Sejauh ini saya angkat topi untuk BB. Kebetulan pekerjaan saya mengharuskan untuk seringkali travelling, ketika saya butuh transportasi, kalau ada BB di kota yang saya singgahi, saya selalu pilih BB, meski namanya beda beda ya kalau di kota yang berbeda juga, tapi pelayanannya selalu maksimal. Pernah dua kali kejadian, yang pertama, HP istri ketinggalan di armada BB di jkt, nggak sampai sejam, driver datang kembali ke titik drop off, mau nunggu saya pula 30 menitan sampai ketemu. ini saya masih ingat nama drivernya, Pak Arifin. Yang kedua waktu di Bali, karena hectic event dan pas banyak barang bawaan, laptop saya yang ketinggalan di BB, salah saya sendiri, krn tas laptop saya taruh di bawah dekat kaki, dan saya buru buru banget keluar mobil. Posisi malam hari dan tas saya tipis dan warna hitam, jadi wajar kalau sampai nggak terlihat waktu turun. turun di lobby hotel tempat meeting, baru sadar kalau tas laptop nggak terbawa setelah sampai ballroom, rada panik2 karena materi meeting ada didalam laptop tsb. balik lagi ke lobby, saya masih coba tunggu, kira kira 30 menit kemudian, si BB balik lagi ke lobby, dan driver mengantarkan laptop saya dengan baik. saya berikan sedikit apresiasi, dan pak driver yang baik hati ini menolak dengan halus, benar benar komitmen yang luar biasa untuk pelayanan ke customer.
Keunggulan Bluebird ketimbang Gojek atau Grab mreka memiliki armada kendaraan sendiri sehingga mreka bs menyesuaikan kendaraan dengan keinginan konsumen dan mreka bs secara baik memilah driver yg memiliki skill dan kemampuan sosial yg baik. Mungkin juga salah satu keputusan terbaik bluebird secara perlahan mengubah unit mobil konvensional menjadi kendaraan listrik adalah salah satu investasi terbaik Bluebird walaupun memerlukan modal besar tapi keuntungan penggunaan kendaraan listrik salah satu nya penghematan pembelian bahan bakar kendaraan sehingga profit driver pun bs menjadi lebih besar. Mantap untuk Bluebird yg bs terus bersaing dengan para startup teknologi, saya ingat waktu pandemi kemaren bluebird di goncang isu akan bangkrut dan kesulitan buat bersaing dengan pesaing digital lain tapi trnyata nya pak Sigit gk putus asa malah sekarang menggoncang pasar transportasi. Sukses trus Bluebird.
Alhamdulillah........ Semoga driver Bluebird semakin betah dan selalu berdoa agar perusahaan ini semakin bisa memakmurkan driver dari tahun ketahunnya,Aamiin❤❤🙏🏼
poin ajaib dibluebird cultur kekeluargaan,dan itu benar adanya,senakal2nya pengemudi diluar ketika masuk bluebird,attitudenya dia menjadi baik,karena memang lingkungannya baik,seperti berada di sebuah rumah yang nyaman dan hangat.
Saya sangat apresiasi pelayanan dan keamanan Bluebird. Pernah suatu saat HP saya tertinggal di armada Bluebird. Saya waktu itu tidak tahu kalo HP tersebut jatuh di armada Bluebird. Dari sekian tempat yang saya cari akhirnya saya ingat kemungkinan tertinggal ada pada armada burungbiru tersebut. Dan setelah menghubungi operator taxi tersebut ternyata HP yang hilang telah diamankan di kantor Bluebird.
terlepas dari topik ini, somehow kagum dengan channel Pak Indrawan, karena topik2nya bukan soal entertainment biasa yang ditampilkan di media sosial, melainkan hal-hal lain yang cenderung lebih berat untuk ditelan. Pun di tiap videonya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ribu penonton. Semoga Pak Indrawan terus bisa menginspirasi dan mengedukasi Kudos
Blue Bird sangat hebat sekali. Jadi ingat dulu saat kunjungi ke HO Pertama 2008 di Jakarta, HR pesan ke saya kalau mau kemana-mana naik Blue Bird ya Pak? Kalau naik yang lain tidak bisa claim dan juga keamanan Bapak Tidak terjamin. Sisi keamanan sangat membumi khususnya dari sisi pegiat corporate. Yang kedua saya alami saat Blue Biird baru masuk ke kota Medan. Dari 2 ransel 1 ransel yang berisi laptop dan dukumen kerja yang sangat penting tertinggal di taxi Blue Bird. Dalam hati lenyaplah sudah. Tetapi syukurnya tidak selang 30 menit Sopir Bleu Bird kembali untuk mencari saya dan mengembalikannya. Sangat luar biasa pengalaman di Blue Bird.
Blue Bird ini atau kode emitennya BIRD berusaha ngikutin perkembangan jaman,, bikin apps tapi tetap mengutamakan kualitas dari kendaraan, sopirnya dan pelayanannya....masih jadi top of mind kalo ngomongin taksi konvensional di Indonesia
Strategi yang dibahas, masih belum mencakup perbandingan business model, antara bluebird dengan taksi online, perbandingan antara asset heavy model dengan asset light model, perbandingan profitabilitas antara business model tersebut. Dan pada akhirnya, perbandingan pertumbuhan market yang dikuasai, antara kedua business model tersebut.
Kebetulan saya dulu sempat bekerja di Blue Bird Group sebagai supir rental Golden Bird kami selalu di wajibkan menggunakan baju safari dan sepatu pantofel, maaf agak sedikit berbeda dengan supir Blue Bird taxi yang terkadang di lapangan masih menggunakan sandal beberapa saja, kalau saya dulu di Golden Bird keluar pool kami sudah di arahkan ngetem di hotel ini atau jemput di bandara atau jemput di rumah ke bandara atau kemana dst, pas covid golden bird stop operasional ya untung saya sudah kerja yang lebih enak di balik meja lagi. Tapi pengalaman sebagai supir golden bird nggak bisa di lupakan belajar melayani orang, bertemu dengan tamu dari berbagai negara ada orang India, Cina, Thailand yang lama di Amerika ya kalau pun saya pakai bahasa inggris untuk mengobrol ya nggak mikir grammar pak yang penting you know I know, pernah dapat tamu pertama bawa orang Cina dia kagak bisa bahasa Inggris sepanjang jalan diem aja kagak ngobrol soalnya saya nggak bisa bahasa Cina
Saran khusus untuk bluebird di bandara di berlakukan minimum paymen lah, sesak juga pengemudi sudah antre 3-4 jam terkadang lebih dan cuma dapat trip pendek, contoh argo 100 ribu untuk jarak lebih kurang 15 kilo pp 30 kilo.komisi 40% untuk bbm 3 liter 30 ribu sisa 10 ribu pemgemudi mau makan apa.
Kalau keluar kota.aku perna di tanya supir bluebird. "Lewat mana.?" Mana tau.akhirnya sampai juga.ternyata jalannya memutar kata temen yg tau jalan.yolong supirnya di edukasi lagi 🙏🙏🙏
Pertanyaan "lewat mana" adalah standar pelayanan blue bird,karna bagi bluebird rute terbaik adalah rute pilihan tamu,tapi jika tamu tidak tau jalan,pasti driver akan carikan rute tercepat,karna lebih cepat mengantar tamu berarti lebih cepat untuk bertemu tamu berikutnya.mungkin di saat itu rute terdekat mecet,.
Price sensitivity, masyarakat kita "rawan" pindah hati terhadap harga. Nah, soal harga taksi online yang kini hampir sama dengan Bluebird yang kurang dieksplor dalam dialog ini Mas Indrawan. Kedua, soal populasi. Satu pangkalan Bluebird rata² ada 2.500 taksi. Bayangkan Bluebird punya 17 pangkalan di Jakarta. Apakah ada survei soal ini dari sang CEO. Terima kasih
ayah saya pengemudi taxi pol Cimanggis,, atas NAMA GUNAWAN PURBA silahkan cek,, beliau kena struk dan TDK bisa bekerja, sebagai mitra kami sadar batas2 hak kami, namun kenapa mau mencairkan tabungan yg jelas di tabung dari potongan komisi pengemudi setiap hari dipotong, sampai sekarang sudah 5 tahun tidak kami terima, ini hanya masukan dan koreksi, saya tidak menyalahkan pusat , justru saya berharap pusat yg bertempat di Mampang mengetahui apa yg terjadi di pol Cimanggis, terimakasih
Modernisasi, digitalisasi, service, bukan hanya itu lagi, bukan tentang aplikasi, sekarang eranya berani melangkah "out of the box", ambil yg blm di ambil orang, jamah yg blm dijamah orang, pegang apa yg blm dipegang orang, mari berpikir!
puluhan tahun menggunakan BB meskipun waktu itu sudah ada uber pertama kali tp kini BB sudah tidak seperti dulu lagi pelayanannya, khususnya attitude dari drivernya
sekarang saya kembali menggunakan bluebird ketimbang taksi online, karena attitude driver bluebird memang jempolan, dari segi kebersihan mobil juga terjaga, semoga sukses terus buat bluebird
saya suka sih pakai bluebird ketimbang gocar atau grabcar.. apa lagi saat ada perjalanan bisnis yang mengharuskan berangkat subuh ke bandara.. bisa di setting jadwal di my bluebird alias di booking dan on time banget terkadang lebih cepat jemput kitanya dan tau jalan banget tanpa telp bertanya alamat kita dimana.. kalau gocar dan grabcar ada beberapa tidak tau jalan jadi buat susah kita.. saya pernah telat naik grabcar dan akhirnya saya telat boarding pass dan membeli tiket lagi.. ( gak sepenuhnya kesalahan grabcar juga karena saya tidak melakukan boarding pass online dan pesan grabcarnya sudah kepepet)
Pak CEO BB mohon dipertimbangkan, klo bisa saat customer order udah bisa dilihat brp ongkosnya, agar bisa dibandingkan dgn kompetitor online. Mahal dikit gk jd masalah dgn reputasi BB yg aman dan terpercaya, krn soal harga sangat sensitif utk customer, utama customer menengah dan kebawah..
Pernah 1x taksi onlen pelayannanya minus bgt, masak berani ama custemer. Dan pernah pelayannan tdk melampaui ekpektasi. Walau memudahkan disisi yg lain, misal sewaktu2 butuh kemana naik mobil cukup pesen via aplikasi
Bluebird lebih kapitalis daripada taksol. Taksol tarif 12 ribu masih ada yang ambil bahkan semangat banget dan ramah. Bluebird kalo tidak argo tinggi tidak mau ambil 😢
Bluebird punya armada sendiri, ngegaji pengemudi juga, juga ada biaya training untuk pengemudinya. Kok ya dibandingkan sama taksol, gak Apple to Apple.
Kata siapa,ente sok tau ,,driver blue bird ketika mereka mendapat order yang hasil argonya hanya 12 rb ,setelah end trip akan ada minimum payment 25 rb jadi tetap untung driver nya 😂😂 mana mungkin ada orang gak mau sama yg nama nya keuntungan😊
Pengemudi bluebird tanya sudah makmur blm masih banyak pengemudi kelaparan diluar sana dari pagi tdk dapat orderan tolong diperhatiin majemen tanpa pengemudi bluebird tdk akan besar INGAT ITU
Dulu waktu kecil saya selalu kalau naik taxi sama orang tua selalu blue bird, atau taksi blue bird yang lain ada Morante, cendrawasih, pusaka biru pokoknya Blue Bird tuh sudah jelas soal argo kalau dulu kadang kaya naik taksi lain selalu di kasih dua pilihan argo apa borongan terkadang kalau argo pun argonya argo kuda
Gini deh driver Bluebird itu tau jalan tanpa GPS itu pengalaman pribadi.. Ramah... Sedangkan online saya merasakan kurang "nyaman" Seakan-akan saya sedang menumpang padanya, tanpa bayar... Keramahan dan pelayanan nya jujur kurang di online
Tarif 12rb massee dibanding dgn 50rb, sdh bayar 12rb itupun penumpang minta mampir ke ATM lah ke Indomart lah, jemput temennya lg lah. Apakah penumpang seperti itu punya akhlak!!
Hey !!!era sebelum ada taksi online sekelas Bluebird pun banyak argo nembak dan argo kuda apalagi diwaktu malam hari dompet anda akan terkuras , bersyukurlah semenjak ada taksi online, taksi resmi mulai berbenah diri dan tdk seenaknya memasang tarif. Mungkin orang2 generasi Z tdk pernah merasakan jaman taksi konvesional yg begitu mahal dan supir2 yg meyebalkan.
Yakin nih BB keuntungannya naik 160%!! Poolnya bnyk yg tutup, itupun dibantu ordernya oleh Gocar dan itupun tarif yg gede klo tarif kecil mana mau BB ambil order. Apakah statement ini hanya utk menyenangkan investor & para direksi semata.
Jangan pernah dengerin boss ngomong makanya, dengerin ujung tombaknya, mereka di bikin runcing hanya utk alat pembunuh, kalau sudah tidak bisa di bikin runcing yah di buang bikin yg baru 😂
Sebenarnya Blue Bird Group sendiri sudah punya anak perusahaan yang pure logistik tapi logistik yang gede2 sih Iron Bird. Cuma sedih karoserinya Blue Bird Group harus tutup restu ibu pusaka yang bikin bus buat big bird.
bnyak driver BB mainin cargo, saya pernah diminta 50.000 padahal di cargo hanya 25 an ribu, dengan alsan jrak dkat dan macet jdi pket 50.000 lokasi kejadian pim 1 ke lebak bulus
Wkwkwk yah wajar aja lah, coba tanya ke drivernya langsung berapa pembagian hasilnya, 60% perusahaan, 40% driver dan bensin, 25rb driver cuma dapet 10rb, potong dah tuh bensin 1liter 11km anggap 5km kita jemput dari lokasi dapet plus titik antar sampai tujuan, berarti driver cuma dapet 5rb, belum kalau barangnya berat dan banyak, macet wkwkwk terus anda tanya lagi kenapa di ambil kalau gak untung, yah kalau gak di ambil buat dapet order online lagi lama mereka pakai system bahwa kita nolak orderan makanya jadi lama lagi dapetnya jadi driver mau gak mau yah ambil dari pada bengong bego 2jam, kejamnya online seperti itu, makanya jangan heran juga banyak ojol bawa barang besar2 sampai di luar batas wajar, gua sih saranin buat driver2 jangan serius2 buat kerja lama2 jadi driver kalian harus bisa belajar hal lain atau cari kerjaan lain yg lebih potensial, upgrade dan asa skill di bidang yg lain, gak akan lama lagi manusia yg kerjanya itu2 aja akan di gantikan dengan robot dan system, lrt sebentar lagi jadi orang akan lebih beralih ke mass transportation lebih murah dan sekarang jauh lebih nyaman, semua transportasi umum seperti angkot jaklingko, transjakarta, krl, mrt, lrt sudah connected, udah murah, nyaman, gak ribet lagi, bye2 gocar grabcar dan taxi. Ohh yaa jangan heran juga driver pada ngeluh, karna jumlah armada dan driver lebih banyak dari pada penumpangnya yah wajar lahh pendapatan makin parah wkwkwk mau sabar sampai kapan lagi? Mending sekarang apa tunggu nanti sampai bangkrut? Kalau bangkrut cuma bisa demo doang gak bisa cari kerjaan lain karna udah gak ada tempat buat kerja, pikirkan dari sekarang ini serius.
Bluebird pelayanan nya ga sebagus itu menurut saya. Mungkin bisa tuh survey taksi bluebird yg di bandara soekano hatta. Bulan Desember 2022, saya di bandara soekarno hatta mau pulang naek bluebird. Banyak yg nawarin bluebird di bandara, nanya2 tujuan nya kemana, tapi bgitu saya bilang deket sini di cengkareng, mereka itu langsung pergi dengan muka yang ga enak. Dan akhirnya saya naik bluebird argo, rumah saya jaraknya 15 menit dari bandara. 1. Saya ditanya mau lewat mana ribet ya mesti kasitau dan ngarahin supir, dimana kalo taksi online kita tidur aja tau2 nyampe. 2. Saya suruh liat google map, dia alasan hp nya mati, tapi ditengah jalan dia bisa angkat telepon. Ya udah saya arahin dia, tapi sikap dia udah ga enak gitu, brasa banget auranya ga enak. 3. Udah sampe, saya mau bayar pake QRIS yang ditempel dimobil, tapi supirnya gak mau. Maunya transfer aja. 4. Lagi di transferin, tapi argometernya ga dimatiin. Misal mau transfer 50rb, kan mesti daftar rekening dulu tuh butuh waktu, eh naek jadi 58rb, supir minta nambah. Kesel kan. 5. Udah gitu tampangnya gada senyum2nya. 6. Mau komplain tapi males lah, kalo di taxi online gw kasi rating bintang 2. Jadi analisa saya, supir taksi bandara itu gak seneng dapet orderan jarak deket, ibarat udah bayar pool, antri lama sesama bluebird, eh untungnya dikit. Semenjak itu gw sama istri sumpah ga mau pake bluebird lg. Btw ini kejadian ga cuma 1x sih. Kekurangan bluebird dibanding taksi online itu : 1. Keramahan (yang katanya culture) masih bagus taxi online 2. Personalized ya jelas taxi online Karena taxi online mindsetnya usaha sendiri, bukan karyawan. 3. Kejujuran? Argometernya itu simbol ketidakjujuran. Taxi online biaya fix n transparan 4. Bluebird bayarnya manual, apalagi naek tol ribettt. (waktu itu udah ada bluebird app n baru kerjasama sama gojek) dan supir suka gada kembalian, jadi sering overpriced. Jujur yakin? 5. Dulu itu bluebird masi pake vocer kertas, sedangkan grab uda pake kupon corporate. 6. Dulu (tahun 2014) nyari bluebird susah, lewat telpon, suka ngaret, ga pasti datang /ngga nya. Kecuali tujuan bandara / stasiun, pesen nya sehari sebelumnya dan subuh2 sepi, jauh jaraknya. Hal2 itu lah yang membuat saya meninggalkan bluebird.
Lihat aja brp tahun lg BB mampu bersaing dgn taxi online! Bagaimanapun ttp pricing, selama BB msh mahal jgn harap bisa bersaing. Sedangkan taxi online saat ini sdh berdarah2 utk pricing nya, murah banget dan ga wajar. Bnyk driver online yg berjatuhan, apakah yakin BB msh exis!!
Taksi online adalah shock terapi taksi konvesional jaman skrng mau plng malem atau subuh tdk takut karna driver selalu ada dan tarif yg sangat terjangkau,
pengalaman buruk naik taksi BB maupun online dari bandara soeta ke rumah, rerata gamau argo, maunya borongan >300k pdhal/karena rumah saya disekitaran jln raya perancis dadap tangerang. miris sekali hahaha
Coba kalau BB langsung komplain ke CS bang, waktu ane ke jakarta via halim 2015an ketemu supir nakal yg diputer2in kemana2 dikira kami nggak tau jalan jakarta, akhirnya ane laporin ke cs selang 2 hari ditelepon balik dari cs bahwa driver yg bersangkutan sudah pernah 2x kayak begitu dan sudah diberi sanksi yg lebih berat lagi karena 3x
back to bluebird lagi karena kalo taksi online skr pelit ac, supir suka semena2 berasa kita numpang gak bayar ajah.. kalo pake diskon gitu suka ngeluh2 gak jelas.. emang kita yg bikin diskon di aplikasi,
di Gojek / Gocar ada juga pilihan armada BLUEBIRD,, menurut gw disitu sih point inovasi yg menyelamatkan blue bird, kalo ga joint ke Gojek / Grab kemungkinan besar ancur...
Saya pribadi, kalo gk bisa anter istri. Lbh tenang kalo istri naik bluebird, baik itu dia stop sendiri di pinggir jalan, atau saya pesenin pk aplikasi gojek. Alesan nya sih simpel, driver nya ramah , sopan, driver nya gk banyak omong dan jelas SOP nya. Mahal dikit gpp, yg penting aman
Komen 2 hal. Pertama, kenapa tadi ga diangkat perihal bluebird pernah kerja sama dgn gojek (goblue atau gobird atau apa gitu namanya). Kedua, cerita pengalaman pribadi aja sij. Pernah kena getok pasar senen - ancol 100rb 😅
Ini mantan ceo g.e electronics jerman bukan? Kalau iya, nih bapak punya hutqng janji sama aku waktu beliau jadi tamu pembicara di acara perahaan saya bekerja dulu. Ada janji mau kasih aku buku tulisan dia di sesi training. Tapi saya gak pernah terima itu
bluebird reborn, grab&gocar malah nyusut wajar yang satu punya armada , yang baru cuma modal aplikasi armadanya adalah mitra satu di didik untuk pelayanan, satunya tak punya basic pelayanan satu bosnya mau turun dilapangan, satunya cuma duduk manis otak atik aplikasi pelayanan & attitude itu mahal harganya gak cuma buat aplikasi, tapi armada cuma dianggap "mitra" di cekik potongan yang semakin menggila setelah era bakar duit habis, dan startup sudah di tuntut mencari laba, mulailah kelihatan belangnya siapa yang survive ya yang berpengalaman gocar&grabcar dan sejenisnya cuma akan terasa seperti "angkot citarasa ekslusif" dengan minus pelayanan
Saya kecewa pelayanan Bluebird. Di aplikasi go Bluebird, tertulis maksimal biaya 175.000. Pas sampai alamat jadi 350.000. Alasan sopir pakai Argo. Baiknya Hati2 pakai BlueBird!
Ini konten isinya promosi perusahaan yg sedang dibahas apalagi lawan diskusinya pimpinan perusahaan tsb, jd kelihatan gak objektif dan cenderung jadi konten promosi doank😂
Kalau aku sih secara pribadi lebih suka pakai blue bird dr pada gojek atau grab krna kualitas pelayanan BB lbh konsisten dan terstandarisasi beda sama taxi online yg random bangt
Sejauh ini saya angkat topi untuk BB.
Kebetulan pekerjaan saya mengharuskan untuk seringkali travelling, ketika saya butuh transportasi, kalau ada BB di kota yang saya singgahi, saya selalu pilih BB, meski namanya beda beda ya kalau di kota yang berbeda juga, tapi pelayanannya selalu maksimal.
Pernah dua kali kejadian, yang pertama, HP istri ketinggalan di armada BB di jkt, nggak sampai sejam, driver datang kembali ke titik drop off, mau nunggu saya pula 30 menitan sampai ketemu. ini saya masih ingat nama drivernya, Pak Arifin.
Yang kedua waktu di Bali, karena hectic event dan pas banyak barang bawaan, laptop saya yang ketinggalan di BB, salah saya sendiri, krn tas laptop saya taruh di bawah dekat kaki, dan saya buru buru banget keluar mobil. Posisi malam hari dan tas saya tipis dan warna hitam, jadi wajar kalau sampai nggak terlihat waktu turun.
turun di lobby hotel tempat meeting, baru sadar kalau tas laptop nggak terbawa setelah sampai ballroom, rada panik2 karena materi meeting ada didalam laptop tsb.
balik lagi ke lobby, saya masih coba tunggu, kira kira 30 menit kemudian, si BB balik lagi ke lobby, dan driver mengantarkan laptop saya dengan baik.
saya berikan sedikit apresiasi, dan pak driver yang baik hati ini menolak dengan halus, benar benar komitmen yang luar biasa untuk pelayanan ke customer.
Keunggulan Bluebird ketimbang Gojek atau Grab mreka memiliki armada kendaraan sendiri sehingga mreka bs menyesuaikan kendaraan dengan keinginan konsumen dan mreka bs secara baik memilah driver yg memiliki skill dan kemampuan sosial yg baik. Mungkin juga salah satu keputusan terbaik bluebird secara perlahan mengubah unit mobil konvensional menjadi kendaraan listrik adalah salah satu investasi terbaik Bluebird walaupun memerlukan modal besar tapi keuntungan penggunaan kendaraan listrik salah satu nya penghematan pembelian bahan bakar kendaraan sehingga profit driver pun bs menjadi lebih besar. Mantap untuk Bluebird yg bs terus bersaing dengan para startup teknologi, saya ingat waktu pandemi kemaren bluebird di goncang isu akan bangkrut dan kesulitan buat bersaing dengan pesaing digital lain tapi trnyata nya pak Sigit gk putus asa malah sekarang menggoncang pasar transportasi. Sukses trus Bluebird.
Bluebird bisa dipesen lewat gojek biaya tambahan 5000
Tapi Gojek dan Grab bisa menjangkau lebih luas pengguna dan tidak ada cost buat kendaraan. ada kekurangan dan kelebihan sih
Alhamdulillah........
Semoga driver Bluebird semakin betah dan selalu berdoa agar perusahaan ini semakin bisa memakmurkan driver dari tahun ketahunnya,Aamiin❤❤🙏🏼
poin ajaib dibluebird cultur kekeluargaan,dan itu benar adanya,senakal2nya pengemudi diluar ketika masuk bluebird,attitudenya dia menjadi baik,karena memang lingkungannya baik,seperti berada di sebuah rumah yang nyaman dan hangat.
Saya sangat apresiasi pelayanan dan keamanan Bluebird. Pernah suatu saat HP saya tertinggal di armada Bluebird. Saya waktu itu tidak tahu kalo HP tersebut jatuh di armada Bluebird. Dari sekian tempat yang saya cari akhirnya saya ingat kemungkinan tertinggal ada pada armada burungbiru tersebut. Dan setelah menghubungi operator taxi tersebut ternyata HP yang hilang telah diamankan di kantor Bluebird.
terlepas dari topik ini, somehow kagum dengan channel Pak Indrawan, karena topik2nya bukan soal entertainment biasa yang ditampilkan di media sosial, melainkan hal-hal lain yang cenderung lebih berat untuk ditelan. Pun di tiap videonya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ribu penonton. Semoga Pak Indrawan terus bisa menginspirasi dan mengedukasi
Kudos
amiin. Terima kasih untuk supportnya yaa.
Terima kasih Dr. Indrawan Nugroho
Semoga Yang membaca komentar ini jadi orang sukses semuanya 🤗 ammmin 🇮🇩
Blue Bird sangat hebat sekali. Jadi ingat dulu saat kunjungi ke HO Pertama 2008 di Jakarta, HR pesan ke saya kalau mau kemana-mana naik Blue Bird ya Pak? Kalau naik yang lain tidak bisa claim dan juga keamanan Bapak Tidak terjamin. Sisi keamanan sangat membumi khususnya dari sisi pegiat corporate.
Yang kedua saya alami saat Blue Biird baru masuk ke kota Medan. Dari 2 ransel 1 ransel yang berisi laptop dan dukumen kerja yang sangat penting tertinggal di taxi Blue Bird. Dalam hati lenyaplah sudah. Tetapi syukurnya tidak selang 30 menit Sopir Bleu Bird kembali untuk mencari saya dan mengembalikannya. Sangat luar biasa pengalaman di Blue Bird.
Berasa lagi sekolah dan kuliah 30 menit , makasih pak sharing ilmu nya langsung dari pimpinan bluebird
Blue Bird ini atau kode emitennya BIRD berusaha ngikutin perkembangan jaman,, bikin apps tapi tetap mengutamakan kualitas dari kendaraan, sopirnya dan pelayanannya....masih jadi top of mind kalo ngomongin taksi konvensional di Indonesia
Strategi yang dibahas, masih belum mencakup perbandingan business model, antara bluebird dengan taksi online, perbandingan antara asset heavy model dengan asset light model, perbandingan profitabilitas antara business model tersebut. Dan pada akhirnya, perbandingan pertumbuhan market yang dikuasai, antara kedua business model tersebut.
Kebetulan saya dulu sempat bekerja di Blue Bird Group sebagai supir rental Golden Bird kami selalu di wajibkan menggunakan baju safari dan sepatu pantofel, maaf agak sedikit berbeda dengan supir Blue Bird taxi yang terkadang di lapangan masih menggunakan sandal beberapa saja, kalau saya dulu di Golden Bird keluar pool kami sudah di arahkan ngetem di hotel ini atau jemput di bandara atau jemput di rumah ke bandara atau kemana dst, pas covid golden bird stop operasional ya untung saya sudah kerja yang lebih enak di balik meja lagi. Tapi pengalaman sebagai supir golden bird nggak bisa di lupakan belajar melayani orang, bertemu dengan tamu dari berbagai negara ada orang India, Cina, Thailand yang lama di Amerika ya kalau pun saya pakai bahasa inggris untuk mengobrol ya nggak mikir grammar pak yang penting you know I know, pernah dapat tamu pertama bawa orang Cina dia kagak bisa bahasa Inggris sepanjang jalan diem aja kagak ngobrol soalnya saya nggak bisa bahasa Cina
Saya angkat topi buat blue bird... Salut management nya ingin belajar langsung rasanya kepada pak Sigit
Saran khusus untuk bluebird di bandara di berlakukan minimum paymen lah, sesak juga pengemudi sudah antre 3-4 jam terkadang lebih dan cuma dapat trip pendek, contoh argo 100 ribu untuk jarak lebih kurang 15 kilo pp 30 kilo.komisi 40% untuk bbm 3 liter 30 ribu sisa 10 ribu pemgemudi mau makan apa.
Astaga 15 km cepe gila, lebih mahal dari taksol
Terimakasih bang informasinya, semoga tetep menyajikan info info terkini, semangat
Kalau keluar kota.aku perna di tanya supir bluebird. "Lewat mana.?"
Mana tau.akhirnya sampai juga.ternyata jalannya memutar kata temen yg tau jalan.yolong supirnya di edukasi lagi 🙏🙏🙏
Pertanyaan "lewat mana" adalah standar pelayanan blue bird,karna bagi bluebird rute terbaik adalah rute pilihan tamu,tapi jika tamu tidak tau jalan,pasti driver akan carikan rute tercepat,karna lebih cepat mengantar tamu berarti lebih cepat untuk bertemu tamu berikutnya.mungkin di saat itu rute terdekat mecet,.
Price sensitivity, masyarakat kita "rawan" pindah hati terhadap harga. Nah, soal harga taksi online yang kini hampir sama dengan Bluebird yang kurang dieksplor dalam dialog ini Mas Indrawan. Kedua, soal populasi. Satu pangkalan Bluebird rata² ada 2.500 taksi. Bayangkan Bluebird punya 17 pangkalan di Jakarta. Apakah ada survei soal ini dari sang CEO. Terima kasih
Makasih untuk ulasan dan insightnya mas.
ayah saya pengemudi taxi pol Cimanggis,, atas NAMA GUNAWAN PURBA silahkan cek,, beliau kena struk dan TDK bisa bekerja, sebagai mitra kami sadar batas2 hak kami, namun kenapa mau mencairkan tabungan yg jelas di tabung dari potongan komisi pengemudi setiap hari dipotong, sampai sekarang sudah 5 tahun tidak kami terima, ini hanya masukan dan koreksi, saya tidak menyalahkan pusat , justru saya berharap pusat yg bertempat di Mampang mengetahui apa yg terjadi di pol Cimanggis, terimakasih
Modernisasi, digitalisasi, service, bukan hanya itu lagi, bukan tentang aplikasi, sekarang eranya berani melangkah "out of the box", ambil yg blm di ambil orang, jamah yg blm dijamah orang, pegang apa yg blm dipegang orang, mari berpikir!
puluhan tahun menggunakan BB meskipun waktu itu sudah ada uber pertama kali tp kini BB sudah tidak seperti dulu lagi pelayanannya, khususnya attitude dari drivernya
Terima kasih Pak Indrawan dan Pak Sigit
Dapat ilmu banyak utk mengelola perusahaan transportasi kami
Keungulan Blue Bird adalah TRUST (kepercayaan)...!!!
Mau nyari "knowledge bisnis" dimanapun, pasti core nya tetep mindset ya!
sekarang saya kembali menggunakan bluebird ketimbang taksi online, karena attitude driver bluebird memang jempolan, dari segi kebersihan mobil juga terjaga, semoga sukses terus buat bluebird
saya suka sih pakai bluebird ketimbang gocar atau grabcar.. apa lagi saat ada perjalanan bisnis yang mengharuskan berangkat subuh ke bandara.. bisa di setting jadwal di my bluebird alias di booking dan on time banget terkadang lebih cepat jemput kitanya dan tau jalan banget tanpa telp bertanya alamat kita dimana.. kalau gocar dan grabcar ada beberapa tidak tau jalan jadi buat susah kita.. saya pernah telat naik grabcar dan akhirnya saya telat boarding pass dan membeli tiket lagi.. ( gak sepenuhnya kesalahan grabcar juga karena saya tidak melakukan boarding pass online dan pesan grabcarnya sudah kepepet)
Pak CEO BB mohon dipertimbangkan, klo bisa saat customer order udah bisa dilihat brp ongkosnya, agar bisa dibandingkan dgn kompetitor online. Mahal dikit gk jd masalah dgn reputasi BB yg aman dan terpercaya, krn soal harga sangat sensitif utk customer, utama customer menengah dan kebawah..
kalau pake appnya keliatan ko', malah ada bluebird fixed prices
Keren blue bird bertahan sampai sekarang, taxi (murah) express, taxi online, pandemi.
The real Blue Bird..
Sekali mengudara tetap mengudara
Sy punya sahamnya. Udh 1 tahun sy pegang.. Sy percaya blue bird akan growth.
Bahasanya CEO emang TOP ya broooh
Pernah 1x taksi onlen pelayannanya minus bgt, masak berani ama custemer. Dan pernah pelayannan tdk melampaui ekpektasi. Walau memudahkan disisi yg lain, misal sewaktu2 butuh kemana naik mobil cukup pesen via aplikasi
Terimakasih Utk diskusi yg luar biasa ini Pak Dr.Indrawan Nugroho..
Sama-sama mas. Tks ya
salut ama bluebird, asli ga menyerah sama keadaan
Pak Sigit, masih ingat saya?. Dulu beliau atasan langsung saya di medio 1999-2000 lt.2 ruang operasional. Sukses terus pak. keep on good work
Sekarang kerja dimana Kak?
Bluebird lebih kapitalis daripada taksol. Taksol tarif 12 ribu masih ada yang ambil bahkan semangat banget dan ramah. Bluebird kalo tidak argo tinggi tidak mau ambil 😢
Bluebird punya armada sendiri, ngegaji pengemudi juga, juga ada biaya training untuk pengemudinya. Kok ya dibandingkan sama taksol, gak Apple to Apple.
Kata siapa,ente sok tau ,,driver blue bird ketika mereka mendapat order yang hasil argonya hanya 12 rb ,setelah end trip akan ada minimum payment 25 rb jadi tetap untung driver nya 😂😂 mana mungkin ada orang gak mau sama yg nama nya keuntungan😊
Lebih pilih naik bluebird dibanding naik taxi online .. drivernya ramah2 sama2 berlisensi jadi ke kitanya jadi aman dan tenang 🤞🤞
Bagi yg berduit oke lah, tp yg pas2an ga tenang dijalan. Mau tdr ga bisa krn mata lihat argo mulu haha
@@wawankeiko1907 Bedanya ga signifikan dengan GOCAR / GRABCAR, di beberapa kasus kalau lagi hujan dan jalanan kosong justru lebih murah bluebird.
Pengemudi bluebird tanya sudah makmur blm masih banyak pengemudi kelaparan diluar sana dari pagi tdk dapat orderan tolong diperhatiin majemen tanpa pengemudi bluebird tdk akan besar INGAT ITU
Kalo segmen ini dibuat interaktif dengan subscribers bisa seru deh buat nguliti bluebird di lapangan
Tks saran nya mas.
Dulu waktu kecil saya selalu kalau naik taxi sama orang tua selalu blue bird, atau taksi blue bird yang lain ada Morante, cendrawasih, pusaka biru pokoknya Blue Bird tuh sudah jelas soal argo kalau dulu kadang kaya naik taksi lain selalu di kasih dua pilihan argo apa borongan terkadang kalau argo pun argonya argo kuda
Gini deh driver Bluebird itu tau jalan tanpa GPS itu pengalaman pribadi.. Ramah... Sedangkan online saya merasakan kurang "nyaman" Seakan-akan saya sedang menumpang padanya, tanpa bayar... Keramahan dan pelayanan nya jujur kurang di online
Tarif 12rb massee dibanding dgn 50rb, sdh bayar 12rb itupun penumpang minta mampir ke ATM lah ke Indomart lah, jemput temennya lg lah. Apakah penumpang seperti itu punya akhlak!!
Hey !!!era sebelum ada taksi online sekelas Bluebird pun banyak argo nembak dan argo kuda apalagi diwaktu malam hari dompet anda akan terkuras , bersyukurlah semenjak ada taksi online, taksi resmi mulai berbenah diri dan tdk seenaknya memasang tarif.
Mungkin orang2 generasi Z tdk pernah merasakan jaman taksi konvesional yg begitu mahal dan supir2 yg meyebalkan.
Bakalan menarik jika blue bird di masa depan melebarkan sayap di bisnis bus dan travel
big bird
Blu bird perusahaan kapitalis, banyak driver yg ngeluh dengan sistem yg sekarang
Emangnya gimana kak sistem nya
Keren juga cara branding burung biru ini akhir2 ini 😂. $BIRD 📈📈
Bluebird luar biasa 👍🏻
Yakin nih BB keuntungannya naik 160%!! Poolnya bnyk yg tutup, itupun dibantu ordernya oleh Gocar dan itupun tarif yg gede klo tarif kecil mana mau BB ambil order. Apakah statement ini hanya utk menyenangkan investor & para direksi semata.
nah
Jangan pernah dengerin boss ngomong makanya, dengerin ujung tombaknya, mereka di bikin runcing hanya utk alat pembunuh, kalau sudah tidak bisa di bikin runcing yah di buang bikin yg baru 😂
Sebenarnya Blue Bird Group sendiri sudah punya anak perusahaan yang pure logistik tapi logistik yang gede2 sih Iron Bird. Cuma sedih karoserinya Blue Bird Group harus tutup restu ibu pusaka yang bikin bus buat big bird.
bnyak driver BB mainin cargo, saya pernah diminta 50.000 padahal di cargo hanya 25 an ribu, dengan alsan jrak dkat dan macet jdi pket 50.000
lokasi kejadian pim 1 ke lebak bulus
Lapor ke cs bluebird aja bang, waktu itu ane lapor 2 hari setelah itu terima laporan follow upnya
Wkwkwk yah wajar aja lah, coba tanya ke drivernya langsung berapa pembagian hasilnya, 60% perusahaan, 40% driver dan bensin, 25rb driver cuma dapet 10rb, potong dah tuh bensin 1liter 11km anggap 5km kita jemput dari lokasi dapet plus titik antar sampai tujuan, berarti driver cuma dapet 5rb, belum kalau barangnya berat dan banyak, macet wkwkwk terus anda tanya lagi kenapa di ambil kalau gak untung, yah kalau gak di ambil buat dapet order online lagi lama mereka pakai system bahwa kita nolak orderan makanya jadi lama lagi dapetnya jadi driver mau gak mau yah ambil dari pada bengong bego 2jam, kejamnya online seperti itu, makanya jangan heran juga banyak ojol bawa barang besar2 sampai di luar batas wajar, gua sih saranin buat driver2 jangan serius2 buat kerja lama2 jadi driver kalian harus bisa belajar hal lain atau cari kerjaan lain yg lebih potensial, upgrade dan asa skill di bidang yg lain, gak akan lama lagi manusia yg kerjanya itu2 aja akan di gantikan dengan robot dan system, lrt sebentar lagi jadi orang akan lebih beralih ke mass transportation lebih murah dan sekarang jauh lebih nyaman, semua transportasi umum seperti angkot jaklingko, transjakarta, krl, mrt, lrt sudah connected, udah murah, nyaman, gak ribet lagi, bye2 gocar grabcar dan taxi. Ohh yaa jangan heran juga driver pada ngeluh, karna jumlah armada dan driver lebih banyak dari pada penumpangnya yah wajar lahh pendapatan makin parah wkwkwk mau sabar sampai kapan lagi? Mending sekarang apa tunggu nanti sampai bangkrut? Kalau bangkrut cuma bisa demo doang gak bisa cari kerjaan lain karna udah gak ada tempat buat kerja, pikirkan dari sekarang ini serius.
Pantesan pada gak betah di bb😢
Bluebird pelayanan nya ga sebagus itu menurut saya.
Mungkin bisa tuh survey taksi bluebird yg di bandara soekano hatta.
Bulan Desember 2022, saya di bandara soekarno hatta mau pulang naek bluebird.
Banyak yg nawarin bluebird di bandara, nanya2 tujuan nya kemana, tapi bgitu saya bilang deket sini di cengkareng, mereka itu langsung pergi dengan muka yang ga enak.
Dan akhirnya saya naik bluebird argo, rumah saya jaraknya 15 menit dari bandara.
1. Saya ditanya mau lewat mana
ribet ya mesti kasitau dan ngarahin supir, dimana kalo taksi online kita tidur aja tau2 nyampe.
2. Saya suruh liat google map, dia alasan hp nya mati, tapi ditengah jalan dia bisa angkat telepon. Ya udah saya arahin dia, tapi sikap dia udah ga enak gitu, brasa banget auranya ga enak.
3. Udah sampe, saya mau bayar pake QRIS yang ditempel dimobil, tapi supirnya gak mau. Maunya transfer aja.
4. Lagi di transferin, tapi argometernya ga dimatiin. Misal mau transfer 50rb, kan mesti daftar rekening dulu tuh butuh waktu, eh naek jadi 58rb, supir minta nambah. Kesel kan.
5. Udah gitu tampangnya gada senyum2nya.
6. Mau komplain tapi males lah, kalo di taxi online gw kasi rating bintang 2.
Jadi analisa saya, supir taksi bandara itu gak seneng dapet orderan jarak deket, ibarat udah bayar pool, antri lama sesama bluebird, eh untungnya dikit.
Semenjak itu gw sama istri sumpah ga mau pake bluebird lg.
Btw ini kejadian ga cuma 1x sih.
Kekurangan bluebird dibanding taksi online itu :
1. Keramahan (yang katanya culture) masih bagus taxi online
2. Personalized ya jelas taxi online
Karena taxi online mindsetnya usaha sendiri, bukan karyawan.
3. Kejujuran? Argometernya itu simbol ketidakjujuran. Taxi online biaya fix n transparan
4. Bluebird bayarnya manual, apalagi naek tol ribettt. (waktu itu udah ada bluebird app n baru kerjasama sama gojek) dan supir suka gada kembalian, jadi sering overpriced. Jujur yakin?
5. Dulu itu bluebird masi pake vocer kertas, sedangkan grab uda pake kupon corporate.
6. Dulu (tahun 2014) nyari bluebird susah, lewat telpon, suka ngaret, ga pasti datang /ngga nya. Kecuali tujuan bandara / stasiun, pesen nya sehari sebelumnya dan subuh2 sepi, jauh jaraknya.
Hal2 itu lah yang membuat saya meninggalkan bluebird.
Karena mereka kalo ke Cengkareng argo sedikit dan telah menunggu 4 sampai 6 jam.dan kebanyakan kita juga ga kasih tips
Lihat aja brp tahun lg BB mampu bersaing dgn taxi online!
Bagaimanapun ttp pricing, selama BB msh mahal jgn harap bisa bersaing. Sedangkan taxi online saat ini sdh berdarah2 utk pricing nya, murah banget dan ga wajar. Bnyk driver online yg berjatuhan, apakah yakin BB msh exis!!
Makasih untuk sharingnya yaa.
Taksi online adalah shock terapi taksi konvesional jaman skrng mau plng malem atau subuh tdk takut karna driver selalu ada dan tarif yg sangat terjangkau,
pengalaman buruk naik taksi BB maupun online dari bandara soeta ke rumah, rerata gamau argo, maunya borongan >300k pdhal/karena rumah saya disekitaran jln raya perancis dadap tangerang. miris sekali hahaha
Coba kalau BB langsung komplain ke CS bang, waktu ane ke jakarta via halim 2015an ketemu supir nakal yg diputer2in kemana2 dikira kami nggak tau jalan jakarta, akhirnya ane laporin ke cs selang 2 hari ditelepon balik dari cs bahwa driver yg bersangkutan sudah pernah 2x kayak begitu dan sudah diberi sanksi yg lebih berat lagi karena 3x
@@dimasshihab1483haha yg penting setoran terpenuhi mau 4x 5x selama tdk ada pelecehan seksual atau kekerasan fisik itu supir ga bakal dikeluarin😅
Karena sistem bagi hasil makannya driver nakal bro
back to bluebird lagi karena kalo taksi online skr pelit ac, supir suka semena2 berasa kita numpang gak bayar ajah.. kalo pake diskon gitu suka ngeluh2 gak jelas.. emang kita yg bikin diskon di aplikasi,
di Gojek / Gocar ada juga pilihan armada BLUEBIRD,, menurut gw disitu sih point inovasi yg menyelamatkan blue bird, kalo ga joint ke Gojek / Grab kemungkinan besar ancur...
Tapi bang, dr sisi service, attitude dan kenyamanan, serta keamanan, keduanya sy rasa blm bisa ngalahin bluebird sih
Saya pribadi, kalo gk bisa anter istri. Lbh tenang kalo istri naik bluebird, baik itu dia stop sendiri di pinggir jalan, atau saya pesenin pk aplikasi gojek. Alesan nya sih simpel, driver nya ramah , sopan, driver nya gk banyak omong dan jelas SOP nya. Mahal dikit gpp, yg penting aman
Komen 2 hal. Pertama, kenapa tadi ga diangkat perihal bluebird pernah kerja sama dgn gojek (goblue atau gobird atau apa gitu namanya). Kedua, cerita pengalaman pribadi aja sij. Pernah kena getok pasar senen - ancol 100rb 😅
Pengen ikut acara dr yg di btpn tapi sayang nya hanya yg konven, yg btpns syariah ga bisa ikut acara
mantap pak . isinya daging
Tks yaa.
@@IndrawanNugroho thank you coach
2 taksi ijo bbrp hari ni harganya mulai turun, resah kayaknya. maybe karena bluebird effect & si maxim mulai banyak.
Central Distributor Bobotsari
Ini mantan ceo g.e electronics jerman bukan?
Kalau iya, nih bapak punya hutqng janji sama aku waktu beliau jadi tamu pembicara di acara perahaan saya bekerja dulu.
Ada janji mau kasih aku buku tulisan dia di sesi training. Tapi saya gak pernah terima itu
Tahun berapa Kak?
udah mulai "habis bensin" kompetitornya
bluebird reborn, grab&gocar malah nyusut
wajar yang satu punya armada , yang baru cuma modal aplikasi armadanya adalah mitra
satu di didik untuk pelayanan, satunya tak punya basic pelayanan
satu bosnya mau turun dilapangan, satunya cuma duduk manis otak atik aplikasi
pelayanan & attitude itu mahal harganya
gak cuma buat aplikasi, tapi armada cuma dianggap "mitra" di cekik potongan yang semakin menggila
setelah era bakar duit habis, dan startup sudah di tuntut mencari laba, mulailah kelihatan belangnya
siapa yang survive ya yang berpengalaman
gocar&grabcar dan sejenisnya cuma akan terasa seperti "angkot citarasa ekslusif" dengan minus pelayanan
Gocar n grabcar mulai panik 😅
Nah ini.....td sempet ilang😅
Selamat menonton, moga manfaat.
Saran, terlalu banyak kenyenyesan bang 🙏
Argo nya masih high mungkin 😊
Review para driver bb rata2 pada ga cukup dari segi penghasilan, apakah pembagian tidak adil atau emng orderan lagi sepi.?
Apple vision pro om
Lagi lagi apa?? Yak betul, Mindset
Ini repost ulang kah?
Kayak nya pernah nonton
Komen pertama 😂
Yg sebelah tawuran Mulu pak
Saya kecewa pelayanan Bluebird. Di aplikasi go Bluebird, tertulis maksimal biaya 175.000.
Pas sampai alamat jadi 350.000. Alasan sopir pakai Argo. Baiknya Hati2 pakai BlueBird!
Sistem komisi makanya sopir jadi nakal bro
Ini videonya sama kah atau ada beberapa yang dihapus?
Ada tambahan di videonya. Silakan ditonton yaa.
@@IndrawanNugroho nggih
IOT
Ini konten isinya promosi perusahaan yg sedang dibahas apalagi lawan diskusinya pimpinan perusahaan tsb, jd kelihatan gak objektif dan cenderung jadi konten promosi doank😂
Enak di dengar ga enak di rasakan sama supir nya,
Kalau aku sih secara pribadi lebih suka pakai blue bird dr pada gojek atau grab krna kualitas pelayanan BB lbh konsisten dan terstandarisasi beda sama taxi online yg random bangt