Cerita La Welle Passigajang Pole Tana Ugi

La Welle merupakan salah satu cerita rakyat Bugis dari Kab. Wajo, Sulawesi Selatan. Cerita ini biasanya dibawakan pada acara adat, maupun hiburan yang diiringi dengan alat musik kecapi.
Dikisahkan konon kabarnya, di sebuah desa bernama Wajo-wajo hiduplah seorang anak yatim yang masih kecil. Anak itu bernama Lawelle. Ayahnya meninggal karena dibunuh oleh Lamannuke. Sejak saat itu, Lawelle tinggal berdua dengan ibunya. Warga sekitar pun sangat sayang pada Lawelle karena dia termasuk anak yang rajin dan tidak nakal.
Suatu ketika, Lawelle sedang bermain-main dan tiba-tiba menyaksikan sepasang burung memberi makan pada anak-anaknya. Lawelle pun takjub menyaksikan peristiwa yang menurut dia masih asing karena belum pernah dilihat sebelumnya. Hal inilah yang kemudian membuatnya bertanya pada ibunya tentang upaya kedua ekor burung yang memberi makan pada burung-burung yang lain.
Ibunya menjelaskan bahwa kedua burung itu tidak lain ayah dan ibu burung-burung yang lain. Lawelle merasa heran karena selama ini dia tidak pernah merasa mempunyai ayah. Dia pun menanyakan tentang ayahnya. Ibunya menceritakan peristiwa yang dialami oleh ayahnya sehingga akhirnya dibunuh oleh Lamannuke.
Dalam rasa penasaran itulah, Lawelle menanyakan peninggalan ayahnya. Ibunya memberitahukan bahwa ayah Lawelle meninggalkan sebuah benda pusaka yang rencananya akan dibuat menjadi badik namun belum selesai. Benda itu disimpannya baik-baik. Lawelle pun mengambil benda tersebut yang sudah menyerupai sebuah badik namun belum tajam karena belum selesai betul dibuat oleh mendiang ayahnya. Dst…
“Group Sempugi”
#ceritalawelle
#passigajangtanaugi
#kawalimaddaungase
#munkar
#sejarahdanbudaya
Soundtrack : Pakki SSB BSF
Instagram :
/ eddie_munkar
Facebook :
/ eddie.munkar
TikTok :
www.tiktok.com/@eddie_munkar
Klik SUBSCRIBE / Langganan (100%Gratis) :
/ munkar

[@Makr-og5xe]

Bugis wajo, bone, soppeng, luwu, sidrap, pinrang, pare², barru, pangkep, maros, sinjai, bulukumba💪

[@Munkar]

Siap abang

[@Man13390]

Masih ada kamu tdk sebut, Bugis enrekang

[@yogisetiawan8623]

​@@Man13390 masih ada juga belum dia sebut,, bugis toraja

[@yogisetiawan8623]

Sorryy,, kami orang luwu tidak pernah mengakui klau kami suku bugis,, paham??? Sampai kapan pun,, kami tidak mengakui bugis,, karna kami bukan bugis,,, perbatasan bugid cuman sampai wajo,, bukan luwu timur

[@Man13390]

@@yogisetiawan8623 kamu jgn terlalu borro,, pak Kahar muzakar saja yg terkenal hebat dan perkasa, tetap mengakui dirinya Bugis Makassar, sedang kan kamu tdk tahu apa pamor MU tp songong 😂😂 apakah kamu masih punya otak, atau jgn² kamu keturunan pecundang dari tanah jawa yg mau pecah belah Bugis Makassar, sehingga kamu kata luwu bukan Bugis, jadi lah org yg berguna, jgn mlh kek sampah tapi songong

[@user-fl5ng5rd1n]

Kita Bugis selalu kompak di manapu kita berada

[@erwinakkas1255]

La Welle adalah lagenda tentang keberanian orang Bugis, tapi saya sudah lupa ceritanya. Terimakasih telah mengingatkan kembali tentang cerita La Welle

[@Munkar]

Siap bang

[@keysasaid2078]

Pengalaman saya di perantauan,kata orang luar sulawesi dia anggap kita anak sulawesi semuanya bugis,baik itu,suku kaili,mandar,toraja,enrekang dll,salam dari suku bugis Barru

[@muhadil5323]

Bugis Palembang Sumatera menyapa,apa kareba tanah ugi

[@Munkar]

Alhamdulillah madeceng sappo

[@medial_irsyad]

Warani to Bone-e, Sogi to Wajo-e na Macca To Sopppeng-e. itulah hakekat yg sesungguhnya wanua Tellumpocco-e. terbukti dalam sejarah, Tellumpocco-e pernah berjaya di saat ketiga kerajaan ini betul-betul memegang teguh isi perjanjian di Timurung. kisah pahit ketika salah satunya memilih jalan lain karena kepentingan diplomatiknya. akhirnya Tellumpoccoe runtuh. tapi itulah sejarah kita mesti bijak memahami latar belakangnya. Krn sejarah ditulis bukan untuk dinilai dengan menggunakan standar masa kini. Semoga Tellumpoccoe tetap berjaya. BOSOWA 🤝

[@kamil_aidon]

Pangkep, bungoro, di rantau, Ternate hadir💪💪

[@Munkar]

Mantap sappo

[@mustafadglaladglala2296]

Gowa Maros hadir

[@Munkar]

Siap bang

[@kamaofficial3790]

Tabe Salam bugis brada di samarinda seberang

[@Munkar]

Waalaikum salam sappo

[@kamaofficial3790]

@@Munkar iyye sappoku

[@user-ns7xn1pb3v]

Bugis Bone merantau d, Kolaka menyapa salam dr kolaka

[@Munkar]

Siap sappo

[@muhammadsayadi8612]

Bugis Wajo yg ada di tanah rantau hadir

[@Munkar]

Wahh mantap sappo…

[@omboby1822]

Tosora ,Wajo2 Hadir

[@Munkar]

Siap sappo

[@hasnahsanah4556]

Salam kenal kamipun. Orang wajo Balikpapan menyapa

[@Munkar]

Siap sappo

[@Man13390]

Senkang enrekang hadir

[@NaGgTani]

Lanjut ceritanya karna masih panjang yang pernah saya dengar

[@paklurarie7596]

Hadir spot daeng👍👍

[@Munkar]

Siap bosku… terima kasih

[@ridwanfadly..7184]

sejak sy masi sd ini cerita orang tua kami persis alur cerita yang ada dalam video ini

[@ajisamsu6283]

Keberaniannya sesama bugis

[@agungsandrego3956]

Wajo hadir ❤

[@Munkar]

Siap sappo

[@anwaral-talloang708]

Pammana hadir

[@Munkar]

Siap sappo

[@Salam77377]

Bugis Sidrap,Hadir ka

[@Munkar]

Siap sappoku

[@lelaaanwar412]

Mantap bos ku 👍

[@Munkar]

Makasih bosku

[@syarifuddinacok9768]

Salam hormat ku kepada Daeng yang mengangkat cerita ini,tabe nak Makassar putra perantau Nunukan menyapa 🙏

[@Munkar]

Siap bang…

[@user-nj2rj3ht8e]

Klo ad cerita rakyat seharusnya org Bugis jg yg membaca naskahnya agr sesuai nada dan irama bhsnya agr yg mendengar ceritanya slu merindukan cerita2 selanjutnya tp bukan org Bugis serasa ucapan kata2 nya kurang pas dlm pengucapannya,,,,

[@aksanaksan3407]

Barru hadir...

[@Munkar]

Siap bang

[@timurkotabone3085]

Itulah sekarang yg di namakan tenggarong

[@ikhsanikhsan8246]

Pankajene hadir😅

[@Munkar]

Siap sappo

[@UghycoId]

Bone Hadir🙏
Rebba Sipatokkong,
Mali Siparappe'
Malilu Sipakainge.

[@Munkar]

Siap sappo

[@RahmatOnal]

Tama ogi Wanuakku

[@Munkar]

Mantap sappo

[@bittarapitulapie7579]

Pengantar ceritana, Cocokna Pake bhs bugis

[@Munkar]

Iyye nappa diiringi kecapi

[@tempahanpanrenakosidrap8813]

Menyala 🎉

[@samsulsengkang5557]

Lanjut

[@kartinihamka4070]

Lanjut ceritanya sy masi penasaran cerirtanya lawele

[@Munkar]

Insya Allah kk

[@user-nj2rj3ht8e]

Sayang yg membaca naskah ini bukan org Bugis jd dialek katanya kurang sesuai ibarat makanan hambar rasanya,,,

[@user-gf9fm3vn5h]

Maaf saya heran kenapaya cerita nenek moyang kami di tanah mandar seperti ini juga tentang ayam berkokok ,,salam dari tanah mandar

[@user-yc5mj7tf6v]

Lawelle termasuk orang yg cerdas

[@muhammaddarwis7781]

Ewako Wajo Andalan ❤

[@syahaogiez8646]

Lawelle bang bukan lawel, ase bukan Ais,,😅😅 ,

[@Munkar]

Denisseng mabbaca aplikasie sappo, tapi engka mua teks nya

[@ruandyhaski1069]

Apa bener Wa becce itu orang Kutai?
Bukannya Puang becce itu orang Wajo yang di persunting oleh salah seorang kesultanan Kutai yah?
Koreksi jika salah🙏

[@greystory_amv]

Dari cerita ini kita belajar jangan dengarkan kata orang lebih baik mencari buktinya
Contoh cerita lawelle dia tidak pulang ke kampung menjenguk ibunya
Dan tidak jadi balas dendam

[@HariCerah]

Di Buton ada nama desa LaWele

[@Munkar]

Wahh… Mantap sodara

[@HariCerah]

@@Munkar iya, Desa Lawele di Kec. Lasalimu.. Bagi kami masyarakat Buton, kekerabatan persaudaraan bersama Saudara Bugis sudah menjadi cerita dan amalan dari Orang-orang tua kami

[@Munkar]

@@HariCerah Masya Allah… terima kasih infonya sodara

[@rizalizal]

​@@HariCerah Ada di bagian Kamar Lasalimu

[@rizalizal]

Kamaru

[@labota6995]

Apa badik itu masih ada di musim kalimantan kutai kartanegara

[@Munkar]

Entahlah bang

[@tanditokon9228]

Kakek Lawelleng tidak menjadi Raja akan tetapi raja Kutai memberinya sebidang tanah yakni Angka'na atau Anggana. Lawelleng dgn para perantau Bugis Wajo kemudian berkembang menjadi koloni yg besar. lalu ketika VOC mencoba memasuki tanah Kutai maka mereka pindah ke bagian hulu termasuk raja Kutai pindah ke Tenggarong, maka oleh raja Kutai menyerahkan sameindrang yg artinya upah pembayar piutang dan setelah generasi ke 12 dari lawalleng, maka Belanda menguasai kerajaan Banjar termasuk Kutai yg kemudian Belanda mengubah nama dari sameindrang menjadi Samarinda. Badik itu diwariskan kepada anak kemenakannya yg bernama laumpugi', lalu laumpungi' mewariskannya kepada anaknya Latonja, dan keturunan latonjalah yg mewarisi pusaka itu. Badik itu satu jengkal panjangnya. Tidak menarik tapi pisau itu seperti antara baru dgn besi. Tipis namun tidak setipis dalam ceritra🙏 salam persaudaraan serumpun dari Gang Muharram Mangkufalas, Samarinda Sebrang🙏🙏🙏🙏

[@labota6995]

@@tanditokon9228 di mana anda perna melihat Kawali itu sehingga andah megatakan detail dari pusaka tersebut

[@Munkar]

@@tanditokon9228 Siap bang… makasih infonya

[@user-qg3so2hb6p]

Bukan lamanungke yg membunuh ayahnya tapi lemelleng dari bone.

[@Munkar]

Siap bang

[@SudirmanEmmang-ic3dr]

Adminnya coba cari cerita yg asli

[@Munkar]

Maksudnya cerita lengkapnya ya bang? Siapa abang punya referensi/cerita lengkapnya.

[@DaengAndi-w9r]

La welle, ' bukan lawell...

[@Munkar]

Iye Aplikasi denisseng mabbaca… ada jie teksnya d bawah

[@pakcik1318]

Jgn bilang lawel
Namanya La wel Le

[@Munkar]

Salah bacai aplikasie sappo… engka mua ukina diawa

[@ardhyardhy-qw9no]

Duu,, kok lawel si namya

[@Munkar]

Aplikasi denisseng teppunna sappo… tapi engka mua teks na

[@AgusRais-w6x]

Inilah klw adminx bukan asli Bugis cara penyebutan nama pelaku dlm cerita.

[@Munkar]

Ugi matokka sappo… aplikasi’e denamagello teppunna

[@dirsaniccank6643]

Bukan lawel, tapi lawelle'

[@Munkar]

Iya itu ada teksnya bang…

[@Munkar]

Iya itu ada teksnya bang