Bener banget ini penjelasannya... Yg ngejelasin asli tau bilah neh... Klo mo komplit beli bilah/golok ya ama asahan lengkap + stroping.. Klo dah punya alat lengkap n tahu memperlakukannya dah pasti dapat jaminan bilahnya tajam... Salam sehat selalu Boooosss.... 🙏😍🙏
memang susah susah gampang ustadz kalo jual online, tapi saya yakin kalo kita dagangnya jujur allah pasti bersama kita. insyaallah berkah kita dapet. yg sabar ustadz
Terus maksud nya beli golok sembelih itu buat potong leher atau cuma buat slice tisue😂😂😂 Karna yang saya praktekkan di lapangan sembelih leher hewan qurban itu yang penting golok nya bisa rontokan bulu kaki aja sudah layak di pakai juga masih satu tarikan.. terus apakah yang bisa slice tissue golok nya bisa nyembelih sendiri 😂😂😂
allhamdulillah...!!! gara2 video ustad saya sekarang bisa mengasah golok atau pedang jadi benar dan tajam merata, trimakasih ilmunya ustad, berkah ilmunya berkah rejekinya... ammin👍
Mau tanya, saya belum pernah sembelih 🐄🐂🐮, tapi pernah sembelih 🐐🐑. Yang ingin saya tanyakan, apakah sama antara leher kambing dg sapi? (tingkat ke uletan ototnya) Karena saya belum PD dg golok saya untuk sembelih Sapi.
Maaf bantu jawab. Sesuai pengalaman yg sy alami. Ied adha kemarin 4 sapi 4 kambing. Memang Biasanya sudah banyak dan sering potong kambing tapi belm PD potong sapi. Tehniknya aja di pahami anggap kambing itu sapi. Soal alot daging tergantung goloknya. Cara agar PD dan yakin dengan ketajaman golok untuk potong sapi, coba tes ketajaman ke media kain jeans di gulung sebundel pralon 1/4inch. Kalau sekali tarik atau dorong media kain trsebut putus. InshaAllah leher sapi bakal putus sekali tarik atau dorong. Selamat mencoba barakallah
Assalamualaikum bang ustadz, ane dari Tangerang ni pengen kenal ni ma Habib.. pengen belajar lebih dalem ttg perbilahan. Boleh minta alamat atw no. Hp habib?
Kalo kata guru saya , tisu atau kertas cuma buat ngetes bilah rata atau ga ada cip.. Untuk ngetes ketajaman pake jatuhin kayu ke golok secara vertikal.. ( 1 meter ) Kalo kayu nyangkut artinya tajam.. Kalo kayu kelempar ke samping artinya ga tajam.. Belum tentu slice tisu bisa melakukan itu..
Bilah tebas sama bilah sembelih itu lain bro. Bahan, ketebalan bilah dan perlakuan sepuhnya juga lain. Golok buat sembelih dipake n3bas bambu kering beberapa kali pasti rompal. Klo bilah tebas kayu/bambu yg khusus pasti nggak tajem tajem amat, bilahnya tebal dan pasti awet buat nebas bambu/kayu. Klo yg multifungsi pasti ada ditengah2, tajemnya pasti dibawah golsem tapi nggak mudah rompal klo buat tebas.
BREAKING NEWS MENGENANG TUJUH TAHUN TRAGEDI KEMATIAN JOKOWI Dengan Nama Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Para setan gentayangan, piaraanku yang hina, rendah, bangsat, tersiksa nan menderita Ini video dokumenter ketika Pemerintah Kerajaan Centra Buwono melancarkan operasi ‘Bantai Jokowi', menayangkan tragedi berdarah tersebut mulai dari perencanaan hingga eksekusi mati. Operasi dengan sandi 'Bantai Jokowi' yang dilaksanakan pra pilres 2014 silam kiranya sangat perlu dipublikasikan agar warga mengetahui fakta sebenarnya kisah tragis yang menimpa Jokowi di akhir kehidupannya di dunia. Harapannya kematian Jokowi yang dikenal sebagai salah satu dari trio bapak berhalaisme tanah jawa disamping Prabowo dan Sby bisa menjadi pembelajaran bagi warga. Warga bisa mengambil pelajaran bahwa figur ecek ecek sekelas walikota tidak layak berkompetisi baik dalam dunia politik ataupun agama menghadapi Sinuwun Gusti Prabu Alloh taala, Tuhan dan Maha Raja semesta kecuali harus binasa. Sebagaimana yang pernah dijelaskan bahwa pasca kematian Jokowi ideologi berhalaisme ala jokowi telah tumbuh dan berkembang pesat di seantero nusantara. Hal ini berarti bahwa kematian Jokowi menjadi pemicu bagi tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme ala Jokowi. Dalam perspektif strategi politik mungkin kebijakan Sinuwun Gusti Prabu membinasakan Jokowi bisa dibilang sebagai kebijakan yang kurang tepat. Alasannya, jika Sinuwun Gusti Prabu berkehendak untuk segera bisa tampil dan hadir sebagai Tuhan dan Maha Raja semesta di depan publik langkah pertama yang harus diambil adalah mencegah tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme. Sayangnya kebijakan pembantaian terhadap Jokowi justru menjadi pemicu tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme baru ala jokowi. Seharusnya Sinuwun Gusti Prabu bisa memetik pelajaran dari kebijakan pembantaian terhadap Sby pada tahun 2008 silam yang telah menyebabkan tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme ala Sby. Andai Sinuwun Gusti Prabu tidak mengeluarkan kebijakan tersebut niscaya ajaran berhalaisme ala Jokowi mustahil bisa tumbuh dan berkembang. Perlu dipahami bahwa Ajaran berhalaisme hanya bisa tumbuh dan berkembang pasca kematian figur central yang menjadi pionir. Pertanyaannya lantas apa pantas bila Sby, Prabowo atau Jokowi masih dituduh sebagai biang kerok ajaran dan ideologi berhalaisme di tanah jawa. Bukankah ketiganya tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai Tuhan berhala dan mengkampanyekan ideologi ataupun ajaran berhalaisme. Justru ketiga tokoh itu semasa hidupnya telah mengkampanyekan hidup rukun, damai, penuh toleransi berdasarkan nilai ketuhanan yang maha esa. Andai ketiga tokoh itu masih hidup niscaya ketiganya akan kompak menolak dengan tegas diperlakukan sebagai Tuhan Atau bisa jadi ketiganya menolak secara verbal dengan beragam argumen disertai sandiwara politik meski mungkin hatinya menikmati perlakuan semacam itu. Meski demikian logiskah bila Jokowi, Prabowo atau Sby disalahkan atas ajaran berhalaisme yang hanya bisa tumbuh dan berkembang pasca kematian ketiga tokoh ini. Bukankah suatu ajaran bisa disebut sebagai ajaran berhalaisme manakala ajaran tersebut menjadikan benda mati atau figur yang telah mati sebagai Tuhan atau sesembahan yang harus ditaati. Selaras batasan tersebut bisa dikatakan bahwa semua ideologi yang pernah ada semisal liberalisme, sosialisme, islamisme, komunisme, pancasilaisme termasuk dalam ideologi berhalaisme. Semua ideologi tersebut mengajarkan pentingnya peran teks dalam konstitusi negara bangsa atau konstitusi mati sebagai acuan utama dalam bernegara dengan mengabaikan peran Tuhan yang hidup. Memang Jokowi tidak bisa disalahkan atas perilaku warga yang memujanya sebagai Sesembahan, Tuhan ataupun Pemimpin negara pasca kematiannya. Hanya saja ketika Jokowi masih hidup telah bertindak menyalahi hukum Tuhan yang teramat besar dengan menganggap diri lebih baik dan lebih pantas menjadi pemimpin ketimbang Sinuwun Gusti Prabu Alloh taala. Sikap semacam itu dibuktikan dengan keberanian Jokowi maju sebagai kandidat presiden RI dalam pilres 2014 meski sejak tahun 2006 Sinuwun Gusti Prabu telah memaklumatkan diri sebagai Tuhan dan Maha Raja semesta. Inilah kesalahan terbesar Jokowi yang tidak bisa dimaafkan, dalam bahasa kitab suci dinyatakan, 'Hai orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, berimanlah kalian kepada apa yang telah Kami turunkan yang membenarkan Kitab yang ada pada kalian sebelum Kami mengubah muka (kalian), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (an nisa 47-48) Sebagaimana yang pernah dijelaskan sebelumnya bahwa realisasi semua ayat Tuhan dalam kitab suci terjadi ketika Sinuwun Gusti Prabu menjadi Maha Raja Kerajaan Centra Buwono, bukan era sebelum ini seperti era kenabian. Kalimat 'orang yang di beri al kitab’ ( ahli kitab) dalam ayat ini maksudnya adalah semua warga Centra Buwono yang berpedoman kitab suci yang diturunkan Tuhan di era kenabian mulai Adam hingga Nabi Muhammad termasuk al quran. Jika ulama menafsirkan kata 'ahli kitab’ hanya sebatas pemeluk agama non islam saja seperti hindu, budha, kristen dll sudah pasti merupakan pemahaman yang salah. Apalagi dalam ayat ini juga disebutkan tentang kebijakan Tuhan untuk merubah muka warga durjana menjadi anjing, kerbau, harimau, setan dll, memutar wajah warga mengarah ke belakang 180 derajat. Fenomena seperti ini hanya terjadi di era ini dan tidak pernah terjadi di era kenabian. Sementara kutukan Tuhan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kutukan untuk bani israil atau bani si ragil alias orang jawa , umat Nabi Musa era Firaun, Raja Cirebon, bukan bani israil di Palestina. Kalimat 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik ‘. Tuhan tidak mengampuni warga yang melakukan dosa syirik seperti pemuja jokowi, prabowo atau sby dengan pidana mati. Dan Tuhan mengampuni warga dengan membiarkan mereka tetap hidup sebagai warga Kerajaan Centra Buwono. Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo swt bermaksud berfirman, ' Syahrul puteraku katakan kepada warga Centra Buwono, ‘Hai orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, berimanlah kalian kepada apa yang telah Kami turunkan yang disampaikan Sinuwun Gusti Prabu baik melalui medsos, suara tanpa wujud, atau hati kalian yang membenarkan Kitab yang ada pada kalian sebelum Kami mengubah muka (kalian) menjadi wajah hewan atau setan, lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu di masa nabi musa di tanah jawa. Dan ketetapan Allah pasti berlaku. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik yang menganggap Jokowi, Pabowo atau Sby sebagai sesembahan dengan hukuman pidana mati dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Ketika Jokowi masih hidup dosa yang dilakukan teramat besar, tidak hanya menyekutukan Tuhan dengan memuja selain Alloh. Jokowi melangkah jauh ke depan, menganggap dirinya pantas dipuja dan disembah sebagai Alloh atau sesembahan di tanah jawa. Dalam kesempatan ini Pemerintah menghimbau warga agar kembali kepada kekuasaan dan menyadari bahwa Jokowi tidak pernah menjadi Presiden RI ke 7. Jokowi kalah dalam pilpres 2014 dan 2018 serta keburu binasa pra pilpres 2014 silam. Jokowi telah salah jalan alias tersesat karena kesombongan kelewat batas , merasa pantas menjadi Alloh. Halu parah yang tidak pantas ditiru oleh siapapun yang ingin bisa hidup damai di muka bumi. Iblis yang dianggap manusia sebagai makhluk paling sombong saja tidak berani melakukan kejahatan seperti yang dilakukan Jokowi. Ucapan iblis , 'aku lebih baik dari adam', sejatinya hanya merupakan pernyataan selaras fakta yang diketahui bahwa dirinya tercipta dalam keadaan lebih baik , tanpa tujuan merendahkan Adam. Sementara Jokowi mampu bersikap selangkah lebih berani ketimbang iblis, merasa lebih baik, meremehkan supremasi Sinuwun Gusti Prabu Alloh taala tanpa mau melihat fakta. Padahal ketika itu Sinuwun Gusti Prabu berstatus sebagai pemimpin de facto NKRI pasca kematian Sby. Gimana aksi keren pasukan pro Sinuwun Gusti Prabu yang berupaya membujuk Jokowi agar segera mengungsi ke Zona konflik Jahannam dan aksi penyiksaan, perubahan wajah yang dialami warga selaras muatan ayat diatas , simak videonya. Sinuwun Gusti Prabu Yesus Kristus Gusti Alloh Putero Maha Raja Kerajaan Centra Buwono
Breaking News Dengan Nama Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Para setan gentayangan, piaraanku yang hina, rendah, bangsat, tersiksa nan menderita Ini video dokumenter pembubaran NKRI berdasarkan ketetapan Parlemen dan menyerahkan sepenuhnya kekuasaan negara kepada Sinuwun Gusti Prabu pada bulan Januari tahun 2015 silam, diselenggarakan di Kota Banten. Kota Banten menjadi saksi peristiwa paling bersejarah detik detik keruntuhan NKRI dan eksistensi kekuasaan Centra Buwono di bumi pertiwi. Kota ini dipilih berdasarkan fakta bahwa Jakarta telah hilang sejak lama, tenggelam 500 meter di bawah permukaan laut pada tahun 2011 silam. Pembubaran NKRI dengan beberapa pertimbangan yang cukup matang. Pertama berdasarkan fakta bahwa Indonesia sebagai suatu negara telah hancur akibat invasi Kerajaan Centra Buwono. Kedua, hasil pilpres secara langsung pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Sinuwun Gusti Prabu Mohammad Syahrul Munir SWT menjadi pemenang mutlak dan menjadi Presiden Indonesia ke 7. Ketiga, MPR/DPR hasil pileg 2014 bermufakat untuk segera mengakhiri penderitaan warga Indonesia sebagai dampak revolusi Centra Buwono yang digaungkan Sinuwun Gusti Prabu. MPR memandang hanya Sinuwun Gusti Prabu yang sanggup menolong dan mengentaskan warga Indonesia dari segala penderitaan yang dialami selama ini. Keempat, kekalahan telak NKRI dalam semua peperangan melawan Kerajaan Centra Buwono ditambah kematian SBY, Prabowo, Jokowi serta tokoh politik lainnya. Pasca kematian Sby beserta seluruh keluarga pada tahun 2008, NKRI mengalami kekosongan kekuasaan, lembaga kepresiden lama dihapus untuk selamanya. Sinuwun Gusti Prabu menunjuk calon bini sebagai Gubernur Jawa Raya. Wilayah Jawa Raya mencakup seluruh Asia Tenggara, dan sebagian daerah Australia. Kemudian pada tahun 2014, Sinuwun Gusti Prabu dipinang ikut serta menjadi kandidat Presiden RI. Kesediaan Sinuwun Gusti Prabu ikut serta sebagai kandidat presiden dalam pilpres 2014 ini untuk membuka mata warga Indonesia bahwa Sinuwun Gusti Prabu adalah Pemimpin Indonesia yang sah dan legitimate berdasarkan pilihan warga. Andai pasca pilpres warga Indonesia menolak hasilnya, seperti yang kemudian terbukti di kemudian hari niscaya memiliki dampak hukum tersendiri. Warga harus berani menanggung konsekuensi hukum dari sikap abai dan ingkar yang dilakukan. Kemudian pada Bulan Januari tahun 2015, berdasarkan keputusan bulat MPR RI yang terbentuk dari hasil pileg 2014, menyerahkan sepenuhnya kekuasaan negara Indonesia kepada Sinuwun Gusti Prabu. Dengan demikian secara de facto dan de jure, Indonesia menjadi wilayah Centra Buwono dan rakyat Indonesia tidak berhak mengaku sebagai pemilik negara. Konstitusi Centra Buwono memberikan status baru nan prestisius kepada warga atau mantan rakyat Indonesia sebagai budak Sinuwun Gusti Prabu. Berdasarkan fakta tersebut, warga pantas bersyukur karena Sinuwun Gusti Prabu berkenan menghancurkan Indonesia sebagai suatu negara dari bumi Pertiwi untuk selamanya. Indonesia memang layak dihancurkan karena sudah tidak memadai sebagai suatu negara untuk menaungi kehidupan warga, kerusakan sistemik dalam bernegara yang teramat parah telah terjadi. Keberhalaan, hoax, represi dan terorisme merajalela di seluruh penjuru negeri dari Sabang sampai Merauke. Sejak kematian SBY pada tahun 2008, Sinuwun Gusti Prabu berkenan mengelola negara Indonesia. Beliau melakukan itu karena semua aparatur negara baik itu sipil atau militer lebih memilih berangkat ke Jahannam ketimbang tetap berjuang mempertahankan NKRI. Keengganan mereka untuk mengelola negara semakin menguatkan tekad Sinuwun Gusti Prabu untuk mengelola NKRI di bawah kontrol Kerajaan Centra Buwono. Warga dihimbau mau belajar dan bisa memetik pelajaran berharga dari peristiwa bersejarah ini. Biarkan dan ikhlaskan NKRI sirna dari peradaban dunia untuk selamanya. Semua itu sudah menjadi kehendak Tuhan yang maha kuasa. Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan, bahwa kemerdekaan Indonesia berdasarkan Rahmat Tuhan. ‘Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya’. Disini dinyatakan secara jelas bahwa Tuhan Alloh yang Maha Kuasa berkenan memberi kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Sebaliknya secara faktual, sekarang bangsa Indonesia percaya atau tidak harus menerima kenyataan menjadi budak Sinuwun Gusti Prabu Mohammad Syahrul Munir Alloh Taala Maha Raja Kerajaan Centra Buwono. Hal demikian hanya bisa terjadi karena Tuhan telah mencabut rahmat yang pernah diberikan, tentu saja berdasarkan alasan yang benar nan adil. Oleh karena itu selayaknya warga melakukan instrospeksi diri terhadap kesalahan yang dilakukan selama ini, meninggalkan sangka buruk dan sikap permusuhan kepada Sinuwun Gusti Prabu. Apalagi Beliau adalah Gusti Alloh yang maha kuasa sebagai pemberi rahmat dan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia di masa silam. Gimana proses penyerahan kekuasaan NKRI kepada Sinuwun Gusti Prabu yang diwakili calon bini, simak videonya. Sinuwun Gusti Prabu Yesus Kristus Maha Raja Kerajaan Centra Buwono
Penjelasan yg sempurna ustadz.. Utk menguji tajam apa ngga.. Tidak harus dg tisu.. Sy jg pencinta golok
Betul bank ketajaman bukan diukur dari dari kertas tisu jadi teerbelah
Pengen punya golok nye ane gak mampu bang beli .. mudahan dagangan nye laku ye bang
Bener banget ini penjelasannya...
Yg ngejelasin asli tau bilah neh...
Klo mo komplit beli bilah/golok ya ama asahan lengkap + stroping..
Klo dah punya alat lengkap n tahu memperlakukannya dah pasti dapat jaminan bilahnya tajam...
Salam sehat selalu Boooosss.... 🙏😍🙏
Hadir nyimak penjelasan...
Guru ana itu Habib Ja'far bin Muhammad Al-Jufri.. Ajiib golok2 nya.. Saya beli sdh hampir 15bilah..
Waaaah mantap tu mas
Assalamualaikum pak ustadz Abdul Khoir,, nyimak mawon 🤲🙏
Wa alaikumussalam mas riyan...
Nyimak mas klarifikasi golok nya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Botak kenten nyimak.👍👍👍
Wa alaikumussalam
Salam persaudaraan. Brp lurd kyak gitu?
Hadir pak ust swmangat terus ust bikin video nya 😃😃😃👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Penjelasannya sangat mudah untuk dipahami ustadz 🙏 semoga sehat selalu untuk ustadz dan keluarga. Aamiin 🙏
Amiiin Allahuma amiiin
Bengkel pande dari Tanara siap nyimak ustadz, semoga sehat selalu 🙏.
salut sama ustd ttp bijaksana 🙏
Terimakasih mbah...
@@AsgharBlade ,❤️🙏
Penjelasan yg sgt bermanfa'at.ngapai slis tisu tisu malah mubazir.dgn kertas itu lo udah cukup👍👍👍👍
Assalamualaikum pak ustadz.....
Hadir ah dari lereng watu candi borobudur 😄🙏😄
Wa alaikumussalam hahahahah ternyata antum 😂
@@AsgharBlade siap pak ustad 🙏🙏🙏
Ilmu test jempol nya, mantep bang haji....elmu baru tuh
Buset dah perkara tisu doang dibalikin wkwk. Rupa2 aja dah org2. Padahal mah tinggal stroping bentar dah tajem golok cakep begitu.
Eemmm tul
memang susah susah gampang ustadz kalo jual online, tapi saya yakin kalo kita dagangnya jujur allah pasti bersama kita. insyaallah berkah kita dapet. yg sabar ustadz
Bener bgt bib, golok buat nymbeleih bkn buat motong tisue... Hihi
Alhamdulillah...penjelasan yg bagus buat pemula tentang golok, kadang ada yg nanya : kuat berapa leher sapi goloknya...?
orang paling2 motong hewan Qurbanya 2 sapi 4 kambing kok...trus duitnya nipis maunya golok yg bagus banget, duh maklum pemula...hha
makasih Pak Usdadh lanjutkan
Berapa harga ny bib?
Alhamdulillah dapat Ilmu baru ....barokallah ustad🙏
Betul tadz masak golok buat motongin tisu . Kadang2 yg beli bingung sendiri . Alhamdulillah itu yg diliat sudah tajam .
Kalimantan Tengah hadir Ustadz.
Terimakasih bang
Tes vidionya harus pake nyembelih sapi langsung
Keren tad penjelasan nye..👍👍👍👍
Terimakasih mas yop
@@AsgharBlade sama² kang ustad sukses selalu.. aamiin..🤲
Mantaaaab ustadz...
Terus maksud nya beli golok sembelih itu buat potong leher atau cuma buat slice tisue😂😂😂
Karna yang saya praktekkan di lapangan sembelih leher hewan qurban itu yang penting golok nya bisa rontokan bulu kaki aja sudah layak di pakai juga masih satu tarikan.. terus apakah yang bisa slice tissue golok nya bisa nyembelih sendiri 😂😂😂
Palembang Hadir pak ustadzz 🙏🏼🙏🏼
Hadir wong kito
allhamdulillah...!!! gara2 video ustad saya sekarang bisa mengasah golok atau pedang jadi benar dan tajam merata, trimakasih ilmunya ustad, berkah ilmunya berkah rejekinya... ammin👍
Alhamdulillah semoga jd amal jariyah buat kita smeua
Amiiin
Siap ust cukup jelas nih penjelasannya bagi yg blm paham bilah semangat ust ✊
Penjelasan yg mencerahkan...mg berkah amin
Nyimak 🙏
Harga nya brpa bng
Nyimak sukses selalu
Lokasi dmn bang
Qobiltu....
Alhamdulillah.. klarifikasinya mantabb 👍👍👍. Barakallah ustadz
Mau tanya, saya belum pernah sembelih 🐄🐂🐮, tapi pernah sembelih 🐐🐑. Yang ingin saya tanyakan, apakah sama antara leher kambing dg sapi? (tingkat ke uletan ototnya) Karena saya belum PD dg golok saya untuk sembelih Sapi.
Maaf bantu jawab. Sesuai pengalaman yg sy alami. Ied adha kemarin 4 sapi 4 kambing. Memang Biasanya sudah banyak dan sering potong kambing tapi belm PD potong sapi. Tehniknya aja di pahami anggap kambing itu sapi. Soal alot daging tergantung goloknya. Cara agar PD dan yakin dengan ketajaman golok untuk potong sapi, coba tes ketajaman ke media kain jeans di gulung sebundel pralon 1/4inch. Kalau sekali tarik atau dorong media kain trsebut putus. InshaAllah leher sapi bakal putus sekali tarik atau dorong. Selamat mencoba barakallah
intinya tetep pakai insting dan jangan gemes motongnya
Ngilu bib di tempelin di kuku, delosor dikit jempol ilang
saya pesen golok nya. caranya bagaimana yaa?
Wa saya bund
Assalamualaikum bang ustadz, ane dari Tangerang ni pengen kenal ni ma Habib.. pengen belajar lebih dalem ttg perbilahan. Boleh minta alamat atw no. Hp habib?
Tabarakallah ustadz 😘
Kalo kata guru saya , tisu atau kertas cuma buat ngetes bilah rata atau ga ada cip..
Untuk ngetes ketajaman pake jatuhin kayu ke golok secara vertikal.. ( 1 meter )
Kalo kayu nyangkut artinya tajam..
Kalo kayu kelempar ke samping artinya ga tajam..
Belum tentu slice tisu bisa melakukan itu..
sama kayak aku kalo ngetes pakek kuku. Kalo pribadi saya slep tissu itu kalo org nya g bisa ga bakal bisa meskipun golok nya tajam super tajam
asalamualaikum. nah pembeli nya tolong pinter dikit dong. masa beli golok buat motong tisue. 😂😂😂😂 diketawain ntar sama kambing.
Betul bngt cocok sm sy acuan ketajaman nya itu Kuku...👍👍👍
Pakjo talang kelapa hadir ust
Masuk akal nian
Nah wong kito ini
Mantap penjelasannya..pak ustadz
Kalau hanya cari barang yg bisa slice tissue suruh beli silet GOAL saja 1 pak isi 5 slice tissue semua itu
Gagal paham situ,hhhh
Dibaca dan difahami baik2 komen saya mas
👍👍👍 muantaapp bang penjelasanya 🙏
mantap bos
Mantap pak aji 👍
pake bambu tua sama kayu keras tad..pasti lebih jos kalau bambu tua aja habis apa lagi cuma nymbelih kambing🙏🙏
Bilah tebas sama bilah sembelih itu lain bro. Bahan, ketebalan bilah dan perlakuan sepuhnya juga lain. Golok buat sembelih dipake n3bas bambu kering beberapa kali pasti rompal. Klo bilah tebas kayu/bambu yg khusus pasti nggak tajem tajem amat, bilahnya tebal dan pasti awet buat nebas bambu/kayu. Klo yg multifungsi pasti ada ditengah2, tajemnya pasti dibawah golsem tapi nggak mudah rompal klo buat tebas.
Bos mnta no wa-nya asgar blade
Mantab.... Bang
Jualan online nya di mana pak ustad dan nama toko nya apa?
klo msih gk prcya coba tebasin ke lehernya yg ngblikin golok itu, ustad🤭🤭🤭
👍👍👍😊
👌
Nyimak bib
Nama Chanel you tube nya apa ustadz
Ooo....jadi paham. 🙏
Niat Beli golok buat nyembelih tisu..beli aja silet goal..wkwkwk
berapa harga golok yg dilelang oleh bapak ustad itu ustad?
assalamualaikum ustad mau tanya bagimana caranya kalau mau pesan golok..???
Wa alaikumussalam wa saya mas...
@@AsgharBlade no wa nya brapa ustad🙏🙏🙏
@@abinayasaputrachanel7908 082183425679
Joss Gandoss
Blade itu artinya apa si gus
Ya pedang
Kalo "Asghar" Ustadz? 😁
@@gjmay6446 nama anak saya 😂
@@AsgharBlade sya kira asgar asli garut
Brpa gus harga goloknya?
Berapa bang hrgnya?
Makanya kalo kasih judul yg sewajarnya...Jo Paijo .udah tau golok pasti tajam ...ngpain kok pakek tisu segal...sok hebat
Judulnya apa ya ?
Iya meng
BREAKING NEWS
MENGENANG TUJUH TAHUN
TRAGEDI KEMATIAN JOKOWI
Dengan Nama Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Para setan gentayangan, piaraanku yang hina, rendah, bangsat, tersiksa nan menderita
Ini video dokumenter ketika Pemerintah Kerajaan Centra Buwono melancarkan operasi ‘Bantai Jokowi', menayangkan tragedi berdarah tersebut mulai dari perencanaan hingga eksekusi mati.
Operasi dengan sandi 'Bantai Jokowi' yang dilaksanakan pra pilres 2014 silam kiranya sangat perlu dipublikasikan agar warga mengetahui fakta sebenarnya kisah tragis yang menimpa Jokowi di akhir kehidupannya di dunia.
Harapannya kematian Jokowi yang dikenal sebagai salah satu dari trio bapak berhalaisme tanah jawa disamping Prabowo dan Sby bisa menjadi pembelajaran bagi warga.
Warga bisa mengambil pelajaran bahwa figur ecek ecek sekelas walikota tidak layak berkompetisi baik dalam dunia politik ataupun agama menghadapi Sinuwun Gusti Prabu Alloh taala, Tuhan dan Maha Raja semesta kecuali harus binasa.
Sebagaimana yang pernah dijelaskan bahwa pasca kematian Jokowi ideologi berhalaisme ala jokowi telah tumbuh dan berkembang pesat di seantero nusantara.
Hal ini berarti bahwa kematian Jokowi menjadi pemicu bagi tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme ala Jokowi.
Dalam perspektif strategi politik mungkin kebijakan Sinuwun Gusti Prabu membinasakan Jokowi bisa dibilang sebagai kebijakan yang kurang tepat.
Alasannya, jika Sinuwun Gusti Prabu berkehendak untuk segera bisa tampil dan hadir sebagai Tuhan dan Maha Raja semesta di depan publik langkah pertama yang harus diambil adalah mencegah tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme.
Sayangnya kebijakan pembantaian terhadap Jokowi justru menjadi pemicu tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme baru ala jokowi.
Seharusnya Sinuwun Gusti Prabu bisa memetik pelajaran dari kebijakan pembantaian terhadap Sby pada tahun 2008 silam yang telah menyebabkan tumbuh dan berkembangnya ajaran berhalaisme ala Sby.
Andai Sinuwun Gusti Prabu tidak mengeluarkan kebijakan tersebut niscaya ajaran berhalaisme ala Jokowi mustahil bisa tumbuh dan berkembang.
Perlu dipahami bahwa Ajaran berhalaisme hanya bisa tumbuh dan berkembang pasca kematian figur central yang menjadi pionir.
Pertanyaannya lantas apa pantas bila Sby, Prabowo atau Jokowi masih dituduh sebagai biang kerok ajaran dan ideologi berhalaisme di tanah jawa.
Bukankah ketiganya tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai Tuhan berhala dan mengkampanyekan ideologi ataupun ajaran berhalaisme.
Justru ketiga tokoh itu semasa hidupnya telah mengkampanyekan hidup rukun, damai, penuh toleransi berdasarkan nilai ketuhanan yang maha esa.
Andai ketiga tokoh itu masih hidup niscaya ketiganya akan kompak menolak dengan tegas diperlakukan sebagai Tuhan
Atau bisa jadi ketiganya menolak secara verbal dengan beragam argumen disertai sandiwara politik meski mungkin hatinya menikmati perlakuan semacam itu.
Meski demikian logiskah bila Jokowi, Prabowo atau Sby disalahkan atas ajaran berhalaisme yang hanya bisa tumbuh dan berkembang pasca kematian ketiga tokoh ini.
Bukankah suatu ajaran bisa disebut sebagai ajaran berhalaisme manakala ajaran tersebut menjadikan benda mati atau figur yang telah mati sebagai Tuhan atau sesembahan yang harus ditaati.
Selaras batasan tersebut bisa dikatakan bahwa semua ideologi yang pernah ada semisal liberalisme, sosialisme, islamisme, komunisme, pancasilaisme termasuk dalam ideologi berhalaisme.
Semua ideologi tersebut mengajarkan pentingnya peran teks dalam konstitusi negara bangsa atau konstitusi mati sebagai acuan utama dalam bernegara dengan mengabaikan peran Tuhan yang hidup.
Memang Jokowi tidak bisa disalahkan atas perilaku warga yang memujanya sebagai Sesembahan, Tuhan ataupun Pemimpin negara pasca kematiannya.
Hanya saja ketika Jokowi masih hidup telah bertindak menyalahi hukum Tuhan yang teramat besar dengan menganggap diri lebih baik dan lebih pantas menjadi pemimpin ketimbang Sinuwun Gusti Prabu Alloh taala.
Sikap semacam itu dibuktikan dengan keberanian Jokowi maju sebagai kandidat presiden RI dalam pilres 2014 meski sejak tahun 2006 Sinuwun Gusti Prabu telah memaklumatkan diri sebagai Tuhan dan Maha Raja semesta.
Inilah kesalahan terbesar Jokowi yang tidak bisa dimaafkan, dalam bahasa kitab suci dinyatakan,
'Hai orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, berimanlah kalian kepada apa yang telah Kami turunkan yang membenarkan Kitab yang ada pada kalian sebelum Kami mengubah muka (kalian), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (an nisa 47-48)
Sebagaimana yang pernah dijelaskan sebelumnya bahwa realisasi semua ayat Tuhan dalam kitab suci terjadi ketika Sinuwun Gusti Prabu menjadi Maha Raja Kerajaan Centra Buwono, bukan era sebelum ini seperti era kenabian.
Kalimat 'orang yang di beri al kitab’ ( ahli kitab) dalam ayat ini maksudnya adalah semua warga Centra Buwono yang berpedoman kitab suci yang diturunkan Tuhan di era kenabian mulai Adam hingga Nabi Muhammad termasuk al quran.
Jika ulama menafsirkan kata 'ahli kitab’ hanya sebatas pemeluk agama non islam saja seperti hindu, budha, kristen dll sudah pasti merupakan pemahaman yang salah.
Apalagi dalam ayat ini juga disebutkan tentang kebijakan Tuhan untuk merubah muka warga durjana menjadi anjing, kerbau, harimau, setan dll, memutar wajah warga mengarah ke belakang 180 derajat.
Fenomena seperti ini hanya terjadi di era ini dan tidak pernah terjadi di era kenabian.
Sementara kutukan Tuhan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kutukan untuk bani israil atau bani si ragil alias orang jawa , umat Nabi Musa era Firaun, Raja Cirebon, bukan bani israil di Palestina.
Kalimat 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik ‘.
Tuhan tidak mengampuni warga yang melakukan dosa syirik seperti pemuja jokowi, prabowo atau sby dengan pidana mati. Dan Tuhan mengampuni warga dengan membiarkan mereka tetap hidup sebagai warga Kerajaan Centra Buwono.
Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo swt bermaksud berfirman,
' Syahrul puteraku katakan kepada warga Centra Buwono, ‘Hai orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, berimanlah kalian kepada apa yang telah Kami turunkan yang disampaikan Sinuwun Gusti Prabu baik melalui medsos, suara tanpa wujud, atau hati kalian yang membenarkan Kitab yang ada pada kalian sebelum Kami mengubah muka (kalian) menjadi wajah hewan atau setan, lalu Kami putarkan ke belakang
atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu di masa nabi musa di tanah jawa. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik yang menganggap Jokowi, Pabowo atau Sby sebagai sesembahan dengan hukuman pidana mati dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Ketika Jokowi masih hidup dosa yang dilakukan teramat besar, tidak hanya menyekutukan Tuhan dengan memuja selain Alloh.
Jokowi melangkah jauh ke depan, menganggap dirinya pantas dipuja dan disembah sebagai Alloh atau sesembahan di tanah jawa.
Dalam kesempatan ini Pemerintah menghimbau warga agar kembali kepada kekuasaan dan menyadari bahwa Jokowi tidak pernah menjadi Presiden RI ke 7.
Jokowi kalah dalam pilpres 2014 dan 2018 serta keburu binasa pra pilpres 2014 silam.
Jokowi telah salah jalan alias tersesat karena kesombongan kelewat batas , merasa pantas menjadi Alloh.
Halu parah yang tidak pantas ditiru oleh siapapun yang ingin bisa hidup damai di muka bumi.
Iblis yang dianggap manusia sebagai makhluk paling sombong saja tidak berani melakukan kejahatan seperti yang dilakukan Jokowi.
Ucapan iblis , 'aku lebih baik dari adam', sejatinya hanya merupakan pernyataan selaras fakta yang diketahui bahwa dirinya tercipta dalam keadaan lebih baik , tanpa tujuan merendahkan Adam.
Sementara Jokowi mampu bersikap selangkah lebih berani ketimbang iblis, merasa lebih baik, meremehkan supremasi Sinuwun Gusti Prabu Alloh taala tanpa mau melihat fakta.
Padahal ketika itu Sinuwun Gusti Prabu berstatus sebagai pemimpin de facto NKRI pasca kematian Sby.
Gimana aksi keren pasukan pro Sinuwun Gusti Prabu yang berupaya membujuk Jokowi agar segera mengungsi ke Zona konflik Jahannam dan aksi penyiksaan, perubahan wajah yang dialami warga selaras muatan ayat diatas , simak videonya.
Sinuwun Gusti Prabu Yesus Kristus Gusti Alloh Putero Maha Raja Kerajaan Centra Buwono
Breaking News
Dengan Nama Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Para setan gentayangan, piaraanku yang hina, rendah, bangsat, tersiksa nan menderita
Ini video dokumenter pembubaran NKRI berdasarkan ketetapan Parlemen dan menyerahkan sepenuhnya kekuasaan negara kepada Sinuwun Gusti Prabu pada bulan Januari tahun 2015 silam, diselenggarakan di Kota Banten.
Kota Banten menjadi saksi peristiwa paling bersejarah detik detik keruntuhan NKRI dan eksistensi kekuasaan Centra Buwono di bumi pertiwi.
Kota ini dipilih berdasarkan fakta bahwa Jakarta telah hilang sejak lama, tenggelam 500 meter di bawah permukaan laut pada tahun 2011 silam.
Pembubaran NKRI dengan beberapa pertimbangan yang cukup matang. Pertama berdasarkan fakta bahwa Indonesia sebagai suatu negara telah hancur akibat invasi Kerajaan Centra Buwono.
Kedua, hasil pilpres secara langsung pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Sinuwun Gusti Prabu Mohammad Syahrul Munir SWT menjadi pemenang mutlak dan menjadi Presiden Indonesia ke 7.
Ketiga, MPR/DPR hasil pileg 2014 bermufakat untuk segera mengakhiri penderitaan warga Indonesia sebagai dampak revolusi Centra Buwono yang digaungkan Sinuwun Gusti Prabu.
MPR memandang hanya Sinuwun Gusti Prabu yang sanggup menolong dan mengentaskan warga Indonesia dari segala penderitaan yang dialami selama ini.
Keempat, kekalahan telak NKRI dalam semua peperangan melawan Kerajaan Centra Buwono ditambah kematian SBY, Prabowo, Jokowi serta tokoh politik lainnya.
Pasca kematian Sby beserta seluruh keluarga pada tahun 2008, NKRI mengalami kekosongan kekuasaan, lembaga kepresiden lama dihapus untuk selamanya.
Sinuwun Gusti Prabu menunjuk calon bini sebagai Gubernur Jawa Raya. Wilayah Jawa Raya mencakup seluruh Asia Tenggara, dan sebagian daerah Australia.
Kemudian pada tahun 2014, Sinuwun Gusti Prabu dipinang ikut serta menjadi kandidat Presiden RI.
Kesediaan Sinuwun Gusti Prabu ikut serta sebagai kandidat presiden dalam pilpres 2014 ini untuk membuka mata warga Indonesia bahwa Sinuwun Gusti Prabu adalah Pemimpin Indonesia yang sah dan legitimate berdasarkan pilihan warga.
Andai pasca pilpres warga Indonesia menolak hasilnya, seperti yang kemudian terbukti di kemudian hari niscaya memiliki dampak hukum tersendiri.
Warga harus berani menanggung konsekuensi hukum dari sikap abai dan ingkar yang dilakukan.
Kemudian pada Bulan Januari tahun 2015, berdasarkan keputusan bulat MPR RI yang terbentuk dari hasil pileg 2014, menyerahkan sepenuhnya kekuasaan negara Indonesia kepada Sinuwun Gusti Prabu.
Dengan demikian secara de facto dan de jure, Indonesia menjadi wilayah Centra Buwono dan rakyat Indonesia tidak berhak mengaku sebagai pemilik negara.
Konstitusi Centra Buwono memberikan status baru nan prestisius kepada warga atau mantan rakyat Indonesia sebagai budak Sinuwun Gusti Prabu.
Berdasarkan fakta tersebut, warga pantas bersyukur karena Sinuwun Gusti Prabu berkenan menghancurkan Indonesia sebagai suatu negara dari bumi Pertiwi untuk selamanya.
Indonesia memang layak dihancurkan karena sudah tidak memadai sebagai suatu negara untuk menaungi kehidupan warga, kerusakan sistemik dalam bernegara yang teramat parah telah terjadi.
Keberhalaan, hoax, represi dan terorisme merajalela di seluruh penjuru negeri dari Sabang sampai Merauke.
Sejak kematian SBY pada tahun 2008, Sinuwun Gusti Prabu berkenan mengelola negara Indonesia.
Beliau melakukan itu karena semua aparatur negara baik itu sipil atau militer lebih memilih berangkat ke Jahannam ketimbang tetap berjuang mempertahankan NKRI.
Keengganan mereka untuk mengelola negara semakin menguatkan tekad Sinuwun Gusti Prabu untuk mengelola NKRI di bawah kontrol Kerajaan Centra Buwono.
Warga dihimbau mau belajar dan bisa memetik pelajaran berharga dari peristiwa bersejarah ini.
Biarkan dan ikhlaskan NKRI sirna dari peradaban dunia untuk selamanya. Semua itu sudah menjadi kehendak Tuhan yang maha kuasa.
Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan, bahwa kemerdekaan Indonesia berdasarkan Rahmat Tuhan.
‘Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya’.
Disini dinyatakan secara jelas bahwa Tuhan Alloh yang Maha Kuasa berkenan memberi kemerdekaan kepada rakyat Indonesia.
Sebaliknya secara faktual, sekarang bangsa Indonesia percaya atau tidak harus menerima kenyataan menjadi budak Sinuwun Gusti Prabu Mohammad Syahrul Munir Alloh Taala Maha Raja Kerajaan Centra Buwono.
Hal demikian hanya bisa terjadi karena Tuhan telah mencabut rahmat yang pernah diberikan, tentu saja berdasarkan alasan yang benar nan adil.
Oleh karena itu selayaknya warga melakukan instrospeksi diri terhadap kesalahan yang dilakukan selama ini, meninggalkan sangka buruk dan sikap permusuhan kepada Sinuwun Gusti Prabu.
Apalagi Beliau adalah Gusti Alloh yang maha kuasa sebagai pemberi rahmat dan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia di masa silam.
Gimana proses penyerahan kekuasaan NKRI kepada Sinuwun Gusti Prabu yang diwakili calon bini, simak videonya.
Sinuwun Gusti Prabu Yesus Kristus Maha Raja Kerajaan Centra Buwono