KEPALA TUPAI | TUMBUHAN PURBA YANG BERMANFAAT

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 20. 08. 2024
  • Pada video kali ini akan kita bahas mengenai tanaman kepala tupai. Orang jawa menyebutnya sebagai simbar bajing. Unik ya namanya? barangkali belum banyak yang yang tahu, so... mari kita simak video ini sampai tuntas.
    Kepala tupai biasanya tumbuh menempel pada pohon-pohon tua yang berukuran besar di hutan-hutan. Selain itu juga bisa ditemukan pada bebatuan atau bahkan pada tembok-tembok bangunan yang terdapat rekahan.
    Tumbuhan ini dari Afrika dan menyebar hingga sampai di India, Asia Timur, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua New Guinea, hingga Australia. Konon kepala tupai merupakan tumbuhan purba yang sudah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu.
    Tumbuhan ini bisa hidup dengan baik di daerah tropis hingga sub tropis , pada wilayah dataran rendah hingga ketinggian 2500 m di atas permukaan. Kepala Tupai mampu eksis pada area ternaung dan lembab maupun pada area terbuka yang langsung terjemur sinar matahari.
    India, Asia Timur (termasuk Bangladesh), Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua New Guinea, hingga Australia.
    Daun kepala tupai terdiri atas dua jenis, yakni daun steril dan daun fertil. Keduanya memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Daun steril panjangnya bisa mencapai 25 cm. Bentuknya melebar dengan tepi daunnya yang berlekuk-lekuk melekat dengan erat pada rimpangnya walau telah mengering. Daun steril berbentuk seperti keranjang, saat masih muda berwarna hijau dan akan berubah menjadi coklat seiring waktu, yang kemudian akan mengering.
    Sedangkan daun fertil panjangnya dapat mencapai 1,5 meter berbentuk menyirip atau bercangap dalam dengan tulang daun yang kaku dan keras. Pada lembaran daun inilah terletak spora. Spora merupakan cara perkembangbiakan generatif pada tumbuhan ini. Apa yang nampak seperti titik-titik coklat berbentuk bulat pada tayangan disebut sorus yang merupakan kumpulan dari spora. Sorus Berjajar paralel di antara cabang-cabang anak tulang daunnya. Ukuran spora sendiri sangat kecil.
    Akar kepala tupai dikelilingi seperti bulu-bulu halus yang memiliki daya lekat yang luar biasa, sehingga mampu bertahan dari terpaan angin yang keras.
    Perlu diketahui bahwa tumbuhan kepala tupai ini tidak memiliki bunga.
    Kepala tupai memiliki kandungan kimia berupa polifenol yang berfungsi sebagai anti peradangan dan anti nyeri. Juga terdapat flavonoid, tannin, kumarin dan triterpen yang dapat menurunkan sensitifitas syaraf terhadap rasa nyeri.
    Pada pemanfaatan untuk tujuan kesehatan, daun kepala tupai dibentuk pasta herbal dan mengoleskannya pada area tubuh yang terluka atau sakit. Juga untuk meredakan gejala bengkak, nyeri dan radang pada area luar tubuh.
    Cara membuat pasta adalah, beberapa lembar daun kepala tupai dibersihkan dengan air mengalir, lalu digerus menggunakan alat penggerus hingga membentuk pasta.
    Manfaat pasta herbal kepala tupai sebagai pengobatan di antaranya:
    1. Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar
    Zat-zat aktif dalam ekstrak daun kepala tupai dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Zat seperti flavonoid dan tanin bekerja memperkecil ukuran luka, mempercepat proses pembentukan lapisan kulit baru dan menghambat infeksi bakteri.
    2. Sebagai obat anti alergi
    Ekstrak daun kepala tupai memiliki kemampuan menghilangkan proses pembengkakan dan rasa gatal akibat alergi. Senyawa dalam daun kepala tupai seperti flavonoid menghambat sel-sel yang menghasilkan faktor radang dalam tubuh
    3. Membantu mengurangi jerawat
    Kandungan anti bakteri dalam ekstrak daun kepala tupai memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri penyebab jerawat. Senyawa lain sepert flavonoid memiliki kemampuan untuk menghentikan peradangan pada jerawat yang matang.
    4. Membantu meringankan demam dengan cara mencuci hingga bersih beberapa lembar daun kepala tupai lalu direbus, kemudian air rebusan ini digunakan sebagai kompres dengan menggunakan bagi penderita demam.
    #Tanaman_Tn_Gurit

Komentáře •