Klu Denpasar, Badung, dan Gianyar memang sudah lama punya reputasi gong kebyar sangat baik, baik gong kebyar laki ataupun wanitanya, tapi yang tyng sangat salut bbrp tahun terakhir kabupaten lain juga tidak mau kalah dan selalu berbenah dan menata serta memotivasi diri untuk tampil diajang pkb setiap tahun diselenggarakan oleh pemprov bali, lebih-lebih sanggar-sanggar seni tumbuh menjamur diseluruh pelosok desa di bali, selamat para seniman berpestaria dalam seni.
Tapi sangat disayangkan seni disuguhkan ke tamu mancanegara yang murah, hak ini berarti lebih dominan mementingkan cuan dari pada mementingkan kualitas seni itu sendiri, yang tyng ingat tahun 1972 sanggar/perkumpulan seni jika akan ke hotel/menyuguhkan seni ke tamu manca negara sanggar/sekehe seni di tes lebih dahulu oleh Listibya, layak tidaknya tampil dihadapan tamu, klu sdh layak dapat piagam lolos tes dari Listibya, sperti tari Cak peserta tari 80-100 orang dulu thn 1972, tapi sekarang tari cak diikuti 15-25 orang, berrt dimana pakem dan taksunya menari cak oleh segelintir orang, itu yg tyng dengar, tyng tidak pelaku seni tapi sangat mengagumi seni, peserta didik disekolah klu bisa nari itu sdh luar biasa.
Klu Denpasar, Badung, dan Gianyar memang sudah lama punya reputasi gong kebyar sangat baik, baik gong kebyar laki ataupun wanitanya, tapi yang tyng sangat salut bbrp tahun terakhir kabupaten lain juga tidak mau kalah dan selalu berbenah dan menata serta memotivasi diri untuk tampil diajang pkb setiap tahun diselenggarakan oleh pemprov bali, lebih-lebih sanggar-sanggar seni tumbuh menjamur diseluruh pelosok desa di bali, selamat para seniman berpestaria dalam seni.
Betul pak, masing2 kabupaten punya kekuatan seni yang merata sekarang
Tapi sangat disayangkan seni disuguhkan ke tamu mancanegara yang murah, hak ini berarti lebih dominan mementingkan cuan dari pada mementingkan kualitas seni itu sendiri, yang tyng ingat tahun 1972 sanggar/perkumpulan seni jika akan ke hotel/menyuguhkan seni ke tamu manca negara sanggar/sekehe seni di tes lebih dahulu oleh Listibya, layak tidaknya tampil dihadapan tamu, klu sdh layak dapat piagam lolos tes dari Listibya, sperti tari Cak peserta tari 80-100 orang dulu thn 1972, tapi sekarang tari cak diikuti 15-25 orang, berrt dimana pakem dan taksunya menari cak oleh segelintir orang, itu yg tyng dengar, tyng tidak pelaku seni tapi sangat mengagumi seni, peserta didik disekolah klu bisa nari itu sdh luar biasa.
Betul pak mudah2an kedepan banyak pemerhati dan pelaku seni mengutamakan pakem dan kwalitas sehingga tidak mengurangi karya seni itu sendiri🙏