Pengertian Syair Arab Memang Beda dengan Syair Indonesia..
Vložit
- čas přidán 12. 09. 2024
- Memahami pengertian syair dalam qaidah bahasa Arab memang beda dengan pengertian syair dalam bahasa Indonesia.
Dalam budaya Arab, syair cenderung identik dengan musik, karena bahasanya memang sudah dibikin sedemikian rupa agar menghasilkan irama yg indah.
Semoga penjelasan beliau menambah wawasan keilmuan kita.
#youtubeshorts
#shortvideo
#ustadzadihidayat
#music
#motivation
Yap dalam mempelajari quran kita juga harus melihat dari segi antropologis dan sejarahnya makannya ada yg namanya asbabun nuzul dan asbabul wurud untuk hadis.
Bismillah, identik bukan berarti sama karena hal tsb hanya keterkaitan saja, tapi mengatakan dgn mutlak bahwa syair=musik ini adalah jelas2 bathil .. bisa menyebabkan masuk perkara "syubhat" yg dlm Islam hrs dijauhi sbgmn dlm hadits tentang perkara halal, haram dan syubhat dikitab Arba'in Nawawi
czcams.com/video/2BeZF-f0W40/video.htmlsi=toRAHBEK8m5zFiG6
🤣🤣🤣 wahabi bahas al qur an... al qur an di pahami se enak jidatnya...
Trmksh ustadz sgt mencerahkan..
barakallahufiikum, semoga sehat dan sukses selalu
Wahai saudaraku sesama muslim, takut lah kepada Allah, jgn terpengaruh dengan koment2 yg memecah belah ummat. Mereka yg berbicara ttg agama di kolom komentar belum tentu dari kalangan kaum muslimin. Jd jgn sampai kita ummat muslim terprovokasi, kita ummat muslim sedang di adu domba lewat komen2 yg memecah belah ummat. Syahadat kita sama, tuhan kita Allah SWT nabi kita nabi Muhammad SAW. Bersatulah wahai saudaraku kaum muslimin. Berhenti untuk membalas komentar2 negatif dr para netizen yg memecah belah ummat. Semoga kita dipelihara oleh Allah SWT dr perbuatan org2 yg dzholim dan dipelahara oleh Alllah SWT untuk tdk mendzholimi org lain. Aamiin
Benar bang, saya juga berpikir seperti itu..
Karena agak aneh juga kalau penuntut ilmu kok bahasa yg digunakan penuh cacian..😊
Saya juga heran melihat komen komen yg ngak Sepahan dgn pemikiran ustad Adi..sepertinya ustad Adi itu bukan saudara mereka sesama muslim..tapi ngakunya ngaji sunah...sayang hatinya penuh dgn kebencian..
Mantap kang..?
Coba belajar ilmu 'Arudh, emang sulit faham sih klo belum kenal sastra bhs.Arab.. ada tempo bukan sekedar rima. ada rumusan dalam syair arab seperti notasi irama. Ust. Adi Hidayat Ahli Tata Bhs.Arab jadi membahas dari segi bentuk syair arab yg punya ketukan, intonasi, rumusan layaknya musik.
irama bkn musik yg dimaksud hadits.. musik yg diharamkan itu alat musik..
@@ashabulkahfi4206
gk haram mutlak kok
czcams.com/video/bqEpTxVPnts/video.htmlsi=Az3R--BSXvJb6iIw
@@ashabulkahfi4206 yg diharamkan itu ma'azif, lebih tepatnya sesuatu yg melalaikan, perkara itu diterjemahkan jadi alat musik, defenisi tergantung ulamanya & pemahaman ulama atas yg terjadi saat itu/relevansi kondisi masyarakat saat itu
@@ashabulkahfi4206 anda sdh nonton Pentatonix?? kalau defenisinya seperti ini, berarti model2 pentatonix & acapella sejenis bolehlah ya
@@ashabulkahfi4206haram apanya? Zat ny kah SM sprt babi, khamar?
Serius tanya bang.. sekira adakah ulama ahli tafsir terdahulu sebelum ustadz Adi Hidayat yang berstatment surat Al Syu'ara adalah surat para pemusik?
zaman dulu di arab g ada kata musik mas😅😅🤣🤣
Siapa elu nanya nanya emgnya km ahli tafsir Hahaha zaman nabi ga ada gitar boss yg ada penyair
tidak ada, krn UAH pakai analogi mas, bkn kesimpulan, ingat cara2 setan adalah memfitnah & miss informasi
@@walkinglife1654analogi? Makanya nyimak video UAH full
Jangan dipotong²
@@vladimiralputini100 sdh nyimak video fullnya, dan yang sejenis, ada beberapa video, dan penjelasannya rinci & runut, mereka yg cari masalah saja yg potong2 video trus menyimpulkan, lah ini kan fitnah~
jangan samakan musik dg irama tadz... jgn menyamarkan sesuatu yg jelas...
Emg irama bukan dari bagian musik? Kalo musik mutlak haram ngaji sama adzan jgn pake irama.
Lah emgnya enak didengar klw ga brirama klw km ga suka dengan yg berirama brarti otakmu yg miring
anda sdh nonton Pentatonix?? kalau defenisinya seperti ini, berarti model2 pentatonix & acapella sejenis bolehlah ya
@@damardwicahyo1629 mereka emang gitu, mau menjatuhkan hukum tapi terganjal dgn hal lain, misalnya mau haramkan musik tapi terganjal dgn kebiasaan azan & baca quran pakai lantunan/irama, akhirnya cari2 alasan, ngga berkelas banget cara2nya, picik 😅
Silahkan saudara membaca2 ilmu badi' salah satu cabang balaghoh yang membahas tentang musiqa dalam syair Arab. Insya Allah menambah wawasan Anda.
Acapella dan Intonasi huruf ya sudah musik. Contoh Beat Box
Kesimpulannya ini masalah b.arab disepar ke b.indo
Kadang b.indo ngambil b.arab maknanya kebalikan contoh.
Kalimat itu bahasa arab diterjemahkan ke indo "kata".
B.indo ngambil "kalimat" artinya gabungan beberapa kata.
Dan masih buaaanyak lagi.
Salah satu ini syair. diterjemahkan
Syair diterjemahkan syair juga.
Apalagi kalau disamain syair b.indo
ulama mutaqodimin mnghasilkan generasi pengamal Al qur'an... ulama muta'akhirin menghasilkan generasi penghafal Al qur'an...
Apapun yg berhubungan dengan quran walo cuma baca belepotan Alloh SWT hargai dan bernilai... daripada komen engkau yg seakan merendahkan penghafal quran
Rima sama dengan musik????
Akibat tersambar syubhat maka syaithon2pun akan menyambut syubhat nya..
Apakah ilmu yg ente pelajari lebih banyak dr Kiyai ini ? Ataukah ente hanya taklid dg kata² ustadz ente ?
Kalau ilmu kita masih sedikit dan tdk fokus belajar di bidang itu, hargailah penjelasan org yg memang belajar di bidang itu dg sungguh² walau berbeda dg ente.
Jangan paksakan semua org untuk memiliki pandangan yg sama.
pada zaman Rasulullah SAW, musik berfungsi sebagai instrumen untuk mempublikasi acara pernikahan. Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:” Umumkanlah pernikahan ini, dan laksanakan di masjid-masjid, serta pukullah rebana untuknya.”(HR.Tirmidzi)
Dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa Nabi SAW pernah menghadiri pesta pernikahan yang diiringi alat musik dan nyanyian, yaitu pada pesta pernikahan al-Rubai’ binti Mu’awwiz dengan Iyas bin al-Bukair al-Laysii.
Al-Rubai’ berkata: “Rasulullah SAW pernah menghadiri pesta perkawinanku pagi hari. Beliau duduk di atas dipanku layaknya dudukmu ini. Beberapa orang budak perempuan mulai memukul rebana sembari menyanyi dan memuji para Syuhada di perang Badar. Tiba-tiba salah satu dari mereka berkata, “di tengah kita ada seorang Nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi di hari kemudian.”
Lalu Nabi SAW bersabda, “tinggalkanlah omongan itu, dan teruskanlah apa yang kamu nyanyikan.” (HR. Bukhari)
Kisah lengkap mengenai hadis ini terdapat dalam riwayat Ibnu Majah (w. 273 H). Abu al-husain al-Madani berkata, “pada hari ‘Asyura’ kami berada di Madinah. Dan para budak perempuan memukul rebana dan bernyanyi. Tiba-tiba al-Rubai’ menghampiri kami. Lalu kami menyampaikan hal itu kepadanya. Lalu dia menyampaikan hadis tersebut.” (HR. Ibnu Majah)
@@tokobentop9106mmg masalah besar saat ini yaa, Krn anak S1 mengkritisi Prof.
Baru tahu sedikit hadist sdh menentang Ulama2 yg ilmu hadistnya lebih banyak. Itu problemx
@@tokobentop9106 tidak banyak tapi InsyaAllaah ilmu yg saya pelajari lebih baik dr kiayi ini,, saya taklid dengan kebenaran yg dibawa guru kami,, karena setiap ucapan nya selalu ada rujukan dr Al Qur'an dan hadits juga keterangan para ulama.. simpel kan beragama ??
Ahli syubhat....
Memang kalau ustadz kyai di luar kelompok ente adalah ustadz subhat ustadz bidah semua.
Yang sedang bicara itu seorang ahli, bukan asala ngomong.
Perluas ilmu Anda dan hargailah pendapat yang berbasis ilmu.
Ilmu syair juga bagian dari ilmu bahasa Arab. Dia tingkat ke-4 setelah nahwu, Sharaf dan balaghah.
enteng banget 😂
pada zaman Rasulullah SAW, musik berfungsi sebagai instrumen untuk mempublikasi acara pernikahan. Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:” Umumkanlah pernikahan ini, dan laksanakan di masjid-masjid, serta pukullah rebana untuknya.”(HR.Tirmidzi)
Dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa Nabi SAW pernah menghadiri pesta pernikahan yang diiringi alat musik dan nyanyian, yaitu pada pesta pernikahan al-Rubai’ binti Mu’awwiz dengan Iyas bin al-Bukair al-Laysii.
Al-Rubai’ berkata: “Rasulullah SAW pernah menghadiri pesta perkawinanku pagi hari. Beliau duduk di atas dipanku layaknya dudukmu ini. Beberapa orang budak perempuan mulai memukul rebana sembari menyanyi dan memuji para Syuhada di perang Badar. Tiba-tiba salah satu dari mereka berkata, “di tengah kita ada seorang Nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi di hari kemudian.”
Lalu Nabi SAW bersabda, “tinggalkanlah omongan itu, dan teruskanlah apa yang kamu nyanyikan.” (HR. Bukhari)
Kisah lengkap mengenai hadis ini terdapat dalam riwayat Ibnu Majah (w. 273 H). Abu al-husain al-Madani berkata, “pada hari ‘Asyura’ kami berada di Madinah. Dan para budak perempuan memukul rebana dan bernyanyi. Tiba-tiba al-Rubai’ menghampiri kami. Lalu kami menyampaikan hal itu kepadanya. Lalu dia menyampaikan hadis tersebut.” (HR. Ibnu Majah)
Lalu apa pengertian musik menurut Arab dan Indonesia?
Oh sama,
Baik
Syair = Musik
Biola = Alat Syair
Para Penyair = Para Pemusik, Depag telah salah menerjemahkan, Quran mulai berubah setelah 1400 tahun
Hebat orang indonesia!
😂😂😂😂😂😂
Ente gagal paham
@@tokobentop9106 ente gagal cerna
Terjemahan mah pilihan kata...kalo qur"an mah udah baku mas bro
Dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa Nabi SAW pernah menghadiri pesta pernikahan yang diiringi alat musik dan nyanyian, yaitu pada pesta pernikahan al-Rubai’ binti Mu’awwiz dengan Iyas bin al-Bukair al-Laysii.
Al-Rubai’ berkata: “Rasulullah SAW pernah menghadiri pesta perkawinanku pagi hari. Beliau duduk di atas dipanku layaknya dudukmu ini. Beberapa orang budak perempuan mulai memukul rebana sembari menyanyi dan memuji para Syuhada di perang Badar. Tiba-tiba salah satu dari mereka berkata, “di tengah kita ada seorang Nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi di hari kemudian.”
Lalu Nabi SAW bersabda, “tinggalkanlah omongan itu, dan teruskanlah apa yang kamu nyanyikan.” (HR. Bukhari)
Kisah lengkap mengenai hadis ini terdapat dalam riwayat Ibnu Majah (w. 273 H). Abu al-husain al-Madani berkata, “pada hari ‘Asyura’ kami berada di Madinah. Dan para budak perempuan memukul rebana dan bernyanyi. Tiba-tiba al-Rubai’ menghampiri kami. Lalu kami menyampaikan hal itu kepadanya. Lalu dia menyampaikan hadis tersebut.” (HR. Ibnu Majah)
pada zaman Rasulullah SAW, musik berfungsi sebagai instrumen untuk mempublikasi acara pernikahan. Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:” Umumkanlah pernikahan ini, dan laksanakan di masjid-masjid, serta pukullah rebana untuknya.”(HR.Tirmidzi)
Jujur saja musik,yanyian sama sair itu sama ga.....
Sudah liat penjelasan di atas bang.?? Atau cuma tanya saja.? 😊
@@AbuUmar79betul
"ya, begitulah"
YANG KOAR KOAR MUSIK HARAM SAAT INI.... YAKIN KALIAN GK PERNAH PAKE NADA DERING DI HP KALIAN..? SAAT NADA DERING JAMAN HAPE JADUL,, JUGA JAMAN HAPE MODERN SAAT.INI..? NADA DERING ITU APA BUKAN SUSTU JENIS MUSIK ???
KALIAN JUGA YAKIN SAAT PESTA PERNIKAHAN ATAU SUNATAN ATAU SAAT WISUDA KALIAN GK MEMPERDENGARKAM ALUNAN MUSIK ??? KALIAN DIAM SAJA BAHKAN MUNGKIN MENIKMATINYA...
TERLEPAS DARI HARAM ATAU TIDAKNYA MUSIK..KALIAN YG KOAR2 MUSIK HARAM MMG KAUM.MUNAFIK AKUT... ,,
Dengar penjelasan UAH syair dari makna sebenarnya dalam konteks bahasa arab mencakup semuanya, baik sajak, irama, musik. Susah dijelaskan bagi org yg buta bahasa arab
Jadi, kesimpulannya fix ya, Surat Asy-Syu'ara bisa juga disebut Surat Pemusik?
Kesimpulannya itu cuma korelasi aja antara pemusik Dan penyar, gak bisa merubah Arti kata semantik yg ada, Dan UAH juga gak ngubah itu kalau kamu denger ceramahnya lengkap, dia juga bilang itu para penyair bukan surat pemusik.
@@JafarAshshodiq-p4x iya,. padahal potongan video saja kita tidak dengar keseluruhan. dan digiring opini bahwa Assyu'aro artinya para pemusik. padahal UAH menjelaskan bentuk sya'ir arab yg punya rumusan seperti ketukan dan nada dalam musik. Ilmu 'Arudh namanya
@@ibnurusdy2912 susah ngejelasinya pada mereka bang..😊
Sudah dikasih video "pembanding", masih aja komentnya itu-itu aja..😔
@@ibnurusdy2912 ia, mereka gimana ya. Kaya bodoh amat dengan keseluruhan konteks yg penting UAH ada celah terus diangkat aja biar Salah UAH.
UAH bukan berarti tanpa Salah Dan hilaf, tapi untuk yg surat as syuaro ini ya emang gak ada yg Salah sebenernya..
sifat setan kan emang gitu, mengambil kesimpulan dari informasi yg sepotong2, ingat kata Allah "AKu lebih tau", padahal yg dmaksudkan UAH analogi, belajar lagi istilah analogi, Quran sendiri banyak beranalogi