Khotbah Minggu 7 Juli 2024 : Mazmur 48:1-15

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 2. 07. 2024
  • Khotbah Minggu VI Trinitas
    7 Juli 2024
    Mazmur 48:1-15
    “Allah Benteng bagi kita”
    Jemaat dikasihi Tuhan….
    Ilustrasi: KJ 250 Allahmu benteng yang teguh.
    Mungkin kita jarang melihat sebuah benteng, bahkan mungkin belum pernah sama sekali. Mungkin saja kita membayangkan benteng semacam tumpukan karung pasir tempat berlindung para tentara untuk menghempang musuh. Atau barangkali kita bayangkan sebuah tembok tebal, di balik tembok ada meriam, lalu ada lobang pas untuk moncong Meriam tersebut. Berbicara tentang benteng acapkali kita membayangkan tempat berlindung para tentara, sebuah pertahanan terakhir. Bila benteng itu hancur, maka pertahanan pun hancur. Dan mereka pun akan kalah, bahkan sebuah negara bisa hancur.
    Dalam firman Tuhan ini Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng? (Mazmur 48:3). Apakah maksudnya sama seperti benteng pertahanan para tentara yang menjaga sebuah wilayah atau negara?
    Ada sebuah lagu KJ no. 250:1 “Allahmu benteng yang teguh, perisai dan senjata; betapa pun sengsaramu pertolongan-Nya nyata! Si jahat yang geram, berniat ‘kan menang; ngeri kuasanya dan tipu dayanya, di bumi tak bertara.” Lagu ini karangan Bapa Gerejawi Marthin Luther. Dia menuliskan dalam lagu ini bahwa Allah adalah satu-satunya benteng. Mengapa Allah disebut benteng? Judul asli lagu ini adalah: “EIN FESTE BURG IST UNSER GOTT” diterjemahkan “Allah benteng yang teguh”.
    Yang menarik dari judul tersebut adalah burg. Apa itu burg? Artinya Sebuah rumah yang sangat besar milik keluarga ningrat. Rumah itu memiliki kamar atau ruangan yang sangat banyak, puluhan bahkan ratusan. Rumah besar itu menampung banyak orang. Oleh karena itu bisa juga disebut sebagai Puri atau Kastil.
    Inilah yang menarik, yaitu Puri, fungsinya adalah tempat tinggal yang aman, atau tempat berlindung dari serangan musuh. Oleh karena itu, Puri memiliki sistem pertahanan yang paling ketat. Sebuah Puri dikelilingi tembok yang tinggi, dan dibelakang tembok ada parit yang lebar dan sangat dalam lengkap dengan pagar di bawah air. Di atap Puri ada menara pengintai dan ada pemanah yang siap memanah siapapun musuh yang mau masuk ke Puri. Intinya: Tidak mudah akses untuk masuk ke dalam Puri selain dari penghuni Puri itu sendiri.
    Semua sistim penjagaan itu disebutkan di dalam Firman Tuhan ini. Dikatakan oleh Pemazmur: “Kelilingilah Sion dan edarilah dia, hitunglah menaranya, perhatikanlah temboknya, jalanilah puri-purinya…” (Mazmur 48:13-14). Semua sistim penjagaan yang disebutkan oleh pemazmur ini dikawal oleh Allah. Istilah pengawalan Allah juga dituliskan pemazmur: “jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga” (Mazmur 127:1).
    Hal inilah yang dimaksud oleh Martin Luther dalam KJ 250 Allah benteng yang teguh. Kalau hanya sekadar benteng Puri buatan manusia, itu masih bisa disusupi oleh musuh, dan bisa dihancurkan oleh musuh, akan tetapi bila Allah sendiri yang mengawal semua puri, takkan seorang pun musuh dapat menyusup. Bahkan dikatakan: walau para raja berkumpul dan maju bersama dengan seluruh pasukannya, ketika mereka melihat bahwa Allah yang mengawal Puri tersebut, maka mereka semua tercengang, terkejut, dan lari kebingungan. Mereka ditimpa kegentaran, bahkan badai angin akan memecah-mecahkan mereka semua (Mazmur 48:5-8).
    Ini adalah jaminan bahwa siapa pun yang berlindung di dalam benteng Allah, maka akan terjamin keamanannya. Tersentuh saja pun tidak dibiarkan oleh Allah. Itulah perlindungan kita, perisai dan senjata kita.
    Lebih dalam makna kata “Allah benteng yang teguh” adalah juga sebagai metafora tempat berlindung, bukan saja berlindung dari musuh berperang, tapi juga berlindung dari serangan diri sendiri. Apa itu? Keinginan-keinginan daging, godaan si jahat yang geram, dan tipu daya yang menyusupi pikiran kita. Kita mungkin mampu bertahan terhadap serangan musuh dari luar, tapi bagaimana kita dapat bertahan dari serangan diri sendiri? Maka dari itu kita membutuhkan benteng yang teguh, dan Allah satu-satunya benteng yang teguh (Kj.250).
    Jemaat yang dilindungi Allah….
    Selanjutnya pemazmur menggambarkan bahwa tempat benteng Allah itu adalah Bait Allah dan juga memakai istilah gunung Sion. (Mazmur 48:11-12) Istilah gunung Sion adalah gambaran kasih setia Allah. Di sanalah Allah menunjukkan kasih setia-Nya, perlindungan dan penyertaan-Nya. Di gunung Sion Allah memberkati sehingga orang-orang yang tetap setia pada-Nya akan bersorak-sorai bersukacita.
    Allah akan selalu menyertai kita dan menjaga kita setiap saat. Dalam segala aktivitas kita dan dalam setiap perjalanan kita, Allah akan terus mengawal kita, takkan dibiarkan-Nya kita ditaklukkan oleh musuh-musuh kita. Yang penting kita harus percaya dan setia akan perlindungan-Nya. Allah benteng bagi kita, bersukacitalah. AMIN
    TONTON, LIKE, SUBSCRIBE, SHARE
    Salam Sejahtera, Salam Sahabat, Salam Sehat.
    #khotbahminggu
    #khotbahkristen
    #mazmur48
    #robertsimanjuntak
    #roberthendrasimanjuntak

Komentáře • 66