Ngobrol Aja Kusut, Gimana Mau Maju? | Cania Citta

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 22. 07. 2024
  • Kenapa kalau kita lagi berdebat, tiba-tiba percakapan kita sering kusut dan jadinya ke mana-mana? Eitss, mungkin penalaran kita kurang tepat dalam membaca dan merangkai pernyataan.
    Ada dua konsep pernyataan yang perlu kita pahami, yaitu deskriptif dan preskriptif. Konsep deskriptif menyangkut sebagaimana adanya sebuah pernyataan, sementara konsep preskriptif melantunkan sebagaimana seharusnya pernyataan tersebut. Bagaimana cara mengidentifikasi dan merespons pernyataan semacam itu? Cania Citta menjelaskan konsep tersebut secara menarik dan sederhana dalam episode terbaru rubrik madilog.
    -
    Tanpa pendidikan yang terjangkau, Indonesia Emas 2045 tak mungkin bisa dicapai.
    Malaka Project sederhananya bertujuan menjembatani masalah tersebut. Kami ingin memberikan akses pendidikan seluas-luasnya secara gratis dalam bentuk konten edukasi dalam berbagai platform media sosial dan program beasiswa.
    Para founder, Ferry Irwandi, Dea Anugrah, Cania Citta, Jerome Polin, Angellie Nabilla, Coki Pardede, Aurelia Vizal, Fathia Izzati, dan Rizky Ardiprakoso yakin bahwa pendidikan berkualitas yang mudah diakses akan menciptakan “Masyarakat Baru”. Suatu masyarakat yang cerdas, kritis, empatik, dan mampu menggagas perubahan sosial bersama-sama.
    Ikuti kami melalui platform Malaka Project lainnya.
    Instagram: / malakaproject.id
    TikTok: / malakaproject.id
    Website: Malaka Project: Masyarakat Baru malakaproject.id/
    ------
    00:00 Pembukaan
    01:25 Bab 1: Pendahuluan
    03:30 Bab 2: Mengenal Konsep Deskriptif vs Preskriptif
    07:38 Bab 3: Menyikapi Konsep Deskriptif vs Preskriptif
    13:03 Bab 4: Kesimpulan
  • Zábava

Komentáře • 466

  • @bebek9368
    @bebek9368 Před 4 měsíci +188

    Kemampuan-kemampuan dasar seperti ini yang sering terlewati di lembaga pendidikan. Kebanyakan lembaga pendidikan hanya mengajarkan ilmu, namun lupa mengajarkan cara menerima, mengolah dan menyampaikan ilmu yang telah dipelajari. Kemampuan memahami kalimat seperti ini dirasa sangat penting untuk diajarkan, mengingat nilai total indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di level 3,65 dari skala 1-5 poin.
    Terima kasih banyak pada Malaka Project, terkhusus kak Cania di video kali ini untuk terus semangat mencerdaskan bangsa.

    • @user-sy2bk8vr4j
      @user-sy2bk8vr4j Před 4 měsíci +4

      Aku gak tau kalau sekarang bgmn, tp seingetku pelajaran bahasa indonesia jamanku sd smp sma gak jauh2 dari "penalaran tekstual" sebetulnya, jadi aku kurang setuju kalau dibilang sering terlewati di lembaga pendidikan (atau setidaknya pada kasus pribadi yg aku lewati) ... contohnya: setiap ujian bahasa indonesia pasti ada aja materi tentang gagasan pokok, tentang bentuk kalimat, dsb. Dan menurutku ini sudah mewakilkan lembaga pendidikan untuk memberikan pemahaman kepada anak didiknya untuk dapat berkomunikasi dengan tepat. Jadi gak bisa disalahkan juga lembaga pendidikannya hehe. Atau mungkin zaman sekarang berbeda? Tp aku jg gen z kok hehe

    • @muhammadnasihathullahhaqba201
      @muhammadnasihathullahhaqba201 Před 4 měsíci +2

      Kalau seingat saya konsep deskriptif udah ada dan diterangkan di bangku sekolah. Yang jarang itu malah yg preskriptif🙏

    • @kakeksongkok
      @kakeksongkok Před 3 měsíci +1

      ini contoh kalimat deskriptif.

    • @muhammadsyechan3953
      @muhammadsyechan3953 Před 3 měsíci

      saya setuju:)

    • @henzjoy_official1274
      @henzjoy_official1274 Před měsícem

      Yang kurang dari sistem pendidikan Indonesia yaitu terlalu berpatokan terhadap standar kelulusan, padahal yang lebih penting yaitu mendapatkan dan menanamkan nilai nilai dasar seperti ini.

  • @RhomaFitraNada
    @RhomaFitraNada Před 4 měsíci +132

    Dikarenakan budaya sindir menyindir udah mengakar bgt turun temurun, jd kalo ada pernyataan yg gada unsur keberpihakan sering disalah asumsikan

    • @DPWrepublic
      @DPWrepublic Před 4 měsíci +5

      Budaya sindir menyindir yg berasal dari netizen luar negeri yg asal ditiru plek ketiplek oleh netizen kita sendiri yg kebanyakan daya intelegensia nya gak mampu menyamai mereka.
      Karena,
      Orang luar negeri hobi membaca
      Orang Indonesia krisis membaca
      boro2 orang Indonesia melatih nalarnya..
      yang terjadi ya netizen +62 gampang ke-trigger oleh statemen2 yg sebenarnya tidak ada keberpihakannya..
      Sedangkan netizen luar negeri jika ada statement berbau2 terindikasi menyindir, maka mereka justru balas dengan statement sindiran.. jadi tidak ada yang terlihat seperti tersinggung.

    • @Indra-je7bt
      @Indra-je7bt Před 4 měsíci +2

      ​@@DPWrepublic ga juga banyak juga netizen luar yg kemakan emosi lalu menbantah dg argumen keberpihakan tanpa data dan tujuan dr sebuah konteks

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt Před 4 měsíci +13

      @@DPWrepublicga ada urusannya sama netizen luar negeri. Apa yang terjadi di indonesia itu murni perwujudan nyata refleksi mentality orang indonesia. Dilarang ini itu tapi di medsos koar, karena restriksi2 itu mereka melihat kolom komen media sosial adalah tempat "nyampah" mereka. Karena di real world mereka ngga bisa lugas "straight forward" bersuara, alias hanya basa basi di dunia nyata, ngga berani berkata terus terang.
      Mereka ngga paham konteks "ruang publik" dan apa etika dari ruang publik. Mereka ngga tau bahwa media sosial juga ruang publik. Ini murni minimnya pengetahuan, tinggat kedewasaan, dan common sense cara berfikir seorang manusia. Ngga perlu ilmu jelimet "rocket science" untuk memahami etika dan berbudaya santun dalam berkomentar dan berkomunikasi. begitu juga jika di media sosial itu kan refleksi perwujudan pola pikir baik terucap atau tidak terucap, nahasnya ternyata yang tak terucap ini di tuangkan di media sosial dan gambarannya ternyata yang tak terucap ini sungguh negatif, julid dan semrawut. Yang artinya ternyata orang indonesia itu cenderung hanya berbicara baik2nya saja, berkamuflase, tapi yang negatif di pendam dan tidak dibicarakan, tapi habitnya malah mengumbar dibelakang, julid, berbeicara di belakang. Negative attitude.
      Karena masyarakat indonesia jarang dilatih untuk, berbicara di depan orang banyak, berdiskusi, berargumentasi berdebat dan saling kritis satu sama lain, dalam koridor yang benar, tapi malah saling baku hantam, tabiatnya itu gelut.
      Efeknya mereka berdebat dan berkomunikasi di media sosial jadi ngga efisien dan tidak beretika, karena tidak pernah dilatih berkomunikasi dengan baik dan benar di ruang publik, atau di DUNIA NYATA.
      Kok bisa? ya jelas bisa, wong sekolah kita dr SD SMP SMA itu metodenya bukan argumentatif, bukan diskusi bukan debatable, bukan dialog, TAPI monolog, artinya tidak ada ruang2 argumentasi debat dan kritis. Antara junior senior masih ada GAP artinya tidak ada ruang dialog kreatif yang terjadi, masih ada "geng2an" yang cowo dan cewek juga gitu, ada geng cewe geng cowok, nah ini memberikan persepsi berbeda menimbulkan konumikasi2 yang tidak sinkron.
      Ngobrol aja kusut gimana mau maju, jadi solusinya, sering2 nognkrong, sering2 gaul sering2 berkomunikasi baik sama orang tua, guru, dosen, tukang becak, bos, karyawan, bahkan tukang sampah sekalipun. Intinya komunikasi itu perspective, jadi ngobrol ngga akan kusut JIKA kita tau porsi dan menempatkan diri kita dimana, konteks nya apa, goals nya apa, tujuannya kemana.
      Kita ngga akan celaka dan salah tujuan JIKA kita tau seberapa besar perahu yang kita tumpangi, kemana arahnya, seberapa cepat lajunya, kita bisa prediski dan punya intusisi yang tepat "ah, aman ini".
      berkomunikasi juga gitu, kalau level edukasi kita ga sampai dengan lawan bicara kita sampai kiamat juga ga juntrung itu obrolan, jika kita tidak menyesuaikan persepsi dulu satu sama lain ngga akan bisa terjadi diskusi, jika tidak ada konteks yang sama ya pasti kusut ngobrol.
      Maka itu ngongkrong itu penting, ngobrol itu penting, makin beragam lu ngobrol makin bisa memahami beragam karakter orang. Jadi buat orang2tua baru nih, usahakan libatkan anak dalam setiap pengambilan keputusan, baik keluarga atau keluarga besar, hadirkan mereka agar mereka bisa melihat bagaimana orangtua2 berdiskusi mengambil keputusan, libatkan dalam kegiatan2 kantor, ajak meeting, agar mereka bisa melihat beragam karakter orang, cara2 komunikasi orang2, bahwa di dunia ini ngga cuma itu2 aja. Ajak ke daerah lain, negara lain berinteraksi dengan warga lokal, itu menarik.

    • @DPWrepublic
      @DPWrepublic Před 4 měsíci

      @@ntznbgzt hmm. gw setuju sama lu terutama paragraf no.2

    • @kakeksongkok
      @kakeksongkok Před 3 měsíci

      iya krn pola pikir yg general dianggap hanya ada hitam dan putih...

  • @gsintampalam
    @gsintampalam Před 4 měsíci +250

    Masih banyak yg komen cuman karna ketrigger satu kata tanpa ngerti seluruh kalimat, belum lagi gk ngerti konteks. Itu juga yg bikin orang banyak kena click bait dan hoax

    • @Anonim-kr3vt
      @Anonim-kr3vt Před 4 měsíci

      Ya, itu cukup bagus bagi saya pribadi. Saya sangat menyukai cerita, film, atau alur yang agak di luar rasional. Di mana tidak ada jawaban baku untuk merespon suatu hal. Dan karena Hal ini menjadikan cerita menjadi lebih beragam Dan gak ada nanti yang bilang "si B meniru ciptaan saya" kata si A.
      Tapi hanya sebatas untuk dinikmati, bukan diterapkan ke dalam kehidupan sehari hari saya.

    • @havissaputra6378
      @havissaputra6378 Před 4 měsíci

      Oh

    • @zagohann
      @zagohann Před 4 měsíci

      masih ada ke spesies org mcam tu? "ketrigger satu kata" langsung mulai komentar nyeleneh, busetdah

    • @annag3091
      @annag3091 Před 4 měsíci

      ini jelas ada unsur keberpihakan. Setiap statement yg kita sebar/post dan kita claim sebagai fakta ya kita wajib bertanggung jwb dan artinya kita setuju klo ga ya kita ga post&sebarkan lah. Artinya kita pro dgn statement tersebut. Klo kamu dapet info km hrs cek dulu dr berbagai sumber jgn main koar2 tp data kamu msh mentah. Jdnya ga beda dgn penyebar hoax makanya belajar pinter klo ga mau asal sebar penyesatan. Contoh di video ini jg amat buruk krn jelas 2 netizen itu udh berdebat dgn biasnya masing2 n udh pake data kok berdebat dgn data&konklusinya masing2. Jd bukan ga nyambung lg. Justru si pembicara pembuat video yg ga nyambung krn asumsi sendiri.
      Misalnya ada org nyebarkan post bahwa kebanyakan teroris itu dari agama I. Agama I pny penganut terbayak yg jd teroris. Apa itu trus bukan jd pernyataan bias jg? Dgn seseorang asal menyebarkan post&claim itu fakta tanpa melihat data2 lain?

    • @retrofil1
      @retrofil1 Před 3 měsíci

      ​@@annag3091ya memang kemungkinan kecil atau besar tetep ada unsur keberpihakan walaupun pake pernyataan deskriptif, yg gua tangkap video ini ngajak kita untuk mikir dan mendebat bener2 sesuai konteks banget, kalo orang yg ingin kita debat pake deskriptif statement kita gk boleh ada asumsi orang itu pasti mihak ke sana sini, udah gk perlu terlalu peduli dengan perasaan tersinggung kita. Untuk jawaban dari pertanyaanmu yg terakhir, mungkin kalo berdasarkan video ini ya yg didebat itu datanya, tunjukkan data yg bertentangan yg menurut kita lebih benar

  • @furqonhabibi3232
    @furqonhabibi3232 Před 4 měsíci +151

    Pentingnya berkomunikasi dengan konteks. Biar konteksnya luas, perbanyak wawasan. Ibarat kata skripsi, pendekatannya beda2 kan. Ada yg kuantitatif, ada yg kualitatif. Gw nangkepnya pndktan deskriptif lebih ke metlit kuantitatif dimana data lebih diutamakan daripada sentimen individu trntu. Sedangkan pndktan preskriptif sama kyk lo bikin narasi yang konteksnya subjektif. Menurut si A si C ini cantik, belum tentu si B berpendapat sama, dstrsnya. So perbanyaklah wawasan biar konteks yg lo komunikasikan bisa nyambung ke banyak org!

    • @davidbagus6769
      @davidbagus6769 Před 4 měsíci +6

      Setuju bro,Ibarat Experience adalah peluru sedangkan communication skill itu senjatanya 😅, kalo communication skill cukup tapi gk punya experience sama aja bohong, lebih baik perbanyak pengalaman dulu dalam Hal apapun itu, karena itu bahan obrolannya, masak spekulasi ? Ngibul sih bisa aja kek ngejokes tapi nanti org pikir kita ini omdo. Plus pelajari unsur unsur obrolan saat beradaptasi dgn org baru misalnya :giving opinion, compliment, express feeling, assume, offering, show interest, suggest, 5w 1h methods
      Dan Masih byk lagiii 😅 gw lihat ini pas belajar conversation skill in English, karena ternyata relate dgn b Indo jg, kalo unsur unsur saat conversation jg harus dipelajari Dan dipraktekan, itu termasuk conversation skill

    • @fatwaandisyahputra9218
      @fatwaandisyahputra9218 Před 3 měsíci

      Setuju, harus paham konteks dan skill komunikasi yang tepat.

    • @endrohatmanto319
      @endrohatmanto319 Před měsícem

      Tapi ketika menganalisis data skripsi, peneliti tetap harus preskriptif karena memberikan interpretasi terhadap data bro.

  • @williebernardi7383
    @williebernardi7383 Před 4 měsíci +113

    Indah banget dunia kalau semua orang bisa paham dan saling menerapkan komunikasi yang jelas, apakah deskriptif atau preskriptif. Thank you, Mba Cania and Malaka Project!

    • @maldejerrysinuraya
      @maldejerrysinuraya Před 4 měsíci +2

      Lebih indah ga semua orang bisa paham dst, oleh karena itu cania bisa bikin konten ini

  • @danielrizki9475
    @danielrizki9475 Před 4 měsíci +58

    Konten ini sangat penting ditonton seluruh anak muda sekarang, gua aja udah ogah baca komen postingan sekarang, ada aja debat seperti yang diterangkan ini,😅

    • @tandiangnahapuloan
      @tandiangnahapuloan Před 4 měsíci +6

      Betul. Yang dibahas apa, yang direspon apa 😂😂😂

  • @ezi_qurnia
    @ezi_qurnia Před 4 měsíci +77

    Ini sih yang harus dimasukin dalam kurikulum bahasa indonesia atau PKN, bukan cuma sekedar belajar sesuatu yang bersifat teknis melulu

    • @fattahasmaradyenata1694
      @fattahasmaradyenata1694 Před 4 měsíci +5

      Umm kak maaf, seinget aku ada tau materi tentang ini di kurikulum kita, aku masi inget dlu waktu kelas bahasa indonesia pas masih SMA adaaa

    • @ezi_qurnia
      @ezi_qurnia Před 4 měsíci

      gua juga belajar, tapi yang paragraf gasi? paragraf deskriptif, paragraf persuasif, agurmentatif, naratif, dll, itu teknis. yang kaya gini lebih konkrit, jelas penggunaannya dan dampak dari miskonsepsinya ada, tergantung sekolah lagi si emang,@@fattahasmaradyenata1694

    • @piikecil-
      @piikecil- Před 4 měsíci +3

      ​@@fattahasmaradyenata1694yap betul kak materi seperti ini ada di pelajaran b.indo waktu SMA kalo ga salah dimulai tentang materi tentang bermacam paragraf utk menyampaikan gagasan, termasuk deduktif, induktif. Tentang silogisme, berkembang lagi ke cara menyampaikan argumen yg logis Dan masuk akal, jg logical fallacy-nya. Itu sih diantaranya. Cmiiw.

    • @gyzdenocture
      @gyzdenocture Před 4 měsíci +4

      Udah sih, salah satunya belajar mencari gagasan utama dalam suatu tulisan dan paragraf.

    • @jinxvi7702
      @jinxvi7702 Před 4 měsíci

      kamu adalah aku yang dulu

  • @maximillianusforrest
    @maximillianusforrest Před 4 měsíci +47

    Jangankan di internet, di dunia nyata aja sering terjadi. Seringkali debat di luar konteks, argumennya muter-muter bahkan sampai menyerang personal.

    • @piikecil-
      @piikecil- Před 4 měsíci +4

      Sekelas debat presiden us, pas jamannya Donald trump nyalon, debatnya aja banyak nyerang personal. Jadi secara kaidah dlm berdebat Dan berargumentasi udh menyimpang, alias ga nyambung.

    • @bangkokom
      @bangkokom Před 4 měsíci +5

      sepanjang pengalaman gw jurus menang debat itu lu harus bisa main diksi kata per kata apalagi ketika lawan salah sebut 1 kata aja udah abis tuh dikulitin sampe lawan emosi 😂

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt Před 4 měsíci +4

      sederhana, debat itu menunjukan intelekualitas seseorang, ngga mandang umur dan tingkat pendidikan. MAkin tinggi pendidikan biasanya diiringi kualitas argumentasinya dan konteksnya, kalau nyerang personal di kalangan elit politik itu just for fun, bagi elit nyerang ngga perlu personal juga bisa mereka tumbangin, ngapain capek2 nyerang personal jika ujungnya bumerang untuk dirinya sendiri, nah kadang umur juga ga boong, semakin tua yaa kadang bukan semakin kalem ada juga yang makin menjadi2, Soal Trump dr jaman dulu karakternya memang begitu, its just for fun, mereka memang sedang memerankan perannya dengan baik.
      Politik jangan lu telen mentah2, politik itu sama aja mirip cosplayer lagi cosplay karakter, misal yang seksi2, terus lu asumsi ini cewe di real life bisa lo ajak mesum, ya ngga gitu konsepnya bro.
      Politik juga sama, tujuan politik adalah kemenangan, VOTE, jadi usahanya untuk giring VOTERS, ya itu permainannya. Back again, politik itu cuma menang atau kalah kan. Ga ada lain. Mirip bandar lagi goreng saham. Politik juga sama, goreng terus, giring terus. Tapi 2024 ternyata anomali, mereka pemain2 politik tidak sadar bahwa POLITIK pun terdisrupsi, cara2 lama tidak lagi laku.

    • @AchsanulHafizhi
      @AchsanulHafizhi Před 4 měsíci +1

      Ya bisa jadi itu sengaja untuk menarik simpati penonton, karena penonton lebih mudah terbawa emosi😂

    • @piikecil-
      @piikecil- Před 4 měsíci +1

      @@AchsanulHafizhi bisa jadi bang, kan jaman skrg jamannya apa2 dibikin gimmick dulu, dimasukin unsur2 entertainment, pokoknya formula yg bikin orang heboh dan terpancing atau kontroversi, baru tuh bisa dilirik krn makin bikin penasaran.

  • @seanclestine1235
    @seanclestine1235 Před 4 měsíci +22

    Dalam kajian linguistik, kalimat preskriptif hanya bisa dianggap memiliki niat terselubung (makna pragmatis), ketika kedua org/lebih yg berkomunikasi sudah memiliki konteks wacana sebelumnya (istilahny common ground).
    Dalam contoh yg diberikan, kedua org tersebut hanya berbalas tweet, jadi diasumsikan kedua org tdk mengenal satu sm lain, maka kalimat preskriptif dari A seyogyany tdk blh dianggap memiliki makna pragmatis.

  • @yuansyaharief1931
    @yuansyaharief1931 Před 4 měsíci +9

    The problem is, materi begini tidak menarik bagi netizen sumbu pendek yang lebih suka keributan dibanding diskusi sehat di sosial media.

    • @rizukid5772
      @rizukid5772 Před 4 měsíci +1

      Betul. Terlalu berat bahasannya. Bahkan untuk manusia normal di Indonesia. Temen gw gak main sosmed tp dia ga betah mengolah informasi kyk gini lama2.

  • @ajihermawan4278
    @ajihermawan4278 Před 4 měsíci +62

    percayalah, untuk memahami konten ini butuh kecerdasan yang "lebih dari standar".
    ditengah netizen yang bahkan gak ngerti apa perbedaan kritik dengan menghina, netizen yang kalau berargumen selalu mengedepankan ego, penjelasan yang rapi ini hanya akan menguap begitu saja dikepala mereka 😂

    • @lauralarasati5454
      @lauralarasati5454 Před 4 měsíci

      Apasih..

    • @aqilaqila_6916
      @aqilaqila_6916 Před 4 měsíci +18

      ​@@lauralarasati5454nah anda telah mencontohkannya dengan baik

    • @lauralarasati5454
      @lauralarasati5454 Před 4 měsíci

      @@aqilaqila_6916 coba menurut anda komentar di atas preskriptif ato deskriptif? Pengen tau lu paham apa ga. 😁

    • @yohella
      @yohella Před 4 měsíci

      @@lauralarasati5454 preskriptif

    • @descanle
      @descanle Před 4 měsíci

      ​@@lauralarasati5454 kak aku mau jawab, tapi jangan dihujat ya 🥺
      preskriptif kak

  • @ruparupangga
    @ruparupangga Před 4 měsíci +32

    Ini yang harusnya jadi pendidikan dasar di Indonesia saat ini, opportunity costnya terlalu gede kalau dua orang yang harusnya bisa berkolaborasi malah jadi saling caci-maki gegara salah paham doang. Terima kasih Malaka Project, menyala! 🙌

    • @slxvenge4715
      @slxvenge4715 Před 4 měsíci +2

      Salfok sama opportunity cost😂, tp jujur pandangan tersebut bener krn klo sibuk beradu argumen yg dimana juga udh out of context Dan terkadang berujung jdi konflik, menurut gua ga ada faedahnya samsek

    • @tandiangnahapuloan
      @tandiangnahapuloan Před 4 měsíci +1

      Selama 'logika mistika' lebih dikedepankan, kesalahpahaman akan terus terjadi bahkan meningkat.

  • @muhammadfadhlurrohman3808
    @muhammadfadhlurrohman3808 Před 4 měsíci +10

    Kebiasaan masyarakat kita, hmm apa masyarakat dunia juga ya. Ketika membaca sesuatu sudah keburu naik pitam dan logika analisisnya jadi kalah dengan sisi emosinya.😂

    • @DPWrepublic
      @DPWrepublic Před 4 měsíci

      relate sama survey indeks membaca kita paling rendah ke dua di Asia.
      ya itu buktinya, baru lihat huruf beberapa detik udah gatel gak sabar pengen komen..🤦‍♂️

    • @justatraveller12
      @justatraveller12 Před 4 měsíci +2

      Kayanya kurang instropeksi diri jadinya lebih cepat ngomong dan mikir konsekuensinya belakangan.

  • @misheyla783
    @misheyla783 Před 4 měsíci +46

    Jadi keinget kasus 'Cowo GUY' HAHAHAHA.
    Makasih kak udh bahas ini, sangat bermanfaat dan menjadi koreksi untuk diri sendiri jika ada d dalam percakapan nanti ada yg tida nyambung. Walau aku sbenernya jarang sih sampe berantem s socmed, malah pernah mencoba menenangkan orang2 d kolom reply sebuah tweet, yg ada seseorang diserang karna reply oot. Kupikir yg dia omongin msh bs nyambung, cuman orang2 pada marah2 ma dia perkara pada emosional, entah knp aku rela membela dia. Aku inget banget waktu itu lagi ngmgin si Agnes si bocil pacar Mario.
    Tp sukurnya aku selalu paham ttg konteks, kalo ga ngeh sama konteks biasanya aku memahaminya terlalu terburu2 ato lagi ga fokus. Cmn baru tau ttg pernyataan deskriptif dan preskriptif. Aku baru ngeh kalo di medsos saat aku berhadapan ma org yg marah2, aku biasanya ngejawab dengan deskriptif/kalopun pake opini, biasanya mendekati netral dan bikin aku ga sengaja terhindar dr perdebatan2 alot.
    Once again makasih kak udh ngasih tau ttg ini, walau aku suka paham ttg konteks, pasti masih banyak hal yg aku belom tahu dan selalu menerima pengetahuan2 batu, also treat mistakes as useful information :D

  • @Ryunosuke-hs1nj
    @Ryunosuke-hs1nj Před 4 měsíci +3

    SUDAH MENJADI "KEBIASAN" DISAAT ORANG YANG "DIBENCI" BERBICARA, PASTI ORANG YANG "MEMBENCI" AKAN PUNYA PIKIRAN NEGATIF, BAHKAN DISAAT ORANG ITU BILANG 1+1=2 PUN AKAN DISALAHKAN... KEMBALI KE HATI KITA AJA...

  • @muhammadhilalhamdi9096
    @muhammadhilalhamdi9096 Před 4 měsíci +2

    Itulah mengapa yg pintar lebih memilih diam

  • @dikkyandhika
    @dikkyandhika Před 4 měsíci +8

    Orang Indonesia semakin kesini semakin banyak yg gampang tersulut emosinya. Apa yg kita omongin harus sesuai dengan keinginan si pendengar / si pembaca, kalo ada yg beda satu kata aja udah pasti ribut tuh di kolom komen

    • @zulfikarrahmat871
      @zulfikarrahmat871 Před měsícem

      Betul nih, seolah bersikap pendapatnya paling benar, tidak siap atau tidak mau menghadapi perbedaan pendapat, beda dikit tancap gas dihujat atau dibuly..klo dari sisi yg beda pendapat.. menyampaikan perbedaan dengan cara yang baik atau halus pun masih berpotensi utk dihujat atau dimaki, apalagi menyampaikan beda pendapat dengan kasar...🙌🙌

    • @dikkyandhika
      @dikkyandhika Před měsícem +1

      @@zulfikarrahmat871 Yoi, gw sering banget kalo ada postingan di sosmed, apalagi yg berbau politik ekonomi, gw bener2 nanya aja dikatain goblok wkwkwk

    • @zulfikarrahmat871
      @zulfikarrahmat871 Před měsícem

      @@dikkyandhika Nah tuh lucu kan..belom berpendapat loh, baru nanya doang udah dihakimi n dibully..netizen konoha emg kecerdasan n literasi digitalnya diluar nurul..🙌

  • @justatraveller12
    @justatraveller12 Před 4 měsíci +6

    Pernyataan deskriptif bisa dipandang meminimalisir suatu masalah tanpa ingin secara detail menyelami seluk beluk masalahnya, dan seakan2 sudah final dan kebenaran sejati, tidak memberikan ruang untuk diskusi.
    pernyataan perskriptif bisa dipandang terlalu subjektif sehingga kerap di dismiss orang2 yg suka bergelut di suatu statement doang tanpa memberikan ruang diskusi yang lebih berempati dari berbagai sisi.
    Ngga ada yg lebih benar atau salah dari 2 konsep ini, yg penting kalau ngomong sesuai fakta, tidak ada niatan untuk menutupi kesalahan seseorang/kelompoknya dan ada keinginan untuk mencari solusi daripada cuman berdebat untuk mencari pembenaran aja.

    • @annag3091
      @annag3091 Před 4 měsíci +1

      netizen mayoritas terlalu dangkal jd gampang disetir. Pdhl contoh yg diambil di video sangat buruk. Krn mrk udh mendebatkan 2 pernyataan yg emg pake biasnya masing2 kok. Mrk jg udh adu data. Jd jelas kok sama topiknya. Ini kurang tepat sih konsepnya alih2 mo bikin yg smart tp salah contoh kurang pendalaman

    • @Jjikklmnnopqehdhdh
      @Jjikklmnnopqehdhdh Před 3 dny

      Menarik sekali penjelasannya. Ada rekomendasi buku/ jurnal/ akun youtube yang membahas tentang hal-hal seperti itu gak bang? saya sangat tertarik untuk mempelajarinya.

  • @kanekomoeka7490
    @kanekomoeka7490 Před 4 měsíci +2

    Kemampuan kita dalam menangkap informasi sepertinya memang masih sangat buruk. Kalau menurut saya sih salah satu penyebabnya adalah rata-rata kemampuan berbahasa masyarakat yang masih kurang baik, salah satu efek dari buruknya tingkat literasi. Saya juga sering menemukan komentar atau post di media sosial yang secara tata dan logika bahasa itu jelek sekali.

  • @artandri
    @artandri Před 4 měsíci +2

    salut sama orang orang yang punya kemampuan dalam berkomentar yang berbobot tentunya, gua yang untuk memahami topiknya saja harus mengulang videonya beberapa kali.

  • @arveyms
    @arveyms Před 4 měsíci +13

    Ka usul dong habis ini ngomongin Logical Fallacies. pastinya guna di zaman serba-serbi argumen kaya sekarang

    • @maestro_051
      @maestro_051 Před 4 měsíci +1

      klo ga salah ud dibahas di ch cania sendiri toh

    • @aqilaqila_6916
      @aqilaqila_6916 Před 4 měsíci

      Di internet banyak kalau mau tahu contoh apa saja macam-macam cacat logika, seperti ad-hominem. Tapi percuma sih tahu logika fallacy saja kalau tak dibarengi skill berlogika yg baik dan benar

  • @tamiks2000
    @tamiks2000 Před 4 měsíci +9

    Mantap gw jadi inget gw pernah debat gitu juga ama temen gw wkwkwk
    coba kek gini diajari dari SD gitu yak
    kalo udah gede kan udah telat, berberapa udah merasa dirinya paling bener
    thanks buat ilmunya bisa buat koreksi diri sendiri juga

    • @piikecil-
      @piikecil- Před 4 měsíci +1

      Bener, harusnya Dari SD diajarin, makanya suka ada diskusi kerja kelompok, dimulai presentasi, terus suka disuruh nanya sama kelompok lain, Dari situlah mulai belajarnya. Tapi emang anak2 hrs dimulai utk belajar mengungkapkan pendapat Dan keinginan secara sehat sih.

  • @tandiangnahapuloan
    @tandiangnahapuloan Před 4 měsíci +2

    Semoga saja di masa mendatang masyarakat bisa memahami bagaimana cara merespon pernyataan yang deskriptif dan preskriptif, agar tidak ada lagi kejadian 'ahok masa depan' dipenjara dengan alasan-alasan tak masuk akal.

  • @masadi1446
    @masadi1446 Před 4 měsíci +1

    Justru netizen kita cerdas... pernyataan deskriptif ditanggapi dengan kritis dari subjektivitas masing-masing..descriptive statement itu cuma buat komunikasi yg formal

  • @slametcupi
    @slametcupi Před 4 měsíci +2

    Paling susah adalah 'menyederhanakan' bahasa dari yang kusut dan akademisi hingga bisa dimengerti banyak manusia atau tersampaikan.

    • @davidbagus6769
      @davidbagus6769 Před 3 měsíci +2

      itu paling susah bro wkwk deliverynya termasuk intonasi dan pemilihan kata katanya, plus spontan jg

    • @slametcupi
      @slametcupi Před 3 měsíci +1

      Itulah mengapa nabi cara berdakwah dengan 'bahasa kaumnya'🙂

  • @ndayfahy
    @ndayfahy Před 4 měsíci +1

    Setuju dg topik yang di sampaikan di video ini, penjelasan materinya jelas, isi topik bagus isi daging, contoh materi yang disampaikan mudah dipahami. Ada sedikit tambahan alangkah baiknya dijelaskan juga cara penerapan ilmu ini dikarenakan dg fakta yang ada, baik disosmed maupun di lingkungan kita dalam beraktivitas ada beberapa orang saling debat ketika ada peristiwa sesuatu dan terselip emosional untuk menyelesaikan debat tersebut dan biasanya orang ketiga yang melerai. Buktinya sebagian besar dari mereka belum memahami ilmu ini dan terlanjur emosi😂

  • @bimo9637
    @bimo9637 Před 4 měsíci +2

    people with too much free time and no meaningful purpose always create drama out of thin air. netijen2 gabut yg kurang kerjaan biasanya senang memberikan argumen yg mengarah ke perdebatan di sosmed dan youtube,. Rumusnya: debat dulu, nalar belakangan

  • @ryantosimarmata
    @ryantosimarmata Před 4 měsíci +4

    sangat berterimakasih kepada Kakak kakak Malaka Project yang selalu kasi edukasi ke semua orang terutama anak muda yang memang harusnya belajar banyak tentang hal dasar seperti komunikasi. gua harap Kak Cania makin sering bahas topik ini lebih dalam lagi, semangat buat semuanya! kalian keren!

  • @silfitriani21
    @silfitriani21 Před 23 dny +1

    Menurut agama saya Islam bahwa pernyataan dari perdebatan si netizen yang pertama atau netizen A itu ada benarnya, kenapa, karena dalam agama Islam perempuan itu wajib untuk tertutup agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan seksual tadi, dan menurut saya itu salah satu dari penyebabnya, karena seorang perempuan baik tertutup atau terbuka laki-laki akan berpikiran ke arah sananya, Karena wanita itu fitnah terbesar untuk seorang laki-laki. Dan meski dirasa tidak setuju dengan persepsi saya tidak mengapa. Dan karna saya seorang muslim, jika pernyataan-pernyataan( apapun itu) telah diatur oleh Islam kami memiliki keyakinan bahwa gak semua perintah Allah (Islam) itu bisa kita cerna dengan akal kita, karna akal ada batasnya, terima dan akui saja, meski suka atau tak suka
    Ini jika dilihat dari sudut pandang agama saya Islam, adapun jika kurang setuju, saya bisa memaklumi. Terimakasihh❤

  • @imroatulislamiyah3208
    @imroatulislamiyah3208 Před měsícem

    Setelah menemukan channel ini, aku kebantu banget.
    Permasalahannya, jadi mahasiswa baru di usia 30th itu ga gampang, dimana yg lainnya masih usia belasan, aku udah tua n kesulitan buat mencerna.
    Terimakasih Malaka Projects

  • @dimasd24_23
    @dimasd24_23 Před 4 měsíci +4

    Ini realita banget si, netizen benar-benar cacat kalo udah ngomongin konteksnya. Topiknya jadi blepotan ga beraturan.

  • @muhammadnafarin8836
    @muhammadnafarin8836 Před 4 měsíci +11

    Berasa ikut matkul bahasa indonesia. Suka nih konten gini

    • @cania_citta
      @cania_citta Před 4 měsíci +1

      Lanjut kali yaa? Kasih usul topik berikutnya cobaa😁

    • @taurenchieftain3328
      @taurenchieftain3328 Před 4 měsíci +2

      @@cania_citta lanjut can, usul topik tentang majas, terutama sarkas, ironi, satire, dan sinisme.

    • @nadyapratiwi9157
      @nadyapratiwi9157 Před 4 měsíci

      ​Mungkin bisa topik buat bedain antara kritik, saran, masukan, opini, atau hinaan kak ​@@cania_citta

  • @heartbreakclub6330
    @heartbreakclub6330 Před 4 měsíci +3

    Dalam ranah linguistik atau studi bahasa, ada yang namanya pragmatik dan sosiolinguistik kak. Di sub-studi ini mengatakan bahwa sebuah statement, deskriptif dan "objektif" sekalipun dapat mengandung makna yang beragam di situasi tertentu. Variabel situasi ini bisa meliputi konteks (pragmatik), budaya, usia, norma (sosiolinguistik)

  • @ibnusyawall
    @ibnusyawall Před 4 měsíci +2

    kadang suka bingung nanggepin komentar yg ga nyambung, geram sih, tapi aku skip comment section biasanya, terlalu menguras energi untuk menanggapi, btw thank you Ka Cania and Malaka Project!

  • @zulfikaribenk4909
    @zulfikaribenk4909 Před 4 měsíci +2

    Wah thanks malaka udah bantu up topic yg bikin aku cukup concern juga nih.. kayak selama ini tu ngerasa banget sering ngeliat pertikaian di socmed tapi kayak ga apple to apple.. semua landasannya udah sentimen2 yg bikin proses diskusi itu udah sangat jauh dadi kata jernih.. jadinya ya, sentimen vs sentimen yg cuma menghasilkan debat kusir yg tak berkesudahan.. kayak heran bgt org2 skrg kok gampang banget ke trigger akan suatu hal yg mereka yakini dan kalo kesinggung aja meskipun gak ada relevansinya. Kapan majunya ya kalo dah gini karakter masyarakat kita?

  • @masgibrankelasakuntansi
    @masgibrankelasakuntansi Před 4 měsíci +6

    Jokowi bilang "Presiden boleh kampanye menurut undang-undang" itu Pernyataan Deskriptive dari Jokowi. Tp kebanyakan orang menanggapi-nya dengan Pernyataan Perspektif.😅

    • @itsmelexxa
      @itsmelexxa Před 4 měsíci

      Presiden yg incumben ya

    • @flossline7046
      @flossline7046 Před 4 měsíci +1

      ​​​@@itsmelexxanah ini jelas, UUD juga bilang kalo Pejabat Negara dilarang untuk berpolitik demi kepentingan Keluarga, Jelas kan arahnya.
      Masalah deskriptif atau perspektif itu Tergantung dari Niat Orang tersebut, ada kepentingan ga ?
      Kalo yang di sampaikan nya Deskriptif tapi ada kepentingan ya Jebol. 😅
      Mungkin kalo orang biasa yang debat mah ga ada kepentingan, beda hal dengan Pejabat negara yang di mana netralitas itu omong kosong.

    • @adityabaghaswara534
      @adityabaghaswara534 Před 3 měsíci

      ​@@flossline7046masalahnya UU sudah dirombak sehingga diperbolehkan untuk UU sekarang yang baru

  • @wonderfullmomment5145
    @wonderfullmomment5145 Před 4 měsíci +1

    ya ..betul..kendala yg sering saya alami dan lihat di kebanyakan kita adalah komunikasi..bagaimana mengungkapkan ide, kritik dan sarang menjadi suatu komunikasi itu masih menjadi hal paling berat dan beresiko tinggi...

  • @Incognito-qz8hv
    @Incognito-qz8hv Před 4 měsíci +1

    Konten seperti ini yang harusnya diperbanyak, sehingga generasi yang bersinggungan aktif dengan social media sekarang lebih paham bagaimana cara berinteraksi yang baik dan benar, terima kasih ilmu nya kak Cania dan Malaka Project. Good Job !

  • @chvhndrtntlr3482
    @chvhndrtntlr3482 Před 4 měsíci +2

    Gue emang bodoh soal logika atau nalar berpikir, tp boleh lah orang bodoh mau ksh testimoni sebagai org bodoh yg perlu pencerahan
    Gue ga suka sama debat karena orang selalu dipaksa dalam keadaan pro dan kontra, yang akan memiliki kecenderungan ke dua kutub ekstrem tertentu padahal klo di kehidupan nyatanya harusnya ada "negosiasi" dan "kompromi" dan solusi dua arah
    Kayak contoh kasus diatas:
    1. Ada data wanita berpakaian minim di malam hari memiliki kecenderungan untuk dilecehkan
    2. Wanita boleh berpakaian apa saja sesuai ekspresinya, yg perlu dibenarkan adalah sistem keamanan dan hukuman pelaku
    Kan aslinya mustinya selain tingkatin keamanan dimana membebankan pada faktor eksternal (diluar kendali diri, karena melibatkan banyak pihak) ada juga disiplin diri faktor internal (tahu waktu yg tepat untuk keluar dan pakaian yg sesuai dengan tempatnya)
    Tapi klo ada argumen dan debat orang cenderung jd pilih kutib ekstrem yg paling mereka gemari dan memperuncing dan memperumit masalah yg padahal solusinya sesimpel itu
    Tapi gataulah kayaknya logika berdebat itu beda dengan kultur orang timur yg masih komunal dan cenderung pragmatis dibanding ideologis

  • @andirama8325
    @andirama8325 Před 4 měsíci +2

    Gw yakin si B itu paham sih terhadap pernyataan si A dari awal. Tetapi Respon si B sengaja tidak nyambung, lebih ada unsur ke pembelaan diri dalam hal berpakaian dimalam hari dirinya atau kurangnya informasi hal pernyataan si A yang dia ketahui secara umum.

  • @fioshaodi5552
    @fioshaodi5552 Před 4 měsíci +1

    pengetahuan baru dan gak pernah diajarkan disekolah but it's so usefull buat memandang dan menyikapi sesuatu dengan lebih berdasar ke ilmupengetahuan, terimakasih malaka project u make me realize and make me know about somth new THANKSSSSSSSS

  • @amalineimani
    @amalineimani Před 4 měsíci +4

    gua anak bahasa jadi bersyukur belajar banyak cabang linguistik jadi analisis wacana itu emang basic hidup. terimakasih atas konten ini saya menjadi bersyukur pada bidang studi saya.

  • @SuperAiman
    @SuperAiman Před 4 měsíci +1

    salam masyarakat baru! panjang umur hal-hal baik kak cania citta dkk!

  • @winston59690
    @winston59690 Před 4 měsíci

    Terima Kasih atas informasinya Malaka Project

  • @rahadiandjanegara8471
    @rahadiandjanegara8471 Před 4 měsíci

    Mantap ni dekonstruksi dan rekonstruksinya.. 👍 Apresiasi buat tim Malaka Project..

  • @irkhamsekilham2178
    @irkhamsekilham2178 Před 4 měsíci

    Belum pernah mendengar, tp sekali mendengar langsung paham. thanks cania udah membantu banyak orang lewat dasar komunikasi

  • @grasianyunestu7913
    @grasianyunestu7913 Před 4 měsíci +1

    Terimakasih malaka project and ibu cania ... ❤❤❤

  • @Teurab
    @Teurab Před 4 měsíci

    Menarik nih pembahasannya, nonton materi kayak gini sampe satu jam pun betah

  • @wibfarm9246
    @wibfarm9246 Před 4 měsíci +1

    keren sih ini topiknya, fenomena debat kusir di kolom komentar media sosial emg udah sangat meresahkan

  • @dedy130idf
    @dedy130idf Před 4 měsíci +2

    Nah betul, ktmu percakapan bgni udah males mendingan ditinggal bkin pusing.
    Kalo ngobrol dg yg beda frekuensi dan tetep kekeh dg sudut pandang dy sndiri, mending mundur walaupun di bilangin kalah debat, yg waras ngalah 😂

    • @devname3668
      @devname3668 Před 4 měsíci +1

      bener bang, cuman kadang kaya ga tega aja jadi banyak orang yang ikut terjebak ama pemikiran mereka kalo ga dilurusin, tapi ngejelasin juga capek sendiri kalo yang di ajak diskusi ga pamam konteks ga bisa penalaranya.

  • @ba-lance8180
    @ba-lance8180 Před měsícem

    Edukasi yang bagus dari Malaka Project.

  • @leysriff
    @leysriff Před 4 měsíci +5

    makasih ilmunya, jelas dan mudah dipahami, GG

  • @efrivernando5780
    @efrivernando5780 Před 4 měsíci +1

    Inilah kenapa pendidikan gratis itu lebih baik daripada makan gratis

  • @zaqinoufa1018
    @zaqinoufa1018 Před 4 měsíci +2

    Makasih banyak kak Cania. Saya belajar banyak dari video2 kakak dan Malaka Project

  • @thepaansiih
    @thepaansiih Před 4 měsíci +1

    Konsep oke nih buat nguji AI.
    Makasih ya

  • @muhammadrizkyalfarizi997
    @muhammadrizkyalfarizi997 Před 4 měsíci

    Terimakasih untuk informasinya, saya jadi mendapatkan ilmu dan wawasan baru 😊

  • @_irfanfadilah
    @_irfanfadilah Před 4 měsíci +1

    Most people argue only to look smart and right.

  • @budifajriarzi4233
    @budifajriarzi4233 Před 4 měsíci

    Suka banget sama konten ini, ngajarin kita cara beropini yang benar, lanjutkan kakk

  • @MrZooplankton_
    @MrZooplankton_ Před 4 měsíci +1

    lihat video ini saya jadi kepikiran kalau malaka project adalah salah satu manifestasi kebobrokan nalar masyarakat indonesia. jika saja nalar kita baik, tidak akana ada video yang membahas perdebatan antara 2 netizen itu karena sejak membaca 2 argumen pertama pasti sudah tau perdebatan itu sia-sia (sampah)

  • @rikzaalfatih8816
    @rikzaalfatih8816 Před 4 měsíci

    Makasih ilmu tambahan nya, cocok banget buat aku yang ngomong suka kemana-mana🙏

  • @kennethkho7165
    @kennethkho7165 Před 4 měsíci +1

    Jangankan deskriptif dibalas preskriptif, deskriptif dibalas tuduhan iri, fitnah, ga beriman, ga nasionalis

  • @rvlss
    @rvlss Před 4 měsíci

    Terima kasih untuk kontennya, sangat bermanfaat 👍

  • @alfinpranata617
    @alfinpranata617 Před 4 měsíci

    menarik sekali pembahasan ini

  • @surahmat2507
    @surahmat2507 Před 4 měsíci

    asiikk nih, penyampaian dan penalarannya masuk dari bahasa yang disampaikan sampai animasi/effect yang dipakai.
    andai semua orang faham akan ini (isi video).
    banyak belajar dari chanel malaka project ini minimalnya dapat meng-edukasi diri sendiri/evadir (evaluasi diri).😁🙏
    terimakasih.

  • @okaprabawa4177
    @okaprabawa4177 Před 4 měsíci +1

    Gas abis ini bahas filsafat bahasa nya derrida cania. Biar gak pada jaka sembung tuh netizen

  • @layxing8220
    @layxing8220 Před 4 měsíci

    Terimakasih, sangat mencerahkan

  • @najmahakim8043
    @najmahakim8043 Před 4 měsíci

    Makasih buat materi yang penting ini

  • @marsellia9419
    @marsellia9419 Před 4 měsíci

    terima kasih ilmunya team Malaka project❤

  • @jeffrygunawan3328
    @jeffrygunawan3328 Před 4 měsíci

    kak Cania cocok banget ngajar bahasa Indonesia! mantap terimakasih

  • @ConfusedRocketShip-fv7qy
    @ConfusedRocketShip-fv7qy Před 4 měsíci +2

    Mantap, daging banget ini

  • @noviantoekobudiman7633
    @noviantoekobudiman7633 Před 4 měsíci +1

    Terima kasih banyak ilmunya mba, semangat terus buat kontennya!

  • @joykesek
    @joykesek Před 3 měsíci

    Konsep yg menarik tks

  • @henlyforbesly2176
    @henlyforbesly2176 Před 4 měsíci

    Terima kasih, Kak Cania 🙏🏼

  • @gorbypitoi8958
    @gorbypitoi8958 Před 4 měsíci

    mencerdaskan..., semangat kak

  • @Nawasenanda
    @Nawasenanda Před 4 měsíci

    Your channel is truly remarkable in its dedication to enlightening and uplifting the minds of the Indonesian people. The content you provide is not only insightful but also thought-provoking, inspiring critical thinking and fostering intellectual growth. Your commitment to building a more knowledgeable society is truly commendable. Keep up the excellent work in spreading knowledge and wisdom through your channel 🗺

  • @lannynurani
    @lannynurani Před 4 měsíci

    Makasih, benar - benar mencerahkan. 😊😊

  • @galantpriambodo5547
    @galantpriambodo5547 Před 4 měsíci +2

    Kelihatan sepele banget padahalini dasar banget sering ditemui di kehidupan sehari hari 😁😁😁

    • @davidbagus6769
      @davidbagus6769 Před 4 měsíci

      Communication skill is everything 😅 mau kerjaan apapun itu pasti butuh, kecuali kalo bisu itu lain cerita 😂

  • @paratehnik614
    @paratehnik614 Před 4 měsíci

    Keren sih, bagus buat diterapkan.

  • @chandraekayana6740
    @chandraekayana6740 Před 4 měsíci +2

    Menarik, memahami dan merespon secara deskriptif atau perseptif memang seharusnya menjadi "ketrampilan" yang bisa dibilang mendasar (walau gap tadi dapat juga dipengaruhi profil psikologis individu) dalam menghadapi kemutahiran sosial terkini atas pengaruh standar budaya eksternal yang ingin kita terapkan untuk acuan kemajuan dan kemakmuran.
    Pertanyaanya; apakah metode pendidikan dasar umum, pengaruh budaya termasuk sistem kepercayaan masyarakat, pemimpin formal dan informal serta penerimaan kolektif mayoritas kita sudah mampu untuk membentuk masyarakat yang memiliki "ketrampilan, cara berfikir, dan perilaku" untuk dapat memahami benar, merespon tepat dan mendapatkan reaksi yang sesuai harapan atas tantangan "terkini dan masa depan", atau memang “didesain” untuk tidak mampu?

  • @user-cy4kd6ww2w
    @user-cy4kd6ww2w Před 4 měsíci

    Saya sangat suka video edukasi yang amat penting seperti video ini. Dan menurut saya, seharusnya masyarakat Indonesia paham tentang hal yang dijelaskan didalam video ini sangat penting dalam memberikan dan menerima pernyataan di kehidupan sehari-hari. Dan juga ini ada pandangan pribadi saya berdasarkan pengalaman bersosialisasi, bahwa masyarakat Indonesia belum terlalu mengetahui tentang mana respons yang tepat untuk sebuah pernyataan bahkan di lingkungan sekolah ataupun universitas. 😢

  • @abhasiyah
    @abhasiyah Před 4 měsíci +2

    Gua disini justru lebih banyak belajar editing video. Keren merangkainya

  • @arunaputra2266
    @arunaputra2266 Před 4 měsíci +1

    Ini semua karena desain medsos kita sama sekali bukan untuk diskusi, debat yg berkualitas. Hampir semua influencer yg gua lihat nimbrung debat/diskusi lewat text, gak ada yg panjang, akhirnya mereka jwb tggu video terbaru kita bahas ini, atau dgr diskusi kita di podcast selanjutnya.
    Lalu desain yg buruk ini kenapa sih ga coba kita ubah?? Text bisa jd sarana debat, tp wajib ada kerangka, mirip surat/email yg saling balas membalas jaman dulu. Alurnya jelas pendahuluan, isi, penutup akhirnya format yg jelas ini hasilkan diskusi berkualitas.
    Btw gua udh buat design sosmed model begini, kcm ga jalan karna ga ngerti programming dan major jalan hidup gua di bisnis yg ga sejalan. Kalau ada yg sepemikiran komen aja. 😁

    • @zaynabds
      @zaynabds Před 3 měsíci

      Dulu ada forum yang disebut millis, awal mula aplikasi chat dan sosmed. Basisnya email.
      Jika pernah baca berita zaman dulu, banyak yang punya sahabat pena dan sahabat email.

  • @user-gf3er7fh3c
    @user-gf3er7fh3c Před 4 měsíci

    Sering2 kak upload vidio. Aku suka banget nonton kak kania karna merasa dapat ilmu baru

  • @user-cc2jb4hh4w
    @user-cc2jb4hh4w Před 4 měsíci

    Ya setuju, menurut pandangan saya topik ini adalah edukasi yg berguna karena sering saya jumpai miscomunikasi seperti ini.

  • @fahriandri
    @fahriandri Před 4 měsíci

    Auto subrek malaka project setelah nntn video kali ini :))

  • @marlinmangeke741
    @marlinmangeke741 Před 2 měsíci

    Terima kasih Malaka Project🙏

  • @syauqillahhadieahsana7874
    @syauqillahhadieahsana7874 Před 4 měsíci +1

    Sudah Paham, tinggal dipraktekkan

  • @HeruSantoso-uj6en
    @HeruSantoso-uj6en Před měsícem

    Keduanya masing2 telah bisa DIDEFINISIKAN, itu belum cukup.
    Mestinya keduanya hrs bisa DIHUBUNGKAN, sehingga menghasilkan gambar STATISTIK yg bisa membantu mengurai problem setiap kontek yg diperdebatkan termasuk pelecehan seksual.

  • @yhwach_ganteng666
    @yhwach_ganteng666 Před 4 měsíci

    Penjelasan mudah dipahami, trimakasih kak cania

  • @Rimbane
    @Rimbane Před 4 měsíci

    Mau , tif tif tif , semua perdebatan tidak ada gunanya ,jika tak menghasilkan produktivitas dan benefitnya, seharusnya tebar kasih di utamakan , apapun personalisasi kalian. Karena tebar kasih sayang itu ,bisa membuat kita bersyukur karena perbedaan perbedaan yang ada.

  • @fillonemaria
    @fillonemaria Před 4 měsíci

    bagus banget videonya ka cania! jadi dapet framework untuk ngga langsung baperan ngeliat data/opini di medsos :D

  • @faizzurohmah9387
    @faizzurohmah9387 Před 4 měsíci

    Pentingnya belajar bahasa indonesia dg tepat. Pdhl ini ada materinya di sekolah... Sayang bgt masih banyak orang kurang memahami konteks... Pdhl bahasanya sendiri bukan bahasa asing...

  • @hansjuniferimanuel5836
    @hansjuniferimanuel5836 Před 4 měsíci

    Saya setuju akan konsep dan pemikiran yg disajikan dalam video ini, tetapi perlu diingat.. cukup banyak person in Indo yg "BAPER BERDIALEKTIK di SOSMED". Dari topik dalam video ini menurut saya pribadi masyarakat A dan B cukup Baper dalam membahas hal tersebut. Untuk A, dia hanya memberikan pernyataan deskriptif (anggaplah benar) akan tetapi menurut saya pribadi dia tidak memiliki perspektif yg jelas kalau hanya melampirkan data. Atau bisa jadi dia hanya ingin meningkatkan komenn di tweet tersebut utk meningkatkan akunnya dan termakan sama masyarakat B yg jelas" sudah kita bisa bilang dia baper bedialektik. Saya cukup resah dengan orang" yg baper berdialektika, bisa ga ya?! masyarakat di Indo tuh di proses dlu di otak dan cari kesimpulan yg kompleks baru berpendapat gtu JANGAN ASAL LAHH... SEMOGA AJA MALAKA PROJECT ini bisa menyadarkan lahh utk masyarakat klo mau berpendapat tuh ga asal crot keluar dari jempol atau mulutnya tapi pake alurnya MALAKA PROJECT. LATAR BELAKANG, TINJAUAN, PEMBAHASAN, KESIMPULAN.. agak ribet tapi ayolah biar ga jadi masyarakat berkembang terus.. SEMANGAT TERUS POKOKNYA MALAKA PROJECT

  • @lalalay7564
    @lalalay7564 Před 4 měsíci

    Owalah jd lumayan ada pencerahan kenapa kalo baca komen di X atau di ig sering bikin pikiran tambah kusut. Ternyata ini akarnya😅 terimakasih, konten yang sangat manfaat🙏

  • @kakeksongkok
    @kakeksongkok Před 3 měsíci

    perempuan cerdas di indonesia itu hal yg langka. di sisi lain, itu sebuah ironi thd pemerintah yg alpa soal itu

  • @jumeldipancaputra87
    @jumeldipancaputra87 Před 4 měsíci +1

    Makna kalimat "Rumah Rafi gede banget" dengan Kalimat "Gede banget sih rumah Rafi.." itu bisa berbeda.

  • @xiaoling6867
    @xiaoling6867 Před 4 měsíci

    makasi kak, aku harus bnyak belajar lagi

  • @angkatkakii6698
    @angkatkakii6698 Před 4 měsíci

    Terimakasih ilmunya

  • @ibalmuh8892
    @ibalmuh8892 Před 4 měsíci

    semangat kak cania dan team, walaupun mendasar, tapi seditak nya bikin yang tangan nya lemes sadar

  • @sutediheriyonoBaladMaUng
    @sutediheriyonoBaladMaUng Před 2 měsíci

    Segala sesuatu diawali dengan chaos, kemudian berangsur teratur. Jadi relax ajalah.