DEKLARASI BALFOUR, PEMICU KONFLIK ISRAEL PALESTINA

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 26. 07. 2024
  • Deklarasi Balfour yang dikeluarkan oleh Inggris pada 1917, menjadi jejak penting dalam sejarah konflik Israel dan Palestina. Meskipun terjadi hampir satu abad yang lalu, dampak dikeluarkannya Deklarasi Balfour masih terasa dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
    Apa isi Deklarasi Balfour dan mengapa berdampak pada konflik Israel-Palestina?
    Temukan jawabannya pada video berikut ini.
    Latar belakang dikeluarkannya Deklarasi Balfour dapat ditelusuri ke tengah-tengah Perang Dunia I pada 1917. Saat itu, Inggris sedang berjuang melawan Kekaisaran Ottoman yang mendukung Blok Sentral. Pemerintah Inggris melihat adanya peluang untuk mendapatkan dukungan dari komunitas Yahudi di berbagai negara, terutama Amerika Serikat dan Rusia, untuk melawan Blok Sentral. Selain itu, gerakan Zionis yang memperjuangkan pendirian negara Yahudi di Palestina, juga memiliki pengaruh semakin kuat. Dalam konteks ini, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan politik dan finansial dari komunitas Yahudi, dengan harapan dapat memengaruhi dinamika perang sehingga meraih kemenangan atas Blok Sentral.
    Pada 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour, mengeluarkan Deklarasi Balfour.
    Isi Deklarasi Balfour adalah "Pemerintah Britania Raya melihat dengan simpati pendirian tanah air nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina". Deklarasi ini ditujukan kepada tokoh Yahudi Inggris, Lord Lionel Walter Rothschild, yang juga merupakan pendukung kuat gerakan Zionisme.
    Inti dari isi Deklarasi Balfour adalah memberikan dukungan dari Pemerintah Britania Raya terhadap pendirian tanah air nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina. Deklarasi ini menciptakan dasar hukum dan dukungan politik bagi gerakan Zionis yang berupaya untuk mendirikan negara Israel di tanah Palestina.
    Deklarasi ini juga ditujukan untuk memenuhi aspirasi nasional Yahudi yang telah lama menginginkan kembali tanah leluhur mereka dan membangun negara mereka sendiri di Palestina.
    Namun, Deklarasi Balfour memiliki dampak jauh lebih besar daripada yang diperkirakan. Meskipun gerakan Zionisme mendapatkan dasar hukum untuk memperjuangkan negara Yahudi di Palestina, orang-orang Arab Palestina merasa diabaikan dan merasa bahwa hak-hak mereka terancam.
    Dukungan Inggris terhadap Zionisme semakin memicu ketidakpuasan dan perlawanan di kalangan penduduk Arab.
    Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa memberi mandat kepada Britania Raya untuk mengurus Palestina. Upaya implementasi mandat ini sering kali bertentangan dengan aspirasi lokal yang memicu ketegangan dan perlawanan. Konflik semakin memanas ketika pada 1947, PBB mengadopsi Rencana Pembagian Palestina yang bertujuan membagi wilayah menjadi negara Yahudi dan Arab. Meskipun mendapatkan dukungan dari beberapa negara, rencana ini ditolak oleh negara-negara Arab dan Palestina.
    Hingga pada 1948, pendirian negara Israel menyebabkan perang besar di Timur Tengah yang melibatkan negara-negara Arab dan Israel. Deklarasi Balfour dan implementasi rencana pembagian Palestina menjadi akar masalah utama dalam konflik ini. Israel mendapat dukungan internasional, terutama dari negara-negara Barat. Sementara itu, penduduk Palestina menganggapnya sebagai pengusiran besar-besaran dan penghilangan hak-hak mereka atas tanah tersebut.
    Meskipun sudah hampir satu abad berlalu, Deklarasi Balfour tetap menjadi salah satu poin sentral dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Dukungan internasional terhadap Zionisme dan pembentukan negara Israel mendapatkan landasan dari deklarasi ini. Sementara itu, orang-orang Palestina merasa bahwa hak-hak mereka terabaikan. Sejarah dan implikasi Deklarasi Balfour masih terasa dalam perdebatan geopolitik serta upaya perdamaian Israel dan Palestina yang berlangsung hingga kini.

Komentáře • 2

  • @muhsahrir8343
    @muhsahrir8343 Před 5 měsíci +1

    Aslkm. Dengan deklarasi balfour lnggris memberi kesempatan luas yahudi diaspora untuk berimigrasi ke palestina. Dengan berkumpulnya yahudi diaspora maka pada tgl, 14 mei 1948 didirikanlah negara lsrael. Sejak itu terjadi perang, pengusiran, perampokan tanah, pembunuhan rakya palestina,was.

  • @rustamhermansyah8046
    @rustamhermansyah8046 Před 5 měsíci

    Bukan hanya deklarasi balfour yang menjadi pemicu perang ini, tapi keserakahan Zionist yang tak mau hidup bersama orang Palestina.
    Warga Palestina harus pergi kata Zionist, karena tanah ini milik kami.
    Padahal ketika mereka datang dengan status pengungsi, mereka memohon agar dapat hidup bersama penduduk asli Tanah Palestina.