Praktek Shalat Sunnah istisqa

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 29. 08. 2024
  • Shalat sunnah istisqa dan khutbah setelah Shalat Istisqa disyariatkan dalam agama Islam sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah. Shalat ini dianjurkan ketika masyarakat mengalami musim panas yang berkepanjangan sehingga pasokan air berkurang. Allah swt berfirman: فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
    Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip hadits Rasulullah saw perihal praktik Shalat Istisqa dalam karyanya, Bulughul Maram, sebagai berikut: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: خَرَجَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مُتَوَاضِعًا, مُتَبَذِّلًا, مُتَخَشِّعًا, مُتَرَسِّلًا, مُتَضَرِّعًا, فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ, كَمَا يُصَلِّي فِي اَلْعِيدِ, لَمْ يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَأَبُو عَوَانَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ
    Adapun khutbah Shalat Istisqa sedikit berbeda dari khutbah pada umumnya. Khutbah istisqa dibuka dengan istighfar, bukan dengan takbir sebagaimana keterangan berikut ini: ثم يخطب الإمام خطبتين بعدهما الركعتين، يستغفر الله الكريم في افتتاح الأولى تسعا و في افتتاح الثانية سبعا وصيغة الاستغفار أَسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
    Dari sini dapat dibuat rangkaian susunan pelaksanaan shalat dan khutbah istisqa sebagai berikut: Pertama, pemerintah mengumumkan pelaksanaan Shalat Istisqa selama 4 hari ke depan. Kedua, masyarakat disunnahkan berpuasa bersama selama 4 hari. Selama berpuasa pada tiga hari pertama, pemerintah dan masyarakat dianjurkan untuk bertobat, bersedekah, berhenti dari kezaliman/mengembalikan hak-hak orang lain yang telah dirampas, dan mengadakan rekonsiliasi atas sengketa dan konflik dengan pihak lain. Ketiga, pada hari keempat, masyarakat kumpul bersama untuk melakukan Shalat Istisqa sebanyak dua rakaat. Masyarakat dianjurkan untuk mengenakan pakaian biasa, bukan pakaian mewah. Masyarakat juga dianjurkan untuk keluar rumah dengan penuh kerendahan hati dan menunjukkan kefakiran kepada Allah swt sebagai penguasa hujan.
    Masyarakat diharapkan semua berkumpul bersama, baik orang dewasa, lansia, dan juga anak-anak. Masyarakat juga dianjurkan untuk membawa hewan ternak karena yang berkebutuhan atas air adalah semua makhluk hidup, bukan hanya manusia. Keempat, setelah shalat dua rakaat dengan bacaan lantang/jahar, khatib naik ke mimbar untuk berkhutbah sebanyak dua kali sebagaimana biasa. Hanya saja, pada pembukaan khutbah pertama, khatib disunnahkan membaca istighfar sebanyak 9 kali. Pada pembukaan khutbah kedua, khatib membaca istighfar sebanyak 7 kali. Lafal istighfar pembukaan khutbah Shalat Istisqa adalah sebagai berikut: أَسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
    Kelima, khatib disunnahkan memutar selendang atau serban yang diselempangkan di bahunya sehingga sisi serban yang posisi di atas menjadi di bawah, kemudian memindahkannya ke bahu yang lain. Praktik pemutaran dan pemindahan serban merupakan bentuk tafa’ul, sejenis doa agar keadaan berubah dari paceklik berkepanjangan menjadi turunnya air hujan. Keenam, khatib disunnahkan memperbanyak doa baik sir dan jahar. Ketika khatib membaca dia secara lantang, maka jamaah Shalat Istisqa mengamininya. Dalam membaca doa, khatib juga dianjurkan untuk bertawasul Ketujuh, khatib disunnahkan memperbanyak membaca istighfar. Pada prinsipnya, syarat dan rukun khutbah Shalat Istisqa sama saja dengan syarat dan rukun khutbah Jumat dan Shalat Id. Artinya, sejauh syarat dan rukun khutbahnya terpenuhi, maka khutbah Shalat Istisqa tetap sah. Wallahu a’lam.
    Penulis: Alhafiz Kurniawan
    Editor: Muchlison

Komentáře • 1