangin seberat apa hidup yang mereka jalani😢
Ya bener bang..Tuhan itu maha adil kok..Bersyukur banget hidup di indo..Kita itu ngeliat orang lain punya lebih kita juga ngerasa mau tapi mereka yang ngeliat kita lagi iri sama kita indonesia..Paling kalo mau migrasi ke malaisia cukup sudah pokoknya karna indo sama malaisia itu pace nya kurang lebih..Masyrarakat nya juga kurang lebih sama kita indonesia..Ruang hidup di malaisia itu kurang lebih kayak indo..Pokoknya bersyukur lah deh..
korsel dan korut sebenernya bisa dikatakan masih "perang" karena belom ada perjanjian perdamaian, tapi cuma ada perjanjian gencatan senjata sejak tahun 1953, makanya pun korsel masih ada wamil sampe sekarang.. cmiiw ya🙏🏻
betul sekali makanya korsel meski status gencatan senjata tetap gaspol nggak mungkin hanya berdiam diri akibat perang dunia 2 sekaligus pembuktian bahwa ideologi korut itu nggak bagus korsel bisa maju pesat ya krn punya tetangga yg serem semua seberang lautan ada mantan penjajah jepang lalu ada tetangga yg kebetulan msh saudara tapi suka sekali uji nyali blm lagi tetangga besar yg penduduknya lbh dr 1 milyard agak jauhan dikit ada mongolia yg lumayan keras apalagi tambah rusia yg sdh teruji mental beruang
Kasihan sebenernya para pembelot korut ini. Udah hidupnya sengsara di korut, mempertaruhkan nyawa selama berbulan-bulan buat keluar dari korut, gak jarang harus mengorbankan nyawa keluarganya dan merasa bersalah seumur hidup, belum lagi tinggal di korsel rawan di bully dan didiskriminasi. Harusnya pemerintah korsel memberikan perhatian lebih dengan cara kasih pendidikan, pendampingan, dan pemberian ketrampilan kerja sehingga mereka lebih mudah membaur dengan masyarakat korsel
Terima kasih bang Koi sudah membuka sudut pandang baru. Selama ini yang gue tahu warga Korut kabur ke Korsel dan ya udah, mereka bahagia di Korsel. Ternyata ada juga yang menderita sampe ingin balik lagi ke Korut.
Lu jgn percaya omongan si koi krn itu sudut pandang dia yg disampaikan di konten ini . Logikanya : orang yg sdh hidup enak ga mungkin cari hidup yg susah tertekan....kecuali itu org gila !
Solusinya sebenarnya udah jelas, program Hanawon harus diperpanjang sampai 1 tahun, karena 3 bulan aja nggk cukup utk adaptasi dengan budaya korsel. Kasih pembelajaran2 yang lebih mendalam mengenai Korsel dan juga pelatihan skill-skillnya ditingkatkan, masa warga korut cmn dikasih skill sebagai pekerja kasar.
Logikanya "gk semua perantau betah/sukses di rantau" dan yg gagal tsb "gk semuanya mau pulang kampung" pasti ada yg bertahan walau sakit.... uhuk!! Jadi yg mereka alami sebenarnya sesuatu yg normal menurut saya... Yg berbeda adalah "acara penyambutan" yg mereka dapatkan di kampung halaman...
Kenapa masyarakat Korsel, benci banget sama pembelot Korut ? Hidup mereka udah sangat berat, apalagi dibayangi rasa takut jika ketahuan berasal dari Korut, bakalan di isolasi sosial. Mereka butuh pendampingan psikolog setelah lulus dari Hanawon, jadi bukan hanya dibantu saat disekolah dan ketika dilepas ke masyarakat cuma dibantu uang, tapi juga harus ada dibantuan rutin ke psikolog, apalagi Korsel ini negara no 4 tingkat bunuh diri tertinggi didunia, sehinga kurasa ini sangat diperlukan terutama para pembelot Korut yg kehidupannya 180 derajat berbeda.
@@Terkini-pr1nj Najis bagi orang Korut maupun Korsel, ngemis bantuan ke Jepang yg menjajah mereka dengan kejam, apalagi dijadikan kelinci percobaan selama puluhan tahun. Rakyat Korsel melakukan aksi demo di Kedubes Jepang di Korsel setiap tahun, meminta pertanggungjawaban yang belum selesai
Kalo saja warga korsel mau bantu pendatang Korut gitu,mereka dari Korut pun bakalan terbantu dan bakal betah tinggal di korsel dan tidak menyesali keputusan mereka
Mungkin perbaikan sistem di hanawon setelah pelatihan 3 bln, ada program pemantauan selama 1 tahun kedepan yg secara rutin dlm triwulan misalnya eks korut ini wajib dtg ke kantor hanawon untuk dilakukan bimbingan konseling terkait mental health atau hal lain yg sekiranya mereka butuhkan untuk hidup diawal masa adaptasi di korsel, yg harapannya pemerintah korea dpt mencarikan solusi kesulitan yg mereka hadapi😊
Terus ada upaya gak dari mantan warga Korut buat membantu sesama mereka? Kalau lagi di luar negeri gini, dukungan dan bantuan dari orang yang punya asal sama bakalan sangat membantu. Selain pendidikan, harusnya mereka juga dikumpulkan biar bisa saling berbagi dan menguatkan.
Iya bener juga, ada ga ya kayak komunitas orang2 korut gitu di korsel. Soalnya kayak komunitas indo aja deh, pasti ada di negara2 lain, dan saling bantu juga di negara orang.
@@thoriqfatih16mereka menghindari hal tersebut karena sewaktu" bisa aja mereka balik korut atau emg mata" dan hal itu membahayakan keluarga yg masih di korut
Itu sifat manusia .. klau pun di obatin gk bkal merubah apa2 yg ada akan menambah masalah baru.. maka nya dmna pun berada selalu lah berharap ke tuhan cuma ia yg ada dn mengerti apa yng kita butuhkan
Kembali lagi circle fitrah nya korut ini monokumunitas satu kultur terkekang sih sehingga mental sulit menerima culture shock di negara lain yg kebebasan dan daya saing sangat cepat
Harusnya pemerintah korut membuka seluas luasnya perpindahan warga negara ini,, biar setidaknya tahu mana yg warganya benar2 pengkhianat n mana yg benar2 cinta akan tanah airnya..
Lagian pindahnya ke Korsel, Orang Korsel saja banyak yang pindah ke negara lain karena terkena diskriminatif, data resmi dari KOrean Statistical Information Service hingga tahun 2023 ada 284 ribu yang pindah kewarganegaraan ke China, 19 ribu ke Vietnam, 16 ribu ke USA, 15 ribu ke Thailand, 12 ribu ke Uzbekistan, 10 ribu ke Rusia, dll.
Pihak korsel menerima warga korut dengan pelatihan seperti itu sudah cukup bagus untuk beradaptasi dengan warga korsel, tapi menurut saya balik lagi ke warga korutnya itu sendiri apakah mental mereka cukup kuat menghadapi kehidupan di korsel yang sangat berbeda jauh dengan kehidupan mereka sebelumnya di korut.
Gua ingin bertanya bang. Sebenarnya sistemasi pencarian kerja di korsel itu gimana sih? Kalau gua berfikir gini: rakyat korsel asli pun benar benar kompetitif dalam sekolah, mencari kerja, dan mencari penghidupan layak. Apalagi ada budaya Chaebol yang menyusahkan rakyat asli sendiri. Lantas bagaimana warga korut bisa bekerja jika begitu?
Di korsel aja banyak warganya yg bundir, trs banyak yg kaga mau punya anak, karena kesulitan. Eeh orang korut malah mau pindah kesana. Sehebat dan sekuat singa, dia hanya akan jadi raja hutan, ketika keluar dari hutan hanya akan jadi buruan warga.
Bisa di mengerti sih kalo mentalnya down dari yg biasanya apa-apa diatur dilepas ke tempat yg bebas dan jauhh lebih maju. Aku yg dulu hidup slow living di desa trus merantau ke jakarta aja agak kaget. Menurut aku udah bagus sih sebenernya korsel mau menerima, ngasih pelajaran dan uang buat bekel para pembelot. Tp mungkin akan lebih baik kalo di kasih pelajaran lebih banyak ga cuma 3 bulan trus dilepas, kayak misal setelah itu seminggu sekali mesti kumpul dikasih pelajaran. Di kasih arahan pekerjaan, ya meski perkerjaan kasar, penting ga luntang-lantung. Begitu udah dapet kerja baru bener-bener dilepas. Dan semoga warga korsel bisa lebih menerima
Sebaik2nya negri orang,masih lebih baik negri sendiri. Walau dengan segala keterbatasan........ Karena kebahagiaan yang sejati dan hakiki adalah kebahagiaan bathin. Dan bahagia itu sederhana,yang mahal itu gaya hidup. Kebahagiaan macam apa,jika kita berpisah dari keluarga dan sanak saudara. Walaupun kita bisa makan enak,akan tetapi sendiri tanpa keluarga. Dibanding makan sederhana dan apa adanya tapi hati bahagia,karena berkumpul dengan keluarga. Itulah kebahagiaan yang sejati. Wajar jika mereka ingin kembali kenegaranya. Walaupun dengan gemerlapnya korsel,tapi bagi warga korut sederhana itu lebih bahagia. Kembalilah ketanah air,disana anda lebih bahagia dan dihargai oleh negara anda sendiri.
Tp itu juga kesalahan korut sih. Coba aja mrk ga terlalu tertutup dgn dunia, pasti rakyatnya sudah bisa berkembang kemampuannya dan menciptakan produk karya mrk sendiiri. Coba korut contoh kek china atau rusia, bukan negara yg terbuka bgt tp juga ga tertutup bgt.
Sebenernya ada banyak faktor sih kenapa banyak warga Korut yang pada pengen balik lagi ke negara asalnya. Pertama, Gotong Royong dan kekeluargaan masyarakat Korut itu terbilang kuat. Beda sama di Korsel yang dimana karakteristik warganya agak sedikit individualistik. Kedua, di Korut segala sesuatunya udah diatur sama Pemerintah. Jadi jiwa masyarakatnya ga terlalu kompetitif semua mengalir apa adanya dikerjaan, disekolah, dll. Ketiga, pergi ke Selatan itu bukan Hal yang mudah. Dan disana mereka kesannya kaya dijauhi dan selatan ga seindah apa yang mereka bayangin. Meskipun keliatannya cuma beda ideologi negara, tapi ideologi ini punya pengaruh loh ke karakter dan kepribadian warganya dalam sehari hari. Makannya Pendidikan buat warga Korut harus terus dievaluasi dan diperbaiki.
@@pancadayaambarawaambarawa7168 ibarat kata seperti elu anak desa yang tinggal di desa dengan biaya hidup murah tiba-tiba tinggal di Jakarta yang biaya hidup nya muahal 😂😂
Mungkin waktu bimbingan di Hanawon yang cuma 3 bulan bisa ditambah waktunya mungkin 6 bulan/1 tahun, karena terjun di masyarakat dan beradaptasi secara langsung itu sangat sulit, pelatihan di Hanawon terutama di bidang teknologi dan ketrampilan juga pemahaman sosial harus ditingkatkan.Dan setelah diterjunkan langsung di masyarakat mungkin masih harus mendapatkan bimbingan walaupun berkala, misal setiap sebulan sekali atau bisa dibuat organisasi untuk wadah mereka jika ada kesulitan atau hanya sekedar ingin berbagi cerita antar sesama mereka supaya tidak merasa langsung terkucilkan alias sendirian di tengah-tengah kehidupan Korea Selatan yang individualisme.
rumput tetangga selalu lebih hijau, tetapi kita kadang tidak sadar sebagus apapun rumput tetangga, rumah sendiri lebih baik. tidak selalu sih, tapi intinya kita harus belajar bersyukur atas apa yang kita punya, karena bagaimanapun masing2 orang memiliki kesusahan hidup sendiri2.
Setelah merasakan Penderitaan ,Yang cukup dalam. DAN ORG ITU BERHASIL KELUAR DARINYA.. Biasanya Akan merindukan Masa-masa itu. Yang justru MEMBUAT ORG YG PERNAH MENGALAMINYA, TERJATUH LAGI PADA PENDERITAAN YANG SAMA. DAN BAHKAN BERDOA, AGAR MERASAKANYA KEMBALI.. KRN MERASA TAK PANTAS MERASAKAN KESENANGAN YG DIA DAPATKAN. DI BALIK PENDERITAAN. ITU ADA KEBERSAMAAN DAN IKATAN PERSAUDARAAN. YG MEMBUAT SESEORANG SERING TERJATUH KE DALAMNYA.
Korsel persaingannya berat banget. Orangnya juga individualis. Ada yang baik tapi juga sering dimanfaatin orang. Jadi pada takut berbuat baik sama orang asing. Mending di negeri sendiri. Di di sinipun juga kadang susah tapi masih ada orang yang baik mau membantu. Aku bersyukur lahir di Indonesia. Karena di negara lain ada yang lebih susah.
Kurleb gua bisa paham sih: - Mereka yang melarikan diri ke korsel, harus jauh dari keluarga tanpa tahu nasib mereka. Tinggal sendiri di negeri orang tanpa dukungan keluaga jelas sulit. - Kesulitan beradaptasi. Ini jelas banget. Walaupun tetanggaan, Orang-orang korut dan korsel seolah hidup di dunia yang sangat berbeda. Orang-orang korut ga akan pernah membayangkan kalau orang korsel ga perlu mikirin listrik, air, pangan, dan akses internet. Belum lagi soal sistem politik, demokrasi, multipartai, dsb. - Tekanan sosial. Ya elah, bahkan banyak anak-anak muda korsel yang ga kuat dengan tekanan dan tuntutan sosial sampai harus milih antara kabur atau bahkan bunuh diri. Apalagi pelarian dari korut 😅 - Diskriminasi. Wah yang ini ga usah ditanya. Korsel jadi salah satu negara paling rasis di asia 😂
hidup di korsel berat krn watak org2nya yang mmg keras, kaku, cuek, rasis, jd buat org2 tradisional, hidup di korsel mmg gak cocok.. mereka yg biasa beramah - tamah n berempati dengan org lain ya mmg berat. Jangankan imigran yg dari segi finansial gak siap, artis2 yang kaya raya aja banyak yg bunuh diri gara2 netizennya.. ngeri banget gak tu... korsel mmg gak seindah di drama2nya..
Justru kebalikannya, Kalo dikumpulkan di 1 tempat, kapan mereka bisa beradaptasi sama masyarakat Korsel ? Kan fungsinya Hanawon memberikan mereka guideline agar lebih cepat beradaptasi kedalam masyarakat Korsel.
Bang bahas Soal Permasalahan Imigran Muslim Di Eropa yang Kata Media Barat "selalu membawa masalah, minta Keistimewaan misalnya menerapkan Hukum Syariah di Eropa, Melarang LGBT" 😅
Imigran Muslim dinegara mana yg meminta hukum syari'ah diterapkan di Eropa..(kata media barat itu) .. Bukan hanya muslim, orang Eropa yg masih waras'pun akan menolak LGBTQ..
Sesama warga Korea Selatan saja saling menindas hanya karena masalah berat badan yang berisi, bahkan sampai bundir. Apalagi sikap mereka dengan orang lain. Apa enggak di rajam dengan makian.
Baik banget pemerintah korsel sampe ngasih duit sama pelatihan. Yg sampe balik lagi k korut bener2 gak tau terimakasih. Padahal gak ada yg nyuruh mereka datang k korsel. Semua atas keinginan mereka sendiri.
Ya klo buat benerin mental+ngasih skill mah 3bln terlalu singkat Cuma klo kelamaan takut nya mereka merasa terkekang jg Ya sebaik nya durasi nya di tambah sedikit dan dikualifikasi dl sebelum dilepas ke masy.
Ada benarnya juga, mengingat personality setiap orang di dunia berbeda-beda. Negeri komunis nampaknya tidak terlalu buruk untuk orang dengan personality seperti anda sebutkan. Begitupun sebaliknya..
@@gelartikar69 Pemalas yang saya maksud adalah hanya terpaku pada rutinitas dan cepat merasa puas. Bukan pemalas dalam artian tidak mau ngapa2in. Misalnya tukang becak. Setelah dia dapet 2-3 orang penumpang dan dirasa cukup untuk hari ini,maka dia pulang atau kongko2 di warkop. (Realita orang2 pinggiran seperti itu. Dan orang2 inilah yang cocok hidup di negeri komunis).
@@ScarLion97 Iya sih menurutku. Hanya disini,komunis dianggap sebagai luciver. Ini hanya masalah bentuk politik. Semua ada plus minusnya. Bicara kebahagiaan,belum tentu orang2 jepang,korsel,yang maju itu hatinya lebih bahagia daripada para buruh/petani di korut.
Tp rumah gubuk , makan seadanya , ngak pernah jalan2 ,kemana2 jalan kaki mau kepasar aj aq dulu Jalan 3 km dulu baru ada angkot , dan bantuan pun ngak ada , kalo sekarang mending ada BLT dan bantuan2 lain sekolah negri juga gratis infrastruktur di kampung pun oke , bahkan sampe di ladang aj di cor
Ngga terlalu buruk juga sih sistem diktator tersebut. Bahkan hidup di gubuk pun sudah terasa nyaman. Mengingat ngga mungkin ada pemerintahan yg sempurna. Sesuaikan saja dengan sifat rakyatnya...
@@ScarLion97 Kalau untuk Indonesia memang lebih cocok dipimpin oleh pemimpin yang bertangan besi seperti Xi Jin Ping, Vladimir Putin. Dengan catatan, ia harus tulus, mengabdi pada rakyat, dan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Mengingat masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran yg relatif rendah , minim literasi, cenderung malas berpikir secara kritis dan mendalam
dengan masa pembinaan 3bulan itu singkat banget. menurutku satu atau dua taun pas lah. bentuk merangkap sebagai sekolah dadakan. dan keterampilan terhadap tekonologi sehari hari juga tapi ku rasa ini bukan masalah dana. mereka sangat kaya. dan juga apa mereka disana gada perkumpulan atau komunitas warga korut ?? biasanya di setiap negara suka ada komunitas pendatang. seperti di indo banyak komunitas arab, tiongkok, & juga sampai ada komunitas warga afganistan .
sama seperti orang kampung tiba2 merantau kekota. harus adaptasi dulu dan lain2. makanya rela bela2in pulang kampung (mudik saat lebaran) biar ketemu sanak saudara. tapi untungnya masih mending karena kita ada teknologi buat berhubungan.
Sya pernah kerja bareng sama orang korut di korsel. Katanya dulu dia kabur dri korut lewat jalur laut dengan segala resiko yg dia alami. Dan sekarang dia hidup bahagia di korsel.
Baik banget ya Korsel, dikasih pendidikan, duit, tempat tinggal. Oh iya mereka kan kayak Jepang, lagi krisis kependudukan. Banyak anak muda yg ga mau nikah, takut punya anak. Otomatis kekurangan tenaga kerja ya. Beda kasus pengungsi Rohingya di Indonesia😢
Emang sih adaptasi di negara baru yang emang budaya dan sistemnya beda banget itu emang susah. Saya baru pindah dan tinggal ikut suami di New Zealand sampai sekarang masih berjuang untuh bisa betah di sini, padahal udah 1 tahun tinggal di sini. Aku masih ngerasa kayak depresi sendiri kadang sampek stress dan gak bisa mikir jernih.
Di sisi lain korut jg bisa jd pembelajaran bagi negara kita, jangan sampai kita pasrah aja sama keadaan yg dibuat oleh penguasa yg mulai menunjukkan tanda2 otoriter, diktator, korup dan nepotisme karena kalau dibiarkan lama2 para penguasa ini makin besar dan posisinya makin kokoh, "cakar2nya" pun makin banyak, panjang dan tajam sampai akhirnya mau di lawan pun udah nggak mungkin lagi, karena secara logika korut dipimpin oleh satu keluarga yg diktator, memang nggak sederhana tp seandainya dr dulu ada yg benar2 bersatu dan melawan pemerintahan itu mungkin rakyatnya nggak sampai harus cari cara menyelamatkan diri masing2 seperti sekarang
Gak usah jauh2, di sini juga gitu kok, orang desa yg santuy dan ramah2 ketika pindah ke kota juga shock culture kan😂 Kalo anak2/pelajar masih mudah adaptasi, kalo org tua susah bgt, banyak kan ortu yg niatnya mau diasuh anaknya tp g betah dan pgn balik aja ke desa😂😂
Mereka mungkin kebanyakan nonton drakor dan lupa bahwa korsel adalah negara kapitalis, semua negara antek barat pasti kapitalis dimana hanya ada "menginjak" dan "di injak", mungkin karena di korut hampir semua warganya hidup serba pas-pasan mereka jadi lebih solid dan tidak merendahkan orang lain🤔
Negara yg bikin gua penasaran, pengen bet kesana, pengen liat yg sebenarnya, berita berita buruk itu apa hanya propaganda doang untuk melemahkan Korut. Pengen tinggal sebulan aja
Pernah nonton juga, wlo mereka dapet subsidi dari pemerintah per bulannya, duitnya itu habis buat dipake bayar hutang ke broker yg sudah membantu mereka kabur dari korut. Jadi sebagian orang memang kesusahan duit di korsel
stigma masyarakat korselnya aja sih yang mesti dirubah dan berusaha membantu juga, dengan menyediakan pendampingan dalam jangka waktu yang cukup. membantu memberikan adaptasi
Para pembelot korut harusnya punya inisiative untuk membentuk komunitas orang korut. Agarbisa saling bantu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Seperti orang indo. Dimnpun orang indo tinggal. Orangindo tak kesukitan untuk beradaptasi mereka berinisiatif untuk membuat kominitas. Dinegara yg mereka tempati. Dr komunitas itu mereka bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti kebudayaan.sosial.Arisan. Penggalangandana. Perkumpulan /silaturahmi di hari2 besar. Pertunujkan seni dan budaya. Bazar. Pameran .dls. Rakyat korut kayaknya harus belajar deh sama orang indo.
Banyak dari mereka yg mengalami diskriminasi, kalau mereka membuat suatu perkumpulan terbuka takutnya makin parah makin byk yg curiga mereka sedang mempersiapkan aksi... Banyak dari mereka tidak bangga akan tanah kelahiran mereka beda dengan pendatang dari Indo atau negara lain yh tujuan ke korsel untuk pendidikan/bekerja/wisata, mereka warga x korut melarikan diri...
Mungkin warga korut yang masuk korsel mereka tidak memiliki gambaran visual yang cukup tentang korsel sebelum keluar dari Korut (mungkin). Orang biasa saja yang sudah punya pengetahuan cukup saja masih shock... apalagi mereka....
Sebenernya kalo dikucilin doang, at least mereka bisa survive, di tahun-tahun awal jg disupport dan dikasih sewa gratis plus uang saku, jd kalo hidup y masih bisa. Mungkin susahnya karena biaya hidup yg tinggi dan berakhir hutang g sih?. Ngga mungkin sampe mau balik ke korut dan rela mati, kalo ngga karena dikejar-kejar rentenir.
klo gw jabarin ini fenomena banyak terjadi ambil contoh kecil orang yg di tongkoran jadi keset babu terus pindah circle tapi ga diterima merasa lah dia terasingkan lagi jadi lingkaran setan yg berputar di hidupnya tidak berubah, seperti peribahasa walaupun berganti pakaian muka tetep sama. klo ada yg nonton film Wreck-It Ralph or zainichi cinema, itu sangat menggambarkan fenomena ini. oh iya ada lagu dari em beihold - numb little bug lanjutan pesan dari lagu linkin park - numb. mungkin fenomena sosial ini bisa dibilang ironi simalakama or ada artikel menamainya duck syndrome idk. hidup adalah tragedi misteri.
Menurut lw mending mereka stay di Korut apa udah bener cabut dari sana? 🤔
Perlu pembinaan sih, apa lagi concern nya terkait pendidikan yang beda.
😮
Lebih baik jangan ke Korut untuk pembelot Korut
Aku stay di Indonesia aja bang ❤🇮🇩
Mantap om..
Awalnya alasan mereka ingin hidup lebih layak.
Tp kenyataannya di korsel individualismenya tinggi, beda dg korut, meski susah, tp rasa kekeluargaan dan kepedulian mereka tinggi. Apalagi otak org korsel yg selalu memandang rendah orang yg asalnya beda dr mereka.
Itulah menurutku yg ngebuat mereka akhirnya menyesal dtg ke korsel.
Yapsss
Setuju sih.
Pernah lihat video akan asumsi "Jika Semenanjung Korea bersatu dalam pemerintahan Korsel". Terlampau besar perbedaan sosial & ekonomi untuk benar-benar menyatu:
- Dalam hal ekonomi, Korsel harus bekerja sangat keras hanya untuk membangun & mensubsidi wilayah bekas Korut, yang tertinggal jauh. Perbedaan pendapatan perkapita tentu sangat pincang setidaknya hingga beberapa dekade
- Dalam hal sosial, masyarakat Korsel akan memandang masyarakat bekas Korut sebagai "terbelakang", yang tidak bekerja cukup keras alias dipandang "malas". Dan masyarakat bekas Korut akan memandang masyarakat Korsel sebagai "maniak kerja" yang tak peduli urusan sosial.
Satu-satunya hal positif dalam hal ini, mungkin Korea mendapat SDM baru untuk menggantikan SDM lama yang semakin menua & minim generasi baru.
@@haikalmiftah2529iya,itu seperti menyatukan masyarakat era 70-80an dg masyarakat skarng ini dg seketika,culture shocknya pasti jd kendala,
@@haikalmiftah2529 tp korut bukannya lg krisis anak jg? kalo g salah presidennya aja sampe mohon ke para wanita di sana supaya punya lebih bnyk anak.
Di korut banyak orang yg kabur tidak di bekali mental up up up sehingga saat berhasil kabur terkena culture shock di negara yg di tinggali, jadi banyak yg pengen balik
Soalnya kebanyakan kemakan alur manis drakor, kebanyakan interview pembelot korut emang pergi ke korsel setelah nonton drakor😢
@@ai-chanart218 realita tak seindah drakor😀😀
KORSEL SUPER RASIS BRO . URUTAN KE 4 DI DUNIA COK .
NOMER 1 INDIA KONTOL
Kok bisa kemakan drakor. Emang emak² pada nonton drakor ? Di korut drakor dan filem² luar gak masuk bos. Kecuali filem yang udah di sortir. Di sono ketahuan nonton drakor hukumannya sama kaya lo bunuh orang. Eksekusi mati di depan banyak orang
Gimana bisa dapet bekel up up up. Kalo lo masih di paksa sedih 11 hari gak boleh seneng meskipun lo ngerayain ultah anak. tiap memperingati kematian bapaknya kim jong un. Dan itu wajib dan ada hukumnya bagi yang ngelanggar. 😂 Mental lo cuman di asah buat patuh kepada pemerintah. Dan aturan aturan yang di buat.
Korea Selatan adalah negara dengan tingkat persaingan tinggi di bidang apapun. Jangankan warga KorUt warga korsel sendiri banyak yang tersiksa mentalnya ngadepin cara idup sosial mereka yang seolah ga bisa santai.
Bener, belakangan jg anak muda nya banyak yg nganggur trs PNS disana pada resign massal Krn jam kerja gak ngotak tp gajinya segitu2 aja
@@isal2284gimana ga tergoncang.. pemerintah nya aja dibawah cukong .. pemerintah korsel tak berdaya untuk membela rakyat
Tapi gmn jadinya ya kalo korut dan indo membangun kerjasama.. pasti korut bakal lebih terbuka untuk mengirimkan warga mereka kesini dan warga kita punya peluang untuk membangun mata pencaharian disana
klo saya sih, lebih baik hidup cukup tapi merata di kampung, daripada hidup cukup di kota, tapi banyak jenjang sosial di sekitar..
@@aldeee708iya ya bener, padahal ada WNI kita yg kerua di kedubes korut sana. Tapi gk pernah liat kedubes korut di kita ada warga korut yg kerja disini wkwk. Dan buat cukong, apakah yang anda maksud chaebol? 😂
Waktu di Korut, pengen ke Korsel karna pengen bebas, hidup terjamin, dll...
Waktu nyampe Korsel, apalagi kalo tinggalnya di Seoul, harus kerja keras banget, kompetisi sama warga lokal, dan harus kerja dari pagi ampe pagi buat mencukupi kebutuhan ekonomi.. jelas bkin ngga kuat mental. Orang asli korselnya aja jga bnyak yg ngoyo untuk bisa bertahan...
Mereka yg dlunya di Korut terbiasa hidup ngikut pemerintah aja, makan yaudah biasa ngga papa, yg penting bisa makan dan hidup ngga mikir masa depan. Sedangkan pas masuk korsel, atau negara kapitalis lain kan harus punya target masa depan, blum lagi mikir biaya hidup tinggi, persaingan... yaa begitulah
Kesimpulannya dah lah enakan di Indonesia meskipun hmmm
Seperti buku Anekdot Mati Ketawa cara Rusia
Seorang warga negara Soviet meninggal.
Di akhirat, ia mendapat pertanyaan: ingin masuk ke surga komunis atau ke neraka kapitalis, la tersenyum, merasa berbahagia karena akhirnya boleh memilih. Dan tentu saja ia memilih neraka
kapitalis.
Setelah setahun, ia mengajukan permohonan kepada Tuhan
untuk pindah ke surga komunis. Permohonan itu dikabulkan. Di
tempatnya yang baru, ia segera dikerumuni penghuni lain, dan
ditanyai, bagaimana rasanya di neraka kapitalis.
"Sama seperti di sini," katanya. "Di sana, kami juga diwajibkan memompa air."
"Berapa jam kerja yang diberlakukan?"
"Sama seperti di sini."
"Kalau begitu, mengapa Anda minta pindah ke sini?"
"Oh, begini. Di sana, kita harus bekerja dari pukul delapan pagi sampai pukul delapan malam. Sedangkan di sini, mula-mula ada rapat partai, kemudian konferensi, kemudian rapat lagi, kemudian istirahat untuk merokok, kemudian, masih ada kemungkinan pompanya rusak.. "
Lol 😅😅
Copycat
Ngarang ahh
Unik si kontennya.. konsekuensi buat ke korsel beneran berat, selain kita harus adaptasi masalah utamanya itu keluarga yang kita tinggal dapet masalah serius. Masak iya walaupun kita berhasil hidup normal di korsel malah keluarga kita terus dalam bahaya😢.
Ya kayaknya masih jauh lebih mudah orang asia tenggara yang kerja di sana
Hidup itu tidak seindah DRAMA KOREA BRO 😂.
lebih baik diam tenang dan jalanin kehidupan . Walau Diktator tapi LEBIH JELAS dari pada negara mu DIKTATOR tapi rakyat sengsara.
Yg korut pengen ke korsel
Yg korsel malah pengen ke indo
Ini gimana sih ?? 😂😂
Apalagi kalo kya ibu2 di video tadi yg ktnya anaknya dipukuli di korut sampe meninggal. Ya pasti kena mental banget, kalo dia ga maksa ke korsel mungkin anaknya masih hidup
@@nurikhsanramadhan7412 jangan melihat satu hal , hanya dari satu sudut pandang bro .
Asal kalian tau saja , di Korut itu walau dijaman modern saat ini , tapi pakaian warga warga nya itu sangat rapih dan teratur , seperti orang tahun 90 an . 😊 Jadi cerminan dari warga negara yang enak dipandang ya Korut
orang korut kabur ke korsel itu bisa di ibaratkan seorang anak yang kabur dari rumah. dirumah dia dapet tempat tinggal, makan, uang jajan, pendidikan dan tentunya keamanan. tapi karen orang tua pasti cenderung mengatur. dan sianak merasa terbebani dengan dia diatur. di memilih kabur dari rumah. setelah di luar rumah segala pasilitas rumah mendadak hilang di samping kebebasan yang dia raih. tapi kebanyakan anak yang kabur dari rumah berahir dengan tidak baik.
Pantesan pernah dengerin space-nya juga katanya salah satu hal yg terjadi kalo misalnya korea bersatu bakal terjadi kesenjangan yg parah. Krn edukasi orang2nya jauh berbeda, jadi harus benar2 ada penanganan. Jgn tiba2 disatukan masyarakatnya. Kesenjangan ekonomi juga bisa terjadi, di selatan lebih kaya dan beragam dibanding yg di utara. Kyk dulu Jerman Barat dan Jerman Timur yg bersatu langsung dilebur sampai sekarang kelihatan perbedaan antara masyarakat barat dg timurnya.
Jujur aga susah juga bersatunya korsel korut tuh, kalo diliat liat dari yang udah-udah kyk Jerman atau Vietnam. Harus ada satu sisi yg mengalah. Kalo Jerman yg komunis yang kalah sedang Vietnam yg republik yg kalah
German Timur Condong Lgbt Sama kebarat baratan,German barat Condong Ateis
saya harap oppa kim jong un membiarkan rakyatnya yang belot ingin balik dan tidak dikasih hukuman. Ini bisa menjadi propaganda buat korut agar rakyatnya tidak ada yang belot lagi dan membuat masyarakat korut untuk lebih patriotik terhadap negerinya
terlalu beresiko, bisa aja yg balik udah jadi intel korsel
oppa kim jong un 😭😭👍👍
susah
itu KOI aja udah jelasin
yang pengen balik sebenrnya dikit
dan yang sukses adaptasi di korsel sebenernya lebih banyak
kayak mana mau propaganda?
Bagaikan bom waktu yang lama kelamaan pasti akan meledak
@@fangkysoft_crack kalau menurut analisis cuma 50% yang berhasil adaptasi sisanya tidak
Yg tidak warga korut tau..mereka malah kabur ke salah satu negara paling rasis dgn tekanan sosial nya yg luar biasa berat
Ada analisa gw yang pengen gw tambahin. Ada 2 hal yang ada di Korsel tapi gak ada di Korut, yang bakal nentuin banget, dan nuntut kemampuan adaptasi yang bagus :
1. Sistem ekonomi Korsel yang bebas banget dan cenderung kapitalis. Segala hal pake duit dan lu harus beli. Sementara di Korut, makanan aja lu tinggal pake food rations (pembagian makanan) dari pemerintah. Kalopun ada yang harus beli, mungkin dikit. Bahkan di Korut, beli makanan bisa pake black market (kek beli narkobski malahan 😅).
Kebijakan "military first" (songun) + food rations = resep kelaparan warga sipil 😢
2. Kultur hidup masyarakat Korsel yang punya tempo cepet banget (palli-palli). Tentu ni butuh orang yang adaptasi.
Di video udah disebut sih, ini banyak kejadian yang di usia-usia lanjut. Kalo yang muda sih, keknya gak masalah karena generasi muda biasanya lumayan bisa adaptasi + masih produktif juga.
Disini, makanya gak usah lah bilang gen Z blablabla. Tiap generasi punya kelebihan sama kurangnya sendiri. Kalau ada yang ngomong gitu, inget aja kalau generasi sekarang adalah hasil didikan dari generasi yang sebelumnya.
Bangga menjadi gen Z.
ya karena mereka lahir di korut, besar dikorut, berkeluarga dikorut, pasti banyak kenangan dan kebiasaan jadi wajarlah bagi yang udah tua sulit secara mental ninggalin korut. sedangkan yang mudakan masih belum banyak memori kehidupan/kenangan serta yang mudakan ingin mengeksploritasi kehidupan makanya mereka lebih baik baik saja
lu bangga di panggil gen zombie
Setiap generasi membanggakan generasi mereka, gua aneh sama otak orang Indonesia mudah di puji dan di adu domba, otak narsisnya dri jaman bahela, korut ga ada konstribusi signifikan ke Indonesia byk cinta negara" Komunis mentang" ada sejarah soekarno di sana pdhal beliau hny demi ikatan diplomasi.
Lupa dan lupa gimana mengerikan komunis jika ad perputaran kekuasaan atau konflik kekuasaan, lupa apa arti dari nilai republik dan demokrasi.
Kita takut sama pki tapi double standard sm komunis, urusan diplomasi berikan tanggung jawab ke negara sebagai masyarakat harunya berpikiran mandiri.
@@lordofthesouth7171org indonesia itu kbanyakan kaya tipe munafik yah pada benci pki komunis dll komen ksar dll eh pas korut dipuji2 disanjung2 katanya tegas lah wlaupun diktator blun aja mreka yg kebanyakan omong itu ngerasain hidup dbwah komunis
Cuma analisa aja dan gak disertai data data yang valit. Jadi gak perlu diperdebatkan ya adik adik
Kita yg dari Indonesia mau kerja dan tinggal di luar negeri aja harus siapin skill dan mental. Apalagi tekanan mental di negara maju beda dengan negara berkembang
sebagai TKI gue setuju
bang koi, bahas persaingan pesawat komposit Airbus A350 sama Boeing 787.
kemarin pesawat A350 punya jepang kecelakaan dan jadi kecelakaan pertama pesawat modern komposit, badan pesawatnya habis terbakar setelah evakuasi penumpang
Dengar2 warga Korsel sendiri malah memandang rendah orang Korut termasuk ke pembelotnya lho.
Banyak dari mereka justru di eskploitasi oleh majikan2 Korsel.
Sepertinya susah kalau Utara dan Selatan bersatu.
Memang ga akan bisa bersatu, jalannya udah terlalu jauh berpisah, walau mereka sebenernya dari garis rasial yang sama
Banyak yang bilang kalau mereka cuma bisa bersatu kalau salah satunya caplok ideologi, entah semuanya jadi ala komunis Korut atau sebaliknya
Kalau yang model hidup berdampingan setara jelas ga akan bisa
Ya gak heran sih, orang korsel kebanyakan kan emg rasis
kalau mau bersatu, ya ideologinya disamakan dulu
@@iqbal_maulanaslh satu alasan AS tdk berani menyerang Korut adl Korsel dan AS tdk siap menanggung biaya reunifikasi stlah perang krn khidupan warganya sdh trlalu jauh, tdk siap dgn gejolak dirakyatnya, ibarat sikaya dan simiskin dipaksa tinggal dlm satu atap
gaakan bisa bersatu, kecuali harus perang dulu, suatu negara bisa kebentuk karna ada suatu perpecahan di dalam/luar negeri, kalo misalnya bersatu, ga mungkin pake cara damai. kita liat aja di masa depan dua negara itu gimana jadinya
yaialah.. dari negara kayak gitu pindah ke negara maju.. gue sih udah kebayang gimana.. kita aja dari kampung merantau ke kota besar ada perbedaan apalagi pindah negara..
Apalagi di korsel yg rasis parah😂
@@sofianashari6258sesama etnis korea loh, dirasisin ancrit 😂
Yg jelas apa yg mereka dengar tentang korsel di pelatihan berbanding terbalik dg kenyataan atau sama sekali mereka gk dapat gambaran suasana di luar kamp...
Buat yg tidak tahu, korut dan korsel itu dua entitas yg berbeda, dari seoul ke utara dulu pernah jadi bagian kerajaan china sedangkan semenanjung korea berdiri kerajaan sendiri.
Orang korut secara budaya dan logat bicara lebih dekat dengan etnis korea di dandong china. Para imigran korut banyak bekerja di dandong, tapi buat pelarian akan di ektradisi balik.
Jadi tambah bersyukur hidup dan tinggal di Indonesia . Alhamdulillah terlahir sbg warga NKRI 🤲🏼
Semoga kita orang Indonesia terus bersatu agar negara ini kuat dan maju ❤🤍
Gua setuju tapi jangan terlalu bangga dan menghakimi negara lain karena SDM kita gak bisa tertolong lagi. Negara bagus ditimpa SDM rendah tinggal menunggu waktu akan jadi tidak nyaman untuk di tinggali, tapi begitulah sebuah negara ada + -
nah ini ngerti, contoh paling gampang, di eropa dan amerika skrg@@MAUTBERGABUNG
@@MAUTBERGABUNGtsunami fakta 😅
Yg korut pengen ke korsel
Yg korsel malah pengen ke indo
Ini gimana sih ?? 😂
@@burningreafles7871 yg indo pgn ke jepang jd tki 😂
Kerja di korsel emang makan hati, tekanannya berat banget .
Keponakan gw aja pernah curhat kalo ditempat kerjanya di korsel sana,perantau indonesia sering dirasis dan disebut sebagai manusia kelas 3 (gak tau maksudnya apaan) sampe pada titik dia harus pindah tempat kerja,dan syukur dapat orang yang baik walau masih dapat sedikit perilaku rasial.
Kata dia banyak orang korsel yang merasa paling sempurna dari orang asia manapun
Lebay... Berarti gk pandai bergaul sodaramu, kerja dimana emangnya ?? ada banyak orang Indonesia yg jd tki di korsel 50rb lebih yg kerja disana, jalan kemana mana pasti nemu org indo di pabrik pun pasti nemu org indo karna bos korea suka sama orang kita, termasuk sy sdh jalan 3 tahun Alhamdulillah aman aman aja gapernah nerima rasisme dr orang korsel / bos, bos nya malah baik
Soal rasisme dari orang korsel ya wajar2 aja, krn kita sendiri dan mereka sama sama menjauh aja bukan karna mereka gasuka tapi lebih ke miskom aja, bahasa korea itu gk semudah apa yg org bayangin apalagi buat berbicara sama citizen korea itu sngt sulit
Makan ati ? Makan duit yg bener 😂 ke korea tujuan cari uang bukan senang senang jadi tekanan kerja ya wajar, bos pabrik butuh kita, kita pun butuh pekerjaan. Di korea kerja cepat pali pali wajar krn orang korea gk suka orang yg kerjanya lelet.
@@rifalv7474 Gak lebay itu kenyataan
Di dunia kerja gak boleh baperan, kerja di dlm negeri sekalipun
@@zaraadriana lihat noh orang sana banyak yang bundir ya karena sering di-bully, bukan masalah baperannya
@@geweldigzwei4649 orang sini emang gak ada yg rasis? Ya sama aja ada yg rasis jg, org sini yg bundir jg ada tu kl liat diberita, so yg jelas negara korsel mampu ngasih kerjaan buat rakyat nya, jd gak perlu mereka ngirim2 tenaga kerja ke luar kecuali utk pekerjaan level tertentu
Ya ibarat nya lw dari kampung ga punya skill apa2 tp dtg ke ibu kota yg isinya org kantoran, wajar sih pdhl itu satu negara. Intinya klo mau pindah mental ama pikiran harus matang dan siap mau bnyk belajar, bkn dtg ke korsel tujuan hidup enak doank tp mikir proses instan
Mereka korsel harus memperbaiki sistem dan masyarakatnya juga harusnya sedikit positif dgn mereka, krn negara mereka aja sedang krisis populasi.
Ga cuman krisis populasi aja sih, masalah nya pemerintah nya yang sekarang lagi aneh bgt boro2 mikirin populasi
@@InstanRamen sekarang legalin pernikahan sesama jenis lagi
Org2 kalo tau korsel. Dikorsel itu org2 tidak seindah drakor atau kpop. Drakor dan kpop itu hanya bisnis negaranya saja atau industri. Aslinya org2 korea itu jarang senyum, keras2, dan sombong2 dan suka meremehkan orang yg dibawahnya. Gw kan punya byk teman korsel.
@@InstanRamensetelah presiden moon turun tahta. Korsel jadi aneh
@@YUSRIZALSENSEICH.-lx6wyhoax, Korsel memang gak memenjarakan orang yang melakukan aktivitas homoseksual atas dasar suka sama suka, tapi pemerintah Korsel sama sekali gak pernah melegalkan pernikahan sesama jenis seperti di negara-negara barat
Kita juga harus mandang mindset orang2 korsel yang bisa dibilang oknum2 nya udah mayoritas yang brengsek, kawan gua yang dari mesir padahal dia kristen, pas pengen ke gereja dikorsel dirasisin dan nuduh dia kalo pen ngebom tempat iru, gua juga pernah dirasisin sama bocil pas lagi makan siang, gua yang punya kulit agak gelep, bocilnya bilang "mah kok om itu ngk cuci tangan pas makan?", gua diemin masih anjay, dikiranya gua makan tanah mangkanya badan gua item, dan ortunya diem aja, alhamdulillah masih ada juga orang baik yang bantu2 gua, akhirnya kita dikorsel cuman 5hari dari perkiraan awal seminggu gara2 dah kena mental duluan wkwkwkwk😅
Parah sekali emang di korsel rasisnya tinggi
ini pernah gw bahas juga nih, kenapa korsel terkenal rasis 🥲
Mungkin sistem gereja-nya beda bang... Jadi misalnya mau ibadah hari Minggu, ya mereka nggak bisa bebas pilih gereja seperti muslim yang bebas milih masjid saat Jumatan... Harus disesuaikan... Yang HKBP ikut HKBP, yang Gereja Kristen Pasundan ya ikut gereja kelompoknya sendiri...
Sesama bangsa Asia bisa rasis gitu, gak tau aja mereka dulu juga pernah menderita sewaktu Korean War
Wkwkw orang sana rasis bgt tapi rakyat Indonesia suk bgt ma korsel miris
perbedaan kultur, pendidikan, sosial dan ekonomi yang berbeda banget antara korea selatan dan korea utara yang menurut aku banyak orang korut yang pengen balik lagi, belum lagi permasalahan rasisme di korea selatan yang memang mengincar orang non korea selatan dan non kulit putih yang bikin banyak orang enggak mau stay di korea selatan. bahkan orang korea selatan sendiri yang punya orang tua setengah korea juga kena rasisme dan bulying padahal kewarnegaraan mereka sama.
Bersyukur banget tinggal di Indonesia yang ga ada konflik kaya gini, semua hidup damai tanpa saling deskriminasi
Ga bisa bayangin seberat apa hidup yang mereka jalani😢
Ya bener bang..Tuhan itu maha adil kok..Bersyukur banget hidup di indo..Kita itu ngeliat orang lain punya lebih kita juga ngerasa mau tapi mereka yang ngeliat kita lagi iri sama kita indonesia..Paling kalo mau migrasi ke malaisia cukup sudah pokoknya karna indo sama malaisia itu pace nya kurang lebih..Masyrarakat nya juga kurang lebih sama kita indonesia..Ruang hidup di malaisia itu kurang lebih kayak indo..Pokoknya bersyukur lah deh..
tapi di Papua tidak damai bang, banyak konflik nya
@@k1148p itukan separatis bang emang komika kaya Abdur dan bang Ari kriting juga separatis?
Bentar. Lagi juga sengsara di indon ....
Rohingya mebanjir
@@k1148pmedekakan papua
korsel dan korut sebenernya bisa dikatakan masih "perang" karena belom ada perjanjian perdamaian, tapi cuma ada perjanjian gencatan senjata sejak tahun 1953, makanya pun korsel masih ada wamil sampe sekarang.. cmiiw ya🙏🏻
betul sekali
makanya korsel meski status gencatan senjata tetap gaspol
nggak mungkin hanya berdiam diri akibat perang dunia 2
sekaligus pembuktian bahwa ideologi korut itu nggak bagus
korsel bisa maju pesat ya krn punya tetangga yg serem semua
seberang lautan ada mantan penjajah jepang
lalu ada tetangga yg kebetulan msh saudara tapi suka sekali uji nyali
blm lagi tetangga besar yg penduduknya lbh dr 1 milyard
agak jauhan dikit ada mongolia yg lumayan keras apalagi tambah rusia yg sdh teruji mental beruang
Kasihan sebenernya para pembelot korut ini. Udah hidupnya sengsara di korut, mempertaruhkan nyawa selama berbulan-bulan buat keluar dari korut, gak jarang harus mengorbankan nyawa keluarganya dan merasa bersalah seumur hidup, belum lagi tinggal di korsel rawan di bully dan didiskriminasi. Harusnya pemerintah korsel memberikan perhatian lebih dengan cara kasih pendidikan, pendampingan, dan pemberian ketrampilan kerja sehingga mereka lebih mudah membaur dengan masyarakat korsel
Terima kasih bang Koi sudah membuka sudut pandang baru. Selama ini yang gue tahu warga Korut kabur ke Korsel dan ya udah, mereka bahagia di Korsel. Ternyata ada juga yang menderita sampe ingin balik lagi ke Korut.
Lu jgn percaya omongan si koi krn itu sudut pandang dia yg disampaikan di konten ini .
Logikanya : orang yg sdh hidup enak ga mungkin cari hidup yg susah tertekan....kecuali itu org gila !
@@SoetanRachmadsyah lah emang emang hidup di korsel gk ada tekanan, korea aja masih masuk dalam 10 besar negara terbanyak bunuh diri
Solusinya sebenarnya udah jelas, program Hanawon harus diperpanjang sampai 1 tahun, karena 3 bulan aja nggk cukup utk adaptasi dengan budaya korsel. Kasih pembelajaran2 yang lebih mendalam mengenai Korsel dan juga pelatihan skill-skillnya ditingkatkan, masa warga korut cmn dikasih skill sebagai pekerja kasar.
6 bulan lah kelamaan klo setahun
Selamanya harusnya bang😂
Logikanya "gk semua perantau betah/sukses di rantau" dan yg gagal tsb "gk semuanya mau pulang kampung" pasti ada yg bertahan walau sakit.... uhuk!!
Jadi yg mereka alami sebenarnya sesuatu yg normal menurut saya...
Yg berbeda adalah "acara penyambutan" yg mereka dapatkan di kampung halaman...
Kenapa masyarakat Korsel, benci banget sama pembelot Korut ? Hidup mereka udah sangat berat, apalagi dibayangi rasa takut jika ketahuan berasal dari Korut, bakalan di isolasi sosial.
Mereka butuh pendampingan psikolog setelah lulus dari Hanawon, jadi bukan hanya dibantu saat disekolah dan ketika dilepas ke masyarakat cuma dibantu uang, tapi juga harus ada dibantuan rutin ke psikolog, apalagi Korsel ini negara no 4 tingkat bunuh diri tertinggi didunia, sehinga kurasa ini sangat diperlukan terutama para pembelot Korut yg kehidupannya 180 derajat berbeda.
Mending pengungsi Korut dipindahkan ke Jepang saja daripada tinggal di korsel
@@Terkini-pr1nj Najis bagi orang Korut maupun Korsel, ngemis bantuan ke Jepang yg menjajah mereka dengan kejam, apalagi dijadikan kelinci percobaan selama puluhan tahun.
Rakyat Korsel melakukan aksi demo di Kedubes Jepang di Korsel setiap tahun, meminta pertanggungjawaban yang belum selesai
@@marulich6337 orang Korsel aja rasis ke orang Asia tenggara termasuk Indonesia lu malah bela belain Korsel 😂 ngent0d ngent0d
Tp knp th korsel berbaik hati bgt sma pembelot korut ,nyediain sekolahan ngasih modal
Org korutnya kagak kuat tinggal di Jepang@@Terkini-pr1nj
Kalo saja warga korsel mau bantu pendatang Korut gitu,mereka dari Korut pun bakalan terbantu dan bakal betah tinggal di korsel dan tidak menyesali keputusan mereka
Betul itu. Padahal Korsel lagi krisis penduduk. Banyak kaum muda Korsel yg ogah punya anak karena biaya hidup di sana serba mahal
gak mungkinlah , warga korsel bodo amat soal itumah 😂@@greatsummon9894
MEMANG PALING ENAK MENURUT SAYA TINGGAL DI NEGARA INDONESIA DENGAN DASAR PANCASILA, BERSYUKUR TINGGAL DISINI DENGAN SEGALA KEBERAGAMAN NYA.
Mungkin perbaikan sistem di hanawon setelah pelatihan 3 bln, ada program pemantauan selama 1 tahun kedepan yg secara rutin dlm triwulan misalnya eks korut ini wajib dtg ke kantor hanawon untuk dilakukan bimbingan konseling terkait mental health atau hal lain yg sekiranya mereka butuhkan untuk hidup diawal masa adaptasi di korsel, yg harapannya pemerintah korea dpt mencarikan solusi kesulitan yg mereka hadapi😊
Itu bukan tanggung jawab pemerintah Korea Selatan sama seperti Rohingya bukan tanggung jawab pemerintah Indonesia JD tidak wajib memberikan fasilitas
Terus ada upaya gak dari mantan warga Korut buat membantu sesama mereka? Kalau lagi di luar negeri gini, dukungan dan bantuan dari orang yang punya asal sama bakalan sangat membantu. Selain pendidikan, harusnya mereka juga dikumpulkan biar bisa saling berbagi dan menguatkan.
Iya bener juga, ada ga ya kayak komunitas orang2 korut gitu di korsel. Soalnya kayak komunitas indo aja deh, pasti ada di negara2 lain, dan saling bantu juga di negara orang.
@@thoriqfatih16mereka menghindari hal tersebut karena sewaktu" bisa aja mereka balik korut atau emg mata" dan hal itu membahayakan keluarga yg masih di korut
ada kok, malah ada pasar yg semua pedagang nya mantan org korut
ada kok, malah ada pasar yg semua pedagang nya mantan org korut
Korut = kediktatoran komunis
Korsel = kediktatoran chaebol
korut bukan komunis, melainkan dinasti Kim
Itu sifat manusia .. klau pun di obatin gk bkal merubah apa2 yg ada akan menambah masalah baru.. maka nya dmna pun berada selalu lah berharap ke tuhan cuma ia yg ada dn mengerti apa yng kita butuhkan
Kembali lagi circle fitrah nya korut ini monokumunitas satu kultur terkekang sih sehingga mental sulit menerima culture shock di negara lain yg kebebasan dan daya saing sangat cepat
Seru ini apa lg kllu bahas tentang korea terutama tentang korut
Saya bersyukur tinggal dan lahir di indonesia💟☺
Harusnya pemerintah korut membuka seluas luasnya perpindahan warga negara ini,, biar setidaknya tahu mana yg warganya benar2 pengkhianat n mana yg benar2 cinta akan tanah airnya..
tapi terlalu beresiko buat korut
Lagian pindahnya ke Korsel, Orang Korsel saja banyak yang pindah ke negara lain karena terkena diskriminatif, data resmi dari KOrean Statistical Information Service hingga tahun 2023 ada 284 ribu yang pindah kewarganegaraan ke China, 19 ribu ke Vietnam, 16 ribu ke USA, 15 ribu ke Thailand, 12 ribu ke Uzbekistan, 10 ribu ke Rusia, dll.
Pihak korsel menerima warga korut dengan pelatihan seperti itu sudah cukup bagus untuk beradaptasi dengan warga korsel, tapi menurut saya balik lagi ke warga korutnya itu sendiri apakah mental mereka cukup kuat menghadapi kehidupan di korsel yang sangat berbeda jauh dengan kehidupan mereka sebelumnya di korut.
Gua ingin bertanya bang. Sebenarnya sistemasi pencarian kerja di korsel itu gimana sih? Kalau gua berfikir gini: rakyat korsel asli pun benar benar kompetitif dalam sekolah, mencari kerja, dan mencari penghidupan layak. Apalagi ada budaya Chaebol yang menyusahkan rakyat asli sendiri. Lantas bagaimana warga korut bisa bekerja jika begitu?
Lewat jalur calo kali.di imingi2 kerja terus bayar 7 jt masuk tanpa test😂😂😂😂😂
@@aryatitea4051njir bisa gitu teorinya😂
Ya mangkanya itu jga mental org2 yg ke Korut yg k korsel terguncang.
Yg susah yaa pekerjaan top²nya. Yakali dari Korut bisa jadi direktur di Korsel
kalau di tempat saya yang pendidikannya tidak tinggi dan ingin bekerja di kota kebanyakan jadi kuli bangunan
Di korsel aja banyak warganya yg bundir, trs banyak yg kaga mau punya anak, karena kesulitan. Eeh orang korut malah mau pindah kesana.
Sehebat dan sekuat singa, dia hanya akan jadi raja hutan, ketika keluar dari hutan hanya akan jadi buruan warga.
Bisa di mengerti sih kalo mentalnya down dari yg biasanya apa-apa diatur dilepas ke tempat yg bebas dan jauhh lebih maju. Aku yg dulu hidup slow living di desa trus merantau ke jakarta aja agak kaget.
Menurut aku udah bagus sih sebenernya korsel mau menerima, ngasih pelajaran dan uang buat bekel para pembelot. Tp mungkin akan lebih baik kalo di kasih pelajaran lebih banyak ga cuma 3 bulan trus dilepas, kayak misal setelah itu seminggu sekali mesti kumpul dikasih pelajaran. Di kasih arahan pekerjaan, ya meski perkerjaan kasar, penting ga luntang-lantung. Begitu udah dapet kerja baru bener-bener dilepas. Dan semoga warga korsel bisa lebih menerima
Sebaik2nya negri orang,masih lebih baik negri sendiri.
Walau dengan segala keterbatasan........
Karena kebahagiaan yang sejati dan hakiki adalah kebahagiaan bathin.
Dan bahagia itu sederhana,yang mahal itu gaya hidup.
Kebahagiaan macam apa,jika kita berpisah dari keluarga dan sanak saudara.
Walaupun kita bisa makan enak,akan tetapi sendiri tanpa keluarga.
Dibanding makan sederhana dan apa adanya tapi hati bahagia,karena berkumpul dengan keluarga.
Itulah kebahagiaan yang sejati.
Wajar jika mereka ingin kembali kenegaranya.
Walaupun dengan gemerlapnya korsel,tapi bagi warga korut sederhana itu lebih bahagia.
Kembalilah ketanah air,disana anda lebih bahagia dan dihargai oleh negara anda sendiri.
Tp itu juga kesalahan korut sih. Coba aja mrk ga terlalu tertutup dgn dunia, pasti rakyatnya sudah bisa berkembang kemampuannya dan menciptakan produk karya mrk sendiiri. Coba korut contoh kek china atau rusia, bukan negara yg terbuka bgt tp juga ga tertutup bgt.
Sebenernya ada banyak faktor sih kenapa banyak warga Korut yang pada pengen balik lagi ke negara asalnya.
Pertama, Gotong Royong dan kekeluargaan masyarakat Korut itu terbilang kuat. Beda sama di Korsel yang dimana karakteristik warganya agak sedikit individualistik.
Kedua, di Korut segala sesuatunya udah diatur sama Pemerintah. Jadi jiwa masyarakatnya ga terlalu kompetitif semua mengalir apa adanya dikerjaan, disekolah, dll.
Ketiga, pergi ke Selatan itu bukan Hal yang mudah. Dan disana mereka kesannya kaya dijauhi dan selatan ga seindah apa yang mereka bayangin.
Meskipun keliatannya cuma beda ideologi negara, tapi ideologi ini punya pengaruh loh ke karakter dan kepribadian warganya dalam sehari hari. Makannya Pendidikan buat warga Korut harus terus dievaluasi dan diperbaiki.
Culture shock,,udah sesimpel itu masalah nya
ada keluarga yg ditinggal bos..
Homesick
Harusnya mereka lari ke indo..😂
@@loudersoundudha ada rohingyot
Yang bilang tinggal di Korea Selatan itu enak lihat aja tuh orang Korut aja mau balik 😂😂
Ya mereka negara maju tp kita harus kerja keras , karena semua mahal
@@pancadayaambarawaambarawa7168 ibarat kata seperti elu anak desa yang tinggal di desa dengan biaya hidup murah tiba-tiba tinggal di Jakarta yang biaya hidup nya muahal 😂😂
Korea cuma enak dinikmati sebagai produk aja. Kalau jadi bagian di dalamnya ya jelas ga enak
Orang2 Korut lebih terlihat benar2 Korea tampilannya dibanding Korsel yg udah byk rombak penampilan mereka mulai dari rambut, mata, hidung
Kalau rela mati, mending hadapi aja kehidupan sampai mati Matian.. kalimat yg menguatkan aku sampai di sini. Semoga semua orang diberi kekuatan...❤
Kapan nih pembahasan tentang Miyamoto Musashi?
🗿🗿🗿🗿
IJN Musashi sister of Yamato, glorious battleship of the Imperial Japanese Navy 🗿
musashi chara favorit ane di fgo🗿
Sabar dulu gak sih bg??
Bang bahas tentang negara afrika Eritrea ,yang sempat dijuluki negara Korutnya Afrika ,
jgn salah
singapore juga dijuluki mirip korut lho hehehe
Mungkin waktu bimbingan di Hanawon yang cuma 3 bulan bisa ditambah waktunya mungkin 6 bulan/1 tahun, karena terjun di masyarakat dan beradaptasi secara langsung itu sangat sulit, pelatihan di Hanawon terutama di bidang teknologi dan ketrampilan juga pemahaman sosial harus ditingkatkan.Dan setelah diterjunkan langsung di masyarakat mungkin masih harus mendapatkan bimbingan walaupun berkala, misal setiap sebulan sekali atau bisa dibuat organisasi untuk wadah mereka jika ada kesulitan atau hanya sekedar ingin berbagi cerita antar sesama mereka supaya tidak merasa langsung terkucilkan alias sendirian di tengah-tengah kehidupan Korea Selatan yang individualisme.
rumput tetangga selalu lebih hijau, tetapi kita kadang tidak sadar sebagus apapun rumput tetangga, rumah sendiri lebih baik. tidak selalu sih, tapi intinya kita harus belajar bersyukur atas apa yang kita punya, karena bagaimanapun masing2 orang memiliki kesusahan hidup sendiri2.
Sistem Permasyarakat di korsel bener bener harus dibenerin.
Seru nih bang kalo next bahas Korsel sama Korut yg konfliknya memanas lagi
Sangat mengedukasi. Semoga tetap istiqamah mencerdaskan bangsa seperti amanat undang2. Amin
Setelah merasakan Penderitaan ,Yang cukup dalam.
DAN
ORG ITU BERHASIL KELUAR DARINYA..
Biasanya Akan merindukan Masa-masa itu.
Yang
justru MEMBUAT ORG YG PERNAH MENGALAMINYA, TERJATUH LAGI PADA PENDERITAAN YANG SAMA.
DAN
BAHKAN BERDOA, AGAR MERASAKANYA KEMBALI..
KRN
MERASA TAK PANTAS MERASAKAN KESENANGAN YG DIA DAPATKAN.
DI BALIK PENDERITAAN.
ITU ADA KEBERSAMAAN DAN IKATAN PERSAUDARAAN.
YG
MEMBUAT SESEORANG SERING TERJATUH KE DALAMNYA.
Korut sekarang beda dengan korut dulu, bahkan beberapa daerah di korut lebih maju, makmur, terjamin, dari pada daerah pinggiran di korsel
🇷🇺🇮🇷🇰🇵🇮🇩🇨🇳
🤣🤣🤣🤣😂😂
korut dulu justru lebih makmur daripada korsel, gara2 mereka mitra uni soviyet, tapi pas uni soviyet jatuh ya mereka gk ada kawan
@@didiairdrop3345 🍼🍼
@@Madara-rs7mw sekarang lebih makmur, lewat obor china, membangun infrastruktur besar2an 🇨🇳🇮🇩🇰🇵🇮🇷🇷🇺
Yg makmur pemimpinnya..😂
Korsel persaingannya berat banget. Orangnya juga individualis. Ada yang baik tapi juga sering dimanfaatin orang. Jadi pada takut berbuat baik sama orang asing. Mending di negeri sendiri. Di di sinipun juga kadang susah tapi masih ada orang yang baik mau membantu. Aku bersyukur lahir di Indonesia. Karena di negara lain ada yang lebih susah.
Mungkin kuliner seblak Korout, ngangenin mereka yg pernah belot. Aku yakin deh karena rasa seblak yang khas di Korut!
😂😂😂
Keluar kandang macan. Masuk kandang singa 😅
Karena di Korsel banyak orang rasis dan body shaming aslinya mah kebanyakan dari mereka itu oplas wkwkwkkwkwkwkwkwk😂
Bnr bgt saya sdh 10 tahun kerja di korsel sering mendapatkan rasisme.
Plastik kok bangga😅
Udah plastik, rasis, body shaming pula, begitulah realita Korsel yg sering ditutupin dengan K-Pop sama Drakor😅
@@mangjajatcsumur berapa?
Kurleb gua bisa paham sih:
- Mereka yang melarikan diri ke korsel, harus jauh dari keluarga tanpa tahu nasib mereka. Tinggal sendiri di negeri orang tanpa dukungan keluaga jelas sulit.
- Kesulitan beradaptasi. Ini jelas banget. Walaupun tetanggaan, Orang-orang korut dan korsel seolah hidup di dunia yang sangat berbeda. Orang-orang korut ga akan pernah membayangkan kalau orang korsel ga perlu mikirin listrik, air, pangan, dan akses internet. Belum lagi soal sistem politik, demokrasi, multipartai, dsb.
- Tekanan sosial. Ya elah, bahkan banyak anak-anak muda korsel yang ga kuat dengan tekanan dan tuntutan sosial sampai harus milih antara kabur atau bahkan bunuh diri. Apalagi pelarian dari korut 😅
- Diskriminasi. Wah yang ini ga usah ditanya. Korsel jadi salah satu negara paling rasis di asia 😂
hidup di korsel berat krn watak org2nya yang mmg keras, kaku, cuek, rasis, jd buat org2 tradisional, hidup di korsel mmg gak cocok.. mereka yg biasa beramah - tamah n berempati dengan org lain ya mmg berat. Jangankan imigran yg dari segi finansial gak siap, artis2 yang kaya raya aja banyak yg bunuh diri gara2 netizennya.. ngeri banget gak tu... korsel mmg gak seindah di drama2nya..
Tanya Bang Koi, itu yg pada kabur dr KorUt ke Korsel apa gk di kumpulin jadi 1 kampung? Biar lbh mudah adaptasi gitu
Masalahnya bukan itu doang tapi ini kompleks banget
Justru kebalikannya,
Kalo dikumpulkan di 1 tempat, kapan mereka bisa beradaptasi sama masyarakat Korsel ? Kan fungsinya Hanawon memberikan mereka guideline agar lebih cepat beradaptasi kedalam masyarakat Korsel.
Kalo dikumpulin sama aja dong hidupnya gaada perubahan setelah begitu panjang usahanya
Bang bahas Soal Permasalahan Imigran Muslim Di Eropa yang Kata Media Barat "selalu membawa masalah, minta Keistimewaan misalnya menerapkan Hukum Syariah di Eropa, Melarang LGBT" 😅
Imigran Muslim dinegara mana yg meminta hukum syari'ah diterapkan di Eropa..(kata media barat itu)
.. Bukan hanya muslim, orang Eropa yg masih waras'pun akan menolak LGBTQ..
Sama kayak orang kita, dikira orang korsel romantis, begitu tahu kenyataannya masih lebih romantis orang kita
Sesama warga Korea Selatan saja saling menindas hanya karena masalah berat badan yang berisi, bahkan sampai bundir. Apalagi sikap mereka dengan orang lain. Apa enggak di rajam dengan makian.
Negara oplas dan rasis sangat seimbang sekali 🥴
Korsel tak “seindah” korut
Indah kalo punya duit banyak ..kaya di jakarta indah buat orang yg berduit buat orang pas2an sih ngenes
Baik banget pemerintah korsel sampe ngasih duit sama pelatihan. Yg sampe balik lagi k korut bener2 gak tau terimakasih. Padahal gak ada yg nyuruh mereka datang k korsel. Semua atas keinginan mereka sendiri.
Dari warga yg terbiasa dengan sifat kekeluargaan pasti kaget juga kalo dihadapkan sama sifat masyarakat korsel yang kebanyakan individualis
Ya klo buat benerin mental+ngasih skill mah 3bln terlalu singkat
Cuma klo kelamaan takut nya mereka merasa terkekang jg
Ya sebaik nya durasi nya di tambah sedikit dan dikualifikasi dl sebelum dilepas ke masy.
Bagi orang penurut,pemalas,tak punya imaginasi dan energi tinggi dalam hidup,negeri komunis adalah tempat yang tepat.
Karena itu ya negara yang kuat rasa komunalnya jadi sulit buat maju
Ada benarnya juga, mengingat personality setiap orang di dunia berbeda-beda. Negeri komunis nampaknya tidak terlalu buruk untuk orang dengan personality seperti anda sebutkan.
Begitupun sebaliknya..
Bener, tapi klo poin pemalas kurang tepat. Di negara komunis (tulen), pemalas adalah hal yang "haram"
@@gelartikar69 Pemalas yang saya maksud adalah hanya terpaku pada rutinitas dan cepat merasa puas. Bukan pemalas dalam artian tidak mau ngapa2in. Misalnya tukang becak. Setelah dia dapet 2-3 orang penumpang dan dirasa cukup untuk hari ini,maka dia pulang atau kongko2 di warkop. (Realita orang2 pinggiran seperti itu. Dan orang2 inilah yang cocok hidup di negeri komunis).
@@ScarLion97 Iya sih menurutku. Hanya disini,komunis dianggap sebagai luciver. Ini hanya masalah bentuk politik. Semua ada plus minusnya.
Bicara kebahagiaan,belum tentu orang2 jepang,korsel,yang maju itu hatinya lebih bahagia daripada para buruh/petani di korut.
Dipimpin diktator itu sebenernya enak... Kayak jaman soeharto dulu.. Hidup tenang.. Keamanan terjaga.. Ga perlu pusing2 mikirin politik..
ya jangan diktator juga 😂 tapi bagi orang yang bisa dan mau diatur peraturan itu bukan mengekang tapi memberi jaminan.
Tp rumah gubuk , makan seadanya , ngak pernah jalan2 ,kemana2 jalan kaki mau kepasar aj aq dulu Jalan 3 km dulu baru ada angkot , dan bantuan pun ngak ada , kalo sekarang mending ada BLT dan bantuan2 lain sekolah negri juga gratis infrastruktur di kampung pun oke , bahkan sampe di ladang aj di cor
Hidup tenang gimana jaman pak Harto ada yg tiba2 di tembak di jalanan 😢
Ngga terlalu buruk juga sih sistem diktator tersebut. Bahkan hidup di gubuk pun sudah terasa nyaman.
Mengingat ngga mungkin ada pemerintahan yg sempurna. Sesuaikan saja dengan sifat rakyatnya...
@@ScarLion97 Kalau untuk Indonesia memang lebih cocok dipimpin oleh pemimpin yang bertangan besi seperti Xi Jin Ping, Vladimir Putin. Dengan catatan, ia harus tulus, mengabdi pada rakyat, dan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Mengingat masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran yg relatif rendah , minim literasi, cenderung malas berpikir secara kritis dan mendalam
dengan masa pembinaan 3bulan itu singkat banget. menurutku satu atau dua taun pas lah. bentuk merangkap sebagai sekolah dadakan. dan keterampilan terhadap tekonologi sehari hari juga tapi ku rasa ini bukan masalah dana. mereka sangat kaya. dan juga apa mereka disana gada perkumpulan atau komunitas warga korut ?? biasanya di setiap negara suka ada komunitas pendatang. seperti di indo banyak komunitas arab, tiongkok, & juga sampai ada komunitas warga afganistan .
sama seperti orang kampung tiba2 merantau kekota. harus adaptasi dulu dan lain2. makanya rela bela2in pulang kampung (mudik saat lebaran) biar ketemu sanak saudara. tapi untungnya masih mending karena kita ada teknologi buat berhubungan.
Ya emang korsel nya aja yang rasis kan.. Rasis nya setara mamarika n uk..
Negara pengikut Mamarika memang rasisnya level Dewa. Bahkan Jepang dan Indon juga sama parahnya, pengikut Mamarika pula...😅
Sya pernah kerja bareng sama orang korut di korsel.
Katanya dulu dia kabur dri korut lewat jalur laut dengan segala resiko yg dia alami.
Dan sekarang dia hidup bahagia di korsel.
Baik banget ya Korsel, dikasih pendidikan, duit, tempat tinggal.
Oh iya mereka kan kayak Jepang, lagi krisis kependudukan.
Banyak anak muda yg ga mau nikah, takut punya anak.
Otomatis kekurangan tenaga kerja ya.
Beda kasus pengungsi Rohingya di Indonesia😢
Bismillaah intinya selalu.bersyukur yaah... 😊
Emang sih adaptasi di negara baru yang emang budaya dan sistemnya beda banget itu emang susah. Saya baru pindah dan tinggal ikut suami di New Zealand sampai sekarang masih berjuang untuh bisa betah di sini, padahal udah 1 tahun tinggal di sini. Aku masih ngerasa kayak depresi sendiri kadang sampek stress dan gak bisa mikir jernih.
Di sisi lain korut jg bisa jd pembelajaran bagi negara kita, jangan sampai kita pasrah aja sama keadaan yg dibuat oleh penguasa yg mulai menunjukkan tanda2 otoriter, diktator, korup dan nepotisme karena kalau dibiarkan lama2 para penguasa ini makin besar dan posisinya makin kokoh, "cakar2nya" pun makin banyak, panjang dan tajam sampai akhirnya mau di lawan pun udah nggak mungkin lagi, karena secara logika korut dipimpin oleh satu keluarga yg diktator, memang nggak sederhana tp seandainya dr dulu ada yg benar2 bersatu dan melawan pemerintahan itu mungkin rakyatnya nggak sampai harus cari cara menyelamatkan diri masing2 seperti sekarang
Favorit gue banget kalo soal dua negara ini apalagi dengan kemajuan korea selatan paling demen guaa
Gak usah jauh2, di sini juga gitu kok, orang desa yg santuy dan ramah2 ketika pindah ke kota juga shock culture kan😂
Kalo anak2/pelajar masih mudah adaptasi, kalo org tua susah bgt, banyak kan ortu yg niatnya mau diasuh anaknya tp g betah dan pgn balik aja ke desa😂😂
Tergantung mental warga korutnya sih. Dia bisa beradaptasi dgn cepat/engga di korsel.
Mereka mungkin kebanyakan nonton drakor dan lupa bahwa korsel adalah negara kapitalis, semua negara antek barat pasti kapitalis dimana hanya ada "menginjak" dan "di injak", mungkin karena di korut hampir semua warganya hidup serba pas-pasan mereka jadi lebih solid dan tidak merendahkan orang lain🤔
Negara yg bikin gua penasaran, pengen bet kesana, pengen liat yg sebenarnya, berita berita buruk itu apa hanya propaganda doang untuk melemahkan Korut. Pengen tinggal sebulan aja
Pernah nonton juga, wlo mereka dapet subsidi dari pemerintah per bulannya, duitnya itu habis buat dipake bayar hutang ke broker yg sudah membantu mereka kabur dari korut. Jadi sebagian orang memang kesusahan duit di korsel
stigma masyarakat korselnya aja sih yang mesti dirubah dan berusaha membantu juga, dengan menyediakan pendampingan dalam jangka waktu yang cukup.
membantu memberikan adaptasi
Mudah-mudahan para pekerja TKI dan atlet asal Indonesia, kuat mentalnya hidup di Korsel sana.
Para pembelot korut harusnya punya inisiative untuk membentuk komunitas orang korut. Agarbisa saling bantu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Seperti orang indo. Dimnpun orang indo tinggal. Orangindo tak kesukitan untuk beradaptasi mereka berinisiatif untuk membuat kominitas. Dinegara yg mereka tempati. Dr komunitas itu mereka bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti kebudayaan.sosial.Arisan. Penggalangandana. Perkumpulan /silaturahmi di hari2 besar. Pertunujkan seni dan budaya. Bazar. Pameran .dls. Rakyat korut kayaknya harus belajar deh sama orang indo.
Banyak dari mereka yg mengalami diskriminasi, kalau mereka membuat suatu perkumpulan terbuka takutnya makin parah makin byk yg curiga mereka sedang mempersiapkan aksi... Banyak dari mereka tidak bangga akan tanah kelahiran mereka beda dengan pendatang dari Indo atau negara lain yh tujuan ke korsel untuk pendidikan/bekerja/wisata, mereka warga x korut melarikan diri...
satu hal yg tdk s ungkap ke publik,, fasilitas pendidikan dan jaminantua d korut d tanggung negara,, bedan jauh dengan korsel yg negara kapitalis
Mungkin warga korut yang masuk korsel mereka tidak memiliki gambaran visual yang cukup tentang korsel sebelum keluar dari Korut (mungkin). Orang biasa saja yang sudah punya pengetahuan cukup saja masih shock... apalagi mereka....
Sebenernya kalo dikucilin doang, at least mereka bisa survive, di tahun-tahun awal jg disupport dan dikasih sewa gratis plus uang saku, jd kalo hidup y masih bisa. Mungkin susahnya karena biaya hidup yg tinggi dan berakhir hutang g sih?. Ngga mungkin sampe mau balik ke korut dan rela mati, kalo ngga karena dikejar-kejar rentenir.
Bang koi bahas kasus the frog boys, kasus paling terkenal di Korea Selatan. Sampe sekarang belum terpecahkan kasusnya
Konten yang seru dan nambah wawasan....
Subscribe karna nakama SHP...kyaa salfok sama going merry 😅
Sepertinya orang korut, kebanyakan sudah di cuci otaknya, dan di sisi lain ingin bertemu keluarganya, sungguh Kasian😢
Kayanya mereka itu homesick. Di Korsel itu kan individual bgt jd shock culture sehingga mereka merasa rindu berat keluarga di Korut.
Iyalah. Orang kita aja pas tinggal di negara maju pasti juga kangen suasana sosial masyarakatnya
Mungkin bagusnya Hanawon nambahin waktu pelatihan dan adaptasi dari yg cuma 3bln menjadi 6bln. Spy para pembelot bisa bener2 siap
klo gw jabarin ini fenomena banyak terjadi ambil contoh kecil orang yg di tongkoran jadi keset babu terus pindah circle tapi ga diterima merasa lah dia terasingkan lagi jadi lingkaran setan yg berputar di hidupnya tidak berubah, seperti peribahasa walaupun berganti pakaian muka tetep sama. klo ada yg nonton film Wreck-It Ralph or zainichi cinema, itu sangat menggambarkan fenomena ini. oh iya ada lagu dari em beihold - numb little bug lanjutan pesan dari lagu linkin park - numb. mungkin fenomena sosial ini bisa dibilang ironi simalakama or ada artikel menamainya duck syndrome idk. hidup adalah tragedi misteri.