Semua Hal yang Perlu Lo Tau Tentang Filosofi Stoikisme | Satu Insight Episode 37
Vložit
- čas přidán 8. 07. 2024
- Perseners, lo tau gak sih kalo filosofi stoikisme ternyata punya sisi gelap yang jarang diketahui banyak orang? Nah di video kali ini Evan bakal ngebahas tentang sisi gelap dan kritik di balik filosofi stoikisme. So, tonton videonya sampai habis, ya!
00:00 Prolog
01:15 Part 1: Hal - Hal Baik dari Ajaran Stoicism
06:16 Part 2: The Problem with Stoicism
11:05 Part 3: Kritik Ajaran Stoicism
15:21 Part 4: Apa yang Jadi Masalah dari Poser Stoicism?
17:03 Part 5: Apakah gue harus berhenti menjadi Stoic?
18:50 Epilog
Buat lo yang butuh teman bicara untuk nyertain semua masalah lo,
sabi check link di bawah ini yaa:
- satu.bio/curhat-yuk (Life Coaching)
- satu.bio/konseling-yuk (Konseling)
Pengen tau isi kurikulum Satu Persen? Akses di sini:
satu.bio/kurikulum-satupersen
Cobain tes kesehatan mental yuk. GRATIS!
satu.bio/tes-online-sehat-mental
Mau worksheet Satu Persen GRATIS? Klik link ini ya:
satu.bio/free-worksheet
Selain itu, lo juga bisa akses playlist khusus buat video-video tentang Filsafat di sini:
satu.bio/playlist-filsafat
Dan buat lo yang pengen diskusi bareng Perseners lainnya, lo bisa banget ikutan grup komunitas kita di link berikut ini: satu.bio/grupkomunitas
References:
1) Why I’m Not Stoic
markmanson.net/why-i-am-not-a...
2) Why You Shouldn’t be Stoic
www.julianbaggini.com/why-you...
3) Study: Woman hurt more by breakups but recover more fully www.binghamton.edu/inside/ind...
━━━━━━━━━━━━━━
APA ITU SATU PERSEN?
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Satu Persen-Indonesian Life School adalah startup pendidikan yang mengajarkan tentang pengetahuan dan kemampuan penting dalam hidup yang belum diajarkan di sekolah dan masyarakat luas.
1) Konsultasi dengan Mentor: satu.bio/mentoring-satupersen
2) Konseling dengan Psikolog: satu.bio/konselingpsikolog
3) Webinar, Workshop dan Bootcamp: satu.bio/webinar-kami
4) Kelas Online: satu.bio/kelas-online-kami
━━━━━━━━━━━━━━
BUSINESS INQUIRIES
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Email : partnership@satupersen.net
Phone : 0851-5887-1220 (Whatsapp, chat only)
Speaking Engagement : bit.ly/satumitra
Content Collaboration : bit.ly/satumitra-yt
━━━━━━━━━━━━━━
SOCIAL MEDIA UTAMA SATU PERSEN
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Instagram Satu Persen: satu.bio/igsatupersen
Twitter Satu Persen: satu.bio/twitterofficialkami
LinkedIn Satu Persen: satu.bio/linkedin-kami
━━━━━━━━━━━━━━
SOCIAL MEDIA LAINNYA
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Instagram Satu Persen for Career: satu.bio/kenali-spforcareer
Instagram Buku Self Knowledge: satu.bio/buku-self-knowledge-...
Instagram Mental Health Training: satu.bio/bmht-instagram
Instagram Cerita Konsultasi: satu.bio/cek-ceritakonsultasi
━━━━━━━━━━━━━━
TIM PENYUSUN VIDEO
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Scriptwriter: Anindhita Parasdya
Audio Editor: Ananda Luchiano
Video Editor: Azelea Ardra
Presenter: Ifandi Khainur Rahim
Thumbnail Designer: Jovan Hendriawan
━━━━━━━━━━━━━━
Jangan lupa like, comment, share, dan subscribe ya!
Kalau lo mau drop saran soal topik, lo bisa ke link ini:
satupersen.net/page/content-d...
Satu Persen
Lebih Baik Setiap Harinya
#SatuPersen #SatuInsight #Stoikisme #Stoicism #Filosofi #Stress #Mindset #Mindfulness #HidupSeutuhnya #Mindset #Psikologi #DiriSendiri #PercayaDiri #Perasaan #Emosional #Pendapat #Gagasan #FilosofiTeras
Jadi, prinsip stoicism favorit lo yang mana nih ? Yuk diskusi di kolom komen!
Buat lo yang butuh teman bicara untuk nyertain semua masalah lo,
sabi check link di bawah ini yaa:
- satu.bio/curhat-yuk (Life Coaching)
- satu.bio/konseling-yuk (Konseling)
Anyway, buat lo yang tertarik sama isu tentang life skills di Satu Persen bakal ngadain webinar nih yang akan kasih lo insight-insight menarik seputar kehidupan! YUK daftar langsung di sini ya:: satu.bio/cek-webinar
See you!
Gue sih memento mori, sengebet2nya lu ngejar sesuatu (duniawi) ya ujungnya ngga ada artinya didepan ajal.
Stoc stoc Stoicism preet..
@@ekacoca6582 ini baru temen gue hahahah
Bahas juga filosofi taoisme
Klw lg on bottom pake stoic , klw lg on top pake absurd. 🤣
Banyak yg bisa saya pelajari dari Chanel satu persen :
- Pelajari Filsafat tanpa harus terjebak sama produknya
- Pelajari iLmu lain juga selain filsafat, bisa Psikologi, Agama, dll. Karena otak kita sangat lebih dari cukup buat lakuin itu.
- Lebih fokus berlomba-lomba dalam kebaikan daripada berlomba-lomba dalam kebenaran, karena 1 kebaikan terkadang lebih bernilai dari sekedar seribu kata² kebenaran bagi orang lain.
😊🙏🏻
sebenernya ada pernemuan manusia yang lebih visioner bang dari dulu, namanya "buku"
@@sdfdsfsddsfsdfew iya niih saya ga tau kalo ada yang namanya Buku 😊
Gw pernah denger orang bijak bilang gini "semua yang baik itu belum tentu benar, tapi yang benar itu sudah pasti baik"
Gimana menurut kalian guys?
@@abdidaromest19 Menurut saya, mohon koreksi kalau salah.
Kebenaran dan kebaikan punya waktu dan tempatnya masing² untuk dipergunakan,, orang yg paham kapan harus mengutamakan kebaikan atau mengutamakan kebenaran maka layak disebut sebagai orang yg bijaksana.
😊🙏
@@meilianahestiiswandi2685 ini 100% setuju gw kak 😁
Permisi saya bukan lulusan psikologi ataupun filsafat, menurutku stoikisme itu memang ga semua org pantes atau cocok buat menganut paham tsb, biasanya org yg bener bener stoikisme menurutku dia menjalankan paham ini sebelum dia tau nama paham ini sebetulnya stoikisme, dengan riset yg dia cari sendiri akhirnya dia sadar ohh hal yg begini tuh namanya paham stoikisme tohh, nahh org yg seperti ini yg menurutku dari basicnya emg udh ada jiwa jiwa stoanya, bukan dia yg tau dulu adanya paham ini baru dia pelajarin, manurutku semua di dunia ini mengalir dengan sendirinya dan takdir yg menentukan, jdi saya sepakat ga semua org itu bisa stoikisme karena apa? Karena memang org org yg ditakdirin dia bisa ngejalanin itu, dan 1 lagi sayapun kurang sepakat sama penglimpokan gender bahwa si cwe selalu main perasaanya dan si cwo selalu mainin logikanya, pernyataan ini bagiku sangat sempit untuk dunia yg sekompleks ini, banyak ko yg cwo kalo sedih nangis juga, banyak kok cwo yg di begoin cwenya, banyak begtu juga sebaliknya, yg paling saya suka di stoikisme ini yaitu gimna caranya kita tetep berbuat baik walaupun kita menerima emosi yg kadang baik atau buruk sekalipun 🙏🔥
Coba tanay pak putin.. stoc stocisme preet
Setuju bro ini yg bikin gw jatuh cinta sama stoik kita harus tetap berbuat baik meskipun orang lain menyakiti kita
Gua sih baru tahu kata ini, dan jujur gua sudah seperti ini dr SMP 😂
Bener banget org yg basicnya udah ada stoa didalam jiwanya suka melakukan riset-riset dan cenderung relate dgn kehidupannya, soalnya saya sendiri mengalami hal itu ,saya bukan ahli filsafat stoa ataupun psikologi tapi ketika ada org datang dengan membawa masalah beserta keluhannya , Alhamdulillah saya mampu memberikan solusi.bahkan ada yg bilang saya seorang psikolog padahal tidak sama sekali,saya memang ditakdirkan dari kecil berjuang keras dari penyakit, saya juga dipandang sebelah mata ,dan sering kali dibully waktu kecill sehingga saya belajar gimana caranya mengendalikan emosi negatif , belajar menerima kenyataan dan saya tidak menganggap semua itu adalah sebuah ketidaknyamanan melainkan saya berfikir bahwa itu semua adalah suatu alat untuk menempa manusia menjadi pribadi yg lebih baik.
Setuju, gua udah tau prasaan ini sblmnya, semenjak usia 20 , akhirnya baru tau istilahnya setelah 3 taun kemudian
Kalo dari yg saya pelajari ttg stoicism, jadi stoicism itu bukan tentang menghilangkan emosi, tapi tentang mengendalikan emosi. Jujur setelah belajar stoicism sy bisa lebih bisa menahan emosi saya. Tidak mudah kesal, marah dan sedih thd semua yg ada diluar kendali saya.
Betul.
Gue ga claim diri gue stoik, tapi jujur semenjak setelah belajar dan baca buku filosofi teras salah satunya emang banyak banget prinsip yang ngebantu gue buat ga berlebihan sedih atau ovt - dan gue setuju sama hal yang bilang buat lepasin segala sesuatu tentang duniawi - karena gue sadar selama ini gue terlalu “cinta” sama hal hal di duniawi (bukan ke harta uang) tapi lebih ke keluarga, pasangan, dan ketika gue diuji sama hal gtu, gue down se downnya. Dan ya sekarang gue lagi berusaha buat bner lepasin hal hal duniawi - karena ya kita cuma di dunia aja sementara dan kita akan kembali padaNya, jadi buat apa berlarut sedih sama hal yang emang akan kembali padaNya. Tapiii… gue bukan brrti kaya ga ngerasain emosi, gue tetep ngerasain sakit, sedih dan perasaan ga enak lainnya. Gue ga denial, gue terima semuanya dan ya prinsip stoik ini bantu gue buat handle smua itu (jd kaya ga berlarut dan berusaha cepet move up) anyway, thanks buat ulasannya tim satu persen ☺️
Tp kebanyakan yg nganut stoic itu mlh jd ignorant 🗿 mentang2 d bilang “abaikan pengaruh external yg tidak bisa kita kontrol” mlh jd ignorant.
@@Rhidayah stoik ga berarti ignorant , bukan mengabaikan external sih lebih ke kontrol diri sendiri, kontrol apa yg bisa lu kontrol ga usah overthinking
Sama kakk
Thanks for the sharing
@@Rhidayah mungkin itu orgnya salah memaknai stoicsme bang
Stoic lebih cocok untuk individu” yg overthinking dan wajib tahu kapan waktunya seseorang mengaplikasikan stoicism
Untuk bagian menahan emosi, saya mau coba untuk menambahkan yaa ehehe..
Saya baca buku translasi surat yang ditulis seneca, judul bukunya how to keep your cool(tersedia dalam bahasa Indonesia terbitan kpg) Di situ di bawah judul besarnya ditulis “sebuah panduan klasik mengelola amarah” dan memang intisarinya mengelola amarah, bukan menahan. Walau memang menahan emosi negatif adalah salah satu fase untuk kita mengenali emosi apa nih yang sedang kita rasain lalu kita pakai rasionalitas untuk merespon emosi tersebut. Orang2 yang terlatih akan sangat terlihat bijak karena mereka proses validasi emosinya sudah cepat, beda dengan saya yang harus diem dan mikir dulu jadinya kelihatan bego wkwkwk. Jadi menurut pemahaman saya, stoic lebih mengajarkan how to manage and response an emotion (karena emosi pada diri sendiri adalah hal yang sangat bisa kita kontrol). Yah pokoknya seneca juga pernah bilang segala sesuatu yang berlebihan akan cenderung tidak stabil. Terlalu stoic juga tidak baik, pahamilah konteksnya dan ingat prinsip stoa lahir di zaman yang termasuk jahiliyah ya, jadi jangan telan mentah-mentah beberapa pemikiran yang terlalu ekstrem😉😉
Nah ini saya setuju. Dari video diatas terkesan memvonis stoicism menolak emosi negatif. Padahal intinya yaitu mengendalikan emosi kita
Tuhan dalam secangkir kopt,,Buku karyanya deny Siregar juga keren sihh
@@alfonsperez1367 ente yg salah nangkep. stoikisme menolak emosi negatif itu berdasarkan pendapat org" umum sekarang yg gk tahu soal menjadi stoik. yg dijelasin di video jg mengendalikan emosi negatif kok
@@disnats67 coba deh bro ente lihat menit ke 11:05 tentang kritik stoicism. Disitu narator mengatakan stoicism mengedepankan rasionalitas padahal menurut narator manusia adalah mahluk irasional. Sehingga boleh merasakan emosi dst. Kalo ditelaah sungguh2 kan artinya menurut narator stoicism tidak mengakui emosi. Itu kritik narator thd stocism. Coba silakan dilihat lagi. CMIIW ya
lah sama, gw kalo marah selalu telat masalahnya udah kejadian, tapi marahnya berlakangan
merasa cocok sama stoic ya oke, dikatain si paling stoic yaudah, dikatain gak cocok sama stoic ya gak masalah. Yang bahaya tu, ngikut "stoic" biar keren. Padahal sikapnya aja bertentangan sama prinsip filsafat ini.
Saya suka sama poin admin yang intinya bilang "label it doesn't matter". Karena sekeras apapun seseorang melabeli dirinya sendiri akan sesuatu, ujung² yang nilai orang lain.
“Jadi stoic itu ga salah, ga jadi stoic jg ga salah.”
@@salinesolutions3033 numb
Intinya jgn terlalu berlebihan dalam berbagai hal. Contohnya jadi suporter bola gpp tapi jgn berlebihan nanti goblok.
"Tapi menjadi pendampingmu merupakan impianmu"
"Kalo kenyang itu gak salah, gk kenyang jg gak salah"
salah ga salah stoic itu jadi
Stoikisme akan sangat membantu untuk orang2 yang suka overthinking seperti gw. Yg suka memikirkan apa yang orang pikirkan / orang nilai .Gw dalam prakteknya sampai disitu aja udah berat perlu latihan. Menurut gw tentu akan menjadi g wajar jika stoik menjadikan seseorang benar2 cuek atau bodo amat. Ada nilai2 yg harus ttp kita jaga jika faktor eksternal sudah diluar batas norma2 sosial dan agama.
Sedangkan Mindfullnes sangat membantu gw untuk fokus dengan apa yg sedang dilakukan , membantu untuk bersyukur dengan apa yg sudah dimiliki dan tidak terlalu khawatir akan masa depan.
filosofi ini beneran ngebantu gua selama bbrp tahun ini sih, gua yg dlu sering overthinking, takut di omongin di tongkrongan klo gua ga ada, selalu sakit hati ketika orang lain bilang "ga"
setelah belajar stoik gua lebih bisa sadar klo hal yg gua takutin dan gua benci itu hal yg wajar dan ga bisa gua kontrol
Gw malah memodifikasi stoicisme utk kehidupan gw sendiri seperti menyeimbangkan rasional dan emosional dan ternyata lebih nikmat kehidupan gw walaupun kehidupan gw sedang pahit dan berat dan rasa ingin berjuang justru lebih maksimal tanpa ada rasa ambisius untuk mengejar sesuatu dan lebih ikhlas dalam berjuang ternyata senikmat itu kehidupan gw.
Percayalah, dulu gw udah "stoic" secara alami dari kecil sampe remaja. Dan yah, memang jdinya gak gampang kepicu, gak banyak drama hidupnya. Tapi pas kuliah, BOOM! Mental breakdown. Kenapa? Karena ternyata banyak emosi yang tertahan yang gw gak sadar.
Makannya sekarang gw berusaha stoic dengan "improvisasi" 😁
stoic itu bukan menghilangkan emosi. kalau mau nangis, ya nangis aja. setelah itu apa actionable untuk nge-solve problem tersebut secara pragmatis dan agar tidak terulang lagi.
kemudian, tentang improvisasi yang kamu lakukan itu justru bagian dari stoicism. harus adaptif. vulnerability is not a weakness.
Baca-baca robert greene
@@Rey_R_betul.biarkan emosi itu mengalir.saya selalu nanem prinsip "semua ada batas waktunya".begitu jg dg emosi yang saya alami.pasti tidak selama saya akan emosi.klo mau nangis ya nangis aja.klo mau ngeluh ya gapapa.tapi selanjutnya fokus lagi buat diri kuat lagi dan ceria lagi.karena anggap aja itu bagian dari pelepasan emosi yang terjadi di masalalu.alhamdulillah sekarang luka masalaluku yang aku rasa dihati dan buat aku GK enak sendiri sudah mulai sembuh dan sudah mulai menerima dan ikhlas😊😊.
@@Rey_R_ itu mindfulness, kalo Stoic emosi gak penting disuruh kontrol karena menurut mereka emosi hal yg bisa di-kontrol (artinya bisa di-press secara paksa).
Mindfulness ngajarin untuk ber-ekspresi, kalo mau nangis ya nangis aja.
Setuju sih, bagi gua, stoik hanya satu dari berbagai macam cara gua melihat hidup.
Jadi tidak melulu dalam melihat suatu fenomena hanya dari sudut pandang stoic, dsinilah pentingnya belajar banyak hal, makin banyak hal yang lu pelajari, makin banyak prinsip hidup dan filsafat yang di pelajari dan dipahami, itu yang bisa buat lu tambah bijak dalam melihat hidup.
Bener sih bang, kalo aku suka combine aja antara stoic, mindfulness dan loa. 😅 ambil sesuai porsinya, dan sesuaikan dengan pribadi dan porsi masing masing kita. Karena pribadi orang beda beda. Hidup kan buat belajar, jadi kutak katik rumus yang sesuai buat hidup kita ngga masalah sih. Yang masalah itu kalo udah paten sama satu paham, udah ngerasa paling bener dan ngga mau belajar lagi. 😅
Kalau gua liat dari beberapa contoh praktisi Stoicism di jaman dulu sih gua bisa ambil kesimpulan, stoic itu tentang berusaha sekuat mungkin kontrol diri sendiri, tapi orang lain ya diluar kontrol kita. Dan bahas tentang Seneca yang "mengharamkan" rasa sedih, dia ya berbicara soal kontrol diri, karena ya dengan rasa sedih dia merasa beberapa fungsinya sebagai manusia bisa terhambat, tapi ya ga dengan melarang orang lain bersedih. Dan menurut gua sih Seneca bukan bicarain soal menolak rasa sedih, sampai ada di posisi denial, tapi ya lebih memilih untuk kontrol emosi
Stoikisme.. mindfulness.. or apapun asal kita mnjadi org yg lbh baik dan mrasa much better.. silahkan sj.. ambil yg baik buang yg gk sesuai.. stiap org punya perspective dan masalahnya sendiri.. bisa jd stoic gk related krna case dan kondisi kehidupan stiap org beda2.. yg w ambil dri stoic itu gk brrti menahan emosi.. tpi lbih ke anger management gmna kita bisa ngatur emosi kita bukan brrti gk boleh emosi.. boleh ko emosi.. nangis dll.. thats a life n dah jd sifat manusia.. tp pngingatny slh stunya prinsip kotomi kendali minimal bisa meredakan emosi negatif.
Gua ga terlalu paham soal ini, tapi selama ini prinsip hidup gua itu mirip banget sama ajaran stoicism ini. Dan gua sadar dengan konsekuensi nya. Salah satu konsekuensi yang paling gua rasa adalah emosi itu sendiri. Dari dulu gua selalu bingung sih lagi merasakan emosi apa tiap waktu, semua terasa flat. Mau senang, sedih, marah, atau emosi lain nya gabisa gua rasain. Dan gua sempet pergi ke psikolog buat bertanya, sebenarnya apa sih yang gua rasain? Tapi ya justru gua merasa di situlah keuntungan terbesarnya. RASIONAL, gua ga bisa bilang ini baik atau buruk. Tapi yang jelas, jangan sembarangan menganut sebuah prinsip, ga semua cocok dengan kondisi masing masing. Jujur aja gua bahkan sampe di katain orang sekitar "ga punya perasaan lu" Wkwk aneh tapi nyata. Ketika nenek gua meninggal, yang lain sedih tersedu sedu sampe berhari hari lama nya, gua malah ga ngerasain apapun. Kayak yaudah gitu semua yang hidup juga bakal meninggal, jadi buat apa sedih? Jujur aja gua iri sama orang yang masih bisa merasakan emosi, gua mau banget ngerasain emosi kayak dulu waktu gua masih bocah, jadi pikir pikir dulu lah mau ikutin prinsip stoicism ini. Serius. Penyesalan adanya di belakang. Dah sih gitu aja dari gua, cuma mau sharing aja tentang diri sendiri
Sama kayak saya waktu nenek saya meninggal perasaan saya juga kayak kosong, saya nangis tapi hati saya gk merasakan sedih saya jadi aneh merasa munafik atau hati saya sudah beku ya?
penyesalan lu skrg berarti termasuk emosi juga tuh, emosi sedih kecewa
@@KilluaZoldyk71 bukan hatimu yg beku, tapi anda sudah melepaskan kemelekatan dari hal2 yang anda cintai, termasuk orang yang tersayang
Bukan ga punya hati sih, saya lebih condong kepada KESADARAN. Bang aldi punya tingkat kesadarannya tinggi, sadar semua makhluk hidup bakal mati ya udah meninggal itu hal ya biasa aja.
satu kata yg saya terapkan setelah mempelajari stoic ini yaitu, "santai aja". sebagai mantan pasien depresi, ini ngaruh bgt
Pernah baca bukunya mark manson, katanya hati dan pikiran itu kalau bisa seharusnya berjalan beriringan, karena kalau salah satunya lebih dominan bisa jadi kita menjadi manusia yang terlalu tidak peduli atau terlalu tidak enakan.. hmmmm 🙃
Saya menyukai perasaan skeptis terhadap stoic yang dimunculkan di video ini .
Dan ketika satu persen mengkritik kesalahan penafsiran (terhadap stoic maupun lainnya ) , saya ingatkan juga, bahwa di hampir setiap video dari channel ini , hal tersebut bisa jadi juga dilakukan tim 1 persen juga , apalagi kalo baca dari buku terjemahan arau sekedar mengutip video dari content creator lain.
Dalam dunia content ini ,untuk menarik viewer , terkesan memahami , lebih penting daripada ,kemampuan memahami (dan menyajikan ulang) itu sendiri.
kadang kita juga harus 'menikmati' rasa sakit yang ada, menurut gue stois lebih ke cara menganalisa apa yang lo rasain, jadi lo bisa lebih aware dengan apa yang bakal terjadi dan mengatur antara pikiran negatif dan positif itu seimbang, stois lebih kaya obat penenang pikiran buat gue
Menarik sih ngomongin soal ini, meromantisasi 'rasa sakit'
Setuju sekali bang, sy pribadi orang yg selalu berusaha untuk menjadi penganut stoik setiap setuasi dan keadaan, namun ada satu titik tertentu saya jestru jenuh dengan tawaran tentang konsep "menahan emosi nagatif", ada satu waktu kita sendiri tidak bisa pungkiri bahwa emosi negatif itu ya emang ada, tidak setiap keadaan sy bisa rasional. Ada saatnya sy harus menerima fakta klau emang saya dalam keadaan berduka sekali, sedih ataupun marah dan sebagainya.
Ya menurut saya sih stoik itu kayak obat kapsul aja, ada orang yg cocok ada yg tidak, ada keadaan/setuasi tertentu cocok di amalkan dan ada juga keadaan/setuasi belum tentu cocok. Ya obat kapsul kan tergantung orang dan sakitnya apa.
Stoicism bukan tentang menolak emosi negatif bro. Tapi tentang mengendalikan emosi negatif.
Setuju, banyak yg gak sadar, pdhl outcome stoicism bukan manage emotion, malah jadi kill their emotion
Padahal emosi bukan buat di-hantem, tp di-control, hidup bukan persoalan rasional aja seperti 100% logika, tp hidup itu butuh perasaan juga...
Emotion is an art, bukan buat di-kill, padahal emosi negatif, insecure may lead us to the next level juga kan
@@alfonsperez1367 gak setuju, jelas" Stoic itu kill our emotion, Seneca bilang nangis aja gak boleh, itu emosi negatif
Padahal itu nature things, kita nangis, marah, sekalipun buang energi tapi ada fungsi nature-nya
@@juliansihite1289 boleh minta referensinya yg menyatakan menangis ga boleh bro ??
@@alfonsperez1367 kan doi aja bilang di 9:13,
kalau referensi terakhir yg aku baca di buku mana lupa udah agak lama, bukunya bilang Stoicism should suppress their emotions
artinya ketika mau sedih gak boleh sedih, ketika overthinking ya jangan overthinking, kayak dipaksa ditahan-tahan pokoknya harus rasional over emotion (rasional > emosi)
"Jangan menangis karena sesuatu telah pergi, tapi bahagia lah karena itu pernah terjadi"
Untuk menanggapi Kritik Stoik di video ini, sebenarnya Stoikisme bukan meniadakan emosi. Tapi Stoikisme disini digunakan sebagai alat / metode untuk menghadapi emosi tersebut.
Misalnya, ketika kita bawa motor, lupa bawa jas hujan, lalu ternyata hujan pas mau ke kantor. Karena hal ini, lu jadi kesel, lu frustrasi, dan itu yah gak apa. Disini Stoikisme menyarankan, karena Hujan ngak bisa kita kendalikan, maka itu hal external. maka, Fokus ke hal yang bisa kita lakukan gitu, misalnya, oh baju basah, jadi solusi nya apa, mungkin kita beli baju sementara buat ke kantor, dsb.
Jadi disini kita fokus ke solusi yang bisa kita lakukan. Kebalikan dari Stoikisme yaitu lu berlarut fokus ngambek, menyalahkan hujan, dsb.
sederhananya, Stoikisme mengajarkan lu jangan baperan jadi orang, kerjaannya mencari cari kesalahan. Fokus pada mencari solusi ajah.
Being stoic is really hard, but its also might we needed most.
Konten Satu Persen selalu ditunggu-tunggu. Sukses dan sehat selalu buat bang Evan dan tim. Sering-sering upload yah bang, setiap materinya berbobot dan pembawaan yg menarik dan tidak membosankan. Menyimak dulu
Mantab bang, bahas topik bukan sekedar opini dan pembenaran diri, melainkan berdasarkan studi dan science yg sudah terbukti, thanks.
Gue pribadi ga terlalu gampang stress dan anxiety, bahkan cenderung selalu suka ber-positif thinking, lagi rame2nya stoicism ini, gue ga terlalu ngikutin sih dan ttp di pendirian gue yg suka posthink, nah cuman gue pernah disadarkan juga sama temen kalo bisa aja gue melakukan toxic positivity dgn ga sadar, dari situ gue mencoba lebih sadar sama kontrol diri.
Nah, gue sbenernya tertarik sama filsafat tp belom research karena msh belum sempat, boleh juga sih ngeliat hal2 positif yg sekiranya bisa gue terapin. Intinya sih kalo dari gue ya, kalo mmg ga faham akan sesuatu, gak mau jadi judgemental.
Sebelum tau stoik ini saya malah belajar sufisme....skrg sya sesuaikan dgn keadaan dan sya pnya prinsip filsafat sendiri...karena filsafat hidup itu ditemukan 'sendiri'
Kita bisa jadi apapun dari gabungan isme2 siapapun untuk mencari dan menjaga kebahagian menuju derajat tertinggi sesuai pengalaman masing-masing di bawah norma2 kebaikan. Semoga kita senantiasa diberi karunia dan nikmat dari sisiNya.
Mau belajar aliran filsafat macam apapun tetap harus saya seimbangkan dengan kemampuan mental dan rasional saya. Tujuan saya belajar adalah untuk mengaktualisasikan diri saya ke arah yang lebih positif.
Sedikit sharing, ajaran ini sejujurnya ngebantu banget buat saya yang sering anxious sama banyak hal. Bahkan punya kecenderungan procrastinating ketika ada yang mengganjal. Setuju banget sama video ini, stoik bukan cuman sekedar ilmu “bodo amat” sama hal-hal eksternal. Tapi justru menurut saya stoik membantu kita tetap memikirkan hal itu dengan porsi yang lebih sesuai. Stoik juga ngga pernah mengajarkan untuk merepresi emosi sendiri, justru mengarahkan gimana caranya kita bisa memaknai dan mengelola emosi tersebut.
Menurut saya, mau apapun bentuk ilmu filsafatnya. Akan jadi percuma kalau kita ngga pinter mengelola emosi dan accepting dengan diri sendiri. Malah cuman jadi bom waktu yang bisa meledak kapan aja 🙋🏼♀️🙋🏼♀️
Ngikut aliran satu persen ☝️☝️,,, belajarnya itu gk cuma dari stoic tapi ambil jg sisi positif dari smua pelajaran di dunia ini yg cocok buat diri sendiri dan bisa diterapkan dikehidupan sendiri
gk ngelabein diri sendiri
gk jadikan ini sebagai pegangan:v
Jujur gw jga belakang ini coba buat nerapin stoic di kehidupan gw, walaupun gw ga terapin 100% ajarannya, tpi gw terapin sisi yg mnrt gw bermanfaat aja si buat hidup gw, kyk misalnya berbuat adil dan baik ke smua org + ga perlu terlalu ambil pusing omongan org lain tpi tetep menerima kritik dan bebenah diri. Walaupun udh gw terapin secuil dr ajarannya, tpi gw sadar ilmu gw ttg stoik msh lemah bgt dn jujur vidio ini jg ngasih insight baru si buat gw yg mungkin hanya tau filsuf stoic dr luarnya aja. Plus jga gw setuju si sma evan.. kalo stoic itu ga cocok buat semua org dan almiahnya manusia adalah "to be and feel the emotion" jdi mustahil si ada org yg 100% rasional. Dan mnrt gw klo lu ada yg merasa ga cocok dgn aliran stoik, lbh baik pelajari aliran filsafat lain yg lbh cocok dgn lu atau mungkin kalo lu orgnya wise dan cukup cerdas bisa aja si kalau lu mau bikin aliran filsafat sendiri wkwk (*tpi ini mah sotoynya gw aja ya hehe)
betul sih kalo kita matiin emosi juga salah.. kecerdasan emosional diperlukan dlm hidup kita.. cuma saja kalo kita paham konsep stoik guna menghadapi berbegai masalah hidup itu juga sebuah kelebihan sebagai materi wawasan kita..
Di vidio ini aku belajar untuk menyampaikan/mengajarkan ilmu dan pengetahuan yg sudah di pahami dengan baik,benar dan tepat.banyak banget isu"filosofi stoicism yg disalah artikan.dan vidio ini menjelaskan kembali + dan - dari filosofi stoicism.dan masih banyak lagi filosofi"yg lainnya.
Stoikisme sepanjang yang kutahu di aliran Aurelius, bisa diartikan bahwa lelaki boleh nangis sih.
Hanya validasi emosi yang diutamakan hanya diri sendiri yang harus mampu memvalidasi karena orang lain hanya mengenal hal yang bisa kita tampakkan saja, seintim apapun hubungan diri dengan orang lain itu.
Thank you Bang! Respect your attitude towards the issue, memberikan pandangan dari berbagai sisi. Cant agree more! Makasih juga buat woorksheetnya.
Kritis dan skeptis itu adalah nyawa dari filsafat.
Bahkan ada anak tetangga saya yang sempat dapat kuliah filsafat bilang:
Jika suatu filsafat atau filosofi bisa kamu pahami dengan mudah artinya kamu belum paham. Kamu baru paham suatu filsafat/filosofi jika kamu mengalami kebingungan dalam memahami nya
Artinya jika stoikisme tidak bisa/tidak boleh dikritik atau disikapi dengan sikap skeptis bahkan terlalu mudah untuk dipahami itu bukan filsafat dan atau kamu belum paham arti sebenarnya.
Seneng bngt gw ama chanel ini. Berani nulis ini sebagai bahan perbandingan dan buat mereka yg suka anget2 tai ayam mikir lbh dalam dan konferhensif
Orang yg menelan mentah-mentah dan mempraktekan Stoik tanpa literasi yg cukup,, perlahan-lahan bisa jadi Apatis dan Mati Empati.
Individualis, Antisosial, serta semakin Egois demi kenyamanan dirinya sendiri.
.
Hidup ini Dinamis,, ada kalanya kita berprinsip stoik, ada kalanya kita berprinsip eksistensial, absurdisme, yin & yang, nihilisme, dsb.
ada kalanya kita berprinsip aliran2 filsafat yg lain yg memang cocok sesuai dgn keadaan kita saat itu.
Situasional lah.. , Gak harus si paling A,B,C,D.
mimin satu persen, request dong untuk bahas orang yang menggampangkan uang dengan kata "uang bisa di cari lagi" dan orang itu tidak memiliki kemampuan memanage uangnya dengan baik.
terimakasih buat kontentnya bung...
yang bisa kulakukan saat ini untuk mendukung channel ini....
setiap iklan yang ada, gk akan gua skip
Setuju banget, "Gak perlu melabeli diri lo dengan apapun."
Setuju sih, nga mau melabeli diri sendiri pada suatu aliran tertentu.. Belajar banyak hal dan ambil yang baiknya dan digunakan saat yang tepat
Menurut gua, stoicism yg gua tangkap pelajarannya, yaitu tentang pengendalian diri kita terhadap sesuatu yg terjadi baik dari internal maupun eksternal. Lebih tepatnya bagaimana kita menyiapkan respon kita, bisa secara rasional, agar sebisa mungkin tidak memperburuk diri kita sendiri. Jadi, stoicism tidak menghalangi kita untuk tetap hidup seperti biasanya, kita bisa bersosialisasi, kita bisa berbuat baik, kita bisa menjalani hidup ini sebaik yg kita inginkan.
Semua ada dalam kendali kita, tergantung bagaimana kita merespon hal tersebut.
Thank you udah sharing ya bang..
buka wawasan, dan setuju sih.
prinsip hidup setiap orang tidak harus sama, dan filsafat yang ada tidak pasti cocok untuk semua orang disegala situasi dan kondisinya.
Konten ini yg saya pahami bukan kritik terhadap stoicsm, tapi intinya membahas emosi secara umum. Saya rasa Stoik masih bisa dibahas secara konprehensive.
Saya sudah hampir setahun berhenti ngerokok setelah ngamalin ajaran stoik, karena fikiran udah tenang.
yang gue pahami stoik nggak ngelarang kita buat merasakan emosi, tapi lebih mengarahkan buat mengolah output dari tiap emosi, supaya tetap kearah konstruktif bukan destruktif.
Referensinya dr buku mana nih kalo boleh tau?
@@yofs6471 filosofi teras sama buku Sebuah seni bersikap bodo amat yang menurut gue prinsipnya mirip2 stoik, sama beberapa video yutub termasuk ngaji filsafatnya dr fakhrudin faiz
yng aku pahami dari stoic sih juga gini
Emosi itu sebenarnya cuman alarm saja tentang keaadaan yang kita persepsikan dalam otak.. makannya stoik itu lebih rasional fokus pada kejadian yg bisa dikendalikan dan persepsi kepala kita yg menurut gw sudah benar sih. Masak kita hidup cuma mau fokus pada alarm yg timing bunyinya yg kadang jg g masuk akal..
Yes , seperti menikmati kemacetan.. dalam filosofi teras diajarkan oke kita stress marah karena macet berjam" pertanyaanya outputnya apa? Kalau kita ngomel" trus apa macetnya langsung kelar? Atau kita pencet klakson sekeras mungkin agar yg depan maju? Yg ada kita dapat masalah baru, orang stoiik lebih mengarahkan ke menikmati keadaan, misal macet kita bisa mendengarkan musik kesayangan, atau kita macet sama pacar wah ada waktu buat ngobrol sama pacar nih.. dibandingkan kita stress ngomel" ga jelas macetpun ga akan kelar, apalagi disambungkan ke taoisme yg mengalir artinya macet pun kalau dah waktunya ter urai akan terurai sendiri.
Kalau menurut saya bang yang pasti itu adalah perubahan dan perubahan itu yang kekal dalam diri manusia bukan berarti kita dalam filsafat harus mengamini secara fanatik sebuah pikiran filsafat tertentu tapi filsafat itu hadir sebagai penggambaran dari semua situasi yang kita hadapi dan kita bisa menyimpulkan tindakan kita lewat kesimpulan dari berbagai cabang pemikiran filsafat...
Makasih bang konten yang sangat cerdas buat membangun kontruksi berfikir yang sesuai dengan kondisi sosial sekarang....
😊😊😊
Bekerja adalah bentuk pasrahku dalam menghadapi kemiskinan🌻
• Totally agree kalo pop philosophy nya ini ada negative side nya as bikin orang self labellinh, oversimplify concept nya, etc. Tapi di sisi lain juga ini nge naikin awareness maskarayat tentang dunia academic, sebagai pintu masuk ke philosophy study. Sangat debateable, the rise of pop philosophy.
• Adanya stereotype tentang cewe yg lebih emotional alias menggunakan perasaannya dan cowo sebaliknya, mungkin diawali juga dari fenomena industry stoik yang di oversimplified?
Kalo stereotype cewek, sepertinya karena budaya patriarki. Mungkin diperkuat juga oleh stoikisme. Tapi patriarki dan stoikisme menurut Mimin ada plus minus lah pasti 🙏
Yang jelas cowok diusahakan harus lebih bisa lagi manage emosinya dan gak denial. Gapapa nangis, curhat, dsb. karena statistik gak boong sih ✌️
@@SatuPersenIndonesianLifeschool mungkin barang Kali patriarchy lah Yang membuat statiska cowo bundir naik bukan stereotype nya
concern akhir-akhir ini, untung banget dibedah di sini, rasanya lebih teruraikan👍🏼
Selama gua belajar ni stoicisme gua nangkepnya jadi org tuh yg proactive bukan yg cuma Nerima aja, selama udah kita jalanin apa yg udh dikontrol kita tapi terjadi sesuatu yg ngga baik maka kita cari solusi yg ada dikontrol kita.
Karena kebanyakan nangkepnya cuma bagian semua "perasaan adanya di pikiran" maka yg ke spotlight cuma itu.
Dulu gua pernah debat sama temen, simpel. Dia bilang dia bodo amat mau makan mcd setiap hari krn dia menganut "stoik". Gua argue dengan kata2 dari buku Meditations Marcus Aurelius, kalo lo terlalu lepas terhadap konskuensi hal yang bisa lo kontrol itu namanya lo Ignorant. Tapi kalo lo terlalu nitpicking terhadap hal yang gabisa lo kontrol (disini ditranslate "Tamak") maka lo adalah hedonis.
Makan junkfood setiap hari bukan stoik, tp ngerusak diri lo. Sedangkan lo bisa memilih untuk tidak merusak diri lo.
Ini menurut gua logic yang sering salah begitu org denger stoik : bodo amat yang terjadi biarlah terjadi. Padahal itu namanya ignorants, bukan stoik.
stoic menjadi trend industri, sama kaya channel ini yg baru2 ini banyak bahas stoic ( channel2 lain juga ) untuk viewers youtube and Ads. kita hidup dalam trend dan kita ambil manfaat dari trend dengan mngkritik trend sambil ambil keuntungan buat kita juga.
simple logic : ada keramaian = potensi keuntungan, apapun jalannya
Ya memang benar, yg namanya hidup semua harus seimbang, jangan terlalu mengikat, jangan juga terlalu melepas bahkan kata seimbang pun tidak harus seimbang. Bingung?
Gini... Seimbang itu definisi nya seperti apa sih?
Ini menurut gua ya, seimbang itu gak harus 50:50, bumi di ciptakan "setidaknya" 70 daratan 30 air, tapi itu seimbang kan?
seimbang itu gak harus simetris, alam memiliki bentuk yg justru asimetris, tapi itu indah kan? Itu seimbang kan?
Begitu juga untuk belajar sesuatu, jangan terlalu menganut sesuatu seakan-akan itu adalah ajaran paling konkrit, paling valid, paling benar.
Semua hal ada sis baik dan sisi buruk nya, kita sendiri sebagai manusia harus bisa memilih dan memilah,
Tuhan memberikan kita akal, silahkan di gunakan sebaik-baiknya.
Bahkan tulisan saya ini pun bukanlah tulisan paling benar, silahkan di pahami. :)
perbandingan daratan dan air :)
@@morpheuszzz5587 ya perbandingan bisa pake apa aja sih, tergantung seseorang bagaimana memahami nya, belajar filsafat biasanya akan lebih mengkaji setiap bahasa dan kata
Preet stocisme
@@user-nb4xn9hr6b saya gak ngecap sebagai seorang stoik hehe
aku setuju sih kak, ga pakai label .. karena ilmu pengetahuan kan berkembang dan saling melengkapi.
Prinsip terbaik menurut gua. jadi bijaksana. Melakukan yang terbaik disetiap keadaan. Walaupun mustahil tapi tetap baik untuk diterapkan
Makasih udah bikin video antitesis kaya gini, sering seringin agar supaya kita lebih banyak referensi lagi jadi ga menilai sesuatu dari satu sisi aja 🥰🥰🥰🥰🥰
Kami juga banyak belajar, semoga video ini dan komennya (baik positif/negatif) juga bisa jadi pembelajaran buat Satu Persen... Thanks btw ya
Halooo..cuman sekedar sharing, siapa tahu ada yg sama. Begini, sejak usia remaja sy itu penggemar fanatik buku2 self help, sampai sekarang pun masih suka. Apalagi dengan hadirnya chanel satu persen ini, makin dipuaskan lah candu self help ini 😄. Tapi, makin kesini makin ngerasa kok sy ga pernah puas ya dlm mencari kebijaksanaan dari ujung ke ujung, rasanya kyk kuraang terus, kyk rasa haus dan lapar yg ga pernah bisa dipuaskan. Sampai di satu titik, baru nyadar ada satu buku kehidupan yg terlupakan ga pernah dibaca, yaitu Kitab Suci. Dari kitab suci ini sy belajar membangun relasi dengan Tuhan, nah dgn dasar relasi inilah buku2 selfhelp segambreng yg pernah sy baca baru terasa make sense. Sebelumnya enggak, ya dibaca dimengerti tp kyk ga masuk aja diprakteknya 😄. Jadi menurut sy, membangun relasi dengan Tuhan itu harus yg pertama sbg dasarnya, apapun agama dan kepercayaannya. Setelah itu baru ilmu2 dan aliran2 lainnya bisa masuk dan make sense. Itu aja sih dr pengalaman pribadi sy, bukannya mau sok sok an relijius ya manteman..cuman sharing. Dan satu persen ini menurut sy chanel malaikat, yg aku percaya sudah membantu ribuan orang utk merasa nyaman dengan dirinya sendiri meskipun belum ikut mentoring atau merasakan produk lain dari satu persen. Tp mereka termasuk sy sudah terbantu bgt. Pluuss nya lagii mendengarkan suara mas Evan sambil bekerja itu kyk ditemani sm sahabat yg paling mengerti 😊
wah keren mba, thanks for sharing
ga tau kenapa w malah ngakak ntn ini, sekaligus sebagai wadah refleksi apakah perlu gua menjadi stoik ataupun hanya mengamalkan beberapa nilai yg menurut gua "suit on me", well sekali lagi satu persen membuat gua makin terbuka lagi soal filsuf dan juga menambah pemikiran dalam belajar dalam hal ini, thankyou guys ❤🔥
Gue coba belajar sedikit sedikit mengenai stoic itu dari 2020, pernah ngerasain juga moment dimana gue ngerasa hampa. hampanya itu lebih ke arah kaya ga bisa menikmati rasa dari emosi gua sendiri, jadi apa apa itu yaudah dari rasionalitas aja. Menurut gue pasti ada sisi positif dan negatifnya, tergantung dari keadaan aja, cuman yang jadi problemnya sih menurut gue kalo sampe kita tuh apa apa rasionalitas tanpa menggunakan rasa apalagi kita jadi sampe gapunya empati, serem aja sih tapi di beberapa kondisi ini juga perlu dilakukan menurut gue, jadi ya tergantung situasi kondisi aja cuman jangan di generalisir. Hidup itu warna warni sih kalo menurut gue, warna dari setiap kehidupan itu bisa dibilang rasa / emosi yang sedang kita rasakan, kalau ada warna / emosi yang sedang tidak kita inginkan, jangan buru buru ingin kita hilangkan, tapi coba dipahami dulu diterima dulu dengan hati dan ditenangkan oleh logika / rasional kita bahwa penting atau engga sebenarnya kita meraskan / keberadaan warna itu di kehidupan kita, itu menurut gue aja sih wkwk. Anyway thanks banget satu persen
Seorang terpidana mati, berprinsip hidup stoik didatangi seseorang pendeta ketika hari kematiannya tinggal hitungan hari.
Si pendeta coba untuk menceramahi dan mengajak si napi untuk bertobat. Tapi si napi itu dengan halus menolaknya.
"Aku tidak butuh cermahmu. Bila aku mati besok, lelaki dan perempuan di dunia ini akan tetap ada," kata si Napi.
Intinya take it with a grain of salt ya. Nggak telen mentah2 apapun pengetahuannya. Great content as always! Thank you tim Satu Persen!
campur campur ya bahasa nya,aneh
Sebenarnya ada aliran filsafat lain yang semacam dengan stoikisme ini. Ada sinisme dan juga Epicurianisme yang ketiganya sama sama lahir di Era helenis. Ke tiga-tiganya menurut Gua hampir sama, tapi jika disuruh pilih mana yang terbaik, Ya menurut gue stoik. Hal itu lantaran stoide lah yang paling peduli dengan lingkungan sekitar timbang 2 aliran lainnya. Sebagai contoh sinisme dan stoikisme itu sama-sama mengajarkan tentang merasakan kebahagiaan bukan mencari kebahagiaan. Tapi sinisme sangat bersifat Acuh terhadap lingkungan sekitar dengan memandang bahwasanya manusia tidak perlu repot-repot memikirkan hal-hal yang dapat mengganggu kebahagiaan yang telah ia rasakan.
Sedangkan kaum terbaik ini sangat peduli dengan lingkungan masyarakat termasuk juga politik. Pembagian antara eksternal dan internal sebenarnya ialah prinsip terkait bagaimana kita mengambil tindakan bukan hanya sekedar menerima keadaan. Sebagai contoh ketika lu mampu menolong orang lain dengan kemampuan yang ada dalam diri lu artinya ya lu bisa mengendalikan itu.
Sedangkan sinisme seperti yang sudah gua sebutin tadi bahwasanya manusia nggak usah repot-repot ngerusak kebahagiaan yang udah dirasain dengan memperdulikan sekitarnya. Jadi menurut gua apa yang kebanyakan orang-orang Indonesia panutin ini sebenarnya Sinisme semua bukan Stoikisme
10:00 kalo ditelaah dan dibaca ulang buku-buku stoic, stoic sebenernya juga mengakui keberadaan emosi yg saat itu muncul. Aware terhadap emosi yg timbul, lalu setelah diakui dan disadari baru kita ngeresponnya kayak gimana.cmiiw
Dari awal gue nonton 1% penasaran dgn komunikator nya hehe. Sekarang baru lihat. Thank you Bang sudah sharing-sharing dan jangan lelah berbagi 🙏🔥
Sudah nunggu sejak kapan tahun, akhirnya ada yang bahas tentang sisi negatif stoicism.
Jadi ingat lirik lagu dangdut jadul yang sangat bijak : yang sedang-sedang saja.
NAH INI DIA KONTEN BERKUALITAS...... SEMANGAT BANG. GW SUMPAHIN LU SUKSES DAN SEHAT SEHAT SEKELUARGA 🔥🔥🔥🔥🙏☕
Aamiin makasih ya 😊
pandangan saya secara singkat setelah menonton vidio ini. saya sadari ternyata ada beberapa unsur² stoic yang sudah saya gunakan dari dulu dalam menjalankan kehidupan, yang malah saya dapatkan dari beberapa prinsip cara menjalankan hidup di dalam agama. tetapi karena kekurangan saya akan membaca dan mencari ilmu, saya ga tau ternyata prinsip yang saya gunakan dalam menjalani kehidupan tersebut memilik cabang keilmuaannya di dalam filsafat. hal ini membuat keingin saya akan belajar dan membaca jadi meningkat. terima kasih satu persen 👍
Semua isme itu adalah seperti kita, punya banyak sisi, termasuk stoikisme. Perlu diingat saja tentang skill warisan nenek moyang kita, ambil manfaat sesuatu seperlunya.
Filosofi Stoikisme adalah aliran filsafat yang berasal dari Yunani kuno dan berkembang pada periode Helenistik di sekitar abad ke-3 SM. Stoikisme menekankan pada pencapaian ketenangan batin dan kebijaksanaan melalui penerimaan atas apa yang dapat dan tidak dapat kita kontrol dalam hidup. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang Stoikisme:
1. Asal-usul: Stoikisme didirikan oleh Zeno dari Citium pada abad ke-3 SM di Athena, Yunani. Filosofi ini kemudian berkembang dan dipengaruhi oleh para tokoh penting seperti Cleanthes, Chrysippus, dan Epictetus.
2. Hidup sesuai dengan alam: Stoikisme mengajarkan bahwa kita harus hidup sesuai dengan alam dan tunduk pada hukum alam. Ini berarti menerima dan mengikuti aliran kehidupan tanpa mempertentangkan diri dengan apa yang tidak dapat kita kendalikan.
3. Pemisahan antara hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan: Stoikisme membedakan antara hal-hal yang ada di dalam kendali kita (pikiran, sikap, tindakan) dan hal-hal di luar kendali kita (peristiwa eksternal, keinginan orang lain). Stoikisme menekankan pentingnya fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima dengan bijaksana apa yang tidak dapat kita kendalikan.
4. Apatheia dan ataraksia: Stoikisme mencari pencapaian apatheia, yaitu ketenangan batin dan kemandirian emosional melalui pemahaman bahwa emosi dan nafsu yang kuat tidak harus menguasai kita. Dengan demikian, mencapai ataraksia atau ketenangan pikiran.
5. Logika, fisika, dan etika: Stoikisme terdiri dari tiga bidang utama: logika, fisika, dan etika. Logika berkaitan dengan pemahaman tentang akal sehat dan rasionalitas. Fisika mencakup pandangan tentang alam semesta dan hubungan kita dengan alam. Etika merupakan bagian yang paling penting dalam Stoikisme dan berkaitan dengan tindakan moral dan pengembangan karakter yang baik.
6. Pengendalian diri dan disiplin: Stoikisme mengajarkan pentingnya pengendalian diri, disiplin, dan latihan teratur. Ini melibatkan pengaturan pikiran dan kehendak kita untuk mencapai kedamaian batin dan kebijaksanaan.
7. Universalitas dan persaudaraan manusia: Stoikisme menekankan ide universalitas dan persaudaraan manusia. Mereka memandang semua orang sebagai bagian dari kosmos yang sama dan menekankan pentingnya berempati dan menghormati sesama manusia.
8. Pengaruh Stoikisme dalam sejarah: Stoikisme memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah filsafat, etika, dan kehidupan sehari-hari. Beberapa tokoh terkenal yang dipengaruhi oleh Stoikisme termasuk Marcus Aurelius, Epictetus, Seneca, dan banyak lagi.
Stoikisme adalah filsafat yang mengajarkan keseimbangan emosional, ketenangan batin, dan penerimaan atas alam kehidupan. Ia menawarkan perspektif yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup dan mengembangkan karakter yang baik.
Intinya kita harus banyak belajar dan jangan extrim dengan satu konsep😄
Utk saya, apapun aliran nya, ambil yg baik utk dirimu dan yg tdk merugikan orang lain.
Aku lebih memahami stoik sebagai sebuah kedewasaan.
Karna tidak ada satupun teori maupun aliran yg pasti 100% benar di dunia.
So,,aku berfikir maka aku ada..
Terimakasih ilmunya.. yang dapat saya tangkap dari apa yang disampaikan kakak ini adalah stoik merupakan prinsip yang benar tetapi tiap aspeknya tdk selalu cocok bagi semua orang dalam pengaplikasiannya terutama dalam emosi negatif, menurut sy beberapa org membutuhkan emosi negatif penting untuk diekspresikam dalam keadaan tertentu..
Dulu saya baca stoik itu waktu awal2 kuliah di buku2 pengantar filsafat ilmu dan jarang bgt yg mengulas cukup dalam stoik ini. Cuma dijelasin ttg muridnya plato ngumpul2 sambil diskusi di taman trus bahas komponen filsafat peninggalan plato
Sependek sepengetahuan saya, jangan terlalu fanatik dengan pemikiran, teori, pendapat atau semisal dgn itu. Manusia itu makhluk yang penuh dgn kekurangan, maka apa pun yg dihasilkan oleh manusia pun pasti ada kekurangannya. Thanks Satu Persen atas videonya 👍
Ya ambil sisi positif nya saja😊.
Intinya semua relatif, gada yg absolute. Ada kekurangan ada kelebihan
Stoikisme pasangannya Eksistensialisme. Keduanya kontradiktif, tapi saling melengkapi. Ada kepasrahan ada juga semangat.
Wah sepemikiran kita bang,, gua abis baca buku soal stoik setelah itu lanjut baca eksistensialisme kierkegard, seolah rasional dan love harus seimbang
Lebih greget eksistensialisme, terutama karena filosofi ini mengakar dalam jiwa manusia modern, daripada stoikisme. Kenapa gw bilang lebih greget? Pertama, tidak seperti stoikisme, eksistensialisme mengajarkan kita buat menciptakan nilai dan prinsip hidup sendiri, lebih radikalnya lagi di atas penyadaran atas ketidakbermaknaan hidup dan kematian Tuhan (spirit yang khas di dunia modern dan Barat). Kalau kata Nietzsche, jadi nihilis aktif. Kedua, eksistensialisme bisa pesimistis (Sartre, Cioran), religius (Kierkegaard, Buber, Dostoyevsky), optimis (Nietzsche), bahkan mendekati mistisisme Abrahamik (Heidegger, Buber, Jasper, Tilich). Ketiga, jadi pribadi yang otentik itu lebih asik, bebas tapi bertanggung jawab, mandiri, dan membuat kehidupan jadi lebih bermakna dengan kesadaran penuh terhadap mortalitas kita, daripada berkepribadian stoik karena stres.
Kalo lagi mau menikmati rasa galau, maka bacalah para filsuf eksistensialisme. Sambil ngerokok dan nulis ala-ala Albert Camus terus bilang
"Dunia ini absurd"
20:50 sebenernya receh sih, tapi mayan buat penyegar setelah diskusi yg cukup berat ttg filosofi. ketidaksengajaan yg berguna ckkc
Laah baru tau q ternyata ini nama pemahamannya :') selama ini q cuma liat dr ytb trs q cocokin sm kehidupan q dr jaman q msh kecil smp dewasa kyk sekarang, kirain itu semua emg uda takdir atau emg uda tertanam dalam alam bawah sadar doang. Ternyata ini nama filosofinya. Thank you bngt pengetahuan barunya.
Knp baru nemu channel ini skrg? --"
Sentiment agama atau mungkin kurang nya edukasi pengetahuan secara Luas Dalam kurun masyarakat Indonesia membuat pengetahuan filsafat tak terlalu Di terima Di masyarakat biasa
Gue Masih belajar dari berbagai aliran filsafat apapun,, aplikasiin Stoicism, mindfulness Buddhism kerarifan lokal juga... Tergantung kebutuhan sih.. Gak ada yg salah gak ada yg paling bener.. Ini Soal cocok gak cocok aja.. Mereka hanya tools
suka banget sama konten konten gini
Setiap aliran filsafat pasti ada ruang yg bisa dikritik, atau paling gak ada part/prinsip yg gak cocok sama kamu (siapapun itu). Lagian ilmu filsafat itu hadir bukan untuk labeling, misal; "aku stoik, dia kayaknya bukan stoik" tetapi untuk diambil ilmunya yg kira-kira menurut kamu masuk akal dan bisa diterapkan dalam dirimu dan hidup mu (boleh jadi semua prinsip dipakai, boleh jd hanya sebagian prinsip). Bisa jadi yg kamu pakai (Siapapun itu) dalam hidup bukan cuma aliran stoik saja, tetapi aliran filsafat lainnya jg dan itu bukan berarti "kita keluar dari stoik". Menurut ku agak terlalu sempit kalau kita menganggap aliran filsafat (stoik misalnya) seperti keluar masuk organisasi, ada waktu masuk, menjadi anggota dan keluar. Harusnya bisa lebih luas lagi, kamu gak perlu merasa keluar atau masuk, when kamu sudah mempelajari aliran filsafat tersebut, memahami prinsipnya, kurangnya dam lebihnya dari aliran-aliran filsafat yg kamu pelajari tsb, biarkan ilmu-ilmu itu yg menemui sendiri kondisi dalam hidupmu, kapan stoik dipakai, dibagian mana dalam diri atau hidup yg harus pakai konsep mindfullness dan bahkan kadang-kadang meski kita merasa orang yg paling percaya sama rasionalisme, bisa saja dalam kondisi tertentu kita memilih untuk mengikuti intuisi kita (memilih prinsip intuisionisme).
Gw akhirnya sadar , gw butuh prinsip LOA , di combine Stoik dan di combine lagi sama Mindfulness .. nah bingung gak lo ... Gw butuh membangun kepercayaan diri dengan LOA, bersiap menerima takdir dengan Stoik , dan merasakan perasaan yg tengah dirasakan dan bersyukur dengan mindfulness... Hahahah kalo gw terpaku sama 1 prinsip ya bakal terasa kontradiktif sama reallife nya ... Jadi pilih mana yang menurut aku butuhkan aja
Dalam hidupku tidak mengikuti aliran filsafat yg terpenting merasakan nyaman melakukan dan menjalani sesuatu di dlm hidupku selagi tidak merugikan orang lain dan bertentangan dengan norma agama yg aku yakini
Kalo buat ane pribadi, emang Cocok cocokan sih konsep stoikisme ini. Ane pribadi menemukan konsep stoikisme ini berasa dapet jawaban dari semua pertanyaan. Uda coba baca aliran positivisme, apa-apa kudu mikir positif, uda praktekin dikehidupan tapi rasanya tep ada yang kurang. Baca NLP, lumayan ngebuka mindset, tapi tetep kayak masih ada kurang. Baca konsep psikologinya Adler di buku Berani tidak disukai, malah pusing wkw. Baca stoikisme berasa langsung ketemu obat yang selama ini ane cari-cari. Ngobatin anxiety yang udah dari lama w idap. Pergi keluar rumah aja kena serang cemas. Stoikisme dan mindfullnes ngebantu banget buat nurunin kecemasan yang ane alami. Pada akhirnya memang cocok cocokan
Menurut gua sih sebelum belajar stoik harus paham dulu tentang hakikat manusia agar tdk salah kaprah...karena stoik moderen yg gua liat itu selalu mengedepankan ego, sehingga jadinya berstoik untuk memperjuangkan ego
Dengan demikian kita dapat mengontrol Pisikologis Emosional Yang Dapat kita kendalikan Itu yang Dimaksud Dengan Stoikeisme
Makasih konten nya bang
Setelah beberapa waktu ini berkecimpung di dunia pendidikan agama, terutama sejarah dan fikih, ternyata memang selama ini, saya secara pribadi merasa banyak hal yang belum diketahui dan ternyata Bisa jadi itulah sebenarnya sulosi yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan.
So, kalau misalnya bingung sama ajaran filsafat, bisa jadi solusi nya sebenarnya ada di agama kita sendiri, yang selama ini kita belum paham betul dengan nya.
Itu sih pendapat dari saya, Wallahu alam.
padahal kaidah2 fiqh amat sangat aplikatif buat di kehidupan sehari2 dalam mengambil kesimpulan dan keputusan.
Dari dulu sebelum saya tau apa itu stoik,karena lingkungan saya sudah terbiasa seperti ini,hingga saat ini w baru tau apa itu stoik, Alhamdulillah sekarang saya agak tenang walaupun banyak senggolan dari kiri kanan,.
pribadi sih memiliki pendapat masing2 untuk memilih dan memilah aa pendapat masing2 org lain . dan bagus sih saling share
saya coba nerapin stoic sejak 2020 tapi malah yang saya tangkep tu bukan harus bodo amat,tapi lebih ke boleh ko kita emosional ke suatu peristiwa tapi jangan berkepanjangan,putus sama pacar dan nangis itu wajar karena emang sakit (apalagi kalo diselingkuhin xixi) tapi jangan sampe berminggu"/berbulan" sampe ngeganggu aktivitas mu yang lain karena itu buang buang waktu mu doangg.
dan kalo ga salah ketika saya baca buku filosofi teras nya om henry manampiring juga di dalem nya ada kata kata kaya "buku/ajaran ini bukan yang paling bener,pelajari juga buku/ajaran lain" (ini diubah pake bahasa saya sendirii karena saya lupa detail nya seperti apa) jadi kaya ironi aja dimana buku/ajaran nya aja bilang kalo itu bukan yang paling bener tapi orang" seolah mendewakan kaya stoicism itu udah paling bener pol buat prinsip hidup (tapi stoicism yang dia tau juga malah melenceng dari prinsip aslinya).
jadi menurut saya bagus mempelajari hal hal seperti ini tapi jangan terlalu dijadikan patokan,tapi poin" nya boleh ko diterapin karena yaa menurut saya lumayan useful cuma adjust lagi aja sama kondisi kita,sekian.
Maaf saya mau sedikit menyanggah. Pencetus Stoikisme adalah Zeno dari Kition (Citium) 340-264 SM. Dia mendirikan sekolah dilsafat yg dikasih nama Stoa setelah belajar dari sekolah filsafatnya Aristoteles, Academia. 🙏
Nah makanya saya juga heran pendiri nya setau saya itu zeno deh
1:56
Udah setahun lebih ini berusaha jadi stoik , hal hal yang gw lakuin untuk stoik adalah salah satunya tentang kerja
Misalnya ketika gw diomongin dibelakang sama orang² kantor udah gw ga pikirin lagi , kalaupun omongan mereka tentang kekurangan gw ia gw cukup lakukan yang terbaik memperbaiki kekurangan gw . Kalo pun mereka tetap ngomongin ia udah ga apa apa aja itu mulut mereka 😅 gw cukup lakukan yang terbaik tetep di jalan bener kalo pun sediih ia ga bakalan sedih terus dan seneng pun ga bakalan seneng terus 🙂
Dalam video ini memperjelas konteks menjadi stoik