CAP GO MEH TIMIKA -- Pelantikan PSMTI Mimika

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 29. 08. 2024
  • Ratusan keluarga Tionghoa di Kabupaten Mimika menghadiri puncak acara Imlek yaitu Cap Go Meh di Gedung Eme Neme Yauware, pada Minggu (05/02/2023). Kegiatan itu sekaligus dirangkaikan dengan pelantikan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Mimika periode 2023-2027.
    Rusli Gunawan terpilih menjadi Ketua PSMTI Mimika yang akan menahkodai organisasi masyarakat vertikal itu selama 4 tahun ke depan.
    Rusli beserta jajaran pengurus PSMTI dilantik oleh Koordinator PSMTI Wilayah Papua, Ishak Montolalu, di hadapan Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob (JR), serta pimpinan Forkopimda serta para hadirin.
    Saat membawakan sambutannya, Plt. Bupati JR meminta PSMTI sebagai organisasi baru di Mimika, agar tetap solid, seperti sebelumnya di HPKT (Himpunan Peduli Kasih Tionghoa). Seluruh pengurus diminta bergandengan tangan dan menjaga kekompakan, menjalankan AD/ART organisasi dengan baik sesuai visi misi organisasi.
    “Saya berharap badan pengurus PSMTI yang sudah dilantik hari ini harus bekerja dengan hati. Organisasi juga jangan dibawa ke ranah politik,” ujarnya.
    JR meminta PSMTI menjaga hubungan dengan paguyuban lain sehingga kehadiran paguyuban warga keturunan Tionghoa itu bisa membuat Mimika aman, damai dan sejahtera.
    “Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan terima kasih kepada Warga Tionghoa yang sudah mendorong roda perekonomian di Mimika. saya senang mendengar laporan ketua panitia jika sebelum perayaan Imlek panitia telah melakukan banyak kegiatan sosial. Saya berharap pengurus dapat merangkul semua warga Tionghoa di Mimika,” ucapnya.
    Sementara Ketua PSMTI Mimika, Rusli Gunawan, mengungkapkan cikal bakal kehadiran PSMTI yang sebelumnya adalah HPKT.
    Di tahun 2023 ini resmi berubah menjadi PSMTI. Kehadiran PSMTI untuk menjaga kekompakan warga Tionghoa di Mimika karena saat ini warga Tionghoa di Mimika sudah berjumlah kurang lebih 600 orang.
    “Perjalanan kami warga Tionghoa di Kabupaten Mimika, sudah 18 tahun lalu kita membentuk Kerukunan HPKT. Sejak terbentuknya HPKT 2005 hanya 18 KK dan hanya 80 jiwa, dengan berjalannya waktu, pada 2015 dilakukan pendataan lagi, maka tercatat kurang lebih 85 KK, dan dengan jumlah jiwa 200-380 orang. Saat ini menurut pengamatan kami, warga Tionghoa di Mimika sudah berjumlah 600 orang,” katanya.
    Ia menambahkan, perubahan HPKT menjadi PSMTI tidak terjadi di Mimika saja. PSMTI sudah tercatat menjadi organisasi atau paguyuban resmi yang menaungi warga Tionghoa secara nasional dari Sabang sampai Merauke.
    “Selepas pelantikan ini kami akan mendaftarkan ke Kesbangpol terkait pergantian nama HPKT menjadi PSMTI. Kita akan bergabung dalam forum pembangunan kebangsaan dengan 28 kerukunan lainnya yang sudah tercatat di Kesbangpol Mimika,” sebutnya
    Sedangkan Ketua Panitia Imlek, Vincensius Hendra, menjelaskan pada perayaan Imlek di Mimika, HPKT atau PSMTI telah menggelar berbagai kegiatan. Diantaranya donor darah dan kegiatan sosial lainnya seperti pemberian bantuan paket perlengkapan sekolah pada anak-anak Papua.
    “Kemudian, pada 7 Januari 2023 PSMTI, kembali melaksanakan kunjungan ke Lapas Kelas 2b bersama dengan Bank Mandiri. Terakhir pada 17 Januari 2023 panitia melaksanakan pembersihan dan pengecetan serta memperindah bundaran Petrosea SP 2 dan Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah,” ungkapnya.
    Vincen mengatakan, Imlek merupakan hari penting dan lambang kegembiraan dan kehangatan yang mengandung konsep mementingkan kerukunan keharmonisan. “Malam ini adalah hari istimewa bagi warga Tionghoa yang bernaung dalam PSMTI,” tandasnya.
    Disadur dari link portal berita
    antarpapuanews...

Komentáře •