TARI TEPAK SIRIH KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rokan Hulu

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 14. 10. 2020
  • TARI TEPAK SIRIH
    1. Latar belakang
    Sejak tahun 1957, Provinsi Riau sebagai daerah melayu, telah mempunyai sebuah Tari untuk menyambut kedatangan tamu istimewa dan dihormati, yang dinamakan “Tari Persembahan” dengan memakai musik, gerak dan Irama perpaduan Melayu darat dan pesisir, zapin dan Arab. Tari ini juga dipakai di seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, sampai sekarang. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan peradaban, setelah kurun waktu 60 tahun, maka dalam rangka menumbuh kembangkan kekayaan khasanah budaya melayu. Maka Kabupaten Rokan Hulu sebagai suatu daerah tergolong melayu daratan, melahirkan suatu karya tari penyambutan tamu, dengan garapan musik, gerak dan irama serta syair bernuansa melayu daratan, dengan nama “TARI TEPAK SIRIH” disingkat (TTS), sebagai salah satu jati diri Rokan Hulu Negeri Seribu Suluk.
    2. Tujuan TARI TEPAK SIRIH:
    Sebagai salah satu bentuk pelestarian dan pengembangan seni dan budaya melayu serta penentuan identitas Rokan Hulu melalui seni dan budaya masyarakat serta mengandung nilai-nilai luhur adat dan religi yang hidup dan berkembang di daerah ini. Milik Kabupaten Rokan Hulu.
    3. PENGERTIAN TARI TEPAK SIRIH
     Tari adalah gerak tubuh secara berirama untuk menyambut tamu khusus dan penting sebagai ungkapan perasaan senang dan gembira serta berusaha memberikan pelayanan serta perlindungan yang terbaik.
     Tepak : Tempat penyimpanan bahan-bahan dari peralatan makan sirih, yang terbuat dari tembaga atau kuningan, berbentuk empat persegi panjang dihiasi dengan kain khusus dan tersendiri.
     Sirih : tumbuhan merambat di pohon, yang daunnya berasa agak pedas, biasa dimakan bersama dengan pinang, kapur, gambir sebagai makanan yang mencandu, penguat gigi, dan sebagai salah satu bahan obat.
     Tari Tepak Sirih : Tari yang di sungguhkan untuk menyambut atau menerima tamu penting atau khusus, sebagai ungkapan senang dan kegembiraan serta siap melayani tamu yang datang melalui olah gerak tubuh secara berirama dengan Tepak yang berisikan sirih, kapur, gambir sebagai lambang kebesaran dan penghormatan tertinggi di adat melayu.
     Hal ini juga berarti : Tamu yang datang ke Rokan Hulu dan di sambut dengan Tari Tepak Sirih, telah mendapatkan penghormatan, perlindungan serta keamanan yang terjamin.
    4. RAGAM GERAK TARI TEPAK SIRIH
    Ragam gerak yang digunakan dalam tari tepak sirih adalah ragam bunga-bunga silat tigo bulan, salah satu silat tradisional Rokan Hulu, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau Hak Paten Karya seni Rokan Hulu tahun 2018, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dengan nama ragam :
    1. Tupai Bugoluik
    Dalam bahasa Indonesia Tupai Bugoluik berarti tupai yang sedang bermain. Esensi dari gerak tupai bermain, adalah keterampilan dan kesigapan tupai diatas dahan pohon, berlari dan melilit temannya bersenda gurau tanpa satu pun yang jatuh ke tanah.
    2. Burobah Bopulun
    Ragam ini berasal dari esensi gerak burung burobah yang terbang terampil seolah menyatu dengan temannya bermain-main dan berputar-putar, terbang kencang, namun tidak terbentur dengan pohon atau tumbuhan lain ataupun benda lainnya. Mereka menyatu atau berpulun, tapi tak jatuh ke tanah.
    3. Olang Bubega
    Ragam ini berasal dari esensi gerak burung elang yang terbang miring dan tinggi, yang siap membaca situasi dan kondisi dari ketinggian dan kejauhan terhadap mangsa dan makanan. Begitu mangsa akan mengganggu atau bahan makanan siap di mangsa, elang siap dengan sigap dan cerdik mencerkam mangsa atau makanan sampai dapat dilumpuhkan atau di kuasai.
    Jumlah penari tari tepak sirih berjumlah ganjil dengan jumlah penari minimal 5 orang atu 7 orang, dan pada umumnya dilakukan oleh perempuan.
    Penggagas : H. Sukiman ( Bupati Rokan Hulu)
    Pendukung : Abdul Haris, S.Sos, M.Si
    (Sekretaris Daerah Rokan Hulu)
    : Dr. Adolof Bastian ( Rektor UPP)
    Ide Garapan/Lirik : Drs. Yusmar, M.Si
    Penata Tari : Dasrikal, Amd.Sn
    Penata Busana : Ratih Sukatmini, S.Pd
    : Fitriani, SH
    : Syahlen, S.Sos
    Penata Musik : Riko Setiawan
    : M.Syukron, Amd.Sn
    PEMUSIK
    1. Richo Setiawan (Gitar)
    2. Ratih Sukatmini (Vokal)
    3. Muhammad Syukron (Biola)
    4. Amin Hamidi (Celo)
    5. Fariz Hasbullah (Bebano,Darbuka)
    6. Afe Risnan (Drum)
    7. Yasir Arafat (Gitar Bass)
    8. Joko Hartono (Keybord)
    9. Rian Azka (Vokal)
    PENARI
    1. Putri Azzahra
    2. Cita Suci
    3. Ridha Febrianti
    4. Humairah Faradila
    5. Nesha Novita
    6. Intania Hardi
    7. Mawaddah
    Produksi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hulu

Komentáře •