Saya ingat ini pas sakramen pengurapan orang sakit. Lalu saya juga jadi ingat ketika Romo Eko membicarakan ini. Ada hal yang paling menyentuh saya yaitu sepanjang ekaristi jiwa saya berdebar-debar. Dan ketika saya datang menuju Romo Eko untuk menerima minyak pengurapan, roh saya seperti bergejolak dan ingin berlari melihat Tuhan. Saya menangis dan berdebar-debar sepanjang jalan menuju Romo Eko. Sesampainya di depan Romo Eko, saya membuka tangan, lalu Romo Eko menorehkan tanda salib di atas telapak tangan saya dengan kapas yang telah dibasahi minyak pengurapan lalu berkata, "Dosamu telah diampuni." Saya tidak mampu menahan air mata yang mengucur deras, karena rasanya seperti berjumpa dengan Tuhan di hadapan saya dan tidak menyangka bahwa saya telah diampuni secepat itu. Kemudian saya menutup mata lalu Romo Eko memegang kepala saya dan memberkati saya. Sejak Sakramen Pengurapan Orang Sakit inilah, hidup (relasi saya dengan Tuhan) banyak berubah. Puji Tuhan, gangguan autoimun saya, Sjogren's Snydrome dan Chron's disease saya semakin stabil. Saat ini hanya minum obat untuk mengendalikan Fibromialgia saya. Apapun itu, saya bersyukur bertemu Tuhan melalui Romo Eko, karena saya sekarang sudah bisa beristirahat dalam Tuhan. Jiwa saya tenang, tidak berontak lagi.
Trmksh Homilinya Romo Eko GBU
Saya ingat ini pas sakramen pengurapan orang sakit. Lalu saya juga jadi ingat ketika Romo Eko membicarakan ini. Ada hal yang paling menyentuh saya yaitu sepanjang ekaristi jiwa saya berdebar-debar. Dan ketika saya datang menuju Romo Eko untuk menerima minyak pengurapan, roh saya seperti bergejolak dan ingin berlari melihat Tuhan. Saya menangis dan berdebar-debar sepanjang jalan menuju Romo Eko.
Sesampainya di depan Romo Eko, saya membuka tangan, lalu Romo Eko menorehkan tanda salib di atas telapak tangan saya dengan kapas yang telah dibasahi minyak pengurapan lalu berkata, "Dosamu telah diampuni." Saya tidak mampu menahan air mata yang mengucur deras, karena rasanya seperti berjumpa dengan Tuhan di hadapan saya dan tidak menyangka bahwa saya telah diampuni secepat itu. Kemudian saya menutup mata lalu Romo Eko memegang kepala saya dan memberkati saya.
Sejak Sakramen Pengurapan Orang Sakit inilah, hidup (relasi saya dengan Tuhan) banyak berubah. Puji Tuhan, gangguan autoimun saya, Sjogren's Snydrome dan Chron's disease saya semakin stabil. Saat ini hanya minum obat untuk mengendalikan Fibromialgia saya. Apapun itu, saya bersyukur bertemu Tuhan melalui Romo Eko, karena saya sekarang sudah bisa beristirahat dalam Tuhan. Jiwa saya tenang, tidak berontak lagi.
Markus mau berkata bahwa ia menjadikan segalanya Baik. Yg mau di tekanan adalah perdamaian Manusia dengan Allah. Terimakasih untuk Homilinya Romo Eko.