Ulasan yang sangat menarik saya tangkap dari Pak Ulil A Abdallah, ada banyak cara "ber-sciene" sebagaimana banyak cara "beragama". Tantangan buat kita semua agar dapat memperluas cakrawala berpikir dalam memahami science dan agama
Agama tradisional, atau ajaran yg diturun temurunkan dari generasi ke generasi, selama berabad-abad memang harus terus diuji lagi. Kebenaran iman, klu dianggap mutlak maka ada bahaya buat pemeluknya jadi apatis, bahkan anti pembaharuan iman itu.
Masalahnya otak mayoritas manusia tidak ky gt, kl ada fakta baru yg bertentangan sama imannya , bukan keyakinannya yg di ubah tp faktany yg di abaikan.
ternyata fundamentalisme itu juga lahir dalam sains seperti dawkins dalam pandangan saya dawkins mengalami semacam hipertropi sehingga dia menafikkan kontribusi agama di dalam kehidupan, separuh bukunya dawkins sudah saya baca
Dengan membaca buku ini, kita sebenarnya dibuka wawasan dengan pertanyaan apakah agama memberikan sumbangsih terhadap kebermaknaan hidup kita. Jika agama bermakna, maka lanjutkan penghayatan, sedangkan jika tidak tinggalkan
Tidak juga. Bermanfaatnya manusia itu bukan hanya dilihat dari cara berpikirnya saja, melainkan apakah dia sudah memberikan kesaksian terhadap dunia. Kita boleh saja mengatakan: Dawkins lebih bermanfaat drpada Nabi tetapi apa parometernya?
@@imadohut5494 Bentar ya... Argumend ada diatas bicara tentang "Kesaksian" Kesaksian yg mana ya?!!... Versi Islam or Kristen?!!... Sebab Islam & Kristen itu 11-12 beda tipis dan nyaris sama. Mengenai Kecerdasan intelektual, orang yang mempunyai kecerdasan intelektual yg tinggi akan dgn sendirinya mempunyai Kecerdasan (Kepedulian) Sosial yg tinggi. Mereka lebih Tulus & Ikhlas berbuat Kebaikan. Sebaliknya bagi seorang yg Agamis berbuat baik itu untuk menabung di Akhirat kelak. Mereka berbuat baik karena mengejar Pahala dgn Harapan Masuk Syurga. Dan mereka tidak berbuat Jahat bukan mereka ini orang baik, tapi karena mereka Takut Dosa dan tdk ingin mendapatkan Balasan Siksa di Neraka. Waras... Waras... Waras... Ayo siapa yg lebih Waras?!!...
@@shaharilsudin7528 kesaksian yang dimaksudkan ialah kesaksian dari para pemeluk agama. Terlalu melebar kalau bicara tentang kesaksian Kristen atau apalah yang lain. Kita bicara mulai dari kita sendiri
Filsafat ilmu yang sdh tua ketika zaman belum banyak hal yang diketahui dan dibuktikan... ketika hal2 tersebut diketahui dan dibuktikan.. maka banyak hal dalam filsafat yang harus dikoreksi...
@@baihaqqisufi4264masalahnya otak manusia lebih seperti pengacara dr pd seorang hakim. Kalau ada fakta baru, bukan keyakinannya di belokkan tp faktanya yg di abaikan. Memang ada org yg rasional tp jarang di Indonesia😂.
Luar biasa mencerahkan,Dawkin the great,agama memang pantas ditinggalkan👍👍
Mantap.... Paparan yang sungguh menarik dan mencerahkan....
Tantangan baru bagi para pemuka agama utk menyikapinya dg bijak
Buku "The God Delusion" ada versi pdf.nya, saya sudah baca tapi tidak sampe abis, masuk akal
Ulasan yang sangat menarik saya tangkap dari Pak Ulil A Abdallah, ada banyak cara "ber-sciene" sebagaimana banyak cara "beragama". Tantangan buat kita semua agar dapat memperluas cakrawala berpikir dalam memahami science dan agama
Agama tradisional, atau ajaran yg diturun temurunkan dari generasi ke generasi, selama berabad-abad memang harus terus diuji lagi. Kebenaran iman, klu dianggap mutlak maka ada bahaya buat pemeluknya jadi apatis, bahkan anti pembaharuan iman itu.
Masalahnya otak mayoritas manusia tidak ky gt, kl ada fakta baru yg bertentangan sama imannya , bukan keyakinannya yg di ubah tp faktany yg di abaikan.
Sangat menambah pengetahuan...👍
terima kasih atas prespektif nya tentang the god delicious
sangat menarik
Harusnya ditampilkan juga dr.Ryu Hasan.. yang selama ini menyuarakan neurosains..
Kalo ada dr.Ryu bakal seru dan lebih agresif... dokdes idola saya..
Wow...dokdes...mantap tuh...
Wkwkwk, dokdes anti sama filsuf. Bisa d semprot sama fakta2 sains mereka.
apa yg dawkins sampaikan itu benar ..faktanya agama memang bgitu adanya ...
Terimakasih om, bagus sekali pemaparannya, cocok buat saya yang masih awam dalam menafsirkan buku
Kurangi menggunakan kata Om.
@@celllazuli4237 maksudnya gimana?
Dowkin akan merubah pikirannya setelah nanti dibuktikan adanya Dimwensi ke 4 , 5 , 6 dst
ternyata fundamentalisme itu juga lahir dalam sains seperti dawkins dalam pandangan saya dawkins mengalami semacam hipertropi sehingga dia menafikkan kontribusi agama di dalam kehidupan, separuh bukunya dawkins sudah saya baca
bhasa indonesiaa apa inggriss ...
gila mmang sii dwkin .. lupa diaa agama jga ada peran baik.di bumii ...
Dengan membaca buku ini, kita sebenarnya dibuka wawasan dengan pertanyaan apakah agama memberikan sumbangsih terhadap kebermaknaan hidup kita. Jika agama bermakna, maka lanjutkan penghayatan, sedangkan jika tidak tinggalkan
Dahulu memang agama berguna, tp sekarang tidak ada kontribusi agama kecuali bidang ekonomi. Mungkin d masa depan iman bs dimasukkan ke dalam disorder.
Agama sudah tidak diperlukan
mau dunk bukunya
Kehadiran Dawkins didunia ini jauh lebih bermanfaat daripada orang yg diberi gelar Nabi.
Tidak juga. Bermanfaatnya manusia itu bukan hanya dilihat dari cara berpikirnya saja, melainkan apakah dia sudah memberikan kesaksian terhadap dunia. Kita boleh saja mengatakan: Dawkins lebih bermanfaat drpada Nabi tetapi apa parometernya?
@@imadohut5494 Dawkins mencerdaskan kehidupan manusia, sementara Nabi adalah sebaliknya.
@@shaharilsudin7528 Kecerdasan dari segi apa? Intelektuan atau sosial? Kecerdasan itu subjektif
@@imadohut5494 Bentar ya... Argumend ada diatas bicara tentang "Kesaksian" Kesaksian yg mana ya?!!... Versi Islam or Kristen?!!... Sebab Islam & Kristen itu 11-12 beda tipis dan nyaris sama. Mengenai Kecerdasan intelektual, orang yang mempunyai kecerdasan intelektual yg tinggi akan dgn sendirinya mempunyai Kecerdasan (Kepedulian) Sosial yg tinggi. Mereka lebih Tulus & Ikhlas berbuat Kebaikan. Sebaliknya bagi seorang yg Agamis berbuat baik itu untuk menabung di Akhirat kelak. Mereka berbuat baik karena mengejar Pahala dgn Harapan Masuk Syurga. Dan mereka tidak berbuat Jahat bukan mereka ini orang baik, tapi karena mereka Takut Dosa dan tdk ingin mendapatkan Balasan Siksa di Neraka. Waras... Waras... Waras... Ayo siapa yg lebih Waras?!!...
@@shaharilsudin7528 kesaksian yang dimaksudkan ialah kesaksian dari para pemeluk agama. Terlalu melebar kalau bicara tentang kesaksian Kristen atau apalah yang lain. Kita bicara mulai dari kita sendiri
Cakrawala berpikir nan luas
Lha itu menjelaskan delusi
Dawkin ada benarnya...daripada teologi yang banyak bullshit nya..
Tidak sepenuhnya benar...tergantung orang yang memaknainya. Bukan teologinya yang salah tapi lebih pada penganutnya
akuu lbihh suka existensialis
Filsafat ibu dari segala ilmu iya tapi tidak lantas lebih pintar dari anaknya.
Filsafat ilmu yang sdh tua ketika zaman belum banyak hal yang diketahui dan dibuktikan... ketika hal2 tersebut diketahui dan dibuktikan.. maka banyak hal dalam filsafat yang harus dikoreksi...
@@baihaqqisufi4264masalahnya otak manusia lebih seperti pengacara dr pd seorang hakim. Kalau ada fakta baru, bukan keyakinannya di belokkan tp faktanya yg di abaikan. Memang ada org yg rasional tp jarang di Indonesia😂.
filsafat sudah MATI ..... steven H
Kalo gk suka buku dawkins ya...buat fatwa 'haram' aja, begitu kok repot
Wkwkwk, bisa2..
Agma adlh salah satu alat utk cari duit dg cara menakut-nakuti umatnya,
manusia membelah laut, membelah bulan, agama hoax itu,