TABUH PETEGAK PALEGONGAN “TOYA MILIR”

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 19. 07. 2023
  • “TOYA MILIR”
    Air ialah berkah dari sang Pencipta sebagai salah satu sumber kehidupan semua makhluk di dunia. Ia turun dari langit kemudian mengalir ke muara, tak peduli seberapa jauh jaraknya, air pasti akan tiba di sana.
    Dalam perjalanannya, banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara. Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu, hal ini tentu saja mempengaruhi kecepatan dan sifat alirannya. Ia bisa berubah menjadi banjir ketika tertahan, dan menjadi bandang ketika terlepas seketika dengan membawa dan menghanyutkan semua benda yang ia lintasi. Namun tentunya ada juga yang mengalir tenang, pelan tapi pasti mengalir menuju muara.
    Waktu, sifat, dan bentuk aliran air tersebut pada akhirnya akan sampai di lautan sebagai muaranya, dimana semuanya akan dinetralkan, melebur menjadi satu, memiliki rasa asin air laut yang sama, menjadi ombak yang berdebur ketika menghantam karang, dan menjadi rumah bagi makhluk yang hidup di dalamnya sehingga menciptakan sebuah harmoni alam yang indah.
    Filosofi aliran air menuju muara inilah yang menjadi inspirasi lahirnya garapan tabuh petegak pelegongan yang diberi judul “Toya Milir” yang berarti “air yang mengalir”. dimana garapan ini dikemas sedemikian rupa untuk menghanyutkan imajinasi penikmat seni, untuk ikut larut dalam aliran melodi, tempo, ritme, dan dinamika sehingga kita semua bisa menikmati sajian yang ditampilkan dan merasakan bagaimana garapan ini mengalir indah sebagai sebuah harmoni.
    Composer : Ida Bagus Gede Suparsa, S.Sn (Gus Ida)
    Penabuh : Sekha Gong Metallika
    #legong #tabuhklasik #tabuhpetegak #palegongan

Komentáře • 11