Doa Para Pelaut yang Tabah karya Sapardi Djoko Damono

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 28. 10. 2021
  • Pembacaan Puisi oleh Fahira El Sahra dan musikalisasi puisi oleh Audrey, Rosel, dan
  • Zábava

Komentáře • 11

  • @Thibenkk
    @Thibenkk Před 2 měsíci +1

    Wowwwwww😮

  • @rebeccapau
    @rebeccapau Před 5 měsíci +14

    Kami telah berjanji kepada Sejarah
    untuk pantang menyerah
    bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut.
    Selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami
    kamilah yang telah mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta majapahit
    mengayuh perahu-perahu makasar dan bugis,
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan.
    laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    padaMu.
    barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya,
    yang lain pecah tulang-tulangnya, tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
    perjalanan yang belum selesai ini.
    biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya Tuhan, untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas di lautan.

  • @oedjangu-rich2103
    @oedjangu-rich2103 Před 2 lety +2

    Suka banged...
    Sangat Luar biasa

  • @jeanettesusanto8014
    @jeanettesusanto8014 Před 4 měsíci +2

    kami telah beriani kepada Seiarah
    untuk pantang menyerah
    bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut
    selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya, Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami
    kamilah yang tela mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta
    majapahit
    mengayuh perahu-perahu makasar dan bugis
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan
    laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    padaMu
    barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya
    yang lain pecan tulang-tulangnya, tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
    perjalanan yang belum selesai ini
    biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya, Tuhan,
    untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas
    dilautan

  • @Hello-cm5vq
    @Hello-cm5vq Před 4 měsíci +1

    Suaranya baguss bangettt

  • @Hihindry
    @Hihindry Před 6 měsíci

    Kerenn bangett

  • @Thibenkk
    @Thibenkk Před 2 měsíci

    kaciwwww

  • @Faarhanns
    @Faarhanns Před 2 lety +2

    Rinduuu~

  • @7g_04_alleyshaquinsabilazz2
    @7g_04_alleyshaquinsabilazz2 Před 4 měsíci

    wow

  • @rebeccapau
    @rebeccapau Před měsícem

    Musikalisasi Puisi 2:28

  • @jeanettesusanto8014
    @jeanettesusanto8014 Před 4 měsíci +1

    kami telah beriani kepada Seiarah
    untuk pantang menyerah
    bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut
    selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya, Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami
    kamilah yang tela mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta
    majapahit
    mengayuh perahu-perahu makasar dan bugis
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan
    laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    padaMu
    barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya
    yang lain pecan tulang-tulangnya, tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
    perjalanan yang belum selesai ini
    biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya, Tuhan,
    untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas
    dilautan