Ayya Sagara Menjawab Episode 10 : Begini cara pelimpahan jasa
Vložit
- čas přidán 29. 08. 2024
- Hello Sahabat Sanghamitta,
.
Saat melakukan pelimpahan jasa Anda bisa membaca kalimat yang tertera dalam video ini lalu dengan penuh kesungguhan, konsentrasi dan hati yang tulus dan penuh cinta kasih limpahkan ke semua makhluk.
.
Sambil berulang kali Anda lafalkan setelah itu tekadkan kebajikan yang anda lakukan untuk berbuah sesuai doa Anda
• Pelimpahan jasa
Halo Sahabat Sanghamitta,
.
Saat melakukan pelimpahan jasa silahkan baca kalimat yang ada pada video link berikut
czcams.com/video/dc1Z98ubF7U/video.html
Lakukan denga penuh konsentrasi, hati diliputi cinta kasih dan ketulusan kemudian tekadkan kebajikan yang dilakukan untuk berbuah doa yang Anda mohon
Volumenya terlalu kecil min, dimohon upload an terbaru yg volume agak besaran biar bisa tanpa earphone
Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Saya mempraktekan pelimpaham jasa . Di malam harinya saya bermimpi bapak saya tersenyum dengan wajah bersinar penuh kebahagiaan. Pelimpahan jasa membuat batin damai, setiap pergi ke kebun saya membakar dupa dan melakukan melimpahkan jasa. Saya merasa dirin saya sendiri juga merasa bahagia.
Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Bagus banget ceramahnya.. lama lama saya jd ingin pindah jadi Buddhis.
Saya sering membaca paritta untuk dilimpahkan kepada orang tua saya yg tlh pergi. Setelah saya dengan tulus hati membaca paritta.pernah suatu mlm.ma2 datang dalam mimpi saya dengan wajah tersenyum dan wajah yg putih bersinar. Amithofo.semoga ke dua orang tua saya terlahir ke alam bahagia🙏🙏🙏
Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Di Islam pun ada pelimpahan jasa seperti tahlilan ,yasinan ,untuk orang yg sudah tiada..simak baik baik ceramah ayya
@@babanktamvan3446 : Yasinan, adalah membaca surat Yasin secara bersama-sama, baik setiap malam Jumat atau malam-malam tertentu di masjid, mushalla atau di rumah-rumah, sedang Tahlil, artinya pengucapan kalimat Laa ilaaha illallaah. Tahlilan artinya bersama-sama melakukan doa bagi orang yang sudah meninggal dunia.
Surat Yasin isinya adalah pokok-pokok keimanan, peringatan kematian, tanda kekuasaan Allah, hari akhir, dan kisah perjuangan para syuhada
Sedangkan Tahlilan adalah ritual/upacara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam, kebanyakan di Indonesia dan kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, dst
Ada berpendapat bahwa tahlilan diciptakan oleh para wali dngan mencontek dari hindu-buddha yg disesuaikan dengan agama islam yg tujuannya adalah untuk mendoakan orang yang sudah meninggal tentu yg dibacakan adalah doa" dalam agama islam dan surat" dan ayat" dalam agama islam termasuk mengucapkan la illah ha illallah yg artinya tiada Tuhan selain allah SWT
Sedangkan di Arab tempat suci agama islam dan tempat lahirnya agama islam sendiri tidak ada tahlilan karena dianggap bid'ah
Sehingga tujuannya memang sama" mendoakan orang yg sudah meninggal tapi isi doa dan essensi dari prosesinya adalah berbeda
Dalam hindu sembahyang kepada orang yg sudah meninggal disebut Pitra Puja dan pitra Puja adalah salah satu bagian dari upacara pitra yadnya. Pitra yadnya berarti berkorban untuk para leluhur yg sudah meninggal dan pitra Puja artinya sembahyang kepada leluhur dan artinya sembahyang kepada leluhur sebagai dewa pitara atau leluhur yg sudah menjadi dewa sehingga leluhur memberkati dari alam sana kepada anak cucunya dan kenapa leluhur boleh disembah? Adalah karena leluhur itu adalah sang Hyang atman yg merupakan bagian percikan kecil dari Tuhan
Tentu bagi seorang hindu tidak perlu datang ke makam untuk sembahyangi leluhurnya tapi cukup hanya sembahyang di rumah atau dimana saja sebagai wujud sembah bhakti/pemujaan kepada leluhurnya
Sedangkan dalam agama buddha ada namanya upacara ulambama dan ulambama ini adalah pattidana, dalam Buddhisme tidak dilarang menyembah siapa saja tapi pengertian dari upacara pelimpahan jasa/ulambama adalah kita mengirim karma baik kita kepada leluhur yg telah tiada, artinya semasih hidup kita melakukan banyak kebajikan dan dari kumpulan kebajikan yg kita miliki ya kita kirimkan kepada leluhur di alam sana
Sehingga dari segi tujuan adalah sama yaitu mendoakan orang yg sudah meninggal tetapi dari segi essensi dan isi doa jelas berbeda
Dalam islam tahilan dan yasinan adalah yg disembah adalah allah dalam mendoakan orang yg sudah meninggal sambil menyebut bahwa tiada Tuhan selain allah sambil memperingati kekuasaan allah, hari akhir dan kisah perang(perjuangan para syuhada) dan prosesi yasinan membaca surat yasin
Sedangkan pitra puja/sembahyang leluhur yg disembah adalah orang yg sudah meninggal yg mana jiwa nya telah menjadi dewa leluhur, sehingga yg disembah adalah Tuhan beserta manifestasi nya dan mendiang yg telah menjadi dewa leluhur dan berkorban kepada leluhur melalui sarana" Upacara
Sedang upacara ulambama, tidak menyembah siapa" meskipun juga tidak dilarang menyembah siapa", sehingga ulambama ini murni hanyalah mengirimkan tabungan karma baik kita kepada leluhur yg telah tiada dan isi dari kitab ulambama bukan tentang hari akhir, kekuasaan Tuhan, bukan pokok" Keimanan, dan bukan tentang perang, tapi tentang kalimat harapan seperti affirmasi semoga semua makhluk berbahagia, sebenarnya kurang tepat disebut sebagai doa karena tidak ada sosok yg disembah, tapi lebih tepat disebut sebagai pembacaan kata" buddha dan affirmasi atau kalimat harapan semoga semua makhluk berbahagia🙏 😇
Sehingga, Tahilan, yasinan dan ulambama adalah sama jika diartikan sebagai mendoakan orang yg sudah meninggal tapi secara teologis berbeda, karena ulambama sebenarnya bukan sebagai sebuah doa kepada suatu sosok seperti di Abrahamik, sebenarnya juga bukan sebuah doa, tapi hanya kalimat afirmasi dan pengiriman karma baik yg telah kita lakukan semasih hidup kepada leluhur di alam sana
Baca yasin itu bukan pelimpahan jasa.. itu doa.. ga ada konsep pelimpahan jasa di Islam..
Membaca tahlil dan yasin bukan prbuatan bajik yg bsa di apresiasi sebagai kamma baik menurut saya ya
@@babanktamvan3446
Saya bukan beragama buddha tp video ini sering saya liat bikin hati saya adem..👍🙏🙏
Pernyataan ini telah memperluas cakrawala berfikir, begitu sederhana tapi mengena, praktis, bisa segera direalisasikan,
Saat saya upposatha atau atthangasila selalu saya niatkan untuk pattidana. Malamnya setelah selesai meditasi malam akan saya tutup dengan pembacaan paritta pattidana.
Pertama sekali saya melakukan ini saya bermimpi saya berdiri di depan pagar sebuah vihara yang besar, sangat indah dan penuh cahaya. Terdiri dari 3-4 lantai. Vihara itu seolah-olah transparan dan saya dapat melihat tembus kedalamnya dan vihara itu dalam keadaan kosong. Di hadapan saya ada sebuah pertigaan, ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba muncul rombongan yang tidak saya kenal, berbondong-bondong memasuki vihara di belakang saya. Setelah semua rombongan itu memasuki vihara, jalanan kembali senyap tetapi tidak untuk waktu yang lama. Rombongan kedua juga datang dan memasuki vihara itu. Begitu seterusnya. Rombongan demi rombongan. Saya tidak mengenali mereka dan mereka juga tidak menghiraukan saya. Sampai rombongan yang terakhir tiba. Saya mengenali hampir semuanya. Ada ibu saya, nenek saya dll. Saya mengenal hampir semuanya. Mereka tetap tidak menghiraukan saya dan buru-buru masuk ke vihara. Saya melihat ke vihara yang tadi kosong melompong dan sekarang semua lantainya telah dipenuhi rombongan-rombongan yang tadi datang. Begitu ramainya sampai teras Vihara juga dipenuhi orang. Disini saya sadar kekuatan pattidana saya tidak hanya saya kirimkan untuk leluhur saya di kehidupan ini saja tetapi juga beberapa kehidupan yang lampau. Sejak itu setiap kali upposatha, atthangasila saya tidak pernah lupa untuk pattidana. 🙏
Kami Dengan setulus hati ngeven sama pandangan ayya segara dan mempratekannya malah benar tapi agamaku itu islam
Terima kasih Bhante
Semoga semua makhluk di alam semesta ini dapat terbebas dari penderitaan dan berbahagia 🙏🙏🙏
Semoga semua makhluk berbahagia 🙏🙏🙏
Semoga semua makhluk hidup bahagia
Anumodana Ayya Sagara 🙏
Terima kasih Bhante Ayya Sagara atas pembabaran dan penjelasan Dharma nya sehingga menambah wawasan serta pemahaman dan pengertian bagi semua mahluk 👍🙏 semoga semua hidup berbahagia Namo Buddhaya Namo Amituofo 🙏🙏🙏
Bhante adalah panggilan informal untuk bhikkhu, sedangkan Ayya untuk bhikkhuni. Kalau Bhiksu dan Bhiksuni sama-sama dipanggil suhu.
Terimakasih Ayya 🙏🙏🙏
Anumodana Admin 🙏🙏🙏
Vandami Ayya, Anumodana Ayya Sagara atas uraian Dhamma yg sangat jelas dan mudah dipahami. 😇🙏🙏🙏
Lakukan pelimpahan jasa dengan orang terdekat dulu misalnya keluarga, saudara kita baik yang masih hidup atau sudah meninggal.
Biasanya diluar kita kelihatan baik tapi didalam tidak.
Semoga semua mahluk hidup bebas dari penderitaan dan hidup berbahagia.
Caranya gmn
Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
@@tutisusilawati6570 Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Namo budhaya, Ayya Sagara. Terima kasih atas pelajaran dhammanya.
🙏🙏🙏
Terimakasih Ayya, pembabaran yg sangat jelas sekali di video ini 🙏🙏
Ayya, terima kasih banyak atas wejangan dharmanya... Semoga Ayya sehat², bahagia dan selalu maju dalam dharma 🙏
Sabbe satta bhavantu sukhitata
Terima kasih Ayya, semoga semua makhluk hidup berbahagia.... 🙏🙏🙏
Semoga semua makhluk berbahagia...
SAbbe satta bhavantu sukhitata
Ayya sangat jelas sekali penjelasanya terimakasih
Terima kasih ayya Sagara...
Semoga semua makhluk berbahagia🙏
Salam,bante❤kenapa,sudah lama dk muncul lagi d yutub,kagen rasa ny degar ceramah bante,ke mana bnate??🥺🥺
Namo Amitabha Buddha, Semoga semua makhluk berbahagia
Namo buddhaya. Terima kasih atas video dhammanya ya Sanghamitta Nusantara dan Ayya Sagara. Dan semoga semua makhluk berbahagia 🙏🏻😇❤️
Terimaksih bhante ayya sagara , vihara dan admin chanel
Semoga semua makhluk bahagia 🙏🙏🙏
Praktis
Trima kasih Ayya ,pencerahan spt ini sangat sy butuhkan..smg Ayya selalu diberkati 😇🙏🏻
Ayya Sagara,
Terima kasih banyak unk pelajaran Dhamma ttg,
Cara Pelimpahan Jasa,
Salam sehat & sejahtera,
Sabbe Satta Bhavantu Shukitatta ,
Terima Kasih Ayya 😌🙏
Sadhu Ayya Terimakasih, Semoga semua makhluk berbahagia🙏🏻
Betul Ayya,dl sy bermimpi alm papi sy dlm keadaan remang2/gelap,kmdn seorg Bhante menganjurkan sy baca karaniya metta,stlh bebep lama,sy mimpi lg papiy dlm keadaan terang.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia,,,
Semoga semuanya berbahagia selalu. Aamiin.
Terima kasih atas pencerahannya, Ayya...🙏🙏🙏
Kok lama B. Ayya Sagara tidak ada upload. Saya sangat menunggu. Penjelasannya sangat jelas dan baik.
Mulai pertengahan Maret 2022 baru akan ada upload video-video lagi kak.
Sudah terjadwalkan kak.
Program baru Saṅghamittā Nusantara dalam beberapa bulan ke depan.
Terima kasih.
@@SanghamittaNusantara terimakasih
@@SanghamittaNusantara Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
@@titikratnawati4468 Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Terimakasih pencerahannya suhu🙏🙏🙏♥️👍
Setuju dgn bikkhu ayya
Nyimak
Terima kasih.
Lama g ada video terbaru ayya sagara.. Apa beliau sudah tidak memberikan ceramah lagi ya?
🙏🙏🙏
🙏🙏
Salam hormat salam santun slm penuh kerendahan hati salam penuh cinta utk ayya sagara.Terima kasih sdh berikan pencerahan2🙏
Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Isi kotbah bagus .. cman isinya berulang ulang...sehingga jadi bias apa sih intinya... Mungkin kedepan bisa dikatakan intinya sajah dan cara melakukan...misal konsentrasi saat melakukan pelimpahan pahala... Konsentrasi yang bagaimana?? Apakah visualisasi? Terus visualisasi apa? Apakah meniatkan melimpahkan pahala pada yg kita limpahkan?? Atau apa??
Namo Buddhaya ayya, apakah pelimpahan jasa bisa dilimpahkan kepada seseorang yang masih hidup.
Saya mau tny Ayya saya emang pernah memberikan oerlumoahan jasa pada semua mahkluk dan termasuk mertua saya dan saya pernah bermimpi bahwa mertua perempuan saya terlihat lebih cantik dan parasnya terlihat segar tp ada bedanya di mana wajah sebelumnya dagunya agak lancip tp di mimpi saya dia bewajah bulat ,berarti pelimpahan jasa saya terkabulkan
Hau
Ayya..mau tny apakah pelimpahan jasa dianggap sah jk saya membacanya ketika saya akan tdr di mlm hari. 🙏🙏
Salam 🙏 selamat malam. Mohon dibantu diberikan pencerahan mengenai perbedaan ettavata & pattidana. Lalu saat membaca paritta pelimpahan jasa, apakah boleh membaca bahasa indonesianya saja atau harus lengkap?
Terima kasih 🙏
Menit 4:50 is solve all my questions
Bhante ayya sagara tinggal di kota mana ya
Namo Buddhaya Ayya, apakah Ayya adalah seorang indigo?
Ada video Ayla Sahara terbaru?
Saat membaca pelimpahan jasa apakah hrs memberi sesuatu atau hany cukup doa saja dengan getaran cinta ta kasih
Halo kakak,
Setiap hari , dari pagi sampai malam, kita telah melakukan banyak hal baik melalui pikiran, ucapan dan perbuatan,
Baik yang disadari atau tidak
Disengaja ataupun tidak
Jasa-jasa itu dapat dilimpahkan kepada semua mahluk dengan getaran cinta kasih yang dipenuhi dengan ketulusan dan jangan lupa untuk konsentrasi pada saat melakukannya
-semoga jawabannya dapat dipahami-
Terima kasih
Oya, Ayyā Sāgarā juga selalu menyampaikan bahwa jangan lupa untuk melakukan pelimpahan jasa minimal setiap malam sebelum tidur
@@SanghamittaNusantara terima kasih banyak atas penjelasannya satu lagi hal yg ingin say tanyakan..bagaimana cara untuk bs melihat reinkarnasi saya dan istri saya yg sdh meninggal karena saya ingin kembali bersatu di kehidupan selanjutnya..saat ni saya sudah pantang makan barang berjiwa dan membaca etavata setiap saat hanya saja saat malam tidak mbaca karena kelelahan jd sy baca sambil dalam hati saat dlm perjalanan dan setiap pagi di makam istri
@@sunliong9661 Namo Buddhaya,
Dulu Masyarakat Nusantara termasuk Masyarakat Bhumi Melayu pernah beragama Buddha dan pada waktu itu Anak cucu dan keturunannya rajin mengadakan upacara Ulambama pelimpahan jasa kepada leluhurnya, namun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara dan bhumi Melayu, pasca berakhir nya zaman Sriwijaya dan Majapahit, maka tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhurnya karena anak cucu dan keturunannya sudah muslim semua dan kemudian sebagian lagi sudah kristen, di agama baru mereka mengajarkan bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah dan Hanya Allah Swt yg patut disembah", sehingga tidak ada lagi upacara Ulambama dan pelimpahan jasa untuk leluhur nya hingga kini dan mungkin saja pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha, leluhur Nusantara dan Bhumi Melayu yang masih Hindu-Buddha tidak dikremasi/tidak diupacarai secara buddhis karena anak cucu keturunannya sudah duluan muslim semua
Oleh karena itu, ada baiknya umat buddha Nusantara saat ini ketika hendak nanti melakukan upacara Ulambama pelimpahan jasa sebaiknya bukan hanya untuk kakek dan nenek anda yang sudah almarhum saja, tapi lakukanlah pelimpahan jasa dalam upacara Ulambama kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara dan leluhur Hindu-Buddha Bhumi Melayu baik yg hidup di Zaman Sriwijaya-Majapahit maupun sebelum dan sesudah zaman Sriwijaya Majapahit, kepada leluhur Hindu-Buddha Nusantara yg hidup di zaman Hindu-Buddha maupun hidup di zaman akhir hindu-buddha Nusantara dan anggap mereka sebagai leluhur anda sendiri, sebab karena anak-cucu keturunannya sudah tidak mungkin menghaturkan pelimpahan jasa/upacara Ulambama karena anak cucu dan keturunannya sudah beragama lain
Demikian pesan saya
Rahayu 🙏🙏😇
Sabbe Satta Bhavantu Shkhitatta
Semoga Semua Makhluk Berbahagia 🙏😇
Sadhu Sadhu Sadhu 🙏😇
Namaste. Boleh tahu Ayya Sagara ada di mana yah viharanya? Ingin berdana makanan ke beliau.
Alamat nya bikunni ayya Sagara ada di mana ? Mohon di bantu
Semoga semua makhluk berbahagia...
🙏🙏🙏
🙏🙏
🙏🙏🙏