Permisi Mbah Sujiwo Tejo , klo boleh saya mau tanya tentang pertanyaan yg akhir" ini muncul di pikiran saya. Mayoritas masyarakat indonesia memiliki keyakinan Kiamat ( kehancuran dunia ) . Dan seperti yg kita ketahui keyakinan itu adalah keyakinan yg di wariskan oleh pendatang dri luar Nusantara . Sedangkan keyakinan asli Nusantara adalah Hong Wilaheng Sekaring Bawono langgeng atau Dunia ini Abadi . Jadi apakah mngkin kita bisa membangun keindahan dunia atau sebuah negara kalau konsep keyakinan kita adalah kehancuran dunia itu sendiri.. Trima kasih , semogapan jenengan bersedia untuk menjawab.. 🙏Rahayu.
Channel IISA TITAH ADA KABAR TERBARU DARI AL-QUR'AN MAKA UMAT MEMASUKI ERA BARU BERAGAMA BERBANGSA DAN BERNEGARA, APAKAH SUDAH MENGETAHUI? Oleh Yan inarsoyo Adi (Iyan ISA) Berdasarkan hasil penelitian selama 4 th ditemukan, ternyata ada kabar terbaru dari Al-Qur'an. Kabar terbaru berarti suatu berita yang belum pernah diketahui oleh siapapun. Isi dari kabar terbaru dari Al-Qur'an ini, mengakibatkan umat beragama terutama umat Islam akan langsung memasuki suatu era baru dalam beragama. Kemudian menimbulkan efek atau imbas, umat beragama akan memasuki suatu era baru dalam berbang sa dan bernegara. Bersamaan dengan dua peristiwa itu, umat beragama akan memasuki suatu era baru dalam ber ibukota. Jadi, semua asumsi dasar atau anggapan dasar tentang beragama, berbangsa dan bernegara akan menemukan realitasnya yang sejati. Trims.
Ngaji makna "benar " Dikatakan Benar itu karena ADA dzatnya. Jika tidak ada mungkinkah dikatakan benar ? Dan yang ada hanyalah Dzat Alloh. Maka kebenaran adalah hanya mengakui yang ada yaitu hanya Alloh taala. Mengagungkan Alloh taala. Memuja Alloh taala. Memulyakan Nabi Muhammad sebab beliau memang diberikan kemulyaan oleh Alloh yaitu beliau hanya membenarkan adanya Alloh mengagungkan dan memuja Alloh taala. Maka jika ada yang katanya'!!! ulama, kiyai, Sayid, habib, ustadz mengagung agungkan selain Alloh ( makhluk, manusia, Dzuriyah, nasab, darah ) dan bagi siapapun yang mendukung mereka jelas nyata tidak benar. Dan nyata sesat !!! Jelas pointnya adalah: Kita membenarkan dan memulyakan sesama manusia karena manusia tersebut hanya mengagungkan Alloh taala. Dan bagi siapapun mengagungkan selain Alloh hanya menghinakan dirinya sendiri. Karena nyata sesat !!! Dibawah hirarki konteks memulyakan adalah meneladani, menghormati, menghargai, mengacuhkan dan memerangi. Maka jelas bisa didiskripsikan dimana posisi mereka ulama, kiyai, Sayid, habib, ustadz pada hirarki kebenaran tersebut. Tinggal kita menyikapinya dengan ilmu atau dengan nafsu, atau denga ilmu yang mengandung nafsu. Mohon masukan dan koreksinya saudara, karena Ilmu pada manusia tak kan menyentuh kebenaran itu sendiri, dan terlebih kata kata tak kan menyentuh rasa kebenaran itu sendiri. Kata kata hanya mampu menunjukkan arah jalan dan rambu rambu menuju kebenaran ... Pada konteks pegangan diri dalam berjalan pada jalan kebenaran adalah berpegang pada fitrah manusia yang telah di amanahkan atau di tanamkan Alloh pada setiap jiwa atau hati nurani manusia yaitu mendambakan kebenaran, kedamaian, kebahagiaan, penghargaan diri, kesejahteraan. Jika manusia berupaya mencapai dambaan hati nurani namun mencederai dambaan hati nurani manusia lainnya apakah mungkin dikatakan konsisten pada menjaga amanah Alloh itu sendiri ?
Bogor hadir mbah... Sukses terus buat daulat budaya nusantara nya .
Sukses kagem Mbah Teja 🙏👍
Alhamdulillah.. Bisa hadir langsung kmaren
BREBES hadir mbah
Barakallah
Setiap wayang Pasti Punya Ceritera.
Permisi Mbah Sujiwo Tejo , klo boleh saya mau tanya tentang pertanyaan yg akhir" ini muncul di pikiran saya. Mayoritas masyarakat indonesia memiliki keyakinan Kiamat ( kehancuran dunia ) . Dan seperti yg kita ketahui keyakinan itu adalah keyakinan yg di wariskan oleh pendatang dri luar Nusantara . Sedangkan keyakinan asli Nusantara adalah Hong Wilaheng Sekaring Bawono langgeng atau Dunia ini Abadi . Jadi apakah mngkin kita bisa membangun keindahan dunia atau sebuah negara kalau konsep keyakinan kita adalah kehancuran dunia itu sendiri.. Trima kasih , semogapan jenengan bersedia untuk menjawab.. 🙏Rahayu.
mending keluaarrrrr
mending kalian keluar daripda aki aki terganggu😂
This Cultur of Java Wayang of Cultur Nasional Powe of strong Indonesia.
Daulat Budaya Nusantara Indonesia.
Good succesfull of frogrem Mr Mbah Teko sujiwo of Culturman of Indonesia.
Love you forever .... 🙏🙏🙏.
Budaya Pelipurlara .... Semoga semua tetap bisa berbahagia ... ❤❤❤.
Saya minta maaf pak Sujiwo Tejo
Channel IISA TITAH
ADA KABAR TERBARU DARI AL-QUR'AN MAKA UMAT MEMASUKI ERA BARU BERAGAMA BERBANGSA DAN BERNEGARA, APAKAH SUDAH MENGETAHUI?
Oleh Yan inarsoyo Adi
(Iyan ISA)
Berdasarkan hasil penelitian selama 4 th ditemukan, ternyata ada kabar terbaru dari Al-Qur'an. Kabar terbaru berarti suatu berita yang belum pernah diketahui oleh siapapun.
Isi dari kabar terbaru dari Al-Qur'an ini, mengakibatkan umat beragama terutama umat Islam akan langsung memasuki suatu era baru dalam beragama.
Kemudian menimbulkan efek atau imbas, umat beragama akan memasuki suatu era baru dalam berbang sa dan bernegara.
Bersamaan dengan dua peristiwa itu, umat beragama akan memasuki suatu era baru dalam ber ibukota.
Jadi, semua asumsi dasar atau anggapan dasar tentang beragama, berbangsa dan bernegara akan menemukan realitasnya yang sejati.
Trims.
Ngaji makna "benar "
Dikatakan Benar itu karena ADA dzatnya.
Jika tidak ada mungkinkah dikatakan benar ?
Dan yang ada hanyalah Dzat Alloh.
Maka kebenaran adalah hanya mengakui yang ada yaitu hanya Alloh taala.
Mengagungkan Alloh taala.
Memuja Alloh taala.
Memulyakan Nabi Muhammad sebab beliau memang diberikan kemulyaan oleh Alloh yaitu beliau hanya membenarkan adanya Alloh mengagungkan dan memuja Alloh taala.
Maka jika ada yang katanya'!!! ulama, kiyai, Sayid, habib, ustadz mengagung agungkan selain Alloh ( makhluk, manusia, Dzuriyah, nasab, darah ) dan bagi siapapun yang mendukung mereka jelas nyata tidak benar. Dan nyata sesat !!!
Jelas pointnya adalah:
Kita membenarkan dan memulyakan sesama manusia karena manusia tersebut hanya mengagungkan Alloh taala.
Dan bagi siapapun mengagungkan selain Alloh hanya menghinakan dirinya sendiri. Karena nyata sesat !!!
Dibawah hirarki konteks memulyakan adalah meneladani, menghormati, menghargai, mengacuhkan dan memerangi.
Maka jelas bisa didiskripsikan dimana posisi mereka ulama, kiyai, Sayid, habib, ustadz pada hirarki kebenaran tersebut.
Tinggal kita menyikapinya dengan ilmu atau dengan nafsu, atau denga ilmu yang mengandung nafsu.
Mohon masukan dan koreksinya saudara, karena
Ilmu pada manusia tak kan menyentuh kebenaran itu sendiri, dan terlebih kata kata tak kan menyentuh rasa kebenaran itu sendiri.
Kata kata hanya mampu menunjukkan arah jalan dan rambu rambu menuju kebenaran ...
Pada konteks pegangan diri dalam berjalan pada jalan kebenaran adalah berpegang pada fitrah manusia yang telah di amanahkan atau di tanamkan Alloh pada setiap jiwa atau hati nurani manusia yaitu mendambakan kebenaran, kedamaian, kebahagiaan, penghargaan diri, kesejahteraan.
Jika manusia berupaya mencapai dambaan hati nurani namun mencederai dambaan hati nurani manusia lainnya apakah mungkin dikatakan konsisten pada menjaga amanah Alloh itu sendiri ?