Pimpinan Tak Beretika Harus Dibuang

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 8. 09. 2024
  • Aksi Teatrikal Koalisi Masyarakat Civil Antikorupsi
    Pimpinan Tak Beretika Harus Dibuang”
    Etika seorang pemimpin dalam lembaga publik sangat penting dan patut dijunjung
    tinggi. Karena setiap tindakan dan keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh
    terhadap moral, kualitas dan citra lembaga publik yang dipimpin. Pelanggaran etika
    bagi seorang pemimpin sepatutnya mendapatkan sanksi tegas, terlebih jika yang
    dilanggar termasuk dalam kategori berat maka yang bersangkutan tak layak
    dipertahankan dan justru harus dibuang.
    Masyarakat akhir-akhir ini dipertontonkan banyaknya perilaku pemimpin atau pejabat
    publik yang sangat keliru dan tak patut ditiru. Ironisnya, pelanggaran atas perilaku tidak
    beretika seolah biasa dan tidak lagi dianggap sebagai nilai penting. Padahal etika bagi
    seorang pemimpin merupakan modal dasar sekaligus pengontrol atas kewenangan dan
    kekuasaan yang melekat padanya. Tanpa ada standar etika dan integritas, akan sangat
    sulit sebuah lembaga bekerja sesuai mandat yang diemban. Sikap tak beretika
    merupakan tindakan koruptif yang dapat berujung pada penyalahgunaan wewenang
    bahkan perbuatan korupsi.
    Urgensi etika bagi seorang pemimpin lembaga publik menjadi perhatian serius.
    Sejumlah ketentuan telah banyak diatur sebagai upaya mengontrol kewenangan agar
    tidak menyimpang dari aturan. Salah satunya ketentuan mengenai etika dimuat dalam
    TAP MPR No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Ketentuan tersebut
    mengamanatkan perlunya mengaktualisasikan etika pemerintahan yang pada intinya
    menjunjung tinggi integritas berbangsa dan bernegara dengan mengedepankan nilai
    kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap
    toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai
    warga negara.
    Faktanya, saat ini masih banyak sekali pejabat negara bahkan pada level pimpinan
    sekalipun yang menggadaikan etika dan integritasnya, menyalahgunakan
    wewenangnya demi keuntungan pribadi atau orang lain. Sehingga, perilaku pejabat
    negara atau pejabat publik tersebut jelas tidak mendukung dan justru menghambat
    kepada pelayanan dan kerja-kerja lembaga publik.
    Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi mencatat setidaknya dua hal penting terkait
    maraknya pelanggaran etika seorang pemimpin.Pertama, pejabat negara yang
    menyimpangi etika apalagi di level pimpinan akan mendegradasi suatu lembaga publik
    yang dipimpinnya. Akibatnya, tingkat kepercayaan publik akan semakin menurun yang
    kemudian akan menghambat tujuan pembangunan nasional secara menyeluruh.
    Kedua, secara moral dan yuridis, apabila seorang pemimpin telah terbukti melanggar
    etika, maka sudah sepatutnya ia dikeluarkan dan dicopot jabatannya dari lembaga
    tersebut. Maka dari itu, penegakan etik bagi pejabat negara bahkan pada level
    pimpinan sekalipun harus ditindak secara tegas. Hal ini diperlukan dalam rangka
    mewujudkan penyelenggara negara yang mampu menjalankan tugasnya secara
    sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab demi mengembalikan kembali
    kepercayaan publik.
    Berangkat dari dua catatan tersebut, maka dengan kata lain nilai-nilai etis dan integritas
    perlu menjadi modal utama bagi seorang pemimpin untuk dapat menghadapi dan
    melalui setiap hambatan dan godaan demi menjalankan tugas kenegaraannya. Apabila
    seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya tidak memiliki kesadaran etis sebagai
    modal utamanya, maka efektivitas suatu lembaga merealisasikan tujuannya akan
    semakin merosot.

Komentáře • 6

  • @nonanona1994
    @nonanona1994 Před 2 lety

    semoga kalian sering sehat sering selamat agar terus mneyuarakan keresahan² , teriakan , rontaan² masyarakat aamiin

  • @tamikoestomo3275
    @tamikoestomo3275 Před 3 lety +1

    Karena pemimpin dan pejabat yang tidak memiliki integritas, hanya mementingkan akumulasi kekayaan, tidak mempunyai rasa kepantasan dan kepatutan, juga tidak memiliki rasa keksatriaan, sehingga enggan mengundurkan diri secara sukarela, maka mereka harus ditong-sampahkan. Tak ada jalan lain!

  • @amirhamzahkartawijaya373
    @amirhamzahkartawijaya373 Před 3 lety +1

    Mantap bro

  • @keanetandika8569
    @keanetandika8569 Před 3 lety

    🔥🔥🔥🔥🔥

  • @boydoang2610
    @boydoang2610 Před 3 lety

    Apa kabar FORMULA E,coba tanyakan pada ANIS,......