PELESTARIAN BURUNG MALEO

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 5. 09. 2024
  • Burung maleo Tak Bisa Ditemui di Tempat Lain
    Burung Maleo adalah satwa endemik Sulawesi yang tidak bisa ditemui di tempat lain di seluruh dunia. Taman Nasional Lore Lindu kabarnya jadi habitat asli Burung Maleo. Burung ini menjadi khas dari Provinsi Sulawesi Tengah.
    Maleo banyak ditemukan di daerah Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah. Bisa dibilang, Luwuk adalah 'rumah' bagi spesies burung terestrial ini.
    2. Mirip Ayam
    Burung ini memiliki penampakan seperti ayam dengan warna hitam dan putih yang dominan. Yang membedakan keduanya hanya bagian leher yang sedikit lebih panjang dan paruh kuningnya yang cenderung lebih tebal.
    Kulit di sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga keabuan dan memiliki tinggi sekitar 55 cm.
    3. Sangat Terancam Punah
    Meski asli Sulawesi dan tidak bisa ditemukan di tempat lainnya, tetap nasib Maleo sungguh malang. Status konservasinya ada di level Endangered alias terancam punah. Itu karena ulah manusia yang kerap memburu Maleo dan telurnya untuk dikonsumsi.
    Selain itu, Burung Maleo juga hanya bertelur sebutir dalam setiap musim. Faktor ini juga yang membuat keberadaan satwa ini kian mengalami kepunahan.
    Aktivitas pariwisata dan pembukaan lahan sawit dituding menjadi salah satu penyebab berkurangnya populasi satwa endemik Sulawesi tersebut.
    4. Burung Setia
    Yang unik dari Burung Maleo ini adalah mereka merupakan hewan yang monogami alias setia terhadap pasangan sepanjang hidupnya. Maleo jantan hanya sekali 'menikah,' dan tidak kawin dengan betina lainnya selama dia hidup.
    "Maleo itu hewan yang sangat setia dengan pasangan. Dia cuma kawin dengan satu betina saja. Kalau pasangannya mati, dia bakal ikut mati. Padahal, mereka sekali bertelur itu tidak banyak. Pantas kalau mereka hampir punah," ungkap Iwan Rusly, warga asli Luwuk seperti dikutip dari detikTravel.
    5. Ada Ritual Khusus
    Dulu warga lokal Luwuk kerap berburu Maleo untuk mengkonsumsi telurnya. Tapi sekarang warga sudah mulai sadar bahwa Maleo adalah satwa langka yang harus dilindungi.
    Bahkan warga setiap tahunnya selalu mengadakan ritual Tumpe yang bernuansa mistis. Ritual ini digelar untuk penghormatan terhadap telur Maleo dan tentunya menjaga kelestarian burung tersebut.
    6. Tidak Mengerami Telurnya
    Jika burung lain selalu mengerami telurnya hingga menetas, beda halnya dengan Burung Maleo. Burung Maleo tidak pernah mengerami telurnya, ia justru menguburnya kedalam pasir.
    Itu karena ukuran telurnya yang sangat besar. Ukurannya bisa lima kali lipat lebih besar dari telur ayam biasa. Saking besarnya, setelah bertelur biasanya Maleo betina akan pingsan karena kehabisan tenaga.
    7. Tersisa 8000-14.000 Individu dan Terus Menurun
    Dikutip data dari laman www.iucnredlist.org, pada 2021 secara global menempatkan burung maleo sebagai spesies terancam dengan 8.000-14.000 individu dewasa. Hal tersebut menjadi tren populasi menurun dari burung Maleo.
    Laman juga menampilkan data di tahun 2016, dengan lingkup penilaian global mencantumkan populasi Maleo masih di kisaran 8000-14.000 individu dewasa. Dengan catatan spesies ini diduga menurun sangat cepat karena kombinasi ancaman.
    Baca artikel detikjabar, "Hari Maleo Sedunia, Ini 7 Fakta Unik Burung Endemik Indonesia" selengkapnya www.detik.com/....
    Sumber: Detikcom apps.detik.com...
    Terima kasih
    Salam | Serba Serbi Organik

Komentáře • 2

  • @danisupri4413
    @danisupri4413 Před 7 měsíci

    Kalau beli untuk di lestarikan berapa harga per butir telur burung maleo nya pak

    • @SerbaSerbiOrganik
      @SerbaSerbiOrganik  Před 7 měsíci

      Bisa ditanyakan langsung ke ketuanya ya dgn Bapak Aco 085696065679