Ketika Ucapan Menjadi Kenyataan - Ustadz Fariq Gasim Anuz

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 21. 06. 2024
  • Seringkali apa yang kita ucapkan itu menjadi kenyataan. Jika kita mengucapkan yang baik maka in sya Allah kebaikan yang datang kepada kita. Sebaliknya jika keburukan yang diucapkan oleh seseorang, maka keburukan akan menimpanya.
    Ada kata hikmah yang disampaikan oleh para Ulama turun temurun yaitu,
    إن البلاء موكل بالمنطق
    Innal Balaa'a Muwakkalun Bil Mantiq
    "Sesungguhnya musibah itu terwakilkan dengan apa yang diucapkan."
    Apa makna hikmah di atas?
    Dr. Nayif Al 'Ajmi salah seorang dosen dan imam Masjid dari Kuwait menyampaikan bahwa hikmah di atas mengandung tiga pengertian:
    Pertama, Jangan berbicara yang berakibat datangnya musibah menimpamu. Diamlah! Diam itu selamat.
    Kedua, Orang-orang yang pesimis dan putus asa dalam hidup, seringkali mereka berkata yang negatif. Di antara mereka ada yang berkata saya tidak mungkin lulus dalam ujian, atau rumah tangga saya tidak akan langgeng, atau saya tidak akan sembuh dari sakitku. Apa yang diucapkannya seringkali menjadi kenyataan.
    Ketiga, Orang yang suka merendahkan, memperolok-olok atau mencela orang lain, maka sering kali akan terjadi menimpa dirinya.
    Ungkapan hikmah di atas tidak shahih disandarkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Imam Ibnul Jauzi rahimahullah memuat ucapan tersebut sebagai hadits yang maudhu' (palsu). Tapi ungkapan tersebut benar secara makna.
    Ungkapan hikmah di atas bukan merupakan kaidah yang pasti kebenarannya seratus persen. Tapi apa yang kita ucapkan seringkali terjadi menjadi kenyataan. .
    *Ustadz Fariq Gasim Anuz
    .
    #islam
    #kajianislam
    #dakwah
    Subscribes, Like dan follow akun Bali Mengaji:
    Instagram : / balimengaji
    CZcams Channel : / balimengaji
    Fan Page: balimengaji/
    Twitter: Bali Mengaji
    Telegram: www.telegram.me/balimengaji

Komentáře • 2