Modeling Budi Daya
Vložit
- čas přidán 17. 02. 2024
- Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun modeling budidaya nila salin berbasis kawasan seluas 80 hektare di kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat. Pembangunan dilakukan di lahan bekas tambak udang yang sudah tidak produktif.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pembangunan ini sebagai langkah konkrit KKP mensolusikan persoalan tambak-tambak udang mangkrak karena telah menurunnya kualitas produksi.
Strategi modeling budidaya sekaligus untuk mendongkrak produksi ikan nila salin nasional, yang telah ditetapkan sebagai komoditas perikanan unggulan ekspor.
Pembangunan modeling budidaya nila salin dilakukan di lahan seluas 80 hektare yang terbagi dalam empat kawasan tambak, yakni Tambak blok A, B, C dan D. Selain kolam produksi, terdapat fasilitas lain di antaranya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet outlet, tandon, hingga laboratorium. Proses produksinya juga sudah mengedepankan teknologi terkini salah satunya penggunaan mesin pakan otomatis.
Produktivitas modeling budidaya nila salin Karawang ini ditaksir mencapai 7.020 ton per siklus. Berat ikan saat dipanen mencapai 1 kilogram per ekor dengan masa produksi 8-9 bulan.
Jika target produksi tersebut berhasil, teknologi budidaya nila salin Karawang siap diduplikasi untuk mengaktifkan kembali tambak-tambak nganggur yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura).
===========================================================
Untuk Mendapatkan Update terbaru seputar kegiatan Perikanan Budidaya, ikuti media sosial dan publikasi kami :
Video Perikanan Budidaya :
linktr.ee/budidayakkp
CZcams :
/ @budidayakkp
Podcast :
• Podcast AKUA
Instagram :
/ budidayakkp
Twitter :
/ budidayakkp
Facebook :
/ perikanan-budidaya-kkp...
Website :
www.kkp.go.id/djpb/
=========================================================
cuplikan penutupnya mantap Min, petir menyambar ⚡ dahsyat
💪💪💪💪
Masih luas (ratusan hektar) pertambakan tradisional milik masyarakat di sekitaran lokasi kkp tsb (dlm radius 5km). Ajaklah mereka, didiklah mereka, fasilitasilah mereka agar mereka (masyarakat) bisa berbudidaya yg baik dan benar juga. Negara harus hadir untuk mereka (masyarakat).
Baiknya pemerintah jgn bersaing dgn usaha rakyat. Berikan lahan kpd rakyat,support fasilitas. Negara tinggal ambil pajak.
Coba diperbanyak balai pembenihan ikan unggul di beberapa region atw daerah potensial budidaya perikanan spy petani bs mmbeli benih yg terjamin utk pembesarannya, contoh ikan yg punya potensi jg utk budidaya udang galah, belut , sidat, kerapu, lobster laut dn tawar dll
Yth Pa Presiden RI🇮🇩
Koperasi Primer BINS
Nasional Ri NKRI 🇮🇩❤
#BersamaKoperasi👍
sejahterakan Anggota
Masyarakat Indoneaia
Insya Allah. Aamiin
Yusshw Widodo semangat pagi
salam sehat selalu 💛💛💚💚🙏🙏
min coba liput budidaya kerapu cantang minn
ok
Kementerian rasa swasta. Instead of menjadi fungsi kontrol, konsultasi dan akomodasi eh kok malah jadi fungsi profit oriented 😢
Hebat sih tapi sayangnya dengan luas 80 hektar kesannya kkp dan pengusahalah yang berusaha dan bukan masyarakat atau pelaku umkm..😊😊
betul sekali, justri petenak ikan skala kcil dan menengah akan close!....
Pemerintah di andelin, ga bakal maju.... Mau untung atau rugi, karyawannya ga mungkin di pecat, dan gaji ttp segitu dan ga mungkin di potong...
Makannya perusahaan punya negara, kebanyakan ga pernah jalan
Harusnya berbasis ekonomi kerakyatan Bos
Libatkan masyarakat atau petambak kecil
Edukasi hingga hal yang paling krusial dan fundamental
Jangan terkesan stakeholder bagi yang bermodal besar dan korporasi
Libatkan petambak kecil
Salam dari petani Tuban jatim
Semoga sejahtera semua petambak dan petani di Indonesia
Kalau begini caranya pemerintah membunuh pembudidaya ikan Rakyat UMKM.Para pengusaha pemodal besar dan pemerintah telah membunuh pembudidaya masyarakat.Harusnya pemerintah membantu masyarakat menjadi pembudidaya ikan.paling tidak membantu pembudidaya UMKM Rakyat yang berjuang bertahan hidup
Jng tiru ngabalin ' .. bnyak bicara