Dr Rozaimi Allah dimana

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 21. 01. 2016
  • Dr Rozaimi Allah dimana

Komentáře • 1,9K

  • @oktaufik5092
    @oktaufik5092 Před 6 lety +36

    Inilah Allah Tuhanku. Tuhan kita semua.
    1. “Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”.(Qs.81 : 20).
    2. “Yang mempunyai ‘Arsy, lagi Maha Mulia”. (Qs. 85 : 15).
    3. “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”.(Qs.7 : 54).
    4. “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah tentang Allah kepada yang lebih mengetahui (Muhammad)”.(Qs. 25 : 59).
    5. “(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah Yang bersemayam di atas ‘Arsy”. (Qs. 20 : 5).
    6. “Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”. (Qs.27 : 26).
    7. “Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy”.(Qs.17 : 42).
    8. “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?.”(Qs.10 : 3)
    9. “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah ‘ArsyNya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.(Qs.11 : 7).
    10. “Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”.(Qs.39 : 75).
    11. “(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala“. (Qs.40 : 7).
    12. “(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)”.(Qs.40 : 15).
    13. “Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu”.(Qs.43 : 82).
    14. “Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan”.(Qs.21 : 22).
    15. “Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?”.(Qs.23 : 86).
    16. “Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.”(Qs.23 : 116).
    17. “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”.(Qs. 32 : 4).
    18. “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”(Qs.69 : 17).
    19. “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.(Qs. 57 : 4).
    20. “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu”.(Qs. 13 : 2).
    21. “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.(Qs.9 : 129).
    Jika Tuhan mereka tidak seperti yang didukung Dalil di atas, siapa Tuhan mereka?
    22.
    يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
    ________________________________________
    Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Qs.32:5)

    • @akmalmudori739
      @akmalmudori739 Před 3 lety

      Selain AWLOH bukan Tuhan Umat ISLAM.

    • @akmalmudori739
      @akmalmudori739 Před 3 lety

      ALQUR'AN bukan Firman allah, tetapi Tuhan ALQUR'AN adalah Firman AWLOH ( الله. )

    • @SamSung-tv8vd
      @SamSung-tv8vd Před 3 lety +2

      Tuan telah tunjukkan dalil yg tepat namun ramai org yg suka pada dalil pelik....entahlah mengapa ramai orang yg hati mereka mati

    • @ismailkadir7576
      @ismailkadir7576 Před 3 lety +1

      @@SamSung-tv8vd wahabi kan bodoh

    • @SamSung-tv8vd
      @SamSung-tv8vd Před 3 lety

      @@ismailkadir7576 tidak...dia cuma nak betulkan ugama yg dah lari dari apa yg nabi sampaikan

  • @qoyenqoiyum4934
    @qoyenqoiyum4934 Před rokem +7

    Nabi pesan., jika rasa was-was, tinggalkan..jangan diikut. Tu jalan yang paling selamat untuk elak diri dari terjebak.

  • @TheMufakkir
    @TheMufakkir Před 7 lety +21

    Rasulullah sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
    “كَـانَ اللهُ وَلَـمْ يَكُـنْ شَيْءٌ غَـيْرُهُ”.
    “Allah wujud pada azali [kewujudan-Nya tidak ada permulaan] sedangkan sesuatupun masih belum wujud”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Bayhaqi dan Ibn Jarud)

    • @loopgaming5522
      @loopgaming5522 Před rokem

      Nak tnye ckit adakah mereka paham atas dari arasy tu tempat?

  • @norchik8171
    @norchik8171 Před 15 dny

    semoga Ustaz, kita semua sentiasa dalam hidayah dan rahmat Allah. Ustaz ni klakar.

  • @mohdrahimi3180
    @mohdrahimi3180 Před 4 lety +18

    Ada yg kata Klu kata Allah SWT diatas Arays bila kiamat nanti Allah SWT kena gulung sekali..Nauuzubillahminzalik jauhkan kami dari pemikiran sebegini..Dia jugak yg kata zat Allah SWT tak berjisim dn berjirim..Yg musnah hanya yg berjisim dn berjirim sedangkan Allah SWT mukhalafatuhu lilhawaadith..Allah SWT bersalahan dari segala makhluknya..Wallahuaklam..

    • @saiputra4608
      @saiputra4608 Před 2 lety

      Tu bila jadi nya baca al quran tanpa tafsiran

  • @ewfz70
    @ewfz70 Před 4 lety +4

    Maha Tinggi Allah...tidak boleh dicapai dengan penglihatan tetapi Dialah yang mencapai segala penglihatan...Namun, Allah boleh di lihat dengan mata hati...sangat jelas dan terang bila nurani suci bersih

  • @manafain1
    @manafain1 Před 5 lety +3

    Alhamdulillah !sautu pencerahan mantap

    • @azmans65
      @azmans65 Před 4 lety +1

      Kamu salah faham.
      Perbetulkanlah fahaman kamu.
      Alam ini benda, bersifat dan ada perbuatan.
      Allah bukan benda, bukan sifat dan bukan perbuatan.
      Alam ini bertempat.
      Allah tidak bertempat.
      Untuk jawab pertanyaan di mana Allah, jawablah seperti ini.
      ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
      Kami (Allah) lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya

  • @AIElder
    @AIElder Před 8 lety +59

    Alhamdulillah.. Dr.rozaimi memberi pencerahan dan hujah yang mantap adalah satu kurniaan yang besar dari Allah..teruskan usaha sunnah film dalam merakam video2 seperti ini

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 5 lety +2

      salah tu...salaf dulu bila jumpa ayat mutasyabihat seperti Allah istiwa, tali Allah, tangan Allah, celupan Allah, mereka tidak mentaqwil dan menganggap mereka tidak tahu makna ayat tersebut...dalam erti kata mudah mereka tidak mengambil makna zahir ayat mutasyabihat,...hati2 dgn ustaz mengaku salafi sekarang...cakap macam confident...tapi masyarakat awam jadi mangsa....kalau betul dia mengaku salaf, dia akan kata ayat istawa salaf terdahulu tidak mentafsir dan tidak tahu makna ayat mutasyabihat dan menyerahkan kepada Allah maksud ayat tersebut...kena faham apa beza salaf sebenar dengan golongan2 yg memeningkan masyarakat awam sekrang...

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 5 lety +1

      jadi orang awam dan masyarakat yg belum terjebak dengan fahaman wahabi musyabbihat ini harap dapat faham dengan jelas beza antara akidah wahabi dan jumhur ulama' akidah assyairah dan maturidiah
      WAHABI :
      1) mengambil makna zahir utk ayat2 yg kesamaran maksud ( mutasyabihat ) dalam quran ...seperti istawa alal arsh, tangan Tuhan pada tangan2 kamu, bukan kamu yang melempar tapi Allah yg melempar.....sedangkan ulama' salaf sebenar yg difitnah wahabi sama metod mengambil makna zahir sebenarnya sepakat beriman dengan ayat2 mutasyabihat tetapi tidak memahami ayat tersebut secara zahir tetapi menyerahkan maksud ayat tersebut pada Allah..dan ini sama dgn akidah assyairah dan maturidiah
      2) wahabi tidak sedar bahawa Allah sudah menyatakan dalam ayat 7 ali imraan bahawa " tiada yang mengetahui makna ayat2 mutasyabihat melainkan Allah " - di sini sudah jelas peringatan Allah bahawa manusia tidak akan tahu makna sebenar ayat2 mutasyabihat tetapi wahabi ingkar aspek ini dan degil dengan akidah ibnu taimiyah mereka untuk memahami ayat2 mutasyabihat pada makna zahir nya...
      3) imam abu hasan assya'ari pernah hidup zaman salaf ( wafat 324 H ) , menyusun akidah assyairah yg selari dgn akidah salaf dan zaman rasulullah , jumhur ulama' berpegang dgn panduan dari beliau ...manakala ibnu taimiyah muncul hampir 400 tahun selepas itu dan aliran akidah mengelirukan beliau berkubur selama hampir 500 tahun sebelum di hidup kan kembali oleh muhamad abd wahab ...dan terus ditolak jumhur ulama' dari dulu sampai sekarang...
      4) wahabi suka overclaim dan memfitnah imam2 besar kononnya berfikrah ibnu taimiyah sedangkan jumhur ulama' muktabar beraliran assyairah...
      5) in short, cuba baca ayat wahabi ni : " Allah di langit tapi x bertempat " - kalau anda rasa pening dan macam ada yang x kena - anda normal.... Allah di langit yakni sebuah makhluk ciptaan Allah dan sbuah tempat tapi ditambah dengan kata2 tidak bertempat utk cover kecelaruan mereka....
      insyaAllah, hamba2 Allah yg ikhlas dan jujur dalam mencari kebenaran akan nampak jelas kecelaruan dan kepincangan akidah ibnu taimiyah dan wahabi amnya...
      sekian, PANDUAN MASYARAKAT UTK MENGENALI FITNAH AKHIR ZAMAN - WAHABI @ PSEUDO SALAFI

    • @nibbles8573
      @nibbles8573 Před 5 lety

      @@penakebenaran apa yang Quran kata kita ikut tapi tak perlu untuk fikirkan macam mana Allah, beristiwa di arasy

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 5 lety +2

      @@nibbles8573 baca tafsir ibnu katsir surah ali imraan ayat 7 - hayati baik2 saudara...ni bab akidah...ayat 7 ali imraan bahawa " tiada yang mengetahui makna ayat2 mutasyabihat melainkan Allah " - di sini sudah jelas peringatan Allah bahawa manusia tidak akan tahu makna sebenar ayat2 mutasyabihat tetapi wahabi ingkar aspek ini dan degil dengan akidah ibnu taimiyah mereka untuk memahami ayat2 mutasyabihat pada makna zahir nya...

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 5 lety +2

      al baqarah 186 : dan apabila hamba2 Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) , bahawasanya Aku adalah dekat.
      ibnu hatim berkata , seorang arab badwi bertanya , " wahai rasulullah , adakah Rabb kita dekat sehingga kita cukup berbisik memanggil Nya atau jauh , sehingga kita perlu memanggil Nya dengan suara keras ? - lalu turun ayat tersebut
      Abdurrazaq , dari Auf dari Hassan : " para sahabt bertanya Rasulullah ,
      ' Di mana Rabb kita ? - lantas turun ayat tersebut : Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentangKu , maka jawablah bahawasanya Aku adalah dekat
      imam ahmad berkata : dari Abu Musa al Asyari, berkata , " kami pernah bersama Rasulullah dalam peperangan, kami menaiki satu tanjakan , berada di suatu ketinggian atau menurun lembah kecuali kami bertakbir dengan suara keras ,
      Rasulullah mendekati kami , lalu bersabda : " wahai manusia, tenangkan lah diri kalian, kerana kalian tidak menyeru zat yg tuli lagi ghaib, kalian menyeru zat yang Maha Mendengar lagi maha Melihat. Sesungguhnya, zat yang kalian seru LEBIH DEKAT DENGAN SALAH SEORANG DARI KALIAN DIBANDINGKAN DENGAN LEHER TUNGGANGANNYA."
      SINI BUKAN NAK BERMAKSUD ZAT ALLAH BERTEMPAT , TAPI NAK DIMAKSUDKAN ADA AYAT QURAN DAN HADIS YANG MUTSYABIHAT, YANG X BOLEH DIAMBIL MAKNA ZAHIR JIKA MAHU DIAMBIL MAKNANYA.......
      ALLAH WUJUD TANPA BERTEMPAT, TIADA YANG SETARA DENGANNYA.

  • @syahrilshazwan2508
    @syahrilshazwan2508 Před 6 lety +2

    semoga kita semua berada di atas kebenarann dan mengikut siratalmustaqim...hanya Allah yang maha mengtahuii..Al-Fatihah..

  • @shamsuriahmad6959
    @shamsuriahmad6959 Před 8 lety +10

    2 alam yg berbeza. Alam dunia dgn caranya...alam akhirat dgn caranya. Justeru, cara melihat di dunia pasti berbeza dgn cara melihat di akhirat nanti. Benda simple mcm ni pun nak berselisih ke?
    Maha Suci Allah dari segala kelemahan.

  • @mohdrahimi3180
    @mohdrahimi3180 Před 4 lety +10

    Sebelum Allah SWT mcipta alam ni Allah SWT tak bertempat..Adakah setelah Allah SWT mcipta alam ni Allah Jd bertempat???Sebelum Allah SWT mcipta alam ni Allah SWT ada arahnya..Adakah setelah Allah mcipta alam ni Allah SWT Jd tak berarah????Sedangkan Allah SWT satu zat yg tak berubah2..Allah swt yg awal semestinya Allah swt yg terawal berarah selepas itu barulah Allah mcipta arah2 makhluknya,,Allah swt tak menumpang pd arah makhlukya,,Allah swt tak berhajat pd makhluk,
    ,Semua makhluk berhajat pd Allah swt,,Allah swt maha kaya,,,Mengikut guru kami UST Johari Mat .Allah bergerak pd perbuatannya bukan dgn zatnya..Ketika Allah SWT turun ke langit dunia dgn perbuatannya zat Allah SWT tetap diatas yg layak baginya..Segalanya dalam takluk penguasaan Allah SWT..Ketika kita solat kita menghadap wajah dalam takluk Allah bukan wajah zat hakiki Allah SWT..Wajah zat hakiki Allah SWT tetap diatas..Allah SWT meninggi tetap diatas dari arasy yg layak baginya..Klu kita tak beriman Allah SWT diatas bagaimana lg kaedah menandakan kewujudan Allah SWT..Berimanlah dgn apa yg difirmankan Allah SWT..Jgn ditakwilkan makna ayat Al-Quran.
    Klu nk takwil cantumkan dgn ayat Al-Quran yg lain atau hadis nabi saw..Jgn dirujuk pd pemikiran manusia..Manusia bleh tsalah dn silap kecuali Nabi Muhd saw yg bercakap dari wahyu Allah SWT..Semoga Allah SWT beri petunjuk pd kita memahami agama yg sebenarnya dn satukan ummat Islam..Aamin ya Robb..

    • @norainiosman2007
      @norainiosman2007 Před 3 lety

      Laisakamislihi tuan, kalau bergitu allah ni sama seperti makhluk berarah bertmpat , dan siapa yg ckp allah da ada arah sblom allah jdikan arah ,

    • @mohdrahimiahmad1582
      @mohdrahimiahmad1582 Před 3 lety +3

      @@norainiosman2007 Sila rujuk Alquran surah albaqarah ayat 115 yg bermaksud..Di mana kamu menghadap di situ wajah Allah..Berdasarkn ayat ni satu isbat arah wajah Allah swt..Ayat ni bermaksud wajah dlm takluk Allah swt ..Bukan Wajah zat hakiki Allah swt..Klu menafikn arah Zat Allah swt bagaimana nak sabit wujud Allah swt..Arah merujuk Zat Allah swt bukan di rujuk pd arah tempat..Allah swt tak bergantung pd arah tempat makhluknya..Allah swt berdiri sendiri dgn kaifiyatnya yg tersendiri di Zatnya yg hakiki yg tak sama dn bersalahan dgn makhluknya..Sama seperti Allah swt maha melihat dn mendengar yg sifatnya maha sempurna..Makhluk melihat dn mendengar dgn sifat kelemahan dn terbatas...Jgn suka menuduh org sesat kena betul2 dulu..Takut sesat tu balik pd org yg menuduh..Wallahuaklam..

    • @akmalmudori739
      @akmalmudori739 Před 3 lety

      Tidak ada tuhan selain AWLOH ( Berarti allah bukan Tuhan umat ISLAM / MUSLIM)

    • @mohdrahimi9432
      @mohdrahimi9432 Před 3 lety

      @@akmalmudori739 Kau ni Islam ke Bukan islam..Sibuk nk mencelah perbincangan Akidah islam..

    • @muhammadalamin9277
      @muhammadalamin9277 Před 3 lety

      @@akmalmudori739 Kau ni islam ke bukan islam atau dah murtad...Jgn sibuk mencelah perbincangan akidah islam...

  • @w.rona9545
    @w.rona9545 Před 3 lety +2

    Allah tidak meyerupai dgn makluk.. Kalau terbayang je apa saja bentuk itu bukan Allah.. Harap mendapat menafaat.. Amin

  • @dukuadam3446
    @dukuadam3446 Před 5 lety +7

    Kenapa sih.... Bertengkar masalah tempatnya Alloh...?
    Apa gunanya....? Sebaiknya ummat islam mengurs ummat yg belum sholat, yg buka aurat, yg suka maksiat, itu yg perlu di urus..
    Jgn mesibuk mencari alamtanya Alloh.
    Dalam hal ini, Kita serahkan saja sama Alloh.

  • @adammuhammad3960
    @adammuhammad3960 Před 4 lety +15

    Part 3
    Antara ulama yang menganggap sahih hadis tersebut beserta takwil dan tanzih ;
    1- Imam Al-Hafiz Al-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim.
    2- Al-Imam Al-Mujtahid Abu Al-Hasan Taqiuddin Ali Bin Abd Al-Kafi Al-Subki Al-Kabir di dalam kitabnya Al-Saifu Al-Shoqil Fi Roddi `Ala Ibni Zafil.
    3- Imam Muslim dalam sahihnya.
    4- Imam Al-Mujtahid Tajuddin Al-Subki (anak kepada Imam Taqiuddin al-Subki).
    5- Abu Bakar Ibnu Arabi dalam mensyarahkan hadis Abi Rozin Fi Al-`Aridoh.
    6- Abu Al-Walid Al-Baji di dalam kitab “al-Muntaqa”.
    7- Ibnu Al-Jauzi Al-Hanbali.
    8- Imam Al-Hafiz Abu Bakar Ibn Furu`.
    9- dan ramai lagi.
    Sebagai contoh Imam Al-Hafiz An-Nawawi apabila mensyarahkan kitabnya Syarah Sahih Muslim beliau berkata yang bermaksud; ” Bertanya Rasulullah;(أين الله). Lalu hamba perempuan itu menjawab: (في السماء) Sabda Rasulullah lagi (من أنا) dia menjawab lagi (أنت رسول الله) bersabda Rasulullah ; (اعتقها فانها مؤمنة), hadis ini adalah hadis yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah. Terdapat dua pendapat berhubung perkara ini sebagaimana diulang-ulang pada keterangan yang lalu di dalam Kitab Iman.
    Pendapat yang pertama;”Beriman dengannya, tanpa melakukan perbincangan pada maknanya disamping itu mestilah meyakini Allah Taala tidak sama dengan ciptaanNya, dan mensucikan-Nya daripada makhluk.
    Pendapat yang kedua : Mentakwilkannya sebagaimana yang layak bagi-Nya. Bagi yang berpendapat dengan pendangan ini, mereka mengatakan ; Tujuan Rasulullah bertanya sedemikian adalah untuk mengujinya adakah dia seorang yang Muwahhidah ( mengesakan Allah), adakah dia mengakui Allah sebagai Pencipta dan Pentadbir alam ini, adakah dia mengakui Yang Maha Berkehendak itu hanya Allah Taala sahaja, Dialah Tuhan yang apabila seseorang itu berdoa dia mengadapkan dirinya ke arah langit sepertimana apabila seseoang itu sembahyang dia mengadapkan diri ke arah qiblat, ini bukanlah bermakna Allah Taala berada di arah langit sepertimana Dia juga tidak berada di arah kaabah. Bahkan perkara yang sedemikian itu kerana langit adalah qiblat bagi orang yang berdoa sepertimana kaabah itu pula merupakan qiblat bagi orang yang bersembahyang. Atau untuk menguji adakah dia seorang penyembah berhala, iaitu penyembah berhala yang terdapat di hadapan mereka. Apabila dia (hamba perempuan) menjawab (في السماء) Baginda telah mengetahui bahawa dia seorang yang beriman, bukannya seorang penyembah berhala.
    Berkata Al-Qadhi `Iyadh : tiada khilaf ( ijma`) di kalangan umat Islam keseluruhannya ; para fuqaha, muhaddith, ulama mutakallim, ulama yang berijtihad mahupun yang bertaqlid bahawa ayat-ayat yang zahir yang warid pada menyebut :(الله فِي السَّمَاءِ) seperti firman Allah Taala ;
    أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ
    “Dan yang seumpama dengan ayat ini bukanlah boleh dipegang secara zahirnya bahkan ditakwilkannya pada sisi semua ulama-ulama tadi”.
    (lihat al-Hafiz an-Nawawi dalam syarh Sahih muslim).
    Penyelewengan Gologan al-Mujassimah Terhadap Hadis Jariah
    Golongan al-Mujassimah yang mendakwa bahawa Allah itu mempunyai tempat sering kali menjadikan hadith jariah yang diriwayatkan di dalam kitab Sahih Muslim sebagai hujah bagi akidah bathil mereka dan memandang hadis ini sebagai hadis yang sahih tanpa ada sebarang takwilan.
    Pegangan mereka akan ayat mutasyabihat secara zahir ayat sebenarnya adalah untuk membantu memenangkan akidah mereka dan menyebarkan tashbih dan tajsim di kalangan masyarakat Islam. Kaedah mereka adalah bercanggah dengan ulama-ulama muktabar seluruhnya : Salaf mahupun khalaf, bahkan sudah amat terang sekali ianya bukan daripada akidah nabi kita tercinta, Muhammad Salla Allahu Alayhi Wasallam.

  • @naufalbatupahat2469
    @naufalbatupahat2469 Před 3 lety +13

    *☑️Formulasi dari Sifat 20 tersebut dianggap cukup kuat untuk menjadi benteng kepada akidah seseorang daripada terpengaruh dengan faham yang keliru atau menyeleweng dalam memahami sifat Allah ta`ala.*
    *☑️Sebagaimana yang telah kita maklum aliran-aliran yang menyimpang daripada fahaman Ahl al-Sunah Wa al-Jama`ah seperti WAHHABI, MUKTAZILAH, MUSYABBIHAH, MUJASSIMAH, KARRAMIYYAH dan lain-lain telah menyifatkan Allah ta`ala dengan sifat-sifat makhluk yang kesemua sifat tersebut dilihat dapat meruntuhkan kesempurnaan dan kesucian zat Allah ta`ala.*
    *☑️ Maka dengan memahami sifat 20 tersebut, iman seseorang akan dibentengi satu simpulan yg kukuh daripada keyakinan-keyakinan yang tidak menyongsang fahaman drpd arus firkah2 yg batil dari Akidah sebenar umat Islam berhubung zat Allah ta`ala.*
    *✳️Misalnya:*
    *⛔i. Ketika golongan MUJASSIMAH mengatakan bahawa Allah ta`ala itu duduk di atas `Arasy, maka hal ini akan ditolak dengan salah satu daripada SIFAT SALBIYYAH yang wajib bagi zat Allah ta`ala iaitu; QIAMUHU BINAFSIH (ALLAH TA`ALA TIDAK BERHAJAT KEPADA SESUATU).*
    *⛔ii. Ketika golongan MUSYABBIHAH mengatakan bahawa Allah ta`ala memiliki anggota tubuh badan seperti mata, tangan, kaki, muka, betis dan lain-lain, maka dakwaan tersebut akan ditolak pula dengan sifat wajib bagi Allah ta`ala yang lain iaitu SIFAT MUKHALAFTUHU LILHAWADITH (ALLAH TIDAK MENYERUPAI SESUATU PUN).*
    *⛔iii. Ketika golongan MUKTAZILAH menafikan kewujudan sifat ma`ani pada zat Allah ta`ala dengan mengatakan bahawa Allah ta`ala maha kuasa tetapi tidak mempunyai sifat qudrat, maha mengetahui tetapi tidak mempunyai ilmu, maha berkehendak tetapi tidak mempunyai iradat, maka dakwaan songsang tersebut akan ditolak dengan sifat-sifat ma`ani yang jumlahnya adalah tujuh iaitu QUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT, SAMA`, BASAR DAN KALAM.*
    *☑️Demikian pula dengan sifat-sifat yang lain.Kaedah: “Jahil tentang sifat (Allah) membawa kepada jahil dengan yang mempunyai sifat (Allah), sesiapa yang tidak mengenal sifat Allah, tidak mengenal Allah ta`ala”*
    *✳️Waullahuallam✳️*

    • @caspeansea9619
      @caspeansea9619 Před rokem +1

      Imam Syafi’e tak mengaji Sifat20 pun bro

    • @hadiasri3521
      @hadiasri3521 Před rokem

      @@caspeansea9619 mana kau tahu imam syafie x bljr....imam syafie bljr kot kau nk kata imam syafie kafir...org yg bljr sifat 20 ni yg wajib dia percaya adanya allah...kau rasa imam syafie percaya x adanya allah..

    • @caspeansea9619
      @caspeansea9619 Před rokem

      @@hadiasri3521 Hahaha. Bro aku tahu bebal tu free tapi jangan la kau borong semua. Tinggalkan utk anak cucu sikit. 😂😂
      Org yg mgasaskan kaedah sifat20 Imam Abu Hassan al Asy’ari tu lahir 50 tahun lepas Imam Shafi’e wafat. Bila masa Imam Shafi’e nak mengaji sifat20.? 😂😂😂

  • @1nf3c7-tious
    @1nf3c7-tious Před 5 lety +27

    Kami bukan majassimah...kami tak pernah kata tangan Allah seperti tangan makhluk..Allah tidak sama atau tidak perlu sifat makhluk sama sekali. Allah mengatakan dia bersemayam di atas arash. Bagaimana dia bersemayam n diatas apa dia bersemayam hanya Allah yg lebih tahu..kami tak kata Allah duduk atas kerusi mcm kita tapi Allah duduk..duduk mcm mana ? Itu hanya Allah yg tahu..duduk atas apa itu hanya Allah yg tahu. Kami tidak pernah kata Allah itu berjisim. Kami tak qunut n kami baca bismillah secara perlahan...kami bukan wahabi tp kami ikut dalil yg mana lebih kuat dan dekat dgn Rasulullah SAW.

    • @SamSung-tv8vd
      @SamSung-tv8vd Před 3 lety +3

      Ini komen yg sangat bertepatan dan boleh diterima akal yg sihat

    • @rapidfire7765
      @rapidfire7765 Před 2 lety +2

      wahabis ni takda topic lain nak bincang ke? everytime almost everytime. kadang2 kesian pun ada memikirkan mereka ni kenapa jadi begini

    • @hadiasri3521
      @hadiasri3521 Před rokem +3

      Tapi ayat itu kan mutasyabihat..kau tau tak ayat mutasyabihat itu apa...ayat yg allah menggunakan sifat makhluk kpd dirinya...dua cara ja klu nk menghadap ayat yg mcm ni..kau beriman kpd ayat itu tapi makna ayat itu serah kpd allah...atau takwil lbh selamat utk org awam...tapi klu kau membenar zahir ayat itu..seperti allah ada tangan tapi tak sama dengan makhluk..maksudnya ayat menunjukkan allah tiada tangan...sbb itu belajar sifat 20 kau akan faham...sifat 20 ni bkn mengajar kau kenal zat allah..tetapi sifat2 allah...dgn syarat kena guru yg betul2 blh mengajar..

    • @PencariIlmu59
      @PencariIlmu59 Před rokem

      @@hadiasri3521 kita imani sesuai makna ayat, kita serahkan hakikatnya kepada Allah. Bagaimana mungkin mengimani sesuatu tanpa tahu maknanya?
      Allah istiwa di atas Arsy? YA, tapi hakikat istiwanya kita serahkan kepada Allah! Laisa kamitslihi saiun.

    • @repoteam6939
      @repoteam6939 Před 8 měsíci

      Sifat anggota badan tu bukan sifat mahluk ke?tangan kita dengan tangan beruang pn xsama tp sifatnya sama anggota badan

  • @nengsihnengsihsaja2818
    @nengsihnengsihsaja2818 Před 3 lety +3

    Dimanakah Alloh SWT berada?
    Alloh berada di Qolbu setiap mahkluk dan ciptaannya 🙏🏽
    Di manakah Alloh sebelum menciptakan alam semesta?
    Alloh SWT TDK berawal dan TDK berakhir🙏🏽

    • @ProfIping
      @ProfIping Před 3 lety

      Pahtu asmaul husna tu???
      Ya Awwal,Ya Akhir

  • @mujahidinislamtakbir3813
    @mujahidinislamtakbir3813 Před 4 lety +4

    Ulama salaf apabila membaca ayat ayat dan hadis mutasyabihat mereka mengambil jalan Taslim iaitu makna maksud ayat-ayat dan hadis-hadis itu mereka serah kepada Allah dan rasulnya. Contoh surah as sajadah potongan ayat no 4 kemudian dia (Allah) telah bersemayam diatas singgahsana (arasy). Kalau kita mengatakan Allah SWT berada di arasy makna kata kita sudah mentafsir ayat itu Allah SWT berada di arasy. Sesungguhnya saya mengambil jalan selamat maksud ayat itu saya serahkan kepada Allah dan rasulnya. Mohon maaf saudara ku yang aku cintai Jangan ikut fahaman ustaz ustaz yang berkata Allah di arasy itu bukan fahaman salaf.

  • @onimusha2182
    @onimusha2182 Před 2 lety +1

    Tuhan x bertempat jadi kite berserah bulat2 dekat ayat quran, sifat Allah x perlu pkir dgn logik akal berserah kpd Allah, wallahualam

  • @fadlipodeh9734
    @fadlipodeh9734 Před 2 lety

    Ilmu Allah meliputi segalanya.. cubalah pkir nabi israk mikraj jumpa Allah kat mana..

  • @ugie8851
    @ugie8851 Před 4 lety +8

    kalu ceramah rora bgus. tp lg menarik tang komen2 haha.

  • @oktaufik5092
    @oktaufik5092 Před 6 lety +4

    19. Telah masyhur riwayat Al-Imam Maalik bin Anas rahimahullah sebagai berikut :
    ذكره علي بن الربيع التميمي المقري قال ثنا عبد الله ابن أبي داود قال ثنا سلمة بن شبيب قال ثنا مهدي بن جعفر عن جعفر بن عبد الله قال جاء رجل إلى مالك بن أنس فقال يا أبا عبد الله الرحمن على العرش استوى كيف استوى قال فما رأيت مالكا وجد من شيء كموجدته من مقالته وعلاه الرحضاء يعني العرق قال واطرق القوم وجعلوا ينتظرون ما يأتي منه فيه قال فسرى عن مالك فقال الكيف غير معقول والاستواء منه غير مجهول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة فإني أخاف أن تكون ضالا وامر به فأخرج
    Telah menyebutkan kepadanya ‘Aliy bin Ar-Rabii’ At-Tamimiy Al-Muqri’, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Abi Dawud, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabiib, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Mahdiy bin Ja’far, dari Ja’far bin ‘Abdillah, ia berkata : Datang seorang laki-laki kepada Malik bin Anas. Ia berkata : “Wahai Abu ‘Abdillah, ‘Ar-Rahman yang beristiwaa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy’; bagaimana Allah beristiwaa’ ?”. Perawi berkata : “Belum pernah aku melihat beliau (Malik) marah sedemikian rupa seperti marahnya beliau kepada orang itu. Tubuhnya berkeringat, orang-orang pun terdiam. Mereka terus menantikan apa yang akan terjadi. Maka keadaan Al-Imam Malik kembali normal, beliau berkata : “Kaifiyah-nya tidaklah dapat dinalar, istiwaa’ sendiri bukan sesuatu yang majhul, beriman kepadanya adalah wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah. Dan sesungguhnya aku khawatir kamu berada dalam kesesatan”. Kemudian beliau memerintahkan orang tersebut untuk dikeluarkan dari majelisnya. [Syarh Ushuulil-I’tiqad Ahlis-Sunnah wal-Jama’ah, hal. 398, tahqiq : Ahmad bin Mas’ud bin Hamdaan; desertasi S3].
    Makna “istiwaa’ itu bukan sesuatu yang majhuul” adalah bahwa istiwaa’ itu diketahui maknanya secara hakiki sebagaimana dhahir bahasa Arab yang jelas.

    20. Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’I, tahun 150-204 H).
    Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i, beliau berkata,
    القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
    “Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya. [Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal.165]
    21. Imam Ahmad bin Hambal (tahun 164-241 H).
    Beliau pernah ditanya,
    ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض
    “Apa makna firman Allah,
    وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
    “Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” [QS. Al Hadiid: 4]
    مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
    “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” [ QS. Al Mujadilah: 7]
    Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.” [Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 116].

    22. Imam Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan, “Pembahasan dari Imam Ahmad mengenai ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya amatlah banyak. Karena beliaulah pembela sunnah, sabar menghadapi cobaan, semoga beliau disaksikan sebagai ahli surga. Imam Ahmad mengatakan kafirnya orang yang mengatakan Al Qur’an itu makhluk, sebagaimana telah mutawatir dari beliau mengenai hal ini. Beliau pun menetapkan adanya sifat ru’yah (Allah itu akan dilihat di akhirat kelak) dan sifat Al ‘Uluw (ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya).” [Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 176. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 189]

    23. Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
    قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
    Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” [ Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 116].

  • @fijiksooskmagic
    @fijiksooskmagic Před 2 lety

    allah mempunyai sifat yg sempurna, yg layak baginya...tiada kekurangan, tiada kelemahan dan tidak menyerupai yg baru..jgn fikir zat, keberadaan allah sbb ia bukanlah tuntutan agama...tuntutan agama adalah mengenal allah, belajar dan faham ilmu fardhu ain yg di tuntut oleh setiap org yg cukup syarat
    ...tentang keberadaan allah, cukuplah beriman allah itu ada, allah ada sebelum ada tempat dan allah ada sesudah tiadanya tempat...maha suci allah yg berdiri sendiri, tidak memerlukan sekutu baginya...

  • @armero9858
    @armero9858 Před 4 lety +2

    Allah wujud tanpa bertempat jika bertempat maknanya allah berhajat kepada makhluk dan sesungguhnya allah tidak berhajat kepada sesuatupun

    • @kissme5844
      @kissme5844 Před 4 lety +1

      Ikut quran dan Sunnah pahaman salaf lah kamu

  • @mohdrahimi3180
    @mohdrahimi3180 Před 4 lety +3

    Sebelum Allah SWT mcipta alam ni Allah SWT tak bertempat..Adakah setelah Allah SWT mcipta alam ni Allah Jd bertempat..Sebelum Allah SWT mcipta alam ni Allah SWT ada arahnya..Adakah setelah Allah mcipta alam ni Allah SWT Jd tak berarah..Sedangkan Allah SWT satu zat yg tak berubah2..Mengikut guru kami UST Johari Mat .Allah bergerak pd perbuatannya bukan dgn zatnya..Ketika Allah SWT turun ke langit dunia dgn perbuatannya zat Allah SWT tetap diatas yg layak baginya..Segalanya dalam takluk penguasaan Allah SWT..Ketika kita solat kita menghadap wajah dalam takluk Allah bukan wajah zat hakiki Allah SWT..Wajah zat hakiki Allah SWT tetap diatas..Allah SWT meninggi tetap diatas dari arasy yg layak baginya..Klu kita tak beriman Allah SWT diatas bagaimana lg nk Isbat kewujudan Allah SWT..Allah SWT yg awal semestinya Allah SWT berarah selepas itu barulah Allah SWT mcipta arah2 makhluknya.
    .Allah SWT tak menumpang arah makhluknya..Allah SWT yg awal dn akhir setelah alam ni kiamat Allah SWT zat tunggal kekal abadi selama2nya lamanya.
    ..Berimanlah dgn apa yg difirmankan Allah SWT..Jgn ditakwilkan makna ayat Al-Quran.
    Klu nk takwil cantumkan dgn ayat Al-Quran yg lain atau hadis nabi saw..Jgn dirujuk pd pemikiran manusia..Manusia bleh tsalah dn silap kecuali Nabi Muhd saw yg bercakap dari wahyu Allah SWT..Semoga Allah SWT beri petunjuk pd kita memahami agama yg sebenarnya dn satukan ummat Islam..Aamin ya Robb..

    • @blackshadow8351
      @blackshadow8351 Před 4 lety

      mngarut apa benda nih..

    • @muhammadalamin9277
      @muhammadalamin9277 Před 3 lety +1

      @@blackshadow8351 Kau tu otak sewel bengap mcm mana nak faham...Kau tak payah masuk debat dlm ni...Otak bengap tak payah berdebatla...Lebih baik diam...Tak payah duk kacau org nak berdialog dan berdebat dlm ni...

  • @ikhwanhakim2238
    @ikhwanhakim2238 Před 7 lety +58

    ustaz ni bijak. dalam agama mmg xleh guna akal 100%.. beriman sesuatu yg mutasyabihat itu baik..

    • @fadhilmohd6710
      @fadhilmohd6710 Před 6 lety +2

      ikhwan hakim bila datang ayat mutasyabihat, haruslah diambil ayat yg muhkamat untuk membuang kesamaran ayat mutasyabihat. Contoh ayat muhkamat---> Allahussomad(pada Allah-lah semua makhluk bergantung). Jadi kesimpulannya Allah tak memerlukan tempat. Tapi dlm video ni Rora guna kaedah ulama mana ni?

    • @mindnavigator
      @mindnavigator Před 6 lety +12

      Fadhil Mohd memang allah tak memerlukan tempat.. tapi dia yang sifatkan dia meninggi di atas arash sebagai tanda keagungannya..
      Allah juga tak perlukan masa
      Tapi
      Allah turunkan quran di malam lailatul qadar, bukan bermaksud dia memerlukan masa di malam lailatul qadar. Tetapi dia yang sifatkan dia turunkan quran di malam lailatul qadar.. Allah berbicara dengan akal manusia dan bebas dari falsafah seperti yg asyairah bahas. Asyairah terpengaruh dengan ilmu kalam dan terpaksa menghurai dan mentakwil sifat allah. Sedangkan ahli sunnah berpada dengan allah tidak sama dengan makhluk dan allah lebih tahu tentang sifatNya. Dan alquran diturun untuk diiouti, bukan untuk ditakwil

    • @fadhilmohd6710
      @fadhilmohd6710 Před 6 lety +1

      mindnavigator perenggan pertama anda itu jelas-jelas sudah menunjukkan anda menggunakan kaedah TAKWIL. Saya tak tau la kalau anda memakai kaedah takwil ataupun anda memang segan silu menunjukkan anda setuju dgn kaedah Takwil..hehehe..wallahua'lam

    • @mindnavigator
      @mindnavigator Před 6 lety +2

      Fadhil Mohd saya menentang kaedah takwil sebab mentakwil sifat allah tidak dilakukan oleh para salaf. Jika anda mahu saya boleh bawa lebih dari 20 kalam salaf uang tidak mentalwil sifat Allah.

    • @mindnavigator
      @mindnavigator Před 6 lety +1

      Meninggi di arash dan bersemayam di arash dua2 disebut dalam al-auran. Namun maha suci Allah dari bersemayam yang sama dengan makhluk. Dan siapa yg kata Allah bersemayam macam makhluk hukumnya kafir debgan ijmak

  • @mustapatapa4378
    @mustapatapa4378 Před 3 lety +2

    Allah bersemayam
    Di qolbu mukmin baitullah

  • @azizanzakaria9406
    @azizanzakaria9406 Před 2 lety +1

    Akidah ahli sunnah wal jamaah "Allah tak berhajat pada tempat"

  • @shukormat
    @shukormat Před 5 lety +6

    Allah meliputi sekian Alam, di mana kamu beradap di situ wajah allah
    ...Allah Tak bertempat..awak yg bermasalah...

    • @babyboynaughty1741
      @babyboynaughty1741 Před 4 lety

      Meliputi tu bertempat jugak kan?

    • @hadiasri3521
      @hadiasri3521 Před rokem

      Sbb itu allah xleh berfikir dgn akal cukup jgn fikir zat allah...nabi x ajar pon suruh fikir zat allah...yakin saja lah allah itu ada...di mana pon dia berada sama ja...walaupun kau tahu dimana allah berada x kesan apa pon so lebih baik kita percaya itu ada tanpa tanya dimana pon dia..kan power klu kita percaya kan allah tanpa menanyakannya seperti org yahudi suka tanya menanya...walaupon ayat dimana pon itu sudah bidaah...

  • @adammuhammad3960
    @adammuhammad3960 Před 4 lety +12

    Part 2
    Hadis Jariah Sebagai Hadis Mudhtharib (Dhaif ).
    Menurut as-Syeikh Muhammad az-Zarqani al-Maliki dalam Syarh Manzumah al-Baiquniyyah, halaman 105 : Mudhtharib merupakan hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi atau lebih dengan lafaz matannnya yang berbeza-beza, saling bertentangan antara satu sama lain, tiada yang mentarjihkan salah satu daripada riwayat-riyawatnya yang pelbagai sekira-kira tidak boleh dihimpunkan riwayat-riwayat tersebut sehingga akhirnya dihukumkan hadis tersebut sebagai hadis dhaif.
    Imam al-Hafiz al-Iraqi mengatakan: “Hadis muthdharib menjadikan sesuatu hadis itu sebagai dhaif”. Maka hadis yang dhaif tidak boleh sesekali dijadikannya sebagai hujjah di dalam akidah dan hukum hakam.
    Antara keterangan dan hujjah menunjukkan hadis ini mudhtharib:
    SEBAB YANG PERTAMA :
    Kerana diriwayatkan dengan pelbagai lafaz yang mana lafaznya itu mustahil untuk dihimpunkan berikutan perbezaan dan pertentangan makna di antara satu sama lain.
    1. Hadis Jariah diriwayat oleh Muslim dengan lafaz (أين الله) ;
    2. Hadis ini juga diriwayatkan dengan lafaz (من ربك فقالت الله ربي);
    3. Juga dengan lafaz lain (أين الله فأشارت إلى السماء);
    4. Selain daripada itu terdapat juga lafaz lain yang diriwayatkan oleh Imam Malik seperti (أَتَشْهَدِينَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَتْ نَعَمْ). Riwayat Imam Malik yang terakhir ini sahaja yang bertepatan dengan usul aqidah.
    SEBAB YANG KEDUA :
    Riwayat (أين الله) bercanggah dengan usul Aqidah kerana usul aqidah mengatakan bahawa seseorang itu tidak dihukumkan sebagai Islam dengan mengatakan (الله فِي السَّمَاءِ) “Allah berada di langit” kerana perkataan ini merupakan penyamaan dengan aqidah Yahudi, Nasrani, dan sebagainya. Di dalam Islam seseorang itu dikira sebagai seorang Islam hanya dengan menuturkan dua kalimah syahadah (أشهد أن لا إله الا الله وأشهد أن محمدا رسول الله) kerana shahadah merupakan Usul Akidah sebagaimana diterangkan oleh Nabi Salla Allahu `Alayhi Wa Sallam dengan sabdaannya :
    أمرت أن أقاتل الناس حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله وأني رسول الله
    Mafhumnya : “Aku diperintahkan supaya memerangi manusia (yang tidak beriman) sehingga mereka bersaksi tiada yang berhak disembah dengan sebenarnya melainkan Allah dan aku (Muhammad) sebagai rasulNya”.
    Hadis ini berstatus Mutawatir kerana diriwayatkan oleh 15 orang sahabat sebagaimana keterangan al-Imam al-Hafiz as-Suyuti di dalam kitabnya al-Azhar al-Mutanathirah. Maka periwayatan hadis (أَيْنَ اللَّهُ) ini ditolak oleh para ulama yang muktabar kerana bercanggah dengan periwayatan Hadis Mutawatir. Ini adalah kerana kaedah mengatakan :
    ما خلف المتواتر فهو باطل إن لم يقبل التأويل
    “Sesuatu yang bercanggah dengan Mutawatir hukumnya bathil sekiranya tidak boleh ditakwilkan”.
    Antara ulama yang menghukumkan hadis ini sebagai dhaif :
    1. Al-Imam Al-Hafiz Abu Bakar Bin Husain Ibn Ali Al-Baihaqi di dalam kitab al-Asma Wa Al-Sifat.
    2. Al-Hafiz Abdullah Al-Ghumari dalam kitabnya al-Fawaidu al-Maqsudah. Beliau mengkategorikan hadis ini sebagai “Syaz” (ganjil) tidak boleh beramal dengannya kerana bercanggah dengan Hadis Mutawatir (yang telah kita sebutkan). Di dalam kitab ini diperjelaskan dengan terperinci kedha`ifan riwayat-riwayat hadis Jariah dengan terang disamping menyanggah aqidah yang mengatakan Allah berada di langit untuk mengisbatkan keimanan seseorang.
    3. Al-Imam Al-Hafiz Al-Faqih Al-Allamah al-Arif Billah Al-Syiekh Abdullah Al-Harari Al-Habasyi dalam kitabnya al-Siratul Mustaqim dan syarahnya “Syarh Al-Qawim Fi Halli alfadz al-Sirotil Mustaqim”, dan “Al-Maqalaat fi Kasyfi Dhalalalat Ibnu Taimiyah”.
    4. Al-Syeikh Dr Jameel Haleem dalam kitabnya al-Nujum al-Sariyah Fi Takwil Hadis al-Jariah.
    5. Imam Al-Kawthari dalam kitabnya Al-Aqidah Wa Al-Ilm Al-Kalam.
    6. Dan ramai lagi.
    Pandangan Yang Mengatakan Hadis jariah adalah Sahih :
    Ada beberapa ulama yang menganggap hadis tersebut sebagai sahih, tetapi mereka tidak mengertikan bahawa Allah mendiami atau berada di langit (sebagaimana keyakinan al-Mujassimah dan al-Wahhabiyah) tetapi mereka mentakwilkan hadis ini. Perkataan jariah (في السماء) menunjukkan pengagungan dan suatu isyarat tentang ketinggian martabat bukannya Allah taala itu bertempat dan berpihak di atas.
    Antaranya adalah Al-Imam al-Hafiz al-Nawawi di dalam kitab Syarah Sahih Muslim, beliau telah berkata dalam huraiannya terhadap hadis tersebut bahawa perkataan (أين الله) adalah suatu soalan yang bertanyakan tentang darjat atau kedudukan, bukannya tentang tempat. Oleh itu, makna sabda Baginda di atas (أين الله) kepada Jariah (hamba perempuan itu) ialah: “Apakah peganganmu dari segi pengagunganmu terhadap Allah?”. Selanjutnya, jawapan hamba perempuan di langit (السماء في) itu pula bermakna: “Sangat tinggi tahap pengagunganku terhadap-Nya”. Oleh itu, tidak boleh berpegang bahawa Rasulullah telah bertanya kepada hamba perempuan tersebut tentang tempat bagi Allah dan tidak boleh berpegang bahawa hamba perempuan itu bermaksud Allah taala mempunyai tempat di langit.

    • @loopgaming5522
      @loopgaming5522 Před rokem

      Mutlak nye zat allah beristiwa atas arasy..​Adakah mereka paham atas dari arasy tu tempat? Klo kita berpendapat demikian maka sah la kita telah guna akal tentang arasy allah.. Yg dikata​kan ألله فى السمأ kerana ada hadis tentang nuzul allah iaitu allah turun ke langit dunia setiap satu pertiga malam.​Ke hadis​ ni nak takwil juga? So klo boleh dipaham secara umum maka dari arasy la turun ke langit ke dunia.​

  • @ahfooktits
    @ahfooktits Před 6 lety

    semoga Allah SWT memberkati dan menerima kesemua keempat empat imam imam muktabar aamiin aamiin aamiin aamiin aamiin aamiin aamiin

  • @al-asadullahtv1012
    @al-asadullahtv1012 Před 2 lety +1

    Auzubillahhiminassyaitanirajem,
    Bismillahirahmanirrahim.
    SALAF DAN KHALAF
    "Allah wujud tanpa bertempat"
    Al-Syeikh Mahmud Muhammad Khathab al-Subki r.a berkata :
    Maksudnya :
    "Banyak dikalangan ulama salaf dan khalaf telah menegaskan bahawa orang yang meyakini Allah s.w.t berada disuatu arah maka ia kafir"
    AHLI TAFSIR
    Al-Mufassir Fakhr al-Din al-Razi (W. 606H)berkata dalam kitab tafsirnya yg berjudul al-Tafsir al-Kabir
    Maksudnya :
    "Sesungguhnya keyakinan bahawa Allah s.w.t duduk diatas arash atau berada dilangit adalah menyerupakan Allah s.w.t dengan makhluk Nya dan keyakinan ini(tasybih) adalah kekufuran"
    IJMA' ULAMA
    Al-Syeikh Ibn al-Mu'allim al-Qurasyi (660-770H) r.a berkata :
    Maksudnya :
    "Ini mencukupi orang yang kekufurannya disepakati oleh para ulama (majmu 'alaihi) dan orang yang kita kafirkan diantara ahlul Qiblah seperti orang-orang yang mengatakan bahawa Al-Quran makhluk (berkeyakinan bahawa Allah s.w.t yang merupakan sifat bagi zat Nya adalah makhluk) dan bahawa Allah s.w.t tidak mengetahui al Ma'dumat (sesuatu yang belum ada) sebelum adanya, orang yang tidak mengimami taqdir Allah s.w.t dan juga orang yang menyakini bahawa Allah s.w.t duduk diatas arash sebagaimana dinukilkan oleh Qadhi Husain dari nas al-syafi'e"
    Maksudnya :
    "Qadhi Husain (seorang Hakim dan Alim 4mazhab) salah seorang daripada sahabat Imam Syafi'e yang terkemuka. Telah berkata Imam Abd al-Karim al-Rifa'i : para ulama Syafi'e mengelarkan Qadhi Husain orang yang paling alim dikalangan umat islam pada zaman dia"
    ------------------------------------
    Al-Syeikh Ibn al-Mu'allim al-Qurasyi, Najm al-Muhtadi wa Rajm al-Mu'tadi, h. 551
    Diriwayatkan oleh al-Hafiz al-Imam al-Nawawi didalam kitabnya "Raudhah al-Thalibin" (10),h 15.
    Rujukan :
    1. Kitab al-Tafsir al-Kabir l-Mufassir Fakhr al-Din al-Razi.
    2. Kitab "Raudhah al-Thalibin"Al-Syeikh Ibn al-Mu'allim al-Qurasyi, Najm al-Muhtadi wa Rajm al-Mu'tadI.
    Wasallallahhu ala Sayyidina Muhammadin, Nabiyyil Ummiyyi wasabihi wassalam, Walhamdulillah hirabbil a’l-amiin.
    Sekian,
    Al Asadullah
    ٥٠٣٦٣٠,

  • @peaceforever9231
    @peaceforever9231 Před 7 lety +4

    "Dan sesungguhnya Kami telah mencipta manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" Q 50:16 "Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya) lagi Maha Mengetahui" Q 2:115

    • @ahmadalbab2067
      @ahmadalbab2067 Před 6 lety +2

      Itu kuasa Allah meliputi segalanya dan sangat dekat. Kena buka tafsir ibnu katsir sbb bahasa arab tak sama dgn bahasa Malaysia...

    • @ahmadalbab2067
      @ahmadalbab2067 Před 6 lety +1

      kalau tak, tak kan malam Lailatul Qadar, Allah turun ke langit dunia

    • @hardiekhan5415
      @hardiekhan5415 Před 6 lety

      kekuasaan

    • @HindariSyirik
      @HindariSyirik Před rokem

      Assalamualaikum. Pernah tak dengar mengenai mimpi Muhammad Qasim? Yang Allah Swt dan Nabi Muhammad saw ratusan kali hadir dalam mimpinya memberikan informasi mengenai akhir zaman.
      Sejak 30 tahun lalu, Allah Swt dan Nabi Muhammad saw selalu hadir dalam mimpinya. Qasim kini berusia 47 tahun. Kali pertama Allah Swt dan Nabi Muhammad saw hadir dalam mimpinya ialah ketika berumur 12 tahun dan ketika berumur 17 tahun, Allah Swt dan Nabi Muhammad saw terus muncul dalam mimpinya. Sejak itu Allah Swt telah datang ke dalam mimpinya sekurang-kurangnya 500 kali dan Nabi Muhammad saw telah datang ke dalam mimpinya sekurang-kurangnya 300 kali. Pada tahun 2007, Allah Swt dan Nabi Muhammad saw memberitahunya apa yang perlu dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Kebanyakannya adalah untuk menghindari segala bentuk kesyirikan.
      Kali pertama pada bulan April 2014, Allah Swt memberitahunya, “Qasim, AKU ingin engkau menceritakan kepada seluruh dunia berkenaan tentang mimpimu dan AKU mahu semua orang tahu siapa dirimu”.
      Lalu Qasim telah berkongsi banyak mimpinya dengan rakan-rakan, jiran dan ahli keluarga namun akhirnya mereka semua tidak mempedulikannya. Selepas itu, dia berhenti berkongsi mimpinya. Kemudian pada bulan Disember 2014, Nabi Muhammad saw muncul sebanyak dua kali dalam mimpi Qasim. Baginda saw berkata kepada Qasim, “Engkau perlu menyelamatkan Islam dan Pakistan dengan berkongsi mimpi-mimpimu!”
      Qasim sendiri tidak tahu kenapa Allah Swt dan Nabi Muhammad saw terus-menerus datang ke dalam mimpi-mimpinya. Dia hanyalah seorang muslim biasa, alim pun tidak. Cuma dia berkata jujur dan dia hanya ingin menjadi temannya Allah Swt. Dia tidak pernah melihat Allah Swt, dia hanya merasakan lewat mimpi-mimpinya bahwa Allah Swt berada di atas Arsh dan dia mendengar suaraNya atau melihat cahayaNya dari sana. Dalam kesemua mimpi itu, Qasim merasakan bahwa Allah Swt lebih dekat dari urat lehernya dan bagian depan kepalanya.
      Qasim hanya pernah melihat badannya Nabi Muhammad saw karena pandangannya selalu tertunduk dalam rasa penghormatan. Dalam beberapa mimpi, Qasim bersalaman dengan Nabi Muhammad saw dan memeluk baginda saw dan badan Qasim bersaksi bahwa itu adalah badan mulianya Nabi Muhammad saw.
      Allah Swt memberitahunya dalam banyak mimpi bahawa: "Qasim, suatu hari nanti AKU akan menolongmu dan memberi kejayaan kepadamu dan AKU akan menunaikan segala janjiKU walaupun hanya tinggal satu hari sahaja lagi sebelum hari kiamat."
      Pada 10 April 2015, Nabi Muhammad saw berkata kepadanya di dalam mimpi: "Anakku Qasim, sebelum Hari Penghakiman, 4 tanda besar kiamat akan muncul. Tanda besar pertama adalah kemunculan dirimu anakku Qasim!"
      Dalam mimpi lain, Nabi Muhammad saw berkata kepadanya bahawa tanda besar kedua akan ditunjukkan pada tahun-tahun mendatang, iaitu kemunculan dajjal. Baginda saw juga menunjukkan kepadanya bahawa 2 tanda besar terakhir termasuk turunnya Nabi Isa as dan kemusnahan yang dilakukan oleh Ya'juj dan Ma'juj.
      Allah Swt dan Nabi Muhammad saw memberitahu Muhammad Qasim dalam mimpi: "Suatu hari nanti engkau akan mengeluarkan semua umat Islam dari kegelapan dan seluruh dunia akan dipenuhi dengan cahaya dan kedamaian. Semua ini akan bermula dari Pakistan."
      Allah Swt telah memberitahu kepada Muhammad Qasim di dalam mimpi bahawa dunia belum pernah dipenuhi oleh syirik sebanyak hari ini. Allah Swt akan membantu umat Islam jika umat Islam menghindari syirik dan semua bentuknya.
      Wallahualam.

  • @isnaniasyarah5560
    @isnaniasyarah5560 Před 4 lety +6

    Benarkah Wahhabi membawa mazhab akidah Imam Ahmad bin Hanbal???? Adakah golongan Asyairah menyesatkan mazhab Akidah Imam Ahmad? Kenapa ulama-ulama mazhab Imam Ahmad memberi amaran terhadap penyeleweng dikalangan mazhab mereka? .
    .
    1. Permasalahan utama yang sering berlaku dikalangan penuntut ilmu yang tidak (baca: malas) mengkaji secara mendalam ilmu akidah adalah apabila ia gagal membezakan mana satu aliran hanabilah yang asli dan mana satu aliran hanabilah (atau dikenali sebagai Athariyah) yang menyeleweng. Terdapat 2 kelompok yang sama-sama mengaku membawa aliran hanabilah iaitu mazhab akidah Imam Ahmad bin Hambal, akan tetapi faktanya kedua kelompok tersebut saling bertentangan antara satu sama lain kerana salah satu kelompok tersebut sebenarnya menyeleweng dari Akidah Imam Ahmad sendiri.
    2. Hal ini diakui oleh para ulama muktabar silam dari kalangan hanabilah sendiri yang telah memberi amaran keras terhadap penyusup dan penyeleweng yang mengotorkan mazhab Imam Ahmad agar pengikut mazhab imam Ahmad tidak terpengaruh dengan penyelewengan mereka.
    al-Imam Ibnul Jauzi memberi peringatan tentang satu kumpulan Hanabilah yang telah merosakkan dan mengotori mazhab imam Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan :
    ورأيت من أصحابنا من تكلم في الأصول بما لا يصلح وانتدب للتصنيف ثلاثة : أبو عبدالله بن حامد وصاحبه القاضي وابن الزاغوني ، فصنفوا كتبا شانوا بها المذهب ورأيتهم نزلوا إلى مرتبة العوام
    “ Aku melihat sahabat kami (dalam madzhab Hanbali) ada ulama yang membicarakan masalah akidah dengan sesuatu yang tidak patut dibicarakan, dan berani menulis kitab tiga orang yaitu Abu Abdillah bin Hamid dan sahabatnya yaitu Al-Qadhi Abu Ya’la dan Ibnu az-Zaghuni. Mereka telah menulis kitab yang mengotori madzhab Ahmad bin Hanbal dan aku melihat mereka telah turun ke tingkatan orang awam “(Daf’u Syubah ast-Tasybih : 97)
    Ibnul Atsir mengatakan :
    لقد شان أبو يعلى الحنابلة شينا لا يغسله ماء البحار
    “ Sungguh Abu Ya’la telah mengotori madzhab Hanabilah dengan sesuatu yang tidak akan dapat dibersihkan dengan sebanyak air lautan “ (Kamil fit Tarikh : 10/52)
    Al-Imam Taqiyyuddin al-Hashni mengatakan :
    وبعد فإن سبب وضعي لهذه الأحرف اليسيرة ما دهمني من الحيرة من أقوام أخباث السريرة يظهرون الانتماء إلى مذهب السيد الجليل الإمام أحمد ، وهم على خلاف ذلك والفرد الصمد ، والعجب أنهم يعظمونه في الملأ ، ويتكاتمون إضلاله مع بقية الأئمة ، وهم أكفر ممن تمرد وجحد ويضلون عقول العوام وضعفاء الطلبة
    “ Waba’du, sesungguhnya sebab aku menulis kitab kecil ini adalah kerana sesuatu yang membuatku hairan dari orang-orang yang buruk perjalanan hidupnya, yang menampak-nampakkan pengakuan nisbat kepada imam Ahmad bin Hanbal, padahal mereka demi Allah, bertentangan dengan imam Ahmad, lebih aku hairan mereka begitu menganggungkan imam Ahmad di depan awam akan tetapi menyesat-nyesatkan para imam lainnya di bukan depan awam. Mereka lebih kufur daripada orang pengingkar, mereka menyesatkan akal-akal ORANG AWAM dan PENUNTUT ILMU YANG LEMAH “(Daf’u Syubhah Man Syabbaha wa Tamarrada : 20)
    Al-Imam al-Hafizh Abu Hafsh Ibnu Syahin, Sahabat al-Imam al-Hafizh al-Daraquthni, seorang ahli hadits Ahlussunnah Wal-Jama’ah berkata:
    رَجُلاَنِ صَالِحَانِ بُلِيَا بِأَصْحَابٍ سُوْءٍ جَعْفَرُ بْنِ مُحَمَّدٍ وَأَحْمَدُ بْنِ حَنْبَلٍ
    Dua tokoh besar yang sholeh, nama baiknya telah dirosakkan oleh para pengikut yang jahat, yaitu al-Imam Ja’far bin Muhammad al-Shadiq dan Imam Ahmad bin Hanbal.”
    3. Begitulah amaran-amaran yang telah diberikan oleh para ulama tentang bagaimana munculnya 1 kelompok yang menyandarkan diri mereka kepada Imam Ahmad sedangkan sebenarnya mereka menyelewengkan mazhab Imam Ahmad sama ada mereka sedar atau tidak sedar. Kelompok tersebut pada masa kini digelar sebagai wahhabiyah kerana banyak sekali pandangan mereka terutama dalam hal akidah yang bercanggah dengan mazhab imam ahmad.
    4. Imam as-Safarini al-Hanbali berkata:
    أهل السنة والجماعة ثلاث فرق :الأثرية وإمامهم أحمد بن حنبل رضي الله عنه والأشعرية وإمامهم أبو الحسن الأشعري رحمه الله والماتريدية وإمامهم أبو منصور الماتريدي
    “Ahlussunnah wal Jama’ah adalah tiga kelompok: Athariyah dan imamnya adalah Ahmad bin Hanbal radhiyyallahu ‘anhu, Asy'ariyah dan imamnya adalah Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah, dan Maturidiiyah dan imamnya adalah Abu Manshur al-Maturidi” (Lawami’ al-Anwar, juzu’ I, ms. 73)
    Imam Tajuddin as-Subki dalam nukilan kitab "Ithaf as-Sadah al-Muttaqin" (II/6) berikut ini, menguatkan pernyataan di atas:
    اعلم أن أهل السنة والجماعة كلهم قد اتفقوا على معتقد واحد فيما يجب ويجوز ويستحيل، وإن اختلفوا في الطرق والمبادئ الموصلة لذلك، أو في لِميّة ما هنالك، وبالجملة فهم بالاستقراء ثلاث طوائف: الأولى: أهل الحديث ومعتمد مباديهم الأدلة السمعية، أعني الكتاب والسنة والإجماع. الثانية: أهل النظر العقلي والصناعة الفكرية، وهم الأشعرية والحنفية، وشيخ الأشعرية أبو الحسن الأشعري، وشيخ الحنفية أبو منصور الماتريدي ...الثالثة: أهل الوجدان والكشف، وهم الصوفية، ومباديهم مبادئ أهل النظر والحديث في البداية، والكشف والإلهام في النهاية
    "Ketahuilah, bahawa Ahlussunnah wal Jama'ah bersepakat atas satu akidah dalam perkara yang wajib, jaiz dan muhal (bagi Allah), meskipun mereka berbeza dalam jalan dan asas pemikiran atau sebab serta argumentasinya. Secara global, dari hasil penyelidikan, mereka terdiri dari tiga kelompok. Pertama, ahli hadits. Pedoman asas mereka adalah dalil dalil sam'i, yaitu al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma'. Kedua, ahli nazhar yang menggunakan logik dan pemikiran. Mereka adalah Asy'ariyah dan Hanafiyah (Maturidiyah). Guru besar Asy'ariyah adalah Abu Hasan al-Asy'ari dan guru besar Hanafiyah adalah Abu Manshur al-Maturidi. Ketiga, ahli wujdan dan kasyaf. Mereka adalah para sufi. Dasar-dasar akidah mereka adalah dasar-dasar dalil para ahli nazhar dan ahli hadits pada permulaannya, dan kemudian mereka menggunakan kasyaf dan ilham pada akhirnya. (Ithaf as-Sadah al-Muttaqin, juzu’ II, ms. 6).
    Namun, kerana golongan terbesar adalah Asha’irah dan Maturidyyah, maka ulama berkata, jika disebut Ahlussunnah wal Jama’ah secara mutlak, maka maksudnya adalah kedua aliran tersebut. Tetapi itu bukan berarti menafikan Athariyah sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah.
    5. Di antara isu terbesar antara Ashairah dan Athariyah adalah tentang sifat kalam. Walaupun pernah terjadi perbezaan tajam antara Ashairah dan Athariyyah tentang sifat kalam Allah, akan tetapi perdebatan mereka hakikatnya masih dalam furu’ aqidah, bukan usul akidah yang manjatuhkan dalam takfir atau tabdi’. Berbeza dengan perdebatan antara Ashairah dan Salafi-Wahabi yang sering sampai usul aqidah Ahlissunnah. kecenderungan Salafi-Wahabi yang tasybih selalu bertopeng dibalik ulama-ulama besar Hanabilah, walaupun antara mereka (wahabi) dan Hanabilah terdapat perbezaan.
    6. Imam al-Imrani asy-Syafi’i dalam kitab al-Intishar, lebih khasnya dalam sifat kalam Allah cenderung pada akidah Athariyah. Bagi kami, tidak masalah kerana ini hanya isu yang sifatnya furu’ akidah (tidak menjatuhkan dalam tabdi’ atau takfir). Silakan jika dapat Salafi-Wahabi tunjukkan kepada kami bahawa Imam al-Imrani menyesatkan Asha’irah sebagaimana mereka meyesatkan ashairah? Sila tunjukkan pula kepada kami bahawa Imam al-Imrani menolak tafwidh yang disesatkan oleh wahabi? Beliau dalam kitab fikah al-Bayan adalah mensyarah kitab besar madzhab Syafi’i al-Muhadzdzab yang ditulis Imam Abu Ishaq asy-Syirazi yang berakidah Ash’airah. Dan Imam Abu Ishaq asy-Sirazi sendiri sangat memuji akidah Imam al-Ash’ari:
    وأبو الحسن الأشعري إمام أهل السنة، وعامة أصحاب الشافعي على مذهبه، ومذهبه مذهب أهل الحق
    “Imam Abul Hasan al-Asy’ari adalah imam Ahlussunnah, dan seluruh ashhab Asy Syafi’I adalah madzhabnya. Dan madzhabnya adalah madzhab ahlul haq” (Thabaqat Syafi’iyyah)

    • @nazmiarief9057
      @nazmiarief9057 Před 4 lety

      Bro nak copy tpi tkleh..bole share mesej ni?

    • @muhammadzainisyauki9619
      @muhammadzainisyauki9619 Před 2 lety

      Aku dh baca ini beberapa tahun yg lepas..tu sbb aku berpegang pada al quran dan hadis..dan para ulama adalah paduan ku untuk menterjemah..

  • @naufalbatupahat2469
    @naufalbatupahat2469 Před 3 lety +2

    *☑️Al-Imam al-Mujtahid Abu ‘Abdillah Ahmad ibn Hanbal (w 241 H), perintis madzhab Hanbali, juga seorang Imam yang agung ahli tauhid. Beliau mensucikan Allah dari tempat dan arah. Bahkan beliau adalah salah seorang terkemuka dalam akidah tanzih:*
    *“ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ - ﺃَﻱْ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺃَﺣْـﻤَﺪُ - ﻓِﻲْ ﻣَﻌْﻨَﻰ ﺍﻻِﺳْﺘِﻮَﺍﺀِ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻌَﻠُﻮُّ ﻭَﺍﻻِﺭْﺗِﻔَﺎﻉُ ﻭَﻟَـﻢْ ﻳَﺰَﻝِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﺎﻟِﻴًﺎ ﺭَﻓِﻴْﻌًﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﻠُﻖَ ﻋَﺮْﺷَﻪُ ﻓَﻬُﻮَ ﻓَﻮْﻕَ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻲْ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ … ﻋَﻼ ﻭَﻟَﺎ ﻳَـﺠُﻮْﺯُ ﺃَﻥْ ﻳُﻘَﺎﻝَ ﺍﺳْﺘَﻮَﻯْ ﺑِـﻤُﻤَﺎﺳَﺔٍ ﻭَﻻ ﺑِـﻤُﻠَﺎﻗَﺎﺓٍ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻋُﻠُﻮًّﺍ ﻛَﺒِﻴْﺮًﺍ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻟَـﻢْ ﻳَﻠْﺤِﻘْﻪُ ﺗَﻐْﻴِﻴْﺮٌ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺒْﺪِﻳْﻞٌ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻠْﺤَﻘُﻪُ ﺍﻟْـﺤُﺪُﻭْﺩُ ﻗَﺒْﻞَ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ ”.*
    *✳️“Telah berkata al-Imam Ahmad pada menjelaskan tentang makna istawa yaitu ketinggian derajat dan keagungan-Nya. Allah ta`ala sentiasa Maha Tinggi dan Maha Tinggi [derajat-Nya] sebelum Dia menciptakan `Arasy. Dia di atas setiap sesuatu dan Maha Tinggi [kedudukan-Nya] daripada setiap sesuatu… Tidak boleh seseorang berkata bahwa, istawa itu zat Allah ta`ala menyentuh `Arasy atau menempatinya. Maha Suci Allah ta`ala daripadanya [bertempat] setinggi-tinggi-Nya. Dia tidak akan berubah-ubah, tidak dibatasi dengan batasan sebelum penciptaan `Arasy dan setelah kejadian [terciptanya] `Arasy tersebut”.*
    *(Abu al-Fadhl al-Tamimi , Risalah al-Tamimi,, juz. 2, hlm.265/290.)*

    • @abinyailyasa2917
      @abinyailyasa2917 Před 8 měsíci

      dimana al-imam ahmad bin hambal mengatakan al-'ulluw itu ulluw martabat atau darajat???!... beliau hanya sebut secara mutlak yakni ﺍﻻِﺳْﺘِﻮَﺍﺀِ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻌَﻠُﻮُّ ﻭَﺍﻻِﺭْﺗِﻔَﺎﻉُ!!.. jangan mengatakan apa yang tidak beliau katakan om!

  • @hambaallah2087
    @hambaallah2087 Před rokem

    Saya menganbil keputusan tidak takwil.terima seperti mana yang Allah swt kabarkan di dalam Al quran.

  • @syiaputra6480
    @syiaputra6480 Před 5 lety +6

    Alhamdulillah berkesan.. Yang kita pahami kekuasaan Allah itu dimana2 bukan Allah dimana2 Allah itu berkesesuaian dengan kehendaknya namun bukan pula sama dengan makhluknya.

  • @mohdrahimi3180
    @mohdrahimi3180 Před 4 lety +6

    Allah SWT mcipta alam ni adakah Allah SWT berada di luar atau dalam alam ni? Jawapannya Allah SWT berada diluar alam ni..Sebagai contoh seorang yg buat bakul adakah ketika dia buat bakul dia berada dalam bakul sedangkan bakul lebih kecil darinya..Begitu jugak Allah SWT yg maha besar mcipta seluruh alam ni Allah SWT berada diluar alam ni..Arrahmaanualalarsyistawa..Allah swt meninggi tetap diatas dari arays yg layak baginya..Allah SWT terasing dari makhluknya..Jgn berfikir Allah SWT dimana2 atau Allah SWT tak di mana2..Yg dimana2 tu ilmu pengetahuan dn penguasaan takluk Allah SWT bukan zat diri Allah swt..Seperti kita solat menghadap wajah Allah swt..Wajah dalam takluk Allah SWT bukan wajah zat hakiki..Wajah zat hakiki Allah SWT diatas tak siapa pn yg tau bagaimana..
    Allah SWT wujud di atas Ttp tak bertempat sejak azali..Arah itulah zat Allah swt..Arah tajalli zat Allah SWT yg azali..Allah SWT yg awal semestinya Allah SWT yg terawal berarah selepas itu barulah Allah SWT mcipta arah2 makhluknya..Allah SWT berikan akal untuk kita berfikir kebesaran Allah swt mcipta langit dn bumi..Allah SWT mcipta arasys yg tinggi..Arasy adalah makhluk Allah SWT yg paling besar..Klu Arays besar Allah swt lebih maha besar tak terbanding..Klu Arays tinggi Allah SWT lebih maha tinggi..Langit dn arasy tu tinggi pd pandangan kita tak pd Allah SWT..Bg Allah SWT semua makhluknya kerdil...Mudah bg Allah SWT mentadbir dn menguasainya..Allah SWT diatas satu kemulian darjat mahatinggi maha besar dn sifat kesempurnaan yg layak bagi Allah swt..Allah SWT meninggi dari sekelian makhluknya..Wallahuaklam..
    Allah swt tak bergantung hajat pd makhluknya..Allah SWT adalah satu zat yg tersendiri dn berdiri dgn sendiri..Allah SWT bergerak pd perbuatannya bukan dgn zatnya..Allah SWT turun ke langit dunia dgn perbuatannya bukan dgn zatnya..Ketika Allah turun ke langit dunia zat Allah SWT tetap diatas..Allah SWT yg bersifat mukhalafatuhulilhawadith..Allah SWT bersalahan dgn makluknya
    jgn terpengaruh dgn golongan falsafah dn ahli kalam mengatakan Allah SWT tidak diluar dn di dalam alam ni..Sesuatu penafsiran yg menyalahi nas Al-Quran,sunnah dn logik akal..Akhirnya dia menjadi mangsa kalam falsafahnya sendiri..Wallahuaklam..
    Semoga Allah swt merahmati dn satukan semua ummat Islam..Aamin ya Robb..
    .

  • @ceentakusulaiman1506
    @ceentakusulaiman1506 Před 3 lety +1

    Para Sahabat ra bukan di sibukkan dengan hal² mcm ni. Sebab tu agama zaman Para Sahabat ra berkembangan dengan maju sebab kesibukan mereka adalah dalam mengembangkan Islam. Kita pula sekarang sibuk nak betelagah

  • @othmanahmad7942
    @othmanahmad7942 Před 6 lety +1

    Allah ada dilangit atau dimana:
    1.Nabi naik kalangit ambil solat dari Allah
    2.Ayat istawa(ada yg kata bersemayam/duduk)
    3.Nabi Musa bertemu Allah semasa munajad di Bkt.Tursina
    4.Mengadap ketimur atau kebarat Allah ada dimana2
    (Kiblatain)
    5.Allah amat dekat dgn hambanya lebih dkt dari urat marikh
    Apa pandangan Dr.RoRa mengenai pekara ini.
    Kita hidup zaman khalaf...mana ada org Salafi.
    Wahabi selalu berselindung disebalik Salafiah dan Hambaliah.
    Zaman Salafi adakah ada Mazhab 4 pd masa tu...
    Jauh sekali Wahabi.Kita sembahyang mengadap Kiblat...Adakah Allah ada disana.
    Adakah Allah bertempat....???

  • @akikusashintaro9088
    @akikusashintaro9088 Před 8 lety +116

    Ulama kata macam2. Aku ikut apa Allah kata. Cukup.

    • @UmarJulaybib
      @UmarJulaybib Před 8 lety +11

      alhamdulillah.. sy bermanhaj salaf

    • @pebendekau6483
      @pebendekau6483 Před 7 lety +13

      +Umar Julaybib1116 astaghfirullah...semoga dibukakan hidayah

    • @izi.hanafi118
      @izi.hanafi118 Před 7 lety +14

      betul2 terus dapat wahyu ni, kehkehkeh >.

    • @ridetojungle1979
      @ridetojungle1979 Před 7 lety +10

      maksud dia tu rasanya ikut apa yg quran tulis dan tak di takwilkan rasanya itu maksudnya kot.

    • @zikrillahamin4350
      @zikrillahamin4350 Před 6 lety +3

      Akikusa Shintaro hebat ko dari ulama' ,kih kih

  • @penakebenaran
    @penakebenaran Před 5 lety +13

    salam saudara, harap sudi baca dan teliti dengan mata hati :)
    hadis dan ayat quran ada hadis yg muhkamat dan ada hadis mutasyabihat..tidak boleh tafsir sndiri atau ambil tafsiran dari mereka2 yg suka mencari2 fitnah dan cenderung pada kesesatan ( golongan2 yg mengambil zahir makna ayat2 mutasyabihat )
    akidah sayyidina Ali - dijamin syurga oleh rasulullah - adalah Allah telah ada sejak azali tanpa tempat , dan Dia sekarang kekal seperti azali dahulu ( tidak bertempat ) " -
    di langit tu apa maksudnya?? langit tu makhluk Allah ke qadim seperti quran ??? langit tu bukan kah sebuah tempat ??
    kalau benda2 yg meragu kan dan kesamaran macam ni , ni yg dinamakan ayat2 atau2 perkara2 mutasyabihat ...
    Allah dah berfirman , org2 cenderung pada kesesatan akan mengambil makna2 zahir ayat2 mutasyabihat ...full stop
    nak beriman dengan firman Allah atau nak layan dalil2 yg ditafsir oleh sesetengah "ulama'2" salafi ???
    jom kita lihat ayat2 quran kalau ditafsir suka hati atau diambil makna zahir ayatnya tentang persoalan di mana Allah yg sememangnya soalan tu pun salah kerana Allah tidak memerlukan tempat
    1) al baqarah ayat 186 : Allah sentiasa hampir dengan hambaNya...
    faham zahir Allah dekat jarak dengan hambaNya
    faham assyairah : Allah hampir dalam maksud Allah Maha Melihat, Mendengar hamba2Nya
    2) surah qaaf ayat 16 : Allah lebih dekat dengan manusia lebih dari urat leher manusia tu sendiri dengan manusia
    kalau faham zahir : lagi clear ayat ni kalau nak kira " keberadaan" Allah ( Maha suci Allah dari memerlukan tempat )..... nak faham zahir macam "salafi" akan ditafsir Allah dengan manusia lebih rapat dari manusia dengan urat leher manusia sndiri...
    3) surah waqiah ayat 83 : saat roh manusia di kerongkong tika sakaratul maut.... Allah lebih dekat kepadanya ( org yg ditarik roh ) dari manusia2 yg sekeliling yg menyaksikan manusia itu ditarik roh, tetapi kamu tidak melihat
    kalau faham zahir : tiap2 orang mati di seluruh dunia, Allah akan berada lebih dekat dengan org nazak ditarik roh dikerongkong dari manusia2 yg mengerumuni si nazak tersebut ( Maha Suci Allah dari memerlukan tempat )
    4) surah al hadid ayat 4 : Allah tetap bersama2 kamu manusia di mana sahaja kamu berada
    kalau faham zahir : setiap manusia, duk di malaysia ke arab ke usa ke, Allah ada di mana2 sahaja manusia berada ( x gitu kalau ikut logik salafi muhamad abd wahab ?? )
    5) surah mujadalah ayat 7 : tiada bisikan antara 3 orang melainkan Allah yang ke 4, Allah ada bersama2 mereka di mana sahaja mereka berada
    kalau faham zahir : ha, bisik 3 orang, tup2 muncul Allah yg ke 4 dalam group bisikan tu ?? ( maha suci Allah dari sifat2 bertempat yg tidak layak dan tidak diperlukan Allah )
    Hadis riwayat bukhari muslim : Rasulullah bersabda ,
    " jika kamu melihat orang2 yg mengikuti ( memahami secara zahir ) ayat2 mutaysabihat , JAUHILAH MEREKA, kerana mereka itu lah orang2 khawarij "
    para sahabat pernah bertanya kepada nabi,
    " di mana Rabb kita ? "
    lalu turun ayat ,
    " dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jawablah) bahawasanya Aku dekat"
    - kalau istiwa alal arsy tu merujuk kepada keberadaan Allah , kenapa rasulullah x bagi tahu ja pada sahabat, haii, x kan x baca ayat istiwa alal arsy kot yg berkali2 di sebut dalam quran - menunjukkan istiwa alal arsy LANGSUNG tidak boleh dikaitkan dengan keberadaan Allah ( Maha suci Allah dari bertempat )
    haraap kawan dapat terima perkongsian sy ni dengan hati terbuka , cuba baca dengan mata hati...
    insyaAllah , Allah beri kekuatan pada saudara utk dijauhkan dari golongan2 yg suka2 hati mentafsir dan memahami ayat2 mutasyabihat secara zahir makna nya...
    ayat quran ada muhkamat ( terang dan jelas tiada kesamaran ) dan mutasyabihat ( tidak jelas dan kesamaran )
    wollohua'lam.....

    • @kissme5844
      @kissme5844 Před 4 lety +1

      Akidah salaf yang jelas sohih bkn caya ikut akal sendiri

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 4 lety +4

      @@kissme5844 akidah "salaf" - salaf = 3 kurun pertama , ibnu taimiyah mati kurun ke 8 hijrah, muhamad abd wahab mati kurun ke 13 hijrah,
      imam abu hasan asy'ari lahir 260 hijrah ( dalam 3 kurun pertama ) = pengasas akidah salaf sebenar
      akidah para sahabat nabi :
      akidah sayyidina Ali - dijamin syurga oleh rasulullah - adalah Allah telah ada sejak azali tanpa tempat , dan Dia sekarang kekal seperti azali dahulu ( tidak bertempat ) " -
      akidah diajar oleh nabi :
      para sahabat pernah bertanya kepada nabi,
      " di mana Rabb kita ? "
      lalu turun ayat ,
      " dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jawablah) bahawasanya Aku dekat"
      - kalau istiwa alal arsy tu merujuk kepada keberadaan Allah , kenapa rasulullah x bagi tahu ja pada sahabat, haii, x kan x baca ayat istiwa alal arsy kot yg berkali2 di sebut dalam quran - menunjukkan istiwa alal arsy LANGSUNG tidak boleh dikaitkan dengan keberadaan Allah ( Maha suci Allah dari bertempat )

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 4 lety +3

      @@kissme5844 saudari x baca habis ni , sila baca dari awal hingga akhir ..ikhlas dari saya
      hadis dan ayat quran ada hadis yg muhkamat dan ada hadis mutasyabihat..tidak boleh tafsir sndiri atau ambil tafsiran dari mereka2 yg suka mencari2 fitnah dan cenderung pada kesesatan ( golongan2 yg mengambil zahir makna ayat2 mutasyabihat )
      akidah sayyidina Ali - dijamin syurga oleh rasulullah - adalah Allah telah ada sejak azali tanpa tempat , dan Dia sekarang kekal seperti azali dahulu ( tidak bertempat ) " -
      di langit tu apa maksudnya?? langit tu makhluk Allah ke qadim seperti quran ??? langit tu bukan kah sebuah tempat ??
      kalau benda2 yg meragu kan dan kesamaran macam ni , ni yg dinamakan ayat2 atau2 perkara2 mutasyabihat ...
      Allah dah berfirman , org2 cenderung pada kesesatan akan mengambil makna2 zahir ayat2 mutasyabihat ...full stop
      nak beriman dengan firman Allah atau nak layan dalil2 yg ditafsir oleh sesetengah "ulama'2" salafi ???
      jom kita lihat ayat2 quran kalau ditafsir suka hati atau diambil makna zahir ayatnya tentang persoalan di mana Allah yg sememangnya soalan tu pun salah kerana Allah tidak memerlukan tempat
      1) al baqarah ayat 186 : Allah sentiasa hampir dengan hambaNya...
      faham zahir Allah dekat jarak dengan hambaNya
      faham assyairah : Allah hampir dalam maksud Allah Maha Melihat, Mendengar hamba2Nya
      2) surah qaaf ayat 16 : Allah lebih dekat dengan manusia lebih dari urat leher manusia tu sendiri dengan manusia
      kalau faham zahir : lagi clear ayat ni kalau nak kira " keberadaan" Allah ( Maha suci Allah dari memerlukan tempat )..... nak faham zahir macam "salafi" akan ditafsir Allah dengan manusia lebih rapat dari manusia dengan urat leher manusia sndiri...
      3) surah waqiah ayat 83 : saat roh manusia di kerongkong tika sakaratul maut.... Allah lebih dekat kepadanya ( org yg ditarik roh ) dari manusia2 yg sekeliling yg menyaksikan manusia itu ditarik roh, tetapi kamu tidak melihat
      kalau faham zahir : tiap2 orang mati di seluruh dunia, Allah akan berada lebih dekat dengan org nazak ditarik roh dikerongkong dari manusia2 yg mengerumuni si nazak tersebut ( Maha Suci Allah dari memerlukan tempat )
      4) surah al hadid ayat 4 : Allah tetap bersama2 kamu manusia di mana sahaja kamu berada
      kalau faham zahir : setiap manusia, duk di malaysia ke arab ke usa ke, Allah ada di mana2 sahaja manusia berada ( x gitu kalau ikut logik salafi muhamad abd wahab ?? )
      5) surah mujadalah ayat 7 : tiada bisikan antara 3 orang melainkan Allah yang ke 4, Allah ada bersama2 mereka di mana sahaja mereka berada
      kalau faham zahir : ha, bisik 3 orang, tup2 muncul Allah yg ke 4 dalam group bisikan tu ?? ( maha suci Allah dari sifat2 bertempat yg tidak layak dan tidak diperlukan Allah )
      Hadis riwayat bukhari muslim : Rasulullah bersabda ,
      " jika kamu melihat orang2 yg mengikuti ( memahami secara zahir ) ayat2 mutaysabihat , JAUHILAH MEREKA, kerana mereka itu lah orang2 khawarij "
      para sahabat pernah bertanya kepada nabi,
      " di mana Rabb kita ? "
      lalu turun ayat ,
      " dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jawablah) bahawasanya Aku dekat"
      - kalau istiwa alal arsy tu merujuk kepada keberadaan Allah , kenapa rasulullah x bagi tahu ja pada sahabat, haii, x kan x baca ayat istiwa alal arsy kot yg berkali2 di sebut dalam quran - menunjukkan istiwa alal arsy LANGSUNG tidak boleh dikaitkan dengan keberadaan Allah ( Maha suci Allah dari bertempat )
      haraap kawan dapat terima perkongsian sy ni dengan hati terbuka , cuba baca dengan mata hati...
      insyaAllah , Allah beri kekuatan pada saudara utk dijauhkan dari golongan2 yg suka2 hati mentafsir dan memahami ayat2 mutasyabihat secara zahir makna nya...
      ayat quran ada muhkamat ( terang dan jelas tiada kesamaran ) dan mutasyabihat ( tidak jelas dan kesamaran )
      wollohua'lam.....

    • @azmans65
      @azmans65 Před 4 lety +2

      Alam ini benda, bersifat dan ada perbuatan.
      Allah bukan benda, bukan sifat dan bukan perbuatan.
      Alam ini bertempat.
      Allah tidak bertempat.
      Untuk jawab pertanyaan di mana Allah, jawablah seperti ini.
      ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
      Kami (Allah) lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya

    • @fight_club7719
      @fight_club7719 Před 4 lety

      Allah dimana mana/tidak bertempat = aqidah syiah,muktazilah,asy'rah,kristian ,buddha, ,ahlulkalam etc czcams.com/video/g0hpPWcpKxw/video.html
      Allah Tinggi diatas ArashNya=Aqidah Nabi,Sahabah2,tbiin....imm mazhab4.

  • @adamizah3793
    @adamizah3793 Před 2 lety +1

    ....ulama berbeza pendapat itu biasa kerana mereka manusia...dan umat yg berbeza pendapat kerana ulama yg berbeza2x...tapi yg pasti Allah tuhan yang satu nabi Muhammad rasul dan nabi umat islam...
    Al quran kitab umat islam....solat 5 waktu di laksanakan.....puasa di laksanakan zakat dilaksanakan...haji bagi yg berkemampuan....dan saya setuju dengan kata ustaz ini belajar tentang agama melalui dari asyariyah atau salafi dan lain2xnya hnya untuk fokus beriman kepada Allah......bukan untuk berlawan dan saling menuduh wahabi atau lain2x gelaran dan saya percaya Allah akan memberikan penghakimannya kelak....dan saya juga ada melihat video Syeikh Habib Ali AL Jufri di video tentang Tabarruk dan Ziarah kubur....ada ucapannya yang menarik yaitu "jangan lah kita sesama umat islam saling mengkafirkan ,mengwahabikan ,membidahka orang lain kerana berbeza/berbeda pendapat ...tanpa pengakuan dan pembuktian yg nyata dan jelas....kerana masih ada jalan bermusyawarah jika berbeza pendapat.....dan berAdab lah walau berbeza/berbeda pendapat......

  • @halimabdmanaf7437
    @halimabdmanaf7437 Před 3 lety +1

    Yg sebut ni Allah swt sendiri. Ini Nas. Surah Al Ikhlas. Allah tlh menjelaskan ttg diri Nya sendiri. Melihat Allah bkn dgn Mata Kepala ttp dgn Mata Hati.

  • @adammuhammad3960
    @adammuhammad3960 Před 4 lety +8

    Ulasan Syeikh Nuruddin berkaitan Ada Apa Dengan Wahhabi:
    "Kita bukannya nak menghalang atau membantah golongan Wahhabi dalam isu furu'. Sebab apa-apa pendapat mereka tu, memang ada ulama dalam pelbagai mazhab memberi pendapat sedemikian rupa. Contohnya isu qunut subuh, memang dalam mazhab lain tidak menyatakan bacaan qunut itu adalah sunat pun. Contoh lainnya, tahlil, memang ada ulama menyatakan perbuatan ini tidak dianjurkan para salafussoleh.
    Tapi kedua-dua contoh tadi masih ada ramai ulama yang mengatakan boleh. Masalahnya dengan wahhabi ini, mereka tidak meraikan khilaf ini, mereka memaksa orang lain untuk ikut pendapat yang mereka pegang. Apabila kita ikut pendapat yang berbeza dari pendapat wahhabi pegang, wahhabi tuduh kita bidaah, sesat, dan kafir. Sikap extreme inilah yang kita nak halang dan bantah. Kita bukan bantah pendapat dia. Itu dia nak pegang pendapat apa, dia punya pasal lah.
    Kamu tak mau baca qunut masa subuh, suka hati kamulah. Kamu tak mau bertahlil, suka hati kamulah. Kedua-duanya bukan wajib pun. Tapi jangan lah kamu nak mengkafirkan, membidaahkan, menyatakan sesat kepada kami yang melakukan perbuatan yang diharuskan dalam masalah khilaf..!!
    Kalau kami yang membaca qunut subuh ini bidaah dan sesat, apa kalian berani mengatakan sedemikian kepada Imam Syafie? Imam Nawawi? Imam Ibnu Hajar? Saya cabar kamu wahai Wahhabi-Wahhabi di Malaysia..!!
    Kalau kamu tidak melakukan pembidaahan dan pengkafiran kepada kami, kami pun tak mau kacau kamu. Kami langsung membiarkan kamu dengan pegangan kamu dan cara amalan kamu. Tapi kalian mengkafirkan kami, menyesatkan kami, membidaahkan kami, kamu ambil ilmu Imam Nawawi separuh dan buang separuh, sedangkan kamu ambil ilmu Syeikh Albani seluruhnya, sedangkan beza antara Imam Nawawi dan Syeikh Albani seluas langit dan bumi, maka kami tak akan membiarkan daulah Wahhabiyyah tertegak di atas muka bumi Malaysia ini.
    - Syeikh Muhammad Nuruddin Marbu AlBanjari AlMakki

    • @ibnabdsattaraljaaffar1302
      @ibnabdsattaraljaaffar1302 Před 4 lety +3

      Jgn taksub sgt dgn guru syeikh..
      Lanjutan hadis Khutbatul Hajah “ Seburuk2 perkara adalah yg diada-adakan (dalam agama), setiap yg diada2kan adalah Bid’ah, setiap Bid’ah adalah sesat..
      Sedangkan Nabi yg kita cintai telah menetapkan setiap Bid’ah itu SESAT, ada pula segelintir yg mengatakan Bid’ah itu ada yg hasanah.. fikirkan..
      Khilaf (berlapang dada) dlm isu ibadah x menjadi masalah kerana khilaf itu berlandaskan dalil2 yg dibahaskan para ulama.. khilaf bukan Bid’ah.. khilaf itu perbezaan pandangan berdasarkan dalil2 yg diterima.. tp kalau Bid’ah bukan perbezaan pandangan, malah penambahan dalam sesuatu pandangan yg tidak ada dalil..

    • @adammuhammad3960
      @adammuhammad3960 Před 4 lety +1

      Ada yang kata tidak ada hal baru (bida'ah) dalam Islam, takde pembahagian bida'ah kepada hasanah dan dholalah.. Malahan tidak ada bida'ah wajib, mandub, harus, makruh dan haram.
      Kullu bid'atin dholalah! Semua bid'ah itu sesat, termasuklah saidina Umar yg kata "Sebaik-baik bid'ah adalah yang ini." pun termasuk dalam golongan yg sesat.
      Mereka mengambil zahir satu dalil hadis yg kata "Setiap bidaah itu sesat, dan setiap yg sesat masuk neraka" tanpa mempedulikan hadis-hadis yg lain yg menunjukkan sebenarnya ada bid'ah yg hasanah dan dholalah.
      Mereka juga mengenepikan kalam imam syafi'e yg membahagikan bid'ah kepada hasanah dan sayyi'ah..
      Bila mereka ambil satu pandangan sahaja dan menolak semua pandangan2 yg lain, itu yg menyebabkan mereka menjadi syadid, ekstrim, merasa diri satu-satunya yg paling benar.
      Siapakah mereka? :) pengikut ajaran muhammad bin abdul wahab yang di gelar sebagai wahabi oleh orang islam di seluruh dunia

    • @ibnabdsattaraljaaffar1302
      @ibnabdsattaraljaaffar1302 Před 4 lety +1

      Solat sunat Tarawih tu mmg ada asal dlm islam.. Tujuan Umar Al Khattab radyallahu anhu menganjurkan jemaah dlm bertarawih adalah utk kesatuan ummah kerana selepas wafatnya Nabi terjadi byk puak2 yg berbeza pendapat.. X perlu taksub pada imam syafi’e syeikh, rujuk juga imam2 yg lain.. imam abu hanifah, imam Malik, Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim ...rahimakummullah..

    • @adammuhammad3960
      @adammuhammad3960 Před 4 lety +1

      wahabi yang tidak tahu apa itu" khilaf" sudah diselesaikan oleh ulama 4 mazhab terdahulu

    • @ibnabdsattaraljaaffar1302
      @ibnabdsattaraljaaffar1302 Před 4 lety +1

      Ana berlepas diri dr segala fitnah berkenaan Wahabi.. dlm menuntut ilmu, jgn terlalu taksub & ghuluw.. Allah menyuruh kita berpesan2 dgn kebenaran & berpesan2 dgn kesabaran..

  • @helmizulhafiz1416
    @helmizulhafiz1416 Před 8 lety +5

    apa yg diakhirat x dpt ditafsirkan dgn fikiran

  • @shahrilmohd1824
    @shahrilmohd1824 Před 7 lety

    mudah difahami. Tanpa melabelkan yg bathil pd yg x sependapat dgnnya

  • @jomselawat63
    @jomselawat63 Před 2 lety

    Allah ada tanpa tempat ❤yes.Kita dpt lihat Allah di Syurga,PERHATIAN.kiamat tak sama dengan Dunia .Otak akal dan fikiran kita mmg tak mampu capai dan berfikir bagaimana melihat Allah,bagaimana dasyatnya terjadi kiamat,bagaimana indahnya syurga,bagaimana siksaan dasyat neraka,dan bnyk lagi ..Wallahua'lah
    🤍اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
    اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
    اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 🤲🏻

    • @jomselawat63
      @jomselawat63 Před 2 lety

      *wallahua'lam***

    • @IkmalHiisyam
      @IkmalHiisyam Před 2 lety

      @@jomselawat63
      czcams.com/video/7rUSrvtb-IQ/video.html
      dalam video ni, ustaz ni ada bawak bukti dalil kitab tentang aqidah salafi

  • @khairudinsakdon1944
    @khairudinsakdon1944 Před 7 lety +9

    minta tolong ustaz huraikan ayat-ayat mutashabihat dalam alquran.

    • @SamSung-tv8vd
      @SamSung-tv8vd Před 3 lety

      Mengapa sibuk sangat dengan ayat mutasyabihat?

    • @muhammadzainisyauki9619
      @muhammadzainisyauki9619 Před 2 lety

      @@SamSung-tv8vd Rora dia guna sapa untuk terjemah AL quran dan hadis?rungkai yg tu dulu

  • @adammuhammad3960
    @adammuhammad3960 Před 4 lety +10

    Part 1
    HADIS JARIAH TIDAK BOLEH DIJADIKAN HUJAH ALLAH BERTEMPAT/BERADA DI LANGIT
    Soalan: APAKAH MAKSUD HADIS AL-JARIAH?
    Jawapan:
    بسم الله الرحمن الرحيم
    الحمد الله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله
    Hadis jariah adalah sebuah hadis yang menceritakan seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah kemudian mengadu kepada baginda; “wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai seorang hamba perempuan yang di pertanggungjawabkan supaya mengembala kambing. Suatu hari aku datang menemuinya lalu aku diberitahunya akan kehilangan seekor daripada kambing-kambing dibawah jagaannya. Dia mengatakan bahawa kambing tersebut telah dimakan oleh serigala, aku merasa sedih dan tersempit lalu aku memberi penampar pada wajah dan pada lehernya. Aku membawanya menjumpai Rasulullah bagi mengadu akan hal tersebut. Kemudian Rasulullah menanyakan beberapa soalan kepadanya untuk menentukan keimanannya kepada Allah Taala”.
    Berikut ialah hadis jariah yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim daripada Muawiyah bin Hakam al-Sullami yang berbunyi:
    “قَالَ: وَ كَانَتْ لِيْ جَارِيَةٌ تَرْعَىْ غَنَمًا لِيْ قَبْلَ أُحُدٍ وَ الْجُوَانِيَّةِ فَاطَّلَعَتْ ذَاتِ يَوْمٍ فَإِذَا الذِّئْبُ قَدْ ذَهَبَ بِشَاةٍ مِنْ غَنَمِهَا, وَ أَنَّا رَجُلٌ مِنْ بَنِيْ آدَمَ, آسَفَ كَمَا يَأْسِفُوْنَ, لَكِنِّيْ صَكَّكَتْهَا صكة, فَأتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَعَظَمَ ذَلِكَ عَلَيَّ. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله! افلا أَعْتِقْهَا؟ قَالَ: إِئْتِنِيْ بِهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا. فَقَالَ لَهَا: أَيْنَ اللهُ؟ قَالَتْ: فِي السَّمَاءِ. قَالَ: مَنْ أَنَا؟ قَالَتْ: أَنْتَ رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ”.
    Maksudnya: “Aku memiliki seorang hamba wanita yang mengembala kambing di sekitar pergunungan Uhud dan Juwaniyah. Pada suatu hari aku melihat seekor serigala menerkam dan membawa lari seekor kambing di bawah tugas pemeliharaannya (hamba perempuan tersebut). Dan aku adalah termasuk salah seorang anak Adam, oleh yang demikian aku juga ada perasaan tidak berpuas hati sebagaimana mereka (aku sebagaimana manusia lain juga yang ada rasa tidak puas hati). Namun (apabila kambingnya dimakan serigala), aku menampar hamba perempuan tersebut dengan tamparan (pukulan) yang kuat. Maka aku pergi lagi berjumpa Rasulullah Salla Allahu Alayhi Wa Sallam, lalu Baginda menyalahkanku atas perbuatan tersebut. Aku berkata:”Wahai Rasulullah! Adakah aku harus memerdekakannya? Rasulullah Salla Allahu Alayhi Wa Sallam bersabda: “Bawa dia kepadaku”. Setelah hamba perempuan itu datang, lalu Rasulullah Salla Allahu Alayhi Wa Sallam diriwayatkan bersabda (melalui riwayat Imam Muslim ini): (أين الله) Hamba tersebut menjawab: (في السماء) Maksudnya: “Di langit”.Rasulullah Allahu Alayhi Wa Sallam seraya bersabda: (من أنا) Maksudnya: “Siapakah aku?”Hamba perempuan itu menjawab: ( أنت رسول الله) Maksudnya: “Kamu adalah Rasulullah”. Rasulullah Allahu Alayhi Wa Sallam bersabda lagi : (أعتقها فإنها مؤمنة) maksudnya: “Merdekakanlah dia. Sesungguhnya dia seorang yang beriman.”
    Hadis jariah melalui perbincangan ulama mempunyai status yang berbeza-beza :
    1. Ada yang mengkategorikannya sebagai hadis dhaif (sama ada mudhtharib atau syaz), maka menurut mereka hadis dhaif sama sekali tidak boleh dijadikan sebagai hujjah dalam hal yang berhubung dengan iktikod atau pegangan.
    2. Ada yang mengganggapnya sebagai sahih tetapi mereka telah mentakwilkannya dengan makna yang layak bagi Allah taala bagi mensucikan Allah daripada sifat makhluk.
    3. Ada yang menganggapnya sebagai sahih, tetapi mereka berpegang dengan makna zahir atau literal meaning yang membawa kepada tajsim dan tashbih (yang ketiga ini adalah cara yang salah dan batil serta tiada ulama muktabar berpendapat sedemikian itu melainkan ianya hanya diperjuangkan oleh golongan mujassimah).

    • @tabraniishak1788
      @tabraniishak1788 Před 3 lety

      Boleh saya mintak no wssp tak?Nak mintak part 1 smpai part 3,nak simpan buat rujukan

  • @azizaahmad9249
    @azizaahmad9249 Před 2 lety

    الحمد لله حاضر وجزاكم الله خيرا

  • @kodevoucher1994
    @kodevoucher1994 Před 4 lety +2

    Mantap ustadz...

  • @silentk7051
    @silentk7051 Před 2 lety +4

    Bahaya betul fahaman salafi (wahabi moden) ni….Allah menciptakan arasy di langit utk menunjukkan kekuasaan bukan bermakna Allah itu berada dilangit…kenapa si rora ni suka kelirukan org awam?

    • @damrif5799
      @damrif5799 Před 2 lety +2

      Saudara fazlan cuba dgr elok ² dr rora kata apa....dia xkata yg Allah berada di langit ...tetapi dia faham bagaimana zahir ayat itu kata...tetapi tidak niat ingin menempatkan tuhan kerana tuhan lebih besar dari tempat..sbb itu manhaj salaf faham bagaimana dgn zahir ayat katakan setelah itu mereka serahkan maksud nya kepada Allah SWT dan bukan ingin menyamakan Allah dgn makhluk

    • @syurgafirdaus7716
      @syurgafirdaus7716 Před 2 lety

      Saya mohon saudara membaca maksud di dlm al quran

    • @IkmalHiisyam
      @IkmalHiisyam Před 2 lety

      czcams.com/video/7rUSrvtb-IQ/video.html
      dalam video ni, ustaz ni ada bawak bukti dalil kitab tentang aqidah salafi
      boleh tengok link video ini bukti salafi sekarang sama dengan salafi zaman sahabat,tabiin dan tabi' tabiin

  • @aimanshafiq7583
    @aimanshafiq7583 Před 6 lety +3

    Ini pendapat yg salah, memang Allah ada tanpa tempat dan orang mukmin yang melihat Allah di syurga benar tetapi Allah suci drpd 6 arah. Bagaimana tu ? Akal kita tidak boleh capai pun? Yaa memang akal tidak boleh capai dalam memikirkan soal isu melihat Allah kerana berkata Imam Abu Mansor Al Baghdadi berkata "apa sahaja yang tergambar difikiranmu, Allah tidak seperti itu."

    • @ikhwan83
      @ikhwan83 Před 4 lety +2

      Berkat penyayang saking pentingnya Allah maujud bila makan "allah wujud tanpa tempat.." sampai kenyataan ini tidak ada dalam al quran bahkan hadis.. aneh

  • @jun567
    @jun567 Před 4 lety +2

    Melihat tak erti tempatkan. Contoh lihat tak bertempat di dunia ialah lihat dalam mimpi. Di akhirat takde contoh lagi. Sekarang ni kalau kata atas langit erti tempat. Bertempat itu sifat makhluk.

    • @thermalequilibrium1370
      @thermalequilibrium1370 Před 4 lety

      Istilah tempat tu perbahasan ilmu kalam. Dalam perbahasan kalam, semua ulama mengisbatkan Allah wujud tidak bertempat, tapi tidak jugak menafikan ayat perkhabaran Allah istiwa di atas Arasy.
      Contoh ilmu kalam kalau aku nak bagi pening2. Allah wujud sebelum semua benda ada. Maksudnya semua benda ada selepas Allah wujud. Maksudnya Allah bergantung pada pergerakan masa?
      Aku tak bertanya dengan niat perli atau menafikan atau apa-apa... Aku just nak cakap yg ilmu kalam ni satu bab yg kita takkan boleh brain.
      Kalamullah bukan makhluk, tapi boleh pulak bertempat di Luh Mahfuz? Dah kena bincang ilmu kalam Luh Mahfuz dan Kalamullah pulak 😅

  • @housse51
    @housse51 Před 5 lety

    Barakallah fiik

  • @janjasnostakjan6546
    @janjasnostakjan6546 Před 5 lety +3

    Di syurga kita tgk lihat dgn tajjali zat aja.. ..bukan dgn kun hu zat...kun hu zat sape pon tak dpt lihat dan tgk .. wallahualam...

    • @wannaim6958
      @wannaim6958 Před 3 lety

      Ada dalil yang diajar Nabi s.a.w.? Imam Malik rahimahullah telah menjawab persoalan ini. Kenapa kita umat terkemudian tak ambil iktibar daripada kisahnya malah asyik sibuk jauh mengatakan Allah azzawajal bertempat kalau ada yang mengatakan Allah di atas Arasy' sedangkan pihak yang satu lagi tak berfikiran begitu? Bukankah Roh sahaja pun kita ditegah daripada berbicara lanjut mengenainya? Cukup sekadar kita beriman dengan perkara ghaib kerana beriman kepada ghaib itu sebahagian besar rukun iman. Ini pandangan dan pendirian yang saya yakini lebih tepat.

  • @manteror-uu7uw
    @manteror-uu7uw Před 7 lety +3

    assalamulaikum...ibarat ombak yang beralun2 .apabila hempas dipantai..akan hilang ombak..tapi hakikatnya itu bukan ombak itu ialah air..

  • @devilssonic2141
    @devilssonic2141 Před 5 lety +1

    Dan ayat seperti ini Allah mengulang sebanyak dua Kali dlm Quran untuk kita yakin , Dan Musa mengatakan Allah dilangit

    • @norainiosman2007
      @norainiosman2007 Před 3 lety

      Ada nabi musa g gua bermunajat dgn allah , ada ayat yg kata allah ada dimne kamu ada , ada ayat yg mngatakan allah dekat , ni smua mutasahbihat , mazhab salaf adalah tafwid, dan selepas tu bru ada takwil , kedua2 ni adalah mazhab ahli sunnah, bila ada pertanya tntg allah dimne allah jawab fissama' ke , allah bg thu kpda nabi muhammad apabila hambaku brtnya tntg aq katakn sesungguhnya aq dekat , org2 salaf yg mngaku salaf ni tak terima takwil , jadi ayat ni org2 mcm ni nak ckp ape , allah dekat bumi la mknanya , allah kata allah dekat , hamba2 allah ada dibumi , bukan dilangt laa, ke allah ada byk ,? Dah ada ayat kata dilangt ada kata mane sahja kamu brda , jadi disbabkn inilah dtg imam asy ari mntakwil ayat2 ni takot ape takot org2 mterjemahkn ayat2 pada terjemahan yg tak selayaknya ,

  • @musady6470
    @musady6470 Před 7 lety

    Sekiranya mahu mengenal Allah yang maha batin itu ,maka kenallah dulu Allah yang Maha Zahir itu.Apabila kenal yang zahir maka kenallah yang batin,sesungguhnya Allah Maha Nyata.

  • @TheMufakkir
    @TheMufakkir Před 7 lety +7

    Rozaimi sebut tentang salafi tiada percanggahan dengan Asya'iroh ?
    Dengan salafussoleh pun pengaku salafi ada percanggahan
    Ibn Uthaimin ketika syarah kepada aqidah Ibn Taimiyyah ("Wasathiyyah" katanya):-
    " وبهذا نعرف ضلال أو كذب من قالوا : إنَّ طريقة السلف هي التفويض ، هؤلاء ضلوا إن قالوا ذلك عن جهل بطريقة السلف ، وكذبوا إن قالوا ذلك عن عمد لأن مذهب أهل السنة هو إثبات المعنى وتفويض الكيفية وليًعلم أنَّ القول بالتفويض كما قال شيخ الإسلام ابن تيمية من شر أقوال أهل البدع والإلحاد
    [/size]
    Dengan ini, kita ketahui kesesatan atau pendustaan orang-orang yang berkata: "Manhaj As-Salaf adalah tafwidh (makna). Mereka (yang berpegang dengan tafwidh makna) adalah sesat jika mereka berkata sedemikian (as-salaf berpegang kepada manhaj tafwidh makna, walaupun setelah bukti2 nyata yng kita senaraikan tadi) disebabkan kejahilan mereka tentang manhaj as-salaf (menurut Taimiyyun). Dan mereka (ahlus-sunnah yang berkata bahawa as-salaf berpegang kepada tafwidh makna) berdusta jika berkata begitu secara sengaja kerana mazhab ahlus-sunnah (versi taimiyyun dan ibn Taimiyyah) adalah menetapkan makna (zahir atau dari sudut bahasa) dan sekadar tafwidh (menyerahkan) kaifiyyat (tatacara/bentuk) kepada Allah s.w.t.. Dan hendaklah diketahui bahawasanya tafwidh (menyerahkan makna mutasyabihat kepada Allah) sebagaimana di sisi "Sheikhul Islam" Ibn Taimiyyah adalah antara seburuk-buruk perkataan ahli bid'ah dan athies. [Syarh Al-Wasithiyyah 1/92]
    Salafussoleh serah makna ayat mutasyabihat kepada Allah. Tetapi salafi menyatakan kaedah itu adalah seburuk2 perkataan ahli bid'ah dan ATHEIST ???
    Jangan main-main dr... ni hal aqidah... kamu menipu di sini. Di akhirat banyak nak kena jawab.

    • @mohdhazman4770
      @mohdhazman4770 Před 3 lety

      alhamdulillah..terima kasih..baru kelia.. dah la bercanggah tpi kata 1 pendapat.. kenapa nk 2 pegangan kalau mmg 1 aqidah..haih.. mudah2an kita tgolong umat nabi muhammad yg soleh dan benar di jalan allah sampai bila2..insyallah..🤗🤗🤗

  • @hazmanmdr
    @hazmanmdr Před 7 lety +5

    cakap ade dua pendapat dalam hal ni. satu ikut apa yang berdalil, satu lagi bawak ilmu falsafah akal dan teori akal. antum smua tahu mana yang lebih selamat.

    • @raffbatmanzee
      @raffbatmanzee Před 3 lety +1

      Asyairah dan maturidiyah lebih selamat, inshaAllah

  • @isnaniasyarah5560
    @isnaniasyarah5560 Před 4 lety +2

    @Syakeer Fahmi Sila Baca dengan SABAR
    saudara jangan terpedaya dan terkeliru dengan guru yang mengelirukan anda secara tidak langsung anda akan menyamakan Allah dengan Makhluk
    saudara anda perlu meneliti fahaman ilmu ini
    *AQIDAH ULAMA AHLIS-SUNNAH WAL-JAMA^AH: ALLAH ADA TANPA TEMPAT
    Sesungguhnya seorang muslim akan melihat Allah taala di dalam Syurga tanpa Dia disifatkan dengan sifat makhluk, tiada perumpamaan dengan makhluk, tanpa arah, tanpa ada jarak sama ada dekat atau jauh, tanpa ukuran atau saiz, tanpa warna, dan tidak berlaku kesamaran pada penglihatan tersebut dengan serendah-rendah syak bahawa yang dilihat itu Allah atau selain-Nya sebagaimana seseorang tidak syak ketika melihat bulan pada malam bulan purnama yang terang tanpa dihalangi awan bahawa yang dilihat itu adalah bulan bukan selainnya.
    Rasulullah ﷺ bersabda :
    إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ يوم القيامة كَمَا تَرَوْنَ الْقَمَرليلة البدر لَا تَضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ
    “Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhan kamu sebagaimana kamu melihat bulan pada malam bulan purnama, kamu tidak bersesak-sesakkan pada melihat-Nya” HR Muslim.
    Al-Imām al-Syaikh Abu al-Ţayyib Sahl ibn Muĥammad al-Syāfi^ī (w. 404 H), seorang Mufti Wilayah Naisabur pada zamannya berkata sebagaimana dinukilkan oleh al-Ĥāfiż al-Baihaqī:
    سَمِعْت الشَّيْخ أَبَا الطَّيِّب الصُّعْلُوكِيّ يَقُول "تُضَامُّونَ" بِضَمِّ أَوَّله وَتَشْدِيد الْمِيم يُرِيد لَا تَجْتَمِعُونَ لِرُؤْيَتِهِ فِي جِهَة وَلَا يَنْضَمُّ بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ فَإِنَّهُ لَا يُرَى فِي جِهَة اهـ
    _"Saya telah mendengar al-Syaikh Abu al-Ţayyib al-Şu^lūkī berkata [ketika menerangkan hadith Ru’yatullah iaitu melihat Allah ta^ala bagi orang-orang mukmin di Hari Akhirat kelak]: "[Perkataan] *“lā tuďāmmūn”* (iaitu huruf yang pertama dibaca dengan baris depan dan huruf al-mīm ditasydidkan) bermaksud orang-orang mukmin di Syurga kelak akan melihat Allah ta^ala tanpa sebarang arah, mereka (penghuni Syurga) ketika itu tidak saling bersesak-sesakkan antara satu sama lain kerana Allah ta^ala tidak dilihat (di Hari Akhirat kelak) di suatu arah [Bahkan Allah ta^ala dilihat pada Hari Akhirat kelak tanpa sebarang arah iaitu penghuni Syurga berada di dalam Syurga, namun Allah ta^ala tidak berada di dalam atau di luar Syurga]”_.Intaha.
    Pernyataan al-Imām al-Şu^lūkī ini dinukilkan oleh al-Ĥāfiż Ibn Ĥajar al-^Asqalānī, _Fatĥul-Bārī Syarĥ Şaĥīĥ al-Bukhārī_, dan beliau menyetujuinya. Hal ini menunjukkan penegasan daripada Ibn Ĥajar yang merupakan _Amīrul-Mu'minīn fil-Ĥadīth_, bahawa Allah itu ada tanpa tempat dan arah, kelak orang-orang mukmin di syurga akan melihat-Nya juga tanpa tempat dan tanpa arah.
    Rujukan: al-Ĥāfiż Ibn Ĥajar al-^Asqalānī, _Fatĥul-Bārī Syarĥ Şaĥīĥ al-Bukhārī_, j. 18, hlm. 419.
    @Syakeer Fahmi saudara adakah nabi muhammad ada nampak allah di langit ???? (nabi muhammad pun tidak berkata sedemikian)
    hadis dhaif tidak boleh dibuat sebagai hujjah Akidah . tetapi ia tetap juga digunakan wahabi dalam bab akidah
    ijma ulama sudah menolaknya ( bab ini akan dihuraikan apabila wahabi memberi hadis dhaif nanti)
    ijma ulama salaf sudah sepakat allah tidak bertempat , tidak berarah, tidak berhajat kepada makhluk....dan lain2
    jika manusia menempatkan tuhan di sesuatu tempat atau dimana sahaja " ia menampakkan kelemahan bagi tuhan" itu sifat mustahil bagi tuhan boleh dikuasai atau disandar kepada makhluk ciptaanya sendiri..(mana mungkin Allah sama dengan makhluk)

    • @menomine9516
      @menomine9516 Před 2 lety

      HAhahahahahaha .. rupanya kau selit komen kat sini ? taknak bagi aku nampak ke ? kau nak menyalak belakang semak ke macamana ? Allah sendiri berfirman yang Dia dilangit, di Arsy .. macamana boleh sama dengan makhluk ?? kau nak cakap bila Allah berada di Arsy, secara automatik Allah dah jadi makhluk ??? siapa yang takwil sebenarnya ? Allah berkehendak untuk mencipta sesuatu, dan berhak keatas sesuatu yang Dia cipta .. Tak bermakna dia bergantung pada sesuatu yang dia cipta dan tiba2 jadi makhluk ????? apa kebangang syiah punya pemikiran macam ko ni ?

  • @khairulkhai2031
    @khairulkhai2031 Před 6 lety +2

    Kita perlu tahu Allah tu wujud cukuplah... Kita manusia biasa je masing2 ade pendapat yang berbeza Yg penting jangan mengelirukan umat Sudah.... Akhir zaman byk golongan macam ni Cuma Yg sebenarnya je belom Kita jumpa

    • @muhammadzainisyauki9619
      @muhammadzainisyauki9619 Před 2 lety

      Ni baru komen yg betul..kita tk sepatutnya pertikaikan Allah di mana..sbb Allah maha kuasa..maha besar..dan maha segalanya..

  • @JustFun-nw7vj
    @JustFun-nw7vj Před 6 lety +10

    ustz rozaimi langsung tak kaitkan dgn ayat muhkamat dan mutasyabihat berkenaan ayat Allah di langit.

    • @SamSung-tv8vd
      @SamSung-tv8vd Před 3 lety

      Komen awak sangat pelik

    • @hadiasri3521
      @hadiasri3521 Před rokem

      Mmg la wahabi...x perlu sembunyi2 lagi...kata terus ja...

  • @kenshinc2
    @kenshinc2 Před 7 lety +4

    الهي في السماء
    Walau ia bukanlah kalam nabi Musa..namun yang dimaksudkan adalah setelah nabi Musa berkata " الهي في السماء" Firaun segera faham tuhan berada kat langit sebab tu firaun suruh Haman buat binaan untuk naik ke langit, Dr pun paham macam tu juga sebab tu DR kata nabi Musa kata tuhan dia kat langit...

  • @azriladha
    @azriladha Před 8 lety

    tq dr

  • @arashaqasha2845
    @arashaqasha2845 Před 19 dny

    diakhirat kita kn jumpa Allah..Allah kn panggil sorg2 nnti tk yah berdebat la..bumi dgn langit ni Allah yg punya tk payah nk tau la dia duduk kt mana

  • @mohdbasori241
    @mohdbasori241 Před 7 lety +5

    kpd yg ingin mencari kebenaran rujuk tuan guru baba li untuk lebih terbuka dan lebih memahami kebenaran

  • @syaheedullah
    @syaheedullah Před 7 lety +16

    Asyairoh, juga Ahlussunnah waljamaah.
    Tapi bila mereka mula mengakfirkan, menuduh orang yg x sealiran dengan mereka sebagai mujassimah, ini melampau dan perlu dijawab.
    Anda ingin terjun dalam perbahasan mengenai zat Allah. Tapi anda ingin paham dengan cara makhluk.
    Disaat anda mengatakan Allah dilangit dan itu bermakna bertempat dan mempunyai arah yang 6,
    itu adalah kesalahan yang FATAL.
    Tempat dan arah ini hanya wujud pada zat makhluk.
    Bagaimana mungkin bila Allah mengithbatkan Dia dilangit, anda mengatakan iu bermakna tempat dan arah?!
    apakah sama yg dimaksudkan Allah dilangit dan langit yang dipaham manusia yg memiliki tempat dan arah?
    masalah bila perbahasan zat makhluk, cuba nak disamakan dengan zat Tuhan.
    Allah kata langit, tangan cukup. Berhenti disitu.
    Jangan tambah kata itu bermaksud tajsim.

    • @johnbayha7612
      @johnbayha7612 Před 6 lety +2

      yg dimaksudkan tajsim tu bila ada yg mengatakan sifat Allah sama seperti sifat makhluk. maka itu memang salah la. sbb tu bila sampai kpd nk tafsir ayat mutasyabihat, bagi ulama' salaf, mereka menulis, "wAllahu a'lam bimuradihi"(Allah lebih mengetahui dengan maknanya).

    • @muhammadabd5592
      @muhammadabd5592 Před 5 lety +1

      Tu kan landangan ulamak2 besar...kenapa susah mahu faham.???...jgn tahsub hanya pada satu aliran....ini diskusi ilmiah..pandangan2 ulamak2 mazhab asawaja

    • @faiz_2613
      @faiz_2613 Před 5 lety

      kalau ulama x hurai ayat al quran seperti muka, tgn allah..nescaya aku dn kamu juga faham muka dn tgn allah sperti manusia... kamu tahu allah bukn sperti makhlok, jadi knapa kamu xnak takwil ayat itu. bersih kan allah dri zat seperti zat makhlok.. lebih cantik. terang2 kita sudah beza kan allah dgn makhlok.. kalau x takwil.kita yg bodoh ini nampak tangan allah seperti tgn kita.

    • @faiz_2613
      @faiz_2613 Před 5 lety

      ulama' jauh lebih bijak dn beradab dri kita..

    • @muhammadabd5592
      @muhammadabd5592 Před 5 lety +1

      Dr.Rora ni dikira ulamak setempat juga sebab dia ada dlm jawatankuasa ijmak ulamak

  • @suardisuardilatif8048
    @suardisuardilatif8048 Před rokem +2

    Kita boleh tgk Tuhan di hari qiamat...😊😊😊😜.jgn marah lah rora kalau saya katakan ko sudah terperangkap dalam akal mu sendiri....jelas sudah menjisimkan Allah swt.....
    Salafi memahami dzat Allah swt ayat muthasyabihat dgn cara tafwidh....
    Tidak sedar setiap perkataan menyerupakan mahkluk....
    Dalam dunia saja Allah swt tlh bagi ko bukti bukan semua boleh di lihat dgn berarah dan menggunakan mata....ada yang boleh kita lihat tanpa arah dan tanpa menggunakan mata....mugkin ko tak pernah menghayati di sebalik nikmat Allah swt.....
    Hidayah milik Allah swt...semoga ko cepat bertaubat....

  • @hanya_satuchannel2106
    @hanya_satuchannel2106 Před 5 lety

    Benar Asy'ariah yakin boleh melihat Allah di akhirat akan tetapi kita tidaklah boleh menyamakan suasana di akhirat itu totally sama spt di dunia. Jika di dunia kita perlukan arah, jarak, tempat dan anggota mata utk melihat. Tp di akhirat atau di syurga itu hak Allah utk membuat makhluk melihat dgn cara yg Allah tetapkan. Dan sama ada memperlihatkan dirinya secara fizikal, zat atau apa sahaja tak dpt lah kita jelaskan di dunia ni krn keterbatasan kita. Memadai kita yakin shj bhw makhluk boleh melihat Allah di akhirat kelak. Itupun dgn izin Allah dan atas kehendak Allah.

    • @ikhwan83
      @ikhwan83 Před 4 lety

      Mohd Asnawi jadi apakah tidak benar jika ada org2 berkata allah bersemayam di atas arasy.... tetapi kita tidaklah boleh menyamakan suasana arasy tu sama macam dunia.. ??

  • @sunnishafii2590
    @sunnishafii2590 Před 8 lety +48

    Takde apa² masalah langsung dgn penerangan & penjelasan oleh Dr. Rozaimi Ramle ni. Betullah apa yg dia cakap tu.
    Dlm 'ilmu 'aqidah juga terdapat Usul 'Aqidah dan Furu' 'Aqidah.
    Perkara penting yg dijelaskan oleh beliau di sini ialah 'aqidah golongan asy-Sya'irah dgn golongan Salafiyyah dan golongan Hanabilah (serta golongan² lain spt Maturidiyyah dll. dlm 'aqidah A.S.W.J.) adalah sama. Yg berbeza cuma kaedah / cara / pendekatan / method utk memahaminya.
    Rumusan @ kesimpulan @ keputusan mazhab² ini dlm 'aqidah adalah TETAP SAMA di antara satu sama lain iaitu ALLAH ITU MAHA SUCI DRPD SEGALA SIFAT MAKHLUQ-NYA, MAHA SUCI DRPD SEGALA KEKURANGAN, dan ALLAH ITU MAHA MENGETAHUI DRPD SEGALA ISI 'ALAM CIPTAAN-NYA serta ALLAH ITU MAHA AGUNG DRPD SEGALA CIPTAAN-NYA yg menjurus kpd 'aqidah Tauhid iaitu ALLAH MAHA ESA dan TIDAK MEMERLUKAN KPD SESUATU APA BANTUAN PUN UTK MENJADIKAN SESUATU KERANA ALLAH MAHA BERKUASA & MAHA BERKEHENDAK.
    Jadi beliau menasihati dan menyarankan kpd org ramai agar USAH BERBALAH dlm perkara furu' (perkara yg bersifat cabang, bukannya pokok/asas) dlm 'ilmu 'aqidah ini.
    'Aqidah golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah adalah 'aqidah yg betul dan benar serta tepat menuruti kehendak Allah S.W.T..
    Kita sbg penganut 'aqidah tersebut adalah penganut sebenar Islam.
    Alhamdulillah.

    • @achmadabdollah8995
      @achmadabdollah8995 Před 8 lety +1

      Kenyataan yang baik dari sedara.. hanya berlaku di malaysia dan nusantara untuk sebahagian orang yang betul2 fanatik (menuduh org lain menjisimkan Allah dan sebagainya)..

    • @tojohidetora6073
      @tojohidetora6073 Před 7 lety +4

      Sunni Shafi'i tdk ya saudaraku,apabila kata tuhan di langit,bererti menempatkan tuhan sedangkan tuhan tdk bertempat dan tdk memerlukan tempat kerana dia yg mencipta tempat.zatnya qadim sedangkan tempat itu baharu,mana mungkin yg qadim dgn baharu bisa bersama,dlam qaidah usul:dua perkara yg berlawanan,tdk boleh berhimpun kedua duanya.

    • @cozzibaydickson4769
      @cozzibaydickson4769 Před 7 lety +3

      Wahabi BUKAN dari Ahlussunnah wal jama'ah!! Wahabi sesat dalam bab aqidah dan sesat juga dalam bab fiqh!! Ada lebih 60 kesalahan dr rozaimi yang bercanggah dengan ulama' muktabar sejak zaman solafus soleh lagi.

    • @azymahmad2046
      @azymahmad2046 Před 7 lety +2

      cozzibay dicksonAllah swt berfirman bawalah bukti kebenaran jika kamu adalah dari golongan orang2 yang benar.
      Jgn menuduh

    • @azymahmad2046
      @azymahmad2046 Před 7 lety +1

      cozzibay dickson adakah bercanggah dgn Quran dan Sunnah.. ?

  • @sadliali
    @sadliali Před 7 lety +7

    wahabi tunjuk Allah swt di langit...dari dulu mereka mengambil dalil budak yg di tanya oleh Nabi bahawa Allah swt di langit.
    sekarang ustad2 wahabi cuba tukar cara berfikir dan tafsiran....
    Tetapi melihat Allah swt ada hadith yg Rasulllah bersabda yg semua akan melihat Allah swt dgn mata sendiri,... nyata saperti kita melihat bulan purnama,dan bukan lah Allah swt bertempat saperti bulan tergantung di langit.

    • @tojohidetora6073
      @tojohidetora6073 Před 7 lety

      sadli Ali klu tuan mengaji jauharah tauhid,disana ada 3 pendapat ketika kita melihat tuhan didlm syurga:1-kita melihat dgn mata hitam bulat tengah mata kita tu,sebab org buta,takdak bebola hitam ni 2-kita melihat dgn seluruh muka kita iaitu merangkumi mata,hidung dan semuanyalah yg ada di wajah kita 3-kita melihat dgn setiap juzu drpd juzu badan kita yakni satu badan kita,maknanya seluruh tubuh kita dri hujung rambut hingga hujung jari kaki seperti mana yg dinaqalkan dri abi yazid albusthomi radiallahutaala anhu.wallahualam.

    • @yatiramli2116
      @yatiramli2116 Před 5 lety

      Aqidah mereka tersasar

  • @techtolab5920
    @techtolab5920 Před rokem

    Muhkamat adalah ayat-ayat yg nyata dan jelas erti dan maksudnya
    Mutasyabihat adalah ayat-ayat yg mengandungi makna yg tidak jelas, kiasan serta rumuz-rumuz yg tidak dapat difahami umpamanya ayat yg berkaitan dengan sifat ALLAH dan huruf-huruf terpotong yg ada di awal beberapa surah Al Quran.
    Surah Ali Imran, Ayat ke 7:
    هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
    "Dia lah yang menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Suci Al-Quran. Sebahagian besar dari Al-Quran itu ialah ayat-ayat "Muhkamaat" (yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya); ayat-ayat Muhkamaat itu ialah ibu (atau pokok) isi Al-Quran. Dan yang lain lagi ialah ayat-ayat "Mutasyaabihaat" (yang samar-samar, tidak terang maksudnya). Oleh sebab itu (timbulah faham yang berlainan menurut kandungan hati masing-masing) - adapun orang-orang yang ada dalam hatinya kecenderungan ke arah kesesatan, maka mereka selalu menurut apa yang samar-samar dari Al-Quran untuk mencari fitnah dan mencari-cari Takwilnya (memutarkan maksudnya menurut yang disukainya). Padahal tidak ada yang mengetahui Takwilnya (tafsir maksudnya yang sebenar) melainkan Allah. Dan orang-orang yang tetap teguh serta mendalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu ugama, berkata:" Kami beriman kepadanya, semuanya itu datangnya dari sisi Tuhan kami" Dan tiadalah yang mengambil pelajaran dan peringatan melainkan orang-orang yang berfikiran."
    1) Mujassimah - kelompok yg mengatakan ALLAH itu berjisim
    2) Musyabbihah - kelompok yg mengatakan ALLAH itu menyerupai makhluk.
    3) Salaf - beriman denganNYA dan menyerahkan makna hakiki dan tujuannya kepada ALLAH (tafwidh) dan disertai dengan i'tiqad tanzih.
    Sebahagian daripada kata-kata ahli ilmu tentang aqidah:
    - Saiyidina Ali Radiallahu Anhuma berkata:
    "Nanti akan kembali suatu kaum dari umat ini ketika hampir kiamat menjadi kafir.
    Bertanya seorang lelaki: "Wahai Amirul Mukminin, kafirnya mereka kerana apa? Adakah kerana perlakuan atau pengingkaran?"
    Saiyidina Ali menjawab: "Bahkan dengan pengingkaran, mereka mengingkari Pencipta mereka lalu mensifatkan Tuhan berjisim dan mempunyai anggota badan."
    (Rujukan: Najm Al-Muhtadi karangan Ibn Al Mu'alim mukasurat 588)
    - Al Imam Jaafar Ash-Shadiq Radiallahu Anhuma berkata:
    "Sesiapa yang mendakwa bahawa ALLAH berada dalam sesuatu atau berasal dari sesuatu, maka sesungguhnya dia telah syirik kerana kalaulah ALLAH berada didalam sesuatu nescaya Dia dilingkungi. Kalaulah ALLAH berada diatas sesuatu, nescaya Dia boleh diangkat ke atas. Kalaulah ALLAH berasal dari sesuatu, nescaya Dia muhdaht iaitu makhluk (perkara baharu)."
    - Al Imam Zu An-Num Al Mishri berkata:
    "Walaupun bagaimana kamu gambarkan dalam fikiranmu, maka ALLAH tetap tidak sama dengan perkara itu."
    - Imam Ahmad Bin Hanbal berkata:
    "Sesiapa berkata ALLAH itu berjisim tetapi tidak seperti jisim-jisim (kita), menjadi kafir."
    - Al Imam Abu Al Asy'ari berkata:
    "Sesiapa yang ber'itiqad bahawa sesungguhnya ALLAH itu berjisim, maka dia tidak kenal akan Tuhannya, dan dia sesungguhnya telah kafir terhadap Tuhannya."
    - Al Imam Ath Thohawi berkata:
    " Maha suci ALLAH dari batas-batas, (bentuk kecil mahupun besar; ALLAH tidak mempunyai ukuran sama sekali) batas akhir, sisi-sisi, anggota badan yang besar seperti wajah, tangan dan lainnya. Dia (ALLAH) tidak diliputi oleh enam arah penjuru (atas, bawah, kanan, kiri, depan dan belakang), tidak seperti makhlukNYA (yang diliputi enam arah penjuru tersebut)."
    - Al Mufassir, Imam Fakhr Ad-Din Ar-Razi berkata:
    "Sesiapa yang mengi'tiqadkan bahawa ALLAH duduk di Arasy atau diam di langit, maka pada perkataan itu ada unsur tasybih (menyerupakan) ALLAH dengan makhlukNYA sedangkan ia adalah kufur."
    - Syaikh Abu Al-Hassan Al-Busyanji berkata:
    "Tauhid itu ialah kamu mengetahui bahawa sesungguhnya ALLAH tidak sama dengan zat-zat lain dan menafikan sifat."
    Ta'wil Ijmali bermaksud menafikan makna zahirnya dan diserahkan makna sebenar kepada Yang Maha Mengetahui tanpa berpegang dengan zahirnya, tanpa menyandarkan sifat tasybih, tajsim dan tempat bagi ALLAH.
    Imam Sayuhti berkata:
    "Kebanyakan ahli sunnah dari kalangan ulama salafus solihin dan ahli hadith berpendapat bahawa ayat-ayat sifat wajib diyakini dan menyerahkan makna yang dimaksudkan kepada ALLAH dan kami tidak akan mentafsirkannya dan kami mensucikan ALLAH dari hakikat lafaz tersebut.
    3) Khalaf (ulama ahlus sunnah wal jamaah) - golongan ini mentakwil secara tafshili (terperinci) sifat-sifat ALLAH yang tertentu kepada makna yang layak bagi ALLAH. Tujuannya ialah agar ia mudah difahami oleh orang awam dan menjauhkan anggapan yang tidak benar pada sifat ALLAH.
    4) Wahhabiyyah - golongan Wahabi tidak menerima ta'wil dan hanya menerima makna zahir bagi sifat-sifat ALLAH.
    Contohnya:
    a) Kalimah 'Yad' diterjemahkan dengan tangan.
    b) Kalimah 'Saq' diterjemahkan dengan betis.
    c) Istiwa diterjemahkan dengan bersemayam atau duduk.
    Mereka (Wahabi) kemudiannya mengatakan 'tangan', 'betis' dan bersemayam atau duduk ALLAH tidak sama dengan tangan', 'betis' dan bersemayam atau duduk manusia dan begitulah sifat-sifat yang lain.
    Sebahagian ulama menggolongkan mereka dalam kumpulan Mujassimah/Musyabbihah.
    Perbezaan antara Salaf dan Khalaf ialah dari segi manhaj sahaja iaitu:
    1) Salaf:
    a) Tafwidh yakni menyerahkan makna hakiki kepada ALLAH semata-mata.
    b) Ta'wil Ijmali (Ringkas) yakni tidak berpegang kepada makna zahir nas dan mentanzihkan (mensucikan) ALLAH dari menyerupai makhluk.
    2) Khalaf:
    Ta'wil Tafshili (Terperinci) iaitu mengalihkan makna sifat yang layak bagi ALLAH.
    Al-Qadhi Iyadh mengatakan bahawa tidak ada khilaf dikalangan umat Islam seluruhnya, untuk menta'wil ayat-ayat berkenan sifat. Perbezaanya ialah, golongan Salaf menta'wilkan secara Ta'wil Ijmali (Ringkas) iaitu tidak berpegang kepada makna zahir nas tentang sifat dan mentafwidh (menyerahkan) makna hakikinya kepada ALLAH semata-mata dengan mentanzihkan (mensucikan) ALLAH dari menyerupai makhluk.
    Golongan Khalaf pula menta'wilkannya secara Ta'wil Tafshili (Terperinci) iaitu makna sifat yang layak bagi ALLAH.
    Perkara yang sama disebut oleh Imam Ibn Hajar Al-Haitami dalam Fatawa Hadithiyyah bahawa khilaf ulama Salaf dengan ulama Khalaf hanyalah pada penggunaan Ta'wil Tafshil sahaja dimana ulama Salaf lebih mengutamakan ta'wil secara ijmal dan mendiamkan diri daripada berbicaralebih lanjut mengenainya kerana keadaan umat yang masih berpegang teguh dengan ajaran Islam pada zaman itu dibandingkan ta'wil secara tafshil oleh ulama Khalaf kerana pada zaman mereka, ramai yang sudah jauh dari ajaran agama sebenar dengan munculnya ahli-ahli bida'ah sebagainya.

  • @Mdsharkawii
    @Mdsharkawii Před 4 lety

    dia yang terawal , dia yang terakhir dia zahir , dia yang batin , jauh tak berjarak , dekat tak bersentuh dalam aku , ada dia

  • @MuazZafar21
    @MuazZafar21 Před 7 lety +12

    walaupun dia salaf, tp dia masih anggap asyairoh sbg ahlussunnah, no problem, tapi yang mengaku ahlussunnah ni lah yang rancak, sana wahabi, itu wahabi, sini wahabi, ini wahabi, and then macam biasa lah, bila nak meng wahabi kan, bukalah isu istawa ni. Serious lah, untuk siapa siapa yang beragama, siapa je yang nak samakan sifat manusia dengan tuhan? No one! takkan bila ada yang berpandangan lain terus kau cop wahabi? gila ke? kalau kau tak suka orang label bid'ah, jadi jangan lah melabel juga, senang kot benda ni. Sebok wahabi kan orang dengan isu istawa, kumpulan kumpulan habib buat tabiat pelik pelik di kubur kubur, makam makam, tak bising pulak.

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 5 lety

      saudara, wahabi ni yg ikut aliran pemahaman dan ajran dalri muhammad abd wahab..semak la ustaz2 ni siapa muhd abd wahab pada mereka ?? wahabi ni pulak golongan yg membidaahkan segala amalan umat islam walhal amalan tersebut tidak mungkar dan tiada dalil larangan , sedangkan mereka sendiri bila terkena perkara yg sepatut dilabel bidaah seperti baca quran pada mushaf , baca quran pada hanfon dll ...pandai pulak cari hujah nak keluar dari label tu...
      satu lagi wahabi ni ada beberapa level..ada yg mujassimah menjisim Allah ada yg musyabbihat yakni mengambil makna zahir ayat mutasyabihat lalu disebar pada awam... fikir2 la...

    • @fscompany85
      @fscompany85 Před 5 lety +1

      haxard mata lame dah aku g kuliah ustaz2 yg di label wahabi ni..xde pulak aku dgr ustaz ni buka kitab muhammad bin abdul wahab dan ajar pada jemaah yg hadir..fitnah tu ko simpan dan jawab la kat akhirat dgn Allah nanti ye..

    • @penakebenaran
      @penakebenaran Před 5 lety

      @@fscompany85 hang x kenal ustaz2 yg kau duk dengar kuliah2 mereka ni cebok ilmu dari mana.... memang bukan semua kuliah akan keluar perkara2 menyimpang dan berbahaya.. tapi kalau kau nak tahu, ustaz2 kesayangan kau ni lah yang ajar masyarakat utk faham dan ambil makna2 zahir ayat2 mutasyabihat dalam quran utk dijadikan pegangan akidah tentang sifat2 Allah yang akan membahayakan orang2 awam dan menjerumuskan beriqtikad seolah2 Allah berjisim dan menyerupai anggota fizikal makhluk......kau da khatam ke kuliah2 topic akidah ustaz2 ni ???? kau faham x apa makna ayat2 mutasyabihat dalam quran ?

    • @fscompany85
      @fscompany85 Před 5 lety +1

      haxard mata klu ko faham sgt terang kt sini aku nk tau..

    • @fscompany85
      @fscompany85 Před 5 lety +1

      haxard mata ko nk ckp ustaz2 yg ko label wahabi ni mujassimmah ke?

  • @TheMufakkir
    @TheMufakkir Před 7 lety +12

    Di Akhirat manusia lihat ALlah, ustaz ni tak pula kaitkan adakah Nabi Musa pergi ke Thursina bertemu Allah maka menunjukkan Allah bertempat ?
    Dalam hadith sahih mafhumnya masa yang paling dekat dengan Allah ketika sujud, adakah menunjukkan Allah bertempat.
    Perkataan yang berbelit dari Rozaimi adalah Allah tidak berarah dan bertempat, kemudian dia ingin menyatakan manusia tengok Allah di akhirat nanti dengan persoalan - adakah Allah tidak berarah dan bertempat ?
    Salafussoleh menyerahkan makna ayat mutasyabihat kepada Allah dan tidka mentafsirkannya.

    • @alnizam8866
      @alnizam8866 Před 5 lety

      TheMufakkir klo anta,rasa,berilmu jngan cuma koment tapi bawah lah Dr Rozaimi diskusi..

    • @alnizam8866
      @alnizam8866 Před 5 lety +1

      TheMufakkir seperti nya anta gagal faham dngan penyampaian.. makanya,blajar yg bnyak bru brkomentar bro

    • @alnizam8866
      @alnizam8866 Před 5 lety

      TheMufakkir apakah hanya,mencelah ilmu yg kau warisi dari guru gurumu..?

    • @ijoln9
      @ijoln9 Před 5 lety

      Ermmm ... Sembang bajet 🤣🤣🤣

    • @alongportdickson3830
      @alongportdickson3830 Před 5 lety +1

      aku bersaksi bahawa tiada yang disembah melainkan Allah tu lihat pakai mata ker?kena ada arah dan tempat ker?bila kita bersaksi?

  • @aliffhjyamin3791
    @aliffhjyamin3791 Před 3 lety +1

    'Dia x kata Allah bertempat tapi dia kata macam mana Allah kata'.. Ayat spin pling win..

    • @ihaghioutdoor235
      @ihaghioutdoor235 Před 3 lety +1

      Bukan spin kita yg tidak faham.

    • @aliffhjyamin3791
      @aliffhjyamin3791 Před 3 lety

      @@ihaghioutdoor235 Jadi macam mana nk faham?? Allah mmg duduk atas arasy?

    • @ihaghioutdoor235
      @ihaghioutdoor235 Před 3 lety

      @@aliffhjyamin3791 Didlm masalah ayat2 sifat dan hadith2 sifat ada beberapa aliran didlm ahlul sunnah. Cuba lihat didlm tafsir tabari oleh imam jarir at tabari r.h tentang sifat istiwa. Lifat surah Al Baqarah ayat 29. Beliau memahaminya sebagai tinggi Allah Taala diatas Arasy tidak bersentuhan dgn makhluk tdk didlm makhluk tetapi terpisah drp makhluk seperti sebelum diciptakan makhluk.
      Beliau juga membawa berbagai2 pendapat ulama yg lain. Ada yg memahaminya sebagaik naik, ada yg memahaminya sbg menguasai. Jadi berlaku perbezaan pendapat dikalangan ulama sebenarnya dlm hendak memahami makna sifat istiwa itu.
      Maka disitu sekurang2nya ada dua aliran pemahaman. Ada yg istbat sifat istiwa dan ada yg takwil kepada makna istaula. Sudah tentu yg benar adalah sebagaimana yg difahamai oleh nabi saw dan para sahabat. Ulama2 mutaakhirin menerima kedua2 cara pemahaman ini. Kedua2nya masih didlm pemahaman ahlul sunnah, walaupun sudah tentu ada yg bersetuju dan tidak bersetuju itu sesuatu yg biasa ddlm perbahasan akademik. Apa pun janganlah disebabkn kita memilih sesuatu aliran, ketika sesatkan aliran yg tdk sependapat dgn kita. Kedua2nya aliran adalah ahlul sunnah.

    • @aliffhjyamin3791
      @aliffhjyamin3791 Před 3 lety

      @@ihaghioutdoor235 Kalau kita nak berhujjah tentang sifat sifat Allah mestilah dengan dalil yg yakin.Bukan dengan dalil yg zan (sangkaan)
      Wahhabi menjadikan ayat ayat mutasyabihat sebagai dalil sifat Allah sedangkan ayat ayat mutasyabihat itu istidlalnya zanni tidak mencapai taraf yakin.Mana boleh.
      Ayat ayat Al Quran yg mutasyabihat itu qat'iyyul wurud(yakin datangnya dari Allah) tetapi zaniyyul dilalah(dalilnya zan ) kerana tidak ada kepastian apa benar yg Allah maksudkan istiwa itu dengan bersemayam?Imam Al Tabari mendatangkan 15 pengertian istawa dalam.bahasa Arab.Istawa dengan makna istiqrar hanya salah satu makna sahaja.Ada banyak lagi makna salah satunya adalah istawla(memguasai) dan makna inilah yg paling layak dan sesuai dengan Allah.
      Asmaul husna itu adalah nama Allah bukan sifat Allah.Salah satu nama Allah adalah Al Nur (cahaya).Adakah Allah itu cahaya?
      Sifat tidak serupa Allah itu dengan sesuatu ada dalam Al Quran.Tapi tidak ada nama Allah Yang tidak menyerupai yg baharu.Kan tak ada?
      Bukanlah otomatik sifat Allah menjadi nama Allah dan nama Allah pula bukan semestinya itu adalah sifat Allah.Dalam nama Allah tu ada nama zat,ada nama sifat dan ada nama af'al.Sifat Allah lain.Nama Allah lain.Yg utama dalam mengenal Allah ialah mesti dapat membezakan dengan makhluk.Kita mesti dapat membezakan yg mana Allah dan yg mana makhluk dan ini hanya dapat diketahui dengan mempelajari sifat sifatNya bukan nama namaNya walaupun tidak dinafikan nama pun penting utk diketahui.
      Kita mengenal seseorang dengan mengetahui sifat sifatnya bukan mengetahui namanya.Kalau setakat mengetahui nama ramai yg ada nama yg sama.Nama nama Allah sendiri banyak yg boleh disandarkan kepada makhluk.Seperti Rahim,Malik,Nur,Kabir,Awal dan lain lain sebagainya
      Dan yg lebih penting lagi tidak ada nama Allah al mustawi alal arsy(yg bersemayam di atas arasy) Tapi kalau menguasai ada yaitu Al Wali.Perkataan istawla(menguasai) adalah diambil dari kata kerja walaa isim waali.
      Jadi memaknakan istawa dengan istawla adalah terlebih hampir dengan kebesaran Allah daripada kita memaknakannya dengan bersemayam
      Allah tidak sesekali mempunyai sifat sifat kebendaan dan makhluk pula tidak sesekali bersifat dengan sifat sifat ketuhanan.
      Apabila Allah mengatakan
      ليس كمثله شيئ
      Tidak serupa Allah itu dengan sesuatu
      Itu sebenarnya Allah nak beritahu kita bahawa Allah tidak bersifat dengan sifat kebendaan seperti bertempat dsb.Dan apa bila Allah berfirman
      أفمن يخلق كمن لا يخلق
      Adakah zat yg mencipta itu sama dengan zat yg tidak mencipta (makhluk)
      maka itu adalah nak memberitahu bahawa makhluk tidak mempunyai sifat sifat ketuhanan seperti berkuasa berkehendak mengetahui melihat mendengar dan sebagainya.
      Jadi apabila kita hendak membezakan antara Allah dengan makhluk formulanya senang.Yang namanya Allah suci daripada sifat kebendaan dan yg namanya makhluk tidak sesekali bersifat dengan sifat ketuhanan.
      وما رميت إذ رميت ولكن الله رمى
      Bukan engkau yg memanah ketika engkau memanah tetapi Allah lah yg memanah.(Al Quran)
      Makhluk tidak ada af'al.Yang tiada af'al sudah tentu tidak ada qudrat dantidak iradat.Bahkan tidak memilikki ilmu tidak melihat dan tidak mendengar dsb.

    • @ihaghioutdoor235
      @ihaghioutdoor235 Před 3 lety

      @@aliffhjyamin3791 saya katakan al imam tabari r.h memilih permahaman yg begitu didlm tafsirnya. Kita boleh sahaja tdk bersetuju dgn pemahaman beliau tentang tinggi Allah Taala diatas Arasy. Adakah kita mngatakan imam at tabari tdk tahu kaedah bahasa arab? Dan tiada seorang ulama pun yg menyesatkan beliau. Begitu juga al imam abu hassan al asyaari r.h w 324H. Beliau juga menyebut tentang sifat istiwa Allah Taala di atas Arasy di dlm kitab beliau Al Ibanah walaupun ada yg tidak bersetuju kitab tersebut ditulis oleh beliau sendiri ataupun ada tangan2 yg mengubahnya.
      Memang aliran Asyairah mentakwilkan sifat istiwa itu dgn makna yg lain iaitu istaula. Itu pandangan aliran asyairah dan ia salah satu pandangan didlm ahlul sunnah.

  • @lutfiramly4168
    @lutfiramly4168 Před 5 lety

    Hebatnya kuasa Allah, br hal tempat kita dh pening sedunia

    • @azmans65
      @azmans65 Před 4 lety

      Kamu salah faham.
      Perbetulkanlah fahaman kamu.
      Alam ini benda, bersifat dan ada perbuatan.
      Allah bukan benda, bukan sifat dan bukan perbuatan.
      Alam ini bertempat.
      Allah tidak bertempat.
      Untuk jawab pertanyaan di mana Allah, jawablah seperti ini.
      ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
      Kami (Allah) lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya

    • @muhammadalamin9277
      @muhammadalamin9277 Před 4 lety +1

      @@azmans65 Alam ni ciptaan Allah swt..Allah swt yg awal tak berpemulaan..Sebelum ada alam ini Allah swt dah wujud..Kenapa nak nisbahkan dan bandingkan zat Allah swt dgn alam ni..Nauzubillah..subhaanallah..Mahasuci Allah swt dari bersifat seperti makhluknya..Cukup dgn menafikan Allah swt tak sama dgn makhluk..Jgn nisbah dn bandingkan Allah swt dgn makhlukya..Wallahuaklam..

  • @apiez04
    @apiez04 Před 7 lety +11

    alhamdulillah.. pncerahan dr. rozaimi jelas dn mudah faham..

  • @nasrazam
    @nasrazam Před 8 lety +14

    Allah mawjud bi la makan

    • @fight_club7719
      @fight_club7719 Před 3 lety

      Dalil Alquran ke Hadis ?

    • @AbdulHadi-zj6fl
      @AbdulHadi-zj6fl Před 3 lety

      @@fight_club7719 czcams.com/video/7TrKnBMx5ec/video.html

    • @fight_club7719
      @fight_club7719 Před 3 lety

      @@AbdulHadi-zj6fl jazakallaah.
      czcams.com/video/Ce3BKrztCV0/video.html

    • @faizal85z
      @faizal85z Před 3 lety

      @@AbdulHadi-zj6fl saya pun nak share video:
      Menapaki Jejak Manhaj Aqidah Imam Asy-Syafie Rahimahullah
      czcams.com/video/bFDga_YI5dg/video.html

    • @akmalmudori739
      @akmalmudori739 Před 3 lety

      allah bukan tuhan umat ISLAM / MUSLIM. ( Tidak ada tuhan selain AWLOH)

  • @boudyn812
    @boudyn812 Před 3 měsíci

    Tengok tuhan hari akhirat bukan mcm tengok kereta dijalan raya, bukan dengan cara fungsi penglihatan, pencahayaan, pengimejan retina yg kita alami sekarang, knp nk samakan cara sekarang yg perlukan arah , jarak dan sebagainya dengan cara diakhirat nnt? Berhenti mengarut rozaimi

  • @musady6470
    @musady6470 Před 7 lety

    (Jibril ‘Alaihis salam) berkata: “Apakah ihsan itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu”.maka ada diantara org2 beriman boleh melihat Allah ketika solat khususnya dan ada yg tidak dapat melihat Allah namun Allah melihat kita semua sesungguhnya Allah Maha Melihat lagi Maha Mendengar.

  • @farisefliec9413
    @farisefliec9413 Před 8 lety +16

    assalamu'alaikum.. insyaaAllah. jawapannya mudah sahaja.. kenapa kita boleh tengok Allah di akhirat kelak, sedangkan ALLAH WUJUD TIDAK BERTEMPAT?
    Ulamak2 dh lama jwp benda ni utk sanggah hujjah2 akal dari puak yg lain sperti muktazilah, dsb..
    Mula2 pahamilah bahawa sifat makhluk itu adalah berjirim.. maka mustahil Allah itu berjirim kerana jirim itu hnyalah sifat makhluk.. tidak ada apa2 sekali pun yg serupa denganNya (walau dari sudut sekecil apa sekali pon)..
    maka.. wajib pada hukum akal kita, bahawa setiap yg berjirim itu, mesti memenuhi ruang dan ada tempat untuknya..
    cth.. air yg penuh di dalam gelas.,telah memenuhi ruang gelas itu.. bila kita ingin masukkan seketul batu ke dalam gelas yg penuh berisi dgn air itu.. sudah tentu, batu itu memerlukan ruang untuk dirinya..
    oleh itu.. batu ambil tempat dan ruang air tadi, lalu air tadi melimpah, dan berhajat kepada tempat yg lain pula, dan tempatnya diberikan kepada batu itu..
    Zat Tuhan tidak berjirim.. tak perlu tempat dan ruang untukNYA..
    .. aliran ahli sunnah wal jammah sentiasa tidak bercanggah dgn apa yg telah ada dalam al-quran apabila menggunakan dalil akal utk memahami dalil naqal.. sentiasa seiring malah dalil akal menguatkan lagi pemahaman dan yg jazam (putus) dan membenarkan apa yg ada di dalam dalil naqal.. kerana zaman sekaranag yg banayak fitnah dan waham.. :)
    -spt yg dikatakan di dalam alquran, ahli sunnah wal jammah kata..ahli2 syurga akan dapat melihat Allah swt kelak di dalam syurga, dan MASIH JUGA dalam KEADAAN TIDAK BERTEMPAT.. ttp, tidak pada muktazilah, kerana muktazilah melebihkan dalil aqal berbanding dalil naqal.,sbb tu lah i'tiqod mu'tazilah--kita tak dapat melihat Allah sebb mata kita hanya boleh melihat sesuatu dgn bertempat sedangkan Allah tidak bertempat..
    -ahli sunnah ada hujjah dia yg tersendiri.. macam mna kita boleh lihat Allah nnti di hari akhirat sedangkan Dia tidak bertempat?! macam mana kita nak tahu yg kita benar2 lihat Allah di akhirat nnti..? SEBAAAB.. nnti kita sendiri akan rasa dan boleh tahu DAN AKAN diputuskan oleh akal kita.. sebab ia berkaitan melihat ZAT TUHAN yg maha Agung.. Zat Allah swt TIDAK DAPAT dibayangkan dan tidak dapat digambarkan dan diceritakan oleh akal makhluk..
    sbb tu juga, apa2 yg kita bayangkan di dalam akal fikiran kita mengenai zat Allah, (jika kita cuba membayangkan 'rupa' bagaimana Allah itu)kita tahu..automatik ITU BUKANLAH ALLAH, sbb akal tak dapat jangkau dalam memikirkan zat khaliq.. ttp, kita hanya boleh mempelajari SIFAT2Nya sahaja untuk mengenalNYA.. semua tahu yang ni.....
    -jd, macam mana kita boleh lihat allah nnti sedangkan i'tiqod kita Allah wujud tidak bertempat?? ..tidak mustahil..! sebab macam mana kita nak terangkan bagaimana untuk melihat 'satu benda' yg BUKANNYA BENDA, tidak berjisim dan tidak berjirim dan bukannya arodh(benda yg menumpang)..
    macammana kita nak menceritakan bagaimana untuk kita melihat zat Khaliq, bukan zat makhluk lagi dah.. sedangkan di dunia ni.. setiap benda yg kita lihat, semuanya adalah makhluk,(selain darpd Allah) bertempat dan berjisim dan ber'arodh.. maha suci Allah..
    .. ulamak2 kita dh bahas lama dah bab ni.. kita ja tak pi ambik daripada depa, dan terus ambik kali pertama dari org yang salah dan bukan ahli dan bukannya ULAMAK pon.. habis tolak terus ulamak2 kita yg tugas mereka menyampaikan kpada ummat perkara2 yg haq.. mereka mengaji,, menuntut ilmu, bertalaqqi drpd para ulamak berpuluhan tahun, berjihad..merekalah pewaris para nabi.. Allahu..mewarisi ilmu drpd nabi saw.. terutamanya ilmu tauhid ni..tp, zaman ni, ada phd, ambik 4, 5 tahun ja.. bercakap.. dh dianggap ulamak, dan tolak habis ulamak2 kita.. Allahuakbar.. :(
    nak fhm yg ni, kena gi ngaji talaqqi lah dgn tok2 guru kita yg mewarisi ilmu aqidah ahli sunnah wal jammah salaf dan khalaf.. yang bersambung daripada ulamak salaf jugak sampai kpd rasulullah saw ini.. manhaj majoriti ummat islam seluruh dunia.. sesungguhnya nabi pernah berdoa kpd Allah swt supaya ummat ini tidak akan sekali-kali bersepakat dalam hal2 kesesatan, dan Allah mengabulkannya..
    maaf, ni sekadar yg saya mampu,. jika ada salah, yg lebih arif tolong tegur dan perbetulkan tulisan saya ya.. wallahua'lam...wassalamu'alaikum.

    • @TheMufakkir
      @TheMufakkir Před 7 lety +1

      Kita tengok Allah adakah menunjukkan Allah bertempat ?
      Kita kata ruh ada, tetapi dimana ruh itu pun kita tidak tahu. Di mana akal itu pun kita tidak tahu. Itu makhluk. Tetapi YANG MAHA MENCIPTA kita pula, kita kata tahu dan nak menyatakan Allah bertempat ??
      Ajibb..
      Ini namanya nak menggunakan akal Allah itu bertempat. Maha Suci Allah dari sifat kekurangan.

    • @tojohidetora6073
      @tojohidetora6073 Před 7 lety +3

      Faris Efliec anda mesti berguru ngan tok guru haji salleh kan,betul tak?sama lah sya pun,alhamdulillah.

    • @nasrullahazli5634
      @nasrullahazli5634 Před 7 lety

      Faris Efliec susah nk faham hujah awak. Lebih mudah belajar aqidah melalui ayat2 Allah dan hadis nabi.

    • @nasrullahazli5634
      @nasrullahazli5634 Před 7 lety +2

      TheMufakkir awak yg cuba menggunakan aqal. sudah jelas Nabi sebut di dalam hadisnya yg kita akan melihat tuhan kelak. Jadi kenapa anda mendahulukan aqal daripada Hadis nabi?

    • @metaljawa7911
      @metaljawa7911 Před 7 lety

      nasrullah azli kamu boxoh sombong menolak pandangan org lain .kamu mau ikut wahabi lu suka masing2 ada pandangan

  • @quijanoyguijano1347
    @quijanoyguijano1347 Před 6 lety +3

    mantap penjelasan nya

  • @fathiilmi3507
    @fathiilmi3507 Před 11 měsíci

    Ulama hadis terkenal Maghribi/Morokko.
    Syeikh Dr. Sa’id al-Kamali berkata. Allah swt tidak bertempat. Bertempat itu makhluk. Jika hendak tahu, belajar maksud dari ulama ulama tafsir. Ulama hadis rujukan antarabangsa.

  • @saharanba
    @saharanba Před 8 lety +1

    terbaik..

  • @malikengku5069
    @malikengku5069 Před 5 lety +3

    Rora klau kamu bkn asyariyyah jgn tafsir cara asyaariyah...kamu pning kaa??

  • @kenshinc2
    @kenshinc2 Před 7 lety +9

    Imam Ibnu Jarir At-Thobari [310] berkata :
    وَإِنِّي لأظُنُّهُ كَاذِبًا يقول: وإني لأظنّ موسى كاذبا فيما يقول ويدّعي من أن له في السماء ربا أرسله إلينا
    “وَإِنِّي لأظُنُّهُ كَاذِبًا maksudnya berkata Fir’aun sesungguhnya aku yakin Musa berdusta pada apa yang ia katakan dan dakwakan bahwa bagi nya ada Tuhan di langit [menurut makna dhohir nya] yang mengutusnya kepada kita”.[Lihat Tafsir Jami’ Al-Bayan surat Ghafir ayat 37].
    Di sini juga Wahabi mencoba mencari celah, bahkan Wahabi memakai Tafsir Imam At-Thabari di ayat tersebut, demi mencari pembenaran atas akidah sesat mereka, sekilas kalau kita perhatikan tafsiran Imam Thabari di atas, sepertinya Imam At-Thabari sesuai dengan pemahaman Wahabi yakni Allah berada di langit/Arasy, tapi sebaiknya tidak menebak-nebak atau berprasangka tentang Aqidah seseorang, apalagi sekelas Imam At-Thabari.
    Dalam Tafsir yang sama, di surat Al-Baqarah ayat 29, Imam Thabari sangat jelas dan tegas berkata :
    فكذلك فقل: علا علـيها علوّ ملك وسلطان لا علوّ انتقال وزوال
    “Seperti demikian maka katakanlah : Tinggi Allah atas ‘Arasy bagaikan tinggi Raja, bukan tinggi berpindah dan berubah”. [Lihat Tafsir Jami’ Al-Bayan surat Al-Baqarah ayat 37]
    Maka seperti ini juga maksud Imam At-Thabari dalam tafsir ayat di atas, fis-sama’ artinya ‘alas-sama’ yakni tinggi martabat, bukan tinggi dzat atau bertempat, terlepas Imam At-Thabari dari segala tuduhan Wahabi.

    • @kissme5844
      @kissme5844 Před 4 lety

      Jngn paham sendirila.. lebih dari ulama kamunih

  • @acapmok2008
    @acapmok2008 Před 6 lety +2

    استغفر الله

  • @shukordiibrahim127
    @shukordiibrahim127 Před 4 lety +2

    Usul dlm aqidah ialah mengesakan allah azawajal, maha suci allah dari menyerupai/menyamai dari segala sesuatu. Di mana Allah adalah Furuq dlm aqidah. In sha allah semua org islam beriman akn bertemu allah di akhirat nanti. Cara keberadaan kita di negeri sana nanti tidak dpat dibayangkan dgn akal manusia yg terhad ini. wallahuaklam.

    • @azjoe881216
      @azjoe881216 Před 2 lety

      Dalam Aqidah mana ada furu' saudara. Nescaya kalau ada furu', sekiranya ada ulama yg ckp Allah itu lebih dr satu, maka kita kena terima sbb ianya cuma masalah furu'...so jelaslah salah besar si Rora ni dlm menjelaskan keberadaan Allah

  • @ukaragen
    @ukaragen Před 8 lety +17

    Kalu ulamak2 belajar sikit ilmu astronomi, takde lah mereka keliru dan kemudian mengelirukan orang lain pulak..
    Dimana langit langit?... Diatas kan?? dan langit meliputi bumi yang bulat ni kan??Bagi orang yang tinggal di Malaysia tentu lah "diatas" dia tak sama dengan "diatas" orang yang tinggal di Afrika...bermkna langit orang Malaysia berlainan tempat dengan langit orang Afrika..
    Dimana pulak Arasy yang Allah kata Dia bersemayam (istiwa) diatas nya?? Arasy MELIPUTI langit kerna ia lebih besar dari langit... Bermakna walupun makna bersemayam diarasy seolah olah macam bertempat, sebanarnya tidak, kerna Arasy MELIPUTI langit dan bumi ...
    Bayangkan bumi ni macam satu biji guli ditengah padang bola...kita tinggal diatas guli ni.. tepi padang bola tu langit...dan arasy pulak disekeliling padang tu.. Bolehkah kita tunjuk dimana arasy jika kita adalah penduduk diatas guli tersebut?... tentu tak boleh kerna arsy meliputi keseluruhan guli...
    Jadi tak payah lah nak takwil ayat Allah istiwa diarasy tu... Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana..
    Wallahu A'lam

    • @nh8380
      @nh8380 Před 7 lety +3

      anda seorg yg bijak.. makna Allah maha besar pon diorg takleh paham, maka inilah jadinya.. duk main takwil tak abis2

    • @jnjn710
      @jnjn710 Před 7 lety

      pelik tapi benar!
      orang yg mengatakan Allah di mana2 tetapi tak tahu Allah di mana!!

    • @Rafi_313
      @Rafi_313 Před 7 lety +2

      Anda mempercayai bumi ini seperti guli dan bagaimana sebenarnya bumi ini bentuknya rata seperti dalil Al Quran... bumi dibawah dan langit diatas... Orang Malaysia, Afrika, Antartika mendongak ke langit yang sama...

    • @jnjn710
      @jnjn710 Před 7 lety +3

      arr raffe
      sedarlah kamu orang2 yg BINGUNG !
      di kubur dan akhirat nanti kamu sekelian tak akan di tanya tentang bumi itu bulat atau tidak !
      tetapi kamu akan di tanya tentang tuhan yg kamu sembah !
      adakah kamu menyembah tuhan yg di langit/arash(firman) atau kah kamu menyembah tuhan di mana kamu melihat di situ dzat Allah(hadith)~seluruh arah!
      atau kamu menyembah Allah yg berserta kamu di mana kamu berada atau menyembah Dia(Allah) lebih dekat daripada urat leher kamu(firman)...
      semoga kita sekalian tidak menyembah Allah dgn kebodohan..dan semoga kita sekalian akan dapat jawab dgn jelas dan YAKIN tentang tuhan(Allah ) yg kita sembah di kubur dan di akhirat nanti...maha suci Allah sesungguh nya aku berlepas diri daripada mereka2 yg menyembah mu dgn kebodohan dan aku menyakini wujud Mu dgn haqul yakin...

    • @royeyzan3911
      @royeyzan3911 Před 7 lety +1

      Cuba kite semua berdoa kepada Allah swt. Bile kite angkat je tangan menadah, kepala dn muka kite secara automatik akn menghala kemana?? Dah mmg jadi fitrah manusia. Kepala dn muka kite mesti akan menghadap kelangit kan? Betui x? Ade pernah kite tgk org berdoa bile angkat je tangan kepala dn mukanya menghadap ke kiri ke, kanan ke? Kenapa? Fikir2kn lah.

  • @tojohidetora6073
    @tojohidetora6073 Před 7 lety +3

    ni syeikh rozaimi,mu kena tahu ni dulu,dlm kitab faridatul faraid ada menyebut:kita meyakini bahawa tuhan memperlihatkan dia,dia ini bermaksud allahlah iaitu dia memperlihatkan dirinya sendiri,maka bila tuhan memperlihatkan diri dia,maka kita boleh tengok tuhan walaupun tidak berarah dan tidak berkaifiattetapi klau kita nak tengok tak boleh,nabi musa,ketika dithursaina,baginda nak tengok tuhan ke atau tuhan nak memperlihatkan dirinya?jawapan dia nabi musa nak tengok tuhan,maka tak boleh tengok,adapun nabi muhammad berlainan,dlm peristiwa isr'a dan miraj,nabi tengok tuhan di sidratul muntaha bukan?soalannya,adakah nabi muhammad nak tengok atau tuhan yg bagi nabi tengok diri dia?jawapannya tuhan yg memperlihatkan dirinya,betul tak?maka nabi muhammad boleh lihat,boleh tengok walaupun tanpa berarah dan berkaifiat kerana dia maha berkuasa melakukan sesuatu,jadi,ini perkara yg berbeza,nabi musa nak tengok tuhan maka tak boleh,adapun nabi muhammad,tuhan sendiri memperlihatkan dirinya,maka nabi muhammad boleh lihat,dlm surah isra' ayat pertama lagi tuhan dah sebut,maha suci tuhan yg memperjalankan hambanya,lihat perkataan memperjalankan,siapa yg dijalankan?nabi muhammadlah,dlm peristiwa isra miraj tu,baik,adakah nabi berjalan sendiri naik ke langit bertemu tuhan?tak,bahkan tuhan yg memperjalankan nabi yakni menaikkan nabi sendiri ke sidratul muntaha utk bertemu dgnnya,maka boleh bertemu,adapun nabi muhammad,tdk boleh dan tdk mampu menaikkan atau memperjalankan dirinya sendiri dlm peristiwa tersebut,sebab itu tuhan sebut dia yg memperjalankan,bkn nabi yg berjalan sendiri,begitulah juga di akhirat nanti,kita tak boleh dan tak mampu nak tengok tuhan,tapi kat akhirat nanti,tuhan yg memperlihatkan dirinya sendiri walaupun tanpa berarah dan berkaifiat kerana dia boleh melakukan apa sahaja yg dia kehendaki,lagi,sebagai contoh,anak kita yg berumur 3 tahun,adakah dia boleh pergi ke makkah dgn sendiri,jawapannya tdk,akan tetapi kita yg membawanya ke makkah,itu boleh,nampak tak contoh yg sya bagi ni dgn permasalahan ini,jadi,kesimpulannya,klau kita nak sesuatu,itu tidak boleh terjadi,melainkan apa yg allah kehendaki.jadi,sya harap semua saudara yg baca komen sya ni mendapat penjelasan yg terang lagi bersuluh dlm perkara ini,sya minta tolong pada saudara semua,jgn dengar ceramah atau apa2 saja dri dr rozaimi ini kerana beliau tidak mengaji habis bab aqidah ini,wallahua'lam.

    • @user-ri9kb5ms3y
      @user-ri9kb5ms3y Před 7 lety

      Ayohchik Din kenal sgt Ke dgn Dr rora?

    • @ridetojungle1979
      @ridetojungle1979 Před 7 lety +1

      Ayohchik Din kalau nak mengaji mengaji dgn ayoh cik. atau dgn geng hakikat.maqom tinggi yg suka takwil meleret leret yg suka ambil sumber tak tau mari kot mana. semua kitab ada sumber mcm mcm tapi sumbernya benar ke tidak ker rekaan ker apa ker. yg tu kena tengok. nak tunggu mengaji habis baru nak mengajar. sampai mampus takkan habis nak belajar ilmu allah. dia ambik sumber dari apa yg dia belajar. kamu ambil sumber mcm mana. munkin beza. kalau masuk bab ni memang ramai.ler geg hakikat maqom tinggi muncul dengan takwil meleret leret akhirnya bersatu.

    • @sunnahwarrior7794
      @sunnahwarrior7794 Před 7 lety

      Ayohchik Din Kamu tu yg jahil sbnrnya. Allah sebut 7 kali dlm Quran '..bersemayam di atas Arasy...' Beriman sja la dgn ayat tu, jgn dok takwil mcm2.

    • @johnbayha7612
      @johnbayha7612 Před 6 lety +1

      nakal tukang yg komen pun. seolah-olah nak menolak pendapat khalaf. bila menolak salah satu daripada dua pendapat ahli sunnah wal jamaah iaitu salaf dan khalaf, bermakna..... tp bila sebut mcm tu nak melenting tak mengaku pulak. hmm. hehehe. org gila memang tak mengaku gila.

    • @izuanzulkepli2891
      @izuanzulkepli2891 Před 5 lety

      @@ridetojungle1979 berat demo..

  • @muhammadsyamim5260
    @muhammadsyamim5260 Před 3 lety +1

    Zaman Rasulullah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri declared Allah dilangit bila seorang hamba perempuan kata Allah Azza wa jalla dilangit tapi itu zaman Rasulullah, tapi zaman sekarang pelik bila orang tanya Allah di mana kita jawab dilangit terus dilabel wahabi...hadehh😂😂😂
    kalaulah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam hidup zaman kita dah lama kena label wahabi.

  • @istiqomahistiqomah6457

    sama di Indonesia,,masalah ini,berpegang teguhlah pada Quran dan sahih hadis

  • @mycannel8814
    @mycannel8814 Před 3 lety +3

    Setuju dengan dr rozaimi

    • @hadiasri3521
      @hadiasri3521 Před rokem

      Setuju apanya...nk kenal zat allah mna pakai akal...klu kau setuju maknanya kau setuju dgn pendapat dr rozaimi...kau belum kenal wahabi yg asli

    • @mycannel8814
      @mycannel8814 Před rokem

      ​​@@hadiasri3521wak tak setuju tiada masalah..perkara ini menjadi perbezaan antara manhaj Asya'irah dan salaf...jangan gaduh-gaduh tuan..yang penting Asya'irah ahli sunnah manhaj salaf pun sunnah juga...

  • @TheMufakkir
    @TheMufakkir Před 7 lety +10

    Lihat Allah di akhirat.. dr ni nak kata Allah bertempat ?
    Apa kata salafussoleh ?
    Al-Al-Imam al-Mujtahid Abu Hanifah an-Nu’man ibn Tsabit (w 150 H), salah seorang ulama salaf terkemuka, perintis madzhab Hanafi, berkata:
    وَاللهُ تَعَالى يُرَى فِي الآخِرَة، وَيَرَاهُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَهُمْ فِي الْجَنّةِ بِأعْيُنِ رُؤُوسِهِمْ بلاَ تَشْبِيْهٍ وَلاَ كَمِّيَّةٍ وَلاَ يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ خَلْقِهِ مَسَافَة.
    “Allah ta’ala di akhirat kelak akan dilihat. Orang-orang mukmin akan melihat-Nya ketika mereka di surga dengan mata kepala mereka masing-masing dengan tanpa adanya keserupaan bagi-Nya, bukan sebagai bentuk yang berukuran, dan tidak ada jarak antara mereka dengan Allah ” (Lihat al-Fiqhul Akbar karya Imam Abu Hanifah dengan Syarahnya karya Mulla ‘Ali al-Qari, h. 136-137).
    Maha Suci Allah dari apa yang dr ini tetapkan. Na'uzubillah.

    • @azymahmad2046
      @azymahmad2046 Před 7 lety +3

      TheMufakkir rasanya kamu tk dgr penjelasan nya

    • @farizalraimi3916
      @farizalraimi3916 Před 7 lety +3

      TheMufakkir terang2 Dr.Rora nukil dri asya'irah..hati ade masalah bila kita suka cari salah org.dengar kasi habis bukan sekerat2.dr.rora manusia biasa yg boleh di kritik.tpi sahih dia salah.kita kritik...

    • @sandiwidi1830
      @sandiwidi1830 Před 7 lety +1

      TheMufakkir Sir, I dont think you were listening to him very well.

    • @KongsiChannel
      @KongsiChannel Před 6 lety +1

      Jimat kuota kot

    • @KongsiChannel
      @KongsiChannel Před 6 lety +1

      Jimat kuota tgk ujung2 je kot

  • @mkasyfi717
    @mkasyfi717 Před 3 měsíci

    3:00 sila tengok perbahasan yg sebetulnya dari ASWAJA

  • @yaacobzahari7981
    @yaacobzahari7981 Před 2 lety +1

    Bebal reaktor ni rupanya, tak dpt beza sblm dn selepas kiamat. Di syurga dn sekarang ni. Ni semua sbb nak pertahan pendirian dia, habis semua di sondoi nye.