Juara 1 Pidato Moderasi Beragama Sebagai Alat Pemersatu Bangsa Kategori Puteri_MTsN 12 Tabalong

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 31. 07. 2023
  • السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    الحمد لله الذي جعل إندونِيسيا دولة مستقيلا. بأنواع الأتات مختلفات ولذالك أوجب للأخوات. أشهد أن لا إله الله وحده لا شريك له. وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده
    Dewan juri arif lagi bijaksana
    Hadirin wal hadirat seiman-seagama rahimakumullah
    Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji syukur pada dzat yang telah menciptakan dualisme dunia, yang mana tidak akan pernah ada satu jika tidak ada dua. Sehingga, terciptalah langit dan bumi, bulan dan bintang, lautan dan daratan si cantik dan si buruk rupa, hingga sempurnalah kehidupan di alam semesta ini.
    Kedua kalinya shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa mengalir deras kepada Rasul pemimpin ummat yang menyirna kriminil dan maksiat, yang mengorbit cahaya selamat, yang mampu memberi syafaat kepada ummat besok di hari kiamat. Beliau adalah Nabi agung Rasulullah Muhammad SAW.
    Hadirin sekalian yang berbahagia
    Indonesia merupakan negara kesatuan yang penuh dengan keberagaman, terdiri dari keberagaman budaya, suku dan agama. Di satu sisi hadirin keberagaman ini menjadikan Indonesia negeri yang unik dan menarik. Sementara disisi lain, kalau tidak dijaga dan dikelola dengan baik bisa menjadi sumber potensi konflik, munculnya fanatisme-fanatisme buta, persaingan yang tidak sehat, pertikaian, perselisihan, bahkan bentrokan yang dapat meruntuhkan falsafah negara bhinneka tunggal ika.
    Pertanyaannya saudaraku, apakah kita rela bangsa yang besar ini, bangsa yang dibangun dengan susah payah ini, cucuran keringat, linangan air mata, bahkan genangan darah para syuhada harus roboh karena kepentingan pribadi atau golongan?
    Jawabnnya tentu tidak saudaraku, olehkarena itulah izinkanlah saya membawakan sebuah pidato yang berjudul “MODERASI BERAGAMA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA.”
    Dewan juri yang saya hormati dan teman-teman yang berbahagia
    Sebelum kita berbicara tentang moderasi beragama tentunya kita harus tahu dulu apakah arti dari moderasi? Moderasi adalah jalan tengah diantara 2 hal yang mengalami kesenjangan sosial atau gesekan sosial. Lalu apakah arti moderasi beragama? Moderasi beragama adalah bagaimana cara kita bersikap memandang, berprilaku melalui jalan tengah dalam beragama, supaya kita tidak berlebihan atau tidak ektrem dalam menjalankan agama. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mencapai moderasi beragama tadi?. Jawabannya ada 2 yaitu:
    kita harus menjadi ummat yang wasathiyyah, yaitu umat yang yang berada di tengah-tengah, umat yang yang moderat dan tidak berlebih-lebihan . Dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 143 disebutkan
    وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
    Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
    Hadirin sekalian yang berbahagia
    Ahmad Musthafa al-Maraghi dalam karyanya tafsir al-Maraghi juz 2 halaman 93 menjelaskan, bahwa ummatawwasatha merupakan sikap umat islam yang berada di tengah-tengah. Kata ummatawwastha dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai umat yang moderat, umat yang berada di tengah-tengah tidak berlebihan, tidak ekstrem dan radikal dalam menjalankan ajaran agama.
    Bersikap tasamuh atau toleransi. Yaitu Saling menghargai, menghormati perbedaan yang ada, lebih khusus lagi perbedaan agama. Lalu dimanakah batas toleransi tersebut menurut agama? Jawabannya ada di dalam Qur’an surah al-kafirun ayat 4-6
    وَلَاۤ اَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ وَلَاۤ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
    Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
    Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
    Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
    Itu adalalah prinsip toleransi yang langsung Allah sebutkan. Tapi uniknya teman-teman Di Indonesia ini banyak sekali yang memaknai toleransi . Ada seorang murid yang bertanya kepada gurunya?. “Pak guru ramadhan kemaren teman saya yang kristen membawakan saya kue, dia mengucapkan kepada saya selamat menjalankan ibadah puasa. Kemudian ketika natal sayapun harus datang kerumahnya untuk melakukan hal yang sama”. Pertanyaannya apakah seperti itu yang dinamakan toleransi? kemudian, dimanakah titik batas toleransi kalau seperti ini? Ini bukan toleransi namanya. Karena Allah sudah jelas menyebutkan bagimu agamamu, dan bagiku agamaku. Toleransi itu saling menghargai dan menghormati antar sesama tapi bukan untuk masalah aqidah dan keyakinan. Kita sebagai seorang pelajar akan memegang peranan yang sangat besar untuk mencapai persatuan umat melalui moderasi beragama.
    Dewan Juri yang saya hormati, hadirin hadirat yang berbahagia
    Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan
    Sebagai kesimpulan bahwa kita sebagai ummat Islam kita harus melaksanakan 2 prinsip dari tegaknya moderasi beragama yaitu
    #mrdaychannel
    #mtsn12tabalong
    #pidatomoderasiberagama
    #madrasahhebatbermartabat

Komentáře • 13