ALHAMDULILLAH 🤲 SEMOGA CHANEL-CHANEL ASWAJA TAMBAH BERKEMBANG, MENCERAHKAN DAN MENCERDASKAN UMMAT ISLAM DI NEGERI INDONESIA TERCINTA INI. Aamiin ya RABB 🤲💕🤲 Waspadalah...
Tolong bagi kawan-2 saudara yg membaca ini. Terus komen ketika melihat video KH. Idrus romli untuk membuat chanel pribadi yang khusus. Sehingga video beliau akan lebih fokus. Tdk berpisah hanya disebar oleh cahnel2 yg berbeda. Tdk satu wadah serumpun.
Di juluki Wahabi...karena seseorang itu mengikuti tokoh pemikiran dan pemahaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di abad 12 H/17 Masehi...dan juga di sebut Wahabi karena orang itu berguru/mengikuti tokoh2 yg menjadikan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab sbgai rujukan utamanya. Dan para kyai NU sanggup membuktikan penyimpangan2 dalam ajaran Wahabi yg skrng di panggil salafi..
@@rakus-ilmu karena wahabi dan syekh adulqodir meyakini Allah di atas arsy terpisah dr makhluknya. dan menentang pendapat asy'ariyah yg menyatakan Allah di mana2. coba cek kitab beliau. alghunyah.
@@daniss4233 hhh. ustad ini memelihara kumis dan mencukur jenggot. sementara nabi memerintahkan sebaliknya. jd siapa yg ahlussunnah wahabi ato yg mengkritik wahabi? sy kira sudah jelas.
Lurus memang lurus, menurut Idrus Romli tahlilan itu hukumnya bid'ah tapi beliau takut dimusuhi, jadi tetap saja membela bid'ah . Lurus tapi tidak lurus
@@fartraveller8631 membaca tahlil emang bid'ah ya?🤔 hemmm baru tau ada ada aja ya orang sekarang... Dikit-dikit bid'ah kafir musryik sesat kafir ajaran siapa lagi ini ya🤔
@@abuhadi9163 kau tonton juga sanie uye di sana jelas terbongkar dusta dari para misionaris Wahabi. Mereka hanya gerombolan perusak agama yg berpakaian seperti ustadz padahal mereka bukan ustadz.
Insyaa Allaah KH. M. Idrus Ramli akan menyampaikan tauziah khaul Almarhum pengurus masjid Fathanah Cibubur di kediaman Almarhum tsbt. Jl. H Abdurrahman Cibubur Jak Tim tgl 8 Nop 2019...Barakallaah... Aamiin
Semoga Dengan kajian2 pa Yai Banyak yg kembali kepada Ahlussunah Waljamaah disaat skrg maraknya kaum2 yg berupaya memecah belah dgn membuat hukum2 sndiri seenaknya sendiri..panjang umur Pa Yai&Kluarga juga Ulama2 dan ustadz2 ahlusunahwaljamaah yg lainnya...ayooo mengaji
Ayo smua kt dukung NU garis yg ajaranya jelas, agar kt smua masuk surga bighoiri hisaab..in shaa Allah aamiin. Moga Allah lindungi pr kiyai NU gris lurus utk mngembalikan NU pd khittoh, baarakallah...
Sebenarnya kami tak masalah dgn Wahabi, tapi wahabinya yg nganggep kita masalah, wahabi adalah kelompok yg tak bisa menerima perbedaan faham, wahabi menuduh Asy'ariyah sesat, salah satu ulama wahabi pun mengatakan pada pengikutnya jgn duduk satu mejlis dgn kami karena kami dianggap ahlul bid'ah, wahabi mengatakan semua pesantren di indonesia adalah sarang kemusyrikan, wahabi suka menonjolkan perbedaan faham sesama muslim, sehingga wahabi ini disebut radikalis oleh mayoritas muslim, bahkan wahabi telah dikeluarkan dari Ahlussunnah waljamaah oleh semua muslim dunia dalam acara muktamar ulama sedunia..
Preet Alhamdulillah Mekah Madinah dijaga SM Wahabi klo dijaga SM sufi udah pasti Mekah Madinah banyak kemusyrikan dan bid'ah Allah maha besar maha suci dan maha tahu mana yg pantas menjaga kedua kota suci
Memang betul pak yai,apa yang panjenengan ceritakan itu betul,sama seperti temen saya persis yang masuk kesalah satu aliran di luar Aswaja karena terlilit kebutuhan untuk menikah.
Assalamualaikum saudaraku ustad idrus ramli sulit rasanya jaman umat akhir jaman dapat rahmad allah kaysk ustat aku berdoa moga jadikan dulu ketua spi baru spi bisa kita jadikan ispirasi untuk islam karna jgn spi rendahkan islam karna jadi ketua berat tangung jawab nya moga indonesia mulai lihat orang kayak kiai idruslah bisa islam jaya diindonesia dandunia ami ya rabbal alamin saudaraku
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR (Bagian 2) Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur. SHOLAT 1. Tidak melafadzkan niat, seperti usholli ……., dst. ketika memulai shalat., tetapi hanya niat saja. Dalam Bab Niat Pada Shalat, Imam Syafi’i berkata, : ”Tidak memadai shalat daripada seseorang, selain bahwa ia meniatkan mengerjakan shalat. Haruslah pada setiap orang yang mengerjakan shalat pada setiap shalat yang wajib, bahwa dikerjakannya dalam keadaan suci, sesudah masuk waktu dan dengan menghadap Kiblat. Ia meniatkan shalat itu sendiri dan mengucapkan takbir. Kalau ia meninggalkan salah satu dari hal tadi, niscaya tiada memadai sahalatnya. Niat itu tidak dapat menggantikan takbir. Niat itu tiada memadai, selain ada bersama takbir. Ia tiada memadai mendahului takbir dan tidak sesudah takbir”. (Al Umm, sda. Jilid 1 hal 238 - 239). Jadi, Imam Syafi’i tidak mengajarkan sama sekali untuk melafadzkan niat, hanya niat saja. Apalagi yang disebut tahyin, dsb. Demikain juga dalam amalan lainnya, seperti wudhu’, Imam Syafi’i juga tidak mengajarkan melafadzkan niat. 2. Imam Syafi’i tidak mengajarkan tambahan sayidina dalam shalawat shalat. Dalam Al Umm tertulis: “Dikabarkan kepada kami oleh Ar Rabi’, yang mengatakan dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i, yang mengatakan, dikabarkan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad, yang mengatakan disampaikan hadits kepadaku oleh Shafwan bin Salim, dari Abi Salamah bin Abdurrahman, dari Abi Hurairah, bahwa ia bertanya: “Wahai Rasulullah! Bagaimana kami bersalawat kepada Engkau, yakni dalam shalat?” Nabi s.a.w. menjawab: “Kamu bacalah: “ Allahhumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammad kama shallaita ‘ala ‘Ibraahim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarakta ‘ala Ibraahima”. (Al Umm, Jilid 1 hal. 276) “Dikabarkan kepada kami oleh Ar-Rabi’, yang mengatakan dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i, yang mengatakan: dikabarkan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad yang mengatakan disampaikan kepadaku hadits oleh Sa’ad bin Ishak bin Ka’ab bin ‘Ujrah, dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Ka’ab Ibnu ‘Ujrah dari Nabi s.a.w., bahwa Nabi s.a.w. mengucapkan dalam shalat: “Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiima wa aali Ibraahiima, wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammmadin, kamaa baarakta-‘alaa Ibraahima wa aali Ibraahima, innaka hamidum majjid”. (Al Umm, Jilid 1 hal. 276). Jadi, bukan pakai “Fila ‘alamina innaka…” dalam sholawat tsb. Dua shalawat itulah yang disampaikan Imam Syafi’i untuk dibaca dalam shalat dan tidak ada kata “sayyidina”.
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR (Bagian 3) Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur. 3. Imam Syafi’i tidak mengajarkan meringkas shalawat Nabi. Ajaran shalawat Nabi yang dibaca dalam shalat dalam Al Umm adalah seperti pada butir 3 di atas, baik dalam tahiyyat awal maupun tahiyyat akhir dan Imam Syafi’i tidak mengajarkan bahwa sekurang-kurangnya membaca Allaahumma shaali ‘ala Muhammad. Catatan penulis: Menurut Akhli Hadits yang lain bahwa Nabi s.a.w. melarang hanya membaca shalawat hanya kepada beliau dengan tidak menyertai shalawat kepada keluarga beliau. 4. Adzan Jumat hanya satu kali, yaitu ketika imam sudah duduk di mimbar dan oleh satu juru adzan. Imam Syafi’i berkata: “Saya menyukai bahwa adzan pada hari Jumat itu, ketika Imam masuk masjid. Dan ia duduk pada tempatnya yang ia berkhutbah, yang mana di atas tempat itu kayu atau pelepah kurma atau mimbar atau sesuatu yang tinggi atas lantai. Apabila Imam telah berbuat demikian, lalu juru adzan melaksanakan adzan. Apabila telah selesai, lalu imam itu berdiri, lalu membaca khutbah. Tiada lebih dari yang demikian. Saya menyukai bahwa dilakukan adzan oleh juru adzan yang satu orang, apabila imam itu sudah berada di atas mimbar. Tidak dilakukan sejumlah juru adzan-juru adzan. “Dikabarkan kepada kami oleh Ar-rabi’, yang mengatakan dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i yang mengatakan dikabarkan kepada saya oleh orang yang dapat dipercaya, dari Az-Zuhri, dari As-Saib bin Yazid: bahwa adalah permulaan adzan itu bagi Jum’at, ketika imam duduk di atas mimbar pada masa Rasulullah s.a.w., Abu Bakar dan Umar. Tatkala masa Kahlifah Usman dan telah banyak orang, lalu Usman menyuruh dengan adzan kedua. Lalu dilaksanakan adzan itu. Maka tetaplah urusannya yang demikian. “Atha’ menentang bahwa Usman yang mengadakan adzan kedua itu. Dan mengatakan adzan kedua itu diadakan oleh Mu’awiyah - dan Allah ta’ala yang lebih mengetahui. Manapun yang dua itu yang mengadakan, maka keadaan pada Masa Rasulullah s.a.w. (satu kali adzan-pen) adalah saya lebih menyukai.” (Al Umm, Jilid 2 hal 15 &b 16). Jadi ajaran Imam Syafi’i adalah adzan Jum’at hanya satu kali. 5. Tidak ada shalat sunat qobliyah (sebelum) Jumat. Dari uraian pada butir 5 di atas dapat diketahui bahwa yang diajarkan Imam Syafi’i adalah adzan Jum’at itu hanya satu kali, yaitu ketika sudah masuk waktu dan imam sudah masuk masjid kemudian duduk di atas mimbar. Begitu selesai adzan imam langsung berkhutbah. Jadi baik Imam maupun makmum tidak ada waktu untuk shalat qobliyah Jum’at, karena jamaah wajib mendengarkan khutbah. Demikian pula yang diperbuat semasa Raulullah s.a.w. Lagi pula dalam pembahasan shalat Jum’at ini sama sekali Imam Syafi’i tidak menyinggung shalat qoblyah Jum’at. 6. Imam Syafi’i tidak mengajarkan sama sekali bacaan-bacaan sebelum khutbah, seperti Yaa ma’syirol muslimin dan sebagainya. Sebagaimana kutipan pada butir 5 di atas tidak ada sama sekali adanya bacaan ma’shirol dst. Karena, menurut Imam Syafi’i begitu masuk waktu, maka imam duduk di atas mimbar dan juru adzan langusng adzan, sesudah itu Khotib langsung berhotbah tidak ada amalan lainnya. 7. Sunat surat yang dibaca pada malam Jum’at. Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad yang mengatakan disampaikan hadits kepada saya oleh Abdullah bin Abdurrahman bin Mu’ammar, bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Perbanyaklahlah selawat kepadaku pada hari Jum’at!. Disampaikan kepada kami, bahwa barang siapa membaca Surat Al-Kahfi, niscaya ia terpelihara dai fitnah Dajjal.” Saya menyukai banyaknya selawat kepada Nabi s.a.w., dalam segala hal. Pada hari Jum’at dan malamnya saya lebih menyukai lagi. Saya memandang sunat membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at dan siangnya, karena telah datang hadits padanya”. (Al Umm, Jilid 2 hal 50). 8. Berdzikir dan berdoa sesudah shalat. Imam Syafi’i mengajarkan untuk merendahkan suara (tentunya sendiri-sendiri/tidak berjamaah), kecuali untuk mengajarkan ma’mum yang belum bisa. Imam Syafi’i berkata: “ Saya memandang baik bagi imam dan ma’mum bahwa berdzikir kepada Allah, sesudah keluar dari sholat. Keduanya itu menyembunyikan dzikir, kecuali bahwa Ia itu imam yang harus orang belajar daripadanya. Maka ia mengeraskan suaranya, sehingga ia melihat bahwa orang telah mempelajari dari padanya. Kemudian ia mengecilkan suaranya. Allah s.w.t. berfirman, artinya:” Dan janganlah engkau shalat dengan suara keras dan jangan pula diam saja”. (S Al Israa’, ayat 110). Yakni - Allah Ta’ala yang Maha Tahu, ialah doa. Tidak engkau keraskan, artinya: tidak engkau tinggikan suara. Dan tidak engkau diam saja: sehingga tidak dapat engkau dengar sendiri. Saya mengira bahwa Nabi s.a.w. mengeraskan sedikit suaranya, supaya manusia dapat belajar daripadanya. Yang demikian itu, karena riwayat yang kami tuliskan bersama ini dan lainnya, tidak disebutkan padanya sesudah memberi salam, akan adanya pembacaan takbir dan tahlil. Kadang-kadang disebutkan Nabi s.a.w. berdzikir sesudah shalat, dengan yang saya terangkan itu. Dan disebutkan perginya Nabi s.a.w. dari shalat dengan tanpa dzikir. Dan Ummu Salamah menyebutkan berhentinya Nabi s.a.w. sekejap sesudah shalat dan beliau tidak berdzikir dengan keras. Saya mengira, bahwa Nabi s.a.w. tidak berhenti yang sekejap itu, selain untuk berdzikir dengan dzikir yang tidak keras suaranya.”. (Al Umm, Jilid 1 hal. 296).
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR (Bagian 4) Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur. JENAZAH 1. Wanita selain dikafani dipakaikan pakaian. Imam Syafi’i berkata: ”Berbeda wanita dengan laki-laki tentang kafan apabila kafan itu ada. Maka dipakaikan pada wanita itu baju, kain sarung surban (kerudung: pen.) dan dibungkus. Diikatkan kain pada dadanya dengan semua kain-kain kafannya. Saya lebih menyukai diletakkan kain sarung sebelum baju. Karena disuruh oleh Nabi s.a.w. dengan yang demikian itu pada putrinya” (Al Umm, Jilid 2 hal 191). 2. Dalam pembahasan shalat Jenazah, sebagimana tidak adanya ajaran dari Rasulullah s.a.w, maka Imam Syafi’i juga tidak mengajarkan sama sekali adanya pembacaan al-Quran, doa dan dzikir sehabis shalat jenazah. (Catatan penulis: Doa adanya dalam shalat jenazah ) 3. Ketika menguburkan jenzah, tidak ada ajaran Imam Syafi’i tentang adzan dalam kubur. Dalam Bab pembacaan ketika menguburkan mayat’, Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Ar Rabi’, yang mengatakan: dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i yang mengatakan: “Apabila diletakkan mayat dalam kubur, maka orang meletakkannya membaca, : “Bismilaahi wa ‘ala millati rasulullahi solallahu ‘alaihi was sallam’, kemudian berdo’a”. (Al Umm, Jilid 2 hal 219). 4. Tidak ada pembacaan talkin, Al-Quran, tahlilan dan doa bersama, setelah mayat dikuburkan. Pada bab ‘Apa yang ada sesudah mayat dikuburkan’, Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Ar Rabi’, yang mengatakan kepada saya dari sebahagian orang yang telah lalu, bahwa ia menyuruh duduk pada kuburan, apabila telah dikuburkan mayat, kadar waktu disembelihkan binatang sembelihan. (Al Umm Jilid 2 hal. 216). ). (Jadi. Tidak ada lagi baca- bacaan apa-apa, pen.). Seperti butir 3 di atas Imam Syafi’i menganjurkan berdoa ketika meletakkan mayat ke dalam kubur. Catatan penulis: Jadi hanya duduk sebentar. Waktu menyembelih binatang tidak lama dan tidak memungkinkan membaca talkin, Al Quran, tahlilan dan doa bersama apalagi yang panjang. Nabi s.a.w. memerintahkan hanya mohon ampun untuk si mayit(sendiri-sendiri). 5. Ma’tam. Ma’tam atau berkumpul-kumpul pada ahli mayyit. Menurut Imam Syafi’i berkumpul-kumpul pada akhli mayyit (ma’tam) adalah hukumnya dilarang, yakni larangan makruh. Imam Syafi’i berkata: “Dan saya memandang makruh mengadakan ma’tam . Yaitu berkumpul wlaupun tidak menangis. Karena yang demikian itu menimbulkan kesedihan dan memberatkan biaya, serta dalil atsar yang telah lalu”. (Al Umm, Jilid 2 hal. 223). (Catatan penulis: Maksud atsar yang telah lalau ialah dalam hal meratap, dimana menurut Ijma’ sahabat Nabi s.a.w., bahwa hukum berkumpul kumpul pada akhli mayyit hukumnya sama dengan meratap. Menurut ulama lain hukum meratap adalah haram. Makruh berarti berpahala meninggalkannya, tidak berdosa dikerjakan. Kalau tidak berpahala tentu tidak ada yang dihadiahkan kepada si mayit.) 6. Membuatkan makanan untuk keluarga akhli mayit Imam Syafi’i berkata: “Saya menyukai bagi tetangga mayat atau kerabatnya. Membuat makanan untuk keluarga mayat pada hari meninggal dan malamnya, yang mengenyangkan mereka. Dan itu adalah perbuatan orang-orang yang sebelum kita dan sesudah kita. Karena tatkala datang berita wafatnya Ja’far , maka Rasulullah s.a.w. bersabda: “Buatkan makanan untuk keluarga Ja’far. Karena telah datang urusan yang menyibukkan mereka.” (Al Umm, sda. Jilid 2 hal. 220). Catatan penulis: Jadi, bukan Akhli mayit yang membuatkan makanan untuk tetangga dan yang lainnya. 7. Ziarah kubur tidak membaca surat Yaa Siin. Dikatakan Imam Syafi’i: “Adapun apabila Anda berziarah. Maka anda meminta ampun (maksudnya meminta ampun untuk si mayat-pen.)). Dan haruslah hati anda mengingati urusan akhirat.” (Al Umm, Jilid 2 hal. 219). Demikianlah beberapa catatan saya dari hasil pengamatan terhadap Kitab Al Umm oleh Imam Syafi’i (Ulama Besar pendiri Mazhab Syafi’i). Semoga kita dapat meneladani beliau dengan sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat. Aamin. Wallahu a’lam. Turob Djuhani
Bismillahir Rahmanir Rahim S.Salam dan selawat Kepada: Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. Pertanyaan mahasiswa: Adakah kalian bersetuju semua sahabat itu sesat kecuali 3 orang: Miqdad bin Aswad, Abu Dzar dan Salman al-Farisi menurut sumber Syiah? Jawapan 1. Al-Qur'an sebagai asas agama Islam Sesat atau kafirnya seorang muslim termasuk sahabat, adalah terletak kepada sejauh mana mereka percaya dan menghayati ajaran al-Qur'an dalam kehidupan mereka. Jawapan 2 Sunnah Nabi saw sebagai asas agama Islam selepas al- Qur'an. 2. Sejauh mana mereka percaya dan menghayati Sunnah Nabi saw dalam kehidupan mereka. Jawapan 3 3.Justeru, ia bukan soal kalian bersetuju atau pun tidak dengan seorang itu sesat atau kafir kerana ia berkait rapat dengan sistem nilai yang diakui oleh Allah dan Rasul-Nya. Jawapan 4 4. Sumber Sunni tentang kesesatan atau kekafiran majoriti para sahabat Nabi saw selepas kewafatan Nabi saw kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw, boleh didapati dalam Sahih al- Bukhari, Kitab al-Riqaq, bab al- Haudh, hadis no.584, 585,586, dan 587. Hadis no. 587 menyatakan bahawa mereka (sahabat) telah murtad ke belakang. Justeru, aku tidak melihat mereka (sahabat) terselamat melainkan segelintir daripada mereka (bilangan yang sedikit) seperti unta yang tersesat atau terbiar daripada pengembalanya (mithlu humali nna'am). Jawapan 5 5. Sahih Muslim, Kitab al-Fadha'il, bab Ithbat Haudhi Nabiyyi-na menyatakan bahawa hanya sedikit sahaja sahabat yang selamat kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw. Lihat, hadis no. 26, (2290), (2291), no. 27 (2293), 28, (2294), 32 (2297), 40 (2304). Hadis no. 29 (2295) " Sesungguhnya aku akan mendahului kamu di Haudh. Tidak ada seorang pun daripada kamu (para sahabatku) akan mendatangiku sehingga dia akan dihalau atau diusir daripadaku sebagaimana dihalau atau diusir unta yang sesat (bilangan yang sedikit). Aku bersabda: Apa salahnya? Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka. Jauh! Dari rahamat Tuhan (suhqan). Jawapan 6 Al-Qur'an 6. Hanya sedikit sahaja di kalangan orang Islam yang mengikut al-Qur'an 100% sebagaimana Firman-Nya Surah al-Saba' (34): 13 " dan sedikit sahaja di kalangan hamba-hamba-Ku yang berterima kasih". Ini bererti kebanyakan orang-orang Islam sama ada sahabat atau bukan sahabat sedikit sahaja yang berterima kasih. Justeru, mereka disiksa oleh Allah swt kerana tidak berterima kasih. Jawapan 7 7. Sila baca teks Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim tentang kekafiran majoriti para sahabat kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw. Justeru, ia menyalahi akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah yang percaya semua sahabat adalah adil. Jawapan 8 8. Kekafiran majoriti para sahabat selepas kewafatan Nabi saw sengaja disembunyikan oleh para ulama Ahli Sunnah Wal-Jamaah dan Wahabi di Nusantara. Mereka meninggalkan penerjemahan bab al- Haudh dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim ke dalam bahasa ibunda. Justeru, umat Islam di Nusantara tidak mengetahuinya, lalu mereka menuduh Syiah mengkafirkan para sahabat Nabi saw pula. Pada hakikatnya, Nabi saw sendiri yang telah mengkafirkan majoriti para sahabatnya kerana mereka telah mengubah Sunnahnya menurut Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Jawapan 9 9. Sila lihat, renungan 92. "Pengubahan al-Qur'an (Tahrif al-Qur'an) dalam buku-buku Sunni, Pengubahan Sunnah Rasulullah saw, penghinaan terhadap Rasulullah saw oleh para sahabat dan kekafiran majoriti para sahabat oleh Rasulullah saw sendiri" sila layari: al-mawaddah. info Oleh: Pencinta al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW. Sila rujuk: drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQXF6VWJRNkdZYmdMS25Da2NkRkU1YjVaLWRz/view?usp=drivesdk drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWY0dEVk9UekR1c0E/view?usp=drivesdk drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWdXZubUJzRHllXzQ/view?usp=drivesdk drive.google.com/file/d/12aImJbBv1e0cSE6vBNmVsjG7Wk8fmvKr/view?usp=drives drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQWxJSzNQRFltNU0/view?usp=drivesdk drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQ0lZNVRCTEpOQXM/view?usp=drivesdk Sila layari web: almawaddah.info
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR (Bagian 1) Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur. Mau bermazhab Syafi’i yang benar dari mana tahu?
Jawabannya tentu saja dari kitab yang di tulis oleh Imam Syafi’i sendiri. AIR 1. Air musta’mal. Menurut Imam Imam Syafi’i yang didasarkan pada hadits-hadits Rasulullah s.a.w., yaitu tidak mengajarkan adanya air musta’mal. Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Sufyan dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah r.a., bahwa : “Rasulullah s.a.w. mandi dari al-qadah, yakni al-faraq (sesuatu dari penyukat sebesar empat puluh kati). Adalah aku dan beliau mandi dalam satu bejana”. Dikabarkan kepada kami dari Ibnu Uyainah, dari ‘Amr bin Dinar, dari Abisy-sya’tsa, dari Ibnu Abbas, dari Maimunah, bahwa ia dan Nabi s.a.w. mandi dari satu bejana. Diriwayatkan dari Salim Abin-Nadlar, dari Al-Qasim, dari ‘Aisyah, yang mengatakan: ”Adalah aku dan Rasulullah s.a.w mandi dari satu bejana, dari janabah”. Imam Syafi’i berkata: “Dengan ini, kami mengambil pengertian, bahwa tiada mengapa mandi dengan air kelebihan orang berjanabah dan orang haid. Karena Rasulullah s.a.w. dan ‘Aisyah mandi dari satu bejana dari janabah”. (Terjemahan Al Umm, Jilid 1 hal 44 - 45). WUDHU 1. Tidak bacaan atau dzikir ketika membasuh anggota wudhu. Saya tidak menemukan hal ini dalam Al Umm. 2. Mengusap atau menyapu kepala. Sebagaimana dalam Al Maaidah ayat 6 dan hadits nabi dalam wudhu bukan membasuh sebagian kepala, tetapi mengusap atau menyapu kepala. Dalam Al Umm juga disebut menyapu atau mengusap bukan membasuh tapi menyapu. Catatan saya: Kalau membasuh seperti mengambil seceduk air lalu membasuh kepala. Kalau mengusap hanya dengan bekas-bekas air atau butiran air. Menurut Ust Hadi Hidayat, mengusap kepala mengambil air dengan telapak tangan kemudian dibalikkan, barus diusap ke kepala. Dalam Al Umm ada dua cara mengusap kepala. Yang pertama mengusap Sebagian kepala. Ini berdasarkan penafsiran secara Bahasa mengenai ayat Al Maidah ayat 6. Yang ke dua: Imam Syafi’i memberi pilihan, yaitu mengusap seluruh kepala. Imam Syafi’i berkata : “Dan pilihan bagi orang yang berwudhu’, ialah bahwa ia mengambil air dengan dua tangannya. Lalu ia menyapu bersama kedua tangan itu kepalanya. Ia hadapkan kedua tangan itu dan ia belakangkan. Ia mulai dengan depan kepalanya, kemudian dijalankannya kedua tangan itu ke kuduknya. Kemudian, dikembalikan keduanya, sehingga kembali ke tempat yang semula”. Begitulah diriwayatkan, bahwa Nabi s.a.w. meyapu kepalanya. (Al Umm. Jilid 1 hal. 74).
Idrus Ramli Ahlul Bid'ah. Tidak mau berpegang kepada petuunjuj Allah dan Rasul s.a.w. Contoh: Menghadapi Perbedaan pendapat kembali kepada pendapat Ulama. Padahal petunjuk Allah harus kembali kepada Allah dan Rasul s.a.w. “….Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya).” (an-Nisaa (4) : 59).
TIDAK BOLEH MENTA’WIL firman Allah : وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا “…Dan tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat. Semuanya itu dari sisi Rabb kami“. [Ali-Imran/3:7]. Kalau menta’wil berarti mengatakan Allah salah bicara. Misalnya: Allah menghendaki bicara menguasai, tapi salah ngomong istiwa. Imam Malik rahimahullah pernah berkata: الاستواء معلوم، والكيف مجهول “Sifat istiwa’ sudah maklum (jelas diketahui maknanya), dan kaifiyahnya majhul (tidak diketahui bagaimana caranya).” KALAU MENTA’WIL BERARTI MENGANGGAP ALLAH SALAH BICARA. MISAL ALLAH ISTIWA. KALAU YANG DITA’WIL BERARTI KEKUASAAN. BERARTI MENGGAP ALLAH SALAH BICARA. ALLAH HENDAK MENGATAKAN KEKUASAAN, TAPI SALAH NGOMONG JADI ISTIWA (BERSEMAYAM). JANGAN DIPIKIRKAN ALLAH ISTIWA SEPERTI MAKHLUK. CONTOH LAIN: ALLAH PUNYA TANGAN. JANGAN DIBAYANGKAN SEPERTI TANGAN MAKHLUK. SESAMA MAKHLUK SAJA TIDAK SAMA. TANGAN MONYET TIDAK SAMA DENGAN TANGAN MANUSIA. TANGAN KURSI JUGA TIDAK SAMA DENGAN TANGAN MANUSIA. TIDAK ADA SESUATU APAPUN SEPERTI ALLAH. TANGAN ALLAH TIDAK SAMA DENGAN TANGAN MAKHLUK.
Sekedar saran coba lah ikut sunnahnya para imam. Berguru dengan banyak guru. Beberapa imam berguru dengan imam lainnya tapi hasilnya tetap saja berbeda dalam beberapa hal tapi toh tidak sampai menghina dan menghujat satu sama lain. Coba lah sebagai para penuntut ilmu lebih santun lagi dalam bertukar pikiran. Toh saya pikir tujuannya sama mencari Ridha Allah dan Rasulnya. Wallahu alam bi sawab
Saya tidak membenci kh idrus ramli ketika beliau mengatakan, bahwa ustadz2 salafi tiap bulannya di bayar sekian, karna itu tanggung jawab beliau di hari perhitungan kelak. cuma nasehat saya gini, walaupun misalnya ada orang yang mengatakan dia pernah di bayar sewaktu jadi ustadz salafi, jangan langsung di telan mentah2 omongan orang tersebut, karna orang yang membenci dakwah salaf pasti berusaha memburukkan namanya walaupun dengan cara berdusta. karna kita tidak tau banyak orang yang menyandarkan dirinya pada salaf tapi tujuannya buruk, yang akhirnya merusak nama atau dakwah ustadz2 salafi yang lain yang berjalan di atas haq. Karna tak dapat di pungkiri juga di dalam NU ada tokohnya yang berpikiran liberal, apakah dengan begitu berarti boleh di hukumi setiap ustadz2 NU pikirannya liberal ? tentu jawaban tidak boleh ! maka dari itu yang bijaklah dalam menilai, karna dakwah salafi itu adalah dakwah yang haq walaupun manusia banyak yang ingin merusak jalannya, karna mereka hanya menyampaikan bagaimana cara Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya dalam beragama. sumbernya jelas Al-Qur'an dan Hadist, pemahamannya jelas mengikuti metode para sahabat dan orang yang mengikuti mereka dengan baik. Semoga Allah تعالى . menjaga kesehatan kh idrus ramli.
Sebaliknya bapa tabayyun dulu sama ustadz, Itu sebagian contoh yg diceritakan, cobak kita berfikir sedikut, beliau habiskan waktu untuk meneliti aliran" yg menyimpang seperti itu, artinya apa, beliau hafal banyak haditz, semoga kita membiasakan diri untuk husnuzon kpd para ulama habaib dan para ustadz, yg menyampaikan yg benar itu benar dan yg batil itu batil
Kalo kita balikan pertanyaan itu ke ustad ustad wahabi,, apa jawaban ente,,, membidah kan org seenak udel,,, diajak tabayun,,, malah kabur,,, mikir lah
segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah itu benar sekali .itu sesuatu yg rasional kenapa krn segala yg diciptakan Allah sudah otomatis berjalan sesuai hukum2 alam yg berlaku secara oromatis contohnya pohon berkembang dari kecambah kemudian tumbuh jadi pohon kemudian berbunga dan berbuah kemudian menua dan mati itu semua sudah diatur secara otomatis oleh Allah begitupun alam semesta ini semuanya sudah diatur secara otomatis oleh Allah .artinya segala sesuatu ditakdirkan sesuai dgn sunnatullah.
Kenapa hati itu jika dikoreksi dan kesalahannya dikemukakan, hati itu tidak mau terima kemudian balik menyalahkan yg mengemukakan kesalahannya itu..? Seperti Ada dokter menginfokan penyakit yg diderita pasiennya tapi pasiennya itu tdk terima dan balik mengatakan dokternya itu yg sakit.. Memang aneh org itu cenderung akan memusuhi org yg beda.. Dan bagaimana ketika masuk dizaman perbedaan tanpa batas dan setiap org wajib menerima perbedaan, dapatkah tercipta kedamaian?
Sebenarnya kami tak masalah dgn Wahabi, tapi wahabinya yg nganggep kita masalah, wahabi adalah kelompok yg tak bisa menerima perbedaan faham, wahabi menuduh Asy'ariyah sesat, salah satu ulama wahabi pun mengatakan pada pengikutnya jgn duduk satu mejlis dgn kami karena kami dianggap ahlul bid'ah, wahabi mengatakan semua pesantren di indonesia adalah sarang kemusyrikan, wahabi suka menonjolkan perbedaan faham sesama muslim, sehingga wahabi ini disebut radikalis oleh mayoritas muslim, bahkan wahabi telah dikeluarkan dari Ahlussunnah waljamaah oleh semua muslim dunia dalam acara muktamar ulama sedunia
Mari kita ikuti tuntunan,QUR,AN DAN HADITS SHOKHEH dijamin tidak sesat....ahlisunah adalah orang yg beribadah mengikuti ALLAH DAN MENGIKUTI SUNAH ROSUL DAN SAHABAT.....tidak membuat ibadah(syareat sendiri).
Mana dalil soheh tentang melarang yasinan malam jum'at, dan tahlilan, keluarkan dalilnya, tanya sama pembesar anda, siapa imam yg diikuti, dan apakah semua perkataan imam tsb diikuti atau dipilah pilah....?
Kita ikut al quran, ikut sunnah dan juga ikut sahabat. Tp jgn lupa, kita bisa mengikuti itu semua tanpa ada ulama. Apa yg dibilang ulama itulah yg kita ikut.
@@Megatron238 👍👍 kita mengikuti ulama tapi ulama yg robbani...maksudnya menyampekan ajaran yg diwariskan oleh rosululloh.ajaran yg berdasar pada Qur,an dan hadits yg shoheh.
Apa bukti kebenaran wahabi???? Kembali kepada quran dan hadis adalah propagandan yg nyata untuk nenyerang ahli sunah waljamaah yg sdh sepakat dgn berbagai berbedaan di badhab yang 4...hidup rukun saling menghormati dan islam maju dan berkembang...Bukti kebenaran ahli sunah adalah mayoritas umat islam meski di bantah oleh wahabi bahwa ahli sunah itu kelompok yg asing dan sedikit !!!! Dalil yg menunjukan bahwa mayoritas itu kafir memang tetap relevan sampai saat ini. Di zaman nabi mayoritas manusia mekah itu kafir sementara umat islam sedikit ....zaman sekarang umat manusia di dunia ini mayoritas kafir tetap relevan dgn dalil nabi sampai sekarang... Yg asing dan sedikit itu bukan wahabi, tetapi mereka adalah orang sholeh dari kelompok mayoritas muslim....Klu wahabi mengaku yg asing dan sedikit maka si'ah, ahmadiah, Ldii dan yg lain lainnya akan mengaku akulah yg asing dan sedikit.
Aww. Pak Kiyai... ASWAJA itu dicetuskan oleh imam Al-Alasyrai adalah mengabungkan pemikiran Syiah dgn Mutazilah (liberalisme). Karena ada pertentangan terus yg tajam antara Syiah dan Multazilah di abad 3 H atau 9 H. Asyhari sendiri adalah murid Wasil bin Atha faham Muktazilah. Klu Wahabi dan Syalafi itu lahir belakang lebih dekat pada pemahaman Syiah.
Inti dari semua pengisian Idrus Ramli itu hanya ada dua hal 1. Mengumpat dan memfitnah wahabi. 2. Beraqidah spt Atheis yaitu TIDAK ADA Allah (Allah tdk wujud dimanapun jua). Akibatnya kelak pasti lama di yaumil hisab (lantaran disuruh mencari Wahabi yg di fitnahnya) ATAU langsung masuk neraka lantaran menolak seluruh Alquran (Naudzu billahi min dzalik.)
Saya msh bingung, mngapa hti di samakan sesat , sama dg wahabi, syiah, dn liberal.. bukankah. Hti hanya organisasi... bkn faham, aliran atau mazhab? Ada yg bisa mmberi penjelasan pd saya...?
Gx faham bljr lg, biar faham. Hti sm keyakinanya dgn mujasimah , tidak percaya qodo'dan qodar. Sedangkan ahlusunnah, beriman adanya qodo'dan qodar. Ya jls beda nya gituh....
kata Paman sy yg Ulama aswaja.membberi penjelasan klo HTI ngambil madhab secara acak.apa saja boleh masuk ...yg penting tujuannya yaitu mendirikan khilafah.
Pak kiyai diarab saudi sekolah aja digajih,apalagi sudah bekerja pasti digajih lebih besar.Setelah selesai belajar disaudi dan berdakwah yg hak,jauh dari syirik dan bid'ah maka gak heran klu besar gajihnya.Wong yg gajih bukan negara kita kok pak kiyai yg repot.
Kalau wahabi sesat. Berarti orang yg berhaji itu makmum kepada imam yg sesat.krn imam imam di masjid nabawi dan masjidil kharam semuanya wahabi. Ahli sunah waljamaah itu sumua umat islam yg mengkuti rosul dan shohabat shohabatnya. Itu dul
Ustadz2 yg disebut2 pentolan Wahabi sprti Khalid, syafiq, firanda dll kok gk pernah njelek2in aswaja yah...? Bhkan kajiannya sering bikin nangis... Sementara itu ada ustadz2 besar yg selalu jelek2in "wahabi"... Apakah seperti itu yg disebut ahli sunnah? Sementara yg dihina2 tdk pernah bikin klarifikasi dan hanya fokus pd isi ceramah yg menyejukkan.... Jd bingung.... Mau ikut kajiannya siapa iniiiii...... Help....
Ahlussunah wal jamaah ada dipertengahan antara liberal dan asy 'ariyah. Klo Syi'ah sudah jelas musuh Islam. Tpi ada jg tuh ormas yg berkawan mesra bgt dgn syiah.😀
Ngaku ahlussunnah tapi mengerjakan ritual ibadah yg tdk diajarkan oleh Rasulullah dan Sahabat, sedangkan ritual ibadah yg diajarkan saja belum habis dikerjakan semua, hhhh lucu sodara² ini 9:02 ada juga org yg dtg tahlilan 7hr ke rmh org meninggal dgn niat makanan, klo ga ada makanan, ga dtg, itu termasuk ikhlas yg nomor brpa pak ustadz? Hhhh
Betul mereka beraqidah tri tauhid. Rasul dan para shahabat tak pernah ajarkan. Bukan mengharap makanan tapi keberssmaxn hidup di kampuang. Juga mengharsp ridha Allah.
Asslkm Ustad Idrus Ramli. ada sebagian ulama ujung sumatra tidak senang dan suka kalau Ajaran Tauhid dan Tasawuf di ajar kan oleh MURABBI kami dan memusuhi kami secara bathiniah. bagai mana sikap Ustad hal itu dan Ajaran Murabbi kami itu telah mencapai asia tenggara dan timur tenggah juga turki dan cucu nya Syech Abdulqadir Aijailani yaitu Syech Syarif dan Syech Fadil telah mengakui ajaran dan Murabbi kami. bagai mana tanggapan Ustad. ( dari MPTT I )
Kok Ustad idrus menyebut HTI salah satu yg dsbtkan sbgi aliran sesat??? Pdhl byk kyai Ahlussunah didlmnya. Jd mohon dikoreksi pak kyai. Sy jd tdk respek lg sama njenengan. Krn saya mrs Anda satu diantara kyai NU yg msh lurus
*Mengaku ahlussunnah* tapi banyak amalan2 yg ngga ada dalilnya dibilang sunnah Rasulullah Shollolohu alaihiwasalam. Fakta mencengangkan : Maulid Nabi sunnah nasrani dan syi'ah , hanya mengganti hari lahir tuhan yesus diganti hari lahir Nabi. (Ngga jelas NABI siapa yg diperingati). TAHLILAN (kenduri mayat) sunnah sidharta gautama. Hanya diganti shalawat dan tahlil.
@@safiisaja4218 🤣🤣🤣🤣ibadah kok disamain sama logika. Mending TAHLILAN (bid'ah mungkarah/haram dijalankan) dari pada mabok (minum khamr haram) Dari haram ke haram ngga ada mendingnya.
@@giribib9661 ya sudah. Klo gt tiap ada tmen ato sodara gw yg meninggal, gw ajak keluarganya mabok dan main judi. Lumayan buat hiburan. Thanks penjelasanya
Semakin ngaur, peke royi’ sendiri, kelas berapa penyampaian nya tanpa kolallah dan kolarrasul. Ini yg taqliq buta mazhab aliran yg paling benar. Sama gayak mengajak org nasrani yg taksub pd aliaran masing2 ada katolik protesrant dll. Islam itu tidak menyeru utk golongan nya. Semua itu sudah sempurna yg para ulama’ kaji. Kembali pd sunnah nabi dan para2 sahabat2 generasi terpuji. Ini salah satu ustadz2 cebisan2 yg ngaku dia saja golongan aswaja tapi mewahabi2 kan ulama spt Buya Hamka
semoga KH. M. Idrus Ramli dan kita semua dirahmati Allah.
Salam dari Malaysia.
MasyaAllah, tausiah sangat masuk dihati, sy berharap kyai bisa ber tausiah didaerah sy, krn daerah sy bnyk aliran Islam
Assalamu'alaikum Serang Banten nyimak KH Idrus Ramli semoga Allah SWT melindungi mu dlm berdakwah amin 🙏 terimakasih sehat selalu kyai 😇
Semoga allah menjaga ulama ulama aswaja agar senantiasa terus berdakwah demi tegaknya ajaran ahlussunnah waljamaah di seluruh dunia
KH. M. Idrus Ramli semoga selalu sehat.
Nasihatnya: menjaga Islam agar tidak timbul perpecahan.
Terasa sejuk dlm menyimak kajiannya.
Mau sejuk masuk kulkas
@@rosmisanan8559 hedeeh gak faham bahasa orang dewasa
Alhamdu Lillah. Sejuk tercerahkan
Sejuk ceramahnya , banyak ilmu yg kita dapat.
ya ALLAH, muliakan guru kami KH. M. Idrus Ramli
Kiyai ahli sunnah waljamaah,teruskan perjuanganmu kiyai
@@joyajoyne2785 wahabi kjawarij
Aswaja sesat tidak merasa! Ahli bid,ah!
Smg beliau selalu sehat dan panjang umur
ALHAMDULILLAH 🤲
SEMOGA CHANEL-CHANEL ASWAJA TAMBAH BERKEMBANG, MENCERAHKAN DAN MENCERDASKAN UMMAT ISLAM DI NEGERI INDONESIA TERCINTA INI.
Aamiin ya RABB 🤲💕🤲
Waspadalah...
Tolong bagi kawan-2 saudara yg membaca ini. Terus komen ketika melihat video KH. Idrus romli untuk membuat chanel pribadi yang khusus. Sehingga video beliau akan lebih fokus. Tdk berpisah hanya disebar oleh cahnel2 yg berbeda. Tdk satu wadah serumpun.
Ya apapun sebisanya kita ummat yg lurus dijalannya sangat butuh ustat yg ilmunya kiai wali moga jadi yg lebih karna lillah
9
MasyaAllah.. Terang benderang..
Subhanallah..terimaksih ustadz pencerahannya.smoga Allah selalu merahmati dimanapun berada, teruslah menegakkan yg haq
Terimakasih ustad pencerahan dan ilmunya, semoga ustad sehat2 selalu beserta keluarganya
Alhamdulillah...trimakasih atas nasehat yg berguna
Semoga pa Kiyai selalu diberi kesehatan
Assalamu'alaikum, mari viralkan dan amalkan!
Beliau cocok kalo jadi ketua NU atau Mentri agama....biar terpelihara Islam yang lurus dan umat merasa tentram
Di juluki Wahabi...karena seseorang itu mengikuti tokoh pemikiran dan pemahaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di abad 12 H/17 Masehi...dan juga di sebut Wahabi karena orang itu berguru/mengikuti tokoh2 yg menjadikan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab sbgai rujukan utamanya.
Dan para kyai NU sanggup membuktikan penyimpangan2 dalam ajaran Wahabi yg skrng di panggil salafi..
syaikh abdulqodir aljilani itu beraqidah yg sama dgn wahabi
@@wiraagung4580 kok bisa?
syech abdul qodir itu abad 11M sedangkan wahabi abad 18M.
@@rakus-ilmu karena wahabi dan syekh adulqodir meyakini Allah di atas arsy terpisah dr makhluknya. dan menentang pendapat asy'ariyah yg menyatakan Allah di mana2. coba cek kitab beliau. alghunyah.
@@wiraagung4580 ente kurang baca
@@daniss4233 hhh. ustad ini memelihara kumis dan mencukur jenggot. sementara nabi memerintahkan sebaliknya. jd siapa yg ahlussunnah wahabi ato yg mengkritik wahabi? sy kira sudah jelas.
Salah satu ulama NU yg masih bersih dan sangat lurus, semoga Alloh slalu melindunginya
Lurus memang lurus, menurut Idrus Romli tahlilan itu hukumnya bid'ah tapi beliau takut dimusuhi, jadi tetap saja membela bid'ah . Lurus tapi tidak lurus
@@fartraveller8631 membaca tahlil emang bid'ah ya?🤔 hemmm baru tau ada ada aja ya orang sekarang...
Dikit-dikit bid'ah kafir musryik sesat kafir ajaran siapa lagi ini ya🤔
@@bejoishandsome3902 Yang bilang idrus romli looh, lihat doong videonyaa
@@fartraveller8631 Ah masak ? Pasti ada detail diskripsinya
@@ortusena tapi kalo terbukti ga boleh ngelak ya
Jauh beda nikmatnya sejuknya mendengar ceramah ustadz Aswaja di banding Wahabi.
Betul mas bro mendengar ulama aswaja ilmu bertambah kalau wahabi pasti seputar bidah bidah syrik padahal pelakunya wahabi sendiri
Kalo Mao bandingkan...
Silakan saksikan TV Rodja, wesal TV Ihsan TV insan TV,
Nah bandingkan dengan ASWAJA TV...
Semoga hidayah buat kita semua .
@@abuhadi9163 kau tonton juga sanie uye di sana jelas terbongkar dusta dari para misionaris Wahabi. Mereka hanya gerombolan perusak agama yg berpakaian seperti ustadz padahal mereka bukan ustadz.
@@qorijasima4685 bnr bg
Wahabi adlh misionaris berbaju islam.
Sabar dan Ikhlas semata2 karena Allah swt.
Smoga Allah lindungi guru kita ini..aamiin
Insyaa Allaah KH. M. Idrus Ramli akan menyampaikan tauziah khaul Almarhum pengurus masjid Fathanah Cibubur di kediaman Almarhum tsbt. Jl. H Abdurrahman Cibubur Jak Tim tgl 8 Nop 2019...Barakallaah... Aamiin
Smga bliau ttp shat wal afiat...
Semoga Dengan kajian2 pa Yai Banyak yg kembali kepada Ahlussunah Waljamaah disaat skrg maraknya kaum2 yg berupaya memecah belah dgn membuat hukum2 sndiri seenaknya sendiri..panjang umur Pa Yai&Kluarga juga Ulama2 dan ustadz2 ahlusunahwaljamaah yg lainnya...ayooo mengaji
Ayo smua kt dukung NU garis yg ajaranya jelas, agar kt smua masuk surga bighoiri hisaab..in shaa Allah aamiin. Moga Allah lindungi pr kiyai NU gris lurus utk mngembalikan NU pd khittoh, baarakallah...
Nyaman dengernya 🙏
Alhamdulilah..singa Aswaja semoga sehat selalu
Masya allah kyai idola ❤
Ya Allah, curahkan Rahmat dan karunia Mu, kpd ulama" aslussunnah wal jamaah,
Sebenarnya kami tak masalah dgn Wahabi, tapi wahabinya yg nganggep kita masalah, wahabi adalah kelompok yg tak bisa menerima perbedaan faham, wahabi menuduh Asy'ariyah sesat, salah satu ulama wahabi pun mengatakan pada pengikutnya jgn duduk satu mejlis dgn kami karena kami dianggap ahlul bid'ah, wahabi mengatakan semua pesantren di indonesia adalah sarang kemusyrikan, wahabi suka menonjolkan perbedaan faham sesama muslim, sehingga wahabi ini disebut radikalis oleh mayoritas muslim, bahkan wahabi telah dikeluarkan dari Ahlussunnah waljamaah oleh semua muslim dunia dalam acara muktamar ulama sedunia..
Kami ?
Lo aja sendiri kali ga sah bawa bawa kami segala
Kamipun alami hal yg sama.
@@tanpanama2981 kami itu lebih dari satu pham
Preet Alhamdulillah Mekah Madinah dijaga SM Wahabi klo dijaga SM sufi udah pasti Mekah Madinah banyak kemusyrikan dan bid'ah Allah maha besar maha suci dan maha tahu mana yg pantas menjaga kedua kota suci
@@triyoga3059 tdk mnjadi lndasan mezkipun seluruh dunia di kuasai wahhabi...
Mezkipun mayoritas ulama dunia aqidah nya asya'iroh
Wajib punya Guru...dilarang mengasumsikan sendiri/ mmbuat fatwa2 hanya berdasarkan asumsinya sendiri....apalagi tidak punya ilmu tapi ngaku2 ulama....
Memang betul pak yai,apa yang panjenengan ceritakan itu betul,sama seperti temen saya persis yang masuk kesalah satu aliran di luar Aswaja karena terlilit kebutuhan untuk menikah.
Sound yg bagus. Keras dan bersih
Assalamualaikum saudaraku ustad idrus ramli sulit rasanya jaman umat akhir jaman dapat rahmad allah kaysk ustat aku berdoa moga jadikan dulu ketua spi baru spi bisa kita jadikan ispirasi untuk islam karna jgn spi rendahkan islam karna jadi ketua berat tangung jawab nya moga indonesia mulai lihat orang kayak kiai idruslah bisa islam jaya diindonesia dandunia ami ya rabbal alamin saudaraku
Semoga selalu dalam lindungan Allah swt
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR
(Bagian 2)
Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur.
SHOLAT
1. Tidak melafadzkan niat, seperti usholli ……., dst. ketika memulai shalat., tetapi hanya niat saja.
Dalam Bab Niat Pada Shalat, Imam Syafi’i berkata, : ”Tidak memadai shalat daripada seseorang, selain bahwa ia meniatkan mengerjakan shalat. Haruslah pada setiap orang yang mengerjakan shalat pada setiap shalat yang wajib, bahwa dikerjakannya dalam keadaan suci, sesudah masuk waktu dan dengan menghadap Kiblat. Ia meniatkan shalat itu sendiri dan mengucapkan takbir. Kalau ia meninggalkan salah satu dari hal tadi, niscaya tiada memadai sahalatnya. Niat itu tidak dapat menggantikan takbir. Niat itu tiada memadai, selain ada bersama takbir. Ia tiada memadai mendahului takbir dan tidak sesudah takbir”. (Al Umm, sda. Jilid 1 hal 238 - 239).
Jadi, Imam Syafi’i tidak mengajarkan sama sekali untuk melafadzkan niat, hanya niat saja. Apalagi yang disebut tahyin, dsb.
Demikain juga dalam amalan lainnya, seperti wudhu’, Imam Syafi’i juga tidak mengajarkan melafadzkan niat.
2. Imam Syafi’i tidak mengajarkan tambahan sayidina dalam shalawat shalat.
Dalam Al Umm tertulis: “Dikabarkan kepada kami oleh Ar Rabi’, yang mengatakan dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i, yang mengatakan, dikabarkan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad, yang mengatakan disampaikan hadits kepadaku oleh Shafwan bin Salim, dari Abi Salamah bin Abdurrahman, dari Abi Hurairah, bahwa ia bertanya: “Wahai Rasulullah! Bagaimana kami bersalawat kepada Engkau, yakni dalam shalat?”
Nabi s.a.w. menjawab: “Kamu bacalah:
“ Allahhumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammad kama shallaita ‘ala ‘Ibraahim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarakta ‘ala Ibraahima”. (Al Umm, Jilid 1 hal. 276)
“Dikabarkan kepada kami oleh Ar-Rabi’, yang mengatakan dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i, yang mengatakan: dikabarkan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad yang mengatakan disampaikan kepadaku hadits oleh Sa’ad bin Ishak bin Ka’ab bin ‘Ujrah, dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Ka’ab Ibnu ‘Ujrah dari Nabi s.a.w., bahwa Nabi s.a.w. mengucapkan dalam shalat: “Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiima wa aali Ibraahiima, wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammmadin, kamaa baarakta-‘alaa Ibraahima wa aali Ibraahima, innaka hamidum majjid”. (Al Umm, Jilid 1 hal. 276). Jadi, bukan pakai “Fila ‘alamina innaka…” dalam sholawat tsb.
Dua shalawat itulah yang disampaikan Imam Syafi’i untuk dibaca dalam shalat dan tidak ada kata “sayyidina”.
Amhamdulillah ilmu bertambah
barakallah
Terbaik kiyai
Hadir..
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR
(Bagian 3)
Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur.
3. Imam Syafi’i tidak mengajarkan meringkas shalawat Nabi.
Ajaran shalawat Nabi yang dibaca dalam shalat dalam Al Umm adalah seperti pada butir 3 di atas, baik dalam tahiyyat awal maupun tahiyyat akhir dan Imam Syafi’i tidak mengajarkan bahwa sekurang-kurangnya membaca Allaahumma shaali ‘ala Muhammad.
Catatan penulis: Menurut Akhli Hadits yang lain bahwa Nabi s.a.w. melarang hanya membaca shalawat hanya kepada beliau dengan tidak menyertai shalawat kepada keluarga beliau.
4. Adzan Jumat hanya satu kali, yaitu ketika imam sudah duduk di mimbar dan oleh satu juru adzan.
Imam Syafi’i berkata: “Saya menyukai bahwa adzan pada hari Jumat itu, ketika Imam masuk masjid. Dan ia duduk pada tempatnya yang ia berkhutbah, yang mana di atas tempat itu kayu atau pelepah kurma atau mimbar atau sesuatu yang tinggi atas lantai.
Apabila Imam telah berbuat demikian, lalu juru adzan melaksanakan adzan. Apabila telah selesai, lalu imam itu berdiri, lalu membaca khutbah. Tiada lebih dari yang demikian.
Saya menyukai bahwa dilakukan adzan oleh juru adzan yang satu orang, apabila imam itu sudah berada di atas mimbar. Tidak dilakukan sejumlah juru adzan-juru adzan.
“Dikabarkan kepada kami oleh Ar-rabi’, yang mengatakan dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i yang mengatakan dikabarkan kepada saya oleh orang yang dapat dipercaya, dari Az-Zuhri, dari As-Saib bin Yazid: bahwa adalah permulaan adzan itu bagi Jum’at, ketika imam duduk di atas mimbar pada masa Rasulullah s.a.w., Abu Bakar dan Umar. Tatkala masa Kahlifah Usman dan telah banyak orang, lalu Usman menyuruh dengan adzan kedua. Lalu dilaksanakan adzan itu. Maka tetaplah urusannya yang demikian.
“Atha’ menentang bahwa Usman yang mengadakan adzan kedua itu. Dan mengatakan adzan kedua itu diadakan oleh Mu’awiyah - dan Allah ta’ala yang lebih mengetahui.
Manapun yang dua itu yang mengadakan, maka keadaan pada Masa Rasulullah s.a.w. (satu kali adzan-pen) adalah saya lebih menyukai.” (Al Umm, Jilid 2 hal 15 &b 16).
Jadi ajaran Imam Syafi’i adalah adzan Jum’at hanya satu kali.
5. Tidak ada shalat sunat qobliyah (sebelum) Jumat.
Dari uraian pada butir 5 di atas dapat diketahui bahwa yang diajarkan Imam Syafi’i adalah adzan Jum’at itu hanya satu kali, yaitu ketika sudah masuk waktu dan imam sudah masuk masjid kemudian duduk di atas mimbar. Begitu selesai adzan imam langsung berkhutbah.
Jadi baik Imam maupun makmum tidak ada waktu untuk shalat qobliyah Jum’at, karena jamaah wajib mendengarkan khutbah. Demikian pula yang diperbuat semasa Raulullah s.a.w.
Lagi pula dalam pembahasan shalat Jum’at ini sama sekali Imam Syafi’i tidak menyinggung shalat qoblyah Jum’at.
6. Imam Syafi’i tidak mengajarkan sama sekali bacaan-bacaan sebelum khutbah, seperti Yaa ma’syirol muslimin dan sebagainya.
Sebagaimana kutipan pada butir 5 di atas tidak ada sama sekali adanya bacaan ma’shirol dst. Karena, menurut Imam Syafi’i begitu masuk waktu, maka imam duduk di atas mimbar dan juru adzan langusng adzan, sesudah itu Khotib langsung berhotbah tidak ada amalan lainnya.
7. Sunat surat yang dibaca pada malam Jum’at.
Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad yang mengatakan disampaikan hadits kepada saya oleh Abdullah bin Abdurrahman bin Mu’ammar, bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Perbanyaklahlah selawat kepadaku pada hari Jum’at!. Disampaikan kepada kami, bahwa barang siapa membaca Surat Al-Kahfi, niscaya ia terpelihara dai fitnah Dajjal.”
Saya menyukai banyaknya selawat kepada Nabi s.a.w., dalam segala hal. Pada hari Jum’at dan malamnya saya lebih menyukai lagi. Saya memandang sunat membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at dan siangnya, karena telah datang hadits padanya”. (Al Umm, Jilid 2 hal 50).
8. Berdzikir dan berdoa sesudah shalat.
Imam Syafi’i mengajarkan untuk merendahkan suara (tentunya sendiri-sendiri/tidak berjamaah), kecuali untuk mengajarkan ma’mum yang belum bisa.
Imam Syafi’i berkata: “ Saya memandang baik bagi imam dan ma’mum bahwa berdzikir kepada Allah, sesudah keluar dari sholat. Keduanya itu menyembunyikan dzikir, kecuali bahwa Ia itu imam yang harus orang belajar daripadanya. Maka ia mengeraskan suaranya, sehingga ia melihat bahwa orang telah mempelajari dari padanya. Kemudian ia mengecilkan suaranya. Allah s.w.t. berfirman, artinya:” Dan janganlah engkau shalat dengan suara keras dan jangan pula diam saja”. (S Al Israa’, ayat 110).
Yakni - Allah Ta’ala yang Maha Tahu, ialah doa. Tidak engkau keraskan, artinya: tidak engkau tinggikan suara. Dan tidak engkau diam saja: sehingga tidak dapat engkau dengar sendiri.
Saya mengira bahwa Nabi s.a.w. mengeraskan sedikit suaranya, supaya manusia dapat belajar daripadanya. Yang demikian itu, karena riwayat yang kami tuliskan bersama ini dan lainnya, tidak disebutkan padanya sesudah memberi salam, akan adanya pembacaan takbir dan tahlil. Kadang-kadang disebutkan Nabi s.a.w. berdzikir sesudah shalat, dengan yang saya terangkan itu. Dan disebutkan perginya Nabi s.a.w. dari shalat dengan tanpa dzikir. Dan Ummu Salamah menyebutkan berhentinya Nabi s.a.w. sekejap sesudah shalat dan beliau tidak berdzikir dengan keras. Saya mengira, bahwa Nabi s.a.w. tidak berhenti yang sekejap itu, selain untuk berdzikir dengan dzikir yang tidak keras suaranya.”. (Al Umm, Jilid 1 hal. 296).
Telat 1 tahun, nyimak ceramahnya.
Alhamdulillaah baarokallooh Alaikum
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR
(Bagian 4)
Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur.
JENAZAH
1. Wanita selain dikafani dipakaikan pakaian.
Imam Syafi’i berkata: ”Berbeda wanita dengan laki-laki tentang kafan apabila kafan itu ada. Maka dipakaikan pada wanita itu baju, kain sarung surban (kerudung: pen.) dan dibungkus. Diikatkan kain pada dadanya dengan semua kain-kain kafannya. Saya lebih menyukai diletakkan kain sarung sebelum baju. Karena disuruh oleh Nabi s.a.w. dengan yang demikian itu pada putrinya” (Al Umm, Jilid 2 hal 191).
2. Dalam pembahasan shalat Jenazah, sebagimana tidak adanya ajaran dari Rasulullah s.a.w, maka Imam Syafi’i juga tidak mengajarkan sama sekali adanya pembacaan al-Quran, doa dan dzikir sehabis shalat jenazah.
(Catatan penulis: Doa adanya dalam shalat jenazah )
3. Ketika menguburkan jenzah, tidak ada ajaran Imam Syafi’i tentang adzan dalam kubur. Dalam Bab pembacaan ketika menguburkan mayat’, Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Ar Rabi’, yang mengatakan: dikabarkan kepada kami oleh Asy-Syafi’i yang mengatakan: “Apabila diletakkan mayat dalam kubur, maka orang meletakkannya membaca, : “Bismilaahi wa ‘ala millati rasulullahi solallahu ‘alaihi was sallam’, kemudian berdo’a”. (Al Umm, Jilid 2 hal 219).
4. Tidak ada pembacaan talkin, Al-Quran, tahlilan dan doa bersama, setelah mayat dikuburkan.
Pada bab ‘Apa yang ada sesudah mayat dikuburkan’, Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Ar Rabi’, yang mengatakan kepada saya dari sebahagian orang yang telah lalu, bahwa ia menyuruh duduk pada kuburan, apabila telah dikuburkan mayat, kadar waktu disembelihkan binatang sembelihan. (Al Umm Jilid 2 hal. 216). ). (Jadi. Tidak ada lagi baca- bacaan apa-apa, pen.). Seperti butir 3 di atas Imam Syafi’i menganjurkan berdoa ketika meletakkan mayat ke dalam kubur.
Catatan penulis: Jadi hanya duduk sebentar. Waktu menyembelih binatang tidak lama dan tidak memungkinkan membaca talkin, Al Quran, tahlilan dan doa bersama apalagi yang panjang.
Nabi s.a.w. memerintahkan hanya mohon ampun untuk si mayit(sendiri-sendiri).
5. Ma’tam.
Ma’tam atau berkumpul-kumpul pada ahli mayyit.
Menurut Imam Syafi’i berkumpul-kumpul pada akhli mayyit (ma’tam) adalah hukumnya dilarang, yakni larangan makruh. Imam Syafi’i berkata: “Dan saya memandang makruh mengadakan ma’tam . Yaitu berkumpul wlaupun tidak menangis. Karena yang demikian itu menimbulkan kesedihan dan memberatkan biaya, serta dalil atsar yang telah lalu”. (Al Umm, Jilid 2 hal. 223).
(Catatan penulis: Maksud atsar yang telah lalau ialah dalam hal meratap, dimana menurut Ijma’ sahabat Nabi s.a.w., bahwa hukum berkumpul kumpul pada akhli mayyit hukumnya sama dengan meratap. Menurut ulama lain hukum meratap adalah haram.
Makruh berarti berpahala meninggalkannya, tidak berdosa dikerjakan. Kalau tidak berpahala tentu tidak ada yang dihadiahkan kepada si mayit.)
6. Membuatkan makanan untuk keluarga akhli mayit
Imam Syafi’i berkata: “Saya menyukai bagi tetangga mayat atau kerabatnya. Membuat makanan untuk keluarga mayat pada hari meninggal dan malamnya, yang mengenyangkan mereka. Dan itu adalah perbuatan orang-orang yang sebelum kita dan sesudah kita. Karena tatkala datang berita wafatnya Ja’far , maka Rasulullah s.a.w. bersabda: “Buatkan makanan untuk keluarga Ja’far. Karena telah datang urusan yang menyibukkan mereka.” (Al Umm, sda. Jilid 2 hal. 220).
Catatan penulis: Jadi, bukan Akhli mayit yang membuatkan makanan untuk tetangga dan yang lainnya.
7. Ziarah kubur tidak membaca surat Yaa Siin.
Dikatakan Imam Syafi’i: “Adapun apabila Anda berziarah. Maka anda meminta ampun (maksudnya meminta ampun untuk si mayat-pen.)). Dan haruslah hati anda mengingati urusan akhirat.” (Al Umm, Jilid 2 hal. 219).
Demikianlah beberapa catatan saya dari hasil pengamatan terhadap Kitab Al Umm oleh Imam Syafi’i (Ulama Besar pendiri Mazhab Syafi’i).
Semoga kita dapat meneladani beliau dengan sebaik-baiknya.
Semoga bermanfaat. Aamin.
Wallahu a’lam.
Turob Djuhani
Masya ALLAH....
Jampang.tengah.jawabarat.hadir
Alhamdulillah
Bismillahir Rahmanir Rahim
S.Salam dan selawat
Kepada:
Mahasiswa
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.
Pertanyaan mahasiswa: Adakah kalian bersetuju semua sahabat itu sesat kecuali 3 orang: Miqdad bin Aswad, Abu Dzar dan Salman al-Farisi menurut sumber Syiah?
Jawapan 1.
Al-Qur'an sebagai asas agama Islam
Sesat atau kafirnya seorang muslim termasuk sahabat, adalah terletak kepada sejauh mana mereka percaya dan menghayati ajaran al-Qur'an dalam kehidupan mereka.
Jawapan 2
Sunnah Nabi saw sebagai asas agama Islam selepas al- Qur'an.
2. Sejauh mana mereka percaya dan menghayati Sunnah Nabi saw dalam kehidupan mereka.
Jawapan 3
3.Justeru, ia bukan soal kalian bersetuju atau pun tidak dengan seorang itu sesat atau kafir kerana ia berkait rapat dengan sistem nilai yang diakui oleh Allah dan Rasul-Nya.
Jawapan 4
4. Sumber Sunni tentang kesesatan atau kekafiran majoriti para sahabat Nabi saw selepas kewafatan Nabi saw kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw, boleh didapati dalam Sahih al- Bukhari, Kitab al-Riqaq, bab al- Haudh, hadis no.584, 585,586, dan 587.
Hadis no. 587 menyatakan bahawa mereka (sahabat) telah murtad ke belakang. Justeru, aku tidak melihat mereka (sahabat) terselamat melainkan segelintir daripada mereka (bilangan yang sedikit) seperti unta yang tersesat atau terbiar daripada pengembalanya (mithlu humali nna'am).
Jawapan 5
5. Sahih Muslim, Kitab al-Fadha'il, bab Ithbat Haudhi Nabiyyi-na menyatakan bahawa hanya sedikit sahaja sahabat yang selamat kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw. Lihat, hadis no. 26, (2290), (2291), no. 27 (2293), 28, (2294), 32 (2297), 40 (2304).
Hadis no. 29 (2295) " Sesungguhnya aku akan mendahului kamu di Haudh. Tidak ada seorang pun daripada kamu (para sahabatku) akan mendatangiku sehingga dia akan dihalau atau diusir daripadaku sebagaimana dihalau atau diusir unta yang sesat (bilangan yang sedikit).
Aku bersabda: Apa salahnya? Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka. Jauh! Dari rahamat Tuhan (suhqan).
Jawapan 6
Al-Qur'an
6. Hanya sedikit sahaja di kalangan orang Islam yang mengikut al-Qur'an 100% sebagaimana Firman-Nya Surah al-Saba' (34): 13 " dan sedikit sahaja di kalangan hamba-hamba-Ku yang berterima kasih". Ini bererti kebanyakan orang-orang Islam sama ada sahabat atau bukan sahabat sedikit sahaja yang berterima kasih. Justeru, mereka disiksa oleh Allah swt kerana tidak berterima kasih.
Jawapan 7
7. Sila baca teks Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim tentang kekafiran majoriti para sahabat kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw. Justeru, ia menyalahi akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah yang percaya semua sahabat adalah adil.
Jawapan 8
8. Kekafiran majoriti para sahabat selepas kewafatan Nabi saw sengaja disembunyikan oleh para ulama Ahli Sunnah Wal-Jamaah dan Wahabi di Nusantara. Mereka meninggalkan penerjemahan bab al- Haudh dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim ke dalam bahasa ibunda. Justeru, umat Islam di Nusantara tidak mengetahuinya, lalu mereka menuduh Syiah mengkafirkan para sahabat Nabi saw pula. Pada hakikatnya, Nabi saw sendiri yang telah mengkafirkan majoriti para sahabatnya kerana mereka telah mengubah Sunnahnya menurut Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.
Jawapan 9
9. Sila lihat, renungan 92. "Pengubahan al-Qur'an (Tahrif al-Qur'an) dalam buku-buku Sunni, Pengubahan Sunnah Rasulullah saw, penghinaan terhadap Rasulullah saw oleh para sahabat dan kekafiran majoriti para sahabat oleh Rasulullah saw sendiri" sila layari: al-mawaddah. info
Oleh: Pencinta al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW.
Sila rujuk:
drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQXF6VWJRNkdZYmdMS25Da2NkRkU1YjVaLWRz/view?usp=drivesdk
drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWY0dEVk9UekR1c0E/view?usp=drivesdk
drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWdXZubUJzRHllXzQ/view?usp=drivesdk
drive.google.com/file/d/12aImJbBv1e0cSE6vBNmVsjG7Wk8fmvKr/view?usp=drives
drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQWxJSzNQRFltNU0/view?usp=drivesdk
drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQ0lZNVRCTEpOQXM/view?usp=drivesdk
Sila layari web: almawaddah.info
kata orang yg di sebut Wahabi,,, asyhairah sesat sufi sesat jamaah tablig sesat ,, saya orang awam jadi bingung... ko sesat semua...
Itu kata ustadz tua dari Kampar Riau. Ustadx Zam Zami Nas namanya.
Hati-hati, Gus ldrus Ramli, keterangan anda terbalik. Jangan-jangan anda setruk.
INILAH MAZHAB SYAFI’I YANG BENAR
(Bagian 1)
Sumber: “ TERJEMAHAN AL UMM”, leh Prof. Tk. H Ismail Yakub, SH, MA, Dosen Universitas Gajah Mada, Penerbit Victory Agencie, Kuala Lumpur.
Mau bermazhab Syafi’i yang benar dari mana tahu?
Jawabannya tentu saja dari kitab yang di tulis oleh Imam Syafi’i sendiri.
AIR
1. Air musta’mal.
Menurut Imam Imam Syafi’i yang didasarkan pada hadits-hadits Rasulullah s.a.w., yaitu tidak mengajarkan adanya air musta’mal.
Imam Syafi’i berkata: “Dikabarkan kepada kami oleh Sufyan dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah r.a., bahwa : “Rasulullah s.a.w. mandi dari al-qadah, yakni al-faraq (sesuatu dari penyukat sebesar empat puluh kati). Adalah aku dan beliau mandi dalam satu bejana”.
Dikabarkan kepada kami dari Ibnu Uyainah, dari ‘Amr bin Dinar, dari Abisy-sya’tsa, dari Ibnu Abbas, dari Maimunah, bahwa ia dan Nabi s.a.w. mandi dari satu bejana.
Diriwayatkan dari Salim Abin-Nadlar, dari Al-Qasim, dari ‘Aisyah, yang mengatakan: ”Adalah aku dan Rasulullah s.a.w mandi dari satu bejana, dari janabah”.
Imam Syafi’i berkata: “Dengan ini, kami mengambil pengertian, bahwa tiada mengapa mandi dengan air kelebihan orang berjanabah dan orang haid. Karena Rasulullah s.a.w. dan ‘Aisyah mandi dari satu bejana dari janabah”. (Terjemahan Al Umm, Jilid 1 hal 44 - 45).
WUDHU
1. Tidak bacaan atau dzikir ketika membasuh anggota wudhu. Saya tidak menemukan hal ini dalam Al Umm.
2. Mengusap atau menyapu kepala.
Sebagaimana dalam Al Maaidah ayat 6 dan hadits nabi dalam wudhu bukan membasuh sebagian kepala, tetapi mengusap atau menyapu kepala.
Dalam Al Umm juga disebut menyapu atau mengusap bukan membasuh tapi menyapu.
Catatan saya: Kalau membasuh seperti mengambil seceduk air lalu membasuh kepala. Kalau mengusap hanya dengan bekas-bekas air atau butiran air. Menurut Ust Hadi Hidayat, mengusap kepala mengambil air dengan telapak tangan kemudian dibalikkan, barus diusap ke kepala.
Dalam Al Umm ada dua cara mengusap kepala. Yang pertama mengusap Sebagian kepala. Ini berdasarkan penafsiran secara Bahasa mengenai ayat Al Maidah ayat 6.
Yang ke dua:
Imam Syafi’i memberi pilihan, yaitu mengusap seluruh kepala.
Imam Syafi’i berkata : “Dan pilihan bagi orang yang berwudhu’, ialah bahwa ia mengambil air dengan dua tangannya. Lalu ia menyapu bersama kedua tangan itu kepalanya. Ia hadapkan kedua tangan itu dan ia belakangkan. Ia mulai dengan depan kepalanya, kemudian dijalankannya kedua tangan itu ke kuduknya. Kemudian, dikembalikan keduanya, sehingga kembali ke tempat yang semula”.
Begitulah diriwayatkan, bahwa Nabi s.a.w. meyapu kepalanya. (Al Umm. Jilid 1 hal. 74).
Semoga ahlussunah tetap berjaya dinegeri ini.
Semoga ahli sunnah semakin kuat dan berkembang.
Nyimak pak yai!
Semoga bangsa indonesia kembali pada aswaja. Tongton terus ceramah aswaja.
Alloh SWT hantarkan ulama untuk menjaga Aswaja,mantolll
Idrus Ramli Ahlul Bid'ah. Tidak mau berpegang kepada petuunjuj Allah dan Rasul s.a.w. Contoh: Menghadapi Perbedaan pendapat kembali kepada pendapat Ulama. Padahal petunjuk Allah harus kembali kepada Allah dan Rasul s.a.w. “….Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya).” (an-Nisaa (4) : 59).
TIDAK BOLEH MENTA’WIL
firman Allah :
وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا
“…Dan tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat. Semuanya itu dari sisi Rabb kami“. [Ali-Imran/3:7].
Kalau menta’wil berarti mengatakan Allah salah bicara. Misalnya: Allah menghendaki bicara menguasai, tapi salah ngomong istiwa.
Imam Malik rahimahullah pernah berkata:
الاستواء معلوم، والكيف مجهول
“Sifat istiwa’ sudah maklum (jelas diketahui maknanya), dan kaifiyahnya majhul (tidak diketahui bagaimana caranya).”
KALAU MENTA’WIL BERARTI MENGANGGAP ALLAH SALAH BICARA. MISAL ALLAH ISTIWA.
KALAU YANG DITA’WIL BERARTI KEKUASAAN. BERARTI MENGGAP ALLAH SALAH BICARA. ALLAH HENDAK MENGATAKAN KEKUASAAN, TAPI SALAH NGOMONG JADI ISTIWA (BERSEMAYAM).
JANGAN DIPIKIRKAN ALLAH ISTIWA SEPERTI MAKHLUK.
CONTOH LAIN: ALLAH PUNYA TANGAN. JANGAN DIBAYANGKAN SEPERTI TANGAN MAKHLUK. SESAMA MAKHLUK SAJA TIDAK SAMA. TANGAN MONYET TIDAK SAMA DENGAN TANGAN MANUSIA. TANGAN KURSI JUGA TIDAK SAMA DENGAN TANGAN MANUSIA.
TIDAK ADA SESUATU APAPUN SEPERTI ALLAH. TANGAN ALLAH TIDAK SAMA DENGAN TANGAN MAKHLUK.
Sekedar saran coba lah ikut sunnahnya para imam. Berguru dengan banyak guru. Beberapa imam berguru dengan imam lainnya tapi hasilnya tetap saja berbeda dalam beberapa hal tapi toh tidak sampai menghina dan menghujat satu sama lain. Coba lah sebagai para penuntut ilmu lebih santun lagi dalam bertukar pikiran. Toh saya pikir tujuannya sama mencari Ridha Allah dan Rasulnya. Wallahu alam bi sawab
Saya tidak membenci kh idrus ramli ketika beliau mengatakan, bahwa ustadz2 salafi tiap bulannya di bayar sekian, karna itu tanggung jawab beliau di hari perhitungan kelak. cuma nasehat saya gini, walaupun misalnya ada orang yang mengatakan dia pernah di bayar sewaktu jadi ustadz salafi, jangan langsung di telan mentah2 omongan orang tersebut, karna orang yang membenci dakwah salaf pasti berusaha memburukkan namanya walaupun dengan cara berdusta. karna kita tidak tau banyak orang yang menyandarkan dirinya pada salaf tapi tujuannya buruk, yang akhirnya merusak nama atau dakwah ustadz2 salafi yang lain yang berjalan di atas haq. Karna tak dapat di pungkiri juga di dalam NU ada tokohnya yang berpikiran liberal, apakah dengan begitu berarti boleh di hukumi setiap ustadz2 NU pikirannya liberal ? tentu jawaban tidak boleh ! maka dari itu yang bijaklah dalam menilai, karna dakwah salafi itu adalah dakwah yang haq walaupun manusia banyak yang ingin merusak jalannya, karna mereka hanya menyampaikan bagaimana cara Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya dalam beragama. sumbernya jelas Al-Qur'an dan Hadist, pemahamannya jelas mengikuti metode para sahabat dan orang yang mengikuti mereka dengan baik. Semoga Allah تعالى . menjaga kesehatan kh idrus ramli.
Ya begitu deh akhlak pembenci dakwah sunnah......kalo udah benci bawaannya su'udzhon terus.......mgkn merasa kalah saing dgn ustadz2 salafi
Sebaliknya bapa tabayyun dulu sama ustadz,
Itu sebagian contoh yg diceritakan, cobak kita berfikir sedikut, beliau habiskan waktu untuk meneliti aliran" yg menyimpang seperti itu, artinya apa, beliau hafal banyak haditz, semoga kita membiasakan diri untuk husnuzon kpd para ulama habaib dan para ustadz, yg menyampaikan yg benar itu benar dan yg batil itu batil
Kalo kita balikan pertanyaan itu ke ustad ustad wahabi,, apa jawaban ente,,, membidah kan org seenak udel,,, diajak tabayun,,, malah kabur,,, mikir lah
Judul video ini sepertinya tidak tepat. Yg tepat yaitu: salafi difitnah syia'h, liberal, dan ahlul bid'ah
Maaf broo..
Gk ada yg nmnya SALAFI itu HAQ..
apa bisa dikatakan HAQ kalau orang tua nabi muhammad saw mereka katakan dalam neraka...
segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah itu benar sekali .itu sesuatu yg rasional kenapa krn segala yg diciptakan Allah sudah otomatis berjalan sesuai hukum2 alam yg berlaku secara oromatis contohnya pohon berkembang dari kecambah kemudian tumbuh jadi pohon kemudian berbunga dan berbuah kemudian menua dan mati itu semua sudah diatur secara otomatis oleh Allah begitupun alam semesta ini semuanya sudah diatur secara otomatis oleh Allah .artinya segala sesuatu ditakdirkan sesuai dgn sunnatullah.
Patrang jember nyimak
Kenapa hati itu jika dikoreksi dan kesalahannya dikemukakan, hati itu tidak mau terima kemudian balik menyalahkan yg mengemukakan kesalahannya itu..?
Seperti Ada dokter menginfokan penyakit yg diderita pasiennya tapi pasiennya itu tdk terima dan balik mengatakan dokternya itu yg sakit.. Memang aneh org itu cenderung akan memusuhi org yg beda..
Dan bagaimana ketika masuk dizaman perbedaan tanpa batas dan setiap org wajib menerima perbedaan, dapatkah tercipta kedamaian?
Sebenarnya kami tak masalah dgn Wahabi, tapi wahabinya yg nganggep kita masalah, wahabi adalah kelompok yg tak bisa menerima perbedaan faham, wahabi menuduh Asy'ariyah sesat, salah satu ulama wahabi pun mengatakan pada pengikutnya jgn duduk satu mejlis dgn kami karena kami dianggap ahlul bid'ah, wahabi mengatakan semua pesantren di indonesia adalah sarang kemusyrikan, wahabi suka menonjolkan perbedaan faham sesama muslim, sehingga wahabi ini disebut radikalis oleh mayoritas muslim, bahkan wahabi telah dikeluarkan dari Ahlussunnah waljamaah oleh semua muslim dunia dalam acara muktamar ulama sedunia
Temen saya hijrah ikut wahabi malah jd keras, merasa paling sunnah dan benar, seolah2 kelompok dluar jamaah mereka sesat, bidah dan syirik smua
smoga allah menjaga beliau
asiiiap kyai
YANG PERTAMA KALI MERAYAKAN MAULID IALAH KHALIFAH FATIMIYAH ORANG SYIAH PADA ABAD KE 3 DI MESIR , JADI DALIL PERAYAAN MAULID NGIKUTIN ORANG SYIAH.
Mari kita ikuti tuntunan,QUR,AN DAN HADITS SHOKHEH dijamin tidak sesat....ahlisunah adalah orang yg beribadah mengikuti ALLAH DAN MENGIKUTI SUNAH ROSUL DAN SAHABAT.....tidak membuat ibadah(syareat sendiri).
Mana dalil soheh tentang melarang yasinan malam jum'at, dan tahlilan, keluarkan dalilnya, tanya sama pembesar anda, siapa imam yg diikuti, dan apakah semua perkataan imam tsb diikuti atau dipilah pilah....?
Yg jelas jangan ikutin ajaran wahabi...
@@ilhamrisaqua9757 👍 Ikutilah ajaran islam yg benar dan lurus sesuai dg tuntunan ALLAH DAN ROSULNYA.
Kita ikut al quran, ikut sunnah dan juga ikut sahabat. Tp jgn lupa, kita bisa mengikuti itu semua tanpa ada ulama.
Apa yg dibilang ulama itulah yg kita ikut.
@@Megatron238 👍👍 kita mengikuti ulama tapi ulama yg robbani...maksudnya menyampekan ajaran yg diwariskan oleh rosululloh.ajaran yg berdasar pada Qur,an dan hadits yg shoheh.
Apa bukti kebenaran wahabi???? Kembali kepada quran dan hadis adalah propagandan yg nyata untuk nenyerang ahli sunah waljamaah yg sdh sepakat dgn berbagai berbedaan di badhab yang 4...hidup rukun saling menghormati dan islam maju dan berkembang...Bukti kebenaran ahli sunah adalah mayoritas umat islam meski di bantah oleh wahabi bahwa ahli sunah itu kelompok yg asing dan sedikit !!!! Dalil yg menunjukan bahwa mayoritas itu kafir memang tetap relevan sampai saat ini.
Di zaman nabi mayoritas manusia mekah itu kafir sementara umat islam sedikit ....zaman sekarang umat manusia di dunia ini mayoritas kafir tetap relevan dgn dalil nabi sampai sekarang...
Yg asing dan sedikit itu bukan wahabi, tetapi mereka adalah orang sholeh dari kelompok mayoritas muslim....Klu wahabi mengaku yg asing dan sedikit maka si'ah, ahmadiah, Ldii dan yg lain lainnya akan mengaku akulah yg asing dan sedikit.
Aww.
Pak Kiyai... ASWAJA itu dicetuskan oleh imam Al-Alasyrai adalah mengabungkan pemikiran Syiah dgn Mutazilah (liberalisme). Karena ada pertentangan terus yg tajam antara Syiah dan Multazilah di abad 3 H atau 9 H. Asyhari sendiri adalah murid Wasil bin Atha faham Muktazilah. Klu Wahabi dan Syalafi itu lahir belakang lebih dekat pada pemahaman Syiah.
Belajar dulu dek tentang sejarah..
Inti dari semua pengisian Idrus Ramli itu hanya ada dua hal
1. Mengumpat dan memfitnah wahabi.
2. Beraqidah spt Atheis yaitu TIDAK ADA Allah (Allah tdk wujud dimanapun jua).
Akibatnya kelak pasti lama di yaumil hisab (lantaran disuruh mencari Wahabi yg di fitnahnya) ATAU langsung masuk neraka lantaran menolak seluruh Alquran (Naudzu billahi min dzalik.)
Pokok nya jgn menentang pirman Allah dan sabda Rasullah itu yg lurus jalannya
Saya msh bingung, mngapa hti di samakan sesat , sama dg wahabi, syiah, dn liberal..
bukankah. Hti hanya organisasi... bkn faham, aliran atau mazhab? Ada yg bisa mmberi penjelasan pd saya...?
Tanya pada Google atau youtube, ada banyak penjelasan tentang itu, termasuk dari ustadz idrus romli. Ok barrokallah ya akhi
Tidak percaya takdir ..
Saya juga bingung.. 🙏🙏🙏
Gx faham bljr lg, biar faham. Hti sm keyakinanya dgn mujasimah , tidak percaya qodo'dan qodar. Sedangkan ahlusunnah, beriman adanya qodo'dan qodar. Ya jls beda nya gituh....
kata Paman sy yg Ulama aswaja.membberi penjelasan klo HTI ngambil madhab secara acak.apa saja boleh masuk ...yg penting tujuannya yaitu mendirikan khilafah.
Jidatnya gosong kenapa tadz..
Pak kiyai diarab saudi sekolah aja digajih,apalagi sudah bekerja pasti digajih lebih besar.Setelah selesai belajar disaudi dan berdakwah yg hak,jauh dari syirik dan bid'ah maka gak heran klu besar gajihnya.Wong yg gajih bukan negara kita kok pak kiyai yg repot.
Kalau wahabi sesat. Berarti orang yg berhaji itu makmum kepada imam yg sesat.krn imam imam di masjid nabawi dan masjidil kharam semuanya wahabi. Ahli sunah waljamaah itu sumua umat islam yg mengkuti rosul dan shohabat shohabatnya. Itu dul
Ustadz2 yg disebut2 pentolan Wahabi sprti Khalid, syafiq, firanda dll kok gk pernah njelek2in aswaja yah...? Bhkan kajiannya sering bikin nangis... Sementara itu ada ustadz2 besar yg selalu jelek2in "wahabi"... Apakah seperti itu yg disebut ahli sunnah? Sementara yg dihina2 tdk pernah bikin klarifikasi dan hanya fokus pd isi ceramah yg menyejukkan.... Jd bingung.... Mau ikut kajiannya siapa iniiiii...... Help....
Uas uah ato gus baha'
Ahlussunah wal jamaah ada dipertengahan antara liberal dan asy 'ariyah. Klo Syi'ah sudah jelas musuh Islam. Tpi ada jg tuh ormas yg berkawan mesra bgt dgn syiah.😀
Penyebaran syiah diindonesia lebih dulu dari ahlusunnah masukny melalui aceh
Astaghfirullah...
Astaghfirullah....
Astaghfirullah...
Wallahu'alam bisshowab.
Ngaku ahlussunnah tapi mengerjakan ritual ibadah yg tdk diajarkan oleh Rasulullah dan Sahabat, sedangkan ritual ibadah yg diajarkan saja belum habis dikerjakan semua, hhhh lucu sodara² ini
9:02 ada juga org yg dtg tahlilan 7hr ke rmh org meninggal dgn niat makanan, klo ga ada makanan, ga dtg, itu termasuk ikhlas yg nomor brpa pak ustadz? Hhhh
Betul mereka beraqidah tri tauhid. Rasul dan para shahabat tak pernah ajarkan. Bukan mengharap makanan tapi keberssmaxn hidup di kampuang. Juga mengharsp ridha Allah.
@@munai207 melintir cerita aja lu syaiton
Ustad apa tidak bisa diganti kata2 bunuh itu, karena untuk orang awam malah jadi rakut dan akan lari meninggalkannya
Asslkm Ustad Idrus Ramli. ada sebagian ulama ujung sumatra tidak senang dan suka kalau Ajaran Tauhid dan Tasawuf di ajar kan oleh MURABBI kami dan memusuhi kami secara bathiniah. bagai mana sikap Ustad hal itu dan Ajaran Murabbi kami itu telah mencapai asia tenggara dan timur tenggah juga turki dan cucu nya Syech Abdulqadir Aijailani yaitu Syech Syarif dan Syech Fadil telah mengakui ajaran dan Murabbi kami. bagai mana tanggapan Ustad. ( dari MPTT I )
Inilah NU bukan yg di pimpin oleh civil itu...... bunyan civil itu nebeng / nempel ( jadi bisulnya NU)
Ironisnya, ini yang disampaikan X Bank, semoga X bank jadi Aswaja
Ahli sunnah sangat berbeda dengan ahli fitnah !!!
Kok Ustad idrus menyebut HTI salah satu yg dsbtkan sbgi aliran sesat??? Pdhl byk kyai Ahlussunah didlmnya. Jd mohon dikoreksi pak kyai. Sy jd tdk respek lg sama njenengan. Krn saya mrs Anda satu diantara kyai NU yg msh lurus
Ayatnya mana yai...
Ihlas Yg ke 3itu termasuk saya pak yai
4:03 5:51
*Mengaku ahlussunnah* tapi banyak amalan2 yg ngga ada dalilnya dibilang sunnah Rasulullah Shollolohu alaihiwasalam.
Fakta mencengangkan :
Maulid Nabi sunnah nasrani dan syi'ah , hanya mengganti hari lahir tuhan yesus diganti hari lahir Nabi.
(Ngga jelas NABI siapa yg diperingati).
TAHLILAN (kenduri mayat) sunnah sidharta gautama. Hanya diganti shalawat dan tahlil.
Mending tahlilan daripada dpake main judi dan mabok
Mendingan maulidan daripada ngrayain hari lahir loe awokaowkaokkkk
@@safiisaja4218
🤣🤣🤣🤣ibadah kok disamain sama logika.
Mending TAHLILAN (bid'ah mungkarah/haram dijalankan) dari pada mabok (minum khamr haram)
Dari haram ke haram ngga ada mendingnya.
@@giribib9661 ya sudah. Klo gt tiap ada tmen ato sodara gw yg meninggal, gw ajak keluarganya mabok dan main judi. Lumayan buat hiburan. Thanks penjelasanya
@@safiisaja4218 kelihatan dari jawaban aja.sebera dangkal pemikiran nya hemmm
Gas
Kok KH Idrus Romli bisa memulyakan umat ??
Itu kata 2 pada hamdallah , coba dengarkan youtub ini !
Itu JIDAT ITEM knp tad?? 😂
Contoh bid'ah itu kayak apa ustad,,??
Bid'ah aqidah
Tawadhu nya kiyai, dia mau aja memasang mic yg banyak di baju
Betull...Wahabi TDK d akui ahlussunnah waljamaah dunia...
Yg mimpin kira2 denger gak yah?
Jengotnya mana Pk Idrus ..kok kumis yg di pelihara
Jenggot hukum ny ap bos
Semakin ngaur, peke royi’ sendiri, kelas berapa penyampaian nya tanpa kolallah dan kolarrasul. Ini yg taqliq buta mazhab aliran yg paling benar. Sama gayak mengajak org nasrani yg taksub pd aliaran masing2 ada katolik protesrant dll. Islam itu tidak menyeru utk golongan nya. Semua itu sudah sempurna yg para ulama’ kaji. Kembali pd sunnah nabi dan para2 sahabat2 generasi terpuji. Ini salah satu ustadz2 cebisan2 yg ngaku dia saja golongan aswaja tapi mewahabi2 kan ulama spt Buya Hamka