Atlas Walisanga

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 7. 09. 2024

Komentáře • 115

  • @mohyusuf3425
    @mohyusuf3425 Před 6 lety +12

    Bismillah, terus diserukan agar anak cucu kita tahu, sejarah kebenaran, amin

  • @lakontuwo1200
    @lakontuwo1200 Před 6 lety +32

    Agus sunyoto ini sudah profesor bro.. Beliaw asli orang Pati Jawa tngah.. Kalian mau tau rumah beliaw datang aja ke Pati, tak dudohke omae.. Beliaw penulis buku sejarah dunia, bukunya sudah di infor ke seluruh dunia hanya orang Indonesia aja yg nggk trlalu memahami buku beliaw.. Cak nun aja sering minta ilmu ke beliaw. Itu baru sejarah islam nusantara dan babat tanah pulau Jawa.. Belum lagi anda tau fakta2 asal usul dunia dan sbelum ada babat. Makanya pulau Jawa itu sangat trsohor karna semua malaikat dan nabi itu sudah menginjak tanah pulau Jawa. Di truskan oleh para wali.

    • @bimaseptarestu3621
      @bimaseptarestu3621 Před 5 lety

      Aslinya orang malang. Punya pesantren di wendit. Ke pati itu di undang habib anis

    • @pr.millenial9791
      @pr.millenial9791 Před 5 lety +1

      hubungan java dan jevis yahudi dlm sejarah itu ap ya ? knp hari ini orng2 israel mnggunkn simbol nama Jawa di negrinya

    • @mintosari89
      @mintosari89 Před 5 lety

      Gus Agus kelahiran surabaya tgl 21 Agustus 1959. Soal asli org mana walahualam bi shawab

    • @premangresik8744
      @premangresik8744 Před 5 lety +1

      @@pr.millenial9791 krn lbh tua jawa drpd israil.

    • @mujionotahu2905
      @mujionotahu2905 Před 5 lety

      Mantan wartawan..kalau tidak salah...saya ikuti tulisan2nya

  • @masharock182
    @masharock182 Před 6 lety +4

    Ilmu beliau harus d serap oleh kita2 yg muda ini... Luar biasa.... Mugi pinaringan seger waras sak lawase nggih, pak kiyai agus...

  • @gatotbudiutomo2207
    @gatotbudiutomo2207 Před 5 lety +2

    Prof.Agus Sunyoto .... penjelasan anda bagus sekali, membuka lebih luas wawasan kita ttg pengembangan Islam di Nusantara, termasuk peranan Walisongo, dan pembengkokan sejarah oleh Belanda seusai perang Diponegoro 1830 hingga menjelang 1945. Alhamdulillah...

  • @harimaumalaya8582
    @harimaumalaya8582 Před 5 lety +1

    Alkhamdulilah kami di lahir kan di lingkungan islam,smg canel ini bisa membantu membangun dan menambah wawasan yg luas,semoga juga ahli sunah wal jamaah berkembang kedepan nya amin.

  • @fatih1445h
    @fatih1445h Před 8 lety +8

    sangat enak mendengar ceritanya...semoga sehat selalu

  • @barulkilin4018
    @barulkilin4018 Před 8 lety +13

    kh.agus luar biasa ilmu sejarah nya....

  • @saddamedward3740
    @saddamedward3740 Před 5 lety +1

    Semoga Islam selain Jawa timur sama Jawa tengah bisa mengerti istilah selama ini yg d perdebatkan

  • @akitirem5512
    @akitirem5512 Před 4 lety +1

    Mbah Kyai ini ilmuwan ahli sejarah , dosen profesor yg datanya valid Krn parameter dan sumbernya adalah research langsung dari prasasti , situs, catatan sejarah asli meinheer, artefak ,buku buku kuno, Sarkofagus,lontar, kronik, baik dlm negeri Nusantara maupun luar negeri spt China, Belanda, inggris jadi menurut kami oke banget dan pertanggung jawaban ilmiahnya socheh

    • @alisohirin4958
      @alisohirin4958 Před 4 lety

      Aki Tirem AK SUDAH BERKALI2 DENGAR CERAMAH INI DAN YG LAIN NYA NGA ADA BOSAN NYA MANTAP 👍👍👍👍👍,,NU TETAP JAYA

  • @fikrilmirim6714
    @fikrilmirim6714 Před 5 lety +3

    Mnyimak dngan ta'dzim kyai....
    Syukron ilmunya....

  • @muhamadmuslih642
    @muhamadmuslih642 Před 6 lety +1

    Alhamdulillah.. semoga ummat islam yg sebagian gak mengakui adanya wali songo mulai sekarang mengerti dan mengakui bahwa islam di negara ini adalah Islam rohmatan lil aalamiin

  • @sutardjogsindhu1090
    @sutardjogsindhu1090 Před 7 lety +3

    KH.Agus Sunyoto. pengetahuan sejarahnya tinggi sekali. dan mempunyai yaitu referensi yg sangat luar biasa.
    KH Agus apa dari Surabaya. daerah Gundih ya.

  • @rexone1818
    @rexone1818 Před 2 lety

    Penjelasan dari Mbah Kiai sangat menambah wawasan kita akan sejarah leluhur kita jaman dulu, penjelasan tetap berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh.
    Yang saya masih belum tangkap dari penjelasan beliau adalah masih ada satu ulama besar Islam yg masih belum tersebut pada uraian video, yaitu Syech Jumadil Kubro, yang saya tahu dan pernah berkunjung ziarah ke situs komplek makam Troloyo, yg berada didalam komplek Puri Majapahit (sesuai penjelasan beliau terkait situs Majapahit yg di Trowulan).

  • @sukarkarjo6071
    @sukarkarjo6071 Před 8 lety +4

    Dengan penjelasan ini saya menjadi lebih jelas dan faham tentang orang Jawa, Wali Sanga, Kerajaan Majapait, dsbnya. Saya sangat mengagumi perjuangan Wali Sanga yang betul-betul GENIUS (istilah sekarang), yang saya idolakan adalah Sunan Bonang dengan Tamba Ati Ana Lima, Sunan DrajaT dengan 7 Wejangannya, Sunan Kali Jaga dengan Kidungnya. Saya sangat sependapat dengan njenengan Gus, Kita wajib meniru cara menyebarkan agama Islam oleh Wali Sanga di Tanah Jawa, walaupun eranya sudah berubah tetapi KREATIFITASNYA, TOLERANSI, KEGIGIHAN, KESABARAN DAN TANPA DENGAN KEKERASAN yang perlu di tiru, jangan meniru cara-cara DA.WAH dengan KEKERASAN, MENUDUH ORANG SESAMA MUSLIM KAFIR, BIT.AH,SIRIK, DLSB yang intinya menuduh agamanya nggak sesuai yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad,SAW, misal Kelompok Jemaat Ahmadiyah Kafir padahal mereka benar-benar Islam, mereka (JAI) mengakui bahwa IMAM MAHDI SUDAH TURUN, sedangkan umat Islam yang lain
    mengakui IMAM MAHDI BELUM TURUN, AHMADIYAH adalah organisasi Islam yang mendunia dan sangat maju.
    Tanpa perjuangan WALI SANGA ISLAM TIDAK AKAN BERKEMBANG SEPERTI SEKARANG, WALI SANGA MENGISLAMKAN YANG BELUM ISLAM, TETAPI USTAD JAMAN SEKARANG ADA YANG MENGKAFIRKAN YANG SUDAH ISLAM, WALAH, WALAH KAYA DEWEKE SING APIK DEWE, BENER DEWE, COBA BACA CERPEN GUS JAKFAR, KARYA A MUSTOFA BISRI, KITA AKAN TAHU DIRI KITA.

  • @fadeliinosmia9613
    @fadeliinosmia9613 Před 6 lety +1

    semoga bisa di bukukan peninggalan2 sejarah masa lalu, biar berguna buat anak cucu kita

  • @venerdyindrawanto9958
    @venerdyindrawanto9958 Před 5 lety

    Alhamdulillah, sangat baik sekali penjelasannya, semoga sejarah indonesia tidak punah dan tidak ada lagi yg pelintir², bahwa berkat wali songo itulah yg mewariskan islam kesegenap penjuru nusantara, dan bagi mereka yg menafikkan agar sadar bahwa di indonesia tdk diperlukan lgi ajaran baru dri luar dgn paham yg berbeda, sangat berjasa wali songo.

    • @mahirun2253
      @mahirun2253 Před 3 lety

      Termasuk syi'ah dan ahmadiah tak boleh di nusantara ya?

  • @dwiferiyadi2040
    @dwiferiyadi2040 Před 5 lety

    Penjelasan dan sekaligus informasi yg sangat gamblang dng penyampaian yg santai ... makasih bpk Prof Agus Sunyoto.

  • @panjiasmoro9090
    @panjiasmoro9090 Před 4 lety

    Mantap pak ,,dengan sejarah kita bisa guyub rukun,,,

  • @sastrasinggih935
    @sastrasinggih935 Před 4 lety +1

    Satu komentar saya:
    Saya tetap menyadari akan kesenioran pak Agus masalah sejarah atau yg hal lain, tp lepas dari semua diatas, semua penyataan beliau tidak semua benar atau sesuai kenyataan yg terjadi pada masa lampau. Semua stateman yg beliau ucapkan sebagai kesimpulan dari kajian" beliau sendiri dan kita menerima sebagai hak kita tentang kebebasan berpendapat. Salam budaya dan slm Nusantara.

  • @softone4649
    @softone4649 Před 5 lety

    Sungguh mendalam sekali. penuh data dan fakta

  • @fauzipurworahardjo5604
    @fauzipurworahardjo5604 Před 9 lety +15

    Bukan Hindu : Jejak Islam di Nusantara
    Ki Herman Sinung Janutama
    Tesis yang Aneh
    Selama ini sejarah peradaban Nuswantara diyakini merupakan peradaban yang dibangun atas peradaban Hindu dan Budha semata. Tesis ini didukung dan diperkuat oleh warisan fisik berupa candi-candi yang berarsitektur Hindu atau Budha. Sementara warisan dari peradaban Islam tidak ada sama sekali. Sehingga menuju sebuah kesimpulan bahwa Islam yang berkembang di Indonesia itu adalah Islam yang diwarisi dari budaya Hindu dan Budha.
    Keanehan tesis-tesis di atas, terdapat misalnya pada buku The Sculpture of Indonesia. Buku tersebut karya Jan Fontein, terbitan Harry N. Abrams, Inc., New York, USA (1990). Dalam buku itu dikatakan bahwa inskripsi Citarum ”berhubungan” dengan Dewa Wisnu. Kemudian dinyatakan bahwa mereka adalah para pengikut Brahmanisme. Padahal telah dijelaskan, bahwa prasasti-prasasti Tarumanegara ataupun Kutai adalah jelas-jelas berlatar belakang tradisi Abrahamik atau millatu Ibrahim (silakan baca serial Jejak Islam di Nusantara 1).
    Tesis Peradaban Hindu
    Paling tidak ada dua tesis menyangkut peradaban Nuswantara yang dikaitkan dengan Hindu. Pertama, adalah terjadinya penaklukan para petualang ”hindu” ke Nuswantara. Mereka lari dari negeri asal mereka ke Nuswantara ini karena ”satu dan lain hal”. Meski tesis ini tak pernah memiliki argumen secara proporsional.
    Kedua, adalah gambaran mengenai karya sastra Jawa. Ada anggapan karya-karya agung para pujangga Jawa abad ke-9 sampai 14, sebagai “puncak dari kebudayaan Hindu-Buddha”.Menurut pandangan itu, zaman emas tersebut diakhiri oleh kedatangan Islam pada akhir abad ke-15. Jadi Islam dipandang sebagai penghancur keindahan Hindu-Budha.
    Bantahan Atas Tesis Peradaban Hindu
    Ada dua ahli sejarah yang membantah mengenai tesis-tesis tersebut. Pertama adalah Louis-Charles Damais seorang profesor sejarah antropologi asal Perancis. Dia mempunyai pernyataan-pernyataannya yang kontroversif, terutama bagi para sejarawan kolonial. Pernyataannya terdapat pada buku “Epigrafi dan Sejarah Nuswantara, Pilihan Karangan Louis-Charles Damais”, yang diterbitkan EFEO-Jakarta 1995.
    Kedua adalah Nancy K. Florida , seorang Filolog berkebangsaan Amerika Serikat yang sebagian tulisannya bisa dibaca misalnya dalam buku “Membaca Postkolonialitas (di) Indonesia”, editor Budi Susanto, SJ, Penerbit Kanisius, 2008.
    Kedua ahli sejarah tersebut mengajukan bantahan-bantahannya. Pertama, Menurut Damais, di Nuswantara tidak pernah terdapat peninggalan ”bahasa” kaum hindu. Yang menonjol adalah kosa kata Sansekerta yang memperkaya bahasa-bahasa Melayu Kuno, Jawa Kuno, dan Bali Kuno. Sebagian besar bahkan merupakan bahasa dan istilah teknik. Kata-kata sansekerta ini pun, asalnya bukan dari ”para pendatang Hindu” itu. Melainkan ia berasal dari kitab-kitab kuno yang dibaca orang Nuswantara jaman dahulu. Secara linguistis, jelas tidak terdapat peninggalan bahasa lisan ”orang India kuno” di Nuswantara.
    Damais juga mengutarakan bahwa para penulis sejarah Nuswantara tidak pernah menjelaskan secara jelas. Yaitu apa yang dimaksud dengan ”koloni-koloni hindu” di jaman dahulu. Damais menyatakan bahwa istilah ”hindu” adalah tidak tepat. Kosekuensinya, kalimat ”Raja-raja Hindu Majapahit” atau ”Pulau Hindu” (untuk Bali) sama sekali tidak benar. Beberapa tokoh di Bali lebih suka jika mereka disebut sebagai penganut agama Syiwa. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa mereka sangat berbeda dengan agama Hindu Dharma atau Brahmaisme India.
    Menurut Damais istilah hindu yang dipergunakan sejarawan Belanda merujuk kepada istilah hindoesch, Indische, Indie, atau Indo . Pengertian kata-kata ini mutlak berarti ”Hindia” Belanda. Hal ini bersesuaian dengan istilah Oost Indische/ Hindia Timur untuk dunia Islam (Islamistand) sebelah timur Granada. Dan West Indische/ Hindia Barat untuk Islamistand di sebelah barat Granada, Spanyol. Dalam peta dunia dapat dilihat bahwa Granada adalah kota yang ditetapkan kaum kolonial sebagai garis bujur bumi 0 derajat.
    Bantahan kedua, dari Nanci yang seorang ahli bidang Filologi, ilmu yang mempelajari kebudayaan dalam arti luas, yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan dan kebudayaan. Konsentrasi kajiannya adalah naskah-naskah klasik. Penelitian Nancy atas naskah-naskah Jawa kuna sampai pada satu titik kesimpulan bahwa filologi kolonial berada dalam suatu struktur (pikiran) yang disebutnya ”tidak-akan-melihat” kenyataan budaya Jawa yang sesungguhnya. Filologi Barat adalah proyek penjajahan Kolonial. Karenanya selalu gagal ”melihat signifikansi Islam” dalam teks-teks Jawa (Islamless). Mereka bersikeras mempertahankan struktur (pikiran) ”tidak-akan-melihat-Islam” itu. Dengan demikian Nancy sebenarnya bukan hanya melihat gambaran kebudayaan sastra Jawa. Ia telah menguak sejarah Islam Jawa yang sebenarnya.
    Struktur pikiran yang “tidak-akan-melihat” seperti di atas, salah satunya tampak dari pernyataan HJ de Graaf dkk. Yaitu dalam buku “China Muslim di Jawa abad XV dan XVI” pengantar Riklefs, dan diterbitkan oleh Tiara Wacana, Yogyakarta. Mereka mengatakan bahwa para penafsir sejarah Indonesia mengenal nama-nama penguasa Majapahit (hanya) dari karya-karya ilmuwan/sejarawan Belanda. Misalnya Pararaton karya Brandes atau buku-buku yang lebih kemudian.
    Mereka juga mengatakan bahwa tulisan atau laporan mengenai raja-raja Jawa yang benar adalah yang sesuai dengan sejarah dinasti-dinasti Jawa yang sudah direkonstruksi oleh ilmuwan Belanda. Pernyataan de Graaf ini secara langsung menunjukkan bahwa cara pandang/ pikiran/ yang tidak melalui, meniru, dan menyesuaikan diri, dengan pikiran kolonial mutlak dianggap keliru. Persoalan paradigmatik termasuk persoalan yang sangat aneh dan mengkhawatirkan. Ia telah mengakibatkan fakta-fakta sejarah Jawa/ Nuswantara menjadi menggelikan dan menimbulkan ketidak-nyamanan logis. Lebih jauh lagi, pandangan “tidak-akan-melihat-Islam” telah membawa para pengikutnya kepada suatu awan berpikir yang pandir. Mereka telah menjadi lucu karena terlalu lama berpura-pura.
    Kaburnya Peran Islam
    Dari beberapa bantahan tersebut di atas, semakin jelas, bahwa nampak ada usaha sistematis menghilangkan peran Islam (dan masyarakat muslim) dalam membangun peradaban Nuswantara. Hal tersebut dilakukukan oleh para sejarawan Belanda yang kurang memperhatikan peran Islam.
    Sesungguhnya berpikir dan berpandangan “apa-adanya” mengenai sejarah Jawa atau Nuswantara merupakan kunci penting. Yakni sebelum kita membahas dan berdiskusi mengenai sejarah dan historiografi Nuswantara lebih lanjut. Sepertinya kita harus menetapi prinsip “Banteng Mataram”. Yaitu kita harus “wani, jujur, lan prasaja” . Prinsip ini memberi sebuah lompatan. Dari pikiran “tidak-akan-melihat-Islam” menjadi “selalu-melihat-Islam”. Kita harus berani melepas beban epistemic/ paradigmatic itu. Hal ini akan membawa kita kepada berpikir yang sehat, prasaja, atau apa-adanya. Atau erleben, kata Immanuel Kant.
    Berdasarkan prasasti-prasasti dan dan dokumen kuno Nuswantara asli, kesan bahwa kebudayaan Nuswantara berhutang budi kepada ”masyarakat Hindu” di jaman dahulu harus dihilangkan. Sebaliknya, justru mereka yang berhutang budi kepada peradaban Nuswantara. Pandangan ini juga dikemukakan oleh Damais. Dengan kata lain, bahwa Islam yang berkembang di Nuswantara adalah Islam yang mampu membuat kedamaian dan melindungi masyarakat dan kelompok yang berbeda agama.
    Wallahu “Alam Bishshowab

    • @poweraofummata9096
      @poweraofummata9096 Před 7 lety +1

      Inilah Islam Nusantara itu,

    • @astonmartin7170
      @astonmartin7170 Před 5 lety

      Totalitas mereka yg mau memadamkan cahaya Islam sangat luar biasa.Tinggal kita mau memahami sejarah yg sebenarnya.Dan tidak mudah terpengaruh dg segala bentuk adu domba scr fisik dan non fisik.Lebih mendalam dlm berpikir dan menghadapi informasi2 yg kelihatannya benar(tp sejatinya menyesatkan/hanya tipu daya).superb pemaparan Anda.terimakasih banyak.🤗🤗🤗

    • @feriyantorastur5887
      @feriyantorastur5887 Před 5 lety +1

      kliatannya kamu sngat mnyukai dn mungkin mndalami sjarah Nusantara, bgt banyak literatur yg km baca dn pahami, sampai2 sy jd bingung dn kurang paham, cuma sy brbaik sangka krn satu2nya yg saya pahami adlh kalimat pnutupnya.. wallohu a'lam bissowab..☺👍

    • @KAKISTV
      @KAKISTV Před 4 lety

      janutomo wong syi'ah ta?

  • @h.y.rchanel672
    @h.y.rchanel672 Před 4 lety

    merinding aku ngrungokne.. rabu 10 juni 2020

  • @rivorajendra708
    @rivorajendra708 Před 5 lety +1

    Melek sejarah ...dan sekarang saya tau kenapa ada kepercayaan yg upacara agama nya d kuburan ...pertanyaan sy dah kejawab trimakasih pak...salam hormat

  • @krisnapramono4086
    @krisnapramono4086 Před 7 lety +3

    mantap prof ....

  • @rizaldeath
    @rizaldeath Před 5 lety +3

    professor KH.Agus Sunyoto..
    yg mbantah di bawah , S1 sarjana ahli Googling n berselancar di sosmed 😁😅

  • @liberalanimation996
    @liberalanimation996 Před 6 lety

    Luar biasa ilmunya sangat bermanfaat

  • @heripayaman4128
    @heripayaman4128 Před 5 lety +1

    Mantabs banget Pak Yai

  • @shanazsidiqhashanaz3436
    @shanazsidiqhashanaz3436 Před 8 lety +6

    Nnti kalo ada hajat pengin gmna caranya ya kalo mengundang pak kyai agus sunyoto yg tau boleh kasih info please

  • @bentkerrent1796
    @bentkerrent1796 Před 3 lety

    Kalau baju itu dikenakan pada era Walisongo, kira2 sejak kapankah Bangsa Indonesia khususnya Orang Jawa mengenakan alas kaki atau sendal.

  • @lusianasiska7746
    @lusianasiska7746 Před 8 lety +2

    luar biasa

  • @HariHari-xh3wx
    @HariHari-xh3wx Před 5 lety +4

    Membongkar hoaks jadul..
    Dan pemalsua sejarah.

  • @muhajirinok1091
    @muhajirinok1091 Před 5 lety

    Muantap PK👍👍👍

  • @thetremendous6282
    @thetremendous6282 Před 3 lety

    pertanyaannya adalah...knapa sejarawan se bermutu beliau ini gk pernah masuk d ILC... ?? 😂😂😂😂

  • @farizalfarizi9130
    @farizalfarizi9130 Před 8 lety +2

    matur suwon....... amet 1000 nek pados seng lengkape sejarah nusantara niki teng pundi nggeh......????

  • @gmbongmbong8058
    @gmbongmbong8058 Před 5 lety +1

    Ini sejarah asli

  • @YulesPratama
    @YulesPratama Před 5 lety +2

    Ini smua bisa dikembangkan di sklh2 SD,SMP,SMA, dan perguruan tinggi tidak,

    • @akitirem5512
      @akitirem5512 Před 4 lety

      Harus di share dan diviralkan Krn ini sejarah yg benar berdasarkan research

  • @damaiindonesia2842
    @damaiindonesia2842 Před 8 lety +1

    CINTAILAH INDONESIA

  • @jihanindanarahma1085
    @jihanindanarahma1085 Před 7 lety

    mantap pak agus........ 👍

  • @yantoteguh1881
    @yantoteguh1881 Před 4 lety

    Matur suwun Kyai sampun kejawab

  • @agunghariyadi471
    @agunghariyadi471 Před 4 lety

    mohon info, peninggalan islam saat ini di wilayah yang dulu namanya campa apakah masih ada...

  • @husinsholikhin3385
    @husinsholikhin3385 Před 2 lety

    kalau diterbitkan buku nya saya ingin membeli

  • @hardjasoetarna3291
    @hardjasoetarna3291 Před 5 lety +1

    Sekarang 9 naga yang berperan Mbah 😀😀

  • @yantoteguh1881
    @yantoteguh1881 Před 4 lety

    Nuwun sewu Kyai apakah demak tidak yang meruntuhkan majapahit, mohon pencerahannya

  • @abdmanapmarijo9028
    @abdmanapmarijo9028 Před rokem

    0p

  • @antoputra4
    @antoputra4 Před 3 lety

    Dongengnya loncat2

  • @moelhadi
    @moelhadi Před 9 lety +10

    Jadi perang bubat itu cuma buatan belanda toh?
    Sesuai motto mereka
    "Devide et impera"

  • @mohammadyusuf1299
    @mohammadyusuf1299 Před 5 lety

    👍👍👍👍👍 perbanyak tulisan pak

  • @akitirem5512
    @akitirem5512 Před 4 lety

    Kapitayan itu kepercayaan Tauhid cuma cara kuno yg sederhana sesuai budaya dan kemampuan berpikir bangsa saat itu

    • @golobehalmahera3326
      @golobehalmahera3326 Před 4 lety

      Coba ceritakan atau buku kan bro jngan asal bunyi.. Beliau ni profesor bukux di akui dunia.. Dengerin beliau cerita biar ngeh.. 😅😂

  • @muhammadnuruddin
    @muhammadnuruddin Před 5 lety

    👍👍👍

  • @hidayahsusi2525
    @hidayahsusi2525 Před 3 lety

    Derek Sinau .

  • @lereng_wilis_barat5604

    Wali songo angkatan pertama bukannya syeh subakir, syeh jumadil kubro dan tujuh wali lainnya.

  • @akitirem5512
    @akitirem5512 Před 4 lety

    Mohon ijin copas share mbah Kyai

  • @eddyhutapea2379
    @eddyhutapea2379 Před 2 lety

    Pak haji ceramahnya di catat dulu takut nya tar salah ngomong lagi..... pak haji jangan sok bisa atau sok pintar..oke. ....

  • @versikita9959
    @versikita9959 Před 5 lety

    Ada yg punya buku atlas wali song kah?

  • @jarangngetik
    @jarangngetik Před 9 lety

    Nganjuk singkal

  • @abisofia5751
    @abisofia5751 Před 5 lety +1

    negara Champa versi yang ini adalah Champa di Vietnam. Kalau versi Ust. Salim a.Fillah Champa penyebutan dari Jeumpa (Aceh) mana yang benar?

    • @anwartoaan1826
      @anwartoaan1826 Před 5 lety +1

      Menurut saya sejarah adalah wacana mas, wacana bagaimana kita menghormati orang2 pendahulu kita.
      Karena sejarah adalah sesuatu yg telah lampau dan tdk dapat kita lihat secara fakta ( sejarah adalah asumsi bukan fakta)
      Mohon maaf itu menurut saya
      Dan mohon maaf kalau kurang berkenan.....

    • @lereng_wilis_barat5604
      @lereng_wilis_barat5604 Před 5 lety

      Champa vietnam

    • @akitirem5512
      @akitirem5512 Před 4 lety

      Saya pernah ke kota champa ada di perbatasan wilayah Thailand , Vitnam , Kamboja mungkin dulu itu kerajaan Champa

    • @alisohirin4958
      @alisohirin4958 Před 4 lety

      Aki Tirem 👍👍👍👍👍

    • @tiadwi6001
      @tiadwi6001 Před 4 lety

      Champa itu pasti di wilayah kaamboja

  • @sultanherucakra6881
    @sultanherucakra6881 Před 9 lety

    Ratu Adil yang sebenarnya: czcams.com/video/EFlxBMRNkMY/video.html

  • @idabagusgagaamitaba2910

    Kok dikeraton jogya masih pake abdi/budak.

  • @hafidzaal-fani9416
    @hafidzaal-fani9416 Před 8 lety

    apakah walisongo mengajarkan / membolehkan dalam majlis ilmu itu boleh merokok ?

    • @srundenggosong6109
      @srundenggosong6109 Před 8 lety

      +Netral Game silahkan dibaca sejarah dibuatnya rokok dan kegunaanya.

    • @hafidzaal-fani9416
      @hafidzaal-fani9416 Před 8 lety

      tidak ada variabel antara rokok dan walisongo kk...

    • @riantoto1650
      @riantoto1650 Před 8 lety +1

      +Netral Game Kalo cerita rokok itu begini mas yg sata tau...dulu ad wabah batuk dan para medis waktu itu menggunakan rokok sebagai pengobatan..kalo rokok yg asli dari dulu itu ad beberapa rempah" untuk mengobati penyakit,,tp disalah gunakan dalam bentuk tertentu....setau saya begitu...liat aja rokok dari luar negri berbeda jauh dari dalam negri..bisa di buktikan perokok indonesia dengan perokok luar negri mana yg berbahaya dan menjadi penyakit dalam tubuh..tp di indonesia perokok sampe umur kakek masih sehat,,,nah begitu lah ada fungsi tertentu...

    • @nanang7020
      @nanang7020 Před 8 lety +2

      netral game...gak nyambung ...pekok

    • @adityasuratno9711
      @adityasuratno9711 Před 6 lety

      Zaman nya walisongo ada rokok apa mas Netral Game?

  • @lantakkhaulah6939
    @lantakkhaulah6939 Před 5 lety

    Koplak semua komennya klo lu org pintar ahli sejarah ada buktiny bkin buku tw artikel dong..

  • @matahariatlantis4438
    @matahariatlantis4438 Před 6 lety

    Tiang-titihyang-Kulo-kawulo = AKU,
    Bahkan di bali ada istilah parekan atau marek yang asal katanya marak atau "menghadap'
    Bagi saya aneh jika AKU bisa berubah makna menjadi "budak"
    Justru kawulo bermakna budak terjadi di jaman KOLONIAL
    Jika di sesuaikan nalar sangat tidak nyambung logika jika islam di klaim pernah menguasai jawa pasca majapahit tapi jejak2 kekuasaan islam yang tersisa di jawa hanya mesjid demak
    Bagaimana mungkin seorang penguasa atau walisongo sekalipun tidak membangun tempat ibadah untuk pengikutnya yang pastinya banyak sehingga tidak cukup hanya membangun sebuah langgar.....
    atau tarohlah sebagai bukti simbol pencapaian kejayaan di jamanya,Seperti kebiasaan yang beelaku umum sebuah peradaban di belahan dunia manapun selalu memiliki jejak-jejak peninggalan kekuasaanya
    Jika hanya mengandalkan naskah yang notabene bisa berubah-ubah atau ditulis ulang sesuai kepentingan di jaman itu tentu kurang bijak , jauh berbeda nilai kebenaranya jika dibuktikan dengan peninggalan2 bangunan fisik prestisius yang tidak lekang dimakan jaman
    Nama wayang itu di ambil dari dasa aksara bagian akhir telunjuk dan ibu jari kiri :
    Sa-ba-ta-a-i na-ma-si-"waya" = wayang ..ya bermakna hyang... wa bermakna pelayanan : yang arti keseluruhanya bermakna "pelayanan hidup melalui kesadaran murni" sehingga kita bisa memahami sesungguhnya kitalah dalang dari hidup masing masing ....
    Sedemikian makna pewayangan sejatinya bukanlah pertunjukan atau pedalangan tapi LAKU : melayani hidup melalui kesadaran atman atau "HYANG" sehingga menjadi wahyang yang kaťa itu kemudian menurun menjadi wahyah (bahasa seberang menyebut yahwah) atau wayah yang bermakna tua atau tuha yang dalam bahasa modern dipakai sebagai penamaan yang maha kuasa atau tuhan atau tuha atau yang tertua dari yang tertua = tuhan
    Dan yang tuha maupun tertuha di kehidupan masing-masing individu adalah leluhur..... menghina leluhur yang memyebabkan kita bisa lahir kedunia ini sama saja menghina diri sendiri.....
    jadi jangan sampai kita keblinger karena merasa diri menemukan harta karun yang maha baik memurut prasangka diri sendiri, sebaiknya hindarilah maksud baik jangan sampai menghina leluhur apalagi menyesatkan sejarah peninggalan dan hasil karya leluhur, agar hidup kita tidak dura kha ( dura : luar/asing, kha : indria/nafsu = durakha nafsu asing atau keinginan yang tidak berasal dari kebutuhan indriamu sendiri )
    Dasa aksara ini adalah dasar untuk mencapai kamoksan atau menggabungkan antara NANG KULO SAHA DEWA (nakula sahadewa) untuk membangkitkan kecerdasan/kekuatan dewatha, yang dilakukan oleh orang2 yang dilabel penganut animisme sesungguhnya penerapan kecerdasan yang paling sederhana bukan menyembah dewata tetapi memanfaat gunakan kekuatan dewata atau memanfaatkan kecerdasan untuk membangkitkan kemakmuran dengan menjaga dan memelihara pohon besar yang akarnya menyimpan air dan sangat berguna untuk persediaan air bila musim kemarau , batu besar, gunung, sungai, tanah sawah,laut agar memberikan hasil yang berlimpah bagi kemakmuran hidup,
    Mereka di ajarkan melakukan ritual untuk menjaga agar jiwanya tidak kering dan pelahan belajar menyadari bahwa bumi tempatnya hidup harus dirawat dijaga agar lestari tidak hanya memohon kepada tuhan tapi tidak mampu mencintai lingkungan hidup tempatnya berkehidupan
    Begitulah arti makna nang kulo saha dewa,
    Sehingga nakula sahadewa tidak bisa di klaim hanya milik epos mahabrata semata karena makna dari aksara adalah "sesuatu yang tidak mati"
    bima representasi cakra solar plexus yang wujud sikapnya bakthi-kesetiaan yang pada giliranya akan melahirkan fanathisme bahkan kultus jika pembangkitanya tidak dibarengi kesadaran hyang (pembangkitanya akan menjadi sumber teror/penebar kengerian di kehidupan jika tidak di barengi pembangkitan cakra kebijaksanaan)
    arjuna sebagai representasi kekuatan pikiran atau manah kehendak atau yang lebih dalam jnana (ajna+na)
    dharma wangsa simbol kejujuran
    Dru"padi" simbol bumi atau kecantikan atau representasi kesuburan atau kemakmuran atau jalan berketurunan, yang di simbolkan juga sebagai sakti karena hanya perempuan yang melhirkan keturunan atau yang melahirkan keindahan hidup seperti contoh pengetahuan/saraswati ...
    Sedangkan kresna itu kulo atau kesadaran murni atau AKU yang menyadari hidupKU terbungkus badan yang rapuh ini

  • @beansprouts2798
    @beansprouts2798 Před 5 lety +1

    Faktanya setelah Islam berkuasa Nusantara dijajah bangsa asing berabad abad menjadi manusia2 jongos. Perbudakan adalah budaya timur tengah dan itu di sahkan dlm alquran. Tolong jangan memutar balik kan fakta

  • @erickyoung1828
    @erickyoung1828 Před 6 lety

    luar biasa