rencana revisi aturan plts atap sudah masuk finalisasi, alasan utama perubahan ini adalah karena pln over suplay menurut teman2 benarkah indonesia kelebihan daya listrik???
Keliatan Kalau sakit Hati belum sembuh, peraturan kemaren 15 % dari daya yg terpasang itu untuk daya yg bisa diekspor ke PLN ,sedangkan pemasanganya Bebas ,kalau sekarang tidak dihitung. PLTS on Grid sekarang lebih efektif untuk yg beban kerjanya siang Hari mis: bengkel,Kantor ,sekolah dll saya sendiri memakai sistim on grid daya terpasang saya 2200W panel surya saya 5000 WP untuk LAS,mesin Poles,gerindra,mesin potong & mesin bubut saya bisa memakai dgn bebas tanpa harus beli Accu yg super Mahal.dan biaya tagihan saya perbulan nyaris hanya untuk abunemen & kondisi mendung saja. perbulan antara 180-300 Rb . jika saya memakai full PLN mungkin biaya bulanan saya 1,5-2 Jt/bln
Apa bener kamu paham ttg panel kok gtu komentarnya,,segeda apa pun panel surya itu g ada yg mengeluarkan energi AC langsung yg ada dia di rubah dulu pase nya agar jadi se arahh atau DC lalu buat menyuplai batrey lalu masuk yg namanya IINVERTER buat menguubah arus ke AC inverter ada 2 jenis keluaran 220 dan ada yg 380V tapi umumnya 220V,,kalo masukanya ada yg 12V 24V dan 48V
@@mametjagabaya6127 anda baru berteori tapi saya sudah memasang pada bengkel las & bubut saya,saran saya perbanyak literasi ttg PLTS Ongrid dan gridtie inverter
Intinya zona nyaman PLN sebagai pemegang hak monopoli kelistrikan tidak mau diganggu. Kembangkan terus energi alternatif untuk listrik dan bbm supaya tidak "dijajah" sama penguasa monopoli.
Bukan PLN yg salah. Semua demi ibukota kebanggaan kalian itu. Menteri keuangan sibuk nyari dan majak kesana kesini utk memenuhi kebutuhan dan kemauan presiden. Yang pilih kan kita. Kok protes?😂
Pemerintah tdk pernah memihak rakyat. Tetapi justru mempersulit rakyat..... Sudah muak dengan semua aturan yang dibuat. Semua menyulitkan masyarakat.....!!!
Saran saya tdk usah on grid berurusan dg org pln, pasang switch setelah meteran pln.... siang hari dari meteran di off full dari plts, malam hari dari pln... konsekwensinya kapasitas plts diperbesar melebihi kebutuhan utk menjaga sinar matahari yg tdk full... bagaimana ?... mohon komment.
Jangan terlalu berharap pada negaramu karena tau sendiri lah 😅. Penuhilah kebutuhan dan keinginan kalian dengan usaha kalian sendiri. On grid ribet, ya off grid saja lah.
Dengan adanya PLTS PLN terutama uknum pejabatnya takut pendapatannya berkurang, yang seharusnya PLN itu ikut mensejahterakan rakyat tetapi ini sebaliknya. Tapi ini dilakukan ole oknum yg lupa pada kemerdekaan RI yg diperjuangkan oleh para pahlawan kita, yang sesungguhnya berjuang untuk kesejahteraan rayak indonesia. Tetapi para pencari harta itu lewat PLN tidak perduli dg rakyatnya. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua dari kesarakahan para oknum pejabat itu. Aamiin..
Gw heran kok elu bisa smp kesimpulan spt itu? Ga liat perjuangan bapak2 PLN nyebrang hutan, lembah, sungai, dsb ngangkut tiang listrik, ngolor kabel PLN dsb. Mereka bertaruh nyawa buat mengaliri listrik utk seluruh masyarakat smp pedalaman. Bukan cuma tiduran cantik di kamar sambil ngetik komen di youtube.
@@dhanangyg bawa itu tiang, yg pasang kabel induk yg narik kabel yb pasng tiang, itu bukan pln, tapi kontraktor yg kerja sma dgn pln, sy pernah jadi bagian dri kerjaan itu.
Kelebihan pasokan PLN yang menjadi alasan arus yang masuk pln dari plts on grid tidak dihargai/dibayar. Yang membuat PLN over supply adalah para orang besar salah hitung dimasa sebelumnya.Tidak ada penalti bagi PLN yang melakukan salah perhitungan. Yang ada adalah kesalahan mereka menghambat energi hijau yang sedang diupayakan rakyat kecil melalui PLTSnya.
Ingat PLN gak hanya jual listrik tapi juga membangun jaringan infrastruktur listrik serta perawatan. PLTS hanya disilang hari, sedangkan PLN siang hari itu sudah lebih dari cukup karena hanya beban dasar sedangkan puncakya pemakaian di malam hari. PLN dapat suplai dari PLTS juga gabisa dijual ke pelanggan lain. Karena gak menguntungkan malah bayar kepelanggan mungkin timbul aturan baru
Sebenarnya tidak ada yang berupaya menghambat energi hijau. Anda berminat, silahkan saja. Tapi akalu anda mau ajak teman/perusahaan untuk join/kerjasama tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku.
ya karna itu "kesalahan yang menguntungkan(bagi oknum)" mulai dari dealing proyek, operasional pembangkit listrik DLL. istilahnya "win win solution" pemangku kebijakan senang, proyek lancar dirut senang. rakyat yg gak tau apa2 jd korban. hahaha
@@playmore4290 pemerintah memang tidak menghambat(secara keras) bang. tapi "regulasinya tidak menguntungkan" bagi startup energi terbarukan. saya tidak berurusan dengan konspirasi global, tapi dari statement PLN sendiri yang mengatakan sedang dalam status "over supply" itu sudah gak masuk akal. kenapa memaksa kerjasama dengan membuka pembangkit listrik baru kalau PLN sudah punya data kebutuhan listrik pelanggan. bayangkan "negara(PLN) rugi gara2 over supply" kan memenejemen nya G06l0G.
Ya kalau dipikir secara waras, rakyat kecil yg pas pasan ga mungkin bisa mikir beli PLTS buat ngurangi tagihan. Yang bisa beli PLTS itu menengah atas yang punya cukup dana buat nomboki dulu biaya bulanannya. Dan selain kita bicara over supply, orang yang ngerti listrik juga tahu hubungan antara daya dan ukuran kabel. PLN sudah menghasilkan daya sekian dan cukup pakai kabel sekian. Yang juga pakai duit. Kalau ditambah dengan daya yg dihasilkan PLTS warga bisa-bisa jadi kelebihan beban dan kabel instalasinya bisa terbakar, yg merugikan rakyat kecil yg tidak memakai PLTS Orang berpikiran kecil liat sepihak aja. Di negara maju yg menggunakan PLTS itu kebanyakan karena yg dikejar adalah green energy bukan masalah biaya tagihan. Kalau kamu rakyat kecil, pakai aja biaya dari PLN itu udah paling ekonomis ga bisa dibandingin dengan PLTS sampai saat ini. Silahkan berhitung sendiri jangan kata orang dan bombastis aja.
Asal setiap bangun/beli rumah langsun dialokasikan budget utk PLTS pasti bisa punya energi mandiri. Beli rumah 1 M, sisihkan 100jt utk PLTS... bisa lah. Goodbye PLN.
Yang masih pasang PLN bersyukurlah karena bisa menikmati listrik paling murah sebab pasang PLTS off grid sekarang hitungannya masih lebih mahal jadi bisa untuk hobi saja dan fungsikan sebagai UPS saja. Kalau ada yang mau putus dari PLN pindah pakai PLTS cari ilmu dulu lah berapa kebutuhan baterainya supaya awer dipakai bertahun-tahun 😁
Nice info, trutama utk yg baruuu saja mau coba-coba kayak saya (msh tahap riset + ngumpulin dana, blm implementasi). Jadi makin tau dan dapet pertimbangan ke mana arah orientasi yg lebih pantas / proper 🙏 Pertanyaan di deskripsi: "menurut teman2 benarkah indonesia kelebihan daya listrik???", na ini saya kok kurang yakin. Di area saya cukup sering pemadaman 3 - 4 jam kadang sampai 6 jam; kalau kata surat sih alasannya "pemeliharaan". Kalaupun iya, kelebihan daya, ya untuk buka jaringan baru saja, toh PLTS itu juga bukan utk semua kalangan masyarakat, artinya tetap ada pangsa pasar yg butuh PLN. Indonesia kn luas...
kalau soal "kelebihan daya listrik pln" itu tergantung daerah masing2, beda2.. menurutku PLN belum siap Sistem PLTS dan regulasi masih berubah ubah mlenca mlence ribet banyak politiknya..
@@giatwaluyo5182 makanya suruh coba aja dia pakai PLTS On Grid Tanpa ada strum PLN, apakah berguna ? apakah bisa untuk nyalakan listrik ? sepertinya tidak bisa nyala kalau PLTS On Grid saja. karena prinsip PLTS On Grid itu Hanya Seperti Nge Cas Baterai / Aki dari Solar Panel yang Output nya naik turun tergantung terik sinar matahari
Thanks Paparannya Om. Kalo menurut saya pribadi, aturannya jelas kontra produktif. Orang bikin plts on grid, ya tujuannya untuk menghemat biaya listrik yang tinggi dengan melakukan ekspor impor dengan PLN. Dengan peraturan yang baru. Sudah tidak berguna lagi, bikin plts on-grid. Untuk yang plts off grid, masih ada harapan, tinggal di cermati cost benefit analysisnya aja. BTW kalo listrik over supply, harusnya secara hukum ekonomi, maka harga listrik di pasaran akan semakin murah. Tapi itu berlaku hanya di pasar bebas, dimana banyak kompetitor inovatif yang bermain. Contohnya : produk ponsel android, dimana produsen berdarah-darah berkompetisi untuk mendapatkan orderan dari customer. Namun itu tidak berlaku, Untuk produk listrik ini. Sepengetahuan saya , cuma PLN saja yang memproduksi listrik yang dijual ke masyarakat. Jadi harga memang PLN sendiri yang menentukan. Harusnya, dengan over suply nya listik produksi PLN. PLN bisa menekan harga lagi sampai serendah mungkin, sehingga masyarakat akan sangat terbantu untuk menghemat pengeluaran dari sisi energi.
Setau saya PLN membeli listrik dari Pembangkit Listrik yg kebanyakan dimiliki oleh swasta. Jadi PLN ini harus menjual semua listrik yg sudah dibeli ke konsumen, kalo over supply PLN akan rugi. Pembangkit listrik gak bisa rugi, sebab semua akan dibeli oleh PLN. Mana mungkin saat over supply harga listrik makin murah? Kalo listrik dimurahin PLN akan makin rugi, sebab harga belinya kan tetap sesuai kontrak. Makanya PLN adalah perusahaan monopoli yg selalu rugi, dari awal cara pengelolaannya sudah "didesain" utk rugi. 😂
PLN gak mau bangkrut bos. PLN hutang 500 triliun, tapi Gaji Dirut ratusan juta gak mau kurang. Kalau semua orang Indo pasang PLTS, PLN buuangkrut bos.. wakakakak
@@choirularifin7652 saya kurang faham, seberapa besar PLN beli dari swasta. Kok sampai berlebihan begitu. Memangnya, tidak ada di PLN yang memikirkan strateginya untuk membuat listrik murah. Orang PLN itu , kata Pa Dahlan Iskan, pinter-pinter semua, rata-rata rangking 10 besar dikampusnya. Harusnya sih, se logika saya, bisa lah, membuat listrik menjadi murah..
@@Ali-hu8jr Orang yang berani pasang PLTS itu , orang yang cerdas menurut saya. Mereka berfikir inovatif, bagimana mengurangi tagihan listrik, meskipun investasi awalnya gede. Itu kan ga semua orang bisa. Harusnya dihargai , dengan dipermudah untuk menampung kelebihan listriknya. Ini malah terbalik... yang inovatif, malah ga dihargai..
@@agungtheprofessional Mereka sudah kelebihan daya, kalo harus beli lagi dari PLTS rumahan jelas gak mau. Sebetulnya gak ada masalah, tinggal bikin off grid saja. 😁
ya OFF GRID aja kalo gitu, jangan maksa PLN beli barang yg ga mereka butuhin. Kalo maksain PLN beli kelebihan supply listriknya jadi malah kayak punya PLTS karna mau sekedar bisnis aja, bukan go green. Enak banget kan bisnis yang pembelinya wajib beli berapapun produksinya, kurang produksi ga di pinalti, over produksi pasti dibeli....
kl sy main offgrid aja pak, pakai ats, jadi gausah ribet nyuplai ke pln. kl batre habis ya pake pln, kl punya daya ya pake batre.. ketemunya kita malah lbh untung, drpd kelebihan tp ga dihitung.. selama ini sy hanya pakai 2Kw aja kl matahari terik bisa 24jam full tanpa oper ke pln
Terima kasih mas Aji atas beritanya yang secara random video mas Aji disodorkan oleh CZcams ke saya siang ini, hehe. Tapi izin mengomentari sedikit soal "orang kecil". Kalau menurut saya orang kecil ya full PLN aja, sekalipun On Grid lebih murah dari Off Grid, tetap saja seperangkat persenjataan PLTS pribadi ini masih bukan uang yang sedikit. Saya saat ini masih full PLN, tapi sedang berjuang menuju level mas Aji nih untuk Off Grid, hehe.
saya bingung nyalahin pemerintah soal ongrid. emang ongrid malam berpartipasi dalam green energi di malam hari? jadi nggak bisa dikatakan PLTS ongrid itu mendukung green energi, karena hanya 12 jam maksimal dia bisa supply. beda sama offgrid, itu bisa dibilang dukung pemerintah green energi. tapi ya, ibarat ditanya sama yang beli mobil listrik, "beli mobil/motor listrik kenapa?", hemat bang, nggak perlu antri bbm. tujuan utama bukan lah dukung green energi, tapi hemat biaya operasional. pasti yang ongrid ditanya, "kenapa pilih ongrid bisa export?", ya biar bisa dapat potongan harga dimalam hari. ya logikanya dia kasih saja baterai, simpan tuh kelebihan energi, malam dipakai. kalau habis ya balik lagi PLN, kan sama aja. cuma simpan dibaterai lebih mahal dibandingkankan seolah-olah bantu PLN :)
masalah nya PLTS ON Grid mau supply saat siang hari pun tidak ada gunanya kan, sama aja PLTS On Grid Tanpa menggunakan PLN, output Inverter pun tidak bisa buat nyalain energi listrik rumah kan,
@@antons4147 memang kenyataan nggak ada gunanya plts ongrid supply siang. kalau mau bantu pln, supply itu jam 5 sore sd jam 10 malam, karena itu waktunya beban puncak. saat itu plts ongrid kan nggak bantu? malah ikuy berpartisipasi menggunakan energi fosil. mangkanya saya menganggap plts ongrid itu nggak mendukung EBT, karena malam ikut berperan beban puncak
Sebenarnya ini bukan salah 100% PLN juga. Indonesia belum investasi infrastruktur batre skala “grid” untuk menyimpan untuk dimalam hari. Kekurangannya batre ini, dimalam hari disaat listrik sangat dibutuhkan, akan butuh lebih banyak peaker plant PLTU. Salahnya karena PLN kurang gercep melihat kebutuhan batrenya.
Pemerintah keburu kalap dlm perencanaan 35GMW, perencanaan ini hanya terfokus ke wilayah Jawa Balikurang merata akibatnya oversupply diwilayah ini, pdhal wilayah lain aj listrik masi sering mati contoh diMedan.. Blm lg bodohnya masi bnyk rencana pembuatan PLTU2 yg akibatnya Jakarta udah kena impactnya jd polusi.. Akibat oversupply yah penguna PLTS jd ga terserap.. Pdhal awalnya seakan2 PLTS dijamin demi membantu pemerintah.. Ujung2nya dibuang demi oligarki
Hal yang terbaik untuk negaramu adalah Jangan pernah katakan rencanamu kepada negara Jangan pernah dikenal oleh negara Jangan pernah berharap kepada negara Berharaplah agar negara jauh jauh dari bisnismu
Langsung aja off grid .. ga ada sangkut paut PLN lagi.. ga usah bayar pajak . Langsung pasang yang besar .. bebas gas LPG.. pakai kompor listrik .. ga usah bingung nyari gas LPG lagi.. insyaAllah bagi yang berilmu akan paham cara pasang off grid yang efisien dan tidak mahal.. so .. intinya belajar dulu dan cari bahan baku berkualitas dan murah ..
PLN biar bagaimanapun adalah BUMN.... Kalau ga ada cuan, akan dibully. Yang menjadi ngeselin adalah peraturan pemerintah nya... Ga pernah mau konsisten ttg green policy... Kalau hanya karena fluktuasi supply dan demand... Itu tampak sekali bahwa yg bikin aturan kurang aware ttg apa artinya instrumen yg harus diciptakan... Insentif buat temen temen aktivis bisa diperjuangkan melalui carbon mechanism.... Semoga pemerintah lebih konsisten ke depan
pada saat populasi kendaraan listrik semakin tinggi dan setiap rumah yang memiliki mobil listrik butuh daya yang tidak sedikit (min 5KW), itulah saatnya pemerintah akan mendorong masyarakat untuk memiliki PLTS mandiri
Kalau melihat aturan sebelumnya, hanya boleh install sistem on grid sekitar 15% dari daya, kemungkinan bisa export daya ke PLN untuk rumah tangga hampir tidak mungkin, aturan ini kemungkinan besar ditujukan untuk perusahaan besar/pabrik yang bisa pasang sistem on grid besar sekali. jadi tidak berpengaruh banyak ke kebanyakan rumah tangga yang pakai sistem on grid. Apalagi tujuan rumah tangga pasang sistem on grid hanya untuk mengurasi pemakain, so should be no big issues. overall gak ada masalah dengan aturan ini.
Pencemaran udara saat ini mengancam kehidupan manusia di Jabodetabek. Ayo pemerintah kasih subsidi untuk PLTS biar udara bersih. Hentikan subsidi untuk bahan bakar yang membuat rakyat sesak nafas.
Ya nggak bisa salahin PLN juga kalau memang sebenarnya terjadi over supply. Itu jelas akan merugikan PLN. Mungkin kalau mau bikin plts on grid dihitung dulu kebutuhan daya siang hari berapa, baru bikin sesuai kebutuhan tsb. Agar kita tidak dirugikan karena kita yang over supply. Dan saat malam hari bisa full pakai PLN, mungkin lebih menguntungkan.
Mungkin ada pertimbangan lain mas, salah satunya ketika siang PLTS tinggi, sedangkan konsumsi daya rendah, hal ini memicu terjadinya kenaikan tegangan, yg dirugikan adalah tetangga (satu jalur) karena peralatan akan rusak apabila tegangan suplai lebih dari spesifikasi peralatan
sudah tidak kaget lagi dengan PLN , yang langganan PLN saja subsidi nya di kurangi, dulu beli token PLN 100 Ribu dapat 82kwh sekarang dapat 56kwh. (jika di tempat saya)
On grid ada kelemahanya kebutuhan listrik masyarakat cenderung dinamis, kita tahu kalau dimusim hujan plts cenderung naik turun... ini akan menyulitkan untuk pengaturan pembangkitan, sementara kebutuhan listrik masyarakat tetap dinamis.. kebijakan pasti ada dasarnya gak asal dibuat , tanggung jawab PLN juga menyediakan listrik yang handal dan murah... sekarang biaya modal plts off grid masih mahal dibatere.. perubahan pasti banyak kendala namun kita harus menyikapinya dengan positif, kebijakan yang tidak sesuai mungkin nantinya juga akan direvisi.. seiring dengan proses perubahan itu sendiri... kita tidak siap untuk berubah secara instan karena daya beli masyarakat kita berbeda- beda.. tugas PLN menyediakan tenaga listrik yang handal dan terjangkau sesuai amanat pemerintah.. itu semua untuk kepentingan bangsa dan negara..
PLTS On-Grid ini memang menjadi dilema. Di satu sisi PLTS menyuplai ke PLN sementara di sisi yang lain PLN di siang hari itu dalam posisi beban dasar (tidak kekurangan daya). Artinya daya yang disuplai oleh PLTS itu tidak akan bermanfaat bagi PLN atau dalam artian tidak bisa diuangkan. Mungkin inilah yang memicu lahirnya regulasi baru ini.
Yang salah berarti Menteri ESDM yang sudah membuat aturan awal. Tidak Menghitung PLTS disiang hari dan memperhitungkan jangka panjang. Kok bisa yah, pemerintah buat aturan yang salah diawal. Pemerintahan yang KOPLAK 😂😂😂
solusi memang harus memakai cara offgrid daripada menghadapi peraturan PLN yang terus berubah. Awalnya memang kelihatan mahal modal investasinya , tapi untungnya tak perlu urus perizinan berbelit belit untuk memohon meteran eksport import yang tentunya membutuhkan biaya tak sedikit.
PLTS itu memang terkesan lebih hemat untuk kedepannya, tp sebetulnya tidak, sama saja klo untuk rumahan. Tapi klo listriknya digunakan untuk bisnis atau yg menggunakan daya besar, memang jatuhnya lebih irit. Kenapa klo untuk rumahan bisa terkesan sama saja, bukan irit? Krn perawatan PLTS itu berkala dan sekali ada kerusakan, modal besar lg untuk keluar. Misalnya penggantian panel tiap 5th sekali, penggantian baterai saat baterai dah drop, krn utk satu rumah bisa memakai 3 baterai, saat dipasang paralel ada baterai satu yg ngedrop, listrik juga akan cepat habis. Jadi saat ada baterai error hrs segera diganti, agar tdk berdampak dg baterai yg lainnya. Harga baterainya aja berkisar antara 3-8juta.
@@riofan2 iya setuju, kalau pasang untuk rumahan tanggung, balik modal bisa 10thn lebih, itupun masih pusing mikir biaya service dan replace baterai dll, tapi beda cerita kalau rumah di plosok jauh dari pln, mending PLTS dibanding Genset.. sementara ini masih pln lebih hemat
Mending off grid lah. Kalo males bikin jalur baru pisah aja dari mcb nya. Kan biasanya di rumah tuh mcb ada banyak nah pilih aja jalurnya dr situ. Jd rumah lu sebagian pln sebagian plts. Ntar kalo udah bbrp tahun rasanya cocok dgn plts dan gak ribet baru nambah plts buat full off grid tinggal ntar kasih automatic switch aja.
sebenar bukan over supplay tapi PLN ga mau/malas bangun jaringan ke pelosok2 daerah, banyak banget desa2 di cianjur/purwakarta/kab bandung tidak ada jaringan pln sama sekali
Baru sekitar seminggu lalu kepikiran "panas banget pasang panel surya kali ya biar sekalian" eh detik ini muncul video begini. 1 sisi Alhamdulillah dapat info soal peraturan, 1 sisi astagfirullah hape gw nyadap gw.
Seharusnya masa "over supply PLN" akan segera berakhir. Karena LRT, KERETA CEPAT dan juga industri akan segera mengkonsumsi daya PLN Jika kondisi ini berlangsung, maka PLTS Atap semoga segera didukung dan digalakkan. Juga semoga industri PLTS Atap terutama solar panel, dapat dibuat di dalam negeri sepenuhnya
@@sudisamiyono7850Oversupply itu karena kesalahan asumsi kontrak antara PLN dengan IPP. Beban puncak masih akan sama di jam 5 sore sampai jam 8 malam. Yang mana PLTS tanpa energy storage juga ga memproduksi daya. Baca di RUPTL 2023. Beban di jam puncak PLTS menghasilkan daya itu pukul 10:00-14:00 yang mana sudah pasti bisa dihandle baseload generator.
msh jauh tong, OS PLN mncapai 30%,, PLN rugi ratusan trilyun uang rkyat d korbankan.. pdhl dlu pmrintah mau bkin konvers jutaan kompor listrik, kan mayan bsa nutup krugian dan mnghemat Trilyunan dolar devisa dr impor migas. cm ya itu d demo abis2an sm rkyat d anggap proyek luhut.. 😂😂
PLN gak akan over supply kalau PLTU ditutup untuk mengurangi polusi. Tetapi menjadi masih masalah untuk supply listrik malam hari jika semuanya menjadi solar
Apa saja yang namanya monopoli itu kurang bagus, muncul ke semena menaan dari yang memonopoli. So, teman teman khususnya yang baru akan beli PLTS, perlu di perhitungkan bener bener karena tidak murah. Bagi yang sudah punya PLTS seperti Bang Ajik dan Saya, Optimalkan penggunaan listrik antara jam 10:00 sd jam 15:00, tentu sebisanya. sambil menunggu permen yang menarik, karena kalau mau memaksakan diri, akhirnya kena denda.
seperti nya permen untuk PLTS sudah fix 😂, toh tidak ada gunanya PLTS bagi PLN kan, jadi tidak di hitung. jadi sama aja kayak anda pakai listrik rumahan
Mending offgrid aja gak ribet, siang pemakaian full PLTS, malem PLTS sisa dan setelah itu PLN, beres. Rumahan yg boros khan di waktu siang, nyuci, strika dan masak pakai kompor listrik induksi.
barusan beli inverter hybrid. padahal sdh punya EXIM di rumah. Kecewa dgn pemerintah sekarang. Lebih suka bakar batubara via PLTU2 yang akan segera dibangun, dibandingkan yang renewable bgini. Harusnya pembangkit2 yang akan dibangun adalah yang ramah lingkungan. yang sudah terlanjur tinggal nunggu shutdown aja. Tapi ternyata... halahhh
Free gimana? Pake PLTS itu kalo dihitung dr penghematan tagihan PLN, baru balik modal 15-20 tahun. Itu belum menghitung biaya perawatan & penyusutan peralatan. Mungkin 4-5 tahun lg, baru ada teknologi panel surya yg jauh lebih efisien.
Udah puluhan tahun monopoli total Laporan rugi mulu Sekarang rakyat gak boleh independent Dilarang mandiri Padahal niatnya bagus Gak mau bergantung sama negara Minimal urusan listrik
itulah ketika berhadapan dg korporat baik negri maupun swasta yg mengaplikasikan sistem monopoli,,,,kalau saya mungkin nyusul seperti mas kalau dana sudah siap pakai off grid, full plts dan dirumah akan saya tulis besar2 di atap rumah "GREEN ENERGY " dg logo pln dicoret.
Saya kurang setuju untuk hal ini, masyarakat kecil punya kemampuan untuk investasi PLTS mahal itu rada gimana gitu? Karena sepengetahuan saya, masyarakat yang sudah mampu justru yang investasi di PLTS. Jadi ga seharusnya golongan ini untuk mencicipi subsidi, walaupun insentif dalam bentuk lain tetap harus dilakukan untuk mendukung pengembangan EBT. Jadi dengan rasio elektrifikasi 99% harusnya akan sangat minim untuk masyarakat pra sejahtera untuk harus investasi ke PLTS untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Pada umumnya waktu dimana PLTS ini berfungsi menghasilkan daya maksimal adalah pukul 10:00 - 14:00, yang mana baseload generator sudah mampu menghandle dengan biaya per KWh yang lebih murah, belum dihitung dengan subsidi untuk masyarakat kelas bawah yang jadi cuma ~ Rp 800/KWh. Mungkin yang belum pernah lihat Rencana Umum Penyelenggaraan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2023 dibaca dan dipahami dulu sebentar. Sebelum menohok terlalu jauh ke oversupply. Oversupply ini outputnya adalah energi (KWh) bukan cuma daya (KW). Saya ngerti nanti ada yg mau komentar tentang Joule dan Watt dan lain sebagainya, tapi secara praktis karena pengukuran pake KWh meter akan lebih tepat untuk mengesampingkan penggunaan Joule. Jadi pengukurannya membutuhkan waktu sebagai parameter tambahan. Oversupply ini terjadi karena harus adanya komitmen di kontrak antara Independent Power Producer (IPP) milik swasta ataupun milik PLN sendiri dengan PLN. Komitmennya bagaimana? Sesuai kesepakatan di masing-masing kontrak utilisasi minimum IPP harus terpenuhi akan tidak rugi. Baik baseload (beban dasar) ataupun respon peakload (beban puncak). Nah, buat yang mengerti kalau baseload dan peakload ini berbeda pasti ngerti kenapa IPP harus nyala kaitannya dengan regulasi frekuensi dan tegangan. Masyarakat kita itu sebagian besar per total populasi masih banyak yang make kapasitas listrik terpasang 900VA. Jadi seharusnya diatas kategori ini sudah di kategori sejahtera, di golongan ini juga masyarakat yang mampu melakukan investasi. Yang mana namanya investasi ya berbagi risiko (sharing risk). Jadi pendekatannya beda. Kalkulasi untuk investasi bisa pakai off grid tinggal kembali lagi sampai sejauh mana nilai impas dan besar investasi akan menjadi tolak balik. Walaupun oversimplifikasi, tapi paling tidak bisa menjadi gambaran kenapa "subsidi energi" dialihkan menjadi belanja infrastruktur bisa berpengaruh dan punya efek samping ke kebijakan PLTS rumahan. Karena kebijakan energi ini levelnya diatur pemerintah pusat ya sebaiknya masyarakat sadar untuk menggunakan hak pilihnya secara tepat. Maksudnya, baik untuk pemilihan legilator atau eksekutif kalo mau mendukung EBT ya dilihat secara cermat visi misi calon kandidat kedua lembaga ini.
Gw modal BIKIN PLTS Sampai bisa menghasilkan Listrik.. Simple aja harusnya semua milik Gw...karna perawatan atau kwrusakan bukan pemerintah yg tanggung... Ko ini ESDM bikin peraturan ga mau ajak gw nimbrung... Itu swpihak .. ada PERAMPASAN HAK ..kan punya gw ko Lo ( ESDM ) yg ngatur. ESDM lo kalau mau atur suruh PLN taruh PLTS di rumah Gw. 70 gw 30 PLN INI perarturan gw mewakili kalangan SALAM 1 ASPAL. Staff MPR DPR swmua di tanggung negara.. Cuman DOSA yg g di tanggung Negara
Rezim pembela pengusaha besar, pembangkit PLTU dg Batubara malah terus dibuat oleh pengusaha besar spt ADARO, dan dibeli listrik nya oleh PLN (krn PLN dipaksa dg aturan menteri esdm juga), sedang PLTS rakyat yg energi nya lebih hijau malah cuman rampok secara gratis.... Rezim pembela wong licik
Intinya pemerintah tdk ingin rumah tangga swasembada energi surya...krn mengurangi komsumsi listrik yg diproduksi pln dari PLTU....wkkkkkk...nanti kl sdh polutan udara tinggi di indonesia br sadar.
Ya fair aja sih, PLN gak mau jadi batere gratisan. Sbg perusahaan kan harus untung bukan jadi dinas sosial. Kalau sekedar mau mengurangi biaya listrik, pake untuk siang saja sedapatnya. Gk ush investasi berlebihan jg dan gak usah mikirin exim. Kalau produksi PLTS berlebih, ya investasi di batere aja, buat pengurang daya PLN dimalam hari.
Urusan PLN lah. Kalau mau Export (jual) ke PLN. kita ga boleh paksa lah. PLN mau beli atau tidak. Urusan PLN. Contoh aja. Kamu ada duit dollar. Trus jual nya pasti lebih murah di banding beli nya. Sama aja PLN. Trus PLN mau beli atau tidak. Urusan dia lah. Ngapain pusing2. Pasang aja PLTS semaunya. Ngapain harus jual lagi ke PLN. wong PLN yg punya listrik. Investasinya besar untuk bikin listriknya.
Mendingan off grid sekalian aja deh dengan resiko kita mesti investasi battery ... Kebetulan iñvestasi battery per kwh nya makin murah seperti hal nya panel surya yang kian hari semakin murah per kwh nya
Kalau negara berbisnis ya gini lah.. Bukannya membuat rakyat bisa lebih beruntung tapi malah bikin buntung krna negara behitung untung rugi padahal ke rakyat nya sendiri
Pembangkit swasta cont pltmh dll, jg begitu peraturannya bang, produksi lebih dr ketetapan kerjasama yg di TTD bersama di anggap 0 alias engga di bayar
Tujuan utaman membangun plts awalnya buat apa? Pastinya untuk penggunaan pribadi, setidaknya mengurangi pemakaian dari Pln truss ngapain pula merasa dirugikan saat PLN sudah tidak lagi menginginkan listrik dari pengguna plts. Masih bersukur negri ini diberi kebebasan warganya memanfaatkan sumber energi dari alam. Jadi intinya jgn memaksa negara membeli suatu produk yg padadasarnya negara juga sudah memproduksinya.
Kalau memang kelebihan pasokan, ya turunkan harga per kwh aja. Toh memanusiakan masyarakat, jd kan masyarakat yg mau pasang plts akan berfikir karena per kwh pln sangat murah.
listrik itu bukan barang bekerja dengan hukum supply dan deman. elo perlu elo bayar sekian, elo nggak perlu ya nggak usah langganan PLN. nggak ada barang subsitusi yang bisa ganti listrik PLN dengan lebih murah
@@fajar79 bukannya kwh meter exim sudah pakai sistem online ya? Harusnya kan sudah bisa pakai sistem real time pricing, itu sudah diterapkan di beberapa tempat negara maju, kalau demand tinggi misal saat pagi dan sore lebih mahal daripada di saat siang atau malam.
@@samueladitya1729 california US dulu support export. tapi di akhir 2022, dari 0.30us$/kwh, jadi cuma 0.08us$/kwh.disana juga mungkin tersedia banyak energi, jadi nggak perlu kasih insentif plts. jadi wajar saja bagi negara yg SDA berlimpah, harus dimanfaatkan, sampai nggak laku lagi
Saya dulu pernah ingin pasang PLTS dengan harapan bisa dpt energy gratis dan lepas dari PLN, tp kaga jadi setelah mendengar penjelasan dr provider PLTS tentang peraturan pemerintah...... 😅
Pada dasarnya sampai kapanpun energi murah itu pasti selalu dari coal. Sampe negara maju, semaju2nya juga butuh coal, pun alternatif yang stabil, bukan surya dan angin. Tapi panas bumi, geothermal dan itu sudah proven. PLTS itu efisienya cuma 30-40% Indonesia itu terik tapi hampir sebagian siang hari adalah berawan, kecuali di Indonesia timur lebih jarang berawan. Jadi PLTS di Indonesia kurang bisa diandalkan, baterai mahal, efisiensi produksi PV berbatas waktu nanti degradasi di tahun sekian. Untuk negara miskin dan ekonomi lemah "coal" masih menjadi sahabat, KECUALI nanti GDP percapita Indonesia sudah naik setara singapore atau malaysia, nah baru bisa kita bicara sistem yg lebih advance di solar panel dll dll, kalo dompet rakyat masih ecek2 yaaa percuma ngomong energi terbarukan. Karena bauran EBT itu ga murah dan mudah. Kalo kendaraan masih pake bensin, udah ga usah repot2 mikir PLTS. Yg simpel2 aja dulu, ganti ke motor listrik atau mobil listrik. Ga sanggup? Berarti ya levelnya masih di "coal". PLTS itu alternatif tapi bukan solusi satu2nya, masih banyak cara utnuk mereduksi "carbon footprint". Drpd pasang solar panel, mending mikir rumah udah sesuai belum luasan hijau nya, rth nya. Artinya halaman sudah minimal 30% belum dr luas lahan? Kalo belum ga perlu repot2 investasi solar panel, investasi halaman dan pohon2 aja dulu, pasti ga sanggup. Karena buat level bawah rumah dengan halaman dan pohon itu coat besar. Tapi lucunya beli rumah, tapi ga sanggup mempertahankan area resapan, halaman, taman dan teduhan. Lalu protes banjir dan polusi, skrg repot2 mau pasang solar panel. Cmon man, logis aja, ilmu lingkungan jauuuuuhh lebih advance dr sekedar urusan dompet. Yg rumahnya masih ga ada taman dan pohon, coba drpd pasang solar panel, gih kar floor2an garasi, ubah balik jadi taman dan teduhan pohon. Berani ga?
Gua aja karna gak sanggup bayar listrik . Banyak mangkrak. Fasilitas elektronik.. .. mending pake PLTS.. bebas pemakayan.... PLN mahall... Tidak sesuai.. dengan ... UMR Indonesia...
yang jadi masalah kelebihan daya yang di kirim ke pln tidak terpakai oleh pln karena pln tidak punya capasitor atau batre bank, jadi listrik yang di export hanya terbuang percuma, pemen sdm tidak berdasarkan hasil diskusi dengan pihak pln dan hanya menjadi semakin mengurangi keuntungan PLN
Ya bgmana ya. Sebaiknya dicari Win - win solution sedpt mgkin (😊, klasik bgt yah), tapi mmg bgtu. Masalahnya, banyak pembangkit listrik itu jg yg istilahnya sustainable dan non-fossil fuel itu dari investasi asing, yg notabene jg spt.terutang dari penghasilan jualnya. Lalu pemerintah ditekan sama investor luar negri, selanjutnya Pemerintah saya pernah dengar membuat peraturan bahwa sebuah BUMN Harus untung (karena yll.banyak tdk untung, malah rugi (harga dollar dan inflasi jg sering terus naik), sementara, pemerintah, ya karena 2 faktor diatas, meng-update gaji2 PNS, entah berapa thn.(atau setiap thn?) ada kenaikan gaji PNS. Saya nggak tau, apakah margin keuntungan mereka sangat tipis, atau bgmn? Tentu PLN sbg sebuah Badan, agak "Kejepit" sana sini. Di lain pihak, seharus/sebaiknya, peng"eksporr" listrik dari On grid juga bisa dpt untung pemotongan tagihan, dong. Kan listrik-nya dipakai. Sebaiknya hal ini di diskusikan di DPR juga, sbg perwakilan rakyat yg berinisiatif pakai On Grid Solar panel. Harga dan pasang Solar panel, masih termasuk mahal investasinya. Sebaiknya di hargai juga upayanya. Bagaimana dengan "Carbon Credit" pengurangan polusi udara yg pernah dibahas juga? Kalau memang ada duitnya, ya sebaiknya dibagikan ke Eksportir2 listrik on grid ini juga.
IMHO tentang PLTS, sampai saat ini komponen2 untuk membuat PLTS ini masih impor (kandungan TKDN nya masih rendah) dan negara kehilangan pemasukan dari PLN. Jadi perubahan2 kebijakan PLTS pun berusaha untuk tetap menjaga pemasukan untuk negara.
PLN itu menyangkut hajat hidup se indonesia, jika perushaaan PLN ini tidak di dukung kemudian hari akan bangkrut lalu gimana suplai listrik ke masyarakat? masa balik ke jaman batu lagi, oiya PLTS kan pakai baterai pengelolaan limbah nya belum jelas kalau skalanya naik besar besaran jadi wajar kalau belum di dukung 100% untuk convert ke tenaga surya
Kl saya bukannya tidak suka dgn pemerintah.itu semua krn bumn seperti pln dirutnya kebanyakan korupsi.itu cuma alasan pln aja yg tdk mendukung kesejahteraan rakyat indonesia.saya tinggal di australia jika selama musim panas beban listrik 0 tidak ada biaya berbulan2 karena bisa ekspor 100%.Itulah PLN di indonesia yg sama skl tdk rela rakyat indonesia sejahtera dgn adanya plts ongrid.
Lah peraturan ke marketing aja... Aku suka pendapat mu koh Mending pasang sendiri pake sendiri Tapi tidak secara langsung membantu orang lain ( gogreen ) Ada sistem kuota itu hanya monopoli biar listrik PLN tetep jalan... Udah di bantu buat ngasih daya malah nglunjak minta free ( gak masuk tuh hitungan perawatan panel² ) 😂😂😂
Produksi listrik tanpa investasi besar pun modal swadaya rakyat, mereka tidak mendukung. Mungkin tidak ada pemasukan atau sesuatu? Susah masuk akal, wajar banyak yg curiga urusan kerjasama pembangkit2 listrik swasta besar. Siapa pemiliknya? Au ah gelap
saya baru kira2 saja menangkap pengertian ini intinya adalah PLN GAK MAU BAYAR kelebihan daya rakyat, gitu kan? banyak perubahan revisi berulangkali menunjukkan itu saya ingin tahu bagaimana komentar channel joel53 untuk masalah ini, . . . atau dia sudah malas , tidak mau tahu? . . .
Sadar dong, hidup di Konoha jangan mimpi penguasanya punya niat mensejahterakan Rakyat. Nanti Mafia Mafia Batubara yang rugi kalo pada pake PLTS, dan pasti mereka yang ada atau dekat dengan kekuasaan bakal ngutak ngatik regulasi agar rakyat tetap bayar iuran ke kantong2 mereka, entah lewat pajak yang dibuat buat atau melalui pembatasan dan regulasi2 gak masuk akal atas penggunaan PLTS. Selamat datang di negri konoha yang full kapitalistik dan korup🙏🏼
Kok pada bingung gak bisa jualan listrik ke PLN? kemudian mengatakan aturan PLN makin jelek. Kalian yang Repot-repot sendiri trus nyalah-nyalahin orang. PLN kan juga punya problematika nya sendiri. Mikir!
Keliatan Kalau sakit Hati belum sembuh,
peraturan kemaren 15 % dari daya yg terpasang itu untuk daya yg bisa diekspor ke PLN ,sedangkan pemasanganya Bebas ,kalau sekarang tidak dihitung.
PLTS on Grid sekarang lebih efektif untuk yg beban kerjanya siang Hari
mis: bengkel,Kantor ,sekolah dll
saya sendiri memakai sistim on grid daya terpasang saya 2200W panel surya saya 5000 WP
untuk LAS,mesin Poles,gerindra,mesin potong & mesin bubut saya bisa memakai dgn bebas tanpa harus beli Accu yg super Mahal.dan biaya tagihan saya perbulan nyaris hanya untuk abunemen & kondisi mendung saja. perbulan antara 180-300 Rb .
jika saya memakai full PLN mungkin biaya bulanan saya 1,5-2 Jt/bln
Maksudnya 15% itu gimana pak? Bingung baca tulisannya
Apa bener kamu paham ttg panel kok gtu komentarnya,,segeda apa pun panel surya itu g ada yg mengeluarkan energi AC langsung yg ada dia di rubah dulu pase nya agar jadi se arahh atau DC lalu buat menyuplai batrey lalu masuk yg namanya IINVERTER buat menguubah arus ke AC inverter ada 2 jenis keluaran 220 dan ada yg 380V tapi umumnya 220V,,kalo masukanya ada yg 12V 24V dan 48V
@@mametjagabaya6127 anda baru berteori tapi saya sudah memasang pada bengkel las & bubut saya,saran saya perbanyak literasi ttg PLTS Ongrid dan gridtie inverter
Intinya pejabat negara Indonesia banyak yg bejat dan laknat tidak berpihak kepada rakyat itulah brengsek nya pejabat negara Indonesia
Indonesia dilarang kreatif. Salah kalian sendiri milihnya pemimpin yang gak adil. Ada yg adil tapi kalian gak mau karena beda agama dan pake peci
Intinya zona nyaman PLN sebagai pemegang hak monopoli kelistrikan tidak mau diganggu. Kembangkan terus energi alternatif untuk listrik dan bbm supaya tidak "dijajah" sama penguasa monopoli.
Bukan PLN yg salah. Semua demi ibukota kebanggaan kalian itu. Menteri keuangan sibuk nyari dan majak kesana kesini utk memenuhi kebutuhan dan kemauan presiden. Yang pilih kan kita. Kok protes?😂
begitulah kalau negara berbisnis dengan rakyatnya,, harus untung jangan rugi,
Pemerintah tdk pernah memihak rakyat. Tetapi justru mempersulit rakyat.....
Sudah muak dengan semua aturan yang dibuat.
Semua menyulitkan masyarakat.....!!!
Alhamdulillah saya pengguna PLTS sudah 5 tahun tidak di persulit oleh pemerintah bos,, dan saya sudah free energi listrik selama 5 tahun ini bos
Saran saya tdk usah on grid berurusan dg org pln, pasang switch setelah meteran pln.... siang hari dari meteran di off full dari plts, malam hari dari pln... konsekwensinya kapasitas plts diperbesar melebihi kebutuhan utk menjaga sinar matahari yg tdk full... bagaimana ?... mohon komment.
Gak bisa masih on grid itu. Klo offgrid pasang baterai dulu, jaringannya perlu diposah antara pln dan plts
ini masih on grid bro gmna sih 😂
off grid bener bener tidak nyambung ke jaringan pln
kalau off grid, harus buat jaringan sendiri, balon lampu dsb terpisah dari instalasi PLN.
Jangan terlalu berharap pada negaramu karena tau sendiri lah 😅. Penuhilah kebutuhan dan keinginan kalian dengan usaha kalian sendiri. On grid ribet, ya off grid saja lah.
benar ini jangan terlalu berharap pada negara konoha ini
betul, ya jangan di kasih kalo gak di bayar, off grid aja, gitu aja kok repot
Dengan adanya PLTS PLN terutama uknum pejabatnya takut pendapatannya berkurang, yang seharusnya PLN itu ikut mensejahterakan rakyat tetapi ini sebaliknya.
Tapi ini dilakukan ole oknum yg lupa pada kemerdekaan RI yg diperjuangkan oleh para pahlawan kita, yang sesungguhnya berjuang untuk kesejahteraan rayak indonesia.
Tetapi para pencari harta itu lewat PLN tidak perduli dg rakyatnya.
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua dari kesarakahan para oknum pejabat itu. Aamiin..
masalah nya apa hubungan nya ? PLN tidak peduli dgn rakyat? kan itu bisnis, memang situ peduli kan PLN Kalau listrik naik wkwkwkwk
Gw heran kok elu bisa smp kesimpulan spt itu? Ga liat perjuangan bapak2 PLN nyebrang hutan, lembah, sungai, dsb ngangkut tiang listrik, ngolor kabel PLN dsb. Mereka bertaruh nyawa buat mengaliri listrik utk seluruh masyarakat smp pedalaman. Bukan cuma tiduran cantik di kamar sambil ngetik komen di youtube.
@@dhanang memang situ peduli ?? 😂😂😂
@@antons4147 Peduli. Kalo ga peduli gw ga bakal tau dan ga bakal bisa cerita soal itu kan? Simple logic.
@@dhanangyg bawa itu tiang, yg pasang kabel induk yg narik kabel yb pasng tiang, itu bukan pln, tapi kontraktor yg kerja sma dgn pln, sy pernah jadi bagian dri kerjaan itu.
Kelebihan pasokan PLN yang menjadi alasan arus yang masuk pln dari plts on grid tidak dihargai/dibayar. Yang membuat PLN over supply adalah para orang besar salah hitung dimasa sebelumnya.Tidak ada penalti bagi PLN yang melakukan salah perhitungan. Yang ada adalah kesalahan mereka menghambat energi hijau yang sedang diupayakan rakyat kecil melalui PLTSnya.
Ingat PLN gak hanya jual listrik tapi juga membangun jaringan infrastruktur listrik serta perawatan. PLTS hanya disilang hari, sedangkan PLN siang hari itu sudah lebih dari cukup karena hanya beban dasar sedangkan puncakya pemakaian di malam hari. PLN dapat suplai dari PLTS juga gabisa dijual ke pelanggan lain. Karena gak menguntungkan malah bayar kepelanggan mungkin timbul aturan baru
Sebenarnya tidak ada yang berupaya menghambat energi hijau. Anda berminat, silahkan saja.
Tapi akalu anda mau ajak teman/perusahaan untuk join/kerjasama tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku.
ya karna itu "kesalahan yang menguntungkan(bagi oknum)" mulai dari dealing proyek, operasional pembangkit listrik DLL.
istilahnya "win win solution" pemangku kebijakan senang, proyek lancar dirut senang.
rakyat yg gak tau apa2 jd korban. hahaha
@@playmore4290 pemerintah memang tidak menghambat(secara keras) bang. tapi "regulasinya tidak menguntungkan" bagi startup energi terbarukan.
saya tidak berurusan dengan konspirasi global, tapi dari statement PLN sendiri yang mengatakan sedang dalam status "over supply" itu sudah gak masuk akal. kenapa memaksa kerjasama dengan membuka pembangkit listrik baru kalau PLN sudah punya data kebutuhan listrik pelanggan.
bayangkan "negara(PLN) rugi gara2 over supply" kan memenejemen nya G06l0G.
Ya kalau dipikir secara waras, rakyat kecil yg pas pasan ga mungkin bisa mikir beli PLTS buat ngurangi tagihan. Yang bisa beli PLTS itu menengah atas yang punya cukup dana buat nomboki dulu biaya bulanannya.
Dan selain kita bicara over supply, orang yang ngerti listrik juga tahu hubungan antara daya dan ukuran kabel. PLN sudah menghasilkan daya sekian dan cukup pakai kabel sekian. Yang juga pakai duit. Kalau ditambah dengan daya yg dihasilkan PLTS warga bisa-bisa jadi kelebihan beban dan kabel instalasinya bisa terbakar, yg merugikan rakyat kecil yg tidak memakai PLTS
Orang berpikiran kecil liat sepihak aja.
Di negara maju yg menggunakan PLTS itu kebanyakan karena yg dikejar adalah green energy bukan masalah biaya tagihan.
Kalau kamu rakyat kecil, pakai aja biaya dari PLN itu udah paling ekonomis ga bisa dibandingin dengan PLTS sampai saat ini. Silahkan berhitung sendiri jangan kata orang dan bombastis aja.
Asal setiap bangun/beli rumah langsun dialokasikan budget utk PLTS pasti bisa punya energi mandiri. Beli rumah 1 M, sisihkan 100jt utk PLTS... bisa lah. Goodbye PLN.
Nah betul itu anggap aja investasi jangka panjang.. Tapi kemungkinan besar nanti setiap yang punya plts kena pajak 😂..
Solusinya, ganti pejabat" PLN biar ada yg lebih care & lebih memikirkan rakyat, bukan kepentingan
Yang masih pasang PLN bersyukurlah karena bisa menikmati listrik paling murah sebab pasang PLTS off grid sekarang hitungannya masih lebih mahal jadi bisa untuk hobi saja dan fungsikan sebagai UPS saja.
Kalau ada yang mau putus dari PLN pindah pakai PLTS cari ilmu dulu lah berapa kebutuhan baterainya supaya awer dipakai bertahun-tahun 😁
Kecuali sultan baru bisa putus PLN
Masih mahal bos.... Modal 30jt.... perawatan mahal ... Kalo 5 tahun jebol... 30jt bisa bwt bayar listrik 10 tahun...🤣
Pemikiran cerdas, lebih baik nyicil PLN yg dah super murah, mantap bos que
Salam kenal bang. Mantap infonya
Kalau sy tetap bertahan di off grid.
Salam semangat dan salam berkarya.
Nice info, trutama utk yg baruuu saja mau coba-coba kayak saya (msh tahap riset + ngumpulin dana, blm implementasi). Jadi makin tau dan dapet pertimbangan ke mana arah orientasi yg lebih pantas / proper 🙏
Pertanyaan di deskripsi: "menurut teman2 benarkah indonesia kelebihan daya listrik???", na ini saya kok kurang yakin. Di area saya cukup sering pemadaman 3 - 4 jam kadang sampai 6 jam; kalau kata surat sih alasannya "pemeliharaan". Kalaupun iya, kelebihan daya, ya untuk buka jaringan baru saja, toh PLTS itu juga bukan utk semua kalangan masyarakat, artinya tetap ada pangsa pasar yg butuh PLN. Indonesia kn luas...
benar juga. mestinya aturan tidak berlaku general ya. Harus melihat kondisi lapangan dan aturan menyesuaikan kondisi di sana.
Pemerintah deposit Kwh listrik ke swasta sangat banyak yang diartikan kelebihan listrik.
kalau soal "kelebihan daya listrik pln" itu tergantung daerah masing2, beda2.. menurutku PLN belum siap Sistem PLTS dan regulasi masih berubah ubah mlenca mlence ribet banyak politiknya..
Intinya pemerintah tidak berkomitmen untuk mendukung EBT. Mari pakai off grid.
lah pemerintah dukung GO GREEN tapi Berdiri lah sendiri pakai PLTS OFF Grid kan tanpa ketergantungan PLN
@@antons4147 GO GREEN tapi listriknya masih pakai batubara ya?
Yg tidak komimen itu kmu harusnya kalau pakai plts gak usah sangkut paut PLN gitu ngapain pakai plts kok masih minta strum sama PLN kan lucu
@@giatwaluyo5182 Katanya GO GREEN?
@@giatwaluyo5182 makanya suruh coba aja dia pakai PLTS On Grid Tanpa ada strum PLN, apakah berguna ? apakah bisa untuk nyalakan listrik ? sepertinya tidak bisa nyala kalau PLTS On Grid saja. karena prinsip PLTS On Grid itu Hanya Seperti Nge Cas Baterai / Aki dari Solar Panel yang Output nya naik turun tergantung terik sinar matahari
Thanks Paparannya Om. Kalo menurut saya pribadi, aturannya jelas kontra produktif. Orang bikin plts on grid, ya tujuannya untuk menghemat biaya listrik yang tinggi dengan melakukan ekspor impor dengan PLN. Dengan peraturan yang baru. Sudah tidak berguna lagi, bikin plts on-grid. Untuk yang plts off grid, masih ada harapan, tinggal di cermati cost benefit analysisnya aja.
BTW kalo listrik over supply, harusnya secara hukum ekonomi, maka harga listrik di pasaran akan semakin murah. Tapi itu berlaku hanya di pasar bebas, dimana banyak kompetitor inovatif yang bermain. Contohnya : produk ponsel android, dimana produsen berdarah-darah berkompetisi untuk mendapatkan orderan dari customer.
Namun itu tidak berlaku, Untuk produk listrik ini. Sepengetahuan saya , cuma PLN saja yang memproduksi listrik yang dijual ke masyarakat. Jadi harga memang PLN sendiri yang menentukan.
Harusnya, dengan over suply nya listik produksi PLN. PLN bisa menekan harga lagi sampai serendah mungkin, sehingga masyarakat akan sangat terbantu untuk menghemat pengeluaran dari sisi energi.
Setau saya PLN membeli listrik dari Pembangkit Listrik yg kebanyakan dimiliki oleh swasta. Jadi PLN ini harus menjual semua listrik yg sudah dibeli ke konsumen, kalo over supply PLN akan rugi. Pembangkit listrik gak bisa rugi, sebab semua akan dibeli oleh PLN.
Mana mungkin saat over supply harga listrik makin murah? Kalo listrik dimurahin PLN akan makin rugi, sebab harga belinya kan tetap sesuai kontrak.
Makanya PLN adalah perusahaan monopoli yg selalu rugi, dari awal cara pengelolaannya sudah "didesain" utk rugi. 😂
PLN gak mau bangkrut bos. PLN hutang 500 triliun, tapi Gaji Dirut ratusan juta gak mau kurang. Kalau semua orang Indo pasang PLTS, PLN buuangkrut bos.. wakakakak
@@choirularifin7652 saya kurang faham, seberapa besar PLN beli dari swasta. Kok sampai berlebihan begitu. Memangnya, tidak ada di PLN yang memikirkan strateginya untuk membuat listrik murah. Orang PLN itu , kata Pa Dahlan Iskan, pinter-pinter semua, rata-rata rangking 10 besar dikampusnya. Harusnya sih, se logika saya, bisa lah, membuat listrik menjadi murah..
@@Ali-hu8jr Orang yang berani pasang PLTS itu , orang yang cerdas menurut saya. Mereka berfikir inovatif, bagimana mengurangi tagihan listrik, meskipun investasi awalnya gede. Itu kan ga semua orang bisa. Harusnya dihargai , dengan dipermudah untuk menampung kelebihan listriknya. Ini malah terbalik... yang inovatif, malah ga dihargai..
@@agungtheprofessional Mereka sudah kelebihan daya, kalo harus beli lagi dari PLTS rumahan jelas gak mau.
Sebetulnya gak ada masalah, tinggal bikin off grid saja. 😁
ya OFF GRID aja kalo gitu, jangan maksa PLN beli barang yg ga mereka butuhin. Kalo maksain PLN beli kelebihan supply listriknya jadi malah kayak punya PLTS karna mau sekedar bisnis aja, bukan go green. Enak banget kan bisnis yang pembelinya wajib beli berapapun produksinya, kurang produksi ga di pinalti, over produksi pasti dibeli....
Tapi PLN dipaksa loh buat beli listrik dari perusahaan swasta milil luhut dkk
kl sy main offgrid aja pak, pakai ats, jadi gausah ribet nyuplai ke pln. kl batre habis ya pake pln, kl punya daya ya pake batre.. ketemunya kita malah lbh untung, drpd kelebihan tp ga dihitung..
selama ini sy hanya pakai 2Kw aja kl matahari terik bisa 24jam full tanpa oper ke pln
Untuk biaya 2kW habis berapa pak sampai finish?
@@rstm4617 sekitaran 25-30jt pak kl ga salah soalnya sy ga sekalian, tp sedikit2 buatnya.
Terima kasih mas Aji atas beritanya yang secara random video mas Aji disodorkan oleh CZcams ke saya siang ini, hehe. Tapi izin mengomentari sedikit soal "orang kecil". Kalau menurut saya orang kecil ya full PLN aja, sekalipun On Grid lebih murah dari Off Grid, tetap saja seperangkat persenjataan PLTS pribadi ini masih bukan uang yang sedikit. Saya saat ini masih full PLN, tapi sedang berjuang menuju level mas Aji nih untuk Off Grid, hehe.
saya bingung nyalahin pemerintah soal ongrid. emang ongrid malam berpartipasi dalam green energi di malam hari? jadi nggak bisa dikatakan PLTS ongrid itu mendukung green energi, karena hanya 12 jam maksimal dia bisa supply. beda sama offgrid, itu bisa dibilang dukung pemerintah green energi. tapi ya, ibarat ditanya sama yang beli mobil listrik, "beli mobil/motor listrik kenapa?", hemat bang, nggak perlu antri bbm. tujuan utama bukan lah dukung green energi, tapi hemat biaya operasional. pasti yang ongrid ditanya, "kenapa pilih ongrid bisa export?", ya biar bisa dapat potongan harga dimalam hari. ya logikanya dia kasih saja baterai, simpan tuh kelebihan energi, malam dipakai. kalau habis ya balik lagi PLN, kan sama aja. cuma simpan dibaterai lebih mahal dibandingkankan seolah-olah bantu PLN :)
masalah nya PLTS ON Grid mau supply saat siang hari pun tidak ada gunanya kan, sama aja PLTS On Grid Tanpa menggunakan PLN, output Inverter pun tidak bisa buat nyalain energi listrik rumah kan,
@@antons4147 memang kenyataan nggak ada gunanya plts ongrid supply siang. kalau mau bantu pln, supply itu jam 5 sore sd jam 10 malam, karena itu waktunya beban puncak. saat itu plts ongrid kan nggak bantu? malah ikuy berpartisipasi menggunakan energi fosil. mangkanya saya menganggap plts ongrid itu nggak mendukung EBT, karena malam ikut berperan beban puncak
Sebenarnya ini bukan salah 100% PLN juga. Indonesia belum investasi infrastruktur batre skala “grid” untuk menyimpan untuk dimalam hari. Kekurangannya batre ini, dimalam hari disaat listrik sangat dibutuhkan, akan butuh lebih banyak peaker plant PLTU. Salahnya karena PLN kurang gercep melihat kebutuhan batrenya.
Pemerintah keburu kalap dlm perencanaan 35GMW, perencanaan ini hanya terfokus ke wilayah Jawa Balikurang merata akibatnya oversupply diwilayah ini, pdhal wilayah lain aj listrik masi sering mati contoh diMedan.. Blm lg bodohnya masi bnyk rencana pembuatan PLTU2 yg akibatnya Jakarta udah kena impactnya jd polusi.. Akibat oversupply yah penguna PLTS jd ga terserap.. Pdhal awalnya seakan2 PLTS dijamin demi membantu pemerintah.. Ujung2nya dibuang demi oligarki
over supply karena luhut main batu bara dan ponakannya main di perangkat elektronik. padahal di luar jawa kekurangan
Hal yang terbaik untuk negaramu adalah
Jangan pernah katakan rencanamu kepada negara
Jangan pernah dikenal oleh negara
Jangan pernah berharap kepada negara
Berharaplah agar negara jauh jauh dari bisnismu
Langsung aja off grid .. ga ada sangkut paut PLN lagi.. ga usah bayar pajak . Langsung pasang yang besar .. bebas gas LPG.. pakai kompor listrik .. ga usah bingung nyari gas LPG lagi.. insyaAllah bagi yang berilmu akan paham cara pasang off grid yang efisien dan tidak mahal.. so .. intinya belajar dulu dan cari bahan baku berkualitas dan murah ..
PLN biar bagaimanapun adalah BUMN.... Kalau ga ada cuan, akan dibully. Yang menjadi ngeselin adalah peraturan pemerintah nya... Ga pernah mau konsisten ttg green policy... Kalau hanya karena fluktuasi supply dan demand... Itu tampak sekali bahwa yg bikin aturan kurang aware ttg apa artinya instrumen yg harus diciptakan... Insentif buat temen temen aktivis bisa diperjuangkan melalui carbon mechanism.... Semoga pemerintah lebih konsisten ke depan
pada saat populasi kendaraan listrik semakin tinggi dan setiap rumah yang memiliki mobil listrik butuh daya yang tidak sedikit (min 5KW), itulah saatnya pemerintah akan mendorong masyarakat untuk memiliki PLTS mandiri
No, pemerintah malah menaikkan jualannya
Kalau melihat aturan sebelumnya, hanya boleh install sistem on grid sekitar 15% dari daya, kemungkinan bisa export daya ke PLN untuk rumah tangga hampir tidak mungkin, aturan ini kemungkinan besar ditujukan untuk perusahaan besar/pabrik yang bisa pasang sistem on grid besar sekali. jadi tidak berpengaruh banyak ke kebanyakan rumah tangga yang pakai sistem on grid. Apalagi tujuan rumah tangga pasang sistem on grid hanya untuk mengurasi pemakain, so should be no big issues. overall gak ada masalah dengan aturan ini.
Off grid saja. Toh sama saja jika diinstall hybrid. Sama sama bisa menghemat isi voucher pln
Pencemaran udara saat ini mengancam kehidupan manusia di Jabodetabek. Ayo pemerintah kasih subsidi untuk PLTS biar udara bersih. Hentikan subsidi untuk bahan bakar yang membuat rakyat sesak nafas.
Ya nggak bisa salahin PLN juga kalau memang sebenarnya terjadi over supply. Itu jelas akan merugikan PLN. Mungkin kalau mau bikin plts on grid dihitung dulu kebutuhan daya siang hari berapa, baru bikin sesuai kebutuhan tsb. Agar kita tidak dirugikan karena kita yang over supply. Dan saat malam hari bisa full pakai PLN, mungkin lebih menguntungkan.
Mungkin ada pertimbangan lain mas, salah satunya ketika siang PLTS tinggi, sedangkan konsumsi daya rendah, hal ini memicu terjadinya kenaikan tegangan, yg dirugikan adalah tetangga (satu jalur) karena peralatan akan rusak apabila tegangan suplai lebih dari spesifikasi peralatan
sudah tidak kaget lagi dengan PLN , yang langganan PLN saja subsidi nya di kurangi, dulu beli token PLN 100 Ribu dapat 82kwh sekarang dapat 56kwh. (jika di tempat saya)
On grid ada kelemahanya kebutuhan listrik masyarakat cenderung dinamis, kita tahu kalau dimusim hujan plts cenderung naik turun... ini akan menyulitkan untuk pengaturan pembangkitan, sementara kebutuhan listrik masyarakat tetap dinamis.. kebijakan pasti ada dasarnya gak asal dibuat , tanggung jawab PLN juga menyediakan listrik yang handal dan murah... sekarang biaya modal plts off grid masih mahal dibatere.. perubahan pasti banyak kendala namun kita harus menyikapinya dengan positif, kebijakan yang tidak sesuai mungkin nantinya juga akan direvisi.. seiring dengan proses perubahan itu sendiri... kita tidak siap untuk berubah secara instan karena daya beli masyarakat kita berbeda- beda.. tugas PLN menyediakan tenaga listrik yang handal dan terjangkau sesuai amanat pemerintah.. itu semua untuk kepentingan bangsa dan negara..
PLN oversuplay harusnya turunkan harga, buat rakyat jadi makmur listrik
Nah ini baru solusinya
PLTS On-Grid ini memang menjadi dilema. Di satu sisi PLTS menyuplai ke PLN sementara di sisi yang lain PLN di siang hari itu dalam posisi beban dasar (tidak kekurangan daya). Artinya daya yang disuplai oleh PLTS itu tidak akan bermanfaat bagi PLN atau dalam artian tidak bisa diuangkan. Mungkin inilah yang memicu lahirnya regulasi baru ini.
Anda sangat faham, jangankan yang dari PLTS rumahan yang recehan, PLTU yang milik PT ks on grid dengan pln juga tidak semudah yang dibayangkan
Yang salah berarti Menteri ESDM yang sudah membuat aturan awal. Tidak Menghitung PLTS disiang hari dan memperhitungkan jangka panjang.
Kok bisa yah, pemerintah buat aturan yang salah diawal. Pemerintahan yang KOPLAK 😂😂😂
@@jaenuryrusli5301 Aturan yang mana?
solusi memang harus memakai cara offgrid daripada menghadapi peraturan PLN yang terus berubah. Awalnya memang kelihatan mahal modal investasinya , tapi untungnya tak perlu urus perizinan berbelit belit untuk memohon meteran eksport import yang tentunya membutuhkan biaya tak sedikit.
ya karena PLTS On Grid juga tidak ada guna nya kalau tidak ada listrik PLN toh, mau eksport import pun buat apa benefit ke PLN?
PLTS itu memang terkesan lebih hemat untuk kedepannya, tp sebetulnya tidak, sama saja klo untuk rumahan. Tapi klo listriknya digunakan untuk bisnis atau yg menggunakan daya besar, memang jatuhnya lebih irit.
Kenapa klo untuk rumahan bisa terkesan sama saja, bukan irit? Krn perawatan PLTS itu berkala dan sekali ada kerusakan, modal besar lg untuk keluar. Misalnya penggantian panel tiap 5th sekali, penggantian baterai saat baterai dah drop, krn utk satu rumah bisa memakai 3 baterai, saat dipasang paralel ada baterai satu yg ngedrop, listrik juga akan cepat habis. Jadi saat ada baterai error hrs segera diganti, agar tdk berdampak dg baterai yg lainnya.
Harga baterainya aja berkisar antara 3-8juta.
@@riofan2 iya setuju, kalau pasang untuk rumahan tanggung, balik modal bisa 10thn lebih, itupun masih pusing mikir biaya service dan replace baterai dll, tapi beda cerita kalau rumah di plosok jauh dari pln, mending PLTS dibanding Genset.. sementara ini masih pln lebih hemat
Mending off grid lah. Kalo males bikin jalur baru pisah aja dari mcb nya. Kan biasanya di rumah tuh mcb ada banyak nah pilih aja jalurnya dr situ. Jd rumah lu sebagian pln sebagian plts. Ntar kalo udah bbrp tahun rasanya cocok dgn plts dan gak ribet baru nambah plts buat full off grid tinggal ntar kasih automatic switch aja.
sebenar bukan over supplay tapi PLN ga mau/malas bangun jaringan ke pelosok2 daerah, banyak banget desa2 di cianjur/purwakarta/kab bandung tidak ada jaringan pln sama sekali
Di pulo amprl aja sangatbkekurangan.. Listtik cm ada kl malam. Siang off totall.. Krn pake genset
Baru sekitar seminggu lalu kepikiran "panas banget pasang panel surya kali ya biar sekalian" eh detik ini muncul video begini. 1 sisi Alhamdulillah dapat info soal peraturan, 1 sisi astagfirullah hape gw nyadap gw.
Seharusnya masa "over supply PLN" akan segera berakhir. Karena LRT, KERETA CEPAT dan juga industri akan segera mengkonsumsi daya PLN
Jika kondisi ini berlangsung, maka PLTS Atap semoga segera didukung dan digalakkan.
Juga semoga industri PLTS Atap terutama solar panel, dapat dibuat di dalam negeri sepenuhnya
Jadi tamu di negri sendiri.
@@sudisamiyono7850Oversupply itu karena kesalahan asumsi kontrak antara PLN dengan IPP. Beban puncak masih akan sama di jam 5 sore sampai jam 8 malam. Yang mana PLTS tanpa energy storage juga ga memproduksi daya.
Baca di RUPTL 2023. Beban di jam puncak PLTS menghasilkan daya itu pukul 10:00-14:00 yang mana sudah pasti bisa dihandle baseload generator.
msh jauh tong, OS PLN mncapai 30%,, PLN rugi ratusan trilyun uang rkyat d korbankan.. pdhl dlu pmrintah mau bkin konvers jutaan kompor listrik, kan mayan bsa nutup krugian dan mnghemat Trilyunan dolar devisa dr impor migas. cm ya itu d demo abis2an sm rkyat d anggap proyek luhut.. 😂😂
Gak bakal brother, daripada bermitra dengan masyarakat, pasti PLN memilih bangun PLTS sendiri 😂
Belom ada gertakan agar PLTU dibatasi penggunaannya
Oleh karena itu ga Nerima sumber energi lain, se pendek yang ane tau
PLN gak akan over supply kalau PLTU ditutup untuk mengurangi polusi. Tetapi menjadi masih masalah untuk supply listrik malam hari jika semuanya menjadi solar
Tapi,, bos2 batubara bagaimana? Bs berkurang cuannya 😅😅
Mencla-ménclé Mas, namanya. Betul nggak serius dukung energi hijau. Yg sulit juga, pengusaha bidang PLTS.
Kalau pakai sklar hijau yg biasa untuk genset apa termasuk on grid? Jd hanya 2 pilihan, pakai pln atau solar.
Karena infrastrukturnya blm siap.
mohon maaf ya teman2 renewable, sementara offgrid dulu aja, yg kecil2, itu lebih masuk akal.
Baru mau pasang PLTS ketemu ginian, makasih infonya
Maen ditotal off grid aja.PLN ga bisa maksa konsumen listrik utk jadi pelanggan mereka
Saya Lebih usul,.. pakai off grid aja.
PLTS utk kebutuhan lampu, air, kulkas, dispenser. Sisanya jalur kan ke PLN
mari pakai on grid.. jadikan pln sebagai backup..
baterai, air, uap, angin untuk on grid malam.
cukup bayar abudument aja ke pln
Apa saja yang namanya monopoli itu kurang bagus, muncul ke semena menaan dari yang memonopoli.
So, teman teman khususnya yang baru akan beli PLTS, perlu di perhitungkan bener bener karena tidak murah.
Bagi yang sudah punya PLTS seperti Bang Ajik dan Saya, Optimalkan penggunaan listrik antara jam 10:00 sd jam 15:00, tentu sebisanya.
sambil menunggu permen yang menarik, karena kalau mau memaksakan diri, akhirnya kena denda.
seperti nya permen untuk PLTS sudah fix 😂, toh tidak ada gunanya PLTS bagi PLN kan, jadi tidak di hitung. jadi sama aja kayak anda pakai listrik rumahan
Mending offgrid aja gak ribet, siang pemakaian full PLTS, malem PLTS sisa dan setelah itu PLN, beres.
Rumahan yg boros khan di waktu siang, nyuci, strika dan masak pakai kompor listrik induksi.
barusan beli inverter hybrid. padahal sdh punya EXIM di rumah. Kecewa dgn pemerintah sekarang. Lebih suka bakar batubara via PLTU2 yang akan segera dibangun, dibandingkan yang renewable bgini. Harusnya pembangkit2 yang akan dibangun adalah yang ramah lingkungan. yang sudah terlanjur tinggal nunggu shutdown aja. Tapi ternyata... halahhh
Maju terus pegiat PLTS, listrik pemerintah sdh sangatmahal, kita gali yg free karunia tuhan❤
Free gimana? Pake PLTS itu kalo dihitung dr penghematan tagihan PLN, baru balik modal 15-20 tahun. Itu belum menghitung biaya perawatan & penyusutan peralatan.
Mungkin 4-5 tahun lg, baru ada teknologi panel surya yg jauh lebih efisien.
free dari mana?
emange plts nggak pake modal?
udah gitu modalnya nggak sedikit wkwkwkwkwk
Panca sila sila ke 5 bagaimana ESDM ? Apa lagi sila ke 4 mana sumbangsih nya sama objek peraturan?
Udah puluhan tahun monopoli total
Laporan rugi mulu
Sekarang rakyat gak boleh independent
Dilarang mandiri
Padahal niatnya bagus
Gak mau bergantung sama negara
Minimal urusan listrik
itulah ketika berhadapan dg korporat baik negri maupun swasta yg mengaplikasikan sistem monopoli,,,,kalau saya mungkin nyusul seperti mas kalau dana sudah siap pakai off grid, full plts dan dirumah akan saya tulis besar2 di atap rumah "GREEN ENERGY " dg logo pln dicoret.
Saya kurang setuju untuk hal ini, masyarakat kecil punya kemampuan untuk investasi PLTS mahal itu rada gimana gitu? Karena sepengetahuan saya, masyarakat yang sudah mampu justru yang investasi di PLTS. Jadi ga seharusnya golongan ini untuk mencicipi subsidi, walaupun insentif dalam bentuk lain tetap harus dilakukan untuk mendukung pengembangan EBT. Jadi dengan rasio elektrifikasi 99% harusnya akan sangat minim untuk masyarakat pra sejahtera untuk harus investasi ke PLTS untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Pada umumnya waktu dimana PLTS ini berfungsi menghasilkan daya maksimal adalah pukul 10:00 - 14:00, yang mana baseload generator sudah mampu menghandle dengan biaya per KWh yang lebih murah, belum dihitung dengan subsidi untuk masyarakat kelas bawah yang jadi cuma ~ Rp 800/KWh.
Mungkin yang belum pernah lihat Rencana Umum Penyelenggaraan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2023 dibaca dan dipahami dulu sebentar.
Sebelum menohok terlalu jauh ke oversupply.
Oversupply ini outputnya adalah energi (KWh) bukan cuma daya (KW). Saya ngerti nanti ada yg mau komentar tentang Joule dan Watt dan lain sebagainya, tapi secara praktis karena pengukuran pake KWh meter akan lebih tepat untuk mengesampingkan penggunaan Joule. Jadi pengukurannya membutuhkan waktu sebagai parameter tambahan.
Oversupply ini terjadi karena harus adanya komitmen di kontrak antara Independent Power Producer (IPP) milik swasta ataupun milik PLN sendiri dengan PLN. Komitmennya bagaimana? Sesuai kesepakatan di masing-masing kontrak utilisasi minimum IPP harus terpenuhi akan tidak rugi. Baik baseload (beban dasar) ataupun respon peakload (beban puncak).
Nah, buat yang mengerti kalau baseload dan peakload ini berbeda pasti ngerti kenapa IPP harus nyala kaitannya dengan regulasi frekuensi dan tegangan.
Masyarakat kita itu sebagian besar per total populasi masih banyak yang make kapasitas listrik terpasang 900VA. Jadi seharusnya diatas kategori ini sudah di kategori sejahtera, di golongan ini juga masyarakat yang mampu melakukan investasi. Yang mana namanya investasi ya berbagi risiko (sharing risk). Jadi pendekatannya beda. Kalkulasi untuk investasi bisa pakai off grid tinggal kembali lagi sampai sejauh mana nilai impas dan besar investasi akan menjadi tolak balik.
Walaupun oversimplifikasi, tapi paling tidak bisa menjadi gambaran kenapa "subsidi energi" dialihkan menjadi belanja infrastruktur bisa berpengaruh dan punya efek samping ke kebijakan PLTS rumahan.
Karena kebijakan energi ini levelnya diatur pemerintah pusat ya sebaiknya masyarakat sadar untuk menggunakan hak pilihnya secara tepat. Maksudnya, baik untuk pemilihan legilator atau eksekutif kalo mau mendukung EBT ya dilihat secara cermat visi misi calon kandidat kedua lembaga ini.
Gw modal BIKIN PLTS Sampai bisa menghasilkan Listrik..
Simple aja harusnya semua milik Gw...karna perawatan atau kwrusakan bukan pemerintah yg tanggung...
Ko ini ESDM bikin peraturan ga mau ajak gw nimbrung...
Itu swpihak .. ada PERAMPASAN HAK ..kan punya gw ko Lo ( ESDM ) yg ngatur.
ESDM lo kalau mau atur suruh PLN taruh PLTS di rumah Gw.
70 gw 30 PLN
INI perarturan gw mewakili kalangan SALAM 1 ASPAL.
Staff MPR DPR swmua di tanggung negara.. Cuman DOSA yg g di tanggung Negara
Rezim pembela pengusaha besar, pembangkit PLTU dg Batubara malah terus dibuat oleh pengusaha besar spt ADARO, dan dibeli listrik nya oleh PLN (krn PLN dipaksa dg aturan menteri esdm juga), sedang PLTS rakyat yg energi nya lebih hijau malah cuman rampok secara gratis.... Rezim pembela wong licik
Intinya pemerintah tdk ingin rumah tangga swasembada energi surya...krn mengurangi komsumsi listrik yg diproduksi pln dari PLTU....wkkkkkk...nanti kl sdh polutan udara tinggi di indonesia br sadar.
Ya fair aja sih, PLN gak mau jadi batere gratisan. Sbg perusahaan kan harus untung bukan jadi dinas sosial. Kalau sekedar mau mengurangi biaya listrik, pake untuk siang saja sedapatnya. Gk ush investasi berlebihan jg dan gak usah mikirin exim. Kalau produksi PLTS berlebih, ya investasi di batere aja, buat pengurang daya PLN dimalam hari.
Urusan PLN lah. Kalau mau Export (jual) ke PLN. kita ga boleh paksa lah. PLN mau beli atau tidak. Urusan PLN.
Contoh aja. Kamu ada duit dollar. Trus jual nya pasti lebih murah di banding beli nya. Sama aja PLN.
Trus PLN mau beli atau tidak. Urusan dia lah. Ngapain pusing2.
Pasang aja PLTS semaunya. Ngapain harus jual lagi ke PLN. wong PLN yg punya listrik. Investasinya besar untuk bikin listriknya.
Enjoy saja pasang PLTS itu hobi ,kalo di konfersi masih murah PLN bro
katanya mau EBT tapi masyarakat swadaya ga dihargai... 👎
Mendingan off grid sekalian aja deh dengan resiko kita mesti investasi battery ... Kebetulan iñvestasi battery per kwh nya makin murah seperti hal nya panel surya yang kian hari semakin murah per kwh nya
Kalau negara berbisnis ya gini lah.. Bukannya membuat rakyat bisa lebih beruntung tapi malah bikin buntung krna negara behitung untung rugi padahal ke rakyat nya sendiri
Solusinya gampang bro.
Pakai aje token. Sebagai cadangan.
Pakai listrik solar jika tdk cukup baru pakai token pln
Teman teman pemilik listrik swasta rekanan PLN BUMn (badan usaha milik nenek moyang)... gak cuan kalau rakyat menggunakan PLTS.
Permisi boss ikut gabung tambah wawasan
Sudah lah seluruh aturan memberatkan rakyat..
Pembangkit swasta cont pltmh dll, jg begitu peraturannya bang, produksi lebih dr ketetapan kerjasama yg di TTD bersama di anggap 0 alias engga di bayar
Tujuan utaman membangun plts awalnya buat apa? Pastinya untuk penggunaan pribadi, setidaknya mengurangi pemakaian dari Pln truss ngapain pula merasa dirugikan saat PLN sudah tidak lagi menginginkan listrik dari pengguna plts. Masih bersukur negri ini diberi kebebasan warganya memanfaatkan sumber energi dari alam. Jadi intinya jgn memaksa negara membeli suatu produk yg padadasarnya negara juga sudah memproduksinya.
Kalau memang kelebihan pasokan, ya turunkan harga per kwh aja. Toh memanusiakan masyarakat, jd kan masyarakat yg mau pasang plts akan berfikir karena per kwh pln sangat murah.
listrik itu bukan barang bekerja dengan hukum supply dan deman. elo perlu elo bayar sekian, elo nggak perlu ya nggak usah langganan PLN. nggak ada barang subsitusi yang bisa ganti listrik PLN dengan lebih murah
@@fajar79 bukannya kwh meter exim sudah pakai sistem online ya? Harusnya kan sudah bisa pakai sistem real time pricing, itu sudah diterapkan di beberapa tempat negara maju, kalau demand tinggi misal saat pagi dan sore lebih mahal daripada di saat siang atau malam.
@@samueladitya1729 california US dulu support export. tapi di akhir 2022, dari 0.30us$/kwh, jadi cuma 0.08us$/kwh.disana juga mungkin tersedia banyak energi, jadi nggak perlu kasih insentif plts. jadi wajar saja bagi negara yg SDA berlimpah, harus dimanfaatkan, sampai nggak laku lagi
Saya dulu pernah ingin pasang PLTS dengan harapan bisa dpt energy gratis dan lepas dari PLN, tp kaga jadi setelah mendengar penjelasan dr provider PLTS tentang peraturan pemerintah...... 😅
Sama gw juga
loh bukannya kalau lepas dari PLN ga kena peraturan pemerintah ya?
Kan investor Batu Bara gak mau terganggu, dan Saham Batu Bara banyak di miliki oleh para pejabat dan petinggi negara.🗿
Yang kaya lebih enak , tinggal pasang tanpa PLN tetap ada listrik ,uang 400juta buat 20 thn bagi yang kaya bagaikan uang kecil
Pada dasarnya sampai kapanpun energi murah itu pasti selalu dari coal. Sampe negara maju, semaju2nya juga butuh coal, pun alternatif yang stabil, bukan surya dan angin. Tapi panas bumi, geothermal dan itu sudah proven.
PLTS itu efisienya cuma 30-40% Indonesia itu terik tapi hampir sebagian siang hari adalah berawan, kecuali di Indonesia timur lebih jarang berawan.
Jadi PLTS di Indonesia kurang bisa diandalkan, baterai mahal, efisiensi produksi PV berbatas waktu nanti degradasi di tahun sekian.
Untuk negara miskin dan ekonomi lemah "coal" masih menjadi sahabat, KECUALI nanti GDP percapita Indonesia sudah naik setara singapore atau malaysia, nah baru bisa kita bicara sistem yg lebih advance di solar panel dll dll, kalo dompet rakyat masih ecek2 yaaa percuma ngomong energi terbarukan.
Karena bauran EBT itu ga murah dan mudah.
Kalo kendaraan masih pake bensin, udah ga usah repot2 mikir PLTS. Yg simpel2 aja dulu, ganti ke motor listrik atau mobil listrik. Ga sanggup? Berarti ya levelnya masih di "coal".
PLTS itu alternatif tapi bukan solusi satu2nya, masih banyak cara utnuk mereduksi "carbon footprint".
Drpd pasang solar panel, mending mikir rumah udah sesuai belum luasan hijau nya, rth nya. Artinya halaman sudah minimal 30% belum dr luas lahan? Kalo belum ga perlu repot2 investasi solar panel, investasi halaman dan pohon2 aja dulu, pasti ga sanggup.
Karena buat level bawah rumah dengan halaman dan pohon itu coat besar. Tapi lucunya beli rumah, tapi ga sanggup mempertahankan area resapan, halaman, taman dan teduhan.
Lalu protes banjir dan polusi, skrg repot2 mau pasang solar panel.
Cmon man, logis aja, ilmu lingkungan jauuuuuhh lebih advance dr sekedar urusan dompet.
Yg rumahnya masih ga ada taman dan pohon, coba drpd pasang solar panel, gih kar floor2an garasi, ubah balik jadi taman dan teduhan pohon. Berani ga?
sepakat kakak. tapi komen yg ini malah ga ada yg respon wkwkwk
Thanks
ya daripada pusing off grid ATS saja dan meteran pakai token jadi ga ada abonemen, sudah ga pusing dengan aturan dari PLN
Omongan pemerintah ttg EBT terbukti cuma bacotan gacor.
Gua aja karna gak sanggup bayar listrik . Banyak mangkrak. Fasilitas elektronik.. .. mending pake PLTS.. bebas pemakayan.... PLN mahall... Tidak sesuai.. dengan ... UMR Indonesia...
yang jadi masalah kelebihan daya yang di kirim ke pln tidak terpakai oleh pln karena pln tidak punya capasitor atau batre bank, jadi listrik yang di export hanya terbuang percuma, pemen sdm tidak berdasarkan hasil diskusi dengan pihak pln dan hanya menjadi semakin mengurangi keuntungan PLN
Rubah semua sekuat mungkin pakai offgrid,,,lepas PLN, gitu aja kok repot...sudah waktunya mengurangi kabel diatas rumah rumah yg berbahaya
Ya betul jual listrik dengan kapasitas kecil nggak mudah, lebih baik of grid untuk usaha sendiri nggak ribet
Ya bgmana ya. Sebaiknya dicari Win - win solution sedpt mgkin (😊, klasik bgt yah), tapi mmg bgtu. Masalahnya, banyak pembangkit listrik itu jg yg istilahnya sustainable dan non-fossil fuel itu dari investasi asing, yg notabene jg spt.terutang dari penghasilan jualnya. Lalu pemerintah ditekan sama investor luar negri, selanjutnya Pemerintah saya pernah dengar membuat peraturan bahwa sebuah BUMN Harus untung (karena yll.banyak tdk untung, malah rugi (harga dollar dan inflasi jg sering terus naik), sementara, pemerintah, ya karena 2 faktor diatas, meng-update gaji2 PNS, entah berapa thn.(atau setiap thn?) ada kenaikan gaji PNS. Saya nggak tau, apakah margin keuntungan mereka sangat tipis, atau bgmn? Tentu PLN sbg sebuah Badan, agak "Kejepit" sana sini. Di lain pihak, seharus/sebaiknya, peng"eksporr" listrik dari On grid juga bisa dpt untung pemotongan tagihan, dong. Kan listrik-nya dipakai. Sebaiknya hal ini di diskusikan di DPR juga, sbg perwakilan rakyat yg berinisiatif pakai On Grid Solar panel. Harga dan pasang Solar panel, masih termasuk mahal investasinya. Sebaiknya di hargai juga upayanya.
Bagaimana dengan "Carbon Credit" pengurangan polusi udara yg pernah dibahas juga? Kalau memang ada duitnya, ya sebaiknya dibagikan ke Eksportir2 listrik on grid ini juga.
IMHO tentang PLTS, sampai saat ini komponen2 untuk membuat PLTS ini masih impor (kandungan TKDN nya masih rendah) dan negara kehilangan pemasukan dari PLN. Jadi perubahan2 kebijakan PLTS pun berusaha untuk tetap menjaga pemasukan untuk negara.
Emang ada produk serupa dari dalam negri?
PLN itu menyangkut hajat hidup se indonesia, jika perushaaan PLN ini tidak di dukung kemudian hari akan bangkrut lalu gimana suplai listrik ke masyarakat? masa balik ke jaman batu lagi, oiya PLTS kan pakai baterai pengelolaan limbah nya belum jelas kalau skalanya naik besar besaran jadi wajar kalau belum di dukung 100% untuk convert ke tenaga surya
Tenang pemerintah mungkin lg pusing ngitung gimana caranya supaya mereka dpt cuan dari alat2 ini.
emang tujuan nya pejabat" PLN untuk cari untung. buat ngisi perutnya masing".
harus di berantas ini para mafia" PLN yg menyusahkan rakyat..
Kl saya bukannya tidak suka dgn pemerintah.itu semua krn bumn seperti pln dirutnya kebanyakan korupsi.itu cuma alasan pln aja yg tdk mendukung kesejahteraan rakyat indonesia.saya tinggal di australia jika selama musim panas beban listrik 0 tidak ada biaya berbulan2 karena bisa ekspor 100%.Itulah PLN di indonesia yg sama skl tdk rela rakyat indonesia sejahtera dgn adanya plts ongrid.
Lah peraturan ke marketing aja...
Aku suka pendapat mu koh
Mending pasang sendiri pake sendiri
Tapi tidak secara langsung membantu orang lain ( gogreen )
Ada sistem kuota itu hanya monopoli biar listrik PLN tetep jalan...
Udah di bantu buat ngasih daya malah nglunjak minta free ( gak masuk tuh hitungan perawatan panel² ) 😂😂😂
Seharusnya PLTS disubsidi oleh Pemerintah agar rakyat lebih nyaman.
pemerintah kita (saat ini) orientasinya bukan ke rakyat.. melainkan melihara pengusaha.. termasuk BUMN..
Produksi listrik tanpa investasi besar pun modal swadaya rakyat, mereka tidak mendukung. Mungkin tidak ada pemasukan atau sesuatu? Susah masuk akal, wajar banyak yg curiga urusan kerjasama pembangkit2 listrik swasta besar. Siapa pemiliknya? Au ah gelap
Boro-boro mau ekspor, minta izin membuat PLTS Atap aja dilarang, sama PLN dianggap ilegal.
saya baru kira2 saja menangkap pengertian ini
intinya adalah PLN GAK MAU BAYAR kelebihan daya rakyat, gitu kan?
banyak perubahan revisi berulangkali menunjukkan itu
saya ingin tahu bagaimana komentar channel
joel53
untuk masalah ini, . . . atau dia sudah malas , tidak mau tahu? . . .
Negara musuh menggunakan tangan oknum pejabat u membuat peraturan yg merugikan buat bangsa yg ingin dilemahkan.
Dah gitu aja.
Sadar dong, hidup di Konoha jangan mimpi penguasanya punya niat mensejahterakan Rakyat. Nanti Mafia Mafia Batubara yang rugi kalo pada pake PLTS, dan pasti mereka yang ada atau dekat dengan kekuasaan bakal ngutak ngatik regulasi agar rakyat tetap bayar iuran ke kantong2 mereka, entah lewat pajak yang dibuat buat atau melalui pembatasan dan regulasi2 gak masuk akal atas penggunaan PLTS.
Selamat datang di negri konoha yang full kapitalistik dan korup🙏🏼
Inti nya PLN dan Pemerintah ngk mau rugi kehilangan iuran listrik.... Msh kurang buat nutupin utang
Kok pada bingung gak bisa jualan listrik ke PLN? kemudian mengatakan aturan PLN makin jelek. Kalian yang Repot-repot sendiri trus nyalah-nyalahin orang. PLN kan juga punya problematika nya sendiri. Mikir!
orang besar harus untung besar dan orang kecil tak boleh diuntungkan.....itu prinsip orang mabuk uang.