Trend Sepeda Gravel sekarang memakai “Fork Suspension” !! (konversi Fork TA menjadi QR)

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 8. 09. 2024
  • PECINTA SEPEDA MTB & RB YANG INGIN TETAP MENEMPUH MEDAN OFFROAD & CEPAT DI JALAN RAYA BERALIH KE SEPEDA GRAVEL, DENGAN TREND SEKARANG MEMAKAI FORK SUSPENSION !!
    Bagi pehobi sepeda yang menyukai kepraktisan pasti berpikir ingin memiliki 1 sepeda yang dapat digunakan untuk berbagai medan (all round performer). Jenis sepeda yang dapat digunakan dapat memilih “Sepeda Hybrid” atau “Sepeda Gravel”, kedua jenis sepeda ini sama sama memiliki kemampuan segala medan. Sepeda Hybrid dikembangkan dari MTB, sedangkan sepeda Gravel dikembangkan dari RB. Sepeda Hybrid tetap menggunakan fork suspension dengan travel pendek 60 mm, dan sepeda Gravel menggunakan fork rigid.
    Dalam perkembangannya, sepeda Hybrid kurang peminat karena modelnya cenderung seperti sepeda Touring yang bergaya vintage, lain halnya dengan sepeda Gravel yang bermodel lebih progressive dan kekinian. Sejak kemunculannya sepeda Gravel menjadi viral sehinggal banyak penggemarnya. Setiap pabrikan sepeda membuat serial sepeda gravelnya masing masing untuk mememuhi permintaan pasar yang booming.
    Karena sepeda Gravel basisnya dari RB maka bobotnya yang ringan menjadi keunggulannya dalam menaklukan medan offroad. Sepeda ini terus dikembangkan agar menjadi lebih lincah dan nyaman dikendarai. Stang yang sebelumnya menggunakan dropbar dikonversi ke bentuk stang cornerbar atau flatbar sehingga menjadi lebih stabil dan lincah dikendalikan pada medan offroad yang berat. Fork yang sebelumnya rigid diganti dengan fork suspension untuk meredam jalan bergelombang sehingga menjadi nyaman dikendarai. Pada akhirnya sepeda Gravel menjadi sepeda praktis pilihan favorit pegowes yang dapat menaklukan segala medan dan dapat melaju cepat dijalan raya sebagai ciri RB.
    Pada kesempatan ini danny’s bike memberikan satu contoh konversi sepeda Gravel Fork Rigid menjadi Fork Suspension - travel 60-70 mm. Karena fork suspensionnya jenis Through Axle (TA) dan hubnya Quick Release (QR), maka dibutuhkan modifikasi fork dengan membuat celah pada dudukan as TA dan menggunakan adaptor as hub QR yang dibuat khusus. Sebaliknya apabila forknya jenis QR dan hubnya jenis TA, maka pemasangannya lebih mudah dengan adaptor QR/TA yang banyak dijual dipasaran.
    Bagi pegowes yang mengkonversi MTB menjadi sepeda Gravel, hanya butuh mengganti Fork suspension travel panjang menjadi travel pendek - 60 mm. Fork yang dapat digunakan diantaranya merk Suntour tipe “Nex”- coil spring suspension, atau tipe “NCX” dan “GVX” - air suspension yang bobotnya lebih ringan. Untuk sepeda hybrid yang akan dikonversi menjadi sepeda Gravel, hanya perlu mengganti ban menjadi semi kasar dan stangnya menjadi dropbar, sedangkan fork sepeda hybrid umumnya sudah menggunakan jenis suspensi travel pendek.
    Selamat menyimak videonya !
    CONTOH PRODUK FORK SUNTOUR GRAVEL GVX LO R-700
    PRICE & SPESIFICATION :
    Price : Rp 7.900.000 IDR
    Offset : 45.4, 46.2 and 47mm available
    Production date : 2022
    Steerer tube diameter : 1.5"to1-1/8"
    Travel : 40mm, 50mm, 60mm
    Left Side : Air spring
    Crown : A6000, Forged
    Pitch : 120mm
    Lower : Magnesium
    Brake : Flat Mount brake
    Steerer tube : 1.5" to 1-1/8" tapered(CTS), Alloy
    Note : Rated for Class 1 / E25 e-Bikes to match the growing e-Gravel trends
    Weight : starting from 1670 g
    Stanchion tube finish : A7000, hard anodized black.
    Axle : ø15-100 15AH2
    Short fender : included in delivery
    Intended Use : Gravel
    Axle to Crown : 436.8mm, 446.8mm, 456.7mm
    Video terkait :
    1. “Cara ganti Fork & Headset berikut setel ulang tinggi stang (Dengan teknik bongkar pasang yang benar)” - ( • Cara ganti Fork & Head... )
    2. “Apakah Stir Sepeda anda berfungsi baik ?, cek headsetnya ! (Cara mengganti Bearing Headset)” - ( • Apakah Stir Sepeda and... )
    3. “Perubahan Sepeda Hybrid menjadi Sepeda Gravel Hemat Biaya (Satu sepeda untuk segala medan !!)” - ( • Perubahan Sepeda Hybri... )
    4. “Satu lagi rakitan sepeda Gravel Mosso 730 GVL” - ( • Satu lagi rakitan sepe... )
    5. "Ganti headset sepeda mudah, pahami standarisasinya" - ( • Ganti headset sepeda m... )
    PESAN KEPADA PEGOWES
    Danny's bike mengajak teman teman pehobi gowes agar memiliki pengetahuan dasar persepedaan, perawatan dan teknik perbaikannya. Sehingga kita bisa mandiri dalam menghadapi problema sepeda, tidak terus tergantung kepada bengkel sepeda. Modalnya cuma peralatan sederhana dengan menggunakan ketrampilan dasar, mudah bisa dan dilakukan sendiri dirumah atau selama dalam perjalanan. Semua petunjuk untuk perawatan dan perbaikan sudah ada di Video danny's bike.
    Jangan ragu ragu membongkar pasang sepeda ! Tidak ada risikonya ! Coba terus berulang ulang, nanti kita akan tahu bagaimana caranya dengan kesalahan kesalahan kecil yang kita alami. Tidak pernah salah, sama saja dengan tidak pernah berbuat ! Dan selamanya kita tidak akan pernah memiliki ketrampilan teknik persepedaan 👌👌
    #hobigowes #upgradesepeda #sepedagravel

Komentáře • 32

  • @dannykuswara3735
    @dannykuswara3735  Před 2 lety

    RISIKO KONVERSI / PENYETELAN FORK SUSPENSION TRAVEL PANJANG MENJADI TRAVEL PENDEK
    (contohnya : fork suspension travel 120mm menjadi travel 70mm yang akan dipasang di sepeda gravel)
    1. Travel fork suspension jenis pegas atau udara telah dibuat sesuai peruntukannya agar bekerja secara efektif dengan jarak pergeserannya masing masing.
    2. Penurunan travel fork suspension panjang menjadi pendek dengan memotong pegas atau menaikkan tekanan udara atau menurunkannya dari standard, mekanisme peredamannya tidak akan bekerja secara efektif.
    3. Pada fork suspension yang dipotong pegasnya akan lebih kaku, dan ada jarak bebas yang membuat fork menjadi oblak karena ada jarak travel tidak tertahan pegas. Hal ini berbahaya karena roda depan akan berguncang diluar kontrol.
    4. Pada fork suspension jenis udara, pengurangan udara untuk memperpendek travel akan menyebabkan suspensi terlalu lembut, sedangkan travelnya tetap saat fork tidak terbebani. Sebaliknya dengan memperbesar tekanan udara, travelnya dapat diperkecil namun fork menjadi kaku & sistem peredaman jauh berkurang.
    5. Bagaimanapun juga fork suspension travel pendek secara teknis karakteristiknya tidak bisa dikonversi dari fork suspension travel panjang.
    MENGAPA SEPEDA GRAVEL STANG "RISE BAR" LEBIH LINCAH & STABIL DARI STANG "DROP BAR" ?
    1. Model standar stang (handle bar) sepeda Gravel adalah "Drop bar" dengan lengkungan bawah agak melebar keluar atau menggunakan stang "Corner bar" (patent Surly).
    2. Kita tidak perlu terlalu kaku terhadap ciri model standar sepeda, apabila menginginkan kelebihan lainnya yang akan diterapkan, sebagai contoh sepeda gravel dapat mengadopsi kelebihan stang lurus (flat bar) atau naik keatas (rise bar) yang digunakan pada sepeda MTB.
    3. Sepeda MTB menggunakan stang flat atau rise bar agar lebih lincah dan stabil dalam bermanuver pada jalan offroad yang sulit medannya. Kelebihan pada jenis stang ini karena posisi 3 jemari tangan lebih kuat menggenggam batang stang secara penuh, dengan jari telunjuk dan jempol siap memindahkan gigi setiap saat diperlukan. Berbeda dengan stang dropbar yang menggunakan brifter, jemari tangan tidak penuh menggenggam karena posisinya ada pada ujung tanduk brifter yang lebih berisiko terlepas genggamannya.
    4. Dengan bentuk stang yang lurus ini, sepeda menjadi lebih mudah dikendalikan dan dapat melakukan manuver mendadak yang tidak dapat dilakukan pada stang drop bar. Kelebihan lainnya adalah pemindahan gigi dan pengereman dapat dilakukan paralel dalam kondisi sepeda tidak stabil yang membutuhkan genggaman kuat stang oleh jemari tangan. Cara handling seperti ini tidak dapat dilakukan pada stang drop bar yang menggunakan brifter karena harus merubah posisi genggaman agak bergeser agar 3 jemari (jari tengah, jari manis & kelingking) dapat menjangkau tuas brifter untuk pemindahan gigi atau dalam melakukan pengereman.
    5. Pemilihan stang flat bar atau rise bar pada sepeda gravel akan memberikan keuntungan ganda, yaitu : sepeda menjadi lincah dan stabil pada medan off road seperti sepeda MTB, dan ciri sepeda RB juga tetap melekat yaitu sepeda dapat berjalan cepat dan ringan digowes di jalan raya.
    6. Nilai tambah lainnya dari sepeda gravel yang menggunakan stang modifikasi adalah sepeda dapat dikonversi menjadi sepeda multi medan (all terrain), bisa menjadi sepeda hybrid, commuter & touring dengan tambahan aksesoris yang diperlukan.
    PENGGANTIAN FORK RIGID SPD GRAVEL MENJADI FORK SUSPENSION MESTI MEMPERHATIAN GEOMETRI FRAME SEPEDA
    1. Geometri Frame Polygon path 3 bisa digunakan untuk sepeda gravel dengan stang rata atau stang drop. Peruntukan frame ini memang berpasangan dengan fork rigid dengan jarak dari pangkal celah fork s.d drop out tempat as roda maks 39 cm.
    2. Apabila fork rigidnya diganti dengan fork suspensi jenis Suntour Epixon T100, maka secara keseluruhan sepeda ini akan terlihat kurang proporsional dan kurang indah dipandang, karena agak dongak keatas pada bagian depannya. Frame dengan geometri ini bisa dipasang fork suspension, namun dengan menggunakan travelnya fork yang pendek (< 7 cm), seperti fork suspension yang digunakan pada sepeda Polygon Heist.
    3. Klasifikasi sepeda gravel (stang dropbar) yang menggunakan fork suspension, dapat menjadi genre "sepeda gravel plus" yang mengarah ke kenyamanan sepeda Hybrid saat digunakan di medan lintas alam. Sepeda hybrid asalnya memang modifikasi sepeda MTB yang tetap nyaman di lintas alam dan menjadi lebih ringan digowes dijalan raya.
    4. Sepeda gravel yang menggunakan stang rata & fork suspension bisa juga disebut sebagai sepeda hybrid atau commuter. Sepeda ini asalnya dari sepeda road yang dimodifikasi agar bisa menempuh medan lintas alam dengan mudah. Apabila fork rigidnya diganti dengan fork suspension akan lebih stabil dalam melibas jalan bebatuan (gravel) dengan adanya peredaman guncangan pada roda depannya.
    PERANAN TEKNOLOGI UNTUK KENYAMANAN BERSEPEDA
    1. Memang benar sumber tenaga sepeda seluruhnya tergantung pada kekuatan kaki kita. Namun bagaimanapun juga peranan teknologi pada perkembangan alat sport termasuk sepeda sangat besar. Terdapat perbedaan kenyamanan sepeda jaman sekarang dibandingkan dengan sepeda jaman dahulu. Dengan berkurangnya gesekan dan bobot pada sepeda masa kini, maka tenaga gowes menjadi lebih ringan dan pemakaian energi menjadi lebih efisien.
    2. Dibandingkan dengan komponen sepeda motor, komponen sepeda jauh lebih mahal ! Apa sebabnya ? Karena komponen sepeda yang berkualitas menggunakan material ringan, kuat dan rendah gesekan yang membutuhkan biaya penelitian lebih besar.
    3. Sebagai contoh, apabila kita mengendarai sepeda berkualitas tinggi maka akan terasa sangat berbeda dengan sepeda yang berkualitas rendah untuk jenis sepeda yang sama ! Mengapa bisa demikian ? Karena pada sepeda berkualitas tinggi, disain frame dan komponennya adalah hasil penelitian berbasis teknologi. Oleh sebab itu sepeda tidak hanya tergantung pada "daya gowes" yang mengandalkan kekuatan kaki. Kita juga tidak dapat mengenyampingkan peranan teknologi yang dapat menghasilkan bobot sepeda yang ringan dan gesekan yang rendah pada komponennya.

  • @dannykuswara3735
    @dannykuswara3735  Před 2 lety +2

    PEMILIHAN KOMPONEN (GROUPSET) UNTUK SEPEDA GRAVEL
    1. Jangan terlalu fanatik terhadap pengklasifikasian komponen berdasarkan jenis sepeda. Secara teknis berbagai komponen per jenis sepeda penggunaannya dapat dikombinasikan dan dipertukarkan dengan syarat specnya sesuai satu dengan lainnya.
    2. Sebagai contoh : cassette MTB dapat digunakan untuk RB, FD dan RD Roadbike (RB) dapat digunakan untuk Seli, Brifter RB dapat digunakan untuk brifter Gravel.
    3. Khusus group set sepeda gravel tidak mutlak harus menggunakan Shimano GRX, dapat menggunakan group set MTB (SLX, XT XTR) atau kombinasi dari kedua jenis komponen peruntukan sepeda tsb. Yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian spesifikasinya.
    4. Apabila stang drop bar sepeda gravel ingin menggunakan stang flat bar maka brifter peruntukan stang dropbar dapat diganti dengan shifter peruntukan MTB. Demikian juga komponen lainnya dapat dipertukarkan sesuai keinginan. Dalam perakitan sepeda gravel perlu ditentukan terlebih dahulu menggunakan stang drop bar atau rise bar untuk memilih brifter atau shifter.
    5. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam perakitan sepeda adalah disain gear ratio uphill, gear ratio highspeed dan gear range nya agar sepeda dapat menempuh berbagai medan yang diinginkan dengan mudah. Nilai gear ratio uphill dan high speed ini akan menentukan pemilihan jenis crank (single,double atau triple) dan ukurannya yang berpasangan dengan cassette yang ukurannya tertentu pula.
    6. Contoh pemilihan jenis crank dan ukuran cassette serta perhitungan gear ratio dan gear range sepeda gravel / Urban dapat dilihat pada video :
    a) "Bagaimana Memilih Pasangan Crank & Cassette Sepeda yang Tepat (Road bike, Urban bike, Folding bike)" - (czcams.com/video/h8n38C5QC1I/video.html)
    b) "Perubahan Sepeda Hybrid menjadi Sepeda Gravel Hemat Biaya (Satu sepeda untuk segala medan !!)" - (czcams.com/video/hEiWkmtw7ns/video.html)
    c) "Rahasia Dibalik Rasio Gigi Sepeda ( Jurus Ampuh Kuat Nanjak dan Jalan Cepat )" - (czcams.com/video/iUDrq4YwU-o/video.html)
    CONTOH SEPEDA GRAVEL BAGUS KLAS MEDIUM DENGAN HARGA EKONOMIS
    1. Sepeda Gravel dengan spesifikasi cukup bagus harganya berkisar Rp 10 jt. Agar pemiihannya lebih tepat sesuai keinginan jangan tergantung pada merk, tetapi pada material frame dan komponennya dengan acuan ukuran frame. berdasarkan tinggi badan.
    2. Apabila ingin sepeda Gravel yang kuat framenya dan bisa digunakan juga untuk touring direkomendasikan menggunakan material frame Chromoly. Apabila ingin sepeda Gravel yang lebih ringan direkomendasikan menggunakan material frame Alu Alloy.
    3. Pilihan sepeda gravel bisa dengan stang flat atau drop. Stang flat memiliki kelebihan sepeda lebih lincah dan stabil di medan offroad, sedangkan stang drop untuk pegowes yang ingin sepedanya yang lebih cepat dipacu dengan gaya RB yang progresif.
    4. Pembeliannya dapat dilakukan di situs online, pilihannya banyak dengan beberapa contoh :
    Jenis Flat bar :
    - Marin DSX 700c Blue Orange Size M - www.tokopedia.com/gallerysepeda/sepeda-gravel-hybrid-marin-dsx-700c-blue-orange-size-m
    - Giant Fastroad SL 2 (18 Speed) Hybrid Bike - www.tokopedia.com/apollo55/giant-fastroad-sl-2-18-speed-hybrid-bike-city-bike-sepeda
    Jenis Drop bar :
    - Marin nicasio 700c sepeda gravel drop bar 8 speed, 700x56 (jenis drop bar) -www.tokopedia.com/vinne/marin-nicasio-700c-sepeda-gravel-drop-bar-8-speed-hitam-700x56
    - Polygon Bend R2 - www.tokopedia.com/hengpongmi/sepeda-gravel-polygon-bend-r2-baru-m
    GEOMETRI FRAME SEPEDA GRAVEL, HYBRID DAN TOURING MIRIP
    1. Untuk memperoleh sepeda Gravel tidak perlu secara kaku mempersepsikan sepeda Gravel karena penyebutan namanya dari pabrikan. Sepeda Gravel secara geometri mirip sepeda Hybrid dan Touring sehingga apabila menginginkan sepeda gravel dapat mengadopsi dari sepeda touring atau hybrid dengan hanya mengganti jenis bannya menjadi berkontur slick rock (rata ditengah bergerigi disamping)
    2. Serial united ada yang khusus sepeda gravel yaitu Gavriil dengan frame Alu Alloy dan untuk United Callister dengan material Chromoly lebih cocok untuk sepeda touring yang membutuhkan frame yang kuat dan liat. Ada lagi United Rockford, sepeda serba guna bisa untuk medan gravel atau untuk touring dengan perlengkapan rak belakangnya.
    3. Memilih sepeda Gravel bebas diadopsi dari jenis sepeda Hybrid atau Touring yang cocok sesuai selera tidak perlu terpaku pada nama Gravel, karena geometri frame Touring, Hybrid dan Gravel mirip. Dengan catatan untuk sepeda Gravel perlu frame yang ringan dari material Alu Alloy, bukan menggunakan material Chromoly atau Steel yang lebih berat bobotnya. Bahkan Polygon Path pun dengan stang flat bar sangat cocok untuk sepeda gravel untuk pegowes yang menginginkan stang rata yang lebih stabil pengendaliannya.
    4. Contoh konversi dari sepeda Hybrid menjadi sepeda Gravel dapat dilihat pada video : "Perubahan Sepeda Hybrid menjadi Sepeda Gravel Hemat Biaya (Satu sepeda untuk segala medan !!)" - (czcams.com/video/hEiWkmtw7ns/video.html)
    FLEKSIBILITAS NAMA GENRE SEPEDA GRAVEL, CYCLOCROSS, HYBRID & TOURING SESUAI PENGGUNAAN
    1. Sepeda Gravel adalah genre sepeda baru hasil modifikasi Road Bike agar bisa digunakan pada medan off road ringan. Sebaliknya sepeda MTB yang telah dimodifikasi agar ringan dikendarai di jalan raya memiliki genre baru yang disebut sepeda 2 medan - Hybrid.
    2. Ciri dan fungsi sepeda Gravel dan Hybrid sebenarnya mirip sebagai sepeda multi fungsi untuk 2 medan yaitu jalan raya dan lintas alam. Yang satu terlahir dari sepeda RB dan yang satunya lagi berasal dari sepeda MTB.
    3. Mengikuti keinginan konsumen untuk kenyamanan dan kehandalan kendali, sepeda Gravel pun mengalami perkembangan yang mengarah pada sepeda Hybrid. Pada sepeda Gravel high level sekarang sudah dilengkapi dengan fork suspension berbobot ringan dengan travel hanya 7 cm. Walaupun travelnya pendek bisa menambah kenyamanan dibandingkan fork rigid.
    4. Dengan fitur ini sepeda Gravel mendekati kemampuan sepeda hybrid yang memiliki fork suspension sebagai standar komponennya. Yang berbeda hanya stangnya yang dropbar, sedangkan sepeda Hybrid menggunakan stang flatbar.
    5. Mengenai genre sepeda 2 medan yaitu Gravel dan Hybrid yang didalamnya termasuk juga sepeda Touring, bisa saling dipertukarkan penamaannya. Karena framenya secara geometri tidak jauh berbeda, yang membedakan pada akhirnya adalah penggunaannya. Sebagai contoh : sepeda Gravel dan Hybrid bisa disebut sebagai sepeda Touring setelah dilengkapi dengan rak dan spakbor. Demikian juga sepeda Touring yang dicopot rak dan menggunakan ban gravel bisa disebut sebagai sepeda gravel. Sepeda Hybrid yang diganti stangnya menjadi dropbar & forknya menjadi rigid bisa berubah genre menjadi sepeda Gravel
    6. Sebaiknya kita tidak usah terlalu kaku dalam penyebutan pakem genre sepeda secara benar atau salah, karena pada akhirnya penamaan genre sepeda tergantung dari penggunaannya. Perkembangan diversifikasi jenis dan hasil modifikasi sepeda membuat penyebutan nama genre sepeda menjadi lebih fleksibel, dengan sedikit perubahan komponen saja nama genre sepeda bisa berubah. Bagi orang awam juga bisa terkecoh sepeda mana yang disebut sepeda gravel dan mana yang sepeda cyclocross.

  • @balantrackbandung7221

    mantaf om keren

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před rokem +1

      Terima kasih sobat atas dukungannya !
      Tetap semangat berkarya untuk hari depan yang lebih baik
      Salam hangat
      danny

    • @balantrackbandung7221
      @balantrackbandung7221 Před rokem +1

      @@dannykuswara3735 jos siap om

  • @hendrasoe
    @hendrasoe Před 2 lety +2

    Masa depan sepeda gravel memang pakai suspension, malah full depan belakang. Tapi pasar masih lebih memakai stem dan saddle suspension ... Mungkin di masa depan mmg makin kabur antara mtb pakai drop/corner bar dengan sepeda gravel .... Sukses om Danny

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety

      Terima kasih sobat Hendra Soewarsono atas tambahan informasinya, penting untuk diketahui pegowes lainya. Memang bahasan sepeda Gravel selalu menarik !
      Semoga sehat dan sejahtera
      Salam hangat
      danny

  • @dannykuswara3735
    @dannykuswara3735  Před 2 lety +1

    MEMBANDINGKAN KELEBIHAN KEKURANGAN AS TA (THROUGH AXLE) DAN AS QR (QUICK RELEASE)
    THROUGH AXLE (TA) :
    1. Trough Axle memiliki disain as hollow yang berfungsi juga sebagai skewer pengikat hub pada fork dan chainstay. Dengan disain diameter yang lebih besar, kekuatan as roda untuk menahan beban kejut dan guncangan semakin baik terutama pada roda depan. Awal penggunaannya ditujukan untuk sepeda MTB downhill dan All Mountain (AM) yang membutuhkan kekuatan as dan pencegahan roda terlepas.
    2. Pemasangan hub pada fork atau freehub pada chainstay dipasak langsung oleh as TA yang berfungsi juga sebagai pengikat roda. Dengan konstruksi yang seperti ini roda terikat kuat pada dudukan fork dan chainstay, sehingga roda kokoh menyatu dengan frame sepeda dan tidak dapat terlepas oleh guncangan yang kuat. Untuk melepaskan roda dari fork dan chainstay, as TA sebagai skewer harus ditarik keluar hub terlebih dahulu sebelum roda dapat dilepas. Untuk memudahkan pelepasan roda, ada yang didisain memiliki 1 celah terbuka pada ujung fork dan chainstaynya. Pada as quick release kedua ujung fork dan chainstay memiliki celah.
    3. Pengikatan as TA ada 2 jenis, yaitu menggunakan ulir pada satu ujung skewernya atau menggunakan QR, sehingga pelepasan roda lebih mudah tanpa bantuan alat, namun tetap harus menarik asnya keluar. Pada disain dengan 1 celah terbuka, pelepasan roda tidak perlu mengeluarkan seluruh as TA dari kedua ujung dudukan fork dan chainstay, cukup melepas 1 dudukan saja yang ujungnya tertutup.
    4. Konstruksi yang kokoh dan kaku TA dan kekuatan mengikat roda pada kedua tuas fork dan chainstay membuat sistem suspension dapat bekerja lebih baik. Karena kedua tuas fork dan tuas chainstay masing masing terikat dalam satu kesatuan sistem peredam guncangan. Terutama dalam menyatukan 2 fungsi fork suspension yang terbagi pada 2 tuasnya, satu tuas fungsinya sebagai pegas dan satu tuas lagi sebagai shock absorber.
    5. Kekokohan pada konstruksi TA juga dibutuhkan untuk menahan gaya puntiran rotor disc pada saat dilakukan pengereman. Dengan perletakan caliper rem disc pada sisi kiri tuas fork dan chain stay, terdapat gaya memuntir kearah depan pada tuas kiri yang harus ditahan crown fork dan konstruksi chain stay. Dengan adanya disain TA, kekakuan konstruksi fork dan chainstay akan bertambah sehingga lebih kuat menahan beban puntiran rotor disc.
    6. Kekurangan TA adalah kepraktisan dan kecepatan melepaskan roda dibandingkan dengan QR, tetapi dapat diatasi dengan disain ujung fork dan chainstay yang memiliki celah dan pengikat skewernya menggunakan mekanisme QR. Kekurangan TA lainnya adalah bobot nya lebih berat dibandingkan QR karena konstruksi asnya lebih besar. Dengan penggunaan material ringan dan kuat hal ini dapat diatasi. Bahkan karena keungulannya, sepeda RB pun sudah menggunakan as TA, dengan memilih jenis material yang bobotnya ringan.
    QUICK RELEASE (QR) :
    1. Penggunaan quick release pada as roda sepeda dapat bertahan lebih dari 100 tahun, karena kepraktisan dan konstruksinya yang ringan sehingga menjadi pilihan utama disain as roda pabrikan sepeda.
    2. QR yang dipasang pada tuas skewer bukan berfungsi untuk penahan beban seperti pada disain TA, namun hanya untuk mengikat as hub dan freehub agar terpasang kuat pada dudukan tuas fork dan chainstay. As QR masih cukup aman digunakan pada sepeda yang menempuh medan yang tidak terlalu berat, juga pada sepeda MTB jenis cross country (XC) masih banyak digunakan. Namun untuk sepeda MTB jenis Trial atau Downhill (DH), penggunaan as TA menjadi tuntutan untuk syarat keselamatan yang lebih baik.
    3. Keunggulan QR dalam kepraktisan memasang dan melepaskan roda, terutama bobot yang ringan tetap menjadikan as QR tetap menjadi pilihan bijak para pegowes, pertimbangan lainnya adalah harganya lebih murah dari as TA. Penggunaan TA sementara ini masih terbatas pada sepeda level atas yang benar benar memperhatikan konstruksi as roda yang lebih kuat, serta pengikatan pada fork dan frame yang lebih baik. Namun prospek as TA dengan segala keunggulannya akan bertambah banyak penggunaannya, sehingga harganyapun akan semakin murah
    4. Kekurangan as QR adalah konstruksinya yang kurang kokoh karena diameter as hub yang kecil. Pengikatannya hanya menggunakan as skewer kecil berulir juga rentan copot karena terpasang pada celah ujung fork dan chain stay yang semuanya terbuka. Dan untuk penggunaan pada medan off road yang berat, konstruksi as TA lebih menjamin keselamatan pegowes dibandingkan as QR.
    UKURAN STANDAR DUDUKAN CALIPER REM DISC PADA FRAME & FORK (POST MOUNT, INTERNATIONAL STANDARD & FLAT MOUNT)
    POST MOUNT :
    Lubang baut pengikat searah frame dengan jarak 74 mm menggunakan baut M-6mm. Ukuran post mount banyak digunakan pada frame demikian juga caliper remnya. Post mount tidak atau bisa menggunakan adaptor untuk pemasangan caliper remnya dan jenis adaptor tergantung ukuran rotor discnya
    INTERNATIONAL STANDARD (IS) :
    Lubang baut pengikat tegak lurus frame dengan jarak 51 mm menggunakan baut M-6mm. IS umum digunakan pada frame atau fork. IS mesti menggunakan adaptor untuk pemasangan caliper remnya karena arah lubang bautnya tegak lurus frame, berbeda dengan lubang baut caliper rem yang arahnya sejajar frame.
    FLAT MOUNT :
    Adalah turunan dari Post Mount yang dikembangkan oleh shimano untuk RB dengan lubang baut pengikat berjarak 70 mm. Pemasangan caliper rem flat mount umumnya langsung tanpa adaptor sehingga tampilannya menjadi lebih ringkas.

  • @arsvideo825
    @arsvideo825 Před 2 lety

    Audio semakin mantap jelas dan clear

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety +1

      Terima kasih atas apresiasinya, semua upaya dilakukan untuk teman teman pecinta gowes
      Wss danny

  • @wawanruwanda1831
    @wawanruwanda1831 Před 2 lety

    Topik yang Menarik
    Mau dicoba di Frame koga miyata..
    Terima kasih informasinya.

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety

      Terima kasih sobat Wawan Ruwanda telah menyimak video ini. Frame Miyata ex Jepang sangat terkenal di era awal tahun '90 an.
      Semoga upgradenya berhasil sehingga sepedanya nyaman dikendarai.
      Salam hangat
      danny

  • @alitopan6106
    @alitopan6106 Před 2 lety

    sangat bermanfaat kang,👍

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety +1

      Terima kasih sobat Ali Topan atas dukungannya !
      Tetap semangat gowes dan semoga sehat selalu
      Wss danny

  • @AhmadZuhdiZ
    @AhmadZuhdiZ Před rokem

    om penyambung buat steer tube nya bikin atau beli dimana om ?

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před rokem

      Sobat Ahmad,
      1. Penyambung steer tube (steertube extender) dapat dibeli di penjual on line dengan harga yang relatif murah.
      2. Batang atas steertube extender dapat dipotong disesuaikan dengan kebutuhan pemanjangan steer. Ukuran / jumlah spacer pengganjal stem juga disesuaikan dengan tinggi clamp stem, agar ancher fork dapat tertarik baut cover stem.
      Selamat mengupgrade
      Wss danny

  • @ruisusilowati6330
    @ruisusilowati6330 Před rokem

    Mantap om info nya👍👍

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před rokem +1

      Terima kasih sobat Rui Susilowati telah menyimak channel danny's bike.
      Selamat berhari libur, semoga sehat selalu
      Wss danny

  • @este33b
    @este33b Před 2 lety

    Sepeda Patrol type CG700 , gravel yang sudah bersuspensi dari pabrikan nya .

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety +1

      Terima kasih infonya sobat ST Riadi !
      Info untuk teman teman pegowes, benar Sepeda Gravel dengan fork bersuspensi adalah Patrol CG 700.
      Selamat beristirahat.
      Salam hangat
      danny

  • @bicubicubic
    @bicubicubic Před rokem

    Sepeda saya path3 700x45 flatbar pakai suspensi t100 epixon... apakah termasuk gravel? Atau hybrid atau komuter. Mohon pencerahannnya

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před rokem +1

      Sobat danny's bike,
      1. Geometri Frame Polygon path 3 bisa digunakan untuk sepeda gravel dengan stang rata atau stang drop. Peruntukan frame ini memang berpasangan dengan fork rigid dengan jarak dari pangkal celah fork s.d drop out tempat as roda maks 39 cm.
      2. Apabila fork rigidnya diganti dengan fork suspensi jenis Suntour Epixon T100, maka secara keseluruhan sepeda ini akan terlihat kurang proporsional dan kurang indah dipandang, karena agak dongak keatas pada bagian depannya. Frame dengan geometri ini bisa dipasang fork suspension, namun dengan menggunakan travelnya fork yang pendek (< 7 cm), seperti fork suspension yang digunakan pada sepeda Polygon Heist.
      3. Klasifikasi sepeda gravel (stang dropbar) yang menggunakan fork suspension, dapat menjadi genre "sepeda gravel plus" yang mengarah ke kenyamanan sepeda Hybrid saat digunakan di medan lintas alam. Sepeda hybrid asalnya memang modifikasi sepeda MTB yang tetap nyaman di lintas alam dan menjadi lebih ringan digowes di jalan raya.
      4. Sepeda gravel yang menggunakan stang rata & fork suspension bisa juga disebut sebagai sepeda hybrid atau commuter. Sepeda ini asalnya dari sepeda road yang dimodifikasi agar bisa menempuh medan lintas alam dengan mudah. Apabila fork rigidnya diganti dengan fork suspension akan lebih stabil dalam melibas jalan bebatuan (gravel) dengan adanya peredaman guncangan pada roda depannya.
      Selamat beristirahat bersama keluarga
      Ws danny

  • @arsvideo825
    @arsvideo825 Před 2 lety

    nah seru banget dengan membahas topik ini..
    gravel memang ada kekurangan untuk fork rigid. Malah banyak mulai gravel ber-suspensi. ada yang 4.5 cm saja travel nya dari RUDY. dari dominate juga ada prototype gravel dengan suspensi 4-5 cm travel ny
    mungkin saya akan bikin sepeda hybrid suspensiun fork dengan handle bar drop

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety

      Terima kasih sobat Ars Video telah menambahkan informasi penting mengenai suspensi sepeda Gravel sehingga lebih lengkap.
      Tetap semangat dan semoga sehat selalu
      Salam hangat
      danny

  • @teragira3719
    @teragira3719 Před 2 lety

    Ternyata se pemikiran dengan saya om.dani .. Polygon path 3 saya yg bawaan pabrik fork rigid sdh saya ganti dengan fork suntour nvx travel 63 mm menjadi tambah nyaman saat di turunan yg berbatu dan jalan bergelombang, tapi resiko nya bobot sepeda menjadi tambah berat yg tadinya berat fork awalnya 800 gram menjadi tambah berat sekitar 3 kg karena suntour nvx masih spring belum air, saya lagi nyari juga suntour ncx yg sdh air lumayan bisa mengurangi bobot om.. 🙏

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety +1

      Salam jumpa sobat Tera Gira,
      1. Ini bagus pengalaman lengkap menggunakan Gravel Fork suspension untuk diketahui pegowes lainnya.
      2. Kecenderungan pegowes yang senang mengulik sepeda akan merasakan hal yang sama atas hasil upgrade fork sepedanya, termasuk apa yang dialami oleh sobat Tera dan saya.
      Tetap semangat dan semoga sehat selalu
      Wss danny

    • @sutrisnotrisno6482
      @sutrisnotrisno6482 Před rokem

      dimana belinya pak jenis nex

  • @miltiachristie2751
    @miltiachristie2751 Před měsícem

    Sy mau menurunkan fork dari travel 110 mjd 60...apa efeknya pak?

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před měsícem

      @@miltiachristie2751
      Sobat danny's bike,
      1. Travel fork suspension jenis pegas atau udara telah dibuat sesuai peruntukannya agar bekerja secara efektif dengan jarak pergeserannya masing masing.
      2. Penurunan travel fork suspension panjang menjadi pendek dengan memotong pegas atau menaikkan tekanan udara atau menurunkannya dari standard, mekanisme peredamannya tidak akan bekerja secara efektif.
      3. Pada fork suspension yang dipotong pegasnya akan lebih kaku, dan ada jarak bebas yang membuat fork menjadi oblak karena ada jarak travel tidak tertahan pegas. Hal ini berbahaya karena roda depan akan berguncang diluar kontrol.
      4. Pada fork suspension jenis udara, pengurangan udara untuk memperpendek travel akan menyebabkan suspensi terlalu lembut, sedangkan travelnya tetap saat fork tidak terbebani. Sebaliknya dengan memperbesar tekanan udara, travelnya dapat diperkecil namun fork menjadi kaku & sistem peredaman jauh berkurang.
      5. Bagaimanapun juga fork suspension travel pendek secara teknis karakteristiknya tidak bisa dikonversi dari fork suspension travel panjang.
      Selamat beristirahat bersama keluarga
      Ws danny

    • @miltiachristie2751
      @miltiachristie2751 Před měsícem

      @@dannykuswara3735 mantap pak penjelasannya. Masuk akal dan teknis 👍🏾
      Biasa pak org Indonesia maunya ngakalin hehehe
      Soalnya travel fork pendek yg ori (utk gravel), msh mahaaalll 🤭

  • @nggiebabie1896
    @nggiebabie1896 Před 2 lety

    Apakah memakai raiser, sepeda lebih tidak stabil dikendarai dibanding tidak memakai raiser di medan bebatuan atau gravel Pak?

    • @dannykuswara3735
      @dannykuswara3735  Před 2 lety

      Sobat Togi Leonard,
      1. Sepeda medan offroad akan lebih stabil dan lincah dikendarai menggunakan stang yang ketinggian handgripnya minimal sama dengan sadel.
      2. Raiser digunakan untuk meninggikan stang sesuai kebutuhan. Tanpa raiser posisi stang ada dibawah sadel (negatif).
      3. Posisi handgrip yang negatifnya besar mengakibatkan badan terlalu membungkuk kedepan, mengurangi kemampuan kendali stir karena pandangan tertunduk dan titik berat akan bertumpu ke stang. Dalam perjalanan panjang, kondisi ini akan membuat tangan dan bahu menjadi pegal dan cepat lelah.
      Semoga sehat selalu
      Wss danny