Video není dostupné.
Omlouváme se.

Daulat Budaya Nusantara "Tara Miti Tomi Nuku" Wayang Versi Jawa - Alor Dalang Ki Sujiwo Tejo

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 14. 12. 2023
  • Bersama
    Paox Iben, Bara Patyradja, Zaini Mohammad dan Vivian Tjung

Komentáře • 17

  • @rainbowteam1327
    @rainbowteam1327 Před 8 měsíci +1

    Bogor hadir mbah... Sukses terus buat daulat budaya nusantara nya .

  • @lumbinitrihasto6601
    @lumbinitrihasto6601 Před 8 měsíci +1

    Sukses kagem Mbah Teja 🙏👍

  • @wanumar5210
    @wanumar5210 Před 8 měsíci

    Alhamdulillah.. Bisa hadir langsung kmaren

  • @TheKalamudani
    @TheKalamudani Před 8 měsíci +1

    BREBES hadir mbah

  • @gogopedia
    @gogopedia Před 8 měsíci +1

    Barakallah

  • @MugiyonoSumardi-ix6kp
    @MugiyonoSumardi-ix6kp Před 7 měsíci

    Setiap wayang Pasti Punya Ceritera.

  • @imammaruf4829
    @imammaruf4829 Před 7 měsíci

    Permisi Mbah Sujiwo Tejo , klo boleh saya mau tanya tentang pertanyaan yg akhir" ini muncul di pikiran saya. Mayoritas masyarakat indonesia memiliki keyakinan Kiamat ( kehancuran dunia ) . Dan seperti yg kita ketahui keyakinan itu adalah keyakinan yg di wariskan oleh pendatang dri luar Nusantara . Sedangkan keyakinan asli Nusantara adalah Hong Wilaheng Sekaring Bawono langgeng atau Dunia ini Abadi . Jadi apakah mngkin kita bisa membangun keindahan dunia atau sebuah negara kalau konsep keyakinan kita adalah kehancuran dunia itu sendiri.. Trima kasih , semogapan jenengan bersedia untuk menjawab.. 🙏Rahayu.

  • @YooNaRi-w1l
    @YooNaRi-w1l Před 6 měsíci

    mending keluaarrrrr

  • @ihksanmuhammad6331
    @ihksanmuhammad6331 Před 6 měsíci +1

    mending kalian keluar daripda aki aki terganggu😂

  • @MugiyonoSumardi-ix6kp
    @MugiyonoSumardi-ix6kp Před 7 měsíci

    This Cultur of Java Wayang of Cultur Nasional Powe of strong Indonesia.

  • @jembaba435
    @jembaba435 Před 7 měsíci

    Saya minta maaf pak Sujiwo Tejo

  • @iisatitah9863
    @iisatitah9863 Před 8 měsíci

    Channel IISA TITAH
    ADA KABAR TERBARU DARI AL-QUR'AN MAKA UMAT MEMASUKI ERA BARU BERAGAMA BERBANGSA DAN BERNEGARA, APAKAH SUDAH MENGETAHUI?
    Oleh Yan inarsoyo Adi
    (Iyan ISA)
    Berdasarkan hasil penelitian selama 4 th ditemukan, ternyata ada kabar terbaru dari Al-Qur'an. Kabar terbaru berarti suatu berita yang belum pernah diketahui oleh siapapun.
    Isi dari kabar terbaru dari Al-Qur'an ini, mengakibatkan umat beragama terutama umat Islam akan langsung memasuki suatu era baru dalam beragama.
    Kemudian menimbulkan efek atau imbas, umat beragama akan memasuki suatu era baru dalam berbang sa dan bernegara.
    Bersamaan dengan dua peristiwa itu, umat beragama akan memasuki suatu era baru dalam ber ibukota.
    Jadi, semua asumsi dasar atau anggapan dasar tentang beragama, berbangsa dan bernegara akan menemukan realitasnya yang sejati.
    Trims.

  • @Dunia_Indah.
    @Dunia_Indah. Před 7 měsíci

    Ngaji makna "benar "
    Dikatakan Benar itu karena ADA dzatnya.
    Jika tidak ada mungkinkah dikatakan benar ?
    Dan yang ada hanyalah Dzat Alloh.
    Maka kebenaran adalah hanya mengakui yang ada yaitu hanya Alloh taala.
    Mengagungkan Alloh taala.
    Memuja Alloh taala.
    Memulyakan Nabi Muhammad sebab beliau memang diberikan kemulyaan oleh Alloh yaitu beliau hanya membenarkan adanya Alloh mengagungkan dan memuja Alloh taala.
    Maka jika ada yang katanya'!!! ulama, kiyai, Sayid, habib, ustadz mengagung agungkan selain Alloh ( makhluk, manusia, Dzuriyah, nasab, darah ) dan bagi siapapun yang mendukung mereka jelas nyata tidak benar. Dan nyata sesat !!!
    Jelas pointnya adalah:
    Kita membenarkan dan memulyakan sesama manusia karena manusia tersebut hanya mengagungkan Alloh taala.
    Dan bagi siapapun mengagungkan selain Alloh hanya menghinakan dirinya sendiri. Karena nyata sesat !!!
    Dibawah hirarki konteks memulyakan adalah meneladani, menghormati, menghargai, mengacuhkan dan memerangi.
    Maka jelas bisa didiskripsikan dimana posisi mereka ulama, kiyai, Sayid, habib, ustadz pada hirarki kebenaran tersebut.
    Tinggal kita menyikapinya dengan ilmu atau dengan nafsu, atau denga ilmu yang mengandung nafsu.
    Mohon masukan dan koreksinya saudara, karena
    Ilmu pada manusia tak kan menyentuh kebenaran itu sendiri, dan terlebih kata kata tak kan menyentuh rasa kebenaran itu sendiri.
    Kata kata hanya mampu menunjukkan arah jalan dan rambu rambu menuju kebenaran ...
    Pada konteks pegangan diri dalam berjalan pada jalan kebenaran adalah berpegang pada fitrah manusia yang telah di amanahkan atau di tanamkan Alloh pada setiap jiwa atau hati nurani manusia yaitu mendambakan kebenaran, kedamaian, kebahagiaan, penghargaan diri, kesejahteraan.
    Jika manusia berupaya mencapai dambaan hati nurani namun mencederai dambaan hati nurani manusia lainnya apakah mungkin dikatakan konsisten pada menjaga amanah Alloh itu sendiri ?