Video není dostupné.
Omlouváme se.
Bedanya Fans di Indonesia dan USA. Eksklusif Interview Bareng Warren Hue!
Vložit
- čas přidán 13. 12. 2022
- Subscribe to Kincir Cinema Club on CZcams: bit.ly/2A6Nfyi
Check out more of Kincir here:
Website: www.kincir.com
Facebook: / kincirdotcom
Instagram: / kincirdotcom
Twitter: / kincirdotcom
________________________________________________________
KINCIR adalah multichannel network yang menyediakan beragam konten seputar video game, esports, & film untuk kalangan anak muda. Dengan berbagai konten menarik yang dihadirkan oleh para kreator muda dan berbakat setiap harinya, KINCIR siap menjadi sumber referensi yang aktual dan faktual bagi para pencinta video game, esports, & sinema. Berbagai konten yang menghibur sekaligus inspiratif dituangkan melalui beberapa kanal dari KINCIR.
#KINCIR #CinemaClub #WhatsOn
bukan cuma jago bikin musik tp pemikirannya jg dewasa. keren warren, terus berkarya 🔥
Fyi: nama Rich Brian itu karena si Brian kebanyakan ngomong "kaya" (rich) meskipun Warren juga suka ngomong kaya untung namanya buka rich warren
Hahahah gua suka informasi dr lu
agree with you 🤣😂
Gara-gara euforia hitc jadi ngulik lagu-lagu Warren and wow… my ears enjoy all his songs.
The atmosphere of "boy of the year" and the beat of "omomo punk" are my favorites!❤️🔥
see
jangan lupa dengerin yang west nya juga bagusssss
@@anissajaenis6283 yasssh benar👍
U should listen his SoundCloud
U should go to his old era, lagu" dia waktu SMA, Blue Jeans, Beyonce, itu easy listening banget, apalagi utk ukuran anak SMA keren banget T_T
Makin sukses warren di USA tetap rendah hati dan banggakan INDO
Huhu keren bgtt Warren! Semoga ketemu lagi di HITC 2023
I love you Warren Hue
Warren keren sih 🔥
Gw bahkan baru tau warren hue dari indo
my boy
Amazing
Warren ❤️
Salfok Stephanie di belakang :-)
Yeaa 1:08
Cinema club tapi bahas HITC? Why? Oh yeah, cuz Kincir is part of GDP Ventures, yang mana juga punya 88rising dan banyak media yang ikut coverage Jakarta HITC kemarin.
WARRENNNN
gue liat si Warren dari style musik nya kayak iann dior njir
4.11 bro almost say that f word💀😭
This boy is like me when I speak in English, I keep saying "like like like"
Hell yah! It's Cal things.
Mohon maaf, sebelumnya saya bukan bermaksud menyudutkan / berniat kurang baik. Saya sangat salut dengan Warren dan saya pikir Warren ini salah satu musisi Indonesia yang berhasil di AS. Namun alangkah baiknya jika Warren lebih tingkatkan lagi belajar bahasa Indonesianya. Saya paham bahwa Warren akan lebih banyak berkarya di AS, tetapi selagi status kewarganegaraannya masih WNI, tentu akan jauh lebih baik kalau Warren bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan lancar. Saya lihat Rich Brian ketika berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, dia sangat berusaha untuk tidak terlalu banyak mencampur-campur antara Inggris dan Indonesia. Saya *bukan tipe orang yang menentang percampuran dua bahasa* , tidak sama sekali (karena saya punya teman dan saudara persis seperti Brian, Niki, dan Warren yang bilingual dan cenderung lebih nyaman berbicara dalam bahasa Inggris untuk sehari-harinya). Akan tetapi, menurut saya agar Warren bisa lebih "connect" dengan fans-fansnya di Indonesia secara emosional, sebaiknya dia harus bisa menguasai bahasa Indonesia, minimal untuk format bahasa dalam percakapan sehari-hari. Pengecualian jika Warren ini orang Indonesia yang lahir atau menetap dari kecil di AS (misalnya seperti Yoshi Sudarso dan adiknya Peter), saya masih bisa memaklumi kalau aksen bahasa Indonesia mereka seperti bule atau masih kurang lancar bahasa Indonesianya. Namun setahu saya, Yoshi Sudarso yang seorang Indonesian-American saja bahasa Indonesianya kini sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Padahal Yoshi sudah pindah ke AS bersama orangtuanya sejak usia 10 tahun. Pada intinya, saya harap Warren dapat menyisihkan waktu untuk lebih giat lagi memperlancar bahasa Indonesianya. ☺️ Semangat Warren Hue! ✨️
ga perlu, fans indonesia yang harusnya ngejar dia sih. dan yang beneran fans juga kayaknya ga penting2 bgt masalah ini 👍
@@gibranmahargasari8403 Halo Mas Gibran. Saya sependapat untuk fans-fansnya / kita sebagai orang biasa berusaha juga untuk mempelajari (atau mungkin dalam term-nya Mas: "mengejar") bahasa Inggris. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang mempersatukan seluruh bangsa. Namun kalau menurut saya (maaf jika salah), bahasa Indonesia juga tidak boleh kita kesampingkan, sebab itulah yang menjadi identitas kultural seseorang. Saya melihat beberapa publik figur Asia yang besar di Amerika seperti Ki Hong Lee (aktor Maze Runner), Eric Nam (penyanyi), atau Stephen Park (CEO CZcams Asian Boss). Kesamaan dari mereka semua adalah sama-sama orang Korea yang menetap lama di luar negeri (Amerika Serikat), tetapi ketika mereka kembali dan bekerja di Korea Selatan, mereka sangat berusaha untuk tetap berbicara dalam bahasa Korea secara penuh. Misalnya dalam kasus lain, ada juga Mackenyu, anak aktor legendaris Jepang (Sonny Chiba). Mackenyu dilahirkan di California dan tumbuh besar di sana, tetapi pada saat dia kembali ke Jepang dan bekerja di industri perfilman di Jepang, banyak orang-orang Jepang kaget mengapa bahasa Jepang-nya sangat fasih, sedangkan sepanjang hidupnya ia tumbuh di AS (sampai usia 16 tahun). Kata Mackenyu, ayahnya (Sonny Chiba) di rumah berbicara dengannya dalam bahasa Jepang dan sampai mendatangkan guru les bahasa Jepang agar tidak lupa bahasa ibunya. Bukan berarti Mackenyu yang bahasa Jepangnya juga sangat lancar, mengurangi kualitas bahasa Inggrisnya (bahkan aksennya sangat Californian). Justru dengan Mackenyu bisa lancar berbahasa Jepang, dia bisa terikat secara emosional dengan para penggemarnya dan sangat terkenal di Jepang (sekarang dia main Zorro di One Piece, Netflix, dan akan full berakting dalam bahasa Inggris). Jadi poin saya adalah mempelajari bahasa ibu itu *juga tidak kalah penting* karena itu menguatkan identitas kultural seseorang. Menguasai bahasa ibu *bukan sebagai penghalang* seseorang menjadi lebih terkenal. Kalau mengutip kata-katanya Joe Taslim (aktor Indonesia yang aktif di perfilman Hollywood), "boleh kamu pandai dalam bahasa asing (Inggris, salah satunya), tetapi jangan sampai kamu lupakan bahasa ibumu (bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa daerah)". Joe Taslim adalah contoh baik untuk anak-anak muda Indonesia yang aktif berkarir di negara-negara berbahasa Inggris, tetapi *tidak pernah melupakan bahasa ibunya* . Saya di sini tidak mengatakan *Warren bukan nasionalis* , tidak... maksud saya bukan itu. Ini hanya sebagai tawaran saja agar Warren bisa lebih mendalami *bahasa ibunya* sendiri karena statusnya dia merupakan representasi dari Indonesia. Begitu kira-kira Mas Gibran. Mohon maaf kalau ada penyampaian saya yang kurang berkenan. Semoga dapat diterima dan dipahami dengan baik. 😊🙏🏻
yailah mau di wawancara media indonesia aja harusnya bersyukur, lagian juga masih ada bahasa indonesia juga kan dia ngomong, seenganya respect lah, bukan malah nuntut ini itu bla bla bla, fokus pembicaraanya juga kan lagi ngomongin music, kayak darimana album ini terinspirasi, interview ini fokusnya ngomongin karyanya (art), jadi gausah komenin cara dia ngomong lah, karena itu dua hal yang berbeda, jadi lu kalo mau komen coba liat dari sudut pandang music, karena interviewnya juga dibuat untuk orang yang bener ngefans sama dia, bukan untuk orang yang tau dia karena dia orang indonesia, lagian gua sebagai fansnya juga gapeduli dia orang mana mau WNI/WNA kek, yang jelas emang karya dia emang bagus dan harus di apresiasi, intinya gausah bawa bawa negara deh mau dia orang zimbabwe terus ngomong pake bahasa thailand juga bodo lah itu pilihan dia, ini interview ngomongin karya bukan ngomongin personalnya.
Saatnya kita mencari kesalahan dan memperdebatkannya
@@assaultmurray7781 "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." - Sumpah Pemuda, 1928.
Dari kutipan di atas sudah jelas rasanya bahwa bahasa Indonesia amat penting untuk tetap dilestarikan dan digunakan dalam keseharian.
Saya juga sangat menghargai karya-karya musik perwakilan Indonesia dari label 88+ Rising kok. Saya suka mayoritas lagu-lagunya Rich Brian ("Yellow" dan "Introvert"). Kolaborasi antara Brian, Warren Hue, dan Niki dalam single "California" juga sangat indah dan saya betul-betul bangga ada selipan budaya Indonesia di sana (congklak, jajanan lokal, dsb). Bukan berarti saya memberikan pendapat bahwa Warren "sebaiknya lebih memperdalam bahasa Indonesia" dalam artian saya memaksa apalagi menyudutkan beliau. Oh, tidak. Saya tidak sepicik itu.
Saya gunakan kata "sebaiknya" bukan sebagai imperatif (kewajiban), tetapi sebagai alternatif dan tawaran yang saya harapkan pelan-pelan dapat dilakukan oleh *seluruh pemuda pemudi Indonesia* masa kini agar lebih mencintai bahasa nasionalnya sendiri.
Menurut saya apabila media Indonesia mewawancarai Warren, itu bukan karena faktor "rasa syukur" atau kesempatan yang langka, bukan. Memang itulah tugas media untuk meliput sebuah fenomen yang menarik, dalam hal ini kisah perjalanan Warren berkarir di Amerika Serikat sembari *tetap membawa identitas bangsanya* .
Satu hal lagi, saya *tidak menyerang sisi personal Warren* karena bagi saya Warren *tidak ada berbuat hal yang buruk / melanggar sopan santun* bahkan saya suka kepribadian anak itu. Dia muda, kreatif, dan berwawasan luas, kemampuan berbahasa asingnya pun luar biasa (bahkan melebihi saya--saya tidak malu mengakui bahwa penguasaan bahasa asing saya kurang).
Namun saya berharap Warren untuk mulai memperlancar bahasa Indonesianya saja. That's all. Apalagi konteksnya Warren sedang pulang kampung ke negara asalnya. 😊
Saya lihat Brian (Rich Brian) ketika diwawancarai oleh CZcamsr kecil dengan subscribers 300-an, saat ditanya dalam bahasa Indonesia, ia berusaha keras menjawab setiap pertanyaan dengan bahasa Indonesia pula (bahkan dia berusaha juga untuk mengurangi percakapan dalam bahasa Inggris). Menurut saya, usaha Brian untuk menjawab dengan bahasa Indonesia yang utuh itu patut diapresiasi.
Jadi saya harap, tolong dibedakan konteksnya antara "menghargai karya seseorang" dengan "tawaran untuk mendalami identitas kultural (bahasa)". Kalau pun Warren tidak mau mendalaminya, untuk saya *tidak menjadi problem sama sekali* . Namun sangat disayangkan saja. Selebihnya itu pilihan Warren.
Sekali lagi, dari lubuk hati saya yang paling dalam saya bangga sekali dengan pencapaian Warren yang di usia belia sudah sukses di negeri orang. Namun tidak ada salahnya saya rasa kalau saya berharap di tanah airnya sendiri, dia berbicara dalam bahasa ibunya. Teman saya ada seperti Warren, lahir dan besar di Jakarta, lalu kuliah D3 ke Amerika Serikat dan bekerja 3 tahun di sana.
Setelah kembali ke Indonesia mirip seperti Warren, sangat sulit berbicara bahasa Indonesia. Akan tetapi, saya *tidak menghakimi apalagi menyindir teman saya yang bilingual* itu. Saya semangat mengajarkan dia dan berbicara dalam bahasa Indonesia dengannya. Saya terus memotivasinya untuk berbicara bahasa Indonesia supaya memperlancar kembali lidah ibunya.
Hasilnya? Sekarang kemampuan bahasa Indonesianya sudah jauh lebih baik daripada sejak pertama kali saya bertemu dengan dia. Saya berharap anak-anak muda seperti Warren, Niki, Brian, dan teman saya itu sekalipun sangat jago dalam bahasa Inggris--tetapi jangan sampai lupa atau bahkan gagap dalam bahasa ibunya.
Itu saja sih sebetulnya poin saya. 😊
Saya harap Anda memahami apa yang menjadi penjelasan saya. Mohon maaf kalau ada salah-salah kata / penyampaian saya yang kurang jelas. Terimakasih dan semoga hari saudara menyenangkan. 😊🙏🏻
Catatan: Proklamator bangsa kita, Ir. Soekarno juga bilingual (Belanda - Indonesia), tetapi beliau bisa menempatkan situasi. Ketika Soekarno diwawancari oleh wartawan Belanda, dia menjawab dalam bahasa Belanda. Namun kalau diwawancarai oleh jurnalis Indonesia, Soekarno pun menjawabnya dengan bahasa Indonesia. Banyak _founding fathers_ dan tokoh nasional kita yang poliglot (menguasai berbagai bahasa asing), misalnya: Hatta, Soepomo, Tan Malaka, Agus Salim, Tjokroaminoto, Buya Hamka, dan lain sebagainya--mereka itu menguasai bahasa asing lebih dari 2, tetapi *tetap bangga menuturkan bahasa Indonesia* .
berapa banyak "kayak" tuh
1:08 whos the orange dressed?
yo mum
Stephanie poetri
@@anisaalfyy aha that's why looks familiar
botyy
Iki sopo????
Matane dinggo moco lho su, ra ngge nonton bokep terus
@@didankhoirul5900 Ngerti ae gawene nonton boep..
Kamu nanyak
Bertanyak tanyak